Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Potensi pasar otomotif Indonesia sangatlah besar karena pasar otomotif Indonesia
dinilai sangat potensial. Selain berpotensi kuat memproduksi satu juta unit mobil, iklim
investasinya juga semakin kondusif. Hal ini terungkap dalam Indonesia International
Automotive Conference ke-6 di JIExpo, Kemayoran, Kamis (21/07). Hal ini diungkapkan
oleh Vicente Mills, President of ASEAN Automotive Federation.
Dengan pertumbuhan perekonomian nasional di atas 5% menjadi keuntungan
tersendiri bagi sektor industri otomotif Indonesia. Industri otomotif menjadi salah satu
industri andalan pada kebijakan industri nasional yang juga memberikan nilai besar
dalam Produk Domestik Bruto. Berkaca pada 2016 saja, industri otomotif mencatatkan
kontribusi subsektor industri alat angkutan terhadap PDB sektor industri non-migas
sebesar 10,47%.
(teknorus.com, 2016).
Dengan pertubuhan perekonomian nasional di atas 5% Indonesia menjadi negara
dengan masyarakat yang menjadi konsumen alat transportasi terbesar Thailand dan
Indonesia, khususnya, memiliki lokasi sebagai pusat industri yang sangat nyaman untuk
memproduksi kendaraan bagi kebutuhan ekspor di kawasan Asia dan sekitarnya. Saat ini,
Thailand menguasai sekitar 43,5 persen dari kawasan ASEAN dalam hal penjualan,
sedangkan Indonesia datang di tempat kedua dengan 34 persen pangsa pasar.. Per 2017
kapasitas total produksi terpasang mobil di Indonesia adalah 2.2 juta unit per tahun.
Namun, dalam hal ukuran pasar, Indonesia merupakan pasar mobil terbesar di Asia
Tenggara dan wilayah ASEAN, menguasai sekitar sepertiga dari total penjualan mobil
tahunan di ASEAN, diikuti oleh Thailand pada posisi kedua. (indonesia-
investments.com, 2017)

1
Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang terus diprioritaskan
pengembangannya karena berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri
otomotif. Presiden Joko Widodo meyakini, dengan pasar otomotif dalam negeri yang
cukup besar, akan menambah daya tarik lebih bagi para investor menanamkan modalnya
di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melaporkan, saat ini
produksi nasional untuk kendaraan roda empat mencapai 1,1 juta unit per tahun dengan
jumlah ekspor sebanyak 200 ribu unit per tahun. Airlangga Hartanto selaku Menteri
Perindustrian melaporkan, saat ini produksi nasional untuk kendaraan roda empat
mencapai 1,1 juta unit per tahun dengan jumlah ekspor sebanyak 200 ribu unit per tahun.
(kemenperin.go.id, 2017)

Gambar 1.1 Grafik Penjualan Mobil Di Indonesia Januari 2016-April 2017

Gambar 1.1 Menggambarkan grafik penjualan mobil dari tahun 2016-2017.


Diambil dari databoks.katadata.co.id

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pada awal tahun 2016 penjualan mobil di
Indonesia sebesar 85 ribu unit mobil, pada Maret 2016 mengalami kenaikan yaitu sebesar
94 ribu unit. Namun awal April mengalami penurunan dan hanya menjual sebanyak 84.7
ribu unit. Dari awal bulan April mengalami peningkatan per bulannya hingga bulan
Agustus dengan angka penjualan 96.3 ribu unit. Pada bulan September 2016 mengalami

2
penurunan hanya menjual 92.5 ribuunit dan bulan Oktober menurun hanya menjual 92.1
ribu unit mobil. Pada bulan November mengalami kenikan pada penjualan mobil sebanya
100.4 ribu unit.
PT ASTRA Daihatsu Motor (ADM) merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek
mobil Daihatsu di Indonesia yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan
bermerk Daihatsu/Toyota, dan komponen serta bisnis terkait di Indonesia. ADM
merupakan perusahaan joint venture, joint venture merupakan Joint venture merupakan
suatu kerangka perjanjian antara dua pihak (perusahaan) atau lebih yang memiliki tujuan
yang sama, antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak
tahun 1978.
Hingga kini Daihatsu telah memiliki 185 sales outlet yang tersebar di seluruh
Indonesia. Tidak hanya itu Daihatsu juga memiliki 148 after sales servis workshop, dan
juga memiliki 2.889 spare part outlates (dealer dan part shop), sebagian dari pada pasar
otomotif Indonesia brand Jepang yang menguasai penjualan otomotif di Indonesia pada
semester pertama tahun 2017 ini yaitu Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan Suzuki
mengambil porsi sekitar 90% lebih dari total penjualan otomotif selama periode Januari
hingga Juni 2017. (otomotif.bisnis.com, 2017)
Brand otomotif dari Jepang yang menjadi andil besar bagi otomotif Indonesia
yaitu Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan Suzuki. Salah satu perusahaan otomotif
yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah Daihatsu.
Alasan konsumen lebih memilih produk dari Daihatsu karena beberapa faktor
yaitu fuel consumption (pemakaian bahan bakar), desain mobil, serta kenyamanan mobil.
(otomania.gridoto.com, 2018)
Persaingan dalam penjualan di dunia otomotif semakin ketat, dilihat dari
peminatnya yang semakin banyak juga, untuk mengatasi persaingan dalam PT. Astra
Daihatsu Motor menggunakan Strategi Komunikasi yaitu suatu konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komperhensif
yang mengevaluasi peran strategi dari berbagai disiplin komunikasi yang menentukan
keberhasilan dalam penjualannya, strategi komunikasi ini juga disebut Integrated
Marketing Communication (IMC). Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa
Integrated Marketing Communication merupakan konsep perencanaan komunikasi yang

3
mengakui nilai tambah suatu rencana yang komperhensif yang disusun secara matang
agar dapat mencapai keberhasilannya. Seperti pada Januari-Juli 2018, retail
sales Daihatsu berhasil mencapai 111.519 unit atau naik 8 persen dibanding periode
yang sama tahun lalu. Tak hanya itu, Daihatsu pun mengklaim bahwa pihaknya
berhasil meningkatkan angka wholesales mereka menjadi 112.893 unit, atau naik 4%
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

I.2 Identifikasi Masalah

Keberhasilan penjualan mobil Daihatsu pada tahun 2017 sangat tinggi di


Indonesia. Tak hanya itu, penjualan Daihatsu di Indonesia merupakan yang tertinggi di
pasar global di luar Jepang. Hal ini sangat ditentukan oleh strategi komunikasi yang ada
di PT Astra Daihatsu Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor berkata "Selama
2016, wholesales kami mencapai 189.683 unit atau naik dibandingkan 2015 yang
mencapai 167.808," dan berhasil menembus angka sebesar 192.410 unit, penjualan naik
16% dibandingkan periode 2015.
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Head PT Astra
International Tbk-Daihatsu Sales Operation menyebutkan bahwa penjualan terlaris yaitu
mobil Xenia dan Ayla. Karena tingginya permintaan oleh customer PT Daihatsu hampir
kekurangan stok mobil tersebut. (autotekno.sindonews.com, 2017).
Sepanjang periode Januari – Mei 2018 Daihatsu sukses membukukan retail
sales dengan penjualan sebesar 82.941 unit yang berarti naik 10%, dan
untuk wholesales, Daihatsu capai 88.209 unit, naik 9% dibandingkan periode yang sama
di tahun sebelumnya.( mobitekno.com, 2018). Dengan persaingan otomotif yang kian
ketat dari hari ke hari, strategi komunikasi yang efisien sangat dibutuhkan oleh produsen
otomotif untuk bersaing. Duncan dan Tom (2008) menjelaskan bahwa strategi
komunikasi pemasaran terpadu merupakan proses perencanaan komunikasi pemasaran
yang memperkenalkan proses perencanaan komperhensif untuk mengevaluasi peran
strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran seperti public relations, advertising,
direct selling, sales promotion, dan interactive marketing.

4
Penjualan mobil Daihatsu dikatakan meningkat. Berdasarkan
(autotekno.sindonews, 2017) setiap tahunnya Daihatsu mengalami kenaikan penjualan
produk-produknya. PT Astra Daihatsu ingin memberikan yang terbaik bagi konsumen
nya. Tidak hanya dari produk yang di tawarkan, namun dari pelayanan Daihatsu juga
selalu ingin dipertahankan dan ditingkatkan. Daihatsu menerima Service Quality (SQ)
Awards atas layanan setianya kepada para konsumennya. Penghargaan ini diberikan
berdasarkan survai yang dilakukan lembaga lembaga Carre - CCSL (Center for Customer
Satisfaction & Loyalty). Penghargaan ini diberikan atas layanan yang diberikan oleh PT
Daihatsu kepada customer setia nya, dan menuai hasil positif. (otosia.com, 2017)
Dan penghargaan kedua World Class Quality Achievement (WQA) penghargaan
WQA diraih oleh Daihatsu Xenia. Berdasarkan survei Global Customer Satisfaction
Standard yang dilakukan PT MARS Indonesia terhadap 375 responden pengguna Xenia
yang tersebar di kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
(tribunnews.com, 2015)
Dari penghargaan yang diperoleh oleh Daihatsu, dibalik hal tersebut tentu
terdapat perjuangan yang telah diperjuangkan. Salah satu award yang diperoleh Daihatsu
adalah Service Quality, award ini diperoleh karena pelayanan Daihatsu terhadap prioritas
customer nya yang baik. Hal tersebut terbukti dan terjadi pada pelanggan PT. Astra
International Tbk Daihatsu Malang, yaitu Eko Tribowo. Eko memiliki sejarah panjang
dengan Daihatsu selama lebih dari 20 tahun.
Dimulai pada tahun 1986, Eko pertama kali memiliki produk Daihatsu yaitu
model Hijet 100 berlanjut dengan Daihatsu Taft Kodok pada 1992 lalu Daihatsu HiLine
pada tahun 1996 dan Daihatsu Xenia pada 2004 hingga sekarang. Alasan Eko Tribowo
sangat senang dengan Daihatsu yaitu karena kualitas produk terutama mesin yang bandel
serta perawatan mudah, harga terjangkau dan yang paling utama adalah pelayanan yang
baik dari tenaga penjualan. (iotomotif.com, 2017).
Berdasarkan data dari Gaikindo, PT Astra Daihatsu Motor, agen tunggal
pemegang merk Daihatsu di Indonesia, berhasil menunjukan tren penjualan yang positif
sejak tahun 2007. Daihatsu berada di posisi keempat pada tahun 2007, setahun kemudian
tanda perbaikan kinerja Daihatsu ditunjukan dengan naik ke peringkat ketiga ranking
pangsa pasar. Prestasi dan kebangkitan Daihatsu mulai ditunjukan pada tahun 2009

5
dengan keberhasilan duduk di peringkat kedua ranking pangsa pasar. Semenjak itu
hingga tahun 2011, posisi Daihatsu belum tergoyahkan dari posisi kedua penguasa
pangsa pasar otomotif nasional. (daihatsu.co.id, 2012)
Keberhasilan PT Astra Daihatsu Motor dikarenakan oleh IMC yang ideal
sehingga bisa meningkatkan atau mempertahankan loyal customer nya dari tahun ke
tahun. Perwujudan IMC terhadap konsep komunikasi PT Astra Daihatsu yaitu selalu
berusaha untuk membuat produk-produk yang lebih inovatif agar customer nya selalu
setia pada produk penjualannya. Selain itu Astra Daihatsu Motor juga selalu berusaha
untuk memberikan yang terbaik bagi customer nya dengan produk ataupun pelayanannya
Daihatsu agar loyalitas terhadap customer akan tetap terjaga.
Berdasarkan latar belakang itulah peneliti tertarik untuk meneliti strategi
Integrated Marketing Communication PT Astra Daihatsu Motor dalam meningkatkan
loyalitas customer nya.

Gambar 1.2 penjualan mobil PT Astra Daihatsu 2018

Gambar 1.2 Menggambarkan penjualan mobil PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 2018.
Diambil dari Daihatsu

6
I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah “Bagaimanakah Strategi Integrated Marketing


Communication PT Astra Daihatsu dalam meningkatkan penjualan mobil”?

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Integrated


Communication PT Astra Daihatsu dalam mempertahankan ataupun meningkatkan
penjualan mobil.

I.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikasi Akademis

Penelitian ini dapat memberikan paradigma baru terhadap hal-hal yang


berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan penelitian yang di lakukan
terhadap program peduli dan penghargaan kepada konsumen setia Daihatsu, dan
di harapkan pula dapat menjadi karya penelitian yang bermanfaat bagi penelitian
yang sejenis serta berhubungan dengan konsep-konsep yang sesuai dengan
kenyataan yang ada di lokasi obyek penelitian.

1.5.2 Signifikasi Praktis

Dengan di lakukannya penelitian ini, maka dapat memberikan sebuah cara


pandang penjualan strategi komunikasi pemasaran, yaitu mengenai PT Astra
Daihatsu dalam upaya peningkatan penjualan mobil

7
I.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan yang dimaksudkan untuk menyajikan gabaran singkat


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1) Bab ini berisi latar belakang masalah penjualan dan strategi komunikasi didunia
otomotif , identifikasi masalah berisikan tentang Perkembangan penjualan PT
Astra Daihatsu yang mengalami peningkatan karena adanya keberhasilan dari
Strategi Komunikasi, Integrated Marketing Communication (IMC), rumusan
masalah berfokus pada bagaimana PT Astra Daihatsu dapat mencapai
keberhasilan penjualannya, tujuan penelitian dibagi menjadi dua yaitu akademis
dan praktis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2) Bab ini membahas tradisi,konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini
yang nantinya dapat menjadi acuan untuk membuat keberhasilan dalam penelitian
ini. Dalam kerangka penelitian dan Komunikasi Pemasaran membahas mengenai
definisi Integrated Marketing Communication (IMC).

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tradisi Sosiokultural

Tardisi sisiokultural terhadap teori komunikasi menunjukkan cara pemahaman


kita terhadap makna, norma, peran dan peraturan yang di jalankan secara interaktif dalam
komunikasi. Teoriteori tersebut mengeksplorasi dunia interaksi yang di huni oleh
manusia, menjelaskan bahwa realitas bukan seperangkat susunan diluar kita, tetapi
dibetuk melalui proses interaksi di dalam kelompok, komunitas dan budaya (Littlejohn,
2009).
Gagasan utama dari tradisi sosiokultural adalah tradisi ini memfokuskan pada
bentuk-betuk interaksi antar manusia artinya, tradisi ini lebih melihat hubungan interaksi
yang ada di dalam masyarakat sebenarnya dipengaruhi oleh struktur sosial (Littlejohn,
2009). Tradisi sosiokultural memfokuskan pada bagaimana identitas-identitas di bangun
melalui interaksi dalam kelompok sosial dan budaya. Identitas menjadikan dorongan bagi
diri kita sebagai individu dalam peranan sosial, sebagai anggota komunitas, dan sebagai
makhluk berbudaya. Para ahli sosiokultural memfokuskan diri pada bagaimana identitas
dinegosiasikan dari situasi ke situasi yang lainnya. Budaya juga dilihat sebagai bagian
penting atas apa yang di buat dalam interaksi sosial (Littlejohn, 2009 : 66).
Layaknya semua tradisi, sosiokultural memiliki sudut pandang yang berpengaruh
yaitu: paham interaksi simbolis (symbolic interactionism), konstruksionisme
(constructionism), sosiolinguistik, filosofi bahasa, etnografi dan etnometodologi. Paham
interaksi simbolis berasal dari kajian sosiologi melalui penelitian Herbert Blumer dan
George Herbert Mead yang menekankan pentingnya observasi partisipan dalam kajian
komunikasi sebagai cara dalam mengeksplorasi hubungan-hubungan sosial
Teori sosial dan kultural menunjukkan bagaimana pelaku komunikasi memahami
diri mereka sebagai makhluk-makhluk kesatuan dengan perbedaan perbedaan individu
dan bagaimana perbedaan itu tersusun secara sosial dan bukan ditentukan oleh
mekanisme psikologis atau biologis yang tetap. Dengan kata lain, melalui interaksi kita

9
membangun sebuah pemahaman yang fleksibel, tetapi pastinya dengan diri sendiri. Pada
bagian ini kita dapat melihat 5 konsep yang berhubungan dengan diri sendiri
interaksionisme simbolis, pembentukan sosial mengenai diri sendiri, 18 pembetukan
sosial mengenai emosi, pembawaan diri dan teori komunikasi mengenai identitas
(Littlejohn, 2009 : 120)
Teori sosiokultural memberikan arti sangat penting bagi konteks yang terkait
dengan bentuk bentuk komunikasi dan makna yang muncul. Simbol memberikan makna
yang berbeda beda ketika komunikator berpindah dari satu situasi ke situasi lainnya.
Simbol dan makna yang dinilai penting bagi kelompok sosial dan budaya tertentu mampu
memikat para peneliti dari tradisi sosiokultural ini. Karena pentingnya masalah budaya
dan konteks ini maka hasil kerja peneliti sosiokultural pada umumnya, walau tidak selalu
bersifat menyeluruh. (Morrisan, 2013).
Teori sosiokultural ini memiliki pemahaman pelaku komunikasi memahami diri
mereka sebagai makhluk-makhluk kesatuan dengan perbedaan perbedaan individu, dan
bentuk interaksi antar manusia artinya, tradisi ini lebih melihat hubungan interaksi yang
ada di dalam masyarakat sehingga teori ini dapat digunakan bagaimana cara mempersuasi
orang dengan menggunakan Integrated Marketing Communication.

2.2 Integrated Marketing Communication

Terence A. Shimp (2010) menyatakan bahwa Integrated Marketing


Communication (IMC) merupakan proses pengembangan dalam implementasi berbagai
bentuk program komunikasi persuasi kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelnajutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi dan memberikan efek langsung kepada
perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya.
Komunikasi pemasaran (MC) adalah istilah kolektif untuk semua berbagai jenis
pesan yang direncanakan yang digunakan untuk membangun iklan merek, hubungan
masyarakat, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan pribadi, pengemasan,
acara dan sponsor, dan pelayanan pelanggan.

10
Menurut Duncan (2008) pada Integrated Communication Marketing terdapat area fungsi
pada komunkasi pemasaran sebagai berikut:

a. Periklanan
Iklan bersifat nonpersonal, membayar pengumuman oleh sponsor yang teridentifikasi.
Ini digunakan untuk menjangkau khalayak luas, menciptakan kesadaran merek,
membantu membedakan merek dari pesaingnya, dan membangun citra merek.
b. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah proses komunikasi pemasaran yang tidak bergantung
pada basis data yang menggunakan berbagai media untuk memotivasi tanggapan dari
pelanggan dan prospek. pemasaran langsung tidak memiliki pengecer atau anggota
lain dari saluran distribusi yang terlibat dalam pemasaran langsung (meskipun
beberapa pengecer menggunakan bentuk penjualan ini selain penjualan ritel).
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah tawaran bernilai tambah jangka pendek yang dirancang
untuk memotivasi tanggapan yang tidak langsung. Meskipun umumnya digunakan
untuk memotivasi keputusan pembelian, promosi penjualan juga digunakan untuk
memindahkan orang melalui proses pembelian ke arah merek tertentu. Misalnya,
beberapa dealer mobil memberi pelanggan hot dog gratis dan minuman ringan hanya
untuk mengunjungi showroom dealer.

d. Penjual Pribadi
Penjualan pribadi adalah komunikasi interpersonal di mana seorang tenaga penjual
menyingkap dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk saling menguntungkan
keduanya. Sebagian besar perwakilan penjualan didasarkan pada seberapa banyak
mereka menjual, semakin banyak perusahaan mendasarkan kompensasi pada
bagaimana tenaga penjualan yang sukses sedang membangun dan mempertahankan
hubungan dengan pelanggan.
e. Kemasan
Kemasan adalah wadah dan penyampai informasi. Paket dapat membantu dalam
membangun merek dengan menghadirkan berbagai jenis informasi merek, semuanya

11
dari bahan-bahan untuk resep yang menyarankan banyak penggunaan. Seperti
promosi penjualan, pengemasan dapat menambah nilai pada suatu produk.
f. Acara dan Sponsor
Acara adalah kegiatan yang sangat terkait dengan merek yang dirancang untuk secara
aktif melibatkan pelanggan dan prospek serta menghasilkan publisitas. Sponsor
adalah dukungan keuangan organisasi, orang, atau aktivitas dalam pertukaran untuk
publisitas dan asosiasi merek.
g. Pelayanan Pelanggan
Layanan pelanggan adalah sikap dan perilaku perusahaan selama interaksi dengan
pembeli.
Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah proses untuk perencanaan,
pelaksanaan, pesan merek yang menciptakan hubungan pelanggan. IMC adalah tentang
sinergi dan kreativitas, integrasi, dan komunikasi. IMC juga mengatur interaksi sehari-
hari dengan pelanggan dan proses. Karena bisnis sedang berlangsung, komunikasi merek
juga harus dilakukan. Selalu ada pelanggan dan prospek yang memiliki pertanyaan,
keluhan, dan saran yang harus didengar dan diberi tanggapan yang tepat waktu dan
memuaskan. Saat ini, membangun hubungan dan merek melibatkan lebih dari sekadar
mengirim pesan ke pelanggan dan prospek (Duncan, 2008).
Duncan (2008) menyebutkan bahwa IMC bermanfaat dalam banyak hal dari
mengintegrasikan komunikasi pemasaran mereka. IMC membantu merek membedakan
diri mereka dari pesaing dengan menjadi pelanggan yang lebih terfokus. Ini
meningkatkan akuntabilitas karena hubungan dapat dilacak dalam kaitannya dengan
penjualan dan laba. Ini meningkatkan kepercayaan merek karena penekanan ditempatkan
pada retensi pelanggan daripada pada transaksi tunggal. Ini memupuk koordinasi dan
fokus internal.
Dalam penjualan produk posisi merek dagang sangat berpengaruh pada pasar.
Posisi merek adalah kedudukan merek dalam perbandingan dengan pesaingnya di benak
prospek pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Strategi Positioning Strategi
positioning umumnya didasarkan pada salah satu dari beberapa variabel: kategori, model,
fitur produk unik, atau manfaatan (Duncan, 2008).

12
a. Kategori Pemosisian
Jenis ini dimungkinkan kapan saja suatu merek menentukan, menciptakan, atau
memiliki kategori kategori atau subproduk.
b. Pemosisian Gambar
Jenis pemosisian ini membedakan berdasarkan asosiasi yang dibuat. Ini adalah
posisi pre-emptive yang serupa di mana setiap godaan untuk menciptakan gambar
yang berbeda untuk dirinya sendiri.
c. Penempatan Fitur Produk Unik
Jenis pemosisian ini didasarkan pada elemen yang unik untuk produk atau
perusahaan. Fitur produk atribut yang berwujud dan tidak berwujud dari suatu
barang atau jasa, dan mereka menyediakan dasar untuk penentuan posisi.
d. Penentuan Posisi Manfaat
Jenis pemosisian ini didasarkan pada manfaat, manfaat yang memungkinkan suatu
produk mengandaikan kebutuhan, keinginan, atau keinginan pelanggan. Sebagian
besar manfaat bersifat pengalaman, fungsional, atau simbolis, yang mana pun
dapat menjadi dasar untuk penentuan posisi merek.

2.3 Perencanaan Integrated Marketing Communication

Proses perencanaan IMC yang meliputi enam langkah ini sama berlaku untuk
setiap perusahaan. Setiap media dan setiap fungsi komunikasi pemasaran menentukan
perpaduan yang tepat dari media dan fungsi komunikasi pemasaran hanya setelah
ditargetkan audiensnya (Duncan, 2008).

1. Langkah Pertama: Mengidentifikasi Sasaran Audiens


Istilah segmentasi berarti mengelompokkan pelanggan atau prospek sesuai dengan
karakteristik umum, kebutuhan atau keinginan. Penargetan mengacu pada
menganalisis, mengevaluasi, dan memprioritaskan segmen pasar yang dianggap
paling menguntungkan untuk didapatkan. Selain mengetahui siapa saja yang harus di

13
targetkan, perusahaan juga dapat melakukan analisis SWOT dan mengembangkan
tujuan serta strategi yang relevan dan dapat mempersuasifkan orang.

2. Langkah Kedua: Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah evaluasi struktural terhadap kekuatan internal dan
weakness serta peluang eksternal yang membantu atau melukai merek. SWOT adalah
akronim untuk Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.
a. Mengenali Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan dan kelemahan termasuk hal-hal seperti bagaimana pelanggan dan
prospek dalam merasakan inovasi merek, kemudahan menemukan dan membeli
merek (distribusi), harga dibandingkan dengan persaingan, keahlian dan bantuan
tenaga penjualannya, kondisi fasilitas fisiknya, dan keseluruhan finansial.
Citra merek, posisi merek, budaya perusahaan, dan nilai inti juga dapat berupa
kekuatan atau kelemahan. Untuk menentukan kekuatan dan kelemahan
hubungan pelanggan, penelitian dapat memiliki pelanggan menilai merek dan
pesaingnya pada karakteristik berikut, atau konstruksi hubungan, yang
merupakan dimensi hubungan merek antara lain :
a. Percayai merek.
b. Apakah puas dengan merek.
c. Perkirakan perusahaan sebagai konsisten dalam transaksi dan kinerja
produk.
d. Anggaplah perusahaan sebagai dapat diakses 5. Bayangkan perusahaan
sebagai responsif.
e. Merasa perusahaan berkomitmen terhadap pelanggan dan menempatkan
mereka terlebih dahulu.
f. Memiliki afinitas untuk perusahaan dan pelanggan lainnya.

Untuk menentukan kekuatan dan kelemahan komunikasi suatu merek, analisis


SWOT juga harus mencakup bagaimana merek membandingkannya dengan para
pesaingnya di masing-masing bidang di antara khalayak sasaran:
a) Kesadaran pemikiran utama

14
b) Kesadaran merek secara keseluruhan.
c) Persentase yang telah mencoba merek.
d) Persentase yang telah membeli berulang.
e) Membagikan kategori pelanggan yang telah membelanjakan pada sebuah
merek.
f) Persentase konsumen yang membeli berulang dan kemudian berhenti
membelinya.

b. Mengenali Peluang dan Ancaman Eksternal


Faktor-faktor eksternal yang harus dihadapi perusahaan adalah campuran
peluang dan ancaman. Ancaman adalah kondisi pasar yang mengurangi nilai
yang dirasakan atau daya tarik suatu produk atau yang mengakibatkan harganya
lebih mahal untuk dibuat atau disediakan.

c. Memprioritaskan SWOT
Banyak hal yang dapat dipertimbangkan ketika memprioritaskan SWOT, kriteria
berikut dapat digunakan untuk sebagian besar kategori produk, yaitu:
a. Kerusakan yang realistis terhadap hubungan merek dan ekuitas merek jika
kelemahan atau ancaman tidak ditangani (yaitu, diantisipasi dan ditiadakan).
b. Manfaat yang realistis jika kekuatan atau peluang dimanfaatkan (yaitu,
digunakan untuk potensi penuhnya).
c. Biaya untuk mengatasi atau memanfaatkan setiap SWOT
d. Jangka waktu di mana perusahaan harus mengatasi atau memanfaatkan
setiap SWOT Setiap kriteria harus dipertimbangkan untuk kepentingan,
mencerminkan produk dan tujuan jangka panjang perusahaan.

Setelah perusahaan memprioritaskan SWOT, perusahaan tersebut harus


menggunakannya untuk menetapkannya sebagai tujuan. Tidak ada perusahaan
yang memiliki waktu atau sumber daya untuk mengatasi dan memanfaatkan
semua temuan SWOT, tetapi penentuan prioritas dapat membantu perencana
IMC menentukan di mana memusatkan perhatian mereka. Analisis SWOT yang

15
diprioritaskan juga dapat mengarah pada keputusan mengenai tentang alat
komunikasi pemasaran mana yang akan digunakan.

3. Langkah Ketiga: Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran


Tujuan utama dari menetapkan tujuan adalah untuk menyatakan apa yang harus
diselesaikan untuk mengarahkan upaya organisasi dan memungkinkan organisasi
untuk mengevaluasi efektivitas. Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh pemasar
dengan komunikasi pemasaran.

a. Memprioritaskan SWOT Menentukan Tujuan


Semakin spesifik suatu tujuan, semakin baik hal tersebut itu. Tujuan dapat
meningkatkan pengetahuan merek dagang sebesar 15 persen. Ketika tujuan dapat
diukur, mudah untuk menentukan apakah mereka telah tercapai atau tidaknya.
Banyak perusahaan yang membuat kesalahan dengan memiliki tujuan langsung
seperti "Meningkatkan kesadaran merek." Masalah dengan tujuan terarah seperti
meningkatkan kesadaran merek dagang adalah sesuatu sulit untuk mengetahui
kapan mereka telah tercapai.
Misalnya, apakah peningkatan 1 persen dalam merek Kesadaran mencapai
tujuan "Meningkatkan kesadaran merek" Secara teknis memang demikian, tetapi
dalam banyak situasi peningkatan 1 persen jarang cukup signifikan untuk
memuaskan manajemen. Ketika tujuan dinyatakan dalam istilah yang terukur,
seperti "Tingkatkan kesadaran 10 persen," organisasi dapat mengetahui kapan
tujuan telah tercapai (dengan asumsi juga, bahwa rencana tersebut
mendefinisikan kesadaran dan mengusulkan cara yang sah untuk mengukurnya).
Untuk menetapkan tujuan yang realistis dan terukur, hal pertama yang
perusahaan butuhkan dalam pengukuran ini adalah dari situasi saat ini.
b. Tujuan Komunikasi VS Tujuan Komunikasi
Apa yang perusahaan inginkan pada pelanggan dan prospek untuk
“melakukannya”. Secara umum, tujuan yang paling diinginkan yaitu memiliki
pelanggan membeli barang dagang, membuat pembelian berulang, dan

16
meningkatkan jumlah penggunaan mereka. Semua komunikasi pemasaran harus
memiliki dampak positif baik pada sikap atau perilaku.
Meningkatkan kredibilitas dan memperkuat atau mengubah posisi merek
dagang adalah contoh efek komunikasi yang dapat dikaitkan dengan sikap
pelanggan. Meningkatkan percobaan, penjualan, dan permintaan informasi
adalah contoh dari efek pemasaran pada perilaku. Kedua jenis tujuan diperlukan
karena pelanggan dan prospek tidak dapat diharapkan untuk "berperilaku"
dengan cara yang diinginkan tanpa diyakinkan bahwa untuk melakukannya
adalah demi kepentingan terbaik mereka.

c. Menggunakan Model Perilaku Konsumen untuk Menetapkan Tujuan


Tujuan komunikasi pemasaran juga dapat didasarkan pada model think /
feel / do. Perusahaan memutuskan apa yang harus dipikirkan dan dirasakan oleh
target audiens. Setelah itu baru dapat menentukan persentase yang diinginkan
untuk berpikir dan dirasakan.

4. Langkah Keempat: Mengembangkan Strategi dan Taktik


Setiap tujuan harus didukung oleh satu atau lebih strategi. Strategi adalah idens
tentang bagaimana mencapai tujuan. Untuk mencapai hal ini, berbagai taktik
digunakan. Taktik adalah tindakan khusus yang harus dilakukan untuk menjalankan
strategi.

a. Tahapan Pengembangan Strategi


Strategi pengembangan dari rencana komunikasi pemasaran pada
umumnya berjalan melalui dua fase. Yang pertama adalah menentukan fungsi
komunikasi pamasaran dan media mana yang digunakan. Ini jelas terlihat dari
temuan SWOT, seperti dijelaskan sebelumnya. Fase kedua adalah tantangan
yang lebih kreatif dan merupakan alasan mengapa perusahaan menyewa agen
komunikasi pemasaran. Pada fase ini, ide harus dibuat untuk bagaimana masing-

17
masing fungsi komunikasi pemasarandan media akan digunakan. Tahap ketiga
menjual ide-ide kreatif kepada manajemen.

1. Tahap 1: Memilih Komunikasi Pemasaran dan Campuran Media


Sebagian besar rencana komunikasi pemasaran menggunakan perpaduan
fungsi-fungsi MC karena selalu ada beberapa bidang yang diidentifikasi
oleh SWOT yang perlu ditangani. Bauran komunikasi pemasaran adalah
pemilihan fungsi komunikasi pemasaran yang digunakan pada waktu
tertentu sebagai bagian dari program pemasaran. Oleh karena itu, keputusan
strategis pertama yang harus dibuat adalah mengidentifikasi fungsi dan
media MC terbaik yang akan digunakan. Anggaran terbatas utusan membuat
iklan media massa (sering digunakan untuk menciptakan kesadaran) bukan
merupakan pilihan.
2. Tahap 2 : Memilih Ide Kreatif
Strategi kreatif dan strategi media bekerja karena bersama-sama mereka
dapat memperoleh perhatian dan melibatkan serta memotivasi prospek yang
ditargetkan untuk merespons. Strategi media adalah serangkaian surat,
kepada khalayak sasaran.
3. Tahap 3 : Menjual Strategi dengan Dasar Rasionil yang Kuat
Komponen dalam mengembangkan strategi adalah untuk menjelaskan
mengapa gagasan strategi itu sehat. Melaksanakan ide, khususnya produksi
dan penempatan media dari pesan merek-biaya uang, dan manajer yang
bertanggung jawab untuk menyetujui pengeluaran ingin diberikan alasan
mengapa ide-ide strategis yang disajikan akan bekerja.

b. Strategi Melibatkan Waktu dan Penjadwalan Aspek


Penting dari strategi komunikasi pemasaran adalah pengaturan waktu dan
penjadwalan. Menentukan penempatan media, program promosi, dan kegiatan
komunikasi pemasaran lainnya yang harus terjadi pertama maupun terakhir
atau di antaranya.

18
5. Langkah Kelima: Mengatur Anggaran
Pemasaran bersaing dengan semua departemen korporat lainnya (seperti
keuangan, produksi, dan sumber daya manusia) untuk bagiannya dari total anggaran
perusahaan. Setiap departemen membawa anggaran bersama dengan proyeksi apa
yang akan dilakukan pengeluaran untuk berkontribusi terhadap keuntungan
perusahaan. Manajemen kemudian mengalokasikan sebagian dari keseluruhan
anggaran perusahaan ke masing-masing departemen berdasarkan apa yang dirasakan
manajemen sebagai kombinasi pengeluaran terbaik untuk memaksimalkan laba.

6. Langkah Keenam: Mengevaluasi Efektivitas


Orang-orang pemasaran dan agen perlu melakukan pekerjaan penelitian yang lebih
baik tentang kefektifan ide-ide kreatif mereka ketika mereka mengembangkannya.

2.4 Komunikasi Pemasaran

Menurut Shimp (2008:12) Integrated Marketing Communication adalah


koordinasi unsur-unsur promotional mix (advertising, public relations, sales promotion,
personal selling direct marketing and online marketing) dengan masing-masing unsur-
unsur lain dari brands marketing mix (product, place, price) sehingga semua elemen
berbicara dengan satu suara. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC
(Integrated Marketing Communication) merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam
mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakan brand value
(Duncan, 2008).
Menurut (Kotler dan Amstrong, 2001: 113) Komunikasi pemasaran adalah konsep
yang melandasi upaya perusahaan untuk mengitegritaskan dan mengkoordinasikan secara
cermat berbagai saluran komunikasinya dalam rangka menyampaikan pesan yang jelas,
konsisten dan persuasif mengenai organisasi, produknya, dan merupakan aspek penting
dalam keseluruhan misi pemasaran.

19
2.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran terpadu promotional mix merupakan gabungan
dari berbagai jenis alat promosi yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mencapai
tujuan yang maksimal (Shimp, 2011). Promotional mix tersebut meliputi:

a. Advertising
Kegiatan periklanan yang meliputi segala bentuk iklan yang digunakan untuk
mempromosikan produk-produk kepada orang banyak.
b. Direct Marketing
Direct Marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang berkaitan dengan tujuan
mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan
c. Interactive/Internet Marketing
Interactive Marketing tertuju kepada hal tentang bagaimana kemampuan
berkomunikasi suatu perusahaan dengan customernya atau mampu memberikan
solusi yang baik, terkait penggunaan produk.
d. Sales Promotion
Sales promotion merupakan penawaran singkat dari penawaran nilai tambahan yang
dirancang untuk menggerakan dan mempercepat respons atau memancing keinginan
customer.
e. Publicity /Public Relations
Public Relations dalam konsepsi IMC adalah sebuah tugas yang tidak ringan, Public
Relations tidak hanya bertugas menjaga keadaan tentang opini public saja, tetapi juga
memanage corporate brand dan menjaga reputasinya. Public Relations biasanya
tergabung dalam sebuah tim atau manajemen yang biasa disebut Manajemen Public
Relations(MPR) yang berfungsi sebagai satu wadah untuk mengelolah perhatian
public dan menjaga agar hubungan baik dengan perusahaan terjaga
f. Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan
tentang apa saja ciri dari produk yang dijual. Dalam personal selling komunikasi
yang ditonjolkan adalah komunikasi tatap muka dan melalui proses negosiasi yang
baik

20
2.5 Loyalitas Customer

Dick dan Basu (Buttle, 2007) mendefinisikan loyalitas pelanggan sebagai


hubungan antatra sikap relatif dan sikap berulang. Pelanggan akan loyal setelah melalui
tahapan evaluasi, yaitu cognitive sense, affective sense, dan conative action atau
behavioral manner. Pada dasarnya, ada dua perspektif utama dalam mendefinisikan dan
mengukur loyalitas sebagai perilaku (behavioral) dan loyalitas sebagai sikap (attitude).

a) Perilaku loyal (Behavioral Loyality)


Jika diukur dari segi perilaku, loyalitas dapat diukur melalui perilaku pembeliannya.
Adapun dimensi yang menjadi ukurannya adalah pelanggan yang masih aktif
melakukan pembelian dan menjadi pelanggan yang tetap melakukan pembelian.
b) Sikap loyal (Attitudinal Loyality)
Loyalitas dapat diukur melalui segi sikap pelanggan terhadap perusahaan, yaitu
melalui beberapa komponen yang terdiri atas kepercayaan, perasaan, dan preferensi
pembelian.

Pelanggan loyal merupakan asset penting bagi perusahaan, yang dapat dilihat dari
karakteristik yang dimilikinya. Griffin (2009) mengungkapkan bahwa pelanggan yang
loyal memiliki karakteristik; melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat
purchase), membeli diluar lini produk/jasa (purchases across product and service line),
merekomendasikan produk lain (refers other), menunjukan kekebalan dari daya tarik
produk sejenis dari pesaing (demonstrates an immunity to the full of the competition).
Griffin (2009) menyatakan bahwa proses seorang calon pelanggan menjadi pelanggan
yang loyal terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan berikut:

a. Tersangka (Suspect). Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin membeli


produk atau jasa Anda. Kita menyebutnya tersangka karena kita percaya, atau
“menyangka,” mereka akan membeli, tetapi kita masih belum cukup yakin.

21
b. Prospek (Prospect). Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa
Anda dan memiliki kemampuan membeli. Meskipun prospek belum membeli dari
Anda, ia mungkin telah mendengar tentang Anda, membaca tentang Anda, atau
ada seseorang yang merekomendasikan Anda kepadanya. Prospek mungkin tahu
siapa Anda, di mana Anda, dan apa yang Anda jual, tetapi mereka masih belum
membeli dari Anda.

c. Prospek yang diskualifikasi (Disqualify Prospect). Prospek yang diskualifikasi


adalah prospek yang telah cukup Anda pelajari untuk mengetahui bahwa mereka
tidak membutuhkan, atau tidak memiliki kemampuan membeli, produk Anda.

d. Pelanggan pertama-kali (First Time Customer). Pelanggan pertama-kali adala


orang yang telah membeli dari Anda satu kali. Orang tersebut bias jadi merupakan
pelanggan Anda dan sekaligus juga pelanggan pesaing anda.

e. Pelanggan berulang (Repeat Customer). Pelanggan berulang adalah orang –


orang yang telah membeli dari Anda dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah
membeli prduk yang sama dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang
berbeda pada dua kesempatan atau lebih.

f. Klien (Client). Klien membeli apapun yang Anda jual dan dapat ia gunakan.
Orang ini membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat dan
berlanjut, yang menjadikan nya kebal terhadap tarikan pesaing.

g. Penganjur (Advocate). Seperti klien, pendukung membeli apa pun yang Anda jual
dan dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi, penganjur juga
mendorong orang lain untuk membeli dari anda. Ia membicarakan Anda,
melakukan pemasaran bagi anda, dan membawa pelanggan kepada Anda.

22
2.6 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Perencanaan Komunikasi Pemasaran


PT Astra Daihatsu Motor

Proses Perencanaan Integrated


Marketing Communication

Identifikasi Analisis Menentukan Mengembangk Mengatur Mengevaluasi


Sasaran SWOT Tujuan an Strategi dan Anggaran Efektivitas
Audiens Komunikasi Taktik
Pemasaran

Strategi Integrated Marketing


Communication

Advertising Direct Internet Sales Publicity Personal


Marketing Marketing Promotion Selling
Gambar 2.1

Menggambarkan kerangka pemikiran pada penelitian ini, yang ingin memperlihatkan


perencanaan komunikasi pemasaran PT Astra Daihatsu yang berhasil dalam peningkatan
penjualannya. PT Astra Daihatsu menggunakan perencanaan Integrated Marketing

23
Communication (IMC) untuk efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian penjualan yang
maksimal.
Proses dalam integrated marketing communication meliputi identifikasi sasaran
audiens, analisis SWOT, penentuan tujuan komunikasi pemasaran, pengembangan
strategi dan taktik, mengatur anggaran, dan mengevaluasi efektivitas. Selanjutnya
langkah yang diambil dalam perencanaan Integrated Marketing Communication yaitu
Strategi Integrated Marketing Communication (IMC) hal ini bertujuan untuk menentukan
media penjualan yang dilakukan PT Astra Daihatsu dalam proses penjualan advertising,
direct marketing, sales promotion, personal selling, interactive marketing, dan public
relations.

24
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo

Belch, George E., and Belch. Michael A. 2001. Advertising and Promotion. 5th Edition. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Creswell John.W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Duncan, Tom. 2008. Principles of Advertising & IMC. North Ryde NSW: McHraw-Hill
Australia

Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty. Jakarta: Erlangga

Juni, Donni Priansa. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: Pustaka Setia

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi kedelapan. Jakarta:
Salemba Empat.

Kriyantono, Rachmat.2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Prisgunanto, Djoko. 2006. Komunikasi Pemasaran : Strategi & Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

25
Sumber lain :

Alfi. 2018. Perkembangan Otomotif di Indonesia. https://teknorus.com/perkembangan-otomotif-


di-indonesia/ (diakses 13 September 2018)

Anton Chrisbiyanto. 2017. Penjualan Daihatsu di Indonesia Tertinggi di Dunia.


https://autotekno.sindonews.com/read/1172780/120/penjualan-daihatsu-di-indonesia-tertinggi-di-
dunia-1484920051 (diakses 26 September 2018)

Daihatsu Motor. 2017. Daihatsu Miliki Sales dan Outlet Networks yang Solid.
https://daihatsu.co.id/news/detail/49/daihatsu-miliki-sales-dan-outlet-networks-yang-solid
(diakses 1 Oktober 2018)
Databoks. 2017. Januari-April 2017, Penjualan Mobil Meningkat 6 Persen – Databoks.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/05/18/januari-april-2017-penjualan-mobil-
meningkat-6-persen (diakses pada 26 September 2018)

Invesment, Indonesia. 2018. Industri Manufaktur Otomotif Indonesia - Penjualan Mobil.


https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-sektor/otomotif/item6047? (diakses
pada 26 September 2018)

Kemenperin. 2018. Kemenperin: Industri Otomotif Berkontribusi Besar Bagi Ekonomi Nasional.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/17466/Industri-Otomotif-Berkontribusi-Besar-Bagi-
Ekonomi-Nasional (diakses pada 26 September 2018)

Otosia. 2015. Daihatsu Raih Service Quality Award


https://www.otosia.com/berita/daihatsu-raih-service-quality-award-2013.html?fontsize=s
(diakses pada 27 September 2018)

Putra, Taufiq. 2018. Ini Produk Daihatsu Yang Paling Laku Pada 2018.
https://www.gridoto.com/read/01227741/ini-produk-daihatsu-yang-paling-laku-pada-
2018?page=all#!%2F (diakses pada 26 September 2018)

Romdoni, Rizki. 2018. Daihatsu Catat Peningkatan Penjualan 10% Selama 5 Bulan.
http://mobitekno.com/read/2018/05/07/daihatsu-catat-peningkatan-penjualan-10-selama-5-bulan/
(diakses pada 1 Oktober 2018)
Tribun, News. 2015. Daihatsu Raih Dua Penghargaan
http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/05/11/daihatsu-raih-dua-penghargaan
(diakses pada 27 September 2018)

26
Wibowo, Eko. 2018. Tawarkan Fitur Baru Permudah Konsumen Cari Mobil Bekas.
https://otomotif.tempo.co/read/1122174/garasi-id-tawarkan-fitur-baru-permudah-konsumen-cari-
mobil-bekas (diakses 12 September 2018)

Yunus, Yusran. 2017. 5 Brand Jepang Kuasai 90% Pasar Otomotif Indonesia.
http://otomotif.bisnis.com/read/20170725/275/674722/5-brand-jepang-kuasai-90-pasar-otomotif-
indonesia (diakses pada 26 September 2018)

27

Anda mungkin juga menyukai