Anda di halaman 1dari 63

ANALISIS PENGARUH MERK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA NMAX

(Studi kasus pada konsumen sepeda motor Yamaha Nmax di


Muaragembong)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan unruk memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana (S1)

Disusun oleh :
TIFANNY HILDAYANTI

NIM. 111810034

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

NAMA :TIFANNY HILDAYANTI


NIM :111810034
KELAS :-
KONSENTRASI :PEMASARAN

JUDULSKRIPSI :

ANALISIS MEREK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA
NMAX STUDI KASUS KEPADA KONSUMEN SEPEDA
MOTOR YAMAHA NMAX DI MUARAGEMBONG

BEKASI, 26 Desember 2021

Dosen Pembimbing Skripsi,

Fifi Hanafi , S.E., M.M

NIDN: 0418127703

ii
ANALISIS PENGARUH MERK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA NMAX(Studi kasus pada
Konsumen Sepeda Motor Yamaha Nmax di Muaragembong)

TIFANNY HILDAYANTI

NIM. 111810034

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari tanggal bulan tahun dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Proposal Skripsi Program
Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa

Ketua Tim Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN : …………

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN : ………...

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama :
NIDN : …………

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu sosial

Yunita Ramadhani RDS, S.E., M.Sc Preatmi Nurastuti, S.E., M.M.


NIDN : 0406068402 NIDN : 0404046508
iii
SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya,

Nama : Tifanny Hildayanti

NIM :111810034

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil
karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada program lain.
Karya ini adalah milik saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak saya.
Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia untuk
ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, 22 Desember 2022

Materai Rp 6.000,-

Tifanny Hildayanti
Nim : 111810034

iv
ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA NMAX

(Studi Kasus Pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha NMAX DI MUARAGEMBONG)

Oleh

TIFANNY HILDAYANTI

NIM = 111810034

Mengingat persaingan sepeda motor pada segmen skuter matic yang semakin ketat,

perusahaan yang harus yang diharuskan dengan berbagai keunggulan-keunggulan yang

ditawarkan. Selain itu perusahaan harus mengetahui faktor apa saja yang diminati konsumen

sekarang ini. Yamaha mengembangkan produknya khususnya untuk motor matic dengan

mendesain produknya agar lebih diminati lain khususnya untuk menjual oleh konsumen.

Tinjauan terhdap harga semakin penting disamping desain produk dan kualitas produk,

karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan yang akan tingkat permintaan terhadap

produk berbeda.

Menurut Kotler dan Keller (2017: 241) merek adalah suatu nama, tanda, syimbol, desain

untuk kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu barang atau

jasa dari suatu penjualan atau sekelompok penjualan dan untuk membedakan dari competitor

laun. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untik memperoleh

produk (Kotler dan Amstrong, 2008:63). Menurut (Alma, 2016: 181) Promosi adalah jenis

komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan bagi pelanggan pontensial

tentang barang dan jasa.

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan populasi 150 pembeli

sepeda motor Yamaha NMAX di Muaragembong, dengan teknik sampel jenuh dengan

v
jumlah sampel 80 responden. Pengumpulan data meliputi observasi, penyebaran kuesioner

dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunkan yaitu uji validasi, uji reliabilitas, uji

asumsi klasik, uji korelasi, uji regresi linier, dan uji hipotesis.

Kata Kunci : Merek, Harga, Promosi, dan Keputusan Pembelian

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING……………………………………….ii
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI……………………………………………..iii
SURAT PERNYATAAN……………………………………………………………….iv
ABSTRAK……………………………………………………………………………….v
ABSTRACT…………………………………………………………………..…………..……….viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…………..xii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
1. 1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….1
1. 2. Rumusan masala…………………………………………………………….........8
1. 3. Tujuan Penelitian………………………………………..……………………..….9
1. 4. Manfaat Penelitian………………………………………………………………..9
1. 5. Sistematika Penulisan…………………………………………………………….9
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………..10
2. 1 Landasan Teori…………………………….……………………………………11
2. 1.1. Keputusan Pembelian………………………………………………………..13
2. 1.1.1. Indikator Keputusan Pembelian………………….……………………13
2. 1.1.2. Tahap Kepurtusan Pembelian………………………………………......14
2. 1.1.3. Faktor Keputusan Pembelian…………………………………………..14
2. 1.2 Pengertian Merek…………………………………………………………….16
2. 1.2.1. Makna merek…………………………………………………………..18
2. 1.2.2. Indikator merek………………………………….…………………….19
2. 1.3. Harga………………………………………………………………………...20
2. 1.3.1. Pengertian Harga………………………………..…………………….20
2. 1.3.2. Indikator Harga……………………………………………………….21
2 1.4. Pengertian Promosi…………………………………………………………22
2. 1.4.1 Indikator Promosi………………………………………………………23
2. 2. Penelitian Terdahulu…………………………………………………………….24
2. 3. Kerangka Konsep/Pemikiran…………………………………………………...30
2. 4. Hipotesis……………………………………………………………………….32
BAB III METODLOGI PENELITIAN…………………………………………………36
3. 1.
Jenis Penelitian………………………………………………………………...36
3. 2.
Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………………..36
3. 3.
Devinisi Operasional Variabel Penelitian………………………………………37
3. 4.
Populasi dan sampel…………………………………………………………….43
3. 4.1. Populasi…………………………………………………………….........44
3. 4.2. Sampel…………………………………………………………………..44
3. 5. Metode Pengumpulan Data……………………………………………………..45
3. 6. Metode Analisis Data……………………………………………………………45
vii
viii
ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAND, PRICE AND


PROMOTION ON THE PURCHASE DECISION OF YAMAHA NMAX
MOTORCYCLES

(Case Study on Consumers of Yamaha NMAX Motorcycles INMUARAGEMBONG)

BY

TIFANNY HILDAYANTI

NIM = 111810034

Considering the increasingly fierce competition for motorcycles in the scooter segment,
companies must be compelled by the various advantages offered. In addition, companies
must know what factors are in demand by consumers today. Yamaha develops its products,
especially for automatic motorcycles, by designing their products to be more attractive to
others, especially to sell by consumers. Reviews of prices are increasingly important in
addition to product design and product quality, because each price set by the company will
have a different level of demand for the product.
According to Kotler and Keller (2017: 241) a brand is a name, sign, symbol, design for a
combination of all that is intended to identify the goods or services of one sale or group of
sales and to differentiate them from other competitors. Price is the amount of money that
customers have to pay to get the product (Kotler and Armstrong, 2008:63). According to
(Alma, 2016: 181) Promotion is a type of communication that provides a convincing
explanation for potential customers about goods and services.

The type of research used is a quantitative method, with a population of 150 buyers of
Yamaha NMAX motorcycles in Muaragembong, with a saturated sample technique with a
sample of 80 respondents. Data collection includes observation, distributing questionnaires
and literature study. The analytical methods used are validation test, reliability test, classical
assumption test, correlation test, linear regression test, and hypothesis testing.

Keywords: Brand, Price, Promotion, and Purchase Decision

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat, dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah sekaligus menyelesaikan Skripsi

ini, yang disusun untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Manajemen pada

program studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

Adapun judul Skripsi ini yaitu: Analisis Merek, Harga dan Promosi Terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Penulis memohon maaf yang sebesar-

besarnya apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan dan artikulasi kata,

kalimat maupun paragraph.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penyelesaian Skripsi ini tidak akan terwujud

dengan adanya dukungan dan bantuan semua pihak. Olehnya itu sebagai raa syukur dan

ucapan terima kasih yang tulus, penulis menghaturkan kepada:

1. Bapak Fifi Hanafi.,S.E.,MM.,Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, ilmu dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

2. Bapak Hamzah M. Mardiputera,SKM.,MM Selaku Rektor Universitas Pelita Bangsa.

3. Ibu Preatmi Nur Astuti., SE., MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas

Pelita Bangsa.

4. Ibu Yunita Ramadhani RDS.,SE.,MSc Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Pelita Bangsa.

5. Kedua orang tua tercinta, papa dan mama tercinta yang senantiasa mendoakan dan

memberikan kasih sayang serta dukungan moril dan materil.

6. Kaka-kaka, adik dan keponakan yang selalu memberikan semnagat kepada saya.
x
7. Keluarga besar Tercinta yang telah memberikan dukungn maksimal kepada saya

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

xi
DAFTAR ISI

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Kondisi dalam 10 tahun sejak krisis keuangan global, rerangka regulasi telah

disempurnakan dan system perbankan menjadi lebih kuat, tetapi berbagai kerentanan baru

telah bermunculan, dan ketahanan system keuangan global ini masih belum pernah diuji.

Sejak laporan stabilitas keungan global ( Global Financial Stability Report – GFSR) terakhir,

risiko jangka pendek terhadap stabilitas keuangan global telah meningkatkan, walau secara

umum kondisi keuangan masih akomodatif dan mendukung pertumbuhan dalam jangka

pendek. Namun begitu, risiko bisa meningkat tajam jika tekanan dinegara-negara kekuatan

ekonomi baru (emerging market economies) meningkat atau jika ketegangan perdagangan

memuncak. Sementara itu, risiko jangka menengah tetap tinggi, karena syarat-syarat keungan

yang mudah turut meningkatkan kerentanan keungan

Dalam pemikiran ekonomi saat ini ada juga sebuah keyakinan berlebihan yang terjadi

dalam market fundamentalisme kemudian berdampak pada hilangnya sebagian besar pelaku

ekonomi, yaitu para otoritas keunganlah yang kerap kali berjasa dan mau tidak mau harus

mengambil tindakan pada setiap terjadinya krisis perbankan internasional 1982, bangkrutya

Continental Illinois 1984, serta gagalnya Long-Term Capital Managemen 1998, dan pada

setiap krisis, otoritas keuangnlah yang akhirnya mengucurkan dan untuk menstimulus

perekonomian agar bisa bangkit kembali atau setidaknya memberikan jalan keluar untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut ( Sen, 2009).

Kondisi Ekonomi Dalam Negeri ( Indonesia), berbagai kebijakan dan stimulus dilakukan

oleh Indonesia dalam rangka menangkal kondisi ekonomi global yang diakibatkan virus

1
Corona. Pergerakan nilai tukar harga minyak yang terkontraksi terus nenerus mengharuskan

pemerintah segera mengambil kebijakan. Diantaranya memberikan kebijakan suatu bunga

dan diskon harga tiket pesawat agar masyarakat tetap tertarik untuk melakukan kunjungan

wisata ke beberapa kota destinasi wisata. Variasi stimulus untuk mengurangi tekanan yang

dialami dan volatitas yang tinggi di pasar saham tanah air, otoritas bursa akhirnya

memutuskan untuk menghentikan transaksi short selling di tengah kondisi kepanikan seperti

sekarang ini ( 5 Ngerinya Ramalan S&P Soal Corona ke Ekonomi, RI Bisa Selamat –

Halaman 2, n. d.). Terkait apakah ekonomi RI dan pasar keuangan domestic bisa selamat atau

tidak. Tentu harus melihat banyak faktor seperti sampai kapan wabah ini akan menjangkiti

dunia, seperti apa langkah atau respons serta koordinasi negara-negara didunia dalam

melawan virus corona baik dari segi system kesehatan hingga stimulus fiscal maupun

moneter.

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningktnya kebutuhan alat

transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda

motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak konsumen, selain harganya yang

terjangkau dan mudah perawatannya.

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah

persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Yamaha

yang sudah lama berada di Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar

dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Oleh karena

itu minat konsumen untuk menggunakan sepeda motor saat ini sangatlah tinggi seperti salah

satunya penjualan sepeda motor pada merek merek tertentu.

Mengingat persaingan sepeda motor pada segmen skuter matic yang semakin ketat,

perusahaan diharuskan dengan berbagai keunggulan-keunggulan yang ditawarkan. Selain itu

perusahaan harus mengetahui faktor apa saja yang lagi diminta konsumen sekarag ini. Desain
2
atau rancangan produk sebagai totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penmpilan dan

fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan (Kotler dalam phalevi dan Sutopo,2017).

Dua faktor yang menyangkut desain produk adalah warna dan kualitas produk. Pemilihan

warna yang tepat merupakan keuntungan tersendiri bagi pemasaran suatu produk . oleh

karena itu mengikuti era perkembangan zaman dan untuk bersaing dengan competitor motor

matic, Yamaha mengembangkan produknya khususnya untuk motor matic dengan

mendesain produknya agar lebih diminati lain khususnya untuk menjual oleh konsumen.

Disamping desain produk, kualitas produk juga merupakan salah satu faktor penting,

karena dengan kondisi sekarang ini produk yang berkualitas mempunyai nilai lebih

dibandingkan produk pesaing kulitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau

jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan

atau tersirat. Jika pemasaran memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan

dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan

pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstorng dalam pahlevi dan Sutopo 2017).

Tinjauan terhadap harga semakin penting disamping desain produk dan kualitas produk,

karna setiap harga yang di tetapkan perusahaan yang akan mengakibatkan tingkat tingkat

permintaan terhadap produk berbeda. Biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik,

yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhdapa produk. Demikian

sebaliknya, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan terhdap produk (kotler dan

keller 2012:67). Oleh karena itu, Honda memandang penetapan harga yang tepat perlu

mendapatkan perhatian yang besar. Pada hakekatnya harga di tentukan oleh biaya produk.

Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tetap dan sesuai dengan daya beli konsumen,

maka pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut ( Swastha dan

Irawan, 2011:32).

3
Promosi juga sangat berpengaruh dalam proses keputusan pembelian konsumen yang

dimaksud promosi yaitu proses penyebaran informasi, dan membujuk yang di lakukan

perusahaan konsumen untuk membeli produk yang di tawarkan perusahaan biasanya

perusahaan melakukan promosi melalu media seperti internet, poster, brosur, televise, dan

merchandise. Promosi salah satu faktor peting sebagai saran penunjang pemasaran yang

sudah dikenal efektifitasnya, jika cara atau metode yang digunakan tepat promosi dapat

diharapkan untuk dapat meningkatkan volume penjualan produk dari perusahaan tersebut.

Promosi juga alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memperkenakan

menawarkan produk pada masyarakat atau konsumen karena promosi dapat memikat sampa

ketingkat untuk memberikan dorongan kepda konsumen utuk membeli dan meningkatkan

hasil penjualan dari perusahaan tersebut. Perusahaan dapat menggunakan media kreatif dan

unik yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk. Jika

konsumen sudah sangat merasa puas terhadap produk yang dibelinya maka dapat

memungknkan konsumen untuk melakukan pembelian kembali terhdap produk tersebut

akhirnya dapat menjadikan konsumen loyal terhadap konsumen tersebut.

Berdasarkan latarbelakang diatas, dapat dilihat terdapat kaitan erat antara analisis

produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk

sepeda motor Honda Beat. Maka akan sangat penting bagi perusahaan seperti PT. Yamaha

untuk mengetahuai perilaku konsumennya, agarbisa menerapkan strategi pengembangan

produk, harga dan terutama berhubungan juga dengan promosi yang akan digunakan

selanjutnya dimasa yang akan datang.

4
Tabel 1.1

Grafik penjualan motor Yamaha tahun 2020

https://tmcblog.com/

Bisa dilihat dari, dari awal januar sampai maret angkanya masih normal namun

dimulai dari bulan april angkanya mulai anjlok, dan di bulan mei merupakan titik terendah

dimana jika disituasi normal angkanya berada di 500 ribuan unit turun menjadi hanya 21

ribuan unit saja. Juni mulai ada kenaikan dan itupun tidak bisa normal lagi, bahkan dibulan

September sempat naik di angka 300ribuan namun turun lagi di angka 200ribuan di akhir

tahun.

No Merek Motor Type Motor Harga

1. Yamaha Nmax Nmax Standar Rp. 30,2 Juta

Nmax ABS Rp. 32,26 Juta

Nmax Connected Standard Rp. 31,45 Juta

5
Nmax Connected ABS Rp. 34,3 Juta

2. Yamaha Aerox Aerox Standard Rp. 24,8 Juta

Aerox R-Version Rp. 26,14 Juta

Aerox S-Version Rp. 28,56 Juta

Aerox R-Version MotoGP Rp. 26,64 Juta

Edition

Aerox S Doxou Version Rp. 28,55 Juta

Aerox Connected Standard Rp. 25,9 Juta

Aerox Connected ABS Rp. 29,4 Juta

Aerox Connected MotoGP Rp. 29,4 Juta

Edition

3. Yamaha R15 R15 Standard Rp. 37,4 Juta

4. YamahaMX King MX King Standard Rp. 24,58 Juta

MX King Doxou Version Rp. 24,17 Juta

MX King MotoGP Edition Rp. 24,88 Juta

5. Yamaha Lexi Lexi Standard Rp. 21,71 Juta

Lexi S Rp. 24,7 Juta

Lexi S ABS Rp. 27,31 Juta

6
6. Yamha Vixion Vixion R Rp. 31,88 Juta

Vixion Standard Rp. 28,2 Juta

Vixion MotoGP Edition Rp. 28,65 Juta

7. Yamha XMAX XMAX Rp. 62 Juta

8. Yamaha Mio Mio M3 125 Standard Rp. 16,5 Juta

Mio M3 125 AKS-SSS Rp. 17,27

Mio Z Rp. 15,8 Juta

Mio S Rp. 16,92

9. Yamaha Fino 125 Fino 125 Premium Rp. 19,14 Juta

Fino 125 Sporty Rp. 19,14 Juta

Fino 125 Grande Rp. 20,3 Juta

10. Yamaha Freego Freego Standard Rp. 19,55 Juta

Freego S Rp. 21,09 Juta

Freego S ABS Rp. 23,46 Juta

11. Yamaha R25 R25 Standard Rp. 62,22 Juta

R25 ABS Rp. 68,12 Juta

12. Yamaha Soul GT Soul GT AKS Standard Rp. 17,3 Juta

Soul GT AKS SSS Rp. 17,8 Juta


7
13. Yamaha Xabre Xabre Standard Rp. 30,7 Juta

14. Yamaha Gear 125 Gear 125 Standard Rp. 17 Juta

Gear 125 S Rp. 17,75 Juta

15. Yamaha XRide XRide 125 Standard Rp. 19 Juta

16. Yamaha Jupiter Z1 Jupiter Z1 Rp. 18,66 Juta

17. Yamaha Vega Force Vega Force Rp. 16,96 Juta

https://www.autos.id/daftar-harga-motor/daftar-harga-motor-yamaha-oktober-2021/

Diatas adalah daftar harga dari beberapa Motor-Motor Yamaha yang saat ini di jual di
Indonesia. Dan harga tersebut merupakan Harga Per Oktober 2021 yang merupakan harga
pricelist resmi dari Yamaha.
1. 2. Rumusan masalah

Maka masalah penelitian yang di kembangkan disini adalah”faktor-faktor apa sajakah

yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian Yamaha NMAX?”

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah Ada Pengaruh Merk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ?

2. Apakah Ada Pengaruh Harga berpengagruh terhadap keputusan pembelian?

3. Apaka Ada Pengaruh Promosi berpegaruh terhadap keputusan pembelian ?

4. Apakah Ada Pengaruh Merk, Harga, dan Promosi berpengaruh terhadap keputusan

pembelian?

8
1. 3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mempengaruhi seberapa besar pengaruh Merk terhadap keputusan pembelian.

2. Untuk mempengaruhi seberapa besar pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian.

3. Untuk mempengaruhi seberapa besar pengaruh Promosi terhadap keputusan

pembelian.

4. Untuk mempengaruhi seberapa besar pengaruh Merk, Harga, Promosi terhadap

5. keputusan pembelian.

1. 4. Manfaat Penelitian

 Penelitian proposal skripsi ini diharapkan akan memberi manfaat secara teorotis

maupun praktis untuk berbagai pihak yang membaca:

1. Manfaat teoritis, semoga kesimpulan daripada pnelitian proposal skripsi ini akan

menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam

manajemen sumber daya manusia yang selama ini di peroleh dibangku kuliah untuk

kemudian diterapkan pada dunia kerja.

2. Manfaat praktis, semoga pula hasil penelitian proposal skripsi ini akan mendapatkan

menjadi bahan pertimbangan bagi khalayak yang membaca penelitian ini.

1. 4. Sistematika Penulisan

 Sistematika penulisan proposal skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada

aturan sistematik yang sudah ditetapkan oleh program studi manajemen

UNIVERSITAS PELITA BANGSA ( Surya Bintari, 2021:38-48), sehingga dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Bab 1 PENDAHULUAN

 Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

9
2. Bab II KAJIAN PUSTAKA

 Bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian kinerja pegawai dan

indikatornya, pengertian motivasi kerja dan indikatornya, pengertian kompensasi dan

indikatornya, pengertian gaya kepemimpinan transformasional dan indikatornya,

selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis

3. Bab III METODELOGI PENELITIAN

 Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian kerangka

konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian.

4. Bab IV HASIL PENELITIAN

 Bab ini menguraikan tentang objek penelitian. Baik dari sejarah, struktur organisasi

maupun kegiatan objek penelitian.

5. Bab V KESIMPILAN DAN SARAN

 Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian BAB II

10
KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Landasan Teori
2. 1.1. Pengertian Pemasaran

Pemaasaran merupkan aktivitas penting bagi perusahaan dan merupakan system

keseluruhan dari kegiatan usaha dengan tujuan untuk merencanakan produk, menentukan

harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa. Bahkan pemasaran merupakan

ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui aktivitas pejualan

barang/jasa yang dihasilkan perusahaan.

Pemasaran dengan istilah dalam bahasa inggris yaitu marketing yang artinya adalah

aktivitas menciptakan dan memasarkan produk baik itu barang ataupun jasa kepada

pelanggan atau masyarakat umum. Pemasaran itu bermula dari adanya kebutuhan menjadi

keinginan manusia. Proses pemenuhan kebutuhan dan keinginan itulah yang menjadi konsep

pemasaran.

Menurut Kotler dan Keller yang dialihkan Bahasakan oleh Bob Sabran (2011:5)

“ mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosia”

Sedangkan menurut Daryanto (2011:1) mengemukakan pengertian pemasaran sebagai

berikut:

Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu

yang berinilai satu sama lain.

Pengertian lainnya menurut pemasaran AMA ( American Marketing Association)

dalam Kotler yang di alih Bahasakan oleh Bob Sabran (2011:5) Pemasaran adalah suatu

fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

11
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara

yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller yang dialih Bahsakan oeh Bob

Sabran (2011:6) adalah sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan

harga, promosi serta penyalur gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Sedangkan definisi pemasaran menurut Tjiptono (2011:2) Manajemen pemasaran

merupakan system total aktivitas bisnisyang dirancang untuk merencanakan, menetapkan

harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan

pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa manejemn pemasaran

merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program yang dirancang

untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan membeli demi memenuhi dan

mencapai tujuan individu dan organisasi.

2. 1.2. Baruan Pemasaran

Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasaran dalam memenuhi target pasarnya disebut baruan pemasaran atau marketing mix.

Elemen-elemen terdiri dari seua variabel yang dapat dikontrol perusahaan dalam

komunitasnya dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen.

Beberapa ahli mengemukakan bauran pemasaran ( marketing mix) sebgai berikut:

12
Menurut Philip Kotler yang dialih Bahasakan oleh Bob Sabran (2012:101) marketing

mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menerus

mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran .

Dharmaesta dan Irwan (2011:788) menyatakan bahwa Bauran Pemasaran adalah

mombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan, yakni: Produk, Penetapan Harga, Kegiatan Promosi dan system Distribusi.

2. 1.1. Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian konsumen merupakan sebuah tindakan yang dilakukan

konsumen untuk membeli suatu produk. Pada umumnya keputusan pembelian konsumen

adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat dan

keputusan pembelian. Pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah proses

pengintregasian yang mengkobinsikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

perilaku alternatif dan memilih salah satu diataranya.

Menurut Kotler (2012:190) “keputusan pebelian adalah tahap dalam proses

pengembalian keputusan dimana konsumen benar-benar membeli”. Menurut Hoyer et al

(2010:220), keputusan pembelian berarti pengembaian keputusan yang melibatkan penentuan

sebuah pilihan pembelian produk atau jasa yang tampak merupakan suatu proses dari suatu

tahapan dalam suatu proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri pengenalan

masalah, mencari informasi, berapa nilai alternative, membuat keputusan pembelian, dan

perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen.

2. 1.1.1. Indikator Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2012:193) menyatakan terdapat enam indikator keputusan

pembelian dilakukan oleh konsumen pelanggan yaitu:

13
a. Pemilihan produk, konsumen mengambil keputusan untuk sebua produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produknya.

b. Pemilihan merek, konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang

harus dibeli. Setiap merek mempunyai perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan

harusmengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

c. Pemilihan saluran pembelian, konsumen harus mengambil keputusan tentang

penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal

menentukan penyalur biasanya dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang

murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan belanja, keluasan tempat dan

sebagainya.

d. Jumlah pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan seberapa banyak produk

yang akan dibelinya. Dalam hal ini perusahaan yang harus mempersiapkan banyaknya

produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.

e. Waktu pembelian, keputusan konsumen dalam waktu pembelian dapat berbeda-beda,

misalya: ada yang membeli setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, bahkan

satu bulan sekali tergantung kebutuhannya.

2. 1.1.2. Tahap Kepurtusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2016:195) yaitu proses keputusan pembelian terdiri atas

lima tahap yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

a. Problem recognition(pengenalan kebutuhan)

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan tersebut

dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Information Seacrh (pencarian informasi)

14
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari level

informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam dua level rangsanga.

Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada

level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level

selanjutnya orang itu mungkin lebih aktif mencari informasi : melihat untuk membaca

material, menelpon teman, mencari melalui online, dan mengunjungi too untuk lebih

mempelajari produk.

c. Evaluation of alternatives (evaluasi alternative )

Beberpa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen.

Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari

manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga , konsumen memandang masing-masing

produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuasakan kebutuhan itu dengan baik.

d. Purchase decision (Keputusan Pembelian )

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek

yangada dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk

membelimerek yang paling disukai. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa

mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi sitiap merek.

e. Postpurchase behavior (perilaku setelah pembelian)

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak sesuaian karena

memperhatikan fitur-fitur teruntuk yang mengganggu atau mendengarkan hal-hal

yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi

yang mendukung keputusannya.

2. 1.1.3. Faktor Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2012:214) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian terdiri atas:


15
a. Faktor Budaya, Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam

terhadap keputusan pebelian. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh

kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli.

b. Faktor Sosial, Keputusan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti

kelompo acuan, keluarga, peran, dan status sosial dari konsumen.

c. Faktor Pribadi, Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus

hidup pembeli, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian, konsep diri serta

gaya hidup dan niali.

d. Faktor Psikologis, pilihan pembelian juga di pengaruhi oleh faktor psikologis yang

utama, yaitu motivasi, persepsi, proses pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.

Hasan (2011:138) menjelaskan bahwa faktor pendorong yang sangat kuat

dalam pengambil keputusan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh sejumlah

orang memiliki keterlibatan dalam keputusan

2. 1.2. Pengertian Merek

Menurut Kotler dan Keller ( 2017: 241) merek adalah suatu nama, tanda, syimbol,

desain atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu

barang atau jasa dari satu penjualan atau sekelompok penjual dan untuk membedakan

dari competitor lain

Menurut Sumarwan dalam Sangandji da sopiah (2017:322) merek adalah sebagai

symbol dan indicator kualitas dari sebuah produk.

A. Manfaat Merek

Menurut Pride dan Ferrel dalam Sangadji dan Sopiah ( 2013:324)

mengemukakan manfaat merek maupun pembelian maupun penjual, yaitu :

16
1. Merek membantu para pembeli mengidentifikasikan produk-produk tertentu yang

mereka sukai atau tidak mereka sukai, yang pada gilirannya akan membantu

pembelian produk-produk yang memenuhi kebutuhan mereka dan mengurangi waktu

yang diperlukan untuk mebeli produk tersebut.

2. Merek membantu pembeli melakukan evaluasi, terutama ketika mereka tidak

mampu menilai cirri-ciri sebuah produk. Dengan demikian, merek dapat

melambangkan tingkat mutu tertentu bagi pembeli.

3. Merek dapat menawarkan imbalan psikologis yang berasal dari kepemilikan sebuah

merek yang merupakan symbol status.

Sedangkan menurut Rangkuti dalam Sangadji dan Sopiah (2017:325) berpendapat

tentang merek sebagai berikut:

1. Bagi Perusahan

a. Nama merek memudahkan penjual mengolah pesanan-pesanan dan

memperkecil timbulnya permasalahan.

b. Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjualan dari

pemalsuan cirri-ciri produk yang telah berhasil di pasaran.

c. Merek memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan kesetian

konsumen terhadap produknya.

d. Merek dapat membantu penjuaan penggelompokan pasar kedalam segemen-

segmen.

e. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik.

2. Bagi konsumen

a. Memudahkan mengenali mutu


17
b. Dapat berjalan dengan mudah dan efisien, terutama ketika membeli kembali.

c. Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat mengkaitkan status dan

pretisenya.

2. 1.2.1. Makna merek

Makan dan tipe merek menurut Rahman (2017:179) menjelaskan dalam suatu merek

memiliki 6 (enam ) tingkat pengertian, sebagai berikut:

1. Atribut Merek

Mengingatkan pada atribut tertentu dari sebuah produk, baik dari program

purna jualnya, pelayanan, maupun kelebuhannya dan perusahaan

menggunakan atribut tersebut sebagai materi iklan merek.

1. Manfaat pelanggan

Tentu tidak membeli sebatas atribut dari suatu produk melainkan manfaatnya.

2. Nilai merek

Mewakili nilai dari produknya. Jam tangan Rolex, misalnya yang memberikan

nilai tinggi bagi pengunanya.

3. Budaya merek

Mewakili budaya tertuntu dalam produk yang dijual.

4. Kepribadian merek

Layaknya seseorang yang merefleksikan sebuah kepribadian tertentu

5. Pemakaian merek

Menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan suatu produk

tertentu.

18
2. 1.2.2. Indikator merek

Menurut Tjiptono dalam Akbar (2017:180) menerangkan bahwa pemahaman

mengenai peran merek tidak bisa dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena

masing-masing tipe memiliki citra merek yang berbeda. Ketiga tipe merek tersebut

meliputi:

1. Attribute Brands

Attribute brands yaitu merek-merek yang memiliki citra yang mampu

mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atribut fungsional produk.

Kerap kali sangat sukar bagi konsumen untuk menilai kualitas dan fitur secara

obyektif atas begitu banyak tipe produk, seingga mereka cenderung memiliki merek-

merek yang dipersepsikan sesuai dengan kualitasnya.

2. Aspirational Brands

Aspirational Brands yaitu merek –merek yang menyampaikkan citra tentang tipe

orang yang membeli merek yang bersangkutan. Citra tersebut tidak banyak

mengadung produknya, tetapi justru lebih banyak berkaitan gaya hidup yang

didambakan. Keyakinan yang dipegang konsumen adalah bahwa dengan memiliki

merek semacam ini akan tercipta asosiasi yang kuat antar dirinya dengan kelompok

apresiasitertetu. Dalam hal ini, status,dan identitas jauh lebih penting dari pada

sekedar nilai fungsional produk.

3. Experience Brands

Exsperience Brands mencerminkan merek-mere yangmenyampaikan citra asosiasi

dan emosi bersama (Shared association and emotional). Tipe ini memiliki citra

19
melebihi sekedar aspirasi dan lebih berkenan dengan kesamaan filososfi antara

merek dan konsumen individual. Kesuksesan subuah experience brands ditentukan

oleh kemampuan bersangkutan dalam mengekpresikan individualitas dan

pertumbuhan personal.

2. 1.3. Harga

2. 1.3.1. Pengertian Harga

Harga adalah satu-satunya unsur baruan pemasaran yang menghasilkan pendapatan

penjualan karena unsure yang lain adalah mengeluarkan biaya (Tan, 2011:26). Harga adalah

sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk ( Kotler dan

Amstrong, 2008:63). Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh

produk atau jasa. Menurut Buchari ( 2011:169), harga adalah satuan moneter atau ukran

lainnya ( termasuk barang jasa lainnya) yang ditukarkan agara memperoleh hak kepemilikan

atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga menimbukan kepuasan konsumen. Menurut

Tjitono (2012:151) “harga adalah suatu moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan

jasa lainnya) yang di tukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

suatubarang atau jasa. Jadi mereka (para customer) bisa membandingkan harga dengan sangat

cepat, luas dan tidak terbatas, bahkan di onlineshop pun banyak pedagang yang suka

“menghancurkan harga” yang berada di asaran, mereka lebih memilih strategi “kerja bakti”

untung sedikit namun barang sering laku dibandingkan keuntungan banyak namun barang

banyak laku.

Kotler dan Amstrog (2012:345) “harga adalah sejumlah uang yang di tagih atas

produk dan jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Assauri (2012:118)

“harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang didapatkan dengan diperoleh dan

menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari konsumsi, disamping biaya sosial
20
yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya, psikis, risiko dan prestise atau

gengsi sosial”. Harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk produk atau jasa (Fure,

2013:275).

Harga dapat menunjukan kuaitas merek dari suatu produk. Dimana konsumen

mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik.

Pada umumnya harga mempunyai pengaruh positif pada dengan kualtas,semakin tinggi harga

maka semakin tinggi kualtas.

Pelagga mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan

kualitas suatu produk, bila suatu produk menghasruskan konsumen mengeluarkan biaya yang

lebih besar disbanding manfaat yang diterima, maka yang yerjadi adalah bahwa produk

tersebut memiliki nilai negative sehingga tingkat kepuasan konsumen jugaakan menurun,

begiti sebaliknya.

2. 1.3.2. Indikator Harga

Menurut Stanto (2010), indikator - indikator harga yaitu sebagai berikut :

1. Keterjangkauan harga

Harga yang terjankau adalah harapan konsumen sebelum mereka melakukan

pembelian . konsumen akan mencari produk-produk yang harganya dapat mereka

jangkau.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas

Produk untuk produk tertentu biasanya konsumen tidak keberatan apabila harus

membeli dengan harga relative mahal asalkan kualitas produknya baik. Namun

konsumen menginginkan produk dengan harga murah dan kualitasnya baik.

3. Daya saing harga


21
Perusahaan menetapkanharga jual suatu produk dengan mempertimbangkan harga

produk yang dijual oleh pesaingnya agar produknya dapat bersaing dipasar.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen terkadang mengabaikkan harga suatu produk namun lebih memntingkan

manfaat dari produk tersebut.

2. 1.3. Pengertian Promosi

Menurut (Alma, 2016:181) Promosi adalah jenis komunikasi yang memberikan

penjelasan yang meyakinkan bagi pelanggan pontensial tentang barang dan jasa. Sunyoto

( 2014:154), promosi adalah unsure dalam bauran pemasaran perusahaan didaya gunakan

untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan dengan produk perusahaan

Tjiptono( 2011:78), promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, memberi, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Cannon, dkk (2008:69) Definisi lain

promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensional atau

orang lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku, dalam hal ini adalah

keputusan pembelian.

Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang

baik, menetapkan harga menarik dan membuatnya dapat terjangkau. Peruahaan-perusahaan

juga harus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan yang akan

datang, dan masyarakat umum. Setiap perusahaan mau tidak mau harus terjun kedlam peran

komunikator dan promoter(Kotler, 2005:247). Dewasa ini, terdapat pandangan baru tentang

komunikasi sebagai dialog interaktif antara perushaan dan pelanggannya yang berlangsung

selama bertahap pra penjualan, penjualan, pemakaian dan pasca pemakaian. Berkat terobos

22
teknologi, orang-orang dapat berkomunikasi melaluimedia tradisional (surat kabar, majalah ,

radio, televise, dan reklame), dan juga melalui media yang lebih baru (computer, mesin

faksimili, telepon genggam, dan peralatan nirkabel). Dengan biaya komunikasi yang

berkurang, teknologi-teknologi baru tersebut telah mendorong lebih banyak perusahaan

beralih dari komunikasi masa kemonukasi yang lebih ditargetkan dan dialog satu orang

dengan satu orang (Kotler , 2005:248).

2 .1.3.1. Indikator Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong, (2012:440) dalam Agung Pratama dan Realize (2020)

promosi dapat diukur dengan indicator sebagai berikut:

1. Adversiting atau (Iklan)

Iklan merupakan media promosi yang paling banyak digunakan oleh pemasar sebab

memiliki keunggulan cepat dalam menyebarkan informasi dan kemampuan iklan

untuk di ingat dalam waktu yang singkat.

2. Personal selling atau ( penjulan personal)

Penjualan personal yaitu komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan

untuk memperkenalkan suatu produk.

3. Sales promotion atau ( promosi penjualan )

Promise penjualan yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba

atau pembelian produk jasa.

4. Public Relation atau (Hubungan Pelaggan)

Public relation yaitu sebagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau

melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilka.


23
5. Direct Marketing atau (pemasaran langsung)

Pemasaran langsung yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk

mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dpat dilakukan

menggunkan surat, telepon dan alat penghubung non-personal lain.

2. 2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terlebih dahulu, merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berikan

informasi terkait dengan metode penelitian ,hasil, pembahasan yang digunaka sebagai dasar

perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Khumairo, Ninik Lukiana, Kasno T. Kasim, dalam artikel pengaruh citra merek dan

harga terhadap keputusan pemblian kopi kapal api di Lumajang terit di jurnal Progess

conforrence E-ISSN: 2622-304X, P-ISSN: 2622-3031 tahun 2018, menghasilkan

kesimpulan bahwa hasil pengujian citra merek terhadap keputusan pembelian

menunjukan bahwa citra merek terdapat pengaruh yang signifikan dan memiliki

hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian pembelian kopi kapal api di

Lumajang.

2. Ferdyanto Fure, Joyce Lapian, Rita Taroreh, dalam artikel pengaruh brand image,

kualitas produk dan harga terhadap keputusn pembelian konsumen di J.Co Manado

terbit di jurnal EMBA conference ISSN:2303-1174 V ol.3 No.1 Maret 2015

menghasilkan kesimpulan bahwa hail penelitian menunjukan brand image, kualitas

produk, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk J.Co Manado Town Square.

3. Denny Kristian, Rita Widayanti, dalam artikel pengaruh kualitas produk dan harga

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa kampus

24
Universitas Kristen Krida Wacana terbit di jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, VOL.16,

NO.1, Januari – juni 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian seped motor Honda.

Terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

4. Johan Samuel Siregar dan Erni Widiastuti, dalam artikel yang berjudul pengaruh

brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk batik di

danar Hadi Surakarta terbit di jurnal penelitian dan Kajian Ilmiahsmooting, ISSN

2085-2215 Vol.15 No. 4 Oktober 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil

penelitian brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk

batik di Danar Hadi Surakarta secara parsial, yang dapat dibuktikan dari hasil

perhitungan nilai t hitung > t tabel (5,619> 1,985) dan sig. sebesar 0,000 lebih

kecildari 0,05, berarti Ho di tolak dan Ha diterima. Kualitas produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk batik di Danar Hadi Surakarta secara

parsial, terbukti dari hasil perhitungan nilai t hitung > t tabel ( 4,456 > 1,985) dan sig.

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk batik di Danar Hadi

Surakata secara parsial, dapat dibuktikan dari hasil perhitungan nilai t hitung> t tabel

(2,121> 1,985 ) dan sig. sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05, berarti Ho ditolak Ha

diterima Ha. Brand image, kualitas produk, dan harga secara silmutan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk batik di Danar Hadi Surakarta, yang

dapat dibuktikan dari hasil uji F dapat diketahui bahwa F hitug > F tabel (104,997

>2,70 ) dan nilai sig. uji F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, yang berarti Ho ditolak.

Berdasarkan analisis, maka dapat diketahuinilai koefisien Kolerasi ( R 2) dalam

penelitian ini dapat diketahui nilai adjusted R 2 sebesar 0,759. Sehingga dapat

diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri dari brand image, kualitas

produk , dan harga terhadap variabel dependen yang keputusan pembelian produk
25
batik di Danar Hadi Surakarta sebesar 75,9 % sedangkan sisanya sebesar 24,1 % di

pengaruhi oleh faktor lainnya

5. Charlie Bernando Halomoan Samosir & Arief Bowo Prayoga K, dalam jurnal yang

berjudul pengaruh persepsi harga dan promosi terhadap keputusan pembelian produk

Enervon-C, terbitan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 3,

November 2015, menghasilkan kesimpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan

hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi harga Enervon-C

mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen di Tip-Top

Ciputat. Promosi yang dilakukan Tip-Top Ciputat memiliki pengaruh yang positif

terhadap keputusan pembelian konsumen di Tip-Top Ciputat. Promosi yang di

lakukan Tip-Top Ciputat memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

Enervon-C Hasil Uji F menunjukan bahwa secara silmutan (bersama-sama) kedua

variabel bebas yaitu ( persepsi harga dan proosi ) memiliki pengaruh yang positif

terhadap keputusan pembelian konsumen Enervon-C di Tip-Top Ciputat.

6. Erna S. Imaningsih dan Saiful Rohman, dalam atikel ini The Model Of Product

Quality, Promotion, Price, and purchase Decisions ( H0nda HR-V), terbit di jurnal

Ekonomi/Volume XXIII, No. 02,Juli 2018, menyimpulkan From the results of

multiple regression analysis that independent variables, namely product decisions

HONDA HR-V. Thus, in this case it can be said that if the quality of the product and

the price offered after the consumer’s perception shown by the company on the

product being sold is also good, it will lead to increased purchasing decisions at the

company. In this case the product quality plays a greater role than price and

promotion in the formation of purchasing decisions.

7. Tjahjono Tjatmiko dan Rezza Pradana dalam artikel yang berjudul”Brand Image and

Product Price ; its impact For Samsung Smartphone Purchasing Decisions” terbit di 3

rd Global Conference On Bussiness and Social Science- 2015, GCBSS-2015, 16-17


26
Desember 2015, Kuala Lumpur, Malaysia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa

pelanggan tidak hanya di pengaruhi produk tetapi juga harganya. Peneliti

menyarankan agar meningkatkan nilai R square.

8. Hariman Syaleh, dalam Artikel yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

Promosi Dan Tempat Pendistribusian Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

Yamaha(Studi Kasus Pada CV. Tjahaja Baru Bukit Tinggi)”. Terbit dalam Jornal Of

Economic, Bisniness and Accountin (COSTING), e-ISSN : 2597-5234, Volume 1 No

1, Desember 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara variabel kualtas produk (XI) terhadap keputusan pembelian motor

Yamaha di CV. Tjahaja Baru Bukit Tinggi. Hipotesis diterima pada Penelitian bahwa

kualitas produk berpengaruh posotif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

motor Yamaha di CV. Tjahaja Baru Bukittinggi. Hal ini dikarenakan sepeda Motor

Yamaha memiliki kualitas yang sama dengan dealer motor Yamaha yang lainnya.

Tidak berbeda dengan CV. Tjahaja Baru Bukittinggi.

9. Mega Christine Wangko, dalam artikel yang berjudul “ Pengaruh Strategi Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Panther Pada PT ASTRA

INTERASIONAL- IZUZU MANADO”. Terbit dalam Jurnal EMBA, Vol. 1 No.3

Juni 2013, Hal. 541-549. Menghasilkan kesimpulan besarnya kontribusi variabel yang

diteliti sebesar 81,1% sedangkan sisanya sebesar 18,9% merupakan sumbangan faktor

lain yang tidak dimasukkan penelitian ini. Hasil tersebut menunjukkan besarnya

kontibusi ke empat variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikat. Hasil analisis

secara silmutan dan persial Produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Hipotesis yang menyatakan produk, harga, tempat dan promosi

secara simultan dan persial berpengaruh terhadap keputusan pembelian dapat

diterima.

27
10. R. Y. Monintja, S. Mandey, dan A.S. Soegoto, dalam artikel yang berjudul “ Analisis

Merek, Promosi dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di GELAEL

MANADO”. Terbit dalam Jurnal EMBA, ISSN 2303-1174,. Vol.3 No 4 Desember

2015,. Hal 279-289,. Memberi kesimpulan Merek, Promosi, dan Harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Gelael Swalayan

Manado. Merek berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan

pembelian Gelael Swalayan Manado. Promosi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian di Gelael Swalayan Manado. Harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Galael Swalayan

Manado.

11. Selvia Rahmi, Jhon Rinaldo, Rizka Hadya, dalam artikel yang berjudul Pengaruh

kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matik

Honda Beat. Terbit dalam Jurnal Matua, ISSN-E 2656-8322, Vol. 1, NO 1. Maret

2019, Hal: 1-16., Memberi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian terlihat kualitas

produk lebih besar berpengaruh terhadap keputusan pembelian dari pada harga, jadi

jika perusahaan ingin meningkatkan keputusan pembelian maka langkah utama adalah

meningkatkan kualitas dari produk.

12. Rusyda Nazhirah Yunus, dalam artikel yang berudul Analisis Pengaruh Bahasa Merek

Terhadap keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca

Budi Jurusan Akuntansi. Terbit dalam jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, ISSN:

2087-4669, Vol. 9 No.1 .Agustus 2018, Memberi kesimpulan. Pengaruh Merek sangat

penting bagi keputusan pembelian oleh konsumen, hal tersebut terjadi karena pola

pikir masyarakat terhadap kualitas suatu merek tertentu. Penggunaaan merek dagang

merupakan hal sangat penting untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan. Banyak perushaan yang menggunakan merek dengan bahasa asing agar

mencermikan kualitas barang yang dipasarkan. Walaupun produk yang ada dipasar
28
menggubakan bahasa asing, namun barang tersebut adalah made in Indonesia.

Penggunaan merek berbahasa asing merupakan alah satu cara agar perusahaan

Indonesia tidak kalah bersaing dengam perusahaan asing.

2. 3. Kerangka Konsep/Pemikiran

Secara teori dapat dilihat, kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan dari

variabel dependen dalam hal ini, Analisis Merek (X1), Harga (X2), Promosi (X3), terhadap

variabel independen yaitu keputusan pembelian (Y) yang dilakukkan konsumen. Adapun

keterangannya sebagai berikut:

29
Attribute Brands

Aspirational Brands Merek

(X1)

Experience Brands

Pemilihan Produk
Tjitomo dalam Akbar (2017)

Keterjangkauan
Harga Pemilihan Merek

Kesesuaian Harga
dengan Kualitas Harga Keputusan Pemilihan saluran
Pembelian pembelian
Daya Saing Harga (X2) (Y)

Jumlah Pembelian
Kesesuaian dengan
Harga
Waktu Pembelian
Stanto (2010)

Adversiting (Iklan)

Personal Selling
(Penjualan personal

Sales Promotion Promosi


(Promosi Penjualan)
(X3)
Publik Relation
(Hubungan
pelanggan )

Direct Marketing
(Pemasaran
langsung

Kotler dan Amstrong


(2012)

30
Keterangan :

H1 = X1 Y: Ferdyanto Fure, Joyce Lapian, Rita Taroreh, Jurnal EMBA conference ISSN : 2303-1174
Vol.3 No.1 Maret 2015

Denny Kristian, Rita Widayanti, Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, VOL.16, NO.1,
Januari-Juni 2016

Khumairo, Ninik Lukiana, Kasno T. Kasim, Jurnal Progress Conforrence E-ISSN: 26622-
304X, P-ISSNN: 2622-3031 tahun 2018

Johan Samuel Siregar dan Emi Widiastuti, Jurnal Penelitian dan Kajian
Ilmiahsmooting, ISSN 2085;2215 Vol.15 No. 4 Oktober 2017

H1 =X2 Y: Erna S. Imaningsih dan Saiful Rohman, Jurnal Ekonomi/Volume XXIII,No, 02, Juli 2018

Hariman Syaleh, Journal of Economic, bisiness and Accounting (COSTING), e-ISSN:


2597-5234, Vol 1 No 1, Desember 2017

Mega Christine Wangko, Jurnal EMBA, Vol. 1 No.3 Juni 2013, Hal.541-549.

Tjahjono Tjatmiko dan Rezza Pradana, 3 rd Global Conference On Bussinise and Social
H3=X3 Y: Science-2015, GCBSS-2015, 16-17 Desember 2015

Charlie Bernando Halomoan Samosir & Arief Bowo Prayoga K, Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 3, November 2015

Selvia Rahmi, Jhon Rinaldo, Rizka Hadya, Jurnal Matua, ISSN-E 2656-8322, Vo 1. Maret
201, Hal:1-16

H4 =X1,X2,X3 Y:

Rusyda Nazhira Yunus , Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, ISSN:2087-4669, Vol.9
No.1 Agustus 2018

R. Y. Monintja, S. Mandey, dan A.S. Soegoto, Jurnal EMBA, ISSN 2303-1174., Vol.3
No.4 Desember 2015.

31
2. 4. Hipotesis

Hipotesis dalam karya ilmiah ini, dengan tema Analisis merek, Harga dan Promosi

terhadap keputusan pembelian di tetapkan sebagi berikut:

Hipotesis Pertama : dinyatakan bahwa Analisis merek yang diberikan berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Dalam hipotesis ini didukung oleh:

1. Ferdyanto Fure, Joyce Lapian, Rita Taroreh, dala artikel pengaruh brand image,

kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di J.CO Manado

terbit di jurnal EMBA conference ISSN: 2303-1174 Vol.3 No.1 Maret 2015

menghasilkan kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukan brand image sevara

parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk J.Co Manado

town square.

2. Denny Kristian, Rita Widayanti, dalam artikel pengaruh kualitas produk dan harga

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada Mahasiswa kampus 1

Universitas Kristen Krisda Wacana terbit jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, VOL.16,

NO.1, Januari-juni 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil penelitian ini

menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda.

3. Khumairo, Ninik Lukiana, Kasno T. Kasim, dalam artikel pengaruh citra merek dan

harga terhadap keputusan pemblian kopi kapal api di Lumajang terit di jurnal Progess

conforrence E-ISSN: 2622-304X, P-ISSN: 2622-3031 tahun 2018, menghasilkan

kesimpulan bahwa hasil pengujian citra merek terhadap keputusan pembelian

menunjukan bahwa citra merek terdapat pengaruh yang signifikan dan memiliki

hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian pembelian kopi kapal api di

Lumajang.

32
4. Johan Samuel Siregar dan Erni Widiastuti, dalam artikel yang berjudul pengaruh

brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk batik di

danar Hadi Surakarta terbit di jurnal penelitian dan Kajian Ilmiahsmooting, ISSN

2085-2215 Vol.15 No. 4 Oktober 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil

penelitian brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk

batik di Danar Hadi Surakarta secara parsial, yang dapat dibuktikan dari hasil

perhitungan nilai t hitung > t tabel (5,619> 1,985) dan sig. sebesar 0,000 lebih

kecildari 0,05, berarti Ho di tolak dan Ha diterima. Kualitas produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk batik di Danar Hadi Surakarta secara

parsial, terbukti dari hasil perhitungan nilai t hitung > t tabel ( 4,456 > 1,985) dan sig.

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, berarti Ho ditolak dan menerima Ha. .

Hipotesis kedua : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hipotesis ini

didukung dengan penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Erna S. Imaningsih dan Saiful Rohman, dalam artikel The Model Of Product Quality,

Promotion, Price, and Purchase Decisions (Honda HR-V ), terbit dijurnal Ekonomi/

Volume XXIII,No, 02, Juli 2018,menyimpulkan from the result of multiple

regressionanalysis that independent variable, namely product quality, price and

promotion have a significant influce on purchasing decisions Honda HR-V.

2. Hariman Syaleh , dalam artikel yang berjudul, Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

Promosi dan Tempat Pendistribusian Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

Yamaha (Studi kasus pada CV. Tjahja Baru Bukit Tinggi). Terbit dalam journal of

Economic, Bisiness and Accounting (COSTING),e-ISSN: 2597-5234, Volume 1 No 1,

Desember 2017. Menghasilkan kesimpulan bawa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara variabel kualitas produk, terhadap keputusan pembelian motor

Yamaha di CV. Tjahaja Baru Bukit Tinggi.

33
3. Mega Christine Wongko, dalam artikel yang berjudul. Pengaruh Strategi Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Panther Pada PT ASTRA

INTERNASIONAL- IZUZU MANADO,. Terbit dalam jurnal EMBA, Vol. 1 No.3

Juni 2013, Hal. 541-549. Menghasilkan kesimpulan besarnya kontribusi variabel yang

teliti sebesar 81,1 % sedangkan sisanya sebesar 18,9% merupakan sumbangan faktor

lain yang tidak dimasukkan penelitian ini.

Hipotesis Ketiga : dinyatakan bahwa promosi akan memeberikan pengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian dimana dalam hipotesa ini didukung oleh:

1. Tjahjono Tjatmiko dan Rezza Pradana dalam artikel yang berjudul”Brand Image and

Product Price ; its impact For Samsung Smartphone Purchasing Decisions” terbit di 3

rd Global Conference On Bussiness and Social Science- 2015, GCBSS-2015, 16-17

Desember 2015, Kuala Lumpur, Malaysia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa

pelanggan tidak hanya di pengaruhi produk tetapi juga harganya. Peneliti

menyarankan agar meningkatkan nilai R square.

2. Charlie Bernando Halomoan Samosir & Arief Bowo Prayoga K, dalam jurnal yang

berjudul pengaruh persepsi harga dan pomosi terhadap keputusan pembelian produk

Enervon-C, terbitan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 3,

November 2015, menghasilkan kesimpulan bahwa harga Enervone-C mempunyai

pengaruh yang poditif terhadap keputusan pembelian konsumen din Tip-TOP Ciputat.

3. Selvia Rahmi, Jhon Rinaldo, Rizka Hadya , dalam artikel yang berjudul Pengaruh

Kualitas Prpduk dan Promosi Tehadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic

Honda Beat. Terbit dalam Jurnal Matua, ISSN-E 2656-8322, Vol.1 No 1. Maret 2019,

Hal: 1-16, memberi kesimpulan. Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian terhadap

kualitas produk lebih besar berpengaruh terhadap keputusan pembelian dari pada

harga.

34
Hipotesis Keempat

1. Rusyda Nazhira Yunus, dalam artikel yang berjudul Analisis Pengaruh Bahasa Merek,

Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca

Budi Jurusan Akuntansi. Terbit dalam Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, ISSN:

2087- 4669, Vol.9 No.1 Agustus 2018, memberi kesimpulan. Pengaruh Merek sangat

penting bagi keputusan pembelian oleh konsumen, hal tersebut terjadi karena pola

pikir masyarakat terhadap kualitas suatu merek tertentu.

2. R. Y. Monintja, S. Mandey, dan A.S. Soegoto, dalam artikel yang berjudul. Analisis

Merek, Promosi dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di GELAEL

MANADO, Terbit dalam jurnal EMBA, ISSN 2303-1174., Vol.3 No 4 Desember

2015, Hal 279-289., Memberi kesimpulan Merek, Promosi dan Harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Galael Swalayan

Manado.

35
BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 . Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan mrtode kuantitatif, metode yang menekankan aspek

pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Hal tersebut

berdasarkan pada judul yang diteliti yaitu “Analisis Merek, Harga dan promosi Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Nmax pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha

Nmax di Muaragembong. Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara Merek,

Harga, dan Promosi.

3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitiam ini akan dilaksanakan di daerah Muragembong dengan tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Maret April Mei Juni Juli Agustus

2022 2022 2022 2022 2022 2022


No Uraian

1 Bimbingan

2 Kuesioner

3 Wawan Cara

4 Analisis Data

36
5 Pegelolahan Data

6 Bimbingan II

7 Pengesahaan Penelitian

8 Ujian Skripsi

3. 3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel

berikut :

Tabel 3.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Definisi indicator

Merek (X1) Attribute Brands Merek- merek yang

(Tjiptono dalam Akbar, memiliki citra yang mampu

2017:180) mengkomunikasikan

keyakinan/kepercayaaa

terhadap atribut fungsional

produk. Kerap kali sangat

sukar bagi konsumen untuk

menilai kualitas dab fitur

secara obyektif atas begitu

banyak tipe produk,

37
sehingga mereka cenderung

memiliki merek-merek yang

dipersepsikan sesuai dengan

kualitas.

Aspirational Brands Merek-merek yang

menyampaikan citra tentang

tipe orang yang membeli

merek yang bersangkutan,

Citra tersebut tidak banyak

mengandung produknya,

tetapi justru lebih banyak

berkaitan gaya hidup yang

di dambakan. Keyakinan

yang di pegang konsumen

adalah bahwa dengan

memiliki merek semacam

ini akan tercipta asosiasi

yang kuat antar dirinya

dengan kelompok apresiasi

tertentu. Dalam hal ini,

status, dan identitas jauh

lebih penting dari pada

sekedar nilai fungsional

produk.

38
Experience Brands Mencerminkan merek-

merelk yang menyampaikan

citra asosiasi dan emosi

bersama (Shared association

and emotional). Tipe ini

memiliki citra melebihi

sekedar aspirasi dan

berkenan dengan kesamaan

filosofi antara merek dan

konsumen individual,

Kesuksesan sebuah

experience brands

ditentukan oleh kemampuan

bersangkutan dalam

mengekspresikan

individualitas dan

pertumbuhan personal.

Harga (X2) Keterjangkauan harga Harga terjangkau adalah

(Stanto 2010) harapan konsumen sebelum

melakukan pembelian,

konsumen akan mencari

produk-produk yang

harganya dapat mereka

jangkau.

39
Kesesuaian harga dengan Produk untuk produk

Kualitas tertentu biasanya konsumen

tidak keberetan apabila

harus membeli, dengan

harga relative mahal asalkan

kuaitas produknya baik.

Namun konsumen,

menginginkan produk

dengan harga murah dengn

kualitasnya baik.

Daya saing Harga Perusahaan menetapkan

harga jual suatu dengan

mempertimbangkan harga

produk yang dijual oleh

pesaingnya agar produknya

dapat bersaing dipasar.

Kesesuaian harga dengan Konsumen kadang

manfaat mengabaikan harga suatu

prodk namun lebih

mementingkan manfaat dari

produk tersebut.

Promosi (X3) Adveriting ( Iklan) Merupakan media promosi

( Kotler dan Amstrong, yang paling banyak

2012:440) digunakan oleh pemasar

40
sebab memiliki keunggulan

cepat dalam menyebarkan

informasi dan kemampuan

iklan untuk di ingat dalam

waktu yang singkat.

Personal selling (Penjual Komunikasi langsung antara

personal) penjual dan calon pelanggan

untuk memperkenalkan sutu

produk.

Sales promotion Insentif jangka pendek

( promosi penjualan ) untuk mendorong keinginan

mencoba atau pembelian

produk jasa.

Public Relation Sebagai program yang

( Hubungan Pelanggan) dirancang untuk

mempromosikan dan atau

melindungi citra prusahaan

atau produk individual yng

di hasilkan.

Direct Marketing Melakukan komunikasi

(Pemasaran langsung ) pemasaran secara langsung

untuk mendapatkan respon

dari pelanggan dan calon

tertentu, yang dapat


41
dilakukan menggnakan

surat, telepon dan alat

penghubung non-personal

lainnya.

Keputusan Pembelian Pemilihan produk Konsumen mengambil

(Y1) keputusan sebuah produk

(Kotler dan Keller, atau menggunakan uangnya

2012:193) untuk tujua yang lain.

Dalam hal ini perusahaan

harus memusatkan

perhatiannya kepada orang-

orang yang berminat

membeli produknya.

Pemilihan merek Konsumen harus

mengambil keputusan

tentang merek mana yang

harus dibeli. Setiap merek

mempunyai perbedaan

tersendiri. Dalam hal ini

perusahaan harus

mengetahui bagaimana

konsumen memilih sebuah

merek.

Pemilihan saluran Konsumen harus

42
pembelian mengambil keputusan

tentang penyalur mana yang

akan dikunjungi. Setiap

konsumen berbeda-beda

dalam hal menentukan

penyalur biasanya

dikarenakan faktor lokasi

yang dekat, harga yang

mura, persediaan barang-

barang yang lengkap,

kenyamanan belanja,

keluasan tempat dan

sebagainya.

Jumah pembelian Konsumen dapat mengamil

keputusan seberapa banyak

produk yang akan dibelinya.

Dalam hal ini perusahaan

yang harus mempersiapkan

banyaknya prduk sesuai

dengan kebutuhan

konsumen.

Waktu pembelian Keputusan konsumen dalam

waktu pembelian

dapatberbeda-beda,

misalnya: ada yang


43
membeli setiap hari,

seminggu sekali, dua

minggu sekali, bahkan satu

bulan sekali tergantung

kebtuannya.

3. 4 Populasi dan Sampel

3. 4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau

obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sangadji dan Sopiah 2010:185, dalam

Denny Kristian dan Rita Widayanti 2016).

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan peneliti adalah populasi

sebagai subyek penelitian. Penelitian ini dilakukan kepada konsumen Yamaha

NMAX di Muaragembong.

3. 4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, apabila populasi besar maka penelitian tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi , misalkan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut

(Sugiono, 2014:149) Teknik pengambilan sampel menggunakan pursosive sampling.

Pursosive sampling adalah dimana sampel ditentukan dengan pertimbangan tertentu

dengan cara menetapkan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam

penelitian ini jumlahnya sampel ditentukan dengan rumus Rumus Slovin dengan batas

kesalahan sebesar 10 % dengan rumus sebagai berikut:

44
N
n=
1+ N (e)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Batas tingkat kesalahan sampel (sampling error) %

Seingga menghasilkan perhitungan sebgai berikut :

N 400
n =
1+ N ( e )
2 = 1+ 400(0,1)
2 = 80 Responden

Jadi jumlah responden dalam penelitian sebanyak 80 responden.

Kriteria responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah

menggunakan sepeda motor Yamaha.

3. 5 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi, mengobservasi /pengamatan yang dilakukan secara langsung di

Muaragembong sebagai objek penelitian megenai keputusan pembelian pada sepeda

motor Yamaha NMAX.

2. Data kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner

yang berisi tentang pernyataan yang mengenai Analisis pengaruh Merek, Harga dan

Promosi terhadap keputusan pembelian yang di berikan kepada 80 pengguna sepeda

motor Yamaha NMAX dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana

skala 1 ( sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 ( sangat setuju).

3. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel-artikel, teori

yang relvan dan literatur lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

45
3. 6 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitia

ini menggunakan Regresi Linear Berganda, maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden bertujuan untuk menunjukan data mengenai

distribusi responden secara keseluruhan, yang meliputi distribusi responden menurut

jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, dan lain sebagainya.

2. Uji Instrumen Penelitian

Penelitian menggunakkan data primer, data dikumpulkan dengan teknik

kuesioner, yakni memberikan pernyataan tertulis kepada responden. Selanjutnya

responden memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Kuesioner

dirancang dengan menggunakan skala likert. Dua macam pengujian untuk mengukur

instrument penelitian adalah sebagai berikut:

3. Uji Validasi

Uji validasi digunakkan untuk mengukur kecepatan suatu item dalam

kuesioner apakah sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item yang

valid ditunjukan dengan adanya korelasi yang signifikan antara item terhadap skor

total item. Untuk penentuan apakah item layak digunakan atau tidak, yaitu dengan

melakukan uji signifikan koefisien korelasi pada taraf signifikan terhadap skor total

item. (Priyatno, 2016:51).

Metode pengujian validitas item pada SPSS yang bisa digunakan yaitu

dengan metode korelasi pearson. Metode uji validitas ini dengan cara

mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item. Skor total item

adalah penjumlahan dari keseluruhan item jika nilai korelasi r hitung > r table maka

46
item kuesioner tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r table atau nilai

korelasi negatif maka item tidak valid.

4. Uji Reabilitas

Digunakan untuk mengetahui konsistensialat ukur, apakah alat ukur

yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut

diulang. Metode uji rebilitas yang sering digunakkan adalah Cronbach’s Alpha.

Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (missal 1-4, 1-5) atau

skor rentangan (mial 0-10, 0-30). Untuk menentukan apakah instumen reliabel atau

tidak bisa digunakan batasan tertentu seperti 0,6. (Priyatno,2016:60).

Setelah uji validasi maka item-item yang gugur dikeluarkan dan item

yang tidak gugur dimasukana di uji relabilitas. Jika uji relabilitas pada variabel

Pengaruh merek (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan keputusan pembelian (Y) diatas

0,6 (seperti 0,7 dapat diterima atau diatas 0,8 adalah baik). Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel tersebut reliable. Dalam penelitian ini, uji relabilitas dilakukan dengan

teknik formula Cronbach’s Alpha, seperti (skala Liktert 1-5).

5. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian berasal dari jawaban kuesioner pada skala satu

sampai dengan lima. Nilai rata-rata terendah teoritas adalah 1 ( apabila seluruh

jawaban responden adalah 1 ). Nilai rata-rata tertinggi teoritas adalah 5 ( apabila

jawaban responden adalah 5). Nilai tengah teoritik adalah nilai teartinggi ditambah

nilai terendah dibagi dua ( 5+ 1: 2) = 3. Kriteria yang digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

- Jika rata-rata nilai variabel lebih besar dari pada nilai tengah teoritik (mean > 3)

maka dapat diartikkan bahwa variabel penelitian cenderung baik.

- Jika rata-rata nilai variabel lebih kecil daripada nilai tengah teoritik (mean < 3)

maka dapat diartikan bahwa variabel penelitian cenderung buruk.


47
6. Uji Asumsi Klasik

Pengujian penyimpangan asumsi klasik terhadap model regresi telah

diolah dalam penelitian ini yang meliputi : Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji

Autokorelasi, Uji Multikolinearitas dan Uji Hetoroskedastisitas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

7. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk

melakukan pengujian- pengujian variabel lainnya dengan dengan mengsamsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistic tidak valid dan statistic parametric tidak dapat digunakan ( Ghizali, 2011).

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant. Jika data

memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 % maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima, sehingga dapat dikatakan beditribusi normal ( Ghozali, 20009).

8. Uji Lineritas

Linieritas merupakan uji untuk mengetahui apakah dua variabel

memiliki hubungan yang linier atau secara signifikan. Uji linieritas ini biasanya dapat

digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau regresi Linier. Penguji

terhadap SPSS dengan menggunakan Test for Linierity pada taraf signifikan 0,05.

Dua variabel mempunyai hubungan yang liniear bila signifikan (liniearity) kurang

dari 0,005.

9. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual

pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorlasi

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual

48
pada saat pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian

menggunakan uji Durbin-Watson (uju DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari ( 4-dl ), maka hipotesis nol ditolak,

yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak anatara du dan atau diantara (4-du), maka hipotesis nol diterima,

yang berarti tidak ada auotokorelasi.

Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4-dl), maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.

10. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi yang tinggi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Metode

pengujian yang biasa digunakan yaitu dengan melihat inflation facto (VIF) dan

tolerance pada model regresi (Dwi Priyatno, 2016). Jika nilai VIF kurang dari 10 dan

tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolineariras.

11. Uji Heteroskedatisitas

Uji Heteroskedatisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas (Dwi

Priyantno, 2016).

12. Analisa Model Regresi Linear Berganda

Setelah uji asumsi, uji kelayakan model, dan uji hipotesis terpenuhi

maka dilakukan analisis regresi linear ganda. Hasil analisis yang utama adalah nilai

koefisien korelasi ( R ), nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R-

Square ), dan model persamaan regresi linear ganda :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3


49
X2 = Kualitas Pelayanan

X3 = Nilai Pelanggan

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi variabel antara X1 dengan Y

b2 = Koefisien Regresi variabel antara X2 dengan Y

b3 = Koefisien Regresi variabel antara X3 dengan Y

Nilai koefisien determinansi ganda yang disesuaikan (Adjusted R-Square )

menjelaskan besaran kemampuan model persamaan regrerasi dalam menjelaskan

pengaruh variabel independen pengaruh Merek, Harga dan Promosi terhadap

keputusan pembelian. Nilai koefisien regresi b1 menunjukan besar dan arah pengaruh

merek terhadap keputusan pembelian sedangkan nilai koefisien regresi b2

menunjukan besar dan arah pengaruh harga terhadap keputusan pebelian dan promosi

regresi b3 menunjukan besar dan arah pengaruh harga terhadap keputusan pembeian.

13. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimana merupakan pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi ( dapat

digenerelisasi). Dalam perhitungan statistic disebut signifikan secara statistic apabila

uji statistiknya berda dalam daerah kritis ( daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya

disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

a. Uji F ( Simultan )

Uji silmutan yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis pengaruh

variabel bebas penelitian secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk

menentukan F tabel, dengan tarif nyata (α) = 5 %, derajat kebebasan df = (n-k-1) dan

( k). Adapun kriteria pengujiannya adalah:

a. Jika F dihitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima


50
b. Jika F dihitung ≤ F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hipotesis F dalam penelitian ini adalah:

Ho : tidak ada pengaruh antara merek, harga dan promosi secara silmutan terhadap

keputusan pembelian motor matic Yamaha NMAX.

Ha : ada pengaruh antara merek, harga dan promosi secara silmutan terhadap

keputusan pembelian motor metic Yamaha NMAX.

b. Uji t ( parsial )

pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mrnguji pengaruh variabel

bebas terhadap variabel tidak bebas atau terikat secara terpisah atau parsial serta

penerimaan atau penolakan hipotesa. Pengujian ini dilakukan berdasarkan

perbandingan nilai t tabel ( nilai hitung tabel kritis) dengan tingkat signifikan 5%

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n adalah jumlah observasi dan k

adalah jumlah variabel.

1. Jika t hitung < t tabel (n-k-1), maka Ho diterima artinya variabel hitung tabel

independen ( merek, harga dan promosi ) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (keputusan pembelian).

2. Jika thitung > t tabel (n-k-1), maka Ho ditilak dan menerima Ha hitung tabel

artinya variabel independen ( merek,harga dan promosi ) berpengaruh terhadap

variabel dependen ( keputusan pembelian).

c. Koefisien Determinasi ( R2) yang diukur untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi yang biasanya diberi symbol R2 menunjukkan hubungan pengaruh antara

dua variabel yaitu variabel independen ( merek, harga dan promosi) dan variabel

dependen ( keputusan pembelian) dari hasil perhitungan tertentu.

51

Anda mungkin juga menyukai