WIDIYANTI
Dosen STMIK DHARMAPALA RIAU
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor - faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya dan untuk mengetahui
efektifitas dalam memasarkan sepeda motor Yamaha dan kebijaksanaan apa yang diterapkan
oleh perusahaan. Hipotesa penelitian adalah diduga belum tercapainya target penjualan sepeda
motor Yamaha pada PT. Sentral Yamaha Pekanbaru karena, persaingan yang semakin ketat,
sistem penjualan kredit yang relatif tetap, kualitas produk yang kurang sesuai selera
konsumen, dan pelayanan. Dan dengan variabel penelitiannya adalah persaingan, sistem
penjualan, produk dan pelayanan. Dalam menganalisa data, penulis mengemukakan metode
deskriptif yaitu setelah data dari responden selanjutnya data tersebut ditabulasikan ke dalam
tabel - tabel, dihitung, dianalisa dan selanjutnya disimpulkan. Adapun teknik data yang
digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan interview. Adapun konsep - konsep teori
yang digunakan dalam analisa data ini adalah sehubungan dengan penjualan, maka dengan
kebijaksanaan kredit, harga, produk, promosi dan pelayanan dapat diharapkan bahwa tidak
tercapainya target penjualan pada PT. Sentral Yamaha Pekanbaru dapat diatasi. Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan bahwa adanya kebijaksanaan penjualan itu sangat mempengaruhi
konsumen untuk membeli. Adanya kebijakan harga, dan berbagai kebijakan penjualan yang
ditetapkan perusahaan dalam penjualan kredit, itu sangat membantu untuk meningkatkan
volume penjualan.
Kata kunci : penjualan, target penjualan, kualitas produk dan persaingan.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the factors that lead to failure to achieve sales targets previously
set and to determine the effectiveness in marketing Yamaha motorcycles and wisdom of what
is applied by the company. Research hypothesis is suspected of not achieving Yamaha
motorcycle sales at PT. Yamaha Central Pekanbaru because, increasingly sharp competition,
credit sales system is relatively fixed, poor product quality according to consumer tastes, and
service. And the research variables are competition, sales systems, products and services. In
analyzing the data, the authors propose descriptive method that after further data from
respondents the data is tabulated in the table - the table, calculated, analyzed and
subsequently concluded. The technique of data used in collecting data is to interview. The
concept - concept theories used in the analysis of this data is in connection with the sale, then
the credit policy, price, product, promotion and services can be expected that not achieving
the target of sales at PT. Yamaha Central Pekanbaru insurmountable.Based on the results of
the study found that their wisdom was greatly affected sales of the consumer to buy. Their
pricing policy, and various sales policy established by the company in the sale of credit, it is
very helpful to increase sales volume.
Keywords: sales, sales targets, product quality and competition.
1977
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1978
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
penjualan sebanyak 186.659 unit (28%). Di motor di seluruh Indonesia sampai bulan
bawah ini adalah data penjualan sepeda September 2015 :
Dari data di atas terlihat bahwa hampir 70 % atau 2/3 penjualan sepeda
perbandingan penjualan sepeda motor Honda motor di Indonesia sampai bulan September
dan Yamaha pada tahun 2015 mengalami 2015.
perubahan. Dimana pada tahun 2015 ini Berikut ini adalah perbandingan
Honda masih menduduki peringkat pertama penjualan sepeda motor di Indonesia dari
dan tidak ada perubahan dari tahun 2014. tahun 2014 sampai bulan September 2015.
Bahkan penjualan sepeda motor Honda
1979
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
melainkan dapat memberi nilai tambah, penjualan secara tunai maupun kredit. Dari
misalnya digunakan sebagai ojek atau becak analisa yang dilakukan pada PT Sentral
motor. Yamaha Pekanbaru, konsumen lebih banyak
Sebagaimana diketahui, bahwa tujuan melakukan pembelian sepeda motor secara
dari setiap perusahaan adalah mencari kredit. Hal ini ditandai dengan seringnya
keuntungan yang semaksimal mungkin. Oleh pihak bagian PO Leasing mendapatkan surat
karena itu seorang manager harus PO dari berbagai macam Leasing. Dari
merumuskan kebijaksanaan yang tepat agar sekian banyak PO yang diterima, tidak
produk atau barang yang dijual tersebut dapat sedikit yang mengalami kesalahan dalam
dibeli konsumen. Untuk mendapatkan laba membuat PO dan pencatatan pengeluaran
tersebut, PT. Sentral Yamaha Pekanbaru unit. Terjadinya keterlambatan dalam proses
menjual sepeda motor baik secara tunai pengeluaran unit ini terjadi apabila seorang
maupun kredit, agar dalam menjual sepeda marketing kurang memberikan data kepada
motor baik secara tunai maupun kredit, agar pihak PO Leasing. Hal ini menyebabkan
dalam penjualan sepeda motor tersebut konsumen merasa dirugikan. Karena
meningkat. Untuk memperoleh sepeda motor konsumen lambat menerima pesanan yang
merek Yamaha, konsumen bebas memilih diinginkan. Apabila terjadi keterlambatan
sepeda motor yang diinginkan sesuai dalam penginputan pengeluaran unit dapat
kemampuan dan penghasilannya, dan juga juga menyebabkan penjualan menurun. Hal
dapat memilih jangka cicilan yang ini disebabkan juga oleh seringnya terjadi
diinginkan. pembatalan pembelian sepeda motor oleh
Pada PT Sentral Yamaha Pekanbaru, konsumen dan konsumen meminta uang
prosedur yang terjadi dalam penjualan sepeda muka untuk dikembalikan.
motor terbagi atas dua bagian yaitu dengan
1980
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
mendapatkan sebuah keuntungan atau laba lain yang berhubungan dengan masalah yang
dari setiap penjualannya. diteliti.
1981
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam individu dan kelompok mendapatkan apa
pengertian yang lain, analisis adalah sikap yang mereka butuhkan dan inginkan
atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, dengan menciptakan, menawarkan, dan
fenomena) sampai mampu menguraikan secara bebas mempertukarkan produk
menjadi bagian-bagian, serta mengenal yang bernilai dengan pihak lain”.
kaitan antarbagian tersebut dalam e. Menurut Basu Swastha dalam bukunya
keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan “Azas-azas Marketing” (2013 : 48),
sebagai kemampuan memecahkan atau adalah “ Penjualan adalah ilmu dan seni
menguraikan suatu materi atau informasi mempengaruhi pribadi yang dilakukan
menjadi komponen-komponen yang lebih oleh penjual, untuk mengajak orang lain
kecil sehingga lebih mudah dipahami. bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan ”.
Pengertian Penjualan. f. Sedangkan pengertian penjulan menurut
Ada beberapa pengertian penjualan Moekijat dalam bukunya “ Kamus
menurut para ahli, seperti : Manajemen ” cetakan kelima (2011 : 48),
a. Menurut Leny Sulistiyowati (2011: 270) adalah “ Melakukan penjualan adalah
mengartikan penjualan adalah “ suatu kegiatan yang ditujukan untuk
Pendapatan yang berasal dari penjualan mencari pembeli, mempengaruhi, dan
produk perusahaan, disajikan setelah memberi petunjuk agar pembelian dapat
dikurangi potongan penjualan dan retur menyesuaikan kebutuhannya dengan
penjualan.”. produksi yang ditawarkan serta
b. Arief Dkk. (2011: 133) “ Penjualan mengadakan perjanjian mengenai harga
bersih merupakan selisih antara yang menguntungkan kedua belah pihak
penjualan baik yang dilakukan secara ”.
tunai maupun kredit dengan retur Berdasarkan pengertian diatas, maka
penjualan dan potongan penjualan “. dapat penulis simpulkan bahwa penjualan
c. Basu Swastha (2012:8) menyatakan “ dapat dikatakan sebagai suatu tugas
Menjual adalah ilmu dan seni memperkenalkan, mempengaruhi, dan
mempengaruhi pribadi yang dilakukan memberikan petunjuk agar pembeli dapat
oleh penjual untuk mengajak orang lain menyesuaikan produk barang atau jasa yang
agar bersedia membeli barang atau jasa ditawarkan, serta mengadakan transaksi atau
yang ditawarkan “. Penjualan merupakan perjanjian mengenai harga yang
salah satu ujung tombak bagi perusahaan, menguntungkan. Penjualan merupakan
sebab tujuan utama bagi perusahaan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari
setelah perancangan manajemen dibuat suatu pihak kepada pihak lainnya dengan
secara baik sesuai dengan sistem - sistem mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut .
yang akurat penjualanlah yang menjadi
utama untuk memperoleh laba dari hasil Tujuan Penjualan.
penjualan sehingga kelangsungan hidup Pada umumnya perusahaan memiliki
perusahaan itu dapat dipertahankan dan tiga tujuan umum dalam penjualan seperti
terealisasikan. yang dirumuskan oleh Basu Swastha (2011 :
d. Pengertian penjualan menurut Philip 27), adalah sebagai berikut:
Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra 1. Berusaha mencapai volume penjualan.
Teguh (2012: 9) dalam bukunya yang 2. Berusaha mendapatkan laba tertentu.
berjudul “Manajemen Pemasaran I” 3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
menyatakan bahwa, “Penjualan adalah
suatu proses sosial yang di dalamnya
1982
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Usaha untuk mencapai ketiga tujuan penjualan ditangani oleh orang yang juga
tersebut, tidak sepenuhnya hanya dilakukan melakukan fungsi – fungsi lain.
oleh pelaksana penjualan atau para ahli
penjualan. Dalam hal ini perlu adanya
kerjasama yang baik didalam perusahaan. Jenis dan Bentuk Penjualan.
Terdapat beberapa jenis penjualan
Faktor - faktor yang Mempengaruhi yang biasa dikenal dalam masyarakat,
Penjualan. diantaranya adalah :
Adapun faktor - faktor yang 1. Trade selling.
mempengaruhi kegiatan penjualan menurut Penjualan yang dapat terjadi bilamana
Basu Swastha (2012:27) antar lain: produsen dan pedagang besar
1. Kondisi dan kemampuan pasar. mempersilahkan pengecer untuk berusaha
Disini penjual harus dapat meyakinkan memperbaiki distribusi produk mereka.
pembeli agar berhasil mencapai sasaran 2. Missionary Selling.
penjualan yang diharapkan untuk maksud Penjualan berusaha ditingkatkan dengan
tersebut, penjual harus dapat memahami mendorong pembeli untuk membeli
beberapa masalah yang cukup penting.. barang – barang dari penyalur
2. Kondisi Pasar. perusahaan.
Hal yang harus diperhatikan pada kondisi 3. Technical Selling.
pasar antara lain : Berusaha meningkatkan penjualan
a. Jenis pasarnya, apakah pasar dengan pemberian saran dan nasehat
konsumen, pasar industri, pasar kepada pembeli akhir dari barang dan
pemerintahan atau pasar jasa.
Internasional. 4. New Businies Selling.
b. Kelompok pembeli dan segmen Berusaha membuka transaksi baru
pasarnya. dengan membuat calon pembeli seperti
c. Daya beli. halnya yang dilakukan perusahaan
d. Frekuensi pembeliannya. asuransi.
e. Keinginan dan kebutuhan. 5. Responsive Selling.
3. Modal. Setiap tenaga kerja penjual dapat
Apakah modal kerja perusahaan mampu memberikan reaksi terhadap permintaan
untuk mencapai target penjualan yang pembeli melalui rute driving and
dianggarkan seperti untuk : retailing.
a. Kemampuan untuk membiayai
penelitian pasar yang dilakukan. Selain dari jenis – jenisnya juga
b. Kemampuan membiayai usaha – terdapat bentuk – bentuk dari pada penjualan
usaha untuk mencapai target antara lain :
penjualan. 1. Penjualan secara tunai.
c. Kemampuan membeli bahan mentah Penjualan yang bersifat “cash and carry“
untuk dapat memenuhi target dimana penjual setelah terdapat
penjualan. kesepakatan dan barang bisa langsung
4. Kondisi organisasi perusahaan. dimiliki oleh pembeli.
Pada perusahaan besar, biasanya masalah 2. Penjualan secara Kredit
penjualan ditangani oleh bagian Penjualan non cash, dengan tenggang
penjualan. Lain halnya dengan waktu tertentu, rata – rata satu bulan.
perusahaan kecil, dimana masalah 3. Penjualan secara Tender.
1983
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Tabel 2.1 Format Laporan Laba Rugi PT. Sentral Yamaha Pekanbaru.
PT. SENTRAL YAMAHA PEKANBARU
Format Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan :
Penjualan XXX
Biaya Operasional :
Biaya Peralatan XXX
Biaya Transportasi XXX
Biaya Listrik, Telepon, Air dll XXX
Biaya Gaji Pegawai XXX
1984
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Tabel 2.2 Format Laporan Perubahan Modal PT. Sentral Yamaha Pekanbaru.
PT. SENTRAL YAMAHA PEKANBARU
Format Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015
Modal Awal XXX
Laba XXX
Prive XXX
Kenaikan atau Penurunan Modal ( XXX ) +
XXX +
Modal Akhir XXXX
Aktiva Lancar :
Kas XXX
Kas di Bank Mandiri XXX
Kas di Bank BNI XXX
Piutang Usaha XXX
Cadangan Piutang Tidak Tertagih ( XXX )
Persediaan XXX
Sewa dibayar dimuka XXX
Perlengkapan Kantor XXX
Perlengkapan Servis XXX
Kendaraan XXX
Akumulasi Penyusutan ( XXX ) +
Total Aktiva Tetap XXXX
PASIVA.
1985
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Hutang :
Equity :
1986
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
Penjualan konsinyasi adalah situasi yang Adalah bagian gudang yang bertugas
pihak pemegang barang persediaan untuk menyimpan persediaan barang
bertindak sebagai agen bagi pemilik dagangan serta mempersiapkan barang
sebenarnya. dagangan yang akan di kirim.
Dokumen - Dokumen Penjualan. d. Bagian Pengiriman.
Dokumen - dokumen penjualan Adalah bagian ini mengeluarkan surat
menurut La Midjan dalam bukunya yang order penjualan dan kemudian membuat
berjudul “ Sistem Informasi Akuntansi I “ nota pengiriman atas barang yang
(2012 : 183), antara lain sebagai berikut: dipesan.
a. Order Penjualan Barang (Sales Order). e. Bagian Penagihan.
Merupakan penghubung antara beragam Adalah bagian ini bertugas untuk
fungsi yang diperlukan untuk memproses membuat faktur penjualan dan kemudian
langganan dengan menyiapkan peranan didistribusikan .
penjualan.
b. Nota Penjualan Barang. Tujuan Penjualan
Merupakan catatan atau bukti atas Basu Swastha dalam bukunya “
transaksi penjualan barang yang telah Manajemen Penjualan “ (2011: 404), bahwa
dilakukan oleh pihak perusahaan dan tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh
sebagai dokumen bagi pelanggan. perusahaan, yaitu :
c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery a. Mendapat laba tertentu.
Order). b. Mencapai volume penjualan tertentu.
Merupakan suatu bukti dalam pengiriman c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
barang untuk diserahkan kepada
pelanggan setelah adanya pencocokan Terdapat beberapa pendapat
rangkap slip. pandangan menurut para ahli mengenai
d. Faktur Penjualan (Invoice) . penjualan kredit, diantaranya :
Adalah dokumen yang menunjukan a. Menurut Mulyadi (2012: 210) “ Sistem
jumlah yang berhak ditagih kepada Penjualan Kredit adalah penjualan kredit
pelanggan yang menunjukan informasi di laksanakan oleh perusahaan dengan
kuantitas, harga dan jumlah tagihannya. cara mengirimkan barang sesuai dengan
e. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip). order yang diterima dari pembeli dan
f. Jurnal Penjualan (Sales Journal). untuk jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli
Bagian – Bagian Penjualan. tersebut “.
Krismiaji menguraikan dalam b. Sedangkan menurut Soemarso (2013:
bukunya “ Sistem Informasi Akuntansi “ 160) yaitu “Penjualan kredit adalah
(2011: 275), menyatakan bahwa bagian - transaksi antara perusahaan dengan
bagian penjualan dibagi menjadi beberapa pembeli untuk menyerahkan barang atau
bagian, yaitu : jasa yang berakibat timbulnya piutang “.
a. Bagian Penjualan.
Adalah bagian penjualan menerima surat Dalam akuntansi, penjualan
pesanan dari pihak pembeli dan membuat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penjualan
surat order penjualan. biasa (penjualan reguler) dan penjualan
b. Bagian Kredit. angsuran. Penjualan reguler terdiri dari
Adalah atas dasar surat pesanan dari penjualan tunai dan penjualan kredit.
pembeli yang diterima penjualan. Penjualan tunai adalah penjualan yang
c. Bagian Gudang. pembayarannya diterima sekaligus (langsung
1987
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
lunas). Penjualan kredit adalah penjualan dihapuskan, uu ini dihapus pada tahun 1870.
yang pembayarannya tidak diterima Akibatnya muncul para pengusaha swasta
sekaligus (tidak langsung lunas). dari Belanda yang menanamkan modalnya di
Pembayarannya bisa diterima melalui dua Indonesia.
tahap atau lebih. Penerapan akuntansi di Indonesia
dapat dilihat pada masa penjajahan Belanda
Sejarah Akuntansi sekitar tahun 1642. Jika ingin melihat dengan
Sejarah akuntansi dimulai sejak jelas praktik akuntansi di Indonesia, kita
manusia mengenal hitungan uang dan cara dapat melihatnya pada tahun 1747. Pada
penggunaan catatan. Pada abad ke 14 para tahun itu praktik pembukuan
pedagang Genoa melakukan perhitungan rugi digunakan Amphioen Socitety yang
laba dengan cara menghitung harta yang ada bertempat di Jakarta. Pada masa ini, bangsa
pada akhir dari pelayaran mereka dan tidak Belanda mengenalkan double - entry
melakukan perhitungan pada awal bokkeeping atau yang biasa disebut sistem
keberangkatannya. pembukuan berpasangan sebagaimana yang
Pada tahun 1494 Lucas Paciolo dikembangkan oleh Luca Paciolli.
menerbitkan bukunya tentang akuntansi, Perusahaan VOC Belanda merupakan
dimana bukunya tersebut berisi tentang tata organisasi komersial utama pada masa
cara pembukuan. Pada tahun ini juga menjadi penjajahan, bangsa belanda memainkan
tonggak sejarah dimulainya manusia peranan praktik bisnis di Indonesia selama
mengenal yang namanya akuntansi. masa ini.
Pada akhir abad ke 5, pusat perdagangan Akuntan Publik yang pertama
bergeser ke Spanyol, Belanda dan Portugis ialah Frese dan Hogeweg dimana mendirikan
disebabkan karena menurunnya pengaruh kantor di Indonesia tahun 1918. Pendirian
romawi. Sistem akuntansi yang telah kantornya ini diikuti dengan kantor akuntan
dikembangkan oleh bangsa romawi juga ikut yang lain yaitu akuntan H. Y. Voerens tahun
berpindah dan dipergunakan di negara- 1920 dan juga pendirian Jawatan Akuntan
negara lain. Pada saat itu perhitungan rugi Pajak. Pada masa penjajahan, tidak ada satu
laba mulai digunakan secara tahunan, yang orang pun yang bekerja sebagai akuntan
menjadi pendorong dikembangkannya publik. Namun orang Indonesia pertama
penyusunan neraca secara terus menerus yang berkerja dalam bidang akuntansi yaitu
pada akhir waktu yang telah ditentukan. JD Massie, yang kemudian diangkat sebagai
Pada abad ke ke 19 terjadi revolusi pemegang buku pada tahun 1929. Pada tahun
industri di Eropa yang menjadi pendorong 1943 sampai dengan 1945 akuntan lokal
berkembangnya akuntansi biaya dan juga (Indonesia) mulai bermunculan, dengan
konsep penyusutan. New York Slock lepasnya bangsa Belanda dari Indonesia.
Exchange and American Institute of Certified Hanya ada satu orang akuntan yang
Public Accountant pada tahun 1930 yang berbangsa Indonesia, yaitu Prof. dr. Abutari
membahas dan menetapkan prinsip-prinsip pada tahun 1947. Namun praktik akuntansi
akuntansi untuk perusahaan-perusahaan yang model Belanda masih dipergunakan pada
sahamnya telah terdaftar pada bursa saham. masa setelah kemerdekaan Indonesia.
Di Indonesia, Akuntansi mulai diterapkan Pendidikan dan juga pelatihan akuntansi
pada tahun 1642. Namun bukti yang jelas masih di dominasi oleh sistem akuntansi
yaitu terdapat pada pembukuan Amphioen milik belanda. Nasionalisasi atas perusahaan
Societeit yang sudah ada sejak 1747 di milik belanda dan pindahnya bangsa belanda
Jakarta. Akuntansi di Indonesia berkembang dari Indonesia tahun 1958, menyebabkan
ketika penggunaan UU Tanam Paksa telah
1988
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
langkanya akuntan dan tenaga ahli di transaksi ekonomi dari suatu entitas
Indonesia. perusahaan.
1989
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1990
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1991
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
dapat atau tidaknya barang tersebut kepada pemasok yang dipilih dan
diterima oleh perusahaan. memberitahukan kepada unit-unit
4. Fungsi Akuntansi. organisasi lain dalam perusahaan,
Fungsi akuntansi yang berkaitan dalam mengenai order pembelian yang sudah
transaksi pembelian adalah fungsi dikeluarkan oleh perusahaan.
pencatatan utang dan fungsi pencatatan 4. Prosedur penerimaan barang.
persediaan. Fungsi pencatatan utang Dalam prosedur ini fungsi penerimaan
bertanggung jawab untuk mencatat melakukan pemeriksaan mengenai jenis,
transaksi pembelian ke dalam register kualitas dan mutu barang yang diterima
bukti kas keluar dan untuk dari pemasok, dan kemudian membuat
menyelenggarakan arsip dokumen laporan penerimaan barang untuk
sumber ( bukti kas keluar ) yang menyatakan penerimaan barang dari
berfungsi sebagai catatan utang atau pemasok tersebut.
menyelenggarakan kartu utang sebagai 5. Prosedur pencatatan utang.
buku pembantu utang.Sedangkan fungsi Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
pencatatan persediaan bertanggungjawab memeriksa dokumen-dokumen yang
untuk mencatat harga pokok persediaan berhubungan dengan pembelian ( surat
barang dagang yang dibeli ke dalam kartu order pembelian, laporan penerimaan
persediaan. barang, dan faktur dari pemasok ) dan
Menurut Mulyadi (2011) jaringan menyelenggarakan pencatatan utang atau
prosedur yang membentuk sistem akuntansi mengarsipkan dokumen sumber sebagai
pembelian adalah : catatan utang.
1. Prosedur permintaan pembelian. 6. Prosedur distribusi pembelian.
Dalam prosedur ini fungsi gudang Prosedur ini meliputi distribusi rekening
mengajukan permintaan pembelian yang di debit dari transaksi pembelian
dalam formulir surat perrnintaan untuk kepentingan pembuatan laporan
pembelian kepada fungsi pembelian. Jika manajemen.
barang tidak disimpan di gudang,
misalnya untuk barang langsung pakai, Proses pembelian setiap jenis
fungsi yang memakai barang mengajukan perusahaan hampir serupa karena meliputi
permintaan pembelian langsung ke fungsi beberapa atau seluruh kegiatan berikut ini
pembelian dengan menggunakan surat (Mulyadi, 2010) :
permintaan pembelian. 1. Konsultasi dengan supplier yang
2. Prosedur permintaan penawaran harga diadakan sebelum pembelian
dan pemilihan pemasok. berlangsung dengan cara menghubungi
Dalam prosedur ini fungsi pembelian beberapa supplier untuk mendapatkan
mengirimkan surat permintaan pemahaman mengenai ketersediaan
penawaran harga kepada pemasok untuk kuantitas dan harga dari barang dan jasa.
memperoleh informasi mengenai harga 2. Pembuatan dokumen permintaan
barang dan berbagai syarat pembelian pengadaan barang atau jasa dengan
yang lain, untuk memungkinkan mendapatkan persetujuan dari supervisor.
pemilihan pemasok yang akan ditunjuk 3. Mengadakan perjanjian
sebagai pemasok barang yang diperlukan dengan supplier untuk pembelian barang
oleh perusahaan. atau jasa dimasa yang akan datang.
3. Prosedur order pembelian. Perjanjian dengan supplier meliputi
Dalam prosedur ini fungsi pembelian pesanan-pesanan pembelian (pesanan
mengirimkan surat order pembelian
1992
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1993
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1994
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
2. Data Flow Diagram ( DFD ). logika data atau proses yang dibuat untuk
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan darimana asal data dan
adalah suatu diagram yang menggunakan kemana tujuan data yang dikeluarkan dari
notasi - notasi untuk menggambarkan arus sistem, dimana data disimpan, proses apa
dari data sistem, yang penggunaannya sangat saja yang menghasilkan data tersebut dan
membantu untuk memahami sistem secara interaksi antara data yang tersimpan dan
logika, terstruktur dan jelas (Pahlevy. 2010.). proses yang dikenakan pada data tersebut.
Menurut Andri Kristanto (2012 : 61) DFD merupakan alat bantu dalam
Data Flow Diagram (DFD) merupakan model menggambarkan atau menjelaskan sistem
1995
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
yang sedang berjalan logis. Dalam sumber sistem yang berorientasi pada alur data
lain dikatakan bahwa DFD ini merupakan dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
salah satu alat pembuatan model yang sering untuk penggambaran analisa maupun
digunakan, khususnya bila fungsi- fungsi rancangan sistem yang mudah
sistem merupakan bagian yang lebih penting dikomunikasikan oleh profesional sistem
dan kompleks dari pada data yang kepada pemakai maupun pembuat program
dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, (Pahlevy. 2010). Beberapa simbol dari Data
DFD adalah alat pembuatan model yang Flow Diagram (DFD) dapat dilihat pada
memberikan penekanan hanya pada fungsi tabel :
sistem. DFD ini merupakan alat perancangan
1996
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1997
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1998
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, Volume 9, Nomor 1, Mei 2018
1999