BAB 1
PENDAHULUAN
Alat transportasi merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh semua orang. dengan
adanya alat transportasi, maka jarak tempuh ataupun tingkat mobilitas seseorang akan semakin
efisien. Seiring berkembangnya zaman, jenis-jenis alat transportasi pun semakin bervariasi. Oleh
karena itu penting bagi setiap perusahaan untuk mencermati kegiatan pemasarannya guna
Banyak kajian dalam pemasaran, salah satunya adalah perilaku konsumen. Perilaku
konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh
lingkungan dan sosial dimana dia berada. Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang
berkaitan erat dengan proses pembelian. Pada saat iu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas
seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian tentang produk. Perilaku konsumen
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan
motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian.
Disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor saat ini sangat
mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan pendapatan. Tujuan dari perusahaan adalah tidak terlepas dari mencari keuntungan
yang maksimal. Oleh karena itu manajer harus bisa merumuskan suatu kebijakan yang tepat agar
barang atau produk yang dijual dapat diterima oleh konsumen yang membutuhkan. Turun
naiknya penjualan suatu produk dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal
dapat terjadi karena perusahaan itu sendiri, misalnya kualitas produk yang diberikan oleh
perusahaan. Sedangkan faktor eksternal diantaranya bermunculan berbagai merk sepeda motor
yang dipasarkan semakin banyak dan menawarkan harga yang bersaing dan berbagai jenis serta
AISI atau yang disebut juga dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia yang
berfungsi sebagai wadah organisasi berskala nasional yang anggota didalamnya bertujuan
berbagi pengetahuan dan mendata perkembangan penjualan motor pada setiap tahunnya. Pada
tabel 1.1 dibawah ini tampak data penjualan sepeda motor di Indonesia selama tahun 2021
Tabel 1.1
Data penjualan Sepeda motor di Indonesia tahun 2021
Menurut AISI
No Bulan Unit terjual
1 Januari 394.733
2 Februari 377.776
3 Maret 521.424
4 April 472.889
5 Mei 254.710
6 Juni 428.556
7 Juli 376.640
8 Agustus 470.605
9 September 464.614
10 Oktober 444.724
11 November 463.586
12 Desember 387.797
TOTAL 5.057.516
Sumber: AISI (2021)
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia
pelayanan, peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 30 orang secara acak dan dari hasil
Tabel 1.2
Data Pra Survei
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda
(Persentase)%
No Faktor
1 Kualitas Produk 80 %
2 Kualitas Pelayanan 20 %
Terlihat dari data diatas, Pengaruh kualitas produk dipilih sebanyak 80% dan kualitas
pelayanan dipilih sebanyak 20% sebagai faktor dalam memutuskan pembelian sepeda motor roda
dua tersebut.
Masalah kualitas produk Honda adalah kualitas body yang mudah kendur/ cat pudar
setelah pemakaian beberapa tahun. Permasalahan kualitas produk ini tentu dapat berdampak pada
keputusan pembelian konsumen. Selain adanya kekurangan pada kualitas produk, namun Honda
juga memiliki kelebihan yaitu kualitas penggunaan bahan bakar yang lebih irit.
Munculnya beberapa produk persaingan yang semakin ketat pada industri otomotif
sepeda motor matic semakin banyak dan beraneka ragam. Masyarakat mempunyai banyak
pilihan dalam memilih serta memutuskan pada sepeda motor mana yang akan dipilih, dengan
demikian perusahaan yang berkesinambungan dan konsisten, dalam meningkatkan kualitas
Faktor kedua yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih barang yang akan
dibeli adalah Pelayanan yang disediakan oleh dealer itu sendiri, apakah sesuai dengan yang
konsumen inginkan atau tidak, karena banyak hal yang menyebabkan konsumen merasa kurang
dengan layanan yang diberikan pihak dealer. Konsumen yang dilayani dengan baik akan kembali
mengunjungi dealer tersebut, hal ini disebabkan oleh faktor kepercayaan yang telah terbentuk
antara konsumen dengan pihak dealer. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Produk Dan
Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan dalam penulisan skripsi ini: apakah kualitas
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas
produk dan pelayanan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Pekanbaru
1.4 Manfaat Penyusunan Tugas Akhir
Manfaat penelitian dibagi menjadi manfaat praktis dan manfaat teoritis, adapun manfaat
2. Bagi penelitian yang akan datang, diharapkan hasil penelitian ini dapat memperluas
dan memberikan tambahan referensi dan literatur bagi para peneliti yang akan meneliti
lebih lanjut kajian yang sama untuk waktu yang akan datang.
1. Bagi Pelaku Bisnis, diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan bahan
kedalam kegiatan usaha yang saat ini sedang dijalankan khususnya bidang pemasaran
2. Bagi Pihak yang akan terjun ke dalam bidang Pemasaran, diharapkan dapat
bermanfaat sebagai pengetahuan dan salah satu bahan acuan bagi mereka yang ingin
Batasan dan ruang lingkup penelitian ini adalah pelanggan dan calon pelanggan sepeda
motor merek Honda di Pekanbaru yang berusia 18 tahun keatas. Penelitian dilakukan di salah
satu dealer PT. Capella Dinamik Nusantara yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta No.88,
Kelurahan Delima, Pekanbaru. dimana penelitian ini meneliti tentang pengaruh kualitas produk
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain
itu, untuk menghindar anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini
1) 1) Penelitian sebelumnya dengan nama Fitra dan Yusnaidi (2023), yang berjudul
“Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga dan Kualitas Produk terhadap
digunakan adalah deskriptif yang mendekati kuantitatif yang dilakukan selama 4bulan
di lokasi magang. Teknik yang digunakan penulis dalam pengambilan sampel adalah
teknik convenience sampling sebanyak 120 orang. Penulis juga menggunakan sistem
pengukuran yang dibagi jadi empat kategori yaitu sangat puas, puas, cukup puas dan
tidak puas. Hasil dari penelitian dapat dikatakan semua variabel memiliki peran
penting dan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Avanza di PT.
Dunia Barusa.
2) Silaban, M dan Sunartiyo (2020), dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Kualitas
Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Beat “ menyatakan hasil
penelitian dengan metode parsial parsial bahwasanya kualitas produk berdampak positif dan
kajian terdahulu karena memiliki kesamaan variabel yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan
dan keputusan pembelian serta memiliki objek penelitian yang sama yaitu sepeda motor
terpadu, dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam
melakukan usaha adar mampu mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan
bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum
kegiatan pemasaran dimana tujuannya adalah untuk mencapai target perusahaan secara
Menurut Daga (2018:37) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
dan perbaikan, serta atribut bernilai lainya. Menurut Kotler dan Amstrong dalam Daga
(2018) the characteristic of a product of service that bear on its ability to satisfy stated
or implied customer need, yang berarti kualitas produk adalah karakteristik dari produk
dan jasa yang menunjang kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut
Mullins, Orville, Larreche dan Boyd dalam Indrasari (2019) apabila perusahaan ingin
aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang
Menurut Musfar (2021:22) kualitas produk merupakan faktor yang terdapat dalam
suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk
apa produk itu diproduksi. Menurut Stanton (2019:17, dalam Al Idrus) kualitas produk
adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud termasuk didalamnya
masalah warna, harga, nama baik perusahaan, nama baik toko yang menjual (pengecer),
dan pelayanan publik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna
memuaskan keinginannya.
Kotler dalam Daga (2018:38) mengatakan bahwa dimensi dari kualitas produk
Kemampuan suatu produk untuk menampilkan fungsi-fungsinya. Dalam hal ini fungsi-
fungsi produk tersebut sangat terlihat dan berbeda dibandingkan para pesaing.
B. Ketahanan (durability), umur produk atau seberapa lama produk tersebut bertahan
selera konsumen.
D. Kualitas bahan (material), produk terbuat dari bahan yang berkualitas dan
yaitu konsisten atau stabil dalam memberikan kualitas yang diharapkan konsumen, artinya
kualitas tersebut mempunyai standar yang memang tercermin dalam produk. Conformance
A. Bebas dari cacat dan kegagalan (freedom from defects), bebas dari kesalahan-
Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan dari dalam
produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas biasanya berhubungan dengan manfaat atau
kegunaan serta fungsi dari suatu produk. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu
produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu
dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk atau komponen lain, eksklusif, kenyamanan,
memilih tingkat mutu atau dari sudut produsen yang mulai memperhatikan pengendalian mutu
Peningkatan kualitas produk dirasakan sangat perlu dengan demikian produk perusahaan
semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka
perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah
konsumen. Dalam perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas produk akan ikut
menentukan pesat tidaknya perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran
yang semakin ketat persaingannya, peranan kualitas produk akan semakin besar dalam
perkembangan perusahaan.
Menurut Halim et al (dalam Anisa dan Tamando 2021:2) perilaku konsumen merupakan
pemahaman tentang cara individu, kelompok maupun organisasi dalam membeli produk
Menurut Wirapraja et al (dalam Anisa dan Tamando 2021:2) bahwa perilaku sangat
berkaitan dengan memilih, membeli, mengkonsumsi, dan membeli kembali produk yang
ditawarkan perusahaan.
Aspek terpenting dalam sebuah perusahaan atau usaha agar tercapainya kepuasan
pelanggan adalah kualitas sebuah produk agar perusahaan tersebut dapat tetap bertahan
ditengah persaingan pasar selain itu kualitas layanan menjadi elemen yang dominan dalam
memenuhi kebutuhan dan persyaratan, serta pada ketepatan waktu untuk memenuhi harapan
pelanggan. Kualitas pelayanan berlaku untuk semua jenis layanan yang disediakan oleh
mengatakan bahwa kualitas adalah sebagai tolak ukur seberapa layak tingkat layanan yang
Menurut Hetereigonity (dalam Mukarom & Laksana, 2018, hlm. 68-69) untuk
mengukur kualitas layanan yang diharapkan oleh pelanggan, perlu diketahui
kriteria, dimensi, atau indikator yang dipakai oleh pelanggan dalam menilai
pelayanan tersebut, di mana lima indikator kualitas layanan tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tangibily,
yaitu penampilan fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi.
2. Realibility,
yaitu kemampuan untuk memberikan layanan yang menjanjikan secara
akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
3. Responsiveness,
yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dengan memberikan
layanan yang baik dan cepat.
4. Empathy,
yaitu berusaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan
secara individual.
5. Assurance,
yaitu pengetahuan dan keramahtamahan personil dan kemampuan
personil untuk dapat dipercaya dan diyakini.
2.2.7 Definisi Keputusan Pembelian
keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang dilakukan oleh seorang konsumen
sebelum sampai kepada keputusan pembelian dan selanjutnya pasca pembelian. Hal ini
menunjukan bahwa proses membeli yang dilakukan oleh konsumen dimulai jauh sebelum
tindakan membeli dilakukan serta mempunyai konsekuensi setelah pembelian tersebut dilakukan.
Definisi menurut Peter dan Olson dalam Indrasari (2019:70) menyatakan bahwa keputusan
pembelian adalah proses integrasi yang digunakan untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif untuk memilih satu Dari dua definisi diatas,
Penulis menyimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses dari perilaku calon
konsumen untuk menilai dan menetapkan pilihan yang dianggap paling menguntungkan bagi
calon pembeli
Keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa timbul karena adanya
dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari luar. Proses keputusan pembelian
merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Menurut Kotler dan
Amstrong dalam Indrasari (2019:72) Proses keputusan pembelian ada lima tahap adalah sebagai
berikut:
1. Pengenalan masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah
kelompok:
3. Evaluasi alternatif, beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing
4. Keputusan pembelian, dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli
merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat
membentuk lima sub keputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode
pembayaran.
menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
orang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
Misalnya: kebutuhan suatu produk, keberagaman varian produk dan kualitas produk.
3. Waktu pembelian, Seorang konsumen akan menentukan waktu pembelian apbila barang
yang dibutuhkan atau yang diinginkan ingin dibeli oleh konsumen tersebut.
tersebut sudah membuat keputusan pembelian suatu barang atau produk suatu
perusahaan.
5. Pilihan merek, pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli
Kotler dan keller dalam Indrasari (2019:74) menjelaskan bahwa keputusan konsumen
untuk melakukan pembelian suatu produk meliputi enam sub keputusan, salah satunya adalah
pilihan produk. Misalnya: kebutuhan suatu produk, keberagaman varian produk dan kualitas
produk
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan di gambar 2.1 :
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa peneliti akan meneliti kualitas produk
2.5 Hipotesis
mengartikan hipotesis sebagai prediksi atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Adapun
hipotesisnya adalah :
H1: Terdapat pengaruh positif kualitas produk dan pelayan terhadap keputusan pembelian