Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH CITRA MERK DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN


SKINCARE SOMETHINC

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan Oleh :
Nama :
NIM :
Konsentrasi :

JAKARTA
2024
DAFTAR ISI

LAPORAN PENELITIAN............................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................ 2

BAB I.......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Akademis........................................................................................5

1.4.2 Manfaat Praktis.............................................................................................6

BAB II......................................................................................................................... 7

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya......................................................................7

2.2 Tinjauan Pustaka..........................................................................................9

2.2.1 Citra Merek...................................................................................................9

2.2.1.1 Indikator Citra Merek....................................................................................9

2.2.2 Kualitas Produk.........................................................................................10

2.2.2.1 Indikator Kuaitas Produk...........................................................................10

2.2.3 Keputusan Pembelian................................................................................11

2.2.3.1 Indkator Minat Beli......................................................................................11

2.3 Kerangka Hipotesis....................................................................................12

BAB III...................................................................................................................... 13

3.1 Metodologi Penelitian................................................................................13


3.2 Populasi dan Sampel.................................................................................13

2.2.1 Populasi...................................................................................................... 13

2.2.2 Sampel........................................................................................................ 13

3.3 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................14

3.4 Teknik Analisis Data...................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada era zaman globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin berkembang
seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi menjadi salah satu
faktor dan dukungan luasnya alur keluar masuknya barang hingga jasa yang
melintasi batas-batas negara. Berbaai Perusahaan menggunakan teknologi untuk
mempertahankan pasar dan menjangkau pasar yang lebih luas. Hal tersebut juga
memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan produk maupun jasa.
Bidang industri kosmetik dan kecantikan juga merasakan dampaknya
perkembangan teknologi. Dari perkembangan teknologi yang cepat, pebisnis dituntut
untuk beritndak dinamis untuk mempertahankan pasarnya. Salah satu produk
kecantikan yang banyak digunakan saat ini adalah Skincare . Produk Skincare yang
semakin banyak membuat kosumen menjadi selektif saat memilih produk yang
mereka gunakan, sesuai apa yang mereka butuhkan dengan memperhatikan segala
aspek. Faktor yang mempengaruhi minat beli pelanggan adalah citra merek, dan
kualitas produk.
Menurut (Supriyadi, 2023) Citra merek mempresentasikan segala presepsi pada
merek yang dibentuk dari pengalaman masa lalu maupun informasi terhadap merek
tersebut. Citra merek dengan sumber yang baik dapat memberikan konsumen untuk
memotivasi dalam membeli produk tersebut. Citra merek bisa berupa logo produk
hingga ke slogan produk yang digunakan untuk mendeskripsikan keunggulan produk
tersebut. Adanya target pasar dan visi yang jelas dapat menentukan cita merek dan
kualitas produk yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Tindakan konsumen saat melakukan pembelian disebut sebagai preferensi
pembelian mereka. Saat membuat pilihan pembelian, konsumen akan sepenuhnya
terlibat dalam proses transaksi. Menurut (Fauzi, 2023) Konsumen mengambil
keputusan pembelian mereka berdasarkan berbagai faktor seperti budaya, politik,
ekonomi, keuangan, teknologi, harga, proses, lokasi, orang, promosi, dan bukti fisik.
Agar dapat mengelola informasi ini dan membuat penilaian mengenai produk yang
akan dibeli, penting untuk mengembangkan pemahaman yang baik terhadap pola
pikir konsumen.
Hal yang mempengaruhi keputusan pembelian produk salah satunya ialah
kualitas produk. Menurut (Fauzi, 2023) Kualitas produk dapat diukur berdasarkan
sejauh mana produk tersebut dapat menjalankan fungsi yang diinginkan, termasuk
dalam hal kekokohan, ketergantungan, akurasi, penggunaan, dan kebutuhan
perawatan. Karenanya, mutu suatu produk merujuk pada kapabilitas produk untuk
mencapai tujuan yang diinginkan; hal ini mencakup masa pakai produk, kehandalan,
kemudahan penggunaan, dan pemeliharaan, di antara aspek mutu lainnya. Agar
dapat bersaing di pasar dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan, setiap
perusahaan harus berupaya mencapai mutu produk yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana citra merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian Skincare
Somethinc?
2. Bagaimana kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian
Skincare Somethinc?
3. Bagaimana citra merek dan kualitas produk mempengaruhi keputusan
pembelian Skincare Somethinc?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui jawaban permasalahan yang telah
dirumuskan, yakni untuk:
1. Untuk mengetahui citra merek dalam mempengaruhi eputusan pembelian skicare
Somethinc
2. Untuk mengetahui dan membuktikan bahwa kualitas produk dapat mempengaruhi
Keputusan pembelian Skincare Somethinc
3. Untuk memahami citra merek dan kualitas produk adalah suatu hal yang
mempengaruhi Keputusan pembelian Skincare Somethinc.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Akademis
Hasilnya dapat menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bagi
peneliti berikutnya, terutama bagi mahasiswa yang mengambil Program Studi
Manajemen dengan konsentrasi Mass Communication.
1.4.2 Manfaat Praktis
Bisa menjadi masukan berharga bagi pelaku usaha di industri perawatan
kulit. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi dan
pertimbangan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Harapannya, strategi tersebut dapat meningkatkan optimalisasi keputusan
pembelian melalui pendekatan yang memperhatikan aspek-aspek seperti citra
merek, dan kualitas produk yang ditawarkan.
BAB II
KERANGKA TEORETIS

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya


Banyak studi telah dilakukan mengenai dampak citra merek, harga, dan
kualitas terhadap keputusan pembelian. Namun, terdapat variasi antara satu
penelitian dengan penelitian lainnya dalam hal pendekatan dan hasil yang
diperoleh oleh peneliti masing-masing. Perlu juga untuk melengkapi penelitian
sebelumnya guna memperkaya referensi yang digunakan dalam penelitian ini.
Beberapa temuan penelitian sebelumnya sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Okta Widiya Sari, yang berjudul “Pengaruh
Citra Merek, Harga, Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Merk
Vicenza Dalam Perspektif Bisnis Syariah Studi Kasus Konsumen Toko Grosir
Bang Iyuz Way Dadi Sukarame Bandar Lampung Periode 2020”. Hasil
penelitian menunjukkan sampel penelitian 100 responden. pengambilan data
melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini metode analisis data
mencakup pengujian validitas, reabilitas, normalitas, multikolinieritas, uji T, uji
F, dan koefisien determinasi R2. Pengolahan data dilakukan menggunakan
perangkat lunak SPSS 17 dan Microsoft Excel 2010. Temuan dari penelitian
ini menunjukkan bahwa citra merek, harga, dan kualitas produk memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (Sari, 2022).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah Mulyadi, Hidayat Asep Ramadan dan
Ibrahim Andri, yang berjudul “Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Manik Outdoor Bandung)”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Merek dan Harga secara
bersama-sama memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Secara khusus, variabel Harga memiliki dominasi yang
lebih besar dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen di Manik
Outdoor. Secara parsial, hasil uji F menunjukkan nilai F_hitung sebesar
48.186, yang lebih tinggi daripada nilai F_tabel sebesar 3,11, dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.000. Nilai signifikansi yang kurang dari 0.05
mengindikasikan bahwa Citra Merek dan Harga berpengaruh positif secara
individu terhadap keputusan pembelian konsumen di Manik Outdoor.
(Abdullah, 2020)
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzi Rizal Ula Ananta, Esmike Metik dan
Ardinigrum Ambar Rahayu, yang berjudul “Pengaruh Brand Ambassador,
Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Somethinc”. Dari hasil analisis data mengenai dampak Brand Ambassador,
Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk
Somethinc dengan Minat Beli sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
Pengguna Produk Somethinc di Jawa Timur), dapat disimpulkan bahwa Brand
Ambassador tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Somethinc di Jawa Timur. Sebaliknya, kualitas produk
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Somethinc di Jawa Timur, sementara harga tidak memengaruhi
keputusan pembelian produk Somethinc di wilayah tersebut. Implikasi dari
penelitian ini adalah bahwa perusahaan perlu mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produknya karena hal tersebut akan berdampak pada
keputusan pembelian masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur. (Fauzi
R. U., 2023)
4. Penelitian yang dilakukan oleh Arista Nadira, yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Produk Dan Viral Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Belanja
Online Skincare Somethinc Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan
Konsumen”. Dari hasil penelitian yang diperoleh, menunjukan bahwa kualitas
produk dan viral marketing merupakan salah satu hal yang penting untuk
menciptakan kepuasan bagi konsumen. Sehingga Somethinc dapat terus
mempertahankan dan mengembangkan kualitas produk yang sudah ada
mulai dari ingredients, packing, daya tahan, dan lainnya, serta memperbanyak
iklan di sosial media dengan konten-konten yang menarik agar terus dapat
meningkatkan penjualannya terutama melalui aplikasi belanja online (Nadira,
2023)
5. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi Muhammad Edy, yang berjudul
“Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Kemasan Produk Terhadap
Minat Beli Produk Skincare Somethinc”. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa variabel citra merek tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat
beli, sedangkan untuk variabel kualitas produk dan kemasan produk masing-
masing berpengaruh secara parsial terhadap minat beli serta variabel yang
paling dominan terhadap minat beli adalah variabel kemasan produk.
(Supriyadi, 2023)

2.2 Tinjauan Pustaka


2.2.1 Citra Merek
Citra merek adalah elemen yang tertanam dalam ingatan konsumen
ketika mereka membeli produk dari suatu merek tertentu. Menurut (Venessa,
2022) Citra merek merupakan tanggapan konsumen terhadap suatu merek,
mencerminkan asosiasi yang terdapat dalam pikiran atau benak konsumen.
Citra merek mencakup asosiasi atau keyakinan yang membedakan merek
tersebut dari yang lain, seperti simbol, desain huruf, atau warna yang khas.

2.2.1.1 Indikator Citra Merek


Citra merek adalah persepsi dan citra yang dimiliki oleh
konsumen terhadap suatu merek. Beberapa indikator atau elemen yang
dapat digunakan untuk mengukur citra merek meliputi:
1. Pencitraan Merek (Brand Perception): Bagaimana konsumen
melihat merek tersebut, apakah positif, negatif, atau netral.
2. Reputasi Merek (Brand Reputation): Sejauh mana merek dianggap
baik atau buruk berdasarkan pengalaman konsumen atau citra yang
dibangun melalui waktu.
3. Kualitas Produk (Product Quality): Persepsi konsumen terhadap
kualitas produk merek tersebut.
4. Kredibilitas Merek (Brand Credibility): Seberapa dipercayai merek
dalam memenuhi janji atau klaim yang dibuatnya.
5. Asosiasi Merek (Brand Associations): Hubungan antara merek
dengan karakteristik, nilai, atau citra tertentu dalam pikiran
konsumen.
6. Loyalitas Konsumen (Customer Loyalty): Tingkat kesetiaan
konsumen terhadap merek, yang dapat tercermin dalam seberapa
sering mereka memilih merek tersebut dibandingkan dengan merek
lain.
7. Kesesuaian dengan Target Pasar (Fit with Target Market): Sejauh
mana merek ini sesuai dengan nilai dan preferensi target pasar yang
dituju.
8. Inovasi dan Relevansi (Innovation and Relevance): Persepsi
konsumen terhadap sejauh mana merek tersebut inovatif dan
relevan dengan tren atau kebutuhan saat ini.
9. Desain dan Identitas Visual (Design and Visual Identity): Bagaimana
desain logo, warna, dan elemen visual merek tersebut diterima dan
diidentifikasi oleh konsumen.
10. Komunikasi Merek (Brand Communication): Bagaimana merek
berkomunikasi dengan konsumen melalui iklan, kampanye
pemasaran, dan saluran komunikasi lainnya.
11. Pengalaman Pelanggan (Customer Experience): Pengalaman yang
diberikan merek kepada konsumen selama proses pembelian,
penggunaan produk, dan layanan purna jual.

2.2.2 Kualitas Produk


Menurut (Cesariana, 2021) Kualitas produk merujuk pada totalitas
segala yang dapat disajikan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan konsumen dalam produk yang bermutu. Tingkat keahlian suatu
merek atau produk dalam menjalankan perannya dan memenuhi harapan
tercermin dalam kualitasnya. Kualitas produk dapat diukur dari sejauh mana
ketahanan produk tersebut, sehingga dapat dipercayai oleh konsumen.

2.2.2.1 Indikator Kuaitas Produk


Berikut adalah indikator dari kualitas produk:

1. Kinerja (Performance) adalah indikator yang terkait dengan


karakteristik dasar suatu produk.
2. Daya Tahan (Durability) merujuk pada umur atau ketahanan suatu
produk, menunjukkan seberapa lama produk dapat bertahan
sebelum perlu diganti. Semakin lama frekuensi penggunaan,
semakin tinggi daya tahan produk tersebut.
3. Kesesuaian dengan Spesifikasi (Kesesuaian dengan Spesifikasi)
berkaitan dengan sejauh mana kualitas operasional suatu produk
memenuhi kebutuhan konsumen yang telah ditetapkan atau bebas
dari cacat manufaktur.
4. Fitur adalah atribut produk yang dirancang untuk meningkatkan
fungsionalitas atau menarik perhatian pengguna.
5. Reliability (Keandalan) mengacu pada kemungkinan suatu produk
bekerja sesuai harapan atau tidak mengecewakan pengguna dalam
jangka waktu yang lama.
6. Estetika (Aesthetic) terkait dengan tampilan produk dan dapat dilihat
dari aspek seperti penampilan, aroma, rasa, dan bentuk.
7. Kesan Kualitas (Perceived Quality) menekankan bahwa, karena
pelanggan mungkin memiliki pemahaman atau pengetahuan
terbatas tentang produk, nilai harga, merek, iklan, kualitas, atau asal
produk, penilaian terhadap produk dapat dipengaruhi secara tidak
langsung oleh tindakan penggunaan.

2.2.3 Keputusan Pembelian


Mengidentifikasi suatu permasalahan, melakukan penelitian lebih lanjut
tentang suatu produk atau merek, dan mengevaluasi sejauh mana setiap
alternatif dapat menyelesaikan masalah merupakan langkah awal dalam
serangkaian proses yang berujung pada pengambilan keputusan pembelian.
Menurut (Nurfauzi, 2023) Keputusan pembelian adalah tindakan memilih satu
opsi dari dua atau lebih. Dengan kata lain, seseorang yang menghadapi
masalah harus mampu memilih satu opsi dari beberapa yang ada. Seseorang
berada dalam posisi untuk membuat keputusan pembelian ketika diberikan
dua opsi, yaitu membeli atau tidak membeli, dan kemudian memutuskan
untuk melakukan pembelian.

2.2.3.1 Indkator Minat Beli


Diperlukan penggunaan indikator yang sesuai untuk menilai
sejauh mana efektivitas berlangsung. Berikut adalah indikator yang
digunakan untuk mengukur minat beli, termasuk:

1. Tingkat Intensitas Pencarian Informasi, yakni tingkat intensitas


dalam mencari informasi mengenai suatu produk.
2. Hasrat untuk Membeli Secara Cepat, yakni Keinginan yang
dirasakan untuk segera memiliki dan membeli produk.
3. Preferensi yang Kuat, yakni Preferensi yang dimiliki hanya terhadap
produk tertentu, sehingga tidak mempertimbangkan produk lainnya.

2.3 Kerangka Hipotesis

Berdasarkan model penlitian di atas, maka yang dapat dihasilkan dalam


penelitian, antara lain:

1. Pengaruh citra merek terhadap minat konsumen beli Skincare


Somethinc secara parsial:
H0 = tidak ada pengaruh parsial dari citra merek terhadap minat beli
produk perawatan kulit Somethinc
H1 = terdapat pengaruh parsial dari citra merek terhadap minat beli pada
produk Skincare Somethinc.
2. Pengaruh kualitas produk terhadap minat konsumen beli Skincare
Somethinc secara parsial:
H0 = tidak ada pengaruh parsial dari kualitas produk terhadap minat beli
produk perawatan kulit Somethinc
H1 = terdapat pengaruh parsial dari kualitas produk terhadap minat beli
pada produk Skincare Somethinc
3. Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap minat konsumen beli
Skincare Somethinc secara parsial:
H0 = tidak ada pengaruh parsial dari citra merek dan kualitas produk
terhadap minat beli produk perawatan kulit Somethinc
H1 = terdapat pengaruh parsial dari citra merek dan kualitas produk
terhadap minat beli pada produk Skincare Somethinc.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian


Tahap-tahap yang ditempuh dalam penelitian, konseptualisasi, atau
penyelesaian kasus, dicatat dalam penelitian ini yang menerapkan metode
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah individu yang tertarik menggunakan
produk perawatan kulit Somethinc. Sebanyak 100 responden dipilih sebagai
sampel melalui penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Variabel
yang menjadi fokus penelitian melibatkan Pengaruh Citra Merek (X1), Kualitas
Produk (X2), dan Kemasan Produk (X3) terhadap Minat Beli Produk Skincare
Somethinc.

3.2 Populasi dan Sampel


2.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan kumpulan elemen yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penarikan kesimpulan
(Sanusi, 2020) Populasi adalah pengelompokan tempat-tempat di mana
subjek atau objek memiliki karakteristik, tingkat, dan keunikannya masing-
masing, yang telah disetujui oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dianalisis untuk mencapai kesimpulan (Sugiyono, 2022). Dalam penelitian ini,
populasinya adalah konsumen yang menggunakan produk Somethinc

2.2.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari total elemen yang dimiliki oleh
populasi, termasuk karakteristiknya. Dalam penelitian ini, pengambilan
sampel menggunakan teknik non-probability sampling, yang berarti setiap
elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel (Sugiyono, 2017). Kriteria dalam pemilihan sampel untuk
penelitian ini adalah individu yang telah menggunakan produk Somethinc
setidaknya dua kali dan memiliki pengalaman melihat produk Somethinc di
media sosial. Mengingat jumlah populasi tidak diketahui, ukuran sampel
ditentukan menggunakan rumus Lemeshow. (Riyanto dan Hatmawan, 2020),
yaitu:

2
Z P (1−P)
n=
d2

Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96
p = Maksimal estimasi 50%
d = Tingkat kesalahan 10%

Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang didapat yakni n =


1,962 . 0,5 (1−0,5) 0,1 2 = 0,9604 0,01 = 96 Berdasarkan perhitungan sampel
diatas, penelitian ini memerlukan jumlah sampel sebanyak 96 responden
yang kemudian dibulatkan menjadi 100 responden

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
berasal dari kuesioner. Kuesioner ialah diberikannya serangkaian pernyataan
ataupun pertanyaan tertulis dalam proses pengumpulan data yang dilaksanakan
pada responden agar dijawabnya. (Sugiyono, 2017) Skala pengukuran yang
digunakan penelitian ini yaitu skala likert. Skala likert dipakai guna menghitung
gejala sosial oleh seseorang atau sekelompok mengenai pandangan, sikap, dan
pendapat (Sugiyono, 2017) Responden akan mengisi angket dengan memilih
salah satu jawaban dari lima jawaban yang disediakan. Skor skala likert dipakai
penelitian ini, antara lain:
1. Sangat setuju : 5 skor
2. Setuju : 4 skor
3. Ragu – Ragu/ Netral : 3 skor
4. Tidak Setuju : 2 skor
5. Sangat Tidak Setuju : 1 skor
3.4 Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen
Tehnik uji instrumen yang dipakai oleh peniliti, diantaranya sebagai
berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengevaluasi keabsahan kuesioner,
di mana kuesioner dianggap valid jika pernyataan atau pertanyaan di
dalamnya dapat mencerminkan hal yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Imam Ghazali, 2011). Evaluasi validitas dilakukan dengan
memeriksa kesesuaian skor setiap pertanyaan atau pernyataan
dengan total skor variabel. Signifikansi uji validitas dapat ditentukan
dengan membandingkan nilai r_hitung dengan r_tabel untuk derajat
kebebasan (df) = n-2, di mana n adalah jumlah total sampel (Imam
Ghazali, 2011). Pernyataan dianggap valid jika nilai r_hitung > r_tabel
dan bersifat positif, dan dianggap tidak valid jika nilai r_hitung <
r_tabel dan bersifat negatif.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengevaluasi instrumen yang
digunakan dalam kuesioner dari segi indikator. Kuesioner dianggap
dapat diandalkan jika jawaban terhadap pernyataan atau pertanyaan
tetap konsisten sepanjang waktu (Imam Ghazali, 2011). Pengukuran
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode One shot, yang
mengukur keandalan satu kali saja. Formula yang digunakan dalam uji
reliabilitas adalah rumus Cronbach alpha, di mana variabel dianggap
andal jika nilai alpha pada uji reliabilitas melebihi 0,60.
2. Uji Pra Syarat
Uji prasyarat berguna untuk memahami distribusi data. Peneliti
menggunakan berbagai teknik uji prasyarat, beberapa di antaranya
adalah:
a. Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengevaluasi apakah ada
kemiripan antara variabel bebas (independen). Sebuah model regresi
yang baik seharusnya tidak menunjukkan adanya korelasi di antara
variabel bebas. Apabila variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel tersebut tidak dapat membentuk hubungan ortogonal.
Variabel dikatakan ortogonal jika nilai korelasinya antar variabel
independen adalah 0. Deteksi multikolinieritas dapat dilakukan
dengan mengamati nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off
digunakan untuk menentukan keberadaan multikolinieritas, yaitu jika
nilai toleransi ≤ 0,10, atau nilai VIF ≥ 10 (Imam Ghazali, 2011).
b. Uji Heteroskedatisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengevaluasi apakah
terdapat ketidaksesuaian dalam varian residual antar pengamatan
dalam model regresi. Homoskedastisitas terjadi ketika nilai varian
tetap konstan, sementara heteroskedastisitas terjadi jika nilai varian
berbeda-beda. Kualitas model regresi dapat diidentifikasi dengan
mengamati keberadaan homoskedastisitas atau ketiadaan
heteroskedastisitas (Imam Ghazali, 2011). Dalam penelitian ini,
pendeteksian heteroskedastisitas dilakukan menggunakan uji Glejser.
Jika hasilnya menunjukkan nilai signifikansi > 0,05, maka variabel
dianggap tidak mengalami heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengevaluasi apakah distribusi
residual dalam model regresi mengikuti distribusi normal. Dalam
penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan tingkat signifikansi
sebesar 5%. Data dianggap memiliki distribusi normal jika nilai hasil
uji normalitas lebih besar dari 0,05 (Imam Ghazali, 2011).
3. Uji Hipotesis
Tehnik uji hipotesis yang dipakai oleh peniliti, diantaranya sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Berganda
Peneliti melakukan analisis regresi berganda untuk meramalkan
sejauh mana fluktuasi variabel dependen, dengan memanipulasi dua
atau lebih variabel bebas sebagai faktor prediktor. Analisis regresi
berganda dapat dilakukan jika jumlah variabel bebas minimal 2 atau
lebih dari 1 (Imam Ghazali, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas pemasaran
digital (X1) dan brand Islami (X2) terhadap variabel terikat minat beli
(Y). Persamaan analisis regresi berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah (Imam Ghazali, 2011) :
Y= a+b1X1+b2X2+e
Dimana: Y : Minat beli
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi Citra Merk
b2 : Koefisien regresi Kualitas Produk
X1 : Citra Merk
X2 : Kualitas Produk
e : Standar Eror
b. Uji t (Signifikan Parameter Parsial)
Uji t (signifikansi parameter parsial) dilakukan untuk menguji
apakah variabel independen secara individual, dalam hal ini Ciitra
merk (X1), memiliki pengaruh yang signifikan. dan Kualitas produk
(X2) terhadap minat beli (Y). Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai antara thitung dengan ttabel dengan ketentuan:
1) Jika < dan nilai signifikansi > 0,05
maka diterima (tidak ada pengaruh)
2) Jika > dan nilai signifikansi < 0,05
maka ditolak (ada pengaruh)
c. Uji F (Signifikansi Parameter Simultan)
Uji F (signifikansi parameter simultan) dilakukan untuk
menentukan pengaruh secara keseluruhan dari variabel bebas
(variabel independen) terhadap variabel terikat (Imam Ghazali,
2011). Pengujian ini melibatkan perbandingan nilai antara F hitung
dan F tabel, dengan kriteria:
1) Jika < atau nilai signifikansi > 0,05
maka diterima (tidak ada pengaruh)
2) Jika > atau nilai signifikansi < 0,05
maka ditolak (ada pengaruh)
d. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengevaluasi
sejauh mana model mampu menjelaskan variasi dalam variabel
terikat. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Sebuah
nilai R² yang kecil mengindikasikan bahwa variabel independen
hanya dapat menjelaskan sebagian kecil variasi dari variabel
dependen. Semakin mendekati nilai 1, variabel independen mampu
menjelaskan sebagian besar variasi dari variabel dependen,
menunjukkan tingkat kemampuan model untuk meramalkan
variabilitas dalam variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2020). Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi Kasus Manik Outdoor Bandung). Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, 658.

Cesariana, C. (2021). Model Keputusan Pembelian Melalui Kepuasan Konsumen Pada Marketplace:
Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan(Literature Review Manajemen Pemasaran. Jurnal
Manajemen Pendiidkan dan Ilmu Sosial, 213.

Fauzi, R. U. (2023). Pengaruh Brand Ambassador, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Somethinc. Efektif, jurnal Bisnis dan Ekonomi, 76.

Nadira, A. (2023). PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN VIRAL MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN BELANJA ONLINE SKINCARE SOMETHINC DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN. 103.

Nurfauzi, Y. (2023). Literature Review:Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian,


Kualitas Produk dan Harga Kompetitif. MAnagement Studies and Entrepreneurship Journal,
184.

Sari, O. W. (2022). Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Merk Vicenza Dalam Perspektif Bisnis Syariah Studi Kasus Konsumen Toko Grosir Bang Iyuz
Way Dadi Sukarame Bandar Lampung Periode 2020. 73.

Supriyadi, M. E. (2023). PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN KEMASAN


PRODUKTERHADAP MINAT BELI PRODUK SKINCARESOMETHINC. JURNAL JEKMA, 135.

Venessa, I. (2022). MODEL CITRA MEREK MELALUI KEPUASAN PELANGGAN BEAR BRAND: HARGA
DAN KUALITAS PRODUK. Jurnal Ilmu Manajemen, 331.

Anda mungkin juga menyukai