TARGETING CONSUMERS
Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Oleh :
Indri Farisa L
Dzikri
INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Tujuan Penulisan .............................................................................................
C. Rumusan Masalah............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. memungkinkan para
pemasar meramalkan
bagaimana konsumen
akan bereaksi di pasar dan
C. memahami alasan-alasan
mereka dalam mengambil
keputusan untuk membeli.
Konsumen
D. dengan perilakunya
merupakan wujud
kekuatan tawar yang
menjadi salah satu
kekuatan
E. kompetitif yang
menentukan intensitas
persaingan dan
keuntungan perusahaan.
Perusahaan
F. harus mampu
memenangkan persaingan
dalam merebut
konsumen. Untuk itu
perusahaan
G. memerlukan rancangan
strategi pemasaran yang
tepat. Sebagai pemasar,
perilaku konsumen
H. merupakan pegangan
untuk memahami
konsumen, selanjutnya
pemahaman ini akan
I. membangun keunggulan
bersaing bagi perusahaan.
Persaingan yang ketat
antar perusahaan
J. saat ini, membuat
perusahaan harus mampu
untuk mengambil
langkah yang tepat
dalam
K. pengambilan keputusan.
Hal ini dilakukan agar
penerapan strategi
pemasaran tidak salah
L. sasaran, serta mencapai
target atau tujuan yang
telah ditetapkan. Strategi
pemasaran yang
M. tepat tentunya harus
mampu menjangkau
konsumen yang tepat,
yang mampu
menghasilkan
N. penjualan dan keuntungan
yang kontinyu bagi
perusahaan.
O. Bidang riset konsumen
berkembang sebagai
perluasan bidang riset
pemasaran untuk
P. memungkinkan para
pemasar meramalkan
bagaimana konsumen
akan bereaksi di pasar dan
Q. memahami alasan-alasan
mereka dalam mengambil
keputusan untuk membeli.
Konsumen
R. dengan perilakunya
merupakan wujud
kekuatan tawar yang
menjadi salah satu
kekuatan
S. kompetitif yang
menentukan intensitas
persaingan dan
keuntungan perusahaan.
Perusahaan
T. harus mampu
memenangkan persaingan
dalam merebut
konsumen. Untuk itu
perusahaan
U. memerlukan rancangan
strategi pemasaran yang
tepat. Sebagai pemasar,
perilaku konsumen
V. merupakan pegangan
untuk memahami
konsumen, selanjutnya
pemahaman ini akan
W. membangun keunggulan
bersaing bagi perusahaan.
Persaingan yang ketat
antar perusahaan
X. saat ini, membuat
perusahaan harus mampu
untuk mengambil
langkah yang tepat
dalam
Y. pengambilan keputusan.
Hal ini dilakukan agar
penerapan strategi
pemasaran tidak salah
Z. sasaran, serta mencapai
target atau tujuan yang
telah ditetapkan. Strategi
pemasaran yang
AA. tepat tentunya harus
mampu menjangkau
konsumen yang tepat,
yang mampu
menghasilkan
BB. penjualan dan keuntungan
yang kontinyu bagi
perusahaan.
A. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Para peneliti konsumen awalnya hanya sedikit yang memikirkan suasana hati
(mood), emosi,atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa
konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, uang secara obyektif
menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang
memberikan manfaat (kepuasan) tertinggi dengan harga terendah. Akhirnya, para
peneliti menyadari bahwa para konsumen tidak selalu secara sadar mengtahui
mengapa mereka mengambil keputusan yang mereka lakukan.Pada akhir tahun
1950-an metodologi dichter (yang disebut riset motivasi) yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan kualitatif dipakai secara luas oleh para riset konsumen.
Hingga sekarang ini, para peneliti konsumen menggunakan 2 metodologi riset
yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu riset kuantitatif dan
riset kualitatif
A. RISET KUATITATIF
B. RISET KUALITATIF
C. Interpretivisme
5. Menganalisis data
Menurut Malhorta dan Birks (2007) data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber lain yang sudah ada. Data sekunder termasuk data yang
dihasilkan dalam suatu organisasi, informasi yang disediakan oleh sumber
bisnis dan pemerintah, perusahaan riset pemasaran komersial, dan database
terkomputerisasi. Analisis data sekunder yang tersedia merupakan langkah
penting dalam proses mendefinisikan masalah, dengan kata lain data primer
tidak boleh dikumpulkan sampai data sekunder yang tersedia telah
sepenuhnya dianalisis. Data sekunder informasi masa lalu dan tren
sehubungan dengan penjualan, pangsa pasar, profitabilitas, teknologi,
populasi, demografi dan gaya hidup dapat membantu peneliti untuk
memahami masalah riset pemasaran yang mendasarinya. Pencarian data
sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder adalah
setiap data yang pada awalnya dihasilkan untuk tujuan tertentu yang berbeda
dengan tujuan riset yang sekarang. Informasi ini meliputi hasil riset yang
didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh berbagai organisasi luar, data
yang dihasilkan di dalam perusahaan untuk studi sebelumnya, dan bahkan
informasi pelanggan yang dikumpulkan oleh bagian penjualan atau bagian
kredit perusahaan. Mengumpulkan data sekunder disebut riset sekunder.
(riset sesungguhnya yang dilakukan para peneliti perorangan atau organisasi
untuk memenuhi tujuan khusus disebut riset primer). Hasil riset sekunder
kadang-kadang memberikan pengertian yang cukup mengenai masalah yang
ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset primer. Jika
dibutuhkan informasi yang lebih rinci maka data primer harus dikumpulkan.
Penelitian untuk memperoleh informasi yang rinci lebih mahal dan lebih
banyak memakan waktu daripada riset sekunder tetapi mungkin dapat
menghasilkan gambaran yang lebih akurat daripada studi yang didasarkan
pada data sekunder saja.
a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita
tentukan sebelumnya.
Bagaimana kita mencari data sekunder? Dalam mencari data sekunder kita
memerlukan strategi yang sistematis agar data yang kita peroleh sesuai
dengan masalah yang akan diteliti. Beberapa tahapan strategi pencarian data
sekunder adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Kebutuhan
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan
dilakukan secara manual atau dilakukan secara online. Jika dilakukan
secara manual, maka kita harus menentukan strategi pencarian dengan
cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi internal dan /
atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita
perlu menentukan tipe strategi pencarian; kemudian kita memilih
layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang cocok dengan
masalah yang akan kita teliti.
d. Evaluasi Data
e. Menggunakan Data
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut
kita tidak boleh lakukan secara sembarangan. Kita memerlukan beberapa
pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:
a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.
b. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada
kualitas dan kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati
dalam memilih dan menggunakannya.
Para peneliti konsumen awalnya hanya sedikit yang memikirkan suasana hati (mood),
emosi,atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa
konsumen adalahpengambil keputusan yang rasional, uang secara obyektif
menilai barang dan jasa yangtersedia bagi mereka dan hanya memilih yang
memberikan manfaat (kepuasan) tertinggidengan harga terendah. Akhirnya, para
peneliti menyadari bahwa para konseumen tidakselalu secara sadar mengtahui
mengapa mereka mengambil keputusan yang merekalakukan.Pada akhir tahun 1950-an
metodologi dichter (yang disebut riset motivasi) yang padadasarnya menggunakan
pendekatan kualitatif dipakai secara luas oleh para riset konsumen.Hingga sekarang ini, para
peneliti konsumen menggunakan 2 metodologi riset yang berbedauntuk mempelajari
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan menggunakan data sekunder dengan cerdas dalam proses pemasaran
mereka dapat meningkatkan efektivitas kampanye mereka. Mereka dapat
menargetkan konsumen dengan lebih baik, mengurangi pemborosan sumber
daya, dan meningkatkan retensi konsumen melalui pesan yang relevan dan
menarik.
2. Saran
Saya berharap agar makalah ini mudah dimengerti oleh para pembaca dan
bermanfaat sebagai literatur. Saya juga berharap agar hasil dari analisis
makalah ini mampu mempermudah bagaimana cara pengumpulan data
dengan mengambil data sekunder.
DAFTAR PUSTAKA