Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, PROMOSI, DAN


KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA N-MAX DI PULAU
BENGKALIS

By :

RINA NOPIYANTI
5404181177

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


D-IV INTERNATIONAL BUSINESS ADMINISTRATION
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2021
A. Judul Penelitian
Judul penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu “Pengaruh Atribut Produk,
Promosi, Dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Yamaha N-Max Di Pulau Bengkalis”.

A.1 Latar Belakang


Alat transportasi menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting saat ini
dikarenakan untuk kegiatan mobilitas dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Sepeda motor adalah alat transportasi darat beroda dua yang digerakkan oleh
motor atau tenaga mesin. Banyak orang yang menggunakan sepeda motor untuk
kegiatan mobilitasnya karena harganya yang lebih terjangkau dan lebih fleksibel
untuk berkendara. Hal tersebut membuat permintaan terhadap sepeda motor
semakin meningkat dan menyebabkan produsen sepeda motor ditantang untuk
mampu memenuhi banyaknya permintaan dari konsumen. Dengan kondisi seperti
itu maka para produsen sepeda motor berlomba-lomba memproduksi dan
menawarkan produk terbaiknya kepada masyarakat.
Dengan adanya permintaan yang terus bertambah dan masuknya pesaing
yang semakin banyak, maka dampaknya adalah adanya persaingan yang ketat dan
kompetisi diantara para produsen sepeda motor untuk memasarkan produk
andalannya masing-masing. Adanya persaingan menyebabkan perusahaan harus
membuat langkah strategi pemasaran untuk jangka panjang maupun jangka
pendek yang tepat agar perusahaan mampu menjaga eksistensi yang dimiliki dan
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Tanpa strategi pemasaran yang tepat
perusahaan akan sulit untuk dapat mempertahankan produknya, tidak terkecuali
pada perusahaan sepeda motor yang sudah menjadi market leader sekali pun.
Seiring berjalannya waktu, sepeda motor kini tidak hanya digunakan untuk
kegiatan mobilitas sehari-hari saja, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup
masyarakat. Memiliki sepeda motor dengan model tertentu akan memberikan
suatu kepuasan tersendiri bahkan mampu meningkatkan kepercayaan diri bagi
pemiliknya. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa merek perusahaan sepeda
motor, seperti: Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan lain-lain. Dan salah
satunya yaitu Yamaha merupakan merek sepeda motor yang juga memiliki
penjualan tinggi dan memiliki citra yang baik di Indonesia.
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) adalah produsen sepeda
motor berslogan “Semakin di Depan” yang memproduksi dan memasarkan merek
Yamaha di Indonesia. Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia pada tahun
1969 sebagai pabrik perakitan yang komponen-komponennya didatangkan dari
Jepang, lalu pada tahun 1974 Yamaha Indonesia Motor Manufacturing resmi
didirikan. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing memiliki beberapa jenis
sepeda motor yang dipasarkan seperti: sepeda motor bebek, sepeda motor matik,
dan sepeda motor sport. Dan pada saat ini salah satu produk sepeda motor matik
unggulan Yamaha adalah N-max. Sepeda motor merek Yamaha N-max ini
diproduksi pada tahun 2015 sampai saat ini dan merupakan salah satu sepeda
motor yang paling di minati oleh konsumen.
Yamaha N-max adalah salah satu sepeda motor skutik (skuter matic) seri
MAX yang merupakan jajaran skuter sporty Yamaha. Dengan model dan
teknologi terbaru yang mengutamakan kenyamanan berkendara dengan body yang
besar, jok atau tempat duduk yang nyaman membuat skutik ini menarik minat
konsumen. Yamaha N-max membawa teknologi baru yang memang disematkan
untuk pasar Indonesia seperti Blue Core, Fuel Injection, Anti-lock Brake System
(ABS), dan Variabel Valve Actuation. Dengan teknologi yang dibawanya N-max
dapat dikatakan sebagai skuter matic kelas 155 cc yang bernuansa sporty.
Teknologi LED yang diusung untuk headlamp merupakan suatu apresiasi yang
diberikan oleh Yamaha dalam hal untuk menghemat energi dan pencahayaan yang
diberikan juga maksimal baik itu pada malam hari maupun pada siang hari. Full
digital juga menjadi tampilan pada speedometer Yamaha N-max yang membuat
tampilan menjadi lebih modern dan informative bagi pengendaranya karena
dilengkapi dengan multi information digital (MID). Hal ini merupakan
kelengkapan speedometer pada Yamaha N-max yang juga menjadi salah satu
keunggulan dari produk yang dikeluarkan oleh Yamaha. Meskipun demikian, hal
ini tidak menyebabkan harga N-max melambung tinggi . Dan dapat dilihat bahwa
setiap tahun penjualan sepeda motor matik premium 150 cc Yamaha N-max
semakin meningkat pesat di masyarakat.
Sepeda motor matic masih menjadi idaman, karena dinilai lebih praktis
dan nyaman saat digunakan. Salah satu sepeda motor jenis matic yang dijual di
Indonesia adalah Yamaha N-max. Sepeda motor N-max menjadi pelopor jenis
matic dengan body seperti motor gede (moge), sehingga membawa suasana baru
pencinta sepeda motor jenis matic yang saat ini hampir memiliki bentuk sama dari
berbagai jenis merek sepeda motor matic. Sejak diluncurkan pada tahun 2015,
Yamaha N-max menjadi pilihan karena memiliki keunggulan tersendiri baik dari
segi atribut produk yang sangat baik jika dilihat dari kualitas maupun dari segi
lainnya seperti fitur, kehandalan, fungsi, teknologi yang diterapkan, maupun dari
segi mafaat dan lainnya, serta terutama dalam segi bentuk yang lebih menarik.
Atribut produk adalah salah satu aspek yang mampu mempengaruhi dalam
pembentukan citra merek yang kuat dan menjadi dasar konsumen untuk
mengambil keputusan pembelian. Dalam menentukan pembelian, konsumen akan
mencari tahu tentang karakter produk yang akan dibelinya terlebih dahulu untuk
kemudian dibandingkan. Produk akan dibeli apabila atribut yang disematkan pada
suatu produk memiliki kriteria yang sesuai dengan apa yang konsumen inginkan.
Dalam membangun citra merek yang kuat, atribut produk menjadi sebuah elemen
penting untuk menciptakan sebuah pembeda dan unsur yang melekat pada merek
tersebut, sehingga konsumen akan memiliki sebuah keyakinan bahwa atribut yang
ada pada sebuah produk merupakan produk dari merek tertentu. Menurut Tjiptono
(2002:103), atribut produk adalah unsur penting yang dipandang konsumen dan
dijadikan sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan pembelian terhadap
suatu produk.
Perusahaan Yamaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang sektor produksi otomotif yang salah satunya memproduksi
kendaraan roda dua. Yamaha juga tidak terlepas akan persaingan yang
semakin tajam khususnya dalam industri otomotif karena banyaknya
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis. Oleh
karena itu dalam melaksanakan aktifitas penjualannya perusahaan harus
dapat merancang srategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk
tersebut.
Untuk lebih memperkenalkan produknya, perusahaan Yamaha
gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen,
diantara membuat iklan melalui media cetak ataupun elektronik, menyebark
kepada masyarakat, mengadakan pertunjukan musik, mengadakan service
gratis bagi pengguna sepeda motor Yamaha, dan lain-lain. Iklan didasari
pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang
kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan ketertarikan
pada yang melihat atau mendengarnya, dengan demikian iklan akan
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk
(A.Shimp.Terence 2003:63).
Dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui
kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan
produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi promosi
menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan
publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan
pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan
pembelian (Irawan, 2001:50). Perlu diketahui bahwa bagusnya suatu produk
bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap
produk tersebut, maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian.
Konsumen yang akan melakukan pembelian tentunya akan
menyeleksi berbagai stimulus yang masuk kedalam pikirannya. Menurut
Aaker dalam Tjiptono (2008) mengartikan kesadaran merek merupakan
kesanggupan yang dimiliki oleh konsumen dalam mengenali berbagai atribut
yang melekat pada suatu produk dibandingkan dengan merek produk
lainnya.
Keputusan pembelian merupakan tanggung jawab penjual atas
kualitas barang yang dijualnya yang dapat diberikan dalam bentuk
konsultasi lanjutan. atau garansi berupa penggantian barang rusak,
pemeliharaan, penyediaan suku cadang dan sebagainya (Brata dan Gunadi
2004:12). Untuk keputusan pembelian sendiri Yamaha dikenal mempunyai
pelayanan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bengkel
resmi yang dimiliki oleh Yamaha. Selain bengkel resminya, Yamaha juga
dikenal dengan suku cadang motor yang cukup mudah didapat. Keputusan
pembelian menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi perusahaan, hal ini
dikarenakan dengan adanya kepuasan pembelian diharapkan dapat
membuat loyal konsumen sehingga terjadinya hubungan yang
ketidakpuasan konsumen akan memberikan dampak negatif bagi
perusahaan, selain tidak akan adanya kepuasan dari konsumen, konsumen
barupun tidak akan tertarik untuk membeli atau menggunakan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Mengembangkan model perilaku konsumen
dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen Faktor. pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah
stimuli.Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan
pemerosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari
periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal
dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat sertal
karakteristik konsumen. Pengaruh yang ketiga respon konsumen yaitu hasil
akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang
menyeluruh dari semua faktor di atas.
Penelitian ini memfokuskan pada konsumen sepeda motor Yamaha
N-max di Pulau Bengkalis. Penulis menganggap penting untuk meneliti
tentang Pengaruh atribut produk, promosi dan kesadaran merek terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha N-max. Adapun alasan memilih
objek penelitian ini, yaitu karena perkembangan pengguna sepeda motor
Yamaha N-max yang meningkat begitu pesat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH ATRIBUT PRODUK,
PROMOSI, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA N-MAX DI PULAU
BENGKALIS"
A.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah yang
akan di kemukakan adalah :
Bagaimana peranan atribut produk, promosi, dan brand awareness
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha N-max di Pulau Bengkalis?
A.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha N-max.
2. Untuk mengatahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha N-max.
3. Untuk mengatahui dan menganalisis pengaruh kesadaran merek terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha N-max.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh minat beli terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha N-max.

A.4 Manfaat Penelitian


Melalui penelitian pengaruh atribut produk, promosi, dan brand awareness
terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Yamaha N-max, penulis
mengaharapkan terdapat manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis :
a. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi bagian dalam proses belajar yang diharapkan
menambah wawasan, pengetahuan, dan daya nalar sehingga dapat
lebih memahami pengaplikasian dari teori-teori yang selama ini
dipelajari dibangku kuliah.
b. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan rujukan untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
c. Bagi pembaca
1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai keputusan
pembelian terhadap alat transportasi khusus sepeda motor Yamaha
N-max.
2) Dapat menjadi bahan referensi dan informasi untuk pihak-pihak
yang berkepentingan untuk penelitian selanjutnya dalam bidang
yang sama.
2. Manfaat praktis :
1) Bagi perusahan
Dengan penelitian ini diharapkan perusahan mendapatkan informasi
untuk mengetahui strategi pemasaran yang akan dilakukan agar
mampu mempertahankan dan meningkatkan minat beli dalam
mengambil keputusan pembelian.

A.5 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah


Agar batasan masalah yang diteliti jelas dan tidak meluas, maka dalam
penelitian ini penulis membatasi masalah pada hal-hal sebagai berikut :
1. Karakteristik konsumen meliputi jenis kelamin,pekerjaan,umur,tingkat
pendidikan terakhir, dan jumlah pendapatan.
2. Penelitian ditekankan pada pemilik sepeda motor Yamaha N-max di pulau
Bengkalis.
3. Responden yang diteliti adalah pengguna sepeda motor Yamaha N-max di
pulau Bengkalis.

A.6 Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika dalam penulisan laporan pada dasarnya terdapat bagian-bagian
penting dalam membuat laporan. Sistematika penulisan laporan dalam pembuatan
proposal skripsi ini, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab I ini menjelaskan latar belakang penelitian, Rumusan
masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Ruang lingkup
dan batasan masalah, Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab II ini menjelaskan Penelitian terdahulu, Landasan teori.
BAB III : METODOLOGI DAN PROSES PENELITIAN
Pada Bab III ini mejelaskan Lokasi, Waktu dan objek penelitian,
Jenis dan sumber data, Teknik pengumpulan data, Teknik
pengelolahan data, Metode analisis data, Jenis penelitian, Defisini
konsep dan operasional variable, Jadwal dan Anggaran penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV menjelaskan hasil penlitian, pembahasan dan
keterbatasan hasil penelitian. Hasil skripsi dibuat dalam bentuk
data atau dengan bentuk lain agar dapat lebih mudah mengikuti
uraian pembahasan. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh
dibuat berupa penjelasan teoritik secara kualitatif.
BAB V : PENUTUP
Berisikan kesimpulan beserta saran dan penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran

B. Tinjauan Pustaka
B.1 Penelitian Terdahulu
Menurut Hilman Cahya Megantara (2020), dalam jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Muslim
Army”. Hasil penelitian ini Berdasarkan uji menunjukkan bahwa atribut produk
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Muslim
Army dan Dari hasil Uji Koefisien determinasi pada pembahasan, menyatakan
bahwa jika atribut produk mengalami peningkatan maka keputusan pembelian
akan mengalami peningkatan juga, semakin meningkat kualifikasi atribut produk
maka semakin tinggi keputusan pembelian yang diambil konsumen.
Menurut Erma Tri Anjasari (2019), dalam jurnalnya yang berjudul
“Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produksi Di
Perusahaan Bakpia Ahmad’s Family Trenggalek”. Hasil penelitian ini berdasarkan
Persepsi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan nilai
relatif penting suatu atribut yang terdapat pada suatu produk atau jasa. Atribut
yang ditampilkan pada suatu produk atribut atau jasa dapat menimbulkan daya
tarik pertama yang dapat mempengaruhi konsumen. Penilaian konsumen terhadap
produk dan jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap produk dan jasa
tersebut, sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam menggunakan
atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
Penelitian selanjutnya adalah skripsi yang dilakukan oleh Rahmat Zakaria
Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Bengkulu Yang
Berjudul “Pengaruh Word Of Mouth Dan Atribut Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Helm NHK Masyarakat Kecamatan Ulok Kupa”. Berdasarkan
hasil penelitian tentang pengaruh word of mouth (komunikasi pribadi) dan atribut
produk terhadap minat beli konsumen pada helm NHK Hal ini menunjukkan
bahwa penyampaian informasi positif serta kelebihan yang terdapat pada helm
NHK dari orang (teman, keluarga, tetangga) yang sudah mempunyai pengalaman
tentang helm NHK kepada orang lain dan unsur-unsur dari helm NHK dapat
menarik minat beli konsumen. Dan atribut produk sangat berpengaruh secara
parsial terhadap minat beli helm NHK di Kecamatan Ulok Kupai. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji t dengan signifikansi di bawah 0.05.
Selanjutnya Jurnal Internasional yaitu penelitian yang dilakukan oleh Riza
Fanny Meutia, Sukaria Sinulingga, Beby Karina Fawzeea, dan Isfenti Sadalia dari
Department of Magister Management, Universitas Sumatera Utara – Indonesia
yang berjudul “The Influence Of Consumer Perception And Brand Image On The
Purchasing Interest In Killiney Coffee Shops Among The Young Generation In
Medan”. Dari penelitian ini berdasarkan hasil tes bahwa persepsi konsumen secara
parsial sangat berpengaruh signifikan terhadap minat beli Killiney Coffee Shop
pada Generasi kota Medan jadi pada gerai yang memiliki minat beli yang realatif
tinggi persepsi konsumen sudah berkembang dengan baik sedangkan di gerai yang
minat belinya rendah, persepsi konsumen belum terbentuk.
Jurnal Internasional yang ke-lima yaitu skripsi yang dilakukan oleh Andri
Astuti Itasari, Andre Rahmanto, dan Yulius Slamet dari Faculty of Social and
Political Science, Universitas Sebelas Maret, Indonesia yang berjudul “Influences
of Product Attribute and Event Marketing Toward Customers’ Behavior in
Buying a Car Toyota New Yaris”. Hasil penelitian ini bahawa atribut produk dan
even marketing berpengaruh signifkan secara simultan terhadap perilaku
konsumen dalam membeli Toyota New Yaris. Sedangkan uji signifikan secara
individual menunjukan bahawa atribut produk memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap konsumen dalam membeli mobil, sedangkan even marketing
tidak.

B.2 Landasan Teori


B.2.1 Atribut Produk
Setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan dan menjawab
permasalahan konsumen melalui produk yang ditawarkan. Sedangkan konsumen
mencari manfaat tertentu yang terdapat dan dimuat pada suatu produk. Maka
produk yang dihasilkan haruslah memiliki ciri khusus atau unsur yang
membedakan dengan produk lainnya. Unsur atau ciri tersebut merupakan atribut
produk. Selain untuk membedakan suatu produk, atribut produk juga harus
mampu menjadi suatu daya tarik bagi konsumen sehingga mampu menjadi acuan
konsumen dalam pengambilan keputusan atas suatu produk. Berikut adalah
beberapa teori yang mennjelaskan tetang acuan konsumen dalam pengambilan
keputusan atas suatu produk.
Kotler dan Amstrong (2017:249) “Developing a product or service
involves defining the benefits that it will offer. These benefits are communicated
and delivered by product attributes such as quality, features, and style and
design”. Jadi menurut pengertian tersebut pengembangan suatu produk atau jasa
harus melibatkan pendefinisian manfaat yang ada dalam produk atau jasa yang
akan ditawarkan. Manfaat tersebut dikomunikasikan dalam bentuk atribut produk
seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
Menurut Simamora dalam Sungkar and Budiatmo (2016:226) “Atribut
produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari
produk itu sendiri”. Dan Menurut Tjiptono dalam Ramadani and Nazarudin
(2019:3) “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.
Jadi, atribut produk adalah segala sesuatu hal yang mendefinisikan
manfaat atas suatu produk, yang melekat menjadi bagian dari produk itu sendiri
dan dianggap penting oleh konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
B.2.2 Promosi
Menurut Kotler (2003-247) promosi adalah proses komunikasi suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang, dan yang
akan datang serta masyarakat. Sementara, Kotler dan Keller (2009 510)
menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak
langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.

B.2.3 Kesadaran Merek (Brand awareness)


Kesadaran merek berada pada rentang antara perasaan yang tak pasti
terhadap pengenalan suatu merek sampai dengan perasaan yakin bahwa produk
tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk yang bersangkutan. Rentang
ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pengenalan merek, brand recall, dan top of
mind Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari brand awareness yang
diperoleh dari pengingatan kembali melalui bantuan Brand recall diperoleh
dengan pengingatan kembali sebuah merek dalam suatu kelas produk tanpa
bantuan Dalam tugas pengingatan kembali sebuah merek, merek yang pertama
kali disebutkan berarti merek yang meraih tcp of mind awareness. Jika suatu
merek menjadi satu-satunya merek yang diingat oleh responden, berarti merek
tersebut memiliki awareness yang tinggi dan Gerard disebut dominant brand
(Susanto dan Wijanarko, 2004 93)
Kesadaran merek (brand awareness) dihubungkan pada kuatnya kesan
yang tersimpan dalam memori yang direfleksikan pada kemampuan pelanggan
untuk mengingat kembali atau mengenali kembali sebuah merek di dalam kondisi
yang berbeda. Kesadaran merek (brand awareness) dapat dikarakteristikkan
menurut kedalaman dan keluasannya. Kedalaman dari kesadaran merek (brand
awareness) berhubungan dengan kemungkinan sebuah merek dapat diingat atau
dikenali kembali Keluasan dari kesadaran. merek (brand awareness) berhubungan
dengan keanekaragaman situasi pembelian dan konsumsi di mana sebuah merek
diingat (Keller, 2003: 114)
Tingkatan dari brand awareness menurut Kotler & Keller (2009:269),
elemen merek (brand element) adalah alat pemberi nama dagang yang
mengidentifikasikan dan mendifferensiasikan merek dapat diingat seberapa
mudah elemen merek itu diingat dan dikenali.
1) Tcp Cf mind
Tcp Cf Mind (puncak pikiran) merupakan merek yang disebutkan pertama
kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen.
Dengan kata lain, merek tersebut merupakan utama dari berbagai merek yang ada
dalam benak konsumen. Top Cf Mind adalah single respons question artinya satu
responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan ini.
2) Brand recall.
Brand Recall (pengingatan kembali) terhadap merek tanpa bantuan atau
pengingatan kembali merek mencerminkan merek-merek apa yang diingat
responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut.
3) Brand recognition.
Brand Recognition (pengenalan merek) merupakan pengukuran brand
awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan
Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk
merek tersebut (aided question) Pertanyaan diajukan untuk mengetahui seberapa
banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut Brand
Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek dimana
pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat
bantuan.
B.2.3 Keputusan pembelian
Perilaku konsumen adalah tindakan yang terlibat langsung dalam
memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut (Engel
dan Miniard, 2009). barang, maka perusahaan harus mampu menganalisis perilaku
konsumen yang menjadi sasarannya.
Keputusan pembelian menurut Tjiptono (2008:21) adalah proses dimana
konsumen mengenali masalah, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi seberapa baik setiap alternatif dapat memecahkan
masalah, yang kemudian mengarah pada keputusan pembelian. Menurut Kotler
dan Armstrong (2014.159-174) keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh
empat faktor, antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Budaya (Budaya)
Budaya, subkultur, dan kelas sosial sangat penting untuk perilaku
pembelian. Budaya adalah penentu paling mendasar dari keinginan dan perilaku.
Anak-anak yang sedang tumbuh akan memperoleh seperangkat nilai, persepsi,
preferensi, dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya. Setiap
subkultur terdiri dari sejumlah subkultur yang menunjukkan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih spesifik bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama,
golongan, ras, dan wilayah geografis
2. Faktor Sosial (Sosial)
Dari segi faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi
oleh faktor sosial, antara lain sebagai berikut:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat didefinisikan sebagai
kelompok yang dapat memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang. Kelompok ini biasanya disebut kelompok
keanggotaan, yaitu kelompok yang dapat memberikan pengaruh langsung pada
seseorang.
b. Keluarga
Keluarga dibedakan menjadi dua bagian dalam sebuah organisasi pembelian
konsumen Pertama adalah keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga orientasi
Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang
dapat memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi,
harga diri dan cinta. Kedua adalah keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah
anak yang dimiliki seseorang. keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga
prokreasi.
c. Peran dan Status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi
perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam
masyarakat Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan
semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung
dapat berdampak pada perilaku pembeliannya Contoh seorang direktur disebuah
perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan
seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang
direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang
berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3. Faktor Pribadi (Personal) Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh
karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan siklus hidup keluarga
Adalah orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang
hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup
keluarga.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
adanya pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi
pola Adalah peken konsumsinya. Contohnya, direktur perusahaan akan membeli
pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub
khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga
dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran
penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja
atau menabung
c. Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang
terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah
kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak
menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal sebagai sebuah
peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek
mereka kepada gaya hidup seseorang.
d. Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang
berbeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya
Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang
menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat
berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebabkan karena
beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan
kepribadiannya.
4. Faktor Psikologis (Psychological)
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor
psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai
berikut:
a Motivasi.
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari
kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan
rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat
bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok Ketika
seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada
kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat
petunjuk lain yang samar.
b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan Bagaimana


tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi tertentu Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan
individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi
guna menciptakan. sebuah gambaran (Kotler dan Armstrong 2014:172) Persepsi
tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
c. Pembelajaran.

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari


pengalaman Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan
melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak,
tanggapan dan penguatan Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar
bahwa mereka dapat membangun permintaan atas suatu produk dengan
mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang
memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya
konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek .
d. Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap Keduanya
kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen Keyakinan dapat
diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu
Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan
pembelian mereka. Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang tidak kalah
pentingnya Sikap adalah evaluasi, emosi, dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak perasaan en menguntungkan dan bertahan lama pada
seseorang terhadap suatu objek atau gagasan tertentu (Kotler dan Armstrong
2014:174)

Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Terdapat


beberapa tahap yang dilakukan konsumen dalam melakukan proses keputusan
pembelian Tahap-tahap tersebut yang akan menghasilkan suatu keputusan untuk
membeli atau tidak. Setelah membeli produk konsumen akan merasa puas atau
tidak puas terhadap produk yang dibelinya. Jika konsumen merasa puas maka
mereka akan melakukan pembelian ulang, sedangkan apabila konsumen merasa
tidak puas maka akan beralih ke merek lain.
Kotler dan Keller (2016:195) menyatakan bahwa proses keputusan pembelian
terdiri dari lima tahap:
1. Problem Recognition (Pengakuan Masalah) Proses pembelian dimulai saat
pembeli mengenali masalah atau perlu dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Dengan satu stimulus internal kebutuhan normal seseorang
2. Information search (Pencarian Informasi)
Konsumen tertarik mungkin atau mungkin tidak mencari informasi lebih lanjut.
Jika drive konsumen kuat dan produk yang memuaskan sudah dekat, ia mungkin
membelinya kemudian Jika tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam
memori atau melakukan pencarian informasi yang terkait dengan kebutuhan.
Pengenalan masalah pencarian informasi, evaluasi alternatif keputusan pembelian
perilaku pasca pembelian.
3. Evalution Cf Alternatives (Evaluasi Alternatif) Evaluasi alternatif itu adalah
bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.
4. Purchase decision (Keputusan Pembelian) Umumnya, keputusan pembelian
konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tapi dua faktor bisa datang
antara niat beli dan keputusan pembelian.
5. Post purchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian) Setelah pembelian,
konsumen mungkin mengalami disonansi dari melihat fitur menggelisahkan
tertentu atau mendengar hal-hal baik tentang merek lain dan akan waspada
terhadap informasi yang mendukung keputusannya.
B.3 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, peneliti meyarankan kerangka kerja yang memiliki
dua variable yaitu satu variable bebas dan satu variable terikat. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
ATRIBUT PRODUK Kotler dan
Amstrong (2017:249)

1. Kualitas
2. Fitur
3. Gaya PURCHASING DECISION Kotler
4. Desain and Amstrong (2014:159-174)

1. Motivation
PROMOTION Kotler and Keller 2. Perception
(2009:510) 3. Learning
4. Beliefs and Attitudes
1. Inform
2. Persuade Gambar 1. Kerangka Pemikiran
3. Remind Consumers
BRAND AWARENESS Kotler and
Keller (2009:269)

1. Top Cf Mind
2. Brand Recall
3. Brand Recoginition
C. Metodologi dan Proses Penyelesaian
C.1 Lokasi, Waktu dan Objek Penelitian
C.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pulau Bengkalis yang berada di
Kecamatan Bengkalis, dan Kecamatan Bantan. Sedangkan waktu penelitian yang
direncanakan peneliti dimulai dari penyusunan proposal hingga penyusunan
laporan penelitian yaitu dari bulan Agustus-November 2021.

C.1.2 Objek Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini yang menjadi objek bagi peneliti adalah
pengguna Sepeda Motor Yamaha N-max di Pulau Bengkalis.

C.2 Jenis dan Sumber Data


C.2.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif karena
data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa angka, dari angka yang
diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data yang diperoleh dari hasil
kuesioner. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu 1 variable dependent
dan 1 variable independent. Variable Independent yang diteliti adalah Atribut
Produk sebagai X1, variable Promosi sebagai X2 dan variable Kesadaran Merek
sebagai X3. Variable dependent yang diteliti adalah Keputusan Pembelian (Y).

C.2.2 Sumber Data


Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek
dari data mana yang dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2
data yaitu :
1. Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau
petugasnya dari sumber pertama. Adapun sumber data primer dalam
penelitian ini adalah pengguna Sepeda Motor Yamaha N-max di Pulau
Bengkalis.
2. Sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti
sebagai pendukung dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan bahwa data
tersusun dalam bentuk dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi dan
angket merupakan sumber data sekunder.
C.3 Populasi dan Sample
C.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono, (2017:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek subyek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi penelitian ini adalah Pengguna Sepeda Motor Yamaha N-max di Pulau
Bengkalis.

C.3.2 Sample
Menurut Sugiyono, (2018:81) Sample adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sample penelitian ini adalah
pengguna Sepeda Motor Yamaha N-max di Pulau Bengkalis..

C.4 Teknik Pengambilan Sample


Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah sampling
aksidental. Besarnya jumlah sample yag harus diambil dari populasi dalam suatu
kegiatan penelitian sangat tergantung dari keadaan populasi itu sendiri, semakin
homogeny keadaan populasinya maka jumlah sample semakin sedikit, begitu juga
sebaliknya. Pada penelitian kali ini yang dijadikan sebagai anggota sample adalah
siapa saja yang kebetulan dijumpai oleh peneliti yang menggunakan Sepeda
Motor Yamaha N-max di Pulau Bengkalis. Hal ini dikarenakan belum diketahui
jumlah pasti pelanggan Yamaha N-max.
Jumlah sample dalam penelitian ditentukan dengan rumus Paul Leedy
(2005 : 145), sebagai berikut :

n= ( Ze )2( p)(1− 1p )
Keterangan :
n = Ukuran sample
p = Jumlah Populasi
e = Sampling error (10%)
Z = Standar untuk kesalahan yang dipilih
Jumlah populasi dari penelitian ini tidak diketahui, maka harga P (1-P)
maksimal adalah 0,25 dan menggunakan confidence level 95% dengan tingkat
kesalahan tidak lebih dari 10 %, maka besar sample adalah :

n= ( 1,96
0,1 ) 2(100)( 1−
1
100 )
n = 96,04 dibulatkan menjadi 100

C.5 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiono, (2017:224) Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Menurut Wiratna Sujarwati, (2014:74) Teknik pengumpulan data yang
digunakan penulis adalah pengumpulan data melalui kuesioner atau angket.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk
dijawab.

C.6 Teknik Pengolahan Data


Data teknik pengolahan data peneliti menggunakan teknik pengolahan
Microsoft Excel dan SPSS yang kemudian data dimasukkan dan diolah sehingga
mendapatkan data dan hasil yang akurat.

C.7 Pengukuran Skala


Penelitian ini diukur dengan menggunakan skala liket digunakan untuk
mengukur sikap, pendapatan, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. (Sigiono, 2017) Skala liket untuk mengetahui katagori
Sangat Puas, Puas, Ragu-Ragu, Sangat Tidak Puas, Tidak Puas. Data diperoleh
dari data ordinal, data ordinal merupakan data yang diperoleh atau klasifikasi,
tetap diantara data tersebut terdapat hubungan. Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut :
a. Sangat Puas 5
b. Puas 4
c. Ragu-Ragu 3
d. Sangat Tidak Puas 2
e. Tidak Puas 1

C.8 Pengujian Validitas Dan Reabilitas


C.8.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2001). Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner itu. Pengujian dilakukan dengan mengggunakan program SPSS,
Suatu skala pegukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang ingin diukur.

C.8.2 Uji Reabilitas


Uji reabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Uji ini digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari
variable atau konstruk (Ghozali, 2001). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan program SPSS. Rumus
reabilitas dengan metode Cronbach Alpha.

k 1−∑ab 2
Rii= X +¿
k −1 at 2

Keterangan :
Rii : Reabilitas Instrumen
K : Banyaknya butir pertanyaan
∑ob2 : Jumlah varian butir
O12 : varian total
C.9 Metode Analisis Data
C.9.1 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiono, (2017:147) Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

C.9.2 Penguji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian, uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan unuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat
variable pengganggu atau residual yang memiiki distribusi normal. Untuk
mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan dilakukan uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Apabila nilai probabilitas
signifikan K-S > 5% atau 0,05, maka data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
korelasi sempurna antar variable independen dan variable dependen. Model
regresi yang baik seharusnya bebas Multikolinieritas atau tidak terjadi
korelasi diantara variable independen. Ada tidaknya Multikolinieritas dapat
dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai Tolerance Value >0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolinieritas pada variable tersebut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan residual antara suatu pengamatan dengan pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah Heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidak Heteroskedastisitas digunakan analisis dengan uji
glejser, apabila variable independen signifikan secara statistik tidak
dipengaruhi variable dependen maka tidak terdapat indikasi terjadi
Heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat apabila dari probabilitas
signifikasinya diatas tingkat kepercayaan 5%.
C.9.3 Analisis Korelasi
Menurut Neolaka Amos, (2014:127). Korelasi merupakan teknik analisis
yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiatif atau hubungan
(measures of ssociation). Pengukuran asosiatif ini merupakan istilah umum yang
mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.

C.9.4 Analisis Regresi


Menurut Neolaka Amos, (2014:128) Regresi merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antarvariabel, dimana analisis
regresi diartikan sebagai suatu analisis tentang kebergantungan suatu variabel
pada variabel lain, yaitu variabel bebas dalam rangka membuat estimasi atau
prediksi dari nilai rata-rata variabel tergantung dengan diketahui nilai variabel
bebas.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, yaitu
untuk mengetahui antara dua variabel atau lebih. Variable Independent yang
diteliti adalah Atribut Produk sebagai X1, variable Promosi sebagai X2 dan
variable Kesadaran Merek sebagai X3. Variable dependent yang diteliti adalah
Keputusan Pembelian (Y). Koefesion ini menunjukkan seberapa besar hubungan
yang terjadi antara variabel dependent(X) terhadap variabel independent(Y).

Teknik analisis ini merupakan pengembangan dari teknik analisis regresi


linear sederhana Nilai R yang dihasilkan berkisar antara 0 sampai 1. nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin
mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
Interpretasi koefesien korelasi sebagai berikut:
<0,02 : tidak ada korelasi
0,20-<0,40 : korelasi rendah
0,04-<0,70 : korelasi sedang
0.70-<0,90 : korelasi tinggi
0.90->1.00 : korelasi tinggi sekali
1.00 : korelasi sempurna

C.10 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan maka peneliti dapat
membuat beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut :
H : Pengaruh Atribut Produk, Promosi, Dan Kesadaran Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamah N-max.

C.11 Model Penelitian

ATRIBUT PRODUK (X1)

PROMOSI KEPUTUSAN PEMBELIAN


(X2) (Y)

KESADARAN MEREK
(X3)

Gambar 2. Model Penelitian

C.12 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah jenis penilitian asosiatif. Menurut Sugiyono,
(2003:11) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atau pun juga hubungan antara dua variable atau lebih.
Penelitian ini memiliki tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan
komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

C.13 Definisi konsep dan Operasional Variable


C.13.1 Definisi Konsep
Untuk mengindari kesalahan dalam mendefinisasikan mengenai konsep
maka yang digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan batasan-batasan
tentang konsep yang digunakan oleh peneliti yaitu variable (X) dan variable
terikat (Y):
1. Menurut Wiratna Sujarweni, (2014:84) Variable bebas (Independent
Variable) merupakan variable yang mempengaruhi atau akibat, karena adanya
variable bebas. Maka penulis memberikan batasan-batasan tentang atribut
produk sebagai X1, promosi sebagai X2, dan kesadaran merek sebagai X3.
2. Menurut Wiratna Sujarweni, (2014:86) Variable tetap (Variable Dependent)
merupakan variable yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variable
bebas. Maka peneliti memberikan batasan-batasan tentang keputusan
pembelian Y.

C.13.2 Operasional Variable

Operasional variable dibuat untuk menjabarkan variable untuk


mengentahui sebuah indikator yang telah dibuat, tujuan dibuat untuk
memudahkan dan mengetahui persepsi dalam penelitian yang dibuat.

Table.1 Operasional Variable


Variable Definisi Operasional Indikator
Atribut produk (X) “Developing a product or service 1. Kualitas
Menurut Kotler dan involves defining the benefits that it 2. Fitur
Amstrong (2017:249) will offer. These benefits are 3. Gaya
communicated and delivered by 4. Desain
product attributes such as quality,
features, and style and design”. Jadi
menurut pengertian tersebut
pengembangan suatu produk atau jasa
harus melibatkan pendefinisian
manfaat yang ada dalam produk atau
jasa yang akan ditawarkan. Manfaat
tersebut dikomunikasikan dalam
bentuk atribut produk seperti kualitas,
fitur, serta gaya dan desain.
Promosi Menurut Kotler (2003-247) promosi 1. Menginformasikan
adalah proses komunikasi suatu 2. Membujuk
perusahaan dengan pihak-pihak 3. Mengingatkan
yang berkepentingan sekarang, dan konsumen
yang akan datang serta masyarakat.
Sementara, Kotler dan Keller (2009
510) menyatakan bahwa promosi
adalah berbagai cara untuk
menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung
tentang suatu produk atau brand

yang dijual.

Kesadaran Merek

Sumber : Data Olahan 2021

C.14 Jadwal dan Anggaran Penelitian


C.14.1 Jadwal Pelaksanaan Skripsi

Table1. Jadwal Pelaksanaan Skripsi


Agustus September Oktober November
No Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaa
1
Penelitian
Penyiapan
2 bahan
Penelitian
Proses
3
Penelitian
Penyusunan
4
Laporan Akhir
Sumber : Data Olahan 2021

C.14.2 Anggaran Biaya


Table 3. Perkiraan Biaya Skripsi
No Item Biaya Satuan Jumlah
Proposal Skripsi
A. Pra Sidang
1. Tinta warna 3 Botol Rp. 105.000,-
2. Tinta hitam 2 Botol Rp. 70.000,-
3. Kertas A4 Paper One 1 Rim Rp. 48.000,-
4. Transportasi Rp. 300.000,-
5. Biaya lain-lain Rp. 500.000,-
B. Pasca Sidang
1. Revisi Pasca Sidang Rp. 300.000,-
2. Penjilitian (3x5000) Rp. 15.000,-

Sub Total Rp. 1.338.000,-


Sumber : Data Olahan 2021

D. Biografi Penulis
Adapun data-data personalia yang melaksanakan penelitian berjudul
“Analisis Persepsi Konsumen Tentang Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat
Beli Konsumen Sepeda Motor Yamaha N-Max Di Pulau Bengkalis” adalah
sebagai berikut:

D.1 Biodata Penulis


Nama : Rina Nopiyanti
NIM : 5404181177
Jurusan/Prodi : Administrasi Niaga/D-IV Administrasi Bisnis
Internasional
Tempat, Tanggal/Lahir : Bantan Tengah, 06 November 2000
Alamat : Jl.Gajah Mada RT 002 RW 005 Desa Bantan
tengah Kec.Bantan Kab.Bengkalis, Riau
Email : ririnbelas567@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, I.F. (2014) Pengaruh Persepsi Harga, Atribut Produk Dan Persepsi
Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula Di Kota Yogyakarta.

Fatqurrohman, T. (2016) Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan


Pembelian Sepeda Motor Yamaha N-Max (Studi Kasus Pengguna Sepeda
Motor Yamaha N-Max Di Kota Bandung), 2(2).

Itasari, A.A, Rahmanto, A., & Slamet, Y. (2018) Influences of Product Attribute
and Event Marketing Toward Customers’ Behavior in Buying a Car Toyota
New Yaris, International Journal of Multicultural and Multireligious
Understanding, 5(5), 279-285.

Megantara, H.C. (2020) Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Produk Muslim Army, Jurnal Bisnis Pemasaran, 10(1).

Meutia, R.F, Sinulingga, S, Fawzeea, B.K.,& Sadalia, I. (2020) The Influence Of


Consumer Perception And Brand Imagge On The Purchasing Interest In
Killiney Coffee Shops Among The Young Generation In Medan, IJLRES-
International Journal on Languange, Research and Education Studies, 4(1),
164-179.

Raharjo, D.K. (2018) Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha N-Max Di Kota Sukoharjo.
Tri Anjasari, E. (2019) Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Dan
Kualitas Produksi Di Perusahaan Bakpia Ahmad’s Family Trenggalek.

Wahyudin. (2018) Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Hargga, Lokasi, Dan


Kualitas Pasar Terhadap Minat Beli Konsumen Di Pasar Pon Purwokerto.

Yuniarto, G. (2020) Studi Tentang Minat Beli Sepeda Motor Yamaha N-Max Di
Kota Semarang, Jurnal Imliah UNTAG Semarang, 9(2).

Zakaria, R, Onsardi, & Subandrio. (2019) Pengaruh Wordd Of Mouth Dan Atribut
Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Helm NHK Masyarakat
Kecamatan Ulok Kupai.

Anda mungkin juga menyukai