Anda di halaman 1dari 12

Produk Private Label, ''Juru Selamat'' Perusahaan Ritel

Harga Miring, Kualitas Bersaing


Ketika daya beli konsumen lesu darah, private label terbukti ampuh mendongkrak
penjualan. Beragam produk yang dikemas dengan merek toko itu menjadi penyelamat
perusahaan ritel kala krisis.
---

DALAM sebuah kesempatan, Sekjen Departemen Perindustrian Agus Tjahayana


mempersilakan perusahaan ritel membuat private label selama tidak mencuri merek
orang. "Apa bedanya dengan Adidas? Sepatunya dibuat di Tangerang, kemudian Amerika
Serikat memberi merek Adidas. Sama saja," ujarnya. Waktu itu memang pernah muncul
wacana private label yang tak boleh lebih 5-10 persen dari item yang dijual.
Untung, usul tersebut tidak memengaruhi revisi aturan tentang pasar modern. Bisnis
private label pun berkembang pesat. Bahkan, di tengah turunnya daya beli masyarakat
mulai akhir 2008 hingga pertengahan tahun ini, produk privat terbukti menjadi ''juru
selamat'' untuk mendongkrak penjualan. Maklum, meski harganya miring, mutunya tak
kalah dengan produk ternama.
''Itu cukup membantu ketika terjadi penurunan daya beli. Kami tetap bisa melayani saat
konsumen melakukan downgrade (turun kelas). Kalau sebelumnya membeli grade A,
sekarang grade B," ujar Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia Irawan B.
Kadarman kemarin (12/12).
Menurut dia, konsumen bisa dibagi menjadi dua kategori. Pertama, yang loyal terhadap
merek tertentu. Kedua, yang loyal terhadap harga. Carrefour berusaha membidik dua
macam konsumen tersebut dengan menghadirkan dua segmen produk yang berbeda.
Walau murah, Irawan mengatakan bahwa kualitas barang terjamin karena melalui
serangkaian proses yang ketat sebelum masuk ke gerai. Dia menjelaskan, ada seleksi
ketat mulai proses sebelum produksi sampai pemeriksaan kualitas secara berkala untuk
menjaga mutu produk. ''Kami melibatkan analis independen,'' bebernya.
Setiap hari, manajemen menggali informasi produk-produk apa saja yang perlu dicarikan
solusi termurah. Dalam menjaring produk murah tersebut, Carrefour sering harus
''berkuping lebar'' dengan mencari tahu penjual produk hingga pelosok daerah. Namun,
umumnya, para pemasok lebih dulu menawarkan produk.
Irawan menyatakan bahwa jumlah item private label yang dijual di gerai-gerai Carrefour
masih sangat kecil, belum 10 persen dari total item yang rata-rata mencapai 40 ribu
barang per gerai.
Dia menyebut, hampir 90 persen pemasok produk private label Carrefour adalah industri
rumahan (home industry). Jadi, secara tidak langsung pihaknya turut menumbuhkan
sektor riil. ''Di seluruh Indonesia, kami memiliki 4.000 pemasok. Dari jumlah itu, sekitar
70 persennya adalah IKM (industri kecil menengah, Red). Untuk private label, 90 persen
home industry,'' lanjutnya. Saat ini Carrefour memiliki sejumlah private label. Di
antaranya, Bluesky untuk produk elektronik dan Harmonie untuk produk tekstil.
Pengelola jaringan minimarket juga mengusung tema serupa. Sebut saja Alfamart yang
dikelola PT Sumber Alfaria Trijaya. Mereka memiliki lebih dari seratus jenis produk
yang diberi merek toko. Pesaingnya, Indomaret, juga menjual sekitar seratus item produk
private label di 4.000-an gerainya. (wir/oki)

Sumber : Jawa Pos

House Brand & Private Label Alfamart ( HBPL Alfamart)


July 10, 2012 at 10:34am
House Brand & Private Label Alfamart ( HBPL Alfamart)

Apa itu House Brand/ Private Label ???

House brand/private label adalah produk yang dikemas khusus dalam sebuah kemasan
yang tertera identitas tempat yang menjualnya dan produk itu hanya dapat diperoleh
ditempat tersebut.

Dari pengertian tersebut maka produk-produk HBPL Alfamart dicirikan dengan label A
yaitu lambang dari Alfa Group, selain itu juga Alfamart mengeluarkan produk dengan
label Paroti dan Scorlines.

Alfamart menciptakan produk HBPL dengan tujuan untuk memberikan pilihan produk
berkualitas baik dengan harga yang terjangkau kepada konsumen. Karena itu, produkproduk yang dikeluarkan oleh Alfamart adalah produk-produk yang dibuat oleh pabrikpabrik besar dan terpercaya dibidangnya.

Selain bekerjasama dengan produsen-produsen besar, Alfamart pun turut serta membantu
para produsen kecil dengan skala UKM dalam memasarkan produk mereka. Hal ini
dimaksudkan agar Alfamart berkembang dan maju bersama para pengusaha kecil sesuai
dengan salah satu visi Alfamart yaitu pemberdayaan pengusaha kecil.
Hasil produk yang dikeluarkan Alfamart bekerjasama dengan produsen besar yaitu : A
Tissue, A Air Mineral, A Kapas, Paroti, A Handuk, dsbnya.

Hasil produk Alfamart yang dikeluarkan dari hasil kerjasama UKM adalah snack-snack
dengan label A.

Apa Itu Private Label


House brand/private label adalah produk yang dikemas khusus dalam sebuah kemasan
yang tertera identitas tempat yang menjualnya dan produk itu hanya dapat diperoleh
ditempat tersebut. Alfamart membuat dan mengembangkan item HBPL ini karena
memiliki visi & misi yaitu :
Visi : Menjadikan produk HBPL Alfamart sebagai produk andalan yang dapat bersaing
dengan produk-produk sejenis dengan merk lain.
Misi : Memberikan pilihan kepada konsumen yang ingin membeli produk berkualitas
dengan harga yang terjangkau.
Sesuai dengan visi & misi diatas maka HBPL Alfamart selalu berusaha menciptakan dan
menjual produk-produk dengan harga terjangkau tetapi tetap memperhatikan kualitas
produknya yang tentu saja tidak kalah dengan produk-produk terkenal lainnya. Untuk
menciptakan produk-produk HBPL Alfamart yang berkualitas tentu saja di pilih pabrikpabrik yang memang sudah dipercaya membuat suatu produk dengan bahan baku
berkualitasbaik.
Saat ini, produk-produk HBPL Alfamart di buat oleh beberapa pabrik terkemuka yang
sebelumnya sudah mengeluarkan produk-produk ternama, diantaranya:

Selai Alfamart :
Terbuat dari kacang , buah dan coklat pilihan sertamenggunakan
gula alami.teman yang cocok untuk roti dan cake anda

Selai Alfamart
Minyak Goreng Alfamart :
100% minyak sawit, mengandung vitamin E sebagai antioksidan, rendah kolesterol, harga lebih hemat

Minyak Goreng
Alfamart
Gula Pasir Alfamart:Terbuat dari tebu pilihan yang
menghasilkan gula dengan rasa manis yang alami

Gula Pasir Alfamart


Alfamart Telur Arab Merah:Mengandung betakaroten yang
baik untuk kesehatan mata, kaya omega 3, rendah kolesterol,
bebas bakteri salmonela & e.coli, tidak bau amis/anyir,
meningkatkan stamina dan kecerdasan
Alfamart Telur Arab
Merah

Beras Alfamart:Kualitas beras yang terjamin, menghasilkan


nasi yang yang pulen dan enak

Beras Alfamart
Alfamart Kacang Bali:Terbuat dari kacang tanah pilihan dan
rempah-rempah asli Indonesiarasanya lezat, bergizi dengan
kualitas yang terjaminsekali coba pasti ketagihan..!!!!

Alfamart Kacang Bali


Kemasan Lama

Kemasan Baru

Carbol Lama

Karbol Alfamart

Karbol Alfamart :
Terbuat dari bahan Khusus, mampu dan efektif membunuh kuman , menghilangkan bau
tak sedap, menjadikan lantai senantias bersih, mengkilap, wangi dan tahan lama sehingga
menjadikan ruangan tetap segar
Kemasan Lama

Kemasan Baru

Pembersih Lantai Lama


Pembersih Lantai Alfamart
Pembersih Lantai Alfamart :
Terbuat dari bahan Khusus, mampu dan efektif membunuh kuman , menghilangkan bau
tak sedap, menjadikan lantai senantias bersih, mengkilap, wangi dan tahan lama sehingga
menjadikan ruangan tetap segar
Kemasan Lama
Kemasan Lama

Pengharum Mobil Lama

Pengharum Alfamart

Pengharum Alfamart :
Terbuat dari bahan aktif yang mampu memberikan kesegaran yang alami, dan tahan lama

Paroti
Paroti :
Merk roti yang dikeluarkan oleh Alfamart yang bekerja sama dengan produsen roti besar
yaitu Sharon Bakery, menciptakan berbagai jenis roti dengan kualitas terjamin dan varian
rasa yang enak.

rita Khusus
Alfamart Perkenalkan Produk Private Label di Car Free Day
Ditulis pada Jumat, 18 Januari 2013 | Font Size : A- A A+
Alfamart Perkenalkan Produk Private Label di Car Free Day

Dalam rangka mensosialisasikan produk-produk private label (A Brand), Alfamart hadir


di hari Minggu pagi (1/7) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hari Minggu sebagai
hari car free day di beberapa kawasan di Jakarta dipilih Alfamart untuk memperkenalkan
produk A Brand berupa air mineral dan snack atau makanan ringan yang merupakan
produk dari usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Acara ini sejalan dengan salah satu program Alfamart for All yakni Alfamart Sport, oleh
karenanya kami juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan
produk-produk A Brand yang merupakan produk private label yang dimiliki oleh Alfa
Alfamart, kata Choirullah, Corporate Communication Manager Alfamart.
Menurut Choirullah, selama ini masyarakat masih belum begitu aware akan produkproduk private label. Konsumen masih menganggap private label sebagai produk nomor
dua alias pengganti. Hal ini terlihat dari penjualan produk-produk private label yang
masih terbilang kecil.
Padahal produk private label adalah produk-produk pilihan yang telah melalui uji
laboratorium sehingga layak untuk dikonsumsi. Misalnya saja air mineral A Brand ini
merupakan produk dari Sosro yang kualitasnya sudah sangat terjamin, jelasnya.
Tak hanya berkualitas, dengan membeli produkproduk A Brand, berarti konsumen sudah
turut membantu perkembangan UMKM. Sudah saatnya masyarakat tidak terpatok pada
satu-dua merek tertentu, namun lebih kepada membeli barang/produk sesuai dengan
fungsi dan manfaatnya.
Kami berharap ke depan kami bisa lebih mensosialisasikan ini tak hanya di kawasan
Cempaka Putih namun daerah-daerah lain, pungkas Choirullah.

Harga dan Kualitas Produk, Kunci Kesuksesan Private


Label
Posted on September 24, 2012 by Gustyanita Pratiwi

Akhir-akhir ini hampir semua pelaku bisnis minimarket, supermarket dan hypermarket
memiliki rangkaian produk private label. Seberapa besar potensi pasarnya dan
antuasiasme konsumen? Untuk menemukan jawabannya, Gustyanita Pratiwi dari SWA
Online mewawancarai Pujianto, Wakil Direktur Alfamart. Di bawah ini adalah penggalan
hasil wawancaranya.

Bagaimana minat masyarakat terhadap


produk-produk private label?
Tergantung pada produk apa. Bisa terjadi misalnya untuk toko baju Sara, itu private
labelnya Sara. Atau lebih bicaranya untuk produk-produk grocery. Minatnya ya
tergantung dari produk, kualitas serta harga.
Seperti apa permintaan/pasar private label Alfamart?
Biasa saja, artinya selama itu kualitasnya bagus dan harga bagus, itu pasti konsumen juga
akan membeli. Jadi sebenarnya mesti dilihat dari tujuan retailer dari membuat privat label
itu apa. Apakah itu untuk awareness, artinya meningkatkan nama retailernya itu sehingga
lebih dikenal oleh masyarakat. Itu salah satu sisi.
Kedua, apakah memang produsen tidak punya produk itu, sehingga dia terpaksa harus
membuat private label sendiri. Atau ritel melihat bahwa produk yang dihasilkan oleh
produsen itu, ternyata di pasaran persaingannya sangat ketat. Karena mungkin
masalahnya kita sebut sebagai banting-bantingan dengan harga antar retailer dan
sebagainya. Oleh karena itu mereka membuat barang yang sejenis, tetapi dengan
packaging yang berbeda dengan nama yang berbeda.
Sejak kapan Alfamart masuk ke bisnis tersebut?
Alfamart itu sudah lama, mungkin sudah 8 tahun ya.
Pertimbangan apa saja yang menyebabkan Alfamart masuk ke private label?

Awal-awalnya adalah untuk mempercepat awareness Alfamart.


Produk-produknya apa saja?
Apa yang kami anggap bisa menggunakan protect cost yang bagus. Misalnya kapas, gula,
beras, sabun cair, tisu dan sebagainya. Jumlahnya tidak banyak kok.
Tiap tahun berapa pertambahannya?
Tiap tahun tidak bertambah, jarang. Wong itu terbatas kok, tergantung marketing, kecuali
di hypermarket, supermarket kansnya ada, karena displaynya masih ada.
Berapa % kontribusi private label terhadap penjualan Alfamart?
Kontribusinya tidak banyak, di bawah 5%, masih kecil.
Strategi apa saja yang diterapkan supaya laku?
Macam-macam tergantung produknya. Tidak ada strategi khusus, misalnya gula yang
kebutuhan pokok. Untuk private label itu prosesnya banyak, harus daftar dulu, harus buat
packaging dalam jumlah yang besar, harus negosiasi dengan principle, harus ada kualitas
yang bagus.
Kalau secara umum, strategi itu berhubungan dengan kualitas dan harga. Kalau dari
produsen yang umum, jika jual ke retailer, dia taruh biaya marketing, promosi dan
sebagainya. Namun, jika di retail itu sendiri, cuma mendisplay baranga saja. Dari segi
kualitas, karena kami dianggap bisa menjual dengan kualitas lebih bagus, dengan harga
yang lebih murah, jadi private label itu tidak menjadi masalah bagi produsen, selama
produsen juga meningkatkan efisiensinya.
Private label hanya bisa berhasil kalau si pembuat private label itu bisa membuat produk
yang bisa diterima oleh konsumen dengan harga yang bagus, kualitas yang bagus. Itu
saja. Banyak cara meningkatkan kualitas. Kita bisa kerja sama dengan para principle,
misalnya sekarang packagingnya mubadzir, kita tidak perlu packaging yang seperti itu,
berarti biaya produksi bisa lebih murah. Harga menjadi lebih murah, kalau packagingnya
itu lebih murah, tapi tetap menarik. Kelebihan itu bisa ditingkatkan untuk produknya.
Semuanya bisa diefisiensikan dan isi packaging itu tidak persis sesuai dengan kebutuhan
konsumen, misalnya kalau anda tidak butuh beli suatu barang ukuran 1 kg, kenapa harus
beli 1 kg? (EVA)

Alfamart Target 2000 Private Labels


Kamis, 21 Februari 2013 16:13 WIB
SURYA Online, MALANG - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, atau PT Alfamart
komitmen akan terus mengembangan produk berlabels Alfamart sendiri atau private

labels.
Farid Helmi, Community Relation Manager Alfamart mengatakan dalam jangka panjang,
pihaknya ingin membuat sebagian labels sendiri. Saat ini, Alfamart baru memiliki 600
private labels, mulai makanan hingga produk-produk rumah tangga. Sedangkan total
produk yang mengisi Alfamart sekitar 4000 labels. "Kami menarget setengahnya adalah
private labels kami," kata Farid Kamis (21/2/2013).
Farid merasakan sendiri, keuntungan private labels itu. Selain bisa membantu
mengembangkan UMKM sebagai penyuplai, harga private labels jauh lebih murah.
"Bedanya bisa Rp 2000 hingga Rp 3000 per items, lebih menguntungkan dan terjangkau
masyarakat," ujarnya.
Setiap tahun, Alfamart selalu berupaya menciptakan private labels. Tahun ini, produk
minyak goreng menjadi bidikannya. "Sudah kami pasarkan, mulai bulan ini dengan harga
Rp 19.000 per 2 liter," tambahnya.
Selain private labels, Alfamart juga ingin memperbanyak outlet menjadi 7000 outlet seIndonesia. Sementara untuk wilayah Malang ditarget 450 outlet untuk 2013.

Anda mungkin juga menyukai