Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran PAI

KELAS : XII IPS 3

Disusun oleh :

1. Lala Amelia
2. Rahmawati
3. Siti Syarifah
4. Yusri Sabila

SMA NEGERI 1 MUARAGEMBONG


TAHUN AJARAN 2021/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya lah makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Sejarah Masuknya Islam di Indonesia”. Makalah ini
dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sejarah dan perkembangan Islam di
Indonesia

Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat :

1. Pembimbing bidang studi agama Islam.


2. Orang tua kami tercinta yang tak henti-hentinya memberi dukungan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan XII IPS 3 SMA Negeri 1 Muaragembong yang telah banyak memberikan
masukan dalam penyusunan makalah ini.

Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah kami memohon doa sehingga bantuan dari berbagai
pihak bernilai ibadah. Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat kami berikan.

Kami juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Muaragembong, 17 Februari 2021

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Makalah...................................................................................................4
I.2. Rumusan Masalah............................................................................................................4
I.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................5
2.1 Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia..................................................................................5
2.2 Beberapa Teori Masuknya Islam ke Indonesia.....................................................................5
2.3 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia.....................................................................7
2.5 Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia...................................................9
2.6 Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia.....................................................10
2.7 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia............................................................11

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 12


3.1 KESIMPULAN......................................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah


Penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia
Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan
wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana
menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India.
Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan
Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan
penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi para pedagang
asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di
Jawa.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah.
Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang
berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia
ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar
secara intensif ke seluruh wilayah Indonesia.

I.2. Rumusan Masalah


a) Sejak kapan Islam masuk ke Indonesia?
b) Bagaimankah corak dan perkembangan Islam di Indonesia?
c) Siapakah tokoh-tokoh Perkembangan IslamDi Indonesia

I.3. Tujuan Penulisan


a) Untuk mengetahui kapan masuknya Islam ke Indonesia.
b) Untuk mengetahui corak dan Perkembangan Islam di Indonesia.
c) Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia

Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang
bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082
M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi
Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang
bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya
dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.
Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam
datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak
ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk
kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada
paksaan.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun 1963,
Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M).
“Seminar Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
1) Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah masuk
ke Indonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari Arab.
2) Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah
terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh.
3) Mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
4) Penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.
5) Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk
kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan perjuangan melawan
penjajahan bangsa asing.

2.2 Beberapa Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara revolusioner,
cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat beragam. Menurut para
sejarawan, teoriteori tentang kedatangan Islam ke Indonesia dapat dibagi menjadi:
1. Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah
langsung dari Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah
atau abad ke-7 M. Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim
Amrullah atau HAMKA, salah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia. Hamka
mengemukakan pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi yang disampaikan pada dies

5
natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak seluruh anggapan
para sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak langsung
dari Arab.

Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan oleh A.H.
Johns yang mengatakan bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan
islamisasi awal di Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat
lainnya untuk mendirikan kumpulan atau perguruan tarekat.

2. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain
barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh
J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-
Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya,
batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik,
Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau
setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas
Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di
Gujarat dan Indonesia

3. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu
Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera
Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa
Parsi.

4. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya
di Jawa) berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus
Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah
Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat
sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber luar negeri
(kronik) maupun lokal (babad dan hikayat), dapat diterima.

6
Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang
didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan
penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina,
diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina.

2.3 Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia

Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:
1. Melalui jalur perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang
dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam
Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan
pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi
juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka
berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
2. Melalui jalur perkawinan
      Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan
penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar
agama Islam yang gigih.
3. Melalui jalur tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama
Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik
bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena
itu, penyebaran Islam melalui jalur tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai
dengan alam pikiran masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat
dan kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4. Melalui jalur pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang
mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren
Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean,
Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren
terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh
Indonesia.
5. Melalui jalur kesenian
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian
lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo
untuk menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah
tertarik kepada ajaran-ajaran Islam sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media
kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah
meminta bayaran pertunjukkan seni, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian cerita wayang masih dipetik dari cerita

7
Mahabrata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama
pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan media islamisasi, seperti sastra
(hikayat, babad, dan sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
6. Melalui jalur Politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari
para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan
menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh
Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana
yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan
komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di
Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa
mendatang.

2.4 Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia

A.    Perkembangan Islam di Sumatera


Daerah Pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatera bagian
Utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah Pasai dan Perlak letaknya di tepi selat
Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dari India.
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai
Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang memerintah Samudra Pasai berturut-
turut sebagai berikut :

1. Sultan Al Malikus Shaleh 4. Sultan Zainal Abidin


2. Sultan Al Malikuz Zahir II 5. Sultan Al Malikuz Zahir I
3. Sultan Iskandar

Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar-
bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang
sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para
mubalig pada waktu itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil,
ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga
berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan
kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat
perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh
nusantara.

B. Perkembangan Islam di Jawa


Masuknya Islam di Pulau Jawa pada awalnya dibawa oleh pedagang muslim setelah
berdirinya kerajaan Malaka yang mencapai punjak kejayaannya pada asa Sultan
Mansursah. Wilayah perdagangannya sangat luas sampai ke Demak, Jepara, Tuban dan Giri.
Melalui hubungan perdagangan tersebut, akhirnya masyarakat Jawa mengenal Islam.
Selanjutnya, perkembangan Islam di Pulau Jawa banyak dilakukan oleh para Adipati
dan Para Wali yang dikenal dengan sebutan “Walisongo” , yaitu Maulana Malik Ibrahim,

8
Raden Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kududs, Sunan Kalijaga,
Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Dengan meluasnya wilayah kekuasaan kerajaan
Demak, perkembangan Islam di Pulau Jawa juga menjadi sangat luas, bahkan
sampai ke Banten, Jakarta, Cirebon, dan daerah Jawa Barat lainnya.

C. Perkembangan Islam di Sulawesi


Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu
karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak didatangi oleh santri dari luar
pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di samping itu, beliau mengirimkan murid-muridnya
ke Madura, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara.
Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan Tallo.
Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan
Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba Opu, kerajaan Gowa dan Tallo
banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain untuk berdagang, mereka juga
bermaksud untuk mengembangkan agama katolik. Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu
berkembang di daerah itu.

D. Perkembangan Islam di Kalimantan


Pada abad XVI, Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun
1590, kerajaan Sukadan resmi menjadi Giri Kusuma. Sunan Giri digantikan oleh putranya
Sultam Muhammad Syarifuddin. Beliau banyak berjasa dalam mengembangkan agama
Islam karena bantuan seorang mubalig bernama syaikh Syamsuddin. Sebagai Mubalig,
mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk berdakwa. Islam akhirnya dapat memasuki
kerajaan Kutai dan tersebar di Kalimantan Timur pada permulaan abad XVI M.

E. Perkembangan Islam di Maluku dan sekitarnya


Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang
berasal dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate sejak abad ke-15. Pada saat
itu, hubungan dagang dengan Indonesia barat, khususnya dengan Jawa berjalan dengan
lancar. Selain berdagang, para pedagang juga melakukan dakwah.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang
disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang, dan para mubalignya.

2.5 Faktor Pendukung Islam Cepat Berkembang di Indonesia


1) Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk
Indonesia.
2) Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.
3) Gigihnya para da'i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam
4) Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan latar
belakang kebudayaan yang dimiliki, misalnya:
     a. Wayang kulit
     b. seni bangunan, dan
     c. seni karawitan/seni gamelan

9
Ajaran sederhana, mudah dimengeri dan diterima. Syarat memeluk Islam mudah, yaitu
dengan mengucapkan Kalimat Syahadat. Didalam agama Islam tidak mengenal sistem
kasta. Upacara keagamaan cukup sederhana, tidak memerlukan banyak biaya. Seiring
surutnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memungkinkan tersebarnya agama Islam.

2.6 Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia


a) Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa Arab.
Bahasa ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa
komunikasi sehari-hari, bahakan dipergunakan pula dalam bahasa surat kabar, dan
sebagainya.
Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan
bukan tokoh masyarakat menggunakan nama berdasarkanpada bahasa Arab,yang
merupakan bahasa simbol pemersatu Islam. Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

b) Pengaruh Adat Istiadat


Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
peradaban Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan salam kepada setiap muslim yang
dijumpai, atau penggunaannya dalam acara-acara resmi pemerintahan.
Pengaruh lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat penting dalam do’a. yang
merupakan pengaruh dari tradisi Islam yang lestari.

c) Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah


Pengaruh kesenian yang paling menonjol dalam hal ini terlihat dalam irama qasidah
dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran Islam. Syair pujian yang mengagungkan nama-nama
Allah yang sering diucapkan oleh umat Islam, merupakan bukti pengaruh ajaran Islam
terhadap kehidupan beragama masyarakat Islam Indonesia.
Begitu pula pengaruh dalam bidang bangunan peribadatan. Banyak bangunan
mesjid yang ada di Indonesia, terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di Negara-
negara Islam, baik yang ada di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia
Islam.

d) Pengaruh Dalam Bidang Politik


Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaannya, banyak sekali undur
politik Islam yang berpengaruh dalam system politik pemerintahan kerajaan-kerajaan
Islam tersebut. Misalnya tentang konsep khalifatullah fil ardi dan dzilullah fil ardi. Kedua
konsep ini diterapkan pada masa pemerintahan kerajaan Islam Aceh Darussalam dan
kerajaan Islam Mataram.

10
Kebanyakan penduduk negara kita beragama Islam. Para ahli berpendapat bahwa
agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam
masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India),
dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan peninggalan-peninggalan sejarah Islam di
Indonesia. Agama dan kebudayaan Islam mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah.
Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra,
dan tradisi keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di
Indonesia.

2.7 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia


1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan
pekerja keras.
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar
dalam Islam.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:


1. Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah Arabia
melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan.
2. Para ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya yaitu; Hamzah Fansuri,
Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari, Syaikh Abdussamad Al-Palimbani, Syaikh Muhammad bin
Umar n-Nawawi Al-Bantani dan wali songo (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri,
Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria).

3.2 Saran

Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan


dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap
pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya.
Sekian dan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/338067670_Teori_Masuknya_Islam_ke_Nusantara

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2012/05/pustaka_unpad_masuknya_islam_ke_nusantara.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai