Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai RISET
KONSUMEN DAN SEGMENTASI PASAR.
Makalah ini telah dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai media untuk membantu
menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Selama proses penyusunan tugas ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1
Ibu Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari, SE., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku
Konsumen
Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
penyusunan.
Semoga seluruh amal dan kebaikan yang diberikan dapat diterima dan mendapatkan pahala
dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat kami
harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....1
DAFTAR ISI..2
BAB I PENDAHULUAN..3
1.1 Latar Belakang.3
1.2 Rumusan Masalah.................3
1.3 Tujuan Penulisan..4
BAB II PEMBAHASAN....5
2.1 Hubungan Riset Konsumen Dengan Riset Pemasaran.........5
2.2 Pendekatan Dalam Riset Konsumen ................5
2.3 Proses Riset Konsumen .........................................7
2.4 Etika Dalam Riset Konsumen10
2.5 Pengertian Segmentasi Pasar......11
2.6 Dasar Untuk Segmentasi12
2.7
Kriteria
Untuk
Membidik
Segmen
Pasar
Secara
Efektif.17
2.8
Melaksanakan
Strategi
Segmentasi........18
BAB III PENUTUP.20
3.1 Kesimpulan.................20
3.2 Saran-Saran.................21
DAFTAR PUSTAKA..22
BAB I
2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Riset konsumen dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang
diinginkan oleh setiap konsumen. Riset konsumen tersebut meneliti dan mempelajari garis besar
kebutuhan yang menjadi minat dan kesukaan masing-masing konsumen. Mengetahui hal ini,
perusahaan secara khusus memberikan ragam bentuk penawaran melalui fasilitas dan pelayanan
yang selalu diperbaharui. Keputusan pembelian sebagai bentukan perilaku konsumen didasarkan
pada berbagai faktor yang membuat konsumen puas terhadap produk maupun jasa yang telah
digunakan. Pengambilan keputusan bukan merupakan sesuatu hal yang mudah, karena
menyangkut masa yang akan datang, yang harus dihadapi perusahaan dengan ketidakpastian.
Selanjutnya riset konsumen dan segmentasi pasar merupakan dua konsep yang saling
mengisi. Tanpa segmentasi pasar yang menentukan dan terdiri dari berbagai macam orang
dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda, hanya
sedikit alasan untuk mengadakan riset konsumen.
Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk melakukan
bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu penawaran produk atau bauran
pemasaran yang sama kepada setiap orang. Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih
logis untuk memenuhi kebutuhan akan konsumen melalui riset tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Riset Konsumen Dengan Riset Pemasaran
4
Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran, hampir
semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukannya pada aspek-aspek
lain dalam proses pemasaran. Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen digunakan
untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama mempelajari perilaku
konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen
akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi dan untuk memahami cara mereka mengambil
keputusan membelinya
2.2 Pendekatan Dalam Riset Konsumen
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana hati
(mood), emosi, atau situasi terhadap kepuasan konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran
hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan para konsumen adalah pengambil keputusan yang
rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya
memilih yang memberikan manfaat (kepuasan) tertinggi dengan harga terendah.
Pada tahun 1939, seorang psikoanalis dari Wina yang bernama Ernest Ditcher mulai
memakai teknik psikoanalis Freud untuk menyingkap motivasi yang tersembunyi pada diri
konsumen. Pada akhir tahun 1950-an, metodologi risetnya yang disebut riset motivasi pada
dasarnya merupakan pendekatan kualitatif, dipakai secara luas oleh para riset konsumen. Para
peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologiriset yang berbeda untuk
mempelajari perilaku konsumen yaitu dengan riset kuantitatif dan riset kualitatif.
Riset Kuantitatif
Riset kuantitatif bersifat deskriptif dan digunakan untuk memahami pengaruh berbagai
masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para pemasar meramalkan
perilaku konsumen. Pendekatan riset ini dikenal sebagai positivisme dan para penelitinya
dikenal sebagai positivis. Metode riset yang digunakan terdiri dari eksperimen, teknik survey,
dan observasi. Hasil-hasilnya bersifat deskriptif, empiris, dan jika diambil secara acak (dengan
menggunakan sampel probabilitas) dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.
Riset Kualitatif
5
ASUMSI
A. Positivisme
Rasionalitas
Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
Penyebab perilaku dapat dikenali
6
2.
3.
4.
5.
Menganalisis data
6.
Merupakan hal penting bagi manajer pemasaran dan peneliti untuk menyepakati dari awal
maksud dan tujuan studi untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Tujuan yang
dipertimbangkan secara teliti membantu menemukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.
dalam untuk studi sebelumnya, dan bahkan informasi pelanggan yang dikumpulkan oleh bagian
penjualan atau bagian kredit perusahaan.
3. Merancang Studi Riset Primer
Pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbed dari sudut metode pengumpulan data ,
rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan data yang digunakan, sehingga tiap-tiap
pendekatan riset dibahas secara terpisah.
Rancangan studi riset kuantitatif meliputi metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan
pembuatan alat pengumpulan data (misalnya kuesioner).
1.
Penelitian Observasi, merupakan metode riset konsumen yang penting, untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara orang dan produk dengan
memperhatikan mereka selama proses membeli dan menggunakan produk. Penelitian observasi
juga dipakai secara luas untuk memahami proses pembelian dan konsumsi.
2.
Eksperimentasi, Eksperimen terkontrol menjamin bahwa setiap perbedaan hasil peubah tak
bebas (dependent variable) disebabkan oleh perlakuan yang berbeda terhadap variable yang
sedang dipelajari dan bukan oleh faktor-faktor luar.
3.
Survei, dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain: (a) Survei wawancara perorangan,
(b) Survei melalui telepon, (c) Survei melalui pos.
Dalam memilih format riset yang tepat untuk studi kualitatif, maka harus dipertimbangkan tujuan
studi dan jenis data yang diperlukan. Metode riset yang digunakan mungkin berbeda
komposisinya, tetapi semuanya mempunyai akar dari psikoanalitis dan aspek klinis ilmu
psikologi, dan menekankan pada tipe pertanyaan terbuka dan jawaban bebas.
Penentuan Sampel
Sebuah komponen terpadu dalam rancangan riset adalah rencana penentuan sampel. Jumlah
sampel tergantung pada besarnya anggaran maupun tingkat kepercayaan yang diinginkan pelaku
pasar dari hasil risetnya. Semakin banyak sampel, semakin besar kemungkinan jawaban akan
mencerminkan keseluruhan populasi yang sedang dipelajari. Jika semua hasil riset dapat
diproyeksikan ke keseluruhan populasi, maka harus dipilih sampel probabilitas. Namun, jika
dianggap sudah memadai (bersifat mewakili), maka sampel nonprobabilitas dapat dipilih.
4. Pengumpulan Data Primer
Studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu pengetahuan sosial yang sangat terlatih
untuk mengumpulkan data. Studi kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang
dipekerjakan dan dilatih langsung oleh peneliti dalam melakukan wawancara di lapangan. Semua
kuesioner yang sudah diisi di tinjau secara teratur ketika studi riset berlangsung untuk
memastikan bahwa jawaban yang tercatat jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
5. Analisis Data
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban
yang diterima. Pada riset kuantitatif , peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban
terbuka diubah menjadi kode dan diukur (skor numeric), kemudian ditabulasikan dan dianalisis
dengan menggunakan program yang menghubungkan data menurut berbagai variable yang
dipilih dan mengelompokkan data menurut demografis yang dipilih.
digunakan, untuk riset kuantitatif juga memuat berbagai table dan grafik untuk mendukung hasil
risetnya. Dalam merancang studi riset, para peneliti menyesuaikan proses riset dengan kebutuhan
khusus dari penelitian.
2.4 Etika Dalam Riset Konsumen
Etika , Norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral mengenai hubungan
kita dengan orang lain, Etika penelitian ini berkaitan erat dengan hak-hak dari berbagai pihak
seperti masyarakat, subjek, klien, dan peneliti
ilmiah bias saja dijungkirbalikan oleh mereka yang berfikiran sempit dan pendek, sehingga tidak
obyektif. Hasilnya menjadi sebuah bom waktu yang setiap saat bias meledak dan
menghancurkan tidak hanya orang-orang yang terkait dalam bisnis itu, tetapi secara marko
ekomoni akan melemahkan ekomoni nasional dan membuat masyarakat luas menjadi menderita .
Jadi etika riset seharusnya tidak hanya disadari dan diketahui,tetapi harus menyentuh juga
tahap action. Sebagaimana aspek-aspek lain dalam bisnis,riset pun mengharapkan perilaku etis
dari para pelakunya yang mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan
dengan orang lain agar dipastikan bahwa tak seorang pun dirugikan.
atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang
akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda. Sebelum
diterimanlya segmentasi pasar secara luas, cara yang umum untuk
melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal
yaitu, menawarkan produk dan bauran pemasaran yang sama kepada
semua konsumen.
Strategi segmentasi memungkinkan produsen menghindari persaingan
langsung dipasar dengan membedakan penawan mereka, tidak hanya
berdasarkan harga, tetapi juga berdasarkan corak, kemasan, daya tarik
promosi , cara distribusi, dan pelayanan yang unggul. Para pemasar
mengetahui bahwa biaya riset segmentasi konsumen, berkurangnya
volume per produksi, dan kompanye promosi yang dibedakan biasanya
diimbangi oleh peningkatan penjualan yang lebih besar. Pada umumnya,
para konsumen siap menerima kenaikan harga yang dialami untu
berbagai produk yang hamper memuaskan kebutuhan khusus mereka.
Segmentasi pasar barulah merupakan langkah pertama dalam strategi
pemasaran tiga-tahap. Setelah membagi pasar kedalam kelompok
kelompok yang homogen pemasar kemudian harus memilih satu segmen
atau lebih yang dijadikan target untuk melakukan hal ini, pemasar harus
mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu,
produk , harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap
segmen yang berbeda. Langkah ketiga adalah menentukan posisi produk
(produk positioning) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap
segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih
baik daripada sebagai penawaran bersaing lainnya.
Siapa yang memanfaatkan segmentasi pasar ?
Karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak
dipasar , para pemasar barang barang konsumen menjadi bergairah
dalam melaksanakannya. Sebagai contoh, perhatikalah dua golongan
produk yang sangat berbeda---mobil dan shampo. Toyota menargetkan
atau membidik mobil clica-nya, dengan model sport tempat duduk
belakang yang pendek, dan tempat barang yang sempit, ke anak muda
lajang; dan menargetkan Avalon, kendaran yang lebih besar bagi pembeli
mobil kekeluarga yang membutuhkan kendaraan dengan ruangan yang
lebih besar. Procter & Gamble menargetkan shamponya ke berbagai
segmen berbeda di pasar perawatan rambut.
Segmentasi pasar juga telah digunakan oleh para pengecer. Contoh
yang terkenal adalah The Gap, Inc. The Gap membidik berbagai segmen
umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai took eceran yang
berbeda. Took-toko Gap dan super Gap direncanakan untuk menari
11
12
16
1. Pengidentifikasian
Untuk membagi pasar ke dalam berbagai segmen yang terpisah
atas dasar serangkaian kebutuhan bersama atau umum atau berbagai
karakteristik yang berkaitan dengan produk dan jasa, pemasar harus
sanggup mengidentifikasikan karakteristik yang berkaitan ini.
Beberapa variabel segmentasi , seperti geografi atau demografis,
relatif mudah diidentfikasikan atau bahkan dapat diamati. Yang lain,
seperti pendidikan, pendapatan, atau status perkawinan dapat
17
4. Kemudahan dijangkau
Syarat keempat untuk penentuan target yang efekti adalah
mudah dijangkau. Yang berarti bahwa para pemasar harus dapat
menjangkau berbagai segmen pasar yang ingin mereka bidik dengan
cara yang ekonomis. Walaupun berbagai majalah khusus dan berbagai
program TV kabel tersedia secara luas, para pemasar terus menerus
mencari media baru yang memungkinkan mereka menjangkau
berbagai pasar yang menjadi target mereka dengan pemborosan oplah
dan persaingan yang mnimum. Salah satu cara untuk dapat mencapai
hal ini adalah melalui internet. Atas permintaan konsumen , situs web
yang semakin bertambah jumlahnya secara periodik mengirimkan
berbagai pesan e-mail mengenai hal yang menjadi minat khusus
mengirimkan berbagai pesan e-mail mengenai hal yang menjadi minat
khusus pemakai komputer.
18
2.8
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan isi dari makalah ini adalah:
Bidang riset konsumen berkembang sebagai perluasan dari bidang riset pemasaran untuk
memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana konsumen akan bereaksi di pasar dan
memahami alas an-alasan mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli. Masing-masing
perspektif riset seperti positivis dan interpretivis didasarkan pada berbagai asumsi khususnya dan
penggunaan berbagai teknologi risetnya sendiri. Kedua orientasi teoritis ini saling mengisi dan,
jika digunakan bersama-sama, akan memberikan pengertian yang lebih dalamdan lebih
berwawasan mengenai perilaku konsumen.
20
Proses riset konsumen dalam pendekatan kualitatif dan kuantitatif biasanya terdiri ari
enam langkah; menetapkan tujuan, mengumpulkan data sekunder, mengembangkan rancangan
riset, mengumpulkan data primer, menganalisis data, dan mempersiapkan laporan temuantemuannya.
Segmentasi pasar dan keragaman merupakan konsep komplementer. Segmentasi pasar
merupakan cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan konsumen, segmentasi
didefinisikan sebagai proses membagi pasar potensial ke dalam berbagai irisan berbeda
konsumen yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik umum dan memilih satu segmen atau
lebih yang ditargetkan dengan bauran pemasaran yang dirancang secara khusus.
Sembilan golongan utama karakteristik yang berlaku untuk segmentasi pasar yaitu; factor
geografis, demograpis, psikologis, psikografis, variable social budaya, pemakaian, situasi
pemakaian, pencarian manfaat, dan bentuk-bentuk segmentasi gabungan. Kriteria yang penting
untuk membagi pasar mencakup pengenalan, kecukupan, stabilitas, dan kemudahan akses.
Segera setelah organisasi mengenali pasar target yang menjanjikan, perusahaan harus
memutuskan apakah akan menargetkan beberapa segmen atau hanya satu segmen. Dalam
keadaan tertentu, perusahaan dapat memutuskan untuk mengikuti strategi kontrasegmentasi dan
menggabungkan kembali dua segmen atau lebih ke dalam satu segmen yang lebih luas.
3.2 Saran-Saran
Adapun saran-saran yang kami sebagai penulis ingin sampaikan yaitu:
1. Bagi mahasiswa, penulis berharap makalah yang telah disusun ini dapat dijadikan sebagai
materi pembelajaran dari mata kuliah Perilaku Konsumen, khususnya mengenai materi
Riset Konsumen dan Segmentasi Pasar.
2. Bagi pembaca, agar dapat mengembangkan beberapa materi yang belum lengkap dan
menyempurnakan bagian-bagian yang dinilai perlu untuk direvisi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Indonesia:
PT Indeks
http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomimanajemen (diakses pada 16 Pebruari 2015)
22