Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Oleh:
Kelas A
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kerangka Kerja untuk Analisis Konsumen” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Dedi Rudiana pada mata kuliah Perilaku Konsumen. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis
Konsumen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terim kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Demikian, semoga
makalah ini bermanfaat. Terimakasih.
i
Tasikmalaya, 19 Februari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................3
2.5 Masyarakat................................................................................................8
2.6 Industri......................................................................................................9
ii
Strategi Pemasaran dalam Aksi....................................................................11
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................14
3.2 SARAN.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat,
ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan
ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh
laba optimal serta berusaha memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi
perusahaan pesaing. Seorang pemasar dituntut mampu menciptakan strategi
pemasaran yang tepat dalam rangka persaingannya dengan perusahaan lain.
Pemasar juga harus menciptakan produk yang mampu mengkarakteristikkan diri
agar konsumen mengenal produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan
tersebut. Untuk mengantarkan identitas perusahaan agar mudah dikenal
konsumen, merek menjadi hal yang sangat penting.
1. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari Kerangka kerja untuk analisis
konsumen.
2. Untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat
menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik
3. Pemenuhan tugas mata kuliah Perilaku Konsumen
1
1.4 Manfaat Makalah
1. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan
bagi pembaca guna untuk meningkatkan jumlah penjualan suatu produk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tiga Elemen dalam Analisis Konsumen
Afeksi dan kognisi konsumen mengacu kepada dua jenis respons mental
yang ditunjukkan konsumen terhadap stimulus dan kejadian di sekitar mereka.
Afeksi (affect) mengacu kepada hal yang mereka rasakan mengenai stimulus dan
kejadian, misalnya apakah mereka menyukai atau tidak menyukai suatu produk.
Kognisi (cognition) mengacu kepada hal yang mereka pikirkan seperti
kepercayaan terhadap suatu produk.
Respons afektif dapat berupa baik atau tidak baik, dan bervariasi dalam
intensitas. Contohnya, afeksi termasuk emosi yang relatif intens seperti cinta atau
amarah; kondisi perasaan yang tidak begitu kuat seperti kepuasan atau frustrasi;
suasana hati seperti kebosanan atau relaksasi; dan sikap yang lebih ringan secara
keseluruhan seperti menggemari kentang goreng McDonald das tidak menyukai
pena Bic. Para pemasar biasanya mengembangkan strategi dalam mencipta
perasaan positif terhadap produk dan merek mereka untuk meningkatkan
kesempatan konsum membeli.
Kognisi mengacu kepada struktur mental dan proses yang terlibat dalam
pema pemahaman, dan interpretasi stimulus dan kejadian. Hal itu termasuk
pengetahuan, kepercayaan bahwa konsumen telah berkembang melalui
pengalaman yang tersimpan ingatan mereka. Hal itu juga termasuk proses yang
terasosiasi dengan memberikan pa terhadap sesuatu dan memahami stimulus dan
kejadian, mengenang kejadian masa membentuk evaluasi, dan membuat
keputusan pilihan pembelian. Meskipun banyak aspek kognisi merupakan proses
pemikiran sadar, sebagian lainnya merupakan otomatis. Pare biasanya berupaya
meningkatkan perhatian dan pengetahuan konsumen terhadap produk.
4
terbuka (overt behavior) untuk membedakannya dari aktivitas mental, seperti
berpikir yang tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu, kunjungan ke
toko Gap di mal melibatkan perilaku; memutuskan untuk pergi ke sana atau tidak
bukanlah perilaku terbuka karena tidak dapat diamati oleh orang lain. Contoh dari
perilaku termasuk berbelanja di toko atau melalui Internet, membeli produk, dan
menggunakan kartu kredit.
5
Pada roda analisis konsumen, setiap elemen terhubung secara dua arah
yang menunjukkan penyebab atau dampak perubahan oleh satu atau lebih elemen.
Misalnya, seorang konsumen melihat iklan penawaran suatu detergen yang
mampu membersihkan pakaian lebih bersih daripada merek Tide. Iklan tersebut
merubah pola pikir konsumen mengenai merek baru tersebut agar konsumen
membelinya, perubahan dalam lingkungan konsumen (iklan detergen baru)
mengarah kepada perubahan kognisi (konsumen percaya bahwa detergen baru
tersebut lebih baik), yang akhirnya mengarah kepada perubahan perilaku
(konsumen membeli detergen merek baru tersebut).
6
Kedua, salah satu dari tiga elemen mungkin merupakan titik awal untuk
analisis konsumen. Walaupun kita berpikir bahwa strategi pemasaran dapat
dimulai dengan analisis terhadap perilaku konsumen terbuka secara spesifik yang
dilakukan oleh konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran, analisis yang
berguna dapat dimulai dengan afeksi dan kognisi yang meneliti mengenai pikiran
dan perasaan konsumen terhadap hal tersebut sebagai variasi produk dan merek
yang ada. Secara alternatif, analis dapat melakukannya di lingkungan konsumen
dengan memeriksa perubahan dunia mereka yang dapat memengaruhi afeksi,
kognisi, dan perilaku. Meskipun demikian, apa pun titik awalnya, ketiga elemen
tersebut dan hubungannya harus dianalisis.
Ketiga, karena pandangan itu bersifat dinamis, hal ini mengenali bahwa
konsumen dapat terus berubah. Meskipun beberapa konsumen hanya sedikit
berubah dalam kurun waktu singkat, orang lain mungkin akan mengubah afeksi,
kognisi, perilaku, dan lingkungan mereka secara lebih sering.
7
pada berbagai tingkatan, pendekatan itu berguna bagi semua jenis isu pemasaran,
seperti yang pada akhir bab ini.
Strategi Pemasaran
8
selalu berotasi secara konstan dengan perubahan pada konsumen dan strategi
pemasaran. Strategi pemasaran diperlakukan sebagai poros (hub) roda karena
merupakan pusat kegiatan pemasar dan dirancang oleh organisasi pemasaran
untuk memengaruhi konsumen.
2.5 Masyarakat
9
konsumen tersebut semakin terbuka konsep dan manfaat dari gaya hidup yang
aktif.
Tentu saja, tidak semua orang dalam masyarakat telah mengubah gaya
hidupnya, dan sebagian yang sudah melakukannya akhirnya meninggalkan gaya
hidup yang kurang sehat. Meskipun begitu, diskusi singkat menunjukkan
perubahan di lingkungan (laporan penelitian medis), afeksi dan kognisi
(kepercayaan mengenai cara hidup secara lebih lama dan lebih sehat), perilaku
(makan makanan yang sehat dan berolahraga), dan strategi pemasaran
(pengembangan dan promosi makanan kesehatan, alat olahraga, dan produk
pakaian), semua hal berinteraksi untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat
secara umum. Roda analisis konsumen dapat mempertanggungjawabkan
perubahan tersebut dalam masyarakat kita dan diterapkan ke masyarakat lain
untuk membantu dalam menjelaskan struktur dan praktiknya.
2.6 Industri
10
Pada tingkatan industri, perubahan pada afeksi, kognisi, dan perilaku
konsumen dapat mengancam keberadaan suatu produk dan menciptakan
kesempatan untuk pengembangan produk yang lebih konsisten dengan nilai-nila
baru. Strategi pemasaran yang sukses bergantung pada and terhadap hubungan
produk-konsumen pada produk sua perusahaan dan pesaingnya, dan menciptakan
keuntung atas tawaran secara kompetitif.
11
Strategi Pemasaran dalam Aksi
Starbucks—2008
Pada tahun 2003, Starbucks mencapai sesuatu yang hanya sanggup dicapai
sebagian kecil perusahaan: Dia menjadi perusahaan Fortune 500—sebuah
pencapaian fenomenal untuk perusahaan yang menjadi terbuka bagi public baru
sekitar 12 tahun sebelumnya. Perusahaan ini memiliki lebih dari 6.000 toko di
seluruh dunia pada tahun 2003 dan terus bertambah hingga mencapai 16.000 pada
tahun 2008.
Starbucks menciptakan bisnis yang sukses dan industri yang gigih. Ketika
perusahaan tersebut memulai ekspansi besarbesaran pada awal tahun 1990-an,
Amerika Serikat memiliki sekitar 200 kedai kopi. Pada tahun 2003 terdapat lebih
dari 14.000 kedai kopi, sebagian besar dari mereka bukan Starbucks tapi mom-
and-pops yang muncul setelah permulaan harga 3 dolar per cangkir kopi. Menurut
seorang eksekutif Starbucks, "Kami mengubah cara orang menjalani hidupnya,
apa yang mereka lakukan saat bangun di pagi hari, bagaimana mereka
menghadiahi diri sendiri, dan di mana mereka bertemu. Hal itu lebih penting bagi
saya daripada membangun perusahaan."
12
saling berhadapan di Robson Street, Vancouver, British Columbia. Setiap kedai
mencapai lebih dari $1 juta angka penjualan tahunan.Ekspansi internasional juga
sedang berjalan. Bahkan, kedai Starbucks nomor 1 berlokasi di Tokyo, dan total
500 kedai direncanakan beroperasi di Asia dalam tiga tahun ke depan.
13
pada kualitas kopinya. Peningkatan jumlah kedai kopi dan restoran, seperti Panera
Bread, juga melukai penjualan Starbucks.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu hal yang menjadi kerangka kerja untuk analisis konsumen adalah
konsep roda analisis konsumen. Roda analisis kosnsumen menunjukkan tiga
elemen dalam analisis konsumen dan hubungan antarelemen tersebut yakni afeksi
dan kognisi konsumen, perilaku konsumen dan lingkungan konsumen. Setiap
elemen sangat penting untuk mengembangkan pengertian utuh mengenai
konsumen dan memilih strategi secara tepat untuk memengaruhi mereka.
3.2 Saran
1. Menurut pendapat penulis, di era disrupsi ini bagi siapapun yang menjalankan
bisnis tidak hanya dituntut untuk menguasai teknologi agar bisnisnya tetap
berjalan lancer akan tetapi mempelajari dan memahami tentang perilaku
konsumen juga menjadi sebuah keharusan, karena dengan memahami tentang
perilaku konsumen dapat memenuhi permintaan dan keinginan konsumen dan
mendapatkan keuntungan. Karena konsumen adalah orang yang paling
penting bagi sales, staf penjualan, bahkan perusahaan itu sendiri. Oleh karena
itu penting bagi mereka untuk mempertimbangkan hal yang konsumen sukai,
sehingga mereka dapat menyediakan barang dan jasa yang sesuai.
2. Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
15
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.
16
DAFTAR PUSTAKA
Peter J. Paul, Olson, Jerry., Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. (Jakarta:
Salemba Empat, 2013).