MASA PANDEMI
Manajemen Bisnis
Purwakarta
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen...............................................................................4
2.2 Teori Perilaku Konsumen.......................................................................................6
2.3 Pemahaman Perilaku Konsumen............................................................................7
2.4 Pendekatan – Pendekatan Agar Dapat Memahami Perilaku Konsumen................9
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Online....................................................10
2.6 Metodologi Penelitian...........................................................................................11
2.6.1 Data dan Teknik Pengumpulan Data.............................................................11
2.6.2 Teknik Pengumpulan Data............................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
media internet adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet
dan mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka
butuhkan. Pemasar (produsen) yang mengerti perilaku konsumennya akan mampu
memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi
yang diterimanya, sehingga pemasar (produsen) dapat menyusun strategi pemasaran
yang sesuai (Sumarwan, 2014). Oleh karena itu pebisnis online harus memiliki dan
melakukan strategi yang tepat agar dapat membuat pengguna internet yang belum
melakukan pembelian online tertarik melakukan pembelian secara online serta dapat
mempertahankan pelanggan yang telah ia miliki. Strategi yang tepat dapat diciptakan
dengan mengetahui terlebih dahulu perilaku pembelian online konsumen.
Namun, perilaku konsumen di seluruh dunia mendadak berubah semenjak
terjadinya pandemi virus Corona atau Covid-19. Perubahan yang mendadak ini
membuat banyak pebisnis kebingungan. Sebagian bisnis meraup keuntungan yang tak
terduga, namun sebagian lain justru mengalami banyak kerugian. Karena tidak ada yang
tahu kapan pandemi akan berakhir dan efek jangka panjang yang dihasilkannya,
pebisnis perlu menyesuaikan diri dengan perilaku konsumen yang baru.
Ketika kasus Covid-19 semakin bertambah, banyak konsumen di seluruh dunia
yang percaya bahwa pandemi ini dampak terburuk sudah ada di depan mata. Mereka
juga yakin bahwa dunia sedang berada dalam bahaya dan pandemi tidak akan segera
berakhir (berdasarkan hasil survei lembaga konsultan manajemen global Boston
Consulting Group (BCG)).
Di indonesia sendiri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga semakin menurun.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah khususnya DKI Jakarta
juga semakin memicu konsumen untuk mengubah pola belanja mereka. Biaya
pengeluaran harus diperketat akibat penurunan pendapatan karena sepinya permintaan,
pengurangan gaji, dan bahkan pemutusan kerja.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa perilaku konsumen ?
2. Apa saja teori perilaku konsumen ?
3. Bagaimana pemahaman perilaku konsumen ?
4. Pendekatan – pendekatan apa saja yang sebaiknya dilakukan agar kita dapat
memahami perilaku konsumen ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian online ?
1.3 Tujuan
1. Memberikan penjelasan mengenai perilaku konsumen.
2. Memberikan penjelasan teori perilaku konsumen.
3. Memberikan penjelasan mengenai pemahaman perilaku konsumen.
4. Memberikan penjelasan pendekatan-pendekatan memahami perilaku konsumen.
5. Memberikan penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi pembelian online.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang
terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Definisi
4
tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa
dibuat oleh individu atau kelompok. Definisi tersebut juga mengatakan bahwa konsumsi
adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan
penentuan (disposition). Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa
bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk yang diperoleh. Tahap
penentuan menunjukkan apa yang dilakukan konsumen setelah selesai menggunakan
produk tersebut. Studi perilaku konsumen ini meliputi; apa yang dibeli, mengapa ia
membelinya, dan berapa sering ia membelinya. Secara umum, definisi dari perilaku
konsumen adalah “Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan
kejadian disekitar kita, dimana terdapat aspek pertukaran didalamnya. Perilaku
konsumen dari definisi umum tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat tiga
faktor penting didalam definisi tersebut, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis,
melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian sekitar, adanya
aspek pertukaran.
1. Dinamis
Dinamis artinya bahwa seorang individu konsumen, suatu komunitas konsumen, atau
masayarakat luas akan selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini berdampak
tidak hanya pada studi perilaku konsumen itu sendiri akan tetapi juga pada
pengembangan strategi pemasaran.
5
2.2 Teori Perilaku Konsumen
Ada beberapa teori - teori yang mendasari perilaku konsumen terhadap produk
yang ada, yakni :
2. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam
menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung.
3. Teori Antropologis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat
yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan
sebagainya.
6
2.3 Pemahaman Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan
yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan
jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
Menurut Handi Irawan, Perilaku Konsumen Indonesia dikategorikan menjadi
sepuluh, yaitu :
1. Berpikir Jangka Pendek (short term perspective).
Ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan
sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari
yang serba instant.
2. Tidak Terencana (dominated by unplanned behavior).
Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang
kelihatan menarik tanpa ada perencanaan sebelumnnya.
3. Suka berkumpul.
Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah
satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat
diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4. Gagap Teknologi (not adaptive to high technology).
Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi.
Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan
kebanyakan pengguna lain.
5. Berorientasi pada Konteks (context, not content oriented).
Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya.
Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang
hal itu sendiri.
7
6. Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect).
Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada
produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk
di Indonesia.
7. Beragama (religious).
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter
khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih
percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta.
Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama.
8. Gengsi (putting prestige as important motive).
Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik
“status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil
mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut
Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi. Pertama : Konsumen
Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Kedua : Budaya
feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi
“pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Ketiga : Masyarakat kita mengukur
kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer
9. Budaya lokal (strong in subculture).
Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri,
namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti
bertentangan dengan hukum perilaku yang lain
10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment).
Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurang pedulian
mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian
konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal
di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham
dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga
premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah
lingkungan terhadap mereka.
8
2.4 Pendekatan – Pendekatan Agar Dapat Memahami Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu
sebagai berikut :
1. Pendekatan Nilai Guna Kardinal
Pendekatan nilai guna kardinal atau sering disebut dengan teori nilai
subyektif menganggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitif / dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen
dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari
seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis
barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu
keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif. Kepuasan seorang
konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan.
Misalnya: mata uang.
Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang
diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
9
4. Perbedaan Nilai Guna Kadinal dengan Ordinal.
Nilai guna kardinal menganggap bahwa besarnya utility dapat dinyatakan dalam
bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal, besarnya utility dapat dinyatakan dalam
bilangan / angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan
pendekatan marginal (marginal utiliy). Sedangkan analisis ordinal menggunakan
analisis kurva kepuasan sama (indifferent curve).
10
2.6 Metodologi Penelitian
A. Metode Kuesioner
Kuesioner (angket) adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar
pertanyaan kepada responden. Disini digunakan sistem tertutup yaitu alternatif jawaban
sudah disediakan bagi responden sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
telah di sediakan. Alternatif jawaban tersebut merupakan suatu pertanyaan atau
penilaian.
11
B. Ringkasan Hasil Data Kuesioner
Usia
Dari data kuesioner yang membeli produk online pada saat pandemi terdiri dari
usia 17-20 tahun yaitu sebanyak 3 orang. Dan yang paling banyak yaitu usia 20-30
tahun. Secara kuantitas atau jumlah, responden general milenial paling banyak
melakukan pembelian online.
Gender
Dari data kuesioner yang membeli produk online pada saat pandemi paling
banyak yaitu perempuan.
12
Sudah berapa kali belanja online saat masa pandemi
Dari 10 orang, 1-10 kali terdapat 20% yang berbelanja online, lebih dari 10 kali
terdapat 70% dan tidak terhitung terdapat 10%.
Market
place yang biasa digunakan untuk belanja online
Dari 10 orang, 100% menggunakan Shopee untuk belanja online dan lainnya
menggunakan Lazada, Tokopedia dan Bukalapak.
Produk apa saja yang anda beli di online saat masa pandemi
13
Sebagian besar produk yang dibeli ialah kelengkapan sandang seperti pakaian, dan
lainnya membeli kebutuhan seperti kosmetik & skincare, elektronik & aksesoris, produk
yang paling banyak dicari atau dibeli di saat pandemi adalah produk kesehatan seperti
masker dan hand sanitizer.
Menurut pendapat anda di masa pandemi lebih mudah dan efektif manakah
berbelanja secara online/offline ?
Beberapa orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan 100% memilih
online karena masa pandemi ini belanja secara online lebih efektif dapat mengurangi
wabah virus corona, menghemat waktu, mengurangi aktivitas di luar dan mendapatkan
kemudahan berbelanja dengan cara pembayaran yang praktis.
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan di masa pandemi seperti saat ini masyarakat jadi harus
mempertimbangkan mengenai langkah yang harus diambil ketika mereka ingin membeli
berbagai kebutuhan selama mengisolasi diri. Mulai dari kebutuhan pangan hingga
kebersihan menjadi beberapa hal yang harus dipenuhi oleh setiap lapisan masyarakat.
Merebaknya pandemi corona memang membuat siapapun khawatir ketika ingin keluar
rumah, meskipun hanya sebatas pergi ke minimarket. Untuk memutus penularan virus
covid-19 dan mendukung peraturan dan kebijakan pemerintah yang mencegah
penularan virus covid-19 banyak masyarakat memilih belanja secara online.
Belanja online dan offline saat wabah corona memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang ada beberapa barang yang tidak
memungkinkan untuk membeli secara online, karena mengharuskan untuk melihat
langsung secara nyata barang tersebut. Diantaranya seperti barang elektronik dan
beberapa produk fashion seperti sepatu dan baju. Selain itu, dengan berbelanja melalui
online lebih efektif dan mudah hanya dengan menggunakan smartphone/laptop sudah
bisa berbelanja kapan saja, menghemat waktu dan tenaga, dapat membandingkan
harga barang, tersedia banyak promo yang bisa didapatkan dengan berbelanja online.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nofri, O., & Hafifah, A. (2018). Analisis Perilaku Konsumen Dalam Melakukan Online
Shopping Di Kota Makassar. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 5(1),
113–132. https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.5054
https://andyyjr20.blogspot.com/2017/03/makalah-perilaku-konsumen.html
https://sites.google.com/site/wwwharmokonet/makalah-perilaku-konsumen
iii