Oleh:
HERA MARCELIA
C 201 18 282
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh:
HERA MARCELIA
C 201 18 282
Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing, Koordinator Program Studi S1 Manajemen,
Dr. Rosida P. Adam S.E. M.P Harnida Wahyuni Adda, SE, MA, Ph.D
NIP. 196208101987032001 NIP. 197503192000032001
DAFTAR ISI
USULAN PENELITIAN.......................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
DAFTAR TABEL..................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................7
1.1 Latar Belakang.............................................................................................7
2.1.1 Pemasaran........................................................................................18
2.4 Hipotesis.....................................................................................................36
3.4.1 Populasi............................................................................................39
3.4.2 Sampel..............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................56
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBA
Gambar 1. 1 Brand Etude House...........................................................................13
Gambar 1. 2 : Di Ulzzang Beuty Shop Kota Palu..................................................14
Gambar 1. 3 Tingkatan Brand Kategori Perawatan Pribadi...................................15
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Penelitian................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
untuk membuat penampilan yang cantik dan menarik, maka semakin banyak pula
pasar) yang ada. Dengan kondisi persaingan yang sangat kompetitif dari para
untuk membeli kosmetik yang sesuai dengan keinginan mereka dan seiring
membeli produk kosmetik untuk mereka konsumsi (Alwiyah & Nugroho, 2019).
demikian. Persaingan dalam dunia usaha semakin kuat dan ketat. Oleh karena itu,
keuntungan perusahan sebagai “the main goal of corporate”. Hal tersebut lebih
dapat menjadi tantangan bagi para produsen dan pelaku pasar untuk bekerja lebih
keras dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas yang menarik untuk konsumen.
sebagai salah satu negara memiliki populasi besar sehingga menjadi sasaran yang
masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih modiste. Sifat kritis tersebut
produk yang berkualitas, citra produk, model yang lebih beragam dan fasilitas
pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan penting dalam
kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil suatu
al., 2018).
Brand (merek) dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi
percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini konsumen akan mencoba berbagai
merek yang berbeda. Jika dirasakan merek tersebut cocok dan memenuhi apa
yang diharapkan dari produk sejenis, maka konsumen akan terus mecari merek
tersebut. Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, simbol desain, atau
kombinasinya yang mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan.
Merek ikut berperan andil dalam suatu usaha. Dalam suatu usaha, merek
memiliki Brand image (citra merek) tersendiri. Agar dapat bertahan di lingkungan
persaingan bisnis, perusahaan dapat membangun brand image. Brand image tidak
terlepas dari persepsi para pelanggan. Pelanggan dapat membeli produk dari suatu
perusahaan barang atau jasa, apabila ia mendapatkan kepuasan yang optimal dari
perusahaaan tersebut. Oleh karena itu, pelanggan melihat Brand image dari suatu
perusahaan tersebut.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Samuel & Lianto, (2014) Brand image
adalah pelanggan yang berpersepsi terhadap suatu merek. Brand image dapat
dapat menarik konsumen untuk menjadi pelanggan di sebuah perusahaan. Hal ini
Oleh karena itu, Brand image adalah salah satu faktor yang menunjang sebuah
produk.
akan kehandalan dan intensi baik merek”. Brand trust juga tergantung pada
kehandalan produk yang berbentuk barang ataupun jasa. Produk tersebut akan
dijual. Jika konsumen tertarik pada sebuah produk yang diluncurkan, maka
trust bisa didapatkan dari konsumen yang memiliki citra baik terhadap perusahaan
tersebut.
Brand image tidak terlepas dari kata brand trust. Brand trust memiliki arti,
dapat berekspektasi terhadap merek tersebut. Hal ini akan mendapatkan hasil yang
positif. Konsumen akan percaya jika adanya konsistensi merek sesuai dengan
harapannya.
karena itu, trust (kepercayaan) terdiri dari kenyamanan dan kepuasan konsumen.
Brand trust juga dapat digunakan untuk menunjukkan kualitas merek pada suatu
produk. Hal ini akan dapat membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Bukan hanya Brand image dan Trust yang menjadi hal penting dalam
karena kualitas produk menjadi salah satu penilaian untuk membeli produk.
Menurut Aaker & David, (2008) Perceived quality adalah kesesuaian antara
persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa selara keseluruhan dengan
apa yang telah diharapkan oleh konsumen. Kualitas suatu merk yan dipersepsikan
Di Indonesia pada era modern saat ini kosmetik menjadi salah satu
kebutuhan yang sangat penting khususnya bagi konsumen wanita, ini dilakukan
dari semakin meningkatnya penjualan produk kosmetik baik itu produk kosmetik
dalam negeri maupun luar negeri dari tahun ketahun. Persaingan bisnis yang kian
berbeda pada produknya, sehingga saat ini perusahaan terus bersaing memberikan
brand terbaik mereka. Salah satu brand yang terkenal saat ini adalah Etude House,
tahun 2008. Kualitas yang baik, harga terjangkau, desain yang cantik, dan
beragam varian warna menarik mampu menyita perhatian para pecinta make up di
Indonesia. Hal ini didukung dengan demam Kpop yang melanda Indonesia.
Sehingga, makin banyak yang tertarik untuk tampil cantik dan menarik bak idola
Kemasan cantik, warna serba pink, makeup yang playful dan harga yang
terjangkau membuat Etude House menjadi salah satu brand kosmetik Korea
makin banyak dari tahun ke tahun. Kalau bicara tentang Etude House, pasti orang-
orang langsung teringat BB cream nya yang booming di Indonesia. Adapun merek
yang selimuti warna Pink dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
melaksanakan pemenuhan suatu produk (barang atau jasa). Hal ini diawali
tergantung dari merek serta kepercayaan yang diberikan oleh Etude House.
Brand yang dimiliki oleh Etude House saat ini sudah terkenal luas
diseluruh dunia tidak terkecuali diindonesia bahkan di Kota Palu sudah masuk
produk-produk dari Etude House. Brand Merek yang dikeluarkan tidak lepas dari
brand Etude House lebih tinggi. Etude House Di Ulzzang Beuty Shop Kota Palu
terletak di Jln. Tanjung Santigi No 10, Palu 94111. Produk-produk yang ditawarkan
sangat beragam.
masyarakat. Ada beberapa produk yang ditawarkan oleh Etude House dari Make
Up, Perawatan Kulit dan Perawatan Tubuh. Adapun produk yang terkenal dari
Etude House adalah BB Cream Bright Fit. Akan tetapi produk ini melihat dari
Brand kategori perawatan pribadi tidak masuk dalam daftar Top Brand. Adapun
hasil Top Barnd yang keluarkan oleh Top Brand Award pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
produk yang dikeluarkan oleh Etude House melihat gambar di atas, terlihat bahwa
Barnd Etude House dengan produk BB Cream Bright Fit tidak masuk dalam
kosmetik korea tersebut. Sehingga ini yang melatar belakangi penelitian ini untuk
kota palu.
kota palu.
lebih lanjut bagi mahasiswa ataupun pihak lain yang ingin melakukan
konsumen.
strategi pemasaran dalam hal merek yang lebih baik untuk pengembangan
Adapun rancangan penulisan dalam Skripsi ini terbagi dalam lima bab,
yaitu:
BAB 1 Pendahuluan: pada bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan
pustaka yang berhubungan pada masalah yang diteliti, hasil pada penelitian
BAB 3 Metode Penelitian: pada bab ini dijabarkan tentang paradigma, jenis
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji instrument
BAB 4 Hasil dan Pembahasan: pada bab ini berisi tentang gambaran umum
penelitian, deskripsi hasil penelitian, hasil dan analisa uji hipotesis serta
BAB 5 Kesimpulan dan Saran: bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, saran
kepada Toko Ullzzang Beuty Shop dan saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
konsumen dengan menyediakan produk (barang dan jasa). Menurut Kotler &
dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi pemasaran
Hal ini akan dapat mempengaruhi konsumen. Seperti yang dikatakan oleh Kotler
yang dikutip oleh (Rizan et al., 2012), Brand image merupakan pandangan dan
tersebut juga merupakan gambaran tentang merek. Jika gambaran yang dianggap
Menurut Aaker & David, (2008) mengatakan, bahwa brand image adalah
sekelompok sosial merek yang ada di benak konsumen dan melekat di dalamnya .
Simamora dan Lim yang dikutip oleh Arista mendefinisikan, Brand image adalah
dikutip oleh (Arista & Sri, 2011), citra merek dapat berupa informasi. Informasi
sebagai perwakilan dari produknya. Produk ini adalah sebuah barang atau jasa
yang diluncurkan oleh perusahaan. Logo dan simbol juga menjadi pembeda antara
perusahaan dan pesaingnya. Hal ini dapat memperlihatkan mutu dan kualitas dari
perusahaan tersebut. Menurut Keller yang dikutip oleh Beatrice et al., (2014)
terhadap suatu merek. Hal tersebut terkenal dengan sebutan brand association.
image adalah sebuah brand atau merek menggunakan cara, supaya merek bisa
terlihat. Hal ini adalah bagaimana cara konsumen dapat menganggap pada suatu
merek.
Pada suatu produk juga memiliki kesan. Kesan dapat ditimbulkan oleh
suatu produk tersebut tergantung kepada citra merek yang dimiliki oleh produk
tersebut. Jika produk tersebut memiliki Brand image yang tinggi, maka produk
tersebut akan dapat menarik perhatian konsumen. Sedangkan, jika prduk tersebut
memiliki masalah atau menyalahi aturan dan tidak ada untuk memperbaikinya,
maka kesan yang ditimbulkan oleh produk tersebut akan buruk atau tidak baik.
terhadap suatu produk, maka ia akan mengarah untuk memilih produk yang
disukai ataupun terkenal. Menurut Cretu & Brodie, (2005) brand image
merupakan perilaku yang menjadi penentu kebiasaan konsumen. Hal ini dalam
membeli suatu produk. Citra merek juga bisa membedakan antara produk atau
jasa yang satu dengan lainnya. Hardjanti, (2011) menyarankan, bahwa citra
merek dapat meningkatkan kualitas merek. Jika kualitas merek meningkat, maka
suatu anggapan konsumen atau masyarakat terhadap suatu merek. Merek tersebut
berada di dalam sebuah produk. Produk tersebut yang akan ditawarkan kepada
konsumen. Setelah itu, konsumen dapat memahami produk tersebut. Oleh karena
itu, konsumen akan berperilaku dan beranggapan pada suatu produk tersebut.
2.1.2.2 Faktor-Faktor Pembentuk Brand Image
tertentu secara keseluruhan. Dalam hal ini Brand image memiliki faktor-faktor
yang dapat membentuk suatu brand image. Menurut Kotler yang dikutip oleh
diberikan oleh suatu brand (merek). Hal tersebut diberikan, agar konsumen
association juga dapat menciptakan sikap yang positif dari konsumen pada
masing-masing. Brand tersebut memiliki ciri khas yang unik dan menarik
serta berbeda dengan yang lain. sehingga, hal ini memunculkan sebuah
persepsi. Persepsi tersebut berupa anggapan dari konsumen terhadap suatu merek
dilihatnya. Menurut Sagita yang dikutip oleh Agusim, (2010), bahwa indikator
konsumen. Dalam hal ini, konsumen mempersepsikan suatu barang atau jasa yang
dibuat oleh perusahaan. Citra pembuat juga merupakan anggapan dari konsumen
terhadap suatu merek (barang atau jasa). Dalam hal ini, merek tersebut adalah
Merek dapat tertera dalam suatu produk. Jika suatu produk mampu
sebagai berikut:
a) Popularitas
b) Kredibilitas
c) Pengguna
2) Citra Pemakai (User Image)
ini, pemakai tersebut adalah yang menggunakan barang atau jasa. Pemakai
Produk tersbeut berupa barang atau jasa yang memiliki manfaat. Manfaatnya juga
a) Atribut produk
b) Harga produk
c) Kualitas atau mutu
d) Jaminan yang diberikan produk.
konsumen dapat menilai dan bertindak pada suatu merek tersebut. Menurut
Delgado, (2005) brand trust merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh
konsumen secara suka rela. Hal ini dilakukan untuk mengandalkan merek. Merek
dengan konsumen.
Menurut (Lau & Lee, 1999) mengartikan, bahwa brand trust adalah
mempercayai merek tersebut. Hal ini terjadi karena, merek tersebut sudah
Konsumen dapat memilih suatu brand juga karena brand tersebut menarik
brand tersebut. Hal ini karena merek tersebut memiliki kemampuan untuk
kesetiaan, jika hasil yang didapat positif. Oleh karena itu, kepercayaan konsumen
Menurut Lau & Lee, (1999) menyatakan, bahwa indikator brand trust meliputi :
1) Brand Characteristics
Hal tersebut dilakukan oleh konsumen saat melakukan penilaian terhadap suatu
merek. Konsumen melakukan penilaian sebelum melaksanakan pemebelian.
2) Company Characteristics
tentang perusahaan yang menghasilkan sebuah merek. Hal ini menjadi salah satu
Menurut Schiffman & Kanuk, (2007) “Consumer often judge the quality
associate with the product” dari definisi tersebut dijelaskan bahwa kesan kualitas
terhadap produk tersebut. Perceived Quality menurut Aaker & David, (2008)
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan
membeli produk yang didasarkan pada isyarat intrinsik dan ekstrinsik dari produk.
Pengukuran perceived quality beracuan pada dimensi kesan kualitas (Bruhn et al.,
2012) yang terdiri dari 5 hal, yaitu keamanan (safety), fungsional (functional),
melaksanakan pemenuhan suatu produk (barang atau jasa). Hal ini diawali
dilakukan oleh konsumen. Penilaian tersebut terdapat pilihan dua atau lebih
alternatif.
Konsumen mepunyai hak untuk memilih salah satu atau lebih alternatif
yang dibutuhkan. Hal ini didasarkan atas banyak pertimbangan tertentu. Menurut
Schiffman & Kanuk, (2007) suatu tindakan yang dipilih dari suatu keputusan dari
dua atau lebih pilihan alternatif. Pilihan alternatif tersebut disediakan untuk
suatu produk. Konsumen dapat memilih antara produk satu dengan lainnya. Jika
tersebut, konsumen dapat mengetahui suatu produk tersebut baik atau tidak.
konsumen. Menurut Engel, (1995) yang dikutip oleh Saputra, proses pengambilan
Fully planned purchase adalah suatu produk dan merek yang tealh terpilih
sebelumnya oleh konsumen. Hal ini dapat terjadi, ketika konsumen melibatkan
produk tinggi (barang otomotif) dengan produk rendah (kebutuhan rumah tangga).
Hal tersebut bermaksud konsumen dalam membeli suatu produk tinggi (barang
produk tersebut ditunda sampai hal yang dicari telah terkumpul. Keputusan akhir
dari pembelian produk dipengaruhi oleh discount harga atau display produk.
3. Unplanned Purchase
pajangan. Hal tersebut digunakan sebagai alternatif pada daftar belanja. Hal ini
untuk memutuskan produk yang dijualnya. Menurut Kotler & Keller, (2016) yang,
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
independent variables affect the dependent variable with a critical value ratio
(CR), but there is one independent variable that is not accepted with a P-value.
H1 indicates that the trust variable has a critical value ratio (CR) of 3,630 >
1,985 and a P value of 0,000 <0,05 so there is a positive and significant influence
convenience variable has a critical value ratio (CR) of 1.131 < 1.985 and a P
value of 0.261 < 0.05, so there is a negative relationship between a brand image
with the purchase decision but the variable is acceptable. H3 indicates that the
variable brand trust has a critical value ratio (CR) of 3.358> 1.985 and a P value
Taufik et al., (2021) The Effects of Perceived Quality and Brand Trust on
Purchase Intention on the Body Shop Products. The Body Shop as one of the
quality and brand trust on purchase intention on The Body Shop products. The
research method use in this research is the verification with a total sample of 100
level of 5%. The results showed that purchase intention was influenced by
results of this study indicate that the correlation coefficient value of the effect of
brand image on brand trust is 0.427 and a significance level of 0.000 <0.05, so
product's influence on brand trust is 0.112 and the research significance level is
purchasing decisions is 0.070 and the significance level is 0.038 <0.05, so that
suggested that Purbasari further emphasize the advantages of its products, either
Pengunjung Toko Kosmetik J-C Store dan Toko Kosmetik Brilliant Kota
positif dan signifikan variabel brand association dan perceived quality terhadap
keputusan pembelian baik secara parsial maupun secara simultan. Mustika Ratu
mengikuti tren produk kecantikan yang ada dan memberikan informasi yang cepat
kepada konsumen terkait produknya melalui berbagai macam iklan dan diskon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) citra merek dan persepsi kualitas
secara bersama-sama signifikan mempengaruhi keputusan pembelian produk
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama/Tahun/Judul Hasil
All independent variables affect the
dependent variable with a critical value ratio
(CR), but there is one independent variable
that is not accepted with a P-value. H1
indicates that the trust variable has a critical
value ratio (CR) of 3,630 > 1,985 and a P
Audrey & Usman, value of 0,000 <0,05 so there is a positive
(2021). Influence and significant influence between celebrity
Celebrity Endorser, endorser with a purchase decision. H2 shows
Brand Image, and that the convenience variable has a critical
1.
Brand Trust on value ratio (CR) of 1.131 < 1.985 and a P
Emina's Cosmetics value of 0.261 < 0.05, so there is a negative
Product Purchase relationship between a brand image with the
Decisions purchase decision but the variable is
acceptable. H3 indicates that the variable
brand trust has a critical value ratio (CR) of
3.358> 1.985 and a P value of 0.001 <0.05
so there is a positive and significant influence
between celebrity brand trust with a purchase
decision.
The Body Shop as one of the companies that
consistently produces environmentally
friendly products as well as efforts to provide
awareness to the public on the importance of
Taufik et al., (2021)
protecting the environment. This research
The Effects of
aims to determine how the influence of
Perceived Quality and
perceived quality and brand trust on
2. Brand Trust on
purchase intention on The Body Shop
Purchase Intention on
products. The research method use in this
the Body Shop
research is the verification with a total
Products
sample of 100 respondents. The analytical
and the coefficient of determination at a
significant level of 5%. The results showed
that purchase intention was influenced by
No Nama/Tahun/Judul Hasil
perceived qualit by 67.89% and brand trust
by 76.38%.
The results of this study indicate that the
correlation coefficient value of the effect of
brand image on brand trust is 0.427 and a
significance level of 0.000 <0.05, so that H0
is rejected and H1 is accepted. The
correlation coefficient value of the product's
influence on brand trust is 0.112 and the
research significance level is 0.006 <0.05, so
Astuti, (2020) The
that H0 is rejected and H2 is accepted. The
Influence of Brand
correlation coefficient value of the effect of
Image and Product
brand image on purchasing decisions is 0.140
Quality on Purchase
and the significance level is 0.013 <0.05, so
Decisions in Matte
that H0 is rejected and H3 is accepted. The
Lipstick Purbasari
3. correlation coefficient value of the effect of
Products through
product quality on purchasing decisions is
Brand Trust as a
0.070 and the significance level is 0.038
Mediation Variables
<0.05, so that H0 is rejected and H4 is
(Case Study of Female
accepted. The correlation coefficient value of
Students in Denpasar
the influence of brand trust on purchasing
City)
decisions is 0.770 and the research
significance level is 0.000 <0.05, so that H0
is rejected and H5 is accepted. It is suggested
that Purbasari further emphasize the
advantages of its products, either through
advertisements or by distributing a special
Purbasari product catalog that explains the
advantages of the products being marketed.
Berdasakan hasil analisis, dapat disimpulkan
Yuningsih & Suryoko,
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
(2019) Pengaruh Brand
variabel brand association dan perceived
Association Dan
quality terhadap keputusan pembelian baik
Perceived Quality
secara parsial maupun secara simultan.
Terhadap Keputusan
Mustika Ratu hendaknya menampilkan
Pembelian Produk
4. testimoni-testimoni hasil pemakaian produk
Mustika Ratu (Studi
kepada konsumen, menambah instruksi yang
pada Pengunjung Toko
lebih spesifik atas pemakaian produk,
Kosmetik J-C Store dan
mengikuti tren produk kecantikan yang ada
Toko Kosmetik
dan memberikan informasi yang cepat kepada
Brilliant Kota
konsumen terkait produknya melalui berbagai
Semarang)
macam iklan dan diskon
5. Putri et al., (2019) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)
No Nama/Tahun/Judul Hasil
citra merek dan persepsi kualitas secara
bersama-sama signifikan mempengaruhi
Pengaruh Brand Image
keputusan pembelian produk kosmetik La
Dan Perceived Quality
Tulipe. 2) citra merek tidak berpengaruh
Terhadap Keputusan
signifikan terhadap keputusan pembelian
Pembelian Produk
produk kosmetik La Tulipe di Kota Padang.
Kosmetik La Tulipe Di
3) persepsi kualitas berpengaruh positif
Kota Padang
signifikan berpengaruh pada keputusan
pembelian.
Sumber: Data diolah kembali 2021
tiga variabel atau lebih dalam sebuah penelitan. Variabel dalam penelitian ini
adalah variabel dependen dan variabel indepeden. Variabel dependen terdiri dari
Brand image (X1), brand trust (X2), dan perceived quality (X3). Sedangkan
variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Agar pembacaan dapat lebih
Rumusan tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu proses dan alur dalam
Palu”.
(X1)
Brand Image
Gambar 2. 1(Y)
(X2)
Kerangka Pikir Penelitian
Keputusan Pembelian
Brand Trust
Keterangan : =
Pengaruh Serempak
=
(X3)
Pengaruh Parsial
Perceived Quality
2.4 Hipotesis
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
METODE PENELITIAN
gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab-
beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut
paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik
X3) yang terdiri dari Brand Image, Brand Trust Dan Perceived Quality serta satu
untuk mengetahui pengaruh atau hubungan, antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data opini individu, penelitian
Penelitian ini digunakan peneliti untuk melihat apakah terdapat pengaruh oleh
variabel independen yaitu Brand Image, Brand Trust Dan Perceived Quality
yang meneliti sebagai subjek di di Ulzzang Beuty Shop. Waktu penelitian ini
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono, (2017) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditentukan oleh peneliti untuk diamati dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini ialah seluruh masyarakat kota Palu
yang mengetahui dan sedang berminat untuk membeli produk yang ada di
3.4.2 Sampel
sampel pada penelitian ini yaitu non-pobability sampling yang dilakukan dengan
cara purposive sampling yang berarti teknik penentuan sampel yang digunakan
dengan petimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Adapun pertimbangan sampel
Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini merujuk pada teori Roscoe
adalah minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono, 2017).
Jumlah variabel yang digunakan ialah 4 yang terdiri dari variabel independen
(Brand Image, Brand Trust Dan Perceived Quality) dan variabel dependen
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari data
kuantitatif dan kualitatif. Adapun data kuantitatif dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Data kuantitatif yang digunakan yaitu data kuesioner berupa hasil tanggapan
responden yang dibagikan melalui layanan google form. Data yang diperoleh
1. Data nominal adalah data yang paling rendah dalam pengukuran data,
berupa data dalam bentuk kategori tetapi tidak ada tingkatannya dan
2. Data ordinal tergolong data kualitatif namun dengan level yang lebih tinggi
dibandingkan dengan data nominal. Jika dalam data nominal semua data
penelitian ini data ordinal dapat dilihat dari data kuesioner mengenai
3. Data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data
ordinal karena selain dapat bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dapat
variabel rentang umur responden yang dapat dilihat pada hasil pengujian
SPSS. Kemudian data interval dapat terlihat dalam skala likert yang
4. Data rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi di antara
jenis data lainnya, data rasio bersifat angka dalam arti sesungguhnya (bukan
kategori) dan termasuk golongan data kuantitatif yang memiliki operasi
matematika.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Adapun data primer dan sekunder dalam penelitian ini sebagai berikut:
Menurut Sugiyono, (2017) data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung ke lapangan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pembagian
Menurut Sugiyono, (2017) data sekunder adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui pihak lain. Untuk mendapatkan data sekunder peneliti
mencari informasi melalui internet dan membaca artikel yang berkaitan dengan
penelitian yang mempunyai variasi nilai dan ditetapkan dalam penelitan. Variabel-
variabel yang akan menjadi objek analisis dikelompokkan menjadi dua yaitu
variabel independen (variabel bebas) yang diberi simbul (X) dan variabel
dependen (variabel terikat) yang diberi simbol (Y). Dua variabel utama yang
dependen (Y). Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini adalah
persepsi. Persepsi tersebut berupa anggapan dari konsumen terhadap suatu merek
dilihatnya. Menurut Mohammad dalam Sagita yang dikutip oleh Agusim, bahwa
konsumen. Dalam hal ini, konsumen mempersepsikan suatu barang atau jasa yang
dibuat oleh perusahaan. Citra pembuat juga merupakan anggapan dari konsumen
terhadap suatu merek (barang atau jasa). Dalam hal ini, merek tersebut adalah
Merek dapat tertera dalam suatu produk. Jika suatu produk mampu
sebagai berikut:
a) Popularitas
b) Kredibilitas
c) Pengguna
ini, pemakai tersebut adalah yang menggunakan barang atau jasa. Pemakai
Produk tersbeut berupa barang atau jasa yang memiliki manfaat. Manfaatnya juga
a) Atribut produk
b) Harga produk
c) Kualitas atau mutu
d) Jaminan yang diberikan produk.
Menurut Lau dan Lee menyatakan, bahwa indikator brand trust meliputi :
1) Brand Characteristics
Hal tersebut dilakukan oleh konsumen saat melakukan penilaian terhadap suatu
2) Company Characteristics
tentang perusahaan yang menghasilkan sebuah merek. Hal ini menjadi salah satu
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan
beracuan pada dimensi kesan kualitas yang terdiri dari 5 hal, yaitu keamanan
(sensory)
memutuskan produk yang dijualnya. Menurut Kotler dan Keller yang dikutip oleh
2. Pencarian informasi
1) Keinginan mendapatkan informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
Tabel 3. 1
Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
a) Popularitas
Citra Pembuat
b) Kredibilitas
(Corporate Image)
c) Pengguna
Citra Pemakai (User
Image)
Pemakai itu sendiri
Brand
Liker
Image a) Atribut produk
b) Harga produk
Citra Produk (Product
Image) c) Kualitas atau mutu
d) Jaminan yang
diberikan produk.
a) Brand predictabilitics
(dapat diramalkan)
Brand Characteristics
b) Brand competence
(kompeten)
Brand
a)Reputasi suatu Liker
Trust
perusahaan
Company
b)Motivasi suatu
Characteristics
perusahaan
c)Integritas suatu
Variabel Dimensi Indikator Skala
perusahaan
a) Kesukaan terhadap
Customer Brand merek
Characteristrics b) Pengalaman terhadap
merek.
keamanan (safety)
fungsional (functional) Liker
Perceived
kesan kualitas citra (image)
Quality
nutrisi (nutrition)
indrawi (sensory)
Pengenalan kebutuhan 1) Kebutuhan atas
atau masalah produk
1) Keinginan
Pencarian informasi mendapatkan informasi
2) Upaya pencarian
sumber informasi
1) Perbandingan
Evaluasi alternatif
Keputusan dengan merek lain
Liker
Pembelian 1) Persetujuan
menggunakan produk
Keputusan pembelian
2) Pemilihan jenis
produk
1) Kepuasan setelah
menggunakan produk
Perilaku jasa beli
2) Keinginan
pembelian ulang
Sumber: Data diolah 2021
yaitu:
1. Observasi
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pshiologi.
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek yang diteliti
pada kuesioner dengan menggunakan skala likert, skala ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat serta persepsi orang atau kelompok dalam menjawab
atau menjelaskan tentang fenomena sosial yang terjadi. Untuk menguji instrumen
penelitian dapat dilakukan pada Toko Palu Makeup dengan sampel sebanyak 30
orang dalam bentuk pernyataan, berikut lima kategori penilaian dalam skala likert:
Tabel 3. 2
Skala pengukuran
Alternatif Jawaban Bobot Penilaian
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Data diolah kembali 2021
3.8.1 Uji Validitas
Uji ini memberikan gambaran atau petunjuk tingkat kehandalan sebuah alat
ukur dalam mengukur sesuatu yang akan diukur. Lebih jauh lagi, uji validitas
dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketepatan
dengan kriteria (skor total) dan korelasi yang tinggi. Ketentuan minimum agar
penelitian bisa diandalkan. Jika sebuah alat ukur digunakan dua kali untuk menilai
gejala yang sama kemudian dihasilkan hasil yang relative konsisten dari
pengukuran tersebut, maka alat ukur dapat dinyatakan reliable. Uji reliabilitas
item-item instrument menjadi dua kelompok yaitu kelompok ganjil dan genap lalu
Uji asumsi klasik merupakan bentuk analisis untuk menilai apakah ada
masalah yang berkaitan dengan asumsi klasik pada model regresi linear OLS
(Ordinary Least Square). Regresi OLS ada dua yaitu regresi linear sederhana dan
regresi linear berganda. Uji asumsi klasik untuk regresi linear berganda terdiri dari
Menurut (Ghozali, 2016), uji asumsi klasik terdiri dari tiga yaitu:
3.9.1.1Uji Normalitas
Menurut Ghozali, (2016) uji normalitas yaitu uji yang dilakukan untuk
menguji apakah dalam model regresi ini, variabel independen dan variabel
residul berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Salah satu cara untuk mengetahui normalitas data dengan grafik yaitu
dengan melihat kurva normal P-Plot. Dasar dalam pengambilan keputusan pada
a. Ketika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Ketika data menyebar dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal tersebut, maka model regresi ini tidak memenuhi asumsi normalitas.
adalah jika nilai signifikan kurang dari 0,05, maka data tidak terdistribusi dengan
normal dan jika nilai signifikan lebih dari 0,05, maka data yang ada terdistribusi
dengan normal.
apakah pada model regresi ini terdapat kesesuaian pada variabel bebas. Model
regresi yang baik, tidak akan terjadi kesesuaian antara variabel bebas. Pada
multikolinearitas didalam model regresi yaitu dengan melihat dari nilai tolerance
dan Variance Inflation Flafour, nilai tolerance yang lebih dari 0,1 dan nilai VIF
bebas.
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance pada residual satu
plot, apabila penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola
tertentu maka bisa dikatakan terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya, apabila
penyebaran data tidak teratur dan tidak membentuk seperti pola tertentu maka hal
variabel dependen. Uji regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh indikator dari variabel independen (bebas) yaitu: Brand image (X1),
Brand Trust (X2), Perceived Quality. (X3) terhadap variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2017) :
Dimana :
Keterangan:
Y = Variabel dependen
a = Konstanta
b1….bn= Koefesien regresi
X1…X1 = Variabel independen
e = Standard error
Bila formasi matematis regresi linear berganda tersebut diaplikasikan
dalam penelitian ini, maka akan diperoleh bentuk persamaan sebagai berikut :
sebagai berikut :
tersebut.
dimana derajat signifikan yang diterapkan yaitu α = 0,05 dengan bentuk pengujian
sebagai berikut:
Aaker, & David, A. (2008). Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari
suatu Merek. Terjemahan oleh Aris Ananda. Cetakan Ketiga. Mitra Utama.
Wiwaha.
Arista, D., & Sri Rahayu Trisatuti. (2011). Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan
Merek, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen’ Aset,. 13(1).
Audrey, A. N., & Usman, O. (2021). Influence Celebrity Endorser, Brand Image,
Beatrice, C. H., Dharmayanti, D., & Karina, R. (2014). Pengaruh Brand Identity
Bruhn, M., Schoenmueller, V., & Schafer, D. B. (2012). Are social media
Chapman, J., & Wahlers, R. (1999). A Revision and Empirical Test of the
Cretu, A. E., & Brodie, R. J. (2005). The influence of brand image and company
Auckland .
Fauziyah, S. (2016). Pengaruh Brand Trust dan Brand Equity terhadap Loyalitas
Universitas Diponegoro.
Pearson Education,Inc.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016b). Marketing management. Pearson.
Lau, G. T., & Lee, S. H. (1999). Consumers’ Trust in a Brand and the Link to.
Puspita, Alfiani, D., Ilmi, Z., & Lestari, D. (2019). Pengaruh Label Halal Dan
Putri, T. A., Marwan, M., & Rahmidani, R. (2019). Pengaruh Brand Image Dan
https://doi.org/10.24036/jmpe.v1i4.5651
Rizan, M., Saidani, B., & Sari, Y. (2012). Pengaruh Brand Image dan Brand Trust
terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro (Survey Konsumen Teh Botol
Sosro di Food Court ITC Cempaka Mas, Jakarta Timur. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia, 3(1).
Samuel, H., & Lianto, A. S. (2014). Analisis Ewom, Brand Image, Brand Trust
Pemasaran, 8(2).
Taufik, I., Syafei, R. S., Tobing, F. F. L., Aditia, S., Febriansyah, Y. I., &
https://doi.org/10.48047/rigeo.11.3.133
Yuningsih, R., & Suryoko, S. (2019). Pengaruh Brand Association Dan Perceived
Pengunjung Toko Kosmetik J-C Store dan Toko Kosmetik Brilliant Kota
KUESIONER PENELITIAN
Kepada:
Pengguna Produk Etude House
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara(i)
Di-
Tempat
Dengan hormat,
Hormat Saya,
I. INDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
a. Laki laki
b. Perempuan
3. Usia :
a. < 20 Tahun
b. 20 - 29 Tahun
c. 30 - 39 Tahun
d. > 40 Tahun
4. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Negeri
c. Swasta
d. Wirausaha
e. Lain-lain
a. < Rp2.500.000
b. Rp2.500.000 s/d Rp5.000.000
c. > Rp5.000.000
TERIMA KASIH