Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, LOYALITAS

MEREK DAN BRAND COMMUNITY TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA
MOTOR YAMAHA NMAX 155 OLD
Pada Siswa / Siswi di SMK Negeri 1 Gianyar

Diajukan Oleh :
Nama : Ni Kadek Mediani
Nim : 041835631
Program Studi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
DENPASAR
2022
I. LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Masalah

Maraknya penggunaan sepeda motor terjadi pada anak sekolah,


mahasiswa, para pekerja, ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Zaman sekarang
sepeda motor sudah dimiliki semua kalangan tanpa terkecuali. Dengan fenomena
seperti ini maka penggunaan sepeda motor membawa peluang besar bagi
perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif lebih tepatnya perusahaaan
motor, sebab sepeda motor merupakan pilihan yang paling mudah terutama bagi
setiap kalangan untuk berpergian kemanapun. Sehingga hal tersebut cukup
membawa keuntungan besar pada bisnis sepeda motor dimana saat ini sepeda
motor sangat diminati oleh banyak kalangan. Pada umumnya di Indonesia sendiri
terdapat berbagai macam merek sepeda motor yang paling terkenal salah satunya
yaitu, Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. (Sumber : TMCblog.com,
2021).

Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan


mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Untuk
dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, maka produsen dituntut
lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen terutama pada strategi
untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Jika konsumen memiliki loyalitas
yang tinggi, maka konsumen tidak akan mencari alternatif dan tidak mudah
berpaling pada merek produk lain. Dengan alasan tersebut perusahaan berusaha
untuk menciptakan konsumen yang loyal. Menurut Kotler (2000) para pesaing
adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama. Begitu
perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka harus mengetahui dengan pasti
karakteristik, khususnya strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing
ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk
semua kategori produk melahirkan berbagai macam merek yang semakin menjadi
identitas masing-masing produk tersebut. Peranan merek bukan lagi sekedar nama
atau pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu
faktor penting dalam keunggulan bersaing. Merek memberikan konsumen suatu
sumber pilihan, menyederhanakan keputusan, menawarkan jaminan mutu dan
mengurangi resiko, membantu ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan
kesenangan.

Mendapatkan loyalitas konsumen diperlukan strategi yang lebih sulit


dibandingkan menciptakan kepuasan konsumen. Oliver (1999) menyatakan bahwa
untuk mencapai loyalitas tertinggi diperlukan adanya komunitas sosial sebagai
perlindungan dari serangan persaingan. Adanya keunggulan produk dibanding
produk pesaing mutlak dibutuhkan karena dapat menjadi daya tarik pertama dan
utama bagi konsumen. Selanjutnya jika konsumen telah memiliki kepuasan atas
produk tersebut, dibutuhkan dukungan dari lingkungan sosial konsumen yang
dapat menahan keinginan konsumen untuk berganti pilihan konsumsinya ke
produk lain.

Sepeda motor tidak hanya menjadi sekedar alat tranportasi biasa tetapi
bagi sebagian kalangan masyarakat telah menjadi bagian dari gaya hidup.
Antusiasme sebagian kalangan masyarakat terhadap motor metic adalah salah satu
gambaran dari fenomena tersebut. Komunitas penggemar motor matic selaku
konsumen sepeda motor dalam hal ini telah terlibat pada jenis perilaku pembelian
yang rumit. Dimana perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila
produknya mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekspresikan diri
(Kotler,2000). Hal ini menunjukkan bahwa keputusan konsumen dalam membeli
bukan hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis semata, tetapi lebih
berorientasi pada seberapa besar utilitas dan nilai kepuasan yang didapat dari apa
yang dikorbankan, serta bagaimana suatu produk dapat mewakili kebutuhannya
terhadap produk sepeda motor, peka terhadap selera konsumen dan tuntutan
perkembangan jaman.

Pabrik Terjual Persentase


Honda 3.928.788 unit 77,68 %
Yamaha 1.063.866 unit 21,04 %
Kawasaki 43.540 unit 0,86 %
Suzuki 18.380 unit 0,36 %
TVS  2.942 unit 0,04 %
Total :  5.057.516 unit 100%
Sumber : www.aisi.or.id

Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa kebutuhan alat transportasi sepeda


motor di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut Kotler
(2000) perilaku konsumen manusia dalam pemilihan berbagai produk dipengaruhi
faktor pribadi yaitu pekerjaan, keadaan ekonomi, dan gaya hidup. Jumlah
penduduk Indonesia yang tinggi dan perekonomian Indonesia yang dalam masa
perkembangan sehingga keadaan ekonomi mayoritas penduduk Indonesia pada
kalangan menengah ke bawah. Melihat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia
pada kalangan menengah ke bawah, maka pembelian untuk alat transportasi yang
memungkinkan adalah sepeda motor.

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia otomotif hingga saat ini
masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan sepeda motor tidak hanya
menjadi sekedar alat tranportasi biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat
telah menjadi bagian dari gaya hidup. Antusiasme sebagian kalangan masyarakat
terhadap motor matic adalah salah satu gambaran dari fenomena tersebut.
Komunitas penggemar motor matic selaku konsumen sepeda motor dalam hal ini
telah terlibat pada jenis perilaku pembelian yang rumit. Dimana perilaku
pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli,
beresiko, dan sangat mengekspresikan diri (Kotler,2000). Karena seperti diketahui
bahwa sebuah motor matic identik dengan harga yang relatif mahal di kelas 150cc
dan konsumsi bahan bakar yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan
konsumen dalam membeli bukan hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis
semata, tetapi lebih berorientasi pada seberapa besar utilitas dan nilai kepuasan
yang didapat dari apa yang dikorbankan, serta bagaimana suatu produk dapat
mewakili kebutuhannya.

Persaingan antara sepeda motor matic yang sangat competitor seperti


Yamaha yang semakin menunjukan rivalitasnya sebagai pesaing Honda. Maka
Yamaha harus mengembangkan produknya dengan memberikan kualitas yang
lebih baik sehingga mencerminkan citra yang positif dan memberikan harga yang
lebih murah dibandingkan pesaing untuk dapat mempertahankan posisi pasar dan
dapat meningkatkan pangsa pasar. Oleh karena itu, perlu dianalisis beberapa
faktor yang mendasari keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Nmax , oleh
karena itu perusahaan Yamaha harus memiliki strategi untuk dapat meningkatkan
penjualan motor Yamaha Nmax agar dapat bersaing dengan Honda PCX 150cc
serta sepeda motor matic lainnya. (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia,
2021).

Peneliti terkait dengan keputusan pembelian Sepeda Motor Nmax 155


yang peneliti lakukan di SMKN 1 Gianyar. Hal tersebut disadari bahwa konsumen
atau pemakai produk Yamaha di kalangan anak Remaja. Berdasarkan obeservasi
yang dilakukan di SMKN 1 Gianyar terkait dengan penggunaan Sepeda Motor
Nmax 155cc dengan jumalah siswa yang dimiliki SMKN 1 Gianyar sebanyak 600
terdiri dari tiga angkatan di Tahun 2019/2020/2021 dari jumlah siswa tersebut
maka diperoleh jumlah kendaraan sepeda motor metic merek Yamaha pada table
berikut.

Tabel 1.2 Jumlah pengguna sepeda Motor Yamaha di lingkungan SMKN 1

Gianyar

Jenis Produk
Angkatan
No Fazio Fazzio Nmax Mio
Freego Lainnya
125 Hybrid 155old M3
1 2019 30 50 25 60 5 30

2 2020 40 45 21 55 4 15

3 2021 30 40 19 60 5 66

JUMLAH 100 135 65 175 14 111

Sumber : SMKN 1 Gianyar

Berdasarkan table diatas di peroleh jumlah penggunaan sepeda motor yamaha

di dominasi oleh sepeda motor yamaha jenis Nmax 155 old Sebanyak 175 Orang.

Sehubungan dengan latar belakang diatas yang menjadi fokus pembahasan dalam
penelitian ini adalah Atribut Produk, Loyalitas Merek dan Brand Community

yang digunakan untuk mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam

penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.

Sehingga menarik minat penulis untuk mengambil judul : “Analisis Pengaruh

Atribut Produk, Loyalitas Merek dan Brand Community Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Nmax 155cc Old Pada Siswa /

Siswi di SMK Negeri 1 Gianyar”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimanakah pengaruh Atribut Produk, Loyalitas Merek dan Brand

Community Secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

Yamaha Nmax 155 Old di SMK Negeri 1 Gianyar ?

b. Bagaimanakah pengaruh Atribut Produk, Loyalitas Merek dan Brand

Community Secara simultan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda

Motor Yamaha Nmax 155 Old di SMK Negeri 1 Gianyar ?


II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Landasan Teori
II.1.1 Manajemen Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (2012 146) mengemukakan bahwamanajemen
pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, danpengawasan
program-program yang ditujukan untuk mengadakanpertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantungpadapenawaran organisasi
dalammemenuhi kebutuhan dankeinginan pasar tersebut serta
menentukan harga, mengadakankomunikasi, dan distribusi yang efektif
untuk memberitahu,mendorong serta melayani pasar.
b. Fungsi Manajemen Pemasaran
Fungsi utama manajemen pemasaran pada perusahan terdiri dari
beberapa kegiatan pada fungsinya pokok manajemen pemasaran yaitu :
1. Melaksanakan riset terhadap konsumen
2. Mengembangkan produk yang diinginkan konsumen
3. Melakukan kegiatan distribusi
4. Menetapkan harga
5. Memberikan pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen
II.1.2 Atribut Produk
a. Pengertian Atribut Produk
Atribut produk yaitu pengembangan suatu produk perlu dilakukan
dengan mendefinisikan manfaat yang akan ditawarkan, yang
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut produk, seperti
kualitas, fitur, serta gaya, dan desain. Menurut Kotler dan Armstrong
(2012:272), atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau
jasa melibatkan manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa
tersebut.

b. Indikator Atribut Produk


Menurut Henry Simamora (2000:539) indikator atribut produk
mempunyai beberapa indikator yang diantaranya
1. Merek produk
2. Kemasan produk
3. Label produk
4. Kualitas produk
II.1.3 Loyaliats Merek
a. Pengertian Loyalitas Merek
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) loyalitas merek merupakan
hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku
konsumen. Ada banyak definisi loyalitas merek ditinjau dari berbagai
macam sudut pandang. Definisi yang umum dipakai adalah penjelasan
bahwa loyalitas merek merupakan suatu preferensi konsumen secara
konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada
produk yang spesifikasi atau pelayanan tertentu. Loyalitas merek juga
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya
seorang pelanggan beralih ke merek yang lain, terutama jika pada
merek tersebut didapati adanya perubahan, baik yang menyangkut
harga ataupun atribut lain.
Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian
merek tersebut meski dihadapkan banyak alternatif merek pesaing
yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul. Sebaliknya,
pelanggan yang tidak loyal pada suatu merek, pada saat mereka
melakukan pembelian akan merek tersebut, pada umumnya tidak
didasarkan karena keterikatan mereka pada mereknya tetapi lebih
didasarkan pada karakteristik produk, harga, dan kenyaman
pemakaiannya serta atribut lain yang ditawarkan oleh merek lain
(Durianto, 2001).

b. Indikator loyalitas merek


Menurut Ballester dan Aleman (2005:191) loyalitas merek secara
umum dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
a) Membeli merek yang sama secara terus menerus ketika
membutuhkannya
b) Merekomendasikan kepada orang lain
c) Kekebalan terhadap merek lain
d) Puas dengan manfaat yang diberikan
II.1.4 Brand Community
a. Pengerian Brand Community
Brand community adalah suatu komunitas yang disusun atas dasar
kedekatan dengan suatu produk atau merek. Perkembangan terakhir
dalam pemasaran dan penelitian perilaku konsumen sebagai hasil dari
hubungan antara merek, identitas individu dan budaya. Diantara
konsep yang menjelaskan perilaku konsumen dengan suatu merek
tertentu. Istilah “brand community” pertama dikemukakan oleh Muniz
& O’Guinn (1995) dalam Association for Consumer Research Annual
Conference in Minneapolis. Pada tahun 2001 artikel berjudul “brand
community” dipublikasikan dalam jurnal penelitian konsumen (SSCI),
mereka menjelaskan konsep brand community sebagai “suatu bentuk
komunitas yang terspesialisasi, komunitas yang memiliki ikatan yang
tidak berbasis pada ikatan secara geografis, namun lebih didasarkan
pada seperangkat struktur hubungan sosial di antara penggemar merek
tertentu”.
b. Indikator Brand Community
Berikut tiga Indikator utama di dalam Brand Community yang
telah dirangkum oleh Muniz & O’Guinn (2001) :
a) Kesadaran bersama (Shared Consciousness).
b) Ritual dan tradisi (Rituals and Traditions).
c) Rasa tanggung jawab moral (A Sense of Moral Responsibility)

II.1.5 Keputusa Pembelian


a. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2012) adalah
keputusan pembeli terhadap produk yang mau dibeli. Keputusan pembelian
mengacu pada perilaku membeli konsumen baik individu maupun rumah
tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Beberapa
situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tapi
perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering
melakukan peralihan merek.

b. Indikator Kuputusan Pembelian


Indikator dari keputusan pembelian menurut Kotler, Philip
& Keller (2012), yaitu:
1. Pengenalan Masalah: Kebutuhan, Rangsangan Internal, Rangsangan
Eksternal.
2. Pencarian Informasi: Teman, Keluarga, Pengalaman.
3. Evaluasi Alternatif: Keyakinan, Pertimbangan.
4. Keputusan Pembelian: Keputusan Pembelian.
5. Perilaku Pasca Pembelian: Kepuasan, Pembelian Ulang, Referensi.

II.2 Hasil Penelitian Sebelumnya


Penelitian tentang Analisis Pengaruh Atribut Produk, Loyalitas Merek dan
Brand Community Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha NMax
Old di SMK N 1 Gianyar, sebelumnya sudah pernah dilakukan hasil penelitian
sejenis yang telah dipublikasikan secara ilmiah digunakan sebagai kajian empiris
adalah sebagai berikut :
a. Penelitian Bunga Aditi dan M.H Hermansyur (2018) dengan judul Pengaruh
Atribut Produk, Kualitas Produk dan Promosi terhadap keputusan pembelian
mobil merek Honda di Kota Medan. dengan variabel yang digunakan Atribut
Produk (X1), Kualitas Produk (X2) Promosi (X3) keputusan pembelian (Y)
dengan hasil penelitian menunjukan bahwa ada dampak positif dari variabel
harga terhadap keputusan pembelian dan kualitas layanan terhadap keputusan
pembelian.
b. Penelitian oleh Hesti Sugesti, Prety diawati dan Nabilah (2022) dengan judul :
Pengaruh Pengaruh Atribut Produk dan Citra Merek terhadap keputusan
pembelian. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi linear berganda
dengan variabel penelitian variabel independen, Atribut Produk (X1), Citra
Merek (X2), Variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) dengan hasil
penelitian bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk telkomsel.
c. Penelitian Ella Anastasya Sinambela1, Roudhotul Nur Azizah1, Utami Puji
Lestari1, Ernawati1, Fayola Issalillah2 (2022) dengan judul : Pengaruh Atribut
Produk, Kepercayaan Merek, Negara Asal terhadap niat beli pada konsumen
minuman probiotik yakult) Metode analisis yang digunakan adalah Regresi
linear berganda dengan variabel penelitian variabel independen, Atribut
Produk (X1), Kepercayaan merek (X2), Variabel dependen Niat beli (Y)
dengan hasil penelitian bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk yakult.
d. Penelitian Siti Nurhayati (2017) dengan judul: Pengaruh Citra Merek, Harga
Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Di
Yogyakarta metode analisis yang digunakan regresi linear berganda dengan
variable yang digunakan Citra merek (X1), Harga (X2), Promosi (X3),
keputusan pembelian (Y) dengan hasil penelitian bahwa variable promosi
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian,sedangkan
variable citra merek dan harga tidak berpengaruh secara segnifikan terhadap
keputusan pembelian.

Anda mungkin juga menyukai