MANAJEMEN PEMASARAN
PERILAKU KONSUMEN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampun : Alan Rusdiana,S.M.,M.M
Anggota
Nama : NPM :
Lisda Diana 21.05.0154
Regina Almaida 21.05.1.1028
Indah Fajarwati 21.05.1.0155
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam mata kuliah
MANAJEMEN PEMASARAN ini dengan judul “PERILAKU KONSUMEN”. Penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun resume ini. Terlebih saya ucapkan terimakasih kepada :
2. Orang tua saya selaku manusia yang paling berjasa dalam hidup saya, Dan
3. Teman-teman seprodi, seangkatan dan seperjuangan yang selalu menjadi teman saya
dalam menempuh perkuliahan selama ini.
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, resume ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masukkan dan kritikkan yang kostruktif sangat penulis harapkan
demi sempurnanya laporan ini. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
semua orang khususnya untuk para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................4
BAB 3 KESIMPULAN..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan (Matsaini,2013). Definisi lainnya
perilaku konsumenmerupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian (Kotler dan Keller 2008). Sedangkan menurut Schiffman dan
Kanuk (2008) mengatakan Perilaku konsumen menggambarkan cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia
(waktu, uang, Usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Produk yang dibeli oleh konsumen adalah suatu proses yang diawali
dengan kesadaran pembeli adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan timbul karena
perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan.
kebutuhan menentukan penilaian, pemikiran, kecenderungan, keinginan untuk berbuat
dan tindakan konsumen. Kebutuhan akan diekspresikan dalam perilaku pembelian dan
konsumsi sehingga dengan mengenali kebutuhan konsumen maka dapat
memprediksikan perilaku (Prasetijo 2005). Manusia memiliki 3 kebutuhan utama
berdasarkan jenisnya yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer
manusia terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Produk pangan yang dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia adalah makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, dll.
Produk sandang, pangan, dan papan pada umumnya merupakan produk yang
dihasilkan menggunakan keterampilan tenaga kerja. Berbagai perusahaan padat karya
di Indonesia pada umumnya memproduksi produk kebutuhan primer, khususnya
produk sandang yaitu baju, celana, sepatu, sandal, tas, dan lain-lain. Indonesia
memiliki penduduk dengan jumlah 234.693.997 jiwa pada Juli 2007. Sehingga jumlah
permintaan terhadap produk-produk primer juga dalam jumlah yang besar di
Indonesia. Beras, lauk-pauk, sayuran dan buah dikategorikan ke dalam kelompok
bahan makanan harian (Purwanti, 2013). Bahan makanan harian adalah salah satu
kebutuhan primer manusia. Banyak varian makanan harian yang dikonsumsi sesuai
dengan lingkungan dan daerah dimana masyarakat itu tinggal (Sumoprastowo, 2000).
1
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para
pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat
menawarkankepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun
jugaketidakpuasan konsumen pada tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar
masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada
konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.Lebih
jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa yangsebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang
meningkatkan kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis.
Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak akaneksis. Sebaliknya jika bisnis kita
sukses memberikan pelayanan terbaik,konsumen tidak hanya membantu bisnis kita
tumbuh. Lebih dari itu mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan
relasinya. Setidaknya perlu memahami 1 ayat agar dapat menajamkan fokus dalam
melayanikonsumen."adilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah
kebutuhankonsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka
katakan.Perhatikan kata katanya, intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang
terpenting bagaimana perasaan mereka. "jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir
intutif tentang keinginan konsumen.
2
1.2. Rumusan masalah :
1. Apa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli?
2. Apa jenis- jenis perilaku konsumen ?
3. Apa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen ?
4. Apa manfaat perilaku konsumen ?
5. Bagaimana model perilaku kosumen ?
6. Apa saja contoh perilaku kosumen?
7. Bagaimana aplikasi perilaku konsumen dalam bisnis?
8. Mengapa perilaku konsumen sangat penting untuk bisnis?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perilaku konsumenmenurut para ahli
2. Mengetahjui jenis-jenis perilaku konsumen
3. Mengatahui factor yang mempengaruhi perilaku konsumen
4. Mengetahui manfaat perilaku konsumen
5. Mengetahui model perilaku konsumen
6. Mengetahui contoh perilaku konsumen
7. Mengetahui aplikasi perilaku konsumen dalam boisnis
8. Mengetahui Mengapa perilaku konsumen sangat penting untuk bisnis
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
2.2 Jenis Perilaku Konsumen?
Ada 4 (empat) jenis perilaku konsumen yang dapat ditemukan bisnis, antara lain:
1. Complex buying behavior
Jenis perilaku konsumen yang pertama adalah perilaku pembelian yang
kompleks. Jenis perilaku ini biasanya ditemui ketika konsumen membeli
produk yang mahal dan jarang dibeli.
Umumnya konsumen akan menimbang-meninmbang terlebih dahulu
sebelum akhirnya membuat keputusan. Misalnya seperti membeli rumah atau
mobil yang memiliki nilai tinggi.
2. Dissonance-reducing buying behavior
Perilaku pembelian yang mengurangi disonansi adalah perilaku yang
biasanya dilakukan konsumen saat mengalami kesulitan dalam menentukan
perbedaan antar merek, dan khwatir mereka akan menyesali pilihan mereka
nantinya.
Misalnya, Anda memutuskan untuk membeli mesin cuci berdasarkan
harga dan kenyamanan, namun setelah pembelian, Anda meminta konfirmasi
dari orang lain apakah Anda telah membuat pilihan yang tepat atau tidak.
3. Habitual buying behavior
Perilaku pembelian kebiasaan biasanya dicirikan oleh fakta bahwa
konsumen memiliki keterlibatan yang sangat sedikit dalam kategori produk
atau merek. Di sini konsumen akan menunjukkan pola kebiasaan dan bukan
loyalitas merek yang kuat.
Misalnya seperti saat Anda disuruh oleh orang tua Anda untuk
membeli sabun cuci piring, Anda tidak membeli berdasarkan kesukaan Anda
terhadap merek atau produk, tetapi atas dasar kebiasaan menggunakan produk
A di rumah Anda.
4. Variety seeking behavior
Dalam situasi ini, consumer behaviour untuk membeli produk yang
berbeda bukan didasarkan pada alasan mereka tidak puas dengan yang
sebelumnya, tetapi karena mereka mencari variasi baru.
5
Misalnya ketika Anda membeli lilin aromaterapi, mungkin Anda akan
memilih untuk mencoba berbagai merek baru untuk mengetahui mana yang
memiliki wangi lebih kuat dan sesuai dengan preferensi Anda.
6
Tahapan psikologi seseorang dalam mengkonsumsi produk bisa
saja dipengaruhi oleh kematangan berfikir dan kedewasaan seseorang,
jabatan menandakan tingkat kesejahteraan dan gaya hidup seseorang,
kesehatan mempengaruhi apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan
atau diminum.
4) Psikologi
Faktor ini dipengaruhi oleh keinginan seseorang untuk diakui,
dianggap ada, dan diterima lingkungan. Beberapa hal psikologis yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah seperti motivasi, kepercayaan
diri, self esteem, proses belajar, dan lain-lain.
7
konsumen yang dituju adalah anak muda. Namun, jika konsumennya
kebanyakan orang sepuh maka bisa promosi dengan brosur, kartu nama,
baliho, billboard, dan sejenisnya.
4. Membantu Memprediksi Tren
Belajar perilaku konsumen juga bisa membantu memprediksi tren pasar.
Misalnya saja punya target pasar anak muda dan menjual produk fashion.
Maka bisa mengamati perubahan tren fashion yang disukai target pasar.
Sehingga bisa merancang produk yang besar kemungkinan akan mereka
sukai. Jika tebakan atau hasil analisis ini tepat, maka produk tersebut bisa
menjadi tren terkini. Produk akan laris di pasaran dan kemudian bisa
meraih lebih banyak konsumen loyal.
5. Meningkatkan Daya Saing
Mempelajari perilaku konsumen membantu penjual atau produsen paham
ekspektasi konsumen tersebut. Sehingga selalu bisa menyediakan produk
yang mereka sukai dan mereka butuhkan. Hal ini bisa meningkatkan daya
saing, sehingga tidak lagi khawatir dengan kompetitor. Selama bisa
menjaga kualitas produk dan layanan maka konsumen yang sudah suka
dengan produk tidak akan mudah pindah ke lapak lain.
6. Meningkatkan Kualitas Layanan
Konsumen tentu memerlukan layanan yang berbeda-beda, ada yang suka
ditawarkan produk secara langsung ada juga yang lebih suka basa-basi di
awal. Jika sudah paham perilakunya, maka bisa menyediakan layanan
yang sesuai. Hal ini bisa mendorong meningkatkan kualitas layanan
menjadi lebih baik.
1. Pavlovian Model
8
Kemudian, stimuli akan mempengaruhi aspek psikologis seseorang
yang akan memperkuat aksi mereka terhadap produk yang ditawarkan,
poin ini yang dinamakan reinforcement. Model ini sepenuhnya
menjelaskan teori perilaku seorang konsumen dari segi psikologis.
3. Sociological Model
Promosi Sayuran
9
Dalam mempromosikan sayuran, penjual bisa berhadapan dengan
beberapa konsumen yang punya karakter berbeda. Beberapa konsumen
memiliki fokus utama kualitas, sehingga mahal tidak masalah asalkan
sayur dalam kondisi segar dan bersih.
10
Tujuan akhir dari dirumuskannya teori perilaku konsumen adalah agar
dapat diaplikasikan dalam bisnis. Aplikasi teori ini akan diwujudkan dalam
strategi marketing sehingga produk yang diluncurkan dapat diterima oleh pasar.
Semua perilaku konsumen tersebut dipelajari agar produsen atau pihak marketing
produk dapat mengajak konsumen membeli barang dan/atau jasa dengan
pendekatan-pendekatan tertentu.
Konsumen memiliki karakter yang beragam dan hal itu menjadikan
mereka memiliki nilai dan karakter yang berbeda. Pemahaman karakter konsumen
secara dapat dilakukan dengan konsep yang rapi. Beberapa hal yang dapat
diaplikasikan dari teori perilaku konsumen dalam kegiatan bisnis adalah sebagai
berikut:
a. Merancang strategi pemasaran yang baik
Pada poin ini, kita akan memahami bahwa strategi pemasaran yang
baik menyesuaikan dengan perilaku konsumen yang akan dijadikan market.
Dengan demikian, pemasaran yang dilakukan mampu mendapatkan hasil yang
maksimal.
Teori perilaku konsumen memungkinkan perusahaan untuk
mengidentifikasi konsumen yang tepat untuk produk mereka. Dimulai dari
pengelompokkan demografi, kondisi sosial-ekonomi, tempat mereka
berkumpul, hobi mereka, lingkaran pertemanan, kapan waktu yang tepat untuk
mengadakan diskon, dan sebagainya.
Dari data-data tersebut, perusahaan akan dapat melihat peta perilaku
konsumen yang cocok untuk produk mereka sehingga pemasaran tidak salah
sasaran. Misalkan saja produk minuman manis kekinian, tentu tidak tepat jika
ditawarkan kepada penderita diabetes atau orang-orang yang sudah lanjut usia.
Atau pakaian bayi, tentu tidak tepat jika ditawarkan kepada anak-anak remaja
aau dewasa muda.
b. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen
Dengan mengenali perilaku konsumen secara cermat, perusahaan tidak
hanya mengetahui siapa yang cocok untuk pasar mereka. Bahkan perusahaan
dapat menciptakan pasar baru dan produk baru.
Perilaku konsumen yang telah dipetakan sangat memungkinkan bagi
perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi masalah di masyarakat.
Dengan mengetahui masalah, perusahaan melakukan inovasi dan menciptakan
11
produk baru. Jika produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan
tidak mungkin produk baru tersebut akan meledak di pasar.
c. Untuk membantu dalam memuat kebijakan public
Contoh paling mudah adalah masyarakat membutuhkan moda
transportasi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya pada saat itu, mayoritas
orang Indonesia melakukan tradisi mudik dan tentunya memerlukan moda
transportasi, baik, darat, laut, dan udara.
Kapan masyarakat mulai mudik, kapan masyarakat mulai melakukan
arus balik, berapa kebutuhan armada transportasi untuk rute tertentu, bahkan
bagaimana mekanisme mendapatkan jasa layanan tersebut, sangat diperlukan
oleh banyak orang. Oleh karena itu, memahami teori perilaku konsumen
mutlak diperlukan.
d. Menyiapkan perlindungan konsumen
Adanya jaminan perlindungan konsumen tentu memberikan
ketenangan dan kenyamanan bagi konsumen untuk mengkonsumsi barang
dan/ atau jasa. Memahami perilaku konsumen membantu perusahaan atau
pembuat kebijakan dapat menyiapkan perlindungan apa yang diberika kepada
konsumen. Dengan demikian, kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan sehat.
KESIMPULAN
Teori perilaku konsumen merupakan sebuah teori berupa studi yang
mempelajari bagaimana seseorang konsumen mencari, memilihan, membeli,
menggunakan, serta mengevaluasi produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka. Perilaku konsumen menjadi dasar bagi konsumen untuk
membuat keputusan pembelian sebuah produk. Panjangnya proses yang dilalui
oleh konsumen dalam berperilaku bergantung pada jenis barang dan/ atau jasa
yang akan dipilih. Produk yang memiliki bernilai jual rendah tentunya melalui
proses pengambilan keputusan yang relatif lebih mudah dibanding dengan produk
yang bernilai jual lebih tinggi.
Mempelajari consumer behaviour sangat penting bagi bisnis, karena dapat
membantu tim pemasaran dan bisnis memahami hal apa saja yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Dengan memahami bagaimana consumer behaviour saat memutuskan
suatu produk, bisnis dapat mengisi kekurangan pasar dan mengidentifikasi produk
apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen.
Selain itu, mempelajari consumer behaviour juga dapat
membantu marketer untuk memutuskan bagaimana cara menyajikan produk
mereka agar dapat menghasilkan dampak yang maksimal kepada konsumen.
Singkatnya, studi consumer behaviour sangat penting bagi bisnis karena
menjadi kunci rahasia untuk menjangkau dan melibatkan konsumen, serta
mengubah mereka menjadi pembeli yang setia.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/promo
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teori-perilaku-konsumen/
Sumber
sampoernauniversity.ac.id
https://www.ad-ins.com/id/perilaku-konsumen/
Sumber
ad-ins.com
https://deepublishstore.com/blog/materi/perilaku-konsumen/
Sumber
deepublishstore.com
15
Review jurnal 5
16
pendidikan tinggi.
Keterkaitan Antara Jurnal dengan Materi Keterkaitan antara jurnal penelitian
Presentasi (Khusus Untuk Kelompok) dengan makalah ini adalah perilaku
kosumen, perilaku konsumen timbul
ketika seseorang melakukan aktivitasnya
yang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian suatu produk
keterkaitan jurnal dengan materi
presentasi ini yaitu tentang E-Wom
berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
Dimana, niat seseorang membeli sebuah
produk didorong karena keyakinan.
Dalam E-wom ini ketika konsumen
memperoleh informasi produk dari
sumber yang dapat dipercaya,informasi
jelas alasan kuat maka dapat
meningkatkan minat untuk mengambil
keputusan pembelian terhadap produk
E-wom ini telah melakukan strategi yang
benar untuk pengaruh minat konsumen
terhadap pembelian produk,dimana E-
WOM menjadi informasi penting bagi
kosumen dalam mendapatkan informasi
kualitas produk,jangkauan informasinya
pun luas serta dapat diakses dibanyak
orang.Hal yang paling penting adalah
kemudahan E-WOM ini sangat
mepengaruhi perilaku kosumen terhadap
produk karena kemudahan akses nya.
17