BAB I
PENDAHULUAN
Tingkat persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat ketat karena setiap
perusahaan selalu berusaha untuk dapat menciptakan produk yang diminati oleh
masyarakat. Semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat juga mengharuskan
setiap perusahaan untuk terus menciptakan inovasi baru dapat menciptakan
produknya. Selain itu, perusahaan juga harus dapat memprediksi bisnis dan
membaca peluang pasar yang sedang berkembang. Industri otomotif berperan
penting di dalam perekonomian nasional. Selain menyediakan angkutan orang dan
barang untuk transportasi, industri otomotif juga membuka lapangan kerja. Data
Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor otomotif menyerap tenaga kerja
hingga 1,3 juta orang. Ini mencakup industri perakitan, komponen, showroom,
bengkel, dan purna jual. Belum lagi bidang industri pendukung, misalnya
pendanaan kredit dan asuransi kendaraan. Menurut Menperin Airlangga Hartarto
ini menjadikan industri otomotif masuk dalam kelompok industri masa depan
yang akan terus dikembangkan. (https://www.gaikindo.or.id/jumlah-kelas-
menengah-naik-pasar-otomotif-berpeluang-tumbuh/. Di unduh 2 April 2019) Salah
6
satu program strategis yang akan dilakukan pemerintah dalam menentukan arah
pengembangan industri otomotif ke depan adalah mengimbangi kompetisi dan
impor kendaraan, khususnya di ASEAN. Bahkan pemerintah menargetkan
menjadikan Indonesia basis industri otomotif di kawasan ASEAN. Indonesia
memiliki perkembangan yang cukup menakjubkan pada dunia otomotif menurut
Sekertaris umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(Gaikindo), Noergadjito risetnya mengatakan di seminar prospek Industri
Otomotif Nasional menghadapi ASEAN Economi community (AEC) 2015
bahwa penjualan otomotif di Indonesia hanya berbeda sekitar 100 ribu unit atau
7,5% dari Thailand dan pertumbuhan penjualan domestik Indonesia dinyatakan
dapat mencapai 23,6% per tahun.
karena masyarakat yang membutuhkan kendaraan roda empat (mobil) berasal dari
golongan masyarakat yang ekonominya menengah ke atas yang tidak terpengaruh
oleh dampaknya krisis global. Bagi masyarakat yang ekonominya menengah ke
bawah yang tidak cukup memiliki dana untuk membeli mobil baru, memiliki
alternatif lain yaitu membeli mobil second. Konsumen dengan dana yang
terbatas dinilai lebih tertarik membeli mobil second dari pada mobil baru.
Apalagi mobil second dengan harga yang cukup menggiurkan dengan kualitas
bagus. Tren ini bisa mengalihkan selera masyarakat yang akan membeli mobil
karena pertimbangan harga yang murah dan terjangkau serta fasilitas dan
keunggulan yang ditawarkan oleh mobil second tersebut. Munculnya mobil
second ini akan menjadi tren tersendiri dan membuat segmen baru di masyarakat,
khususnya masyarakat kelas menengah baru yang ingin memiliki mobil.
melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek
apa yang akan dibeli (Yulindo, 2013:5). Keputusan pembelian konsumen dapat
dilakukan apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen.
menentukan atau memilih merek mobil tertentu bukanlah hal yang begitu saja
terjadi. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan
untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan iklan (Engel,
2014:4).
3. Sejauh mana pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian mobil second pada
Showroom Swakarsa Motor Bekasi?
4. Sejauh mana pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan iklan terhadap
keputusan pembelian mobil second pada Showroom Swakarsa Motor Bekasi?
1. Bagi Peneliti