semakin meningkat serta selera konsumen yang senantiasa berubah membuat persaingan
bisnis makin tajam, baik pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional
cara maupun strategi untuk bisa memenangkan persaingan. Salah satu upaya yang bisa
membangun suatu sistem pemasaran yang paling tepat yang di harapkan mampu
Salah satu jenis usaha yang mengalami persaingan yang sangat ketat saat ini ada
lah di sektor otomotif khusunya kendaraan roda empat yang disebabkan oleh tingginya
keputusan pembelian terhadap produk tersebut. Berbagai kemajuan dalam harga, inovasi
produk, desain, kecanggihan teknologi mesin, kualitas, aksesoris, konsumsi bahan yang
Toyota Yaris atau Toyota Vitz adalah salah satu hatchback kecil yang populer di
dunia yang di produksi oleh Toyota Motor Corporation.Hatchback adalah bentuk mobil
penumpang 2-Box berbasis sedan, dengan bagian belakangnya lebih pendek dan pintu
bagasi yang menyatu dengan kaca belakang.Pintu bagasi ini membuka ke atas dan ruang
bagasi menyatu dengan ruang penumpang. Yaris diluncurkan pertama kali pada tahun
1999 di Eropa dengan desain, performa mesin dan jaminan keselamatan serta konsumsi
Satu tahun awal peluncurannya, tepatnya pada tahun 2000 Yaris memperoleh
penghargaan European Car of The Year Award. Bukan hanya itu saja Yaris juga diakui
sebagai standar model kendaraan Compact two box di Jepang dan Amerika Utara. Untuk
pasar Asia, Yaris di rakit di Thailand sedangkan untuk pasar Eropa Yaris dibuat di
PT.Agung Automall- Jl. SM. Amin Pekanbaru merupakan dealer resmi mobil
Toyota Indonesia di Pekanbaru.Mobil Toyota Yaris merupakan unit yang paling diminati
volumen penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, konsumen
Secara umum dari setiap tahunnya penjualan mobil Toyota Yaris di PT.Agung
Automall- Jl. SM. Amin Pekanbaru selalu mengalami perubahan berikut disajikan
tahun 2011 sebanyak 1.360 unit dengan penjualan yang terealisasi sebesar 956 unit, di
tahun 2012 penjualan naik menjadi 1.400 unit dengan realisasi penjualan bertambah 156
unit danpersentase pertumbuhan sebesar 18,4% dan pada tahun selanjutnya 2013 target
penjualan naik menjadi 1.428 unit dengan realisasi penjualan 1.028 unit atau 17%,
selanjutnyatahun 2014 target penjualan naik yaitu 1.480 unit atau sekitar 52 unit dan
realisasi penjualan 964 unit atau 15,9%, kemudian pada tahun 2015 target penjualan
1.520 unit dan untuk realisasi penjualan juga mengalami kenaikan sebanyak 988 unit atau
16,4%, sedangkan untuk tahun terakhir 2016 target penjualan 1.560 unit dan untuk
Tabel 1.2 Perkembangan Penjualan Mobil dari tahun 2011-2015 PT. Agung
TAHUN
TIPE TOTAL
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Yaris 64 52 58 63 48 50 285
Avanza 563 590 569 488 523 521 2.733
Innova 186 230 196 188 207 200 1.007
Rush 51 76 53 48 56 62 284
Etios - 38 36 42 58 62 174
Fortuner 92 126 116 135 96 100 565
TOTAL 956 1.112 1.028 964 988 995 6.043
Sumber: PT.Agung Automall- Jl. SM. Amin Pekanbaru, 2016
penjualan mobil Toyota tiap tahun mengalami perubahan dari tahun ke tahun, yaitu pada
tahun 2011 sebanyak 956 unit terdiri dari 64 unit mobil Yaris, 563 unit mobil Avanza,
186 unit mobil Innova,51 unit mobil Rush dan 92 unit mobil Fortuner. Untuk tahun 2012
mengalami penambahan 156 unit atau menjadi 1.112 unit yang terdiri dari 52 unit mobil
Yaris, 590 unit mobil Avanza, 230 unit mobil Innova, 76 unit mobil Rush, 28 unit mobil
Etios dan 38 unit mobil Fortuner. Sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan
penjualan sebesar 84 unit yang terdiri dari 58 unit mobil Yaris, 569 unit mobil Avanza,
196 unit mobil Innova, 53 unit mobil Rush,36 unit mobil Etios dan 116 unit mobil
Fortuner.
Pada tahun 2014 penjualan masih mengalami penurunan kembali yaitu 64 unit
dari 1.028 unit menjadi 964 unit mobil yang terdiri 63 unit mobil Yaris, 488 unit mobil
Avanza, 188 unit mobil Innova, 48 unit mobil Rush, 42 unit mobil Etios dan 135 unit
mobil Fortuner. Penjualan mobil Toyota mengalami peningkatan yang terjadi pada tahun
2015 sebesar 24 unit atau 988 unit yang terdiri dari 48 unit untuk mobil Yaris, 523 untuk
mobil Avanza, 207 untuk mobil Innova, 56 unit untuk mobil Rush, 58 unit untuk mobil
Etios dan 96 mobil Fortuner, pada tahun 2016 penjualan mobil yaris 50 unit, 521 untuk
Avanza, 200 untuk Innova, 62 untuk Rush dan Etios, dan 100 untuk Fortuner.
tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Konsumen saat ini sangat kritis
dalam memilih suatu produk, keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan
yang melibatkan persepsi terhadap kualitas, brand image serta bagian promosi yang
Demikian halnya dengan PT.Agung Automall- Jl. SM. Amin Pekanbaru distributor resmi
mobil Toyota di Pekanbaru, tentu sangat memperhatikan sistem pemasaran secara efektif
kendaraan merek Toyota. Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan diatas dimana
begitu banyaknya produk-produk yang sama yang ditawarkan dari berbagai macam
mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin Pekanbaru?
Pekanbaru?
C. Tujuan Penelitian
pembelian mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin.
SM. Amin.
SM. Amin.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Universitas
mahasiswa lainnya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan
Bab ini berisi tentang teori-teori dan pendapat para ahli atau pakar mengenai
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian, yaitu:
lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.
Dalam bab ini akan membahas dan menguraikan mengenai hasil dari penelitian
yang dilakukan.
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
F. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
disamping fungsi yang lain seperti keuangan, produksi, dan personalia. Kegiatan
pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan agar barang atau jasa yang diproduksi atau dihasilkan dapat sampai ke tangan
konsumen sebagai pihak yang membutuhkan. Disamping itu, kegiatan pemasaran juga
perusahaan.
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
MenurutKotler dan Keller (2007:6) pemasaran berhubungan dengan
2. Manajemen Pemasaran
dan pelaksanaan pemikiran, penitipan harga, promosi serta penyaluran, gagasan, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dalam
organisasi.
Menurut Kotler, dkk (2009:5) menanjemen pemasaran adalah seni dan ilmu
unggul.
membangun, dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna
12).
3. Bauran Pemasaran
Seperti yang diketahui bahwa pemasaran sangat penting bagi kelangsungan hidup
pemasaran untuk tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Akan tetapi untuk ,
melaksanakan kegiatan pemasaran bukanlah hal mudah, semua anggota perusahaan harus
ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Selain volume
penjualan barang dan jasa banyak tergantung beberapa faktor antara lain: kualitas dan
penampilan produk perusahaan, cara penyampaian produk dari produsen hingga sampai
ke tangan konsumen, dan juga harga yang diterapkan perusahaan. Semua faktor yang
serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran merupakan
kombinasi dari variabel-variabel seperti harga, produk, promosi, dan saluran distribusi,
diharapkan agar kinerja penjualan dapat meningkat sehingga mampu bersaing dengan
para pesaing.
Adapun unsur bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2008:4) adalah :
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori
yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel dimana suatu harga akan stabil dalam jangka
waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat
4. Lokasi (Place)
Lokasi atau tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
Distribusi memiliki peanan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna
memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.
5. Orang (People)
Orang menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian
Bukti fisik menurut Philip kotler yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang
ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik
merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun calon pelanggan.
7. Proses (Process)
Proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana
jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa. Proses merupakan
bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon
pelanggan.
4. Keputusan Pembelian
melakukan tiga jenis keputusan pembelian yaitu Pembelian yang direncanakan (fully
menjatuhkan pilihannya kepada suatu produk akibat dari perencanaan yang matang.
pilihan kepada produk yang sudah ada namun pemilihan merk ditunda sampai saat
produk yang sebelumnya tidak direncanakan untuk dipilih sebelumnya setelah dipicu oleh
produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan.
Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan
informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan
dengan produk yang diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh, konseumen
melakukan seleksi atas alternative-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang
disebut sebagai tahap evaluasi informasi. (Fandy Tjiptono,2009 : 20) membagi proses
Faktor ini memberikan pengaruh yang paling luas dan medalam terhadap perilaku
konsumen.Seseorang yang tumbuh di suatu negara maka akan terpapar budaya dari
2. Faktor Sosial
acuan (referensi) yang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
3. Faktor Pribadi
pribadimeliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
4. Faktor Psikologis
2013:125)
1. Perilaku pembelian kompleks, jika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan
konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian, tetapi tidak melihat banyak
dalam membeli suatu barang atau jasa. Proses pembelian dimulai jauhsebelum tindakan
pembelian dan berlanjut sesudahnya.Para konsumen akan melewati lima tahap proses
1. Pengenalan Masalah
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Proses pembelian
dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal, Kotler (2007:205). Konsumen yang
terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari sejumlah konsumen. Pendapat yang sama
didefinisikan sebagai pemahaman terhadap perbedaan antara kondisi ideal atau kondisi
aktualnya namun ketidaksesuaian sudah cukup untuk menimbulkan dan menilai proses
keputusan.
2. Pencarian Informasi
informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya dalam dua level rangsangan. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini,
orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya orang
itu mungkin aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelepon teman, atau
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap
pengalaman.
3. Evaluasi Alternatif
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang akan digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu. Kriteria evaluasi diantaranya mencakup harga, nama merek
dan negara asal. Setelah menemukan kriteria evaluasi, konsumen menentukan alternatif
mana yang akan dipilih. Sedangkan determinan yang digunakan konsumen selama
terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Pembelian
Setelah melalui tahap evaluasi alternatif, tahap selanjutnya adalah tahap keputusan
pembelian. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan mengenai kapan membeli,
fator-faktor antara lain: 1) faktor pendirian orang lain. 2) faktor situasi yang tidak dapat
diantisipasi, faktor ini dapat muncul dan mempengaruhi niat pembeli. Menurut Nugroho
(2006:44), pembelian dipengaruhi oleh sikap dari pengalaman dan intensitas pembelian
yang lebih konsisten dari pada pengalaman yang tidak langsung. Sedangkan sikap dan
intensitas pembelian dipengaruhi oleh empat hal, yaitu aksi, target, waktu dan konteks.
hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi setelah pembelian dapat berupa
kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen meras puas, maka keyakinan dan sikap yang
terbentuk akan berpengaruh positif terhadap pembelian selanjutnya. Rasa puas konsumen
Nugroho (2006:45), juga mengemukakan hal yang sama bahwa tingkat kepuasan
dan ketidakpuasan merupakan hasil “feedback” kepada memori dan akan mempengaruhi
keputusan-keputusan berikutnya baik pada tingkat kepuasan maupun pada proses lain
Umumnya ada lima peranan yang terlibat (Tatik Suryani, 2008:13) yaitu:
a. Pemrakarsa (intiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk
membeli barang/jasa.
b. Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan atau nasehat
pembelian.
5. Harga
diartikansebagaijumlahuang(satuanmoneter) dan/atauaspeklain(nonmoneter)
yangmengandung utilitas/kegunaantertentuyangdiperlukanuntukmendapatkan
Keputusanpenetapanharga (Tjiptono,2006:180)merupakanpemilihan
keefekdaribiaya,markupdansisipembayaran(Chintagunta, dalamRajput,
menikah,orangtuadanrumahpekerjaadalahlebihbertanggungjawabuntuk untuk
sangatefektif.Setiapkonsumenmembutuhkanlebihbanyakkesadaranmengenaiharga dan
5.1 TujuanPenetapanHarga
a. Bertahan
Bertahanmerupakanusahauntuktidakmelakukantindakan-tindakan yang
meningkatkanlabaketikaperusahaansedang mengalamikondisipasaryang
b. Memaksimalkan laba
c. Memaksimalkan penjualan
sebagaijasayangeksklusif.
e. Pengembalian atas investasi (ROI)
(return on investment-ROI)yangdiinginkan.
Menurut Tjiptono (2004:185), terdapat dua macam tujuan penetapan harga, yaitu
sebagai berikut.
a. Tujuan umumpenetapanharga
3) Meningkatkan frekuensikonsumsi.
2) Mencapaitingkattargetspesifiktetapitidakberusahamemaksimumkan laba.
4) Menutupbiayapenyediaansatukategorijasaatauproduktertentu(setelah dikurangi
6) Mengubahhargasepanjang waktuuntukmemastikanbahwapermintaan
Tujuanpenetapanharga(Lupiyoadi,2006:102)perludijabarkankedalam program
a. Elastisitas hargapermintaan
terhadappenerimaanpenjualanperusahaan,yakniperubahanunit
b. Faktor persaingan
Reaksipesaing terhadapperubahanhargamerupakansalahsatufaktorpenting
c. Faktor biaya
Perusahaanbisamenambahliniproduknyadalamrangkamemperluasservedmarketdenga
perluasanhorizontal.
konsumen.
6. Inovasi Produk
Definisimengenaipengertian inovasiprodukmenurutMyersdanMarquis
dalamKotler(2007:36)menyatakanbahwa inovasiprodukadalahgabungandari
Jadiinovasibukanlahkonsepdarisuatuide baru,penemuanbaruataujuga
Charles,etal.(2002:30)menyatakanbahwainovasimerupakanbagian
darikerangkakerjayang menghubungkanaspekbudayaperusahaandengan
menunjukkanbahwasemakintinggiinovasiprodukyangdilakukanperusahaamaka
akanmeningkatkankinerjaperusahaanmelaluipeningkatankeputusan
membeli.Dalampersainganglobal,perusahaanharus dapatmemodifikasi
memenuhikebutuhandanselera konsumen.Nilaitambahdariprodukyang
dihasilkandapatberupadesain/modeldariprodukyang dihasilkandanpelayanan
dariprodukyangdijual.AsKilbourneand
Woodman(dalamSousa,et.al.2012:32)menunjukkanbahwa sisteminovasitergantung
SedangkanHurley andHult(1998:45)mendefinisikaninovasisebagai
sebuahmekanismeperusahaanuntukberadaptasidalamlingkunganyang dinamis,
olehkarenaituperusahaandituntutuntuk mampumenciptakanpemikiran-
pemikiranbaru,gagasan-gagasanbaru,danmenawarkanprodukyanginovatif
sertapeningkatan pelayananyangmemuaskanpelanggan.
Berkaitan denganuraian di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi
7. Promosi
suatubentukkomunikasipemasaranyangbertujuanmendorong permintaan,yang
dimaksudkomunikasipemasaranadalahaktivitaspemasaranyang berusaha
menyebarkaninformasi,mempengaruhidanataumengingatkanpasar sasaranatas
atau jasayangditawarkan.
massayangtersedia untukpemasar.Sepertinamanya,komunikasimassa
2011: 57).
7.2TujuanPromosi
Kegiatanpromosiditujukan untukmemberitahukanpasaryangditujutentang
c. Mengingatkan
Dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa : Dalam surat An nisa ayat 29
Allah berfirman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287];
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [287] Larangan membunuh
diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain
berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
transaksi benar – benar memperoleh kepuasan baik harga maupun kualitas produk. Hal
terwujud.
Dalam aplikasinya persaingan sempurna tidak muncul, tetapi yang terjadi adalah
persaingan tidak fair dimana yang mempunyai akses lebih banyak akan lebih mudah
mendapatkan kemenangan dan kadang merugikan secara signifikan pihak yang lemah.
Untuk itu pemasaran global dengan falsafah persaingan sempurna tetap diperlukan
aturan – aturan agar terjadi mekanisme persaingan yang tidak merugikan pihak lain.
G. PENELITIAN TERDAHULU
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki Skydrive Pada PT. Riau Jaya
dan signifikan secara simultan antara advertising, personal seliing, sales promotion dan
public relation terhadap keputusan pembelian sepeda motor suzuki skydrive dimana F
Favian Firwan Firdaus tahun 2015 meneliti tentang “Pengaruh Kesadaran Merek,
variabelindependen yang terdiri dari kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2),
Promosi, Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi kasus pada kedai
Amarta Semarang)”. Dengan hasil penelitian itu menunjukkan bahwa produk, promosi,
X1 = Harga
X2 = Inovasi produk
X3 = Promosi
Y = Keputusan Pembelian
-Memberikan
rekomendasi
kepadaoranglain
- Melakukan pembelian
ulang
Kotler (2007)
K. KERANGKA PENELITIAN
Dari penjelasan diatas dapat diambil suatu bagan kerangka konseptual sebagai berikut:
Harga H1
Inovasi produk H2
Keputusan pembelian
Promosi H3
H4
Sumber : Kotler dan Keller (2007), Lupiyoadi dalam Rifki Khoirun (2011),
Sciffman dan Kanuk (2008)
L. HIPOTESIS PENELITIAN
H1 = Diduga Harga berpengaruh berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL. SM.
Amin.
pembelian mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin.
pembelian mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin.
terhadap keputusan pembelian mobil ToyotaYariz pada PT. Agung Automall- JL.
SM. Amin.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Agung Automall yang beralamat di Jalan SM.
Amin Pekanbaru, Riau.Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus tahun 2017 sampai
dengan sekarang.
1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.(Siregar, 2013: 16). Data ini
diperoleh secara langsung melalui penyebaran kuesioner pada konsumen yang pernah
melakukan pembelian mobil ToyotaYaris pada PT. Agung Automall SM. Amin
Pekanbaru.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah jadi atau data yang sudah ada sebagai hasil
penelitian orang lain, namun perlu dianalisa kembali sebagai pelengkap terhadapdata
primer atau objek yang diteliti. Data ini biasanya diperoleh melalui dokumen-dokumen,
1. Wawancara (Interview)
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Serta
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok
digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas
(Sugiyono, 2012:137)
1. Populasi
Dalam Sugiyono (2012 : 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yag mempuyai kalitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil
adalah 150 orang, yaitu dari penjualan rumah di perumahan Pesona Alam Pandau tahun
2. Sample
Sample adalah suatu prosedur pengambilan data di mana hanya sebagian populasi
saja yang di ambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki
Mengingat waktu dan biaya yang cukup besar dalam mengambil data responden
yang cukup besar populasinya untuk menentukan sampel, maka penulis menggunakan
rumus Slovin :
N
2
n = 1+N . e
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : ukuran populasi
masih dapat ditolerir atau diinginkan (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan
90%).
N
n=
1+N⋅e 2
5.048
n= 2
1+5.048(0. 1 )
5.048
¿
1+5. 048(0 .1×0. 1)
5.048
¿
1+50 ,48
5.048
¿
51 ,48
¿98 ,06
Jumlah populasi yang ada di Pekanbaru sebesar 5.048 orang dan jumlah sampel
yang diperlukan sebesar 98,06 dibulatkan menjadi 98 orangpengguna mobil Toyota Yaris
Incidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2013:126).
1. skala pengukuran
diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian setiap jawaban
pertanyaan berdasarkan skala Likert menurut (Siregar, 2013:25), skala Likert adalah
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
suatu objek atau fenomena tertentu. Adapun bobot penelitian terhadap jawaban kuesioner
2. Analisis Deskriftif
Analisis deskriftif adalah analisis tentang karakteristik dari suatu keadaan yang
diteliti. Analisis ini mengemukakan data-data responden seperti jenis kelamin usia dan
pekerja.
3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh daftar pertanyaan yang berupa questioner ke dalam bentuk angka-angka dan
perhitungan dengan metode statistik. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
22.
R. UJI KUALITAS DATA
sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika nilai corrected item-total correlation
lebih besar dibandingkan 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dalam
(Siregar, 2013 : 47) yang mengatakan bila kolerasi tiap factor positif dan
besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Item
2. Uji Reliabilitas
mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama pula. Metode yang digunakan adalah Alpha Cronbachyaitu metode yang
menghitung realibilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Kriteria
3. Uji Normalitas
membentuk gambar lonceng (bell- shaped curve) yang kedua sisinya melebar
sampai titik terhingga. Dan berdasarkan grafiknya terlihat bahwa titik-titik
a. Uji Autokolerasi
Auto kolerasi adalah keadaan dimana terjadi kolerasi dari residual untuk
b. Uji Heteroskedastisitas
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
dengan nilai absolut residulanya. Jika nilai signifikan lebih besar dari nilai
alpha (Sig. > α), maka tidak terjadi heteroskedastisitas, atau apabila t hitung <
t tabel.
c. Uji Multikoliniearitas
yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel
bebas atau tidak. Salah satu cara untuk menguji multikoliniearitas dalam
model regresi adalah dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Bariance
Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel
Dimana :
Y = keputusan pembelian
A = konstanta
X1 = harga
X2 = inovasi produk
X3 = promosi
e = error
6. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial t
thitung> ttabel maka Ha diterima. Dan jika thitung< ttabel maka H0 diterima.(Siregar,
2013: 306).
jika thitung> ttabel dengan tingkat sig < α maka Ha diterima dan H 0 ditolak
pembelianmobil Toyota Yaris pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin
Pekanbaru.
Dan jika thitung< ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya terdapat
keputusan pembelianmobil Toyota Yaris pada PT. Agung Automall- JL. SM.
Amin Pekanbaru..
dalam kriteria cocok atau fit. Kaidah pengujiannya jika Fhitung< Ftabel maka Ho
Jika Fhitung> Ftabel atau sig < α maka Ha diterima karena terdapat pengaruh
harga, inovasi produk dan promosi terhadap keputusan pembelian mobil Toyota
Yaris pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin Pekanbaru, dan H0 ditolak karena
tidak terdapat pengaruh harga, inovasi produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian mobil Toyota Yaris pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin
Pekanbaru.Dan jika Fhitung< Ftabelatau sig < α maka H0diterima karena terdapat
Toyota Yaris pada PT. Agung Automall- JL. SM. Amin Pekanbaru., dan Ha
ditolak karena tidak terdapat pengaruh harga, inovasi produk dan promosi
terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris pada PT. Agung Automall- JL.
0 = Tidak berkolerasi
1 = Sangat tinggi
Daftar Pustaka
Al – Quran
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Indeks:
Jakarta.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilit 1, Jakarta. PT. Indeks Kelompok
Gramedia
Gramedia: Jakarta.