Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK

Disusun Oleh:

Aisyah Hamimi 15110022

Rizki Khairatun Annisa 15110023

Ferdila Vezalin 15110025

Refni Fadila Sari 15110032

Nadya Nofratilova 15110033

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Strategik pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Dharma Andalas Padang.

Penyusun menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
baik dalam segi materi maupun tata bahasa yang penyusun pergunakan.Oleh karena itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat konstruktif untuk penyusunan
makalah pada masa yang akan datang.

Akhirnya, semoga makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada
umumnya, dan bagi penyusun pada khususnya. Aamiin.

Padang, Juni 2018

Penyusun
BAB I

LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH ASTRA INTERNATIONAL TBK

Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation merupakan suatu perusahaan yang
bergerak sebagai main dealer atau penyalur tunggal dari kendaraan bermerk Toyota.Perusahaan
ini didirikan oleh William Soerjayadjaja, Drs. Tjia Kian Tie dan Liem Peng.Hong pada tanggal
20 Februari 1957 di Bandung. Pada tahun 1965 perusahaan pindah ke Jakarta dengan kantor
yang di Bandung sebagai cabang. Pada mulanya perusahaan ini bergerak dibidang usaha ekspor
hasil bumi dan kemudian berkembang dibidang usaha permobilan.

Pada tanggal 1 Juli 1969, PT Astra International Incorporated mendapat pengakuan resmi
dari pemerintah Republik Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota bagi
seluruh wilayah Indonesia. Kemudian pada tahun 1970 PT Astra International Incorporated
membentuk divisi baru dalam perusahaan yang khusus menangani distribusi dan pemasaran
kendaraan bermerek Toyota dengan nama Toyota Division. Melihat perkembangan pemasaran
kendaraan merek Toyota maju pesat di Indonesia, maka Toyota Motor Sales Co Ltd Jepang
berminat menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermerek Toyota guna meningkatkan
pelayanan kepada para peminat kendaraan merek Toyota dengan jalan pembinaan industri
Toyota. Maka pada akhir tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT Toyota Astra
Motor, yang merupakan patungan antara Toyota Motor Sales Co Ltd Jepang dengan PT Astra
International Incorporated dan PT Gaya Motor adalah perusahaan yang bergerak di bidang
perakitan (assembling) kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan merek. Setelah PT Toyota
Astra Motor berdiri maka status agen tunggal kendaraan merek Toyota untuk seluruh wilayah
Indonesia dialihkan dari PT Astra International Incorporated kepada PT Toyota Astra Motor.

Bidang usaha PT Astra Toyota Motor mencakup lingkup yang sangat luas, mulai dari
mengimpor kendaraan merek Toyota bersifat completely knocked down dari Jepang, kemudian
merakitnya pada PT Multi Astra yang didirikan pada tanggal 13 Agutus 1973 sebagai salah satu
usaha perakitan kendaraan merek Toyota yang menggantikan komponen dalam negeri. Untuk itu
PT Toyota Motor Sales telah menjalin hubungan dengan beberapa local partsupplies, seperti
Toyota Mobilindo.

Pada tahun 1973, PT Astra International Incorporated ditunjuk sebagai agen tunggal dari
produk Daihatsu. Dengan demikian nama Toyota Division tidak sesuai lagi dipakai, karena divisi
ini tidak hanya memasarkan kendaraan merek Toyota, tetapi juga kendaraan merek Daihatsu.
Oleh sebab itu,pada tanggal I September 1973 nama Toyota Division diubah menjadi Motor
Vehicle Division. Sesuai dengan perkembangan pemasaran kendaraan Toyota yang semakin baik,
maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT Astra Motor Sales, bertindak sebagai penyalur
utama kendaraan merek Toyota. Dengan demikian, didalam tubuh Motor Vehicle Division PT
Astra International Incorporated terjadi perubahan, dimana saat itu yang bertindak sebagai agen
tunggal kendaraan merk Toyota adalah PT Astra Motor Sales.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi sekaligus persiapan go public PT Astra


International ke tengah masyarakat, maka pada tanggal 1 Januari 1989 PT Astra Motor Sales
bergabung dengan PT Astra International Incorporated dan menjadi divisi Toyota dengan nama
PT Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut juga AUTO 2000. Kantor pusat
perusahaan berkedudukan di Jakarta, dan saat ini mempunyai cabang dan dealer yang tersebar di
kota - kota besar di Indonesia.

B. VISI DAN MISI

VISI

1. menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan
pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan
sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efesiensi.

2. menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.

MISI
Sejahtera bersama dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami.

ANALISIS

Berdasarkan Misi ASTRA INTERNATIONAL diatas , maka dapat disimpulkan bahwa ASTRA
INTERNATIONAL.tbk telah memenuhi semua persyaratan karakteristik.Sehingga dapat
dikatakan Misi yang dimiliki ASTRA INTERNATIONAL sudah sangat memenuhi standar.

C. Peluang dan Ancaman

PELUANG

 Kualitas, kualitas produk yang di produksi telah berstandar internasional dan telah
memasyarakat di masyarakat Indonesia.
 Kuantitas, kemampuan produksi yang lebih dari 30.000 unit dengan didukung 4 pabrik
yang beroperasi.

 Branch Mark, produk Honda yang mayoritas digunakan oleh masyarakat Indonesia
membuat merk Honda menjadi merk terbaik di kalanga masyarakat.

 Prestasi, prestasi yang di dapat oleh PT Astra Honda Motor dibuktikan dengan banyaknya
penghargaan terbaik kepada PT Astra Honda Motor.

 Mudah dalam mendapatkan spare part.Station service dan spare part yang terdistribusi
hingga tersebar hampir ke seluruh kota di Indonesia membuat konsumen dengan mudah
mendapatkan part untuk perbaikan maupun aksesoris lainnya.

 Dealer / Show room yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan kemudahan
bagi para konsumen untuk membeli produk dari Honda.

 Teknologi , kemajuan teknologi canggih di dunia otomotif terus berkembang. Begitupun


teknologi yang terus dikembangkan dan diterapkan pada produk Honda membuat
masyarakat semakin mempercayai kualitas produk dari PT Astra Honda Motor.

 Low Price Produk, Harga jual produk yang terjangkau semakin membuat masyarakat
mudah untuk membeli produk dari Honda tersebut. Sebagaimana yang di ketahui dengan
kondisi ekonomi yang semakin menuntut disetiap sektor , masyarakat harus mampu
untuk mengelola keuangan dengan baik termasuk untuk membeli produk dengan harga
yang terjangkau.

ANCAMAN

 Produsen lain yang terus berkembang, produsen otomotif lain yang terus berbenah diri
dan berkembang serta berusaha untuk membagun citra positif untuk merebut sebagian
pangsa pasar otomotif merupakan sebuah ancama PT Astra Honda Motor terhadap
produk yang dipasarkan.
 Krisis Global, tidak bisa di pungkiri bahwa pengaruh ekonomi global dapat mengurangi
daya beli pasar terhadap produk terutama pasar nondomestik yang mengalami krisis
tesebut.

 Bencana alam, bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu membuat Honda Corp
Japan mengalami goncangan. Ini membuat part yang masih di import langsung dari
Jepang megalami keterhambatan.

 Part import , suku cadang yang masih belum dapat sepenuhnya di produksi dalam negeri
membuat ketergantungan akan suku cadang import masih tinggi. Apabila terjadi
keterlambatan atau hambatan dalam distribusi suku cadang akan berpengaruh terhadap
produksi produk tersebut.

 Suku Bunga bank, suku bunga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, apabila
sukubunga turunmaka daya beli akan naik namun apabila suku bunga itu naik maka akan
terjadi penurunan daya beli masyarakat dan menjadi salah satu ancaman bagi penjualan
produk.

 Investasi, PT Astra Honda Motor merupakan perusahaan tebuka. Ini berarti bahwa
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Investasi yang tumbuh
dengan baik akan memberi dampak positif bagi kelangsungan perusahaan., namun
sebaliknya jika kondisi investasi memburuk maka menjadi ancaman terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Investasi merupakan modal utama pada sebuah
perusahaan terbuka.
 Kebijakan pemerintah, kebijakan pemerintah merupakan suatu hal yang sangat perlu di
perhatikan, meskipun jarang terjadi hal ini menjadi suatu faktor yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Contoh kecil adalah kenaikan harga bbm, ini
memicu penurunan daya beli masyarakat terhadap produk otomotif.

 Besaran Uang muka, sebagian besar di Indonesia penggunaan sistem kredit menjadi
pilihan terbanyak bagi masyarakat yang membeli produk otomotif. Keringanan dalam
membayar dan dengan menyerahkan uang muka dapat membeli produk tersebut.
Semakin kecil uang muka semakin besar daya beli masyarakat untuk membeli produk
dengan dicicil. bgtu pula sebaliknya.

D. Struktur Orgasnisasi Astra International Tbk


E. MATRIK FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL (EFE MATRIX)

Bobot Rating Bobot X Rating


Peluang
Kualitas 0,20 4 0,80
Kuantitas 0,10 3 0,30
Prestasi 0,15 4 0,60
Swaram 0,10 4 0,40
Teknologi 0,15 3 0,45
Ancaman
Produsen lain 0,05 2 0,10
Krisis global 0,07 1 0,05
Bencana alam 0,04 1 0,03
Suku bunga 0,07 2 0,10
Investasi 0,07 3 0,21
Total 1,00 3,04

Berdasarkan EFE matrix, terlihat bahwa kualitas dan prestasi merupakan hal yang
penting diperhatikan dalam industri. PT. Astra International Tbk cukup memberikan respon yang
baik atas peluang yang ada yakni untuk kualitas ditandai dengan bobot yang tinggi. Selanjutnya
PT. Astra International Tbk harus memberikan perhatian utama terhadap perubahan teknologi
dan swaram. Sehingga PT.International Tbk memperoleh atau mengauasai peluang yang ada.
Total yang dihasilkan yakni 3,04, mengindikasikan PT. International Tbk dapat merespon
baik peluang dan menghadapi ancaman di industrinya.

F. CPM

PT Indomobil Sukses
Faktor-faktor keberhasilan PT Astra Internasional
Bobot Internasional
penting
Rating Skor Rating Skor
Iklan 0,15 2 0,30 3 0,45
Pangsa Pasar 0,10 4 0,40 3 0,30
Manajemen 0,10 3 0,30 2 0,20
Ekspansi Global 0,20 3 0,60 4 0,80
Daya Saing Harga 0,05 3 0,15 3 0,15
Distribusi Penjualan 0,20 4 0,80 3 0,60
Perdagangan Maya 0,05 2 0,10 2 0,10
Inovasi Dalam Produk dan
Jasa 0,15 4 0,60 3 0,45
Total 1,00 3,25 3,05

Inovasi dalam produk dan jasa merupakan faktor yang signifikan dalam industri. Dilihat
dari kedua perusahaan tersebut Pt. Astra International Tbk ialah perusahaan yang lebih kuat
yakni dengan total 3,25 dibandingkan PT.Indomobil Sukses International, namun ada keunggulan
dari PT.Indomobil Sukses International yakni pada ekspansi global nya. Sehingga PT. Astra
Internasional Tbk perlu juga memperhatikan ekspansi global tersebut.

G. MATRIK FAKTOR STRATEGI INTERNAL (IFE MATRIX)

Kunci Faktor-Faktor Bobot Rating Nilai


Internal

Kekuatan :

1.Efektivitas saluran 0,10 4 0,40


distribusi

2. Keberhasilan dari 0,10 4 0,40


pengembangan produk

3. Penerapan teknologi 0,09 4 0,36

4. Efektivitas kegiatan 0,08 4 0,32


promosi

5. Sumber daya manusia 0,08 3 0,24

6. Aset yang dimiliki 0,08 3 0,24


untuk membiayai operasi
dan investasi

7. Penggunaan 0,08 3 0,24


kandungan local sampai
75 %

8. Pengembangan merk 0,07 4 0,28


dalam negeri

Kelemahan:
1.Masa depan karyawan 0,06 2 0,12

2. Fasilitas manufaktur 0,06 2 0,12

3. Posisi global 0,06 1 0,06

4. Informasi Pasar 0,05 2 0,10

5. Tingkat kegagalan 0,05 1 0,05


produksi

6. Mesin import 0,04 2 0,08

Total 1,00 3,01

Berdasarkan IFE matrix, kekuatan pada Astra International Tbk yakni pada efektivitas
saluran distribusi dan keberhasilan dari pengembangan produk. Namun Astra International
Tbk memiliki kelemahan yakni pada masa depan karyawan dan fasilitas manufaktur sehingga
untuk mengurangi kelemahan tersebut perusahaan perlu juga memperhatikan bagaimana
karyawan kedepannya, karena kurangnya memperhatikan hal tersebut akan mempengaruhi
pada kegiatan produk sendiri dan juga akan berpengaruh dalam memberikan kualitas produk,
kemudian fasilitas manufaktur mungkin bisa diperbanyak lagi atau menjaga fasilitas
manufaktur yang sudah ada dengan melakukan perawatan terhadap fasilitas tersebut.

Total yang dihasilkan yakni sebesar 3,01 berarti perusahaan kuat secara internal namun
agar dapat menghadapi persaingan perusahaan harus bisa mengurangi kelemahan yang ada.

H. TABEL INTERNAL EKSTERNAL MATRIKS SWOT

IFAS

4,00 3,00 2,00 1,00


II III
I
3,00
EFAS IV V VI
2,00
VIII IX
VII
1,00

Astra International Tbk masuk ke dalam sel I berarti terletak pada posisi growth and built,
dan strategi yang tepat untuk dilakukan pada divisi ini adalah strategi intensif atau
integrative.

I. MATRIX SWOT

S=8 O=5
W= 6 T=5
(8-6)=2 (5-5) =0
O

III I

W S

IV II

Astra International Tbk termasuk ke dalam yang paling disukai yakni perusahaan
memiliki peluang lingkungan dan banyak kekuatan-kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya
peluang-peluang tsb. Adapun strategi yang disarankan adalah strategi yang berorientasi pada
pertumbuhan (Agresif).
J. SWOT Matrix

Strengths Weaknesses

1.Efektivitas Saluran distribusi 1.Masa depan karyawan

2.Keberhasilan dari 2. Fasilitas manufaktur


pengembangan produk
3. Posisi global
3.Penerapan teknologi
4. Informasi pasar
4. Efektivitas kegiatan
5. Tingkat kegagalan produksi
promosi
6. Mesin Import
5. Sumber daya manusia

6. Aset yangdimiliki untuk


membiayai operasi dan
investasi

7.Penggunaan kandungan
local sampai 75%

8.Pengembangan merk dalam


negeri
Opportunities SO Strategies WO Strategies

1.Kualitas 1.Menggarap peluang 1.Melakukan upaya pelatihan


kuaantitas dengan terhadap masa depan
2. Kuantitas
menggencarkan saluran karyawan sehingga dapat
3. Prestasi distribusi (S2, O1) meraih peluang dalam prestasi
(W1,O3)
4. Swaram Strategi Pengembangan
Pasar Strategi Pengembangan
5. Teknologi
Pasar

Threats ST Strategies WT Strategies

1.Produsen lain 1.Melakukan peningkatan 1.Melakukan kerjasama atau


terhadap asset yang dimiliki joint venture dengan produsen
2. Krisis global
untuk dapat melakukan lain yang memiliki kekuatan
3. Bencana alam investasi ke perusahaan besar dalam melakukan
(S6,T5) Strategi Integrasi pengembangan produksi
4. Suku bunga
Horizontal (W5,T1) Strategi Integrasi
5. Investasi Horizontal
2. Gencar dalam melakukan
efektivitas dalam kegiatan
promosi dan pengembangan
sumber daya manusia agar
dapat bersaing dengan
produsen lain (S4,S5,T1)
Strategi Penetrasi Pasar

K. SPACE Matrix

Finansial Strength (FS) Nilai

1.Pendapatan naik 38% tahun 2017 sebesar 4


206,05 triliun dari 15,15 triliun
2. Laba bersih naik 25 % tahun 2017 sebessar
18,88 triliun dari 15,15 triliun
4
Jumlah
8

Industry Strength (IS)

1.Utilisasi sumber daya 2

2.Produktivitas, utilisasi kapasitas 5

Jumlah 7

Environmental Stability (ES)

1.Tekanan persaingan -3

2.Tingkat inflasi yang cenderung naik -2

Jumlah -5

Competitive Advantage (CA)

1.Pangsa pasar -2

2. Pengetahuan teknologi -1

3. Harga bersaing -1

Jumlah -4

Kesimpulan

Rata-rata ES = -5/2 = -2,5

Rata-rata CA= -4/3 =-1,3

Rata-rata IS = 7/2= 3,5

Rata-rata FS= 8/2 = 4


Sumbu X : -1,3+3,5 = 4,8

Sumbu Y: 2,5+4 = 1,5

FS

Konservatif 5 Agresif
4
3

2
CA 1 IS
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
Difensif -3 Kompetitif
-4
-5

ES

Dari SPACE Matrix, diketahui bahwa sumbu x sebesar 4,8 dan sumbu y sebesar 1,5 sehingga
perusahaan berada pada kuadran agresif, dalam kuadran ini perusahaan termasuk dalam
kategori yang baik , kemudian strategi yang cocok digunakan yakni penetrasi pasar, dan
pengembangan produk.

L. BCG Matrix

M. IE Matrix

N. Grand Strategies Matrix

O. QSPM
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Banyaknya persaingan perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri


membuat Indonesia memiliki peluang yang besar bagi sumber daya manusianya. Akan tetapi, di
samping memiliki peluang yang besar, sumber daya manusia di Indonesia pun akan mempunyai
ancaman yang besar pula dengan adanya AFTA 2015. Kualitas sumber daya manusia yang bagus
sangat mempengaruhi keunggulan produk perusahaan yang bersaing dengan pesaingnya.

Astra International Tbk termasuk perusahaan yang memiliki kekuatan yakni berhasil
dalam pengembangan produk, efektivitas saluran distribusi, serta penerapan teknologi. Dilihat
dari kekuatan tersebut perusahaan bisa memperoleh peluang dan menghindari ancaman yang
terjadi dilihat dari analisis perumusan strategi, perusahaan cocok melakukan penetrasi pasar dan
pengembangan produk.

Anda mungkin juga menyukai