Disusun oleh :
1. Lala Amelia
2. Rahmawati
3. Siti Syarifah
4. Yusri Sabila
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Sejarah Masuknya Islam di Indonesia”. Makalah ini
dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sejarah dan perkembangan Islam di
Indonesia
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat :
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah kami memohon doa sehingga bantuan dari berbagai
pihak bernilai ibadah. Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat kami berikan.
Kami juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Makalah...................................................................................................4
I.2. Rumusan Masalah............................................................................................................4
I.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................5
2.1 Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia..................................................................................5
2.2 Beberapa Teori Masuknya Islam ke Indonesia.....................................................................5
2.3 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia.....................................................................7
2.5 Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia...................................................9
2.6 Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia.....................................................10
2.7 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia............................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang
bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082
M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi
Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang
bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya
dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.
Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam
datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak
ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk
kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada
paksaan.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun 1963,
Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M).
“Seminar Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
1) Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah masuk
ke Indonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari Arab.
2) Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah
terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh.
3) Mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
4) Penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.
5) Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk
kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan perjuangan melawan
penjajahan bangsa asing.
5
natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak seluruh anggapan
para sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak langsung
dari Arab.
Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan oleh A.H.
Johns yang mengatakan bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan
islamisasi awal di Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat
lainnya untuk mendirikan kumpulan atau perguruan tarekat.
2. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain
barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh
J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-
Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya,
batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik,
Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau
setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas
Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di
Gujarat dan Indonesia
3. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu
Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera
Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa
Parsi.
4. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya
di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus
Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah
Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat
sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber luar negeri
(kronik) maupun lokal (babad dan hikayat), dapat diterima.
6
Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang
didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan
penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina,
diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:
1. Melalui jalur perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang
dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam
Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan
pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi
juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka
berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
2. Melalui jalur perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan
penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar
agama Islam yang gigih.
3. Melalui jalur tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama
Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik
bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena
itu, penyebaran Islam melalui jalur tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai
dengan alam pikiran masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat
dan kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4. Melalui jalur pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang
mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren
Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean,
Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren
terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh
Indonesia.
5. Melalui jalur kesenian
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian
lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo
untuk menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah
tertarik kepada ajaran-ajaran Islam sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media
kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah
meminta bayaran pertunjukkan seni, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian cerita wayang masih dipetik dari cerita
7
Mahabrata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama
pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan media islamisasi, seperti sastra
(hikayat, babad, dan sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
6. Melalui jalur Politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari
para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan
menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh
Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana
yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan
komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di
Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa
mendatang.
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar-
bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang
sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para
mubalig pada waktu itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil,
ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga
berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan
kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat
perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh
nusantara.
8
Raden Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kududs, Sunan Kalijaga,
Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Dengan meluasnya wilayah kekuasaan kerajaan
Demak, perkembangan Islam di Pulau Jawa juga menjadi sangat luas, bahkan
sampai ke Banten, Jakarta, Cirebon, dan daerah Jawa Barat lainnya.
9
Ajaran sederhana, mudah dimengeri dan diterima. Syarat memeluk Islam mudah, yaitu
dengan mengucapkan Kalimat Syahadat. Didalam agama Islam tidak mengenal sistem
kasta. Upacara keagamaan cukup sederhana, tidak memerlukan banyak biaya. Seiring
surutnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memungkinkan tersebarnya agama Islam.
10
Kebanyakan penduduk negara kita beragama Islam. Para ahli berpendapat bahwa
agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam
masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India),
dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan peninggalan-peninggalan sejarah Islam di
Indonesia. Agama dan kebudayaan Islam mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah.
Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra,
dan tradisi keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di
Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/338067670_Teori_Masuknya_Islam_ke_Nusantara
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2012/05/pustaka_unpad_masuknya_islam_ke_nusantara.pdf
13