Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA

PERMINTAAN & PENDEKATAN KURVA INDEFEREN

Dosen Pengampu:
Dewi Lestari, S.Sos., M.Si,. M.M.

MAKALAH
Diajuakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial

Oleh
KELOMPOK 6
Bayu Pangestu 201010550031
Dafii Kirana Rambo 201010550287
Denisa Aqila Zahra 201010550440
Desti Dwika Sukri 201010550129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Tidak lupa, Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar
Bisnis dengan judul “Analisis Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Kurva
Permintaan & Pendekatan Kurva Indeferen”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya


kepada Dosen Mata Kuliah Ekonomi Manajerial yaitu Ibu Dewi Lestari, S.Sos.,
M.Si,. M.M.selaku Dosen pembimbing mata kuliah yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pamulang, 18 September 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen.................................................................3
2.2 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli..................................3
2.3 Pengertian Kurva Permintaan....................................................................4
2.4 Pengertian Kurva Indeferen.......................................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................6
3.1 Perilaku Konsumen...................................................................................6
3.2 Tujuan Perilaku Konsumen.......................................................................6
3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen..........................6
3.4 Manfaat Perilaku Konsumen.....................................................................7
3.5 Dereviasai Grafis Kurva Permintaan Konsumen......................................7
3.6 Tori Kurva Indeferen...............................................................................11
3.6.1 Kurva Indeferen...............................................................................12
3.7 Pendekatan Kurva Indeferen...................................................................13
3.7.1 Skala atau Fungsi Preferensi............................................................14
3.7.2 Kurva Indeferens Mencerminkan Preferensi Konsumen.................14
3.8 Karakteristik Kurva Indeferen.................................................................14
BAB IV PENUTUP..............................................................................................17
4.1 Kesimpulan..............................................................................................17
4.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini pemahaman akan perilaku konsumen adalah peranan


penting, karena tanpa adanya pemahaman tersebut mengenai ekonomi
manajemen dalam suatu perekembangan usaha terutama dalam pengambilan
keputusan bagi para pemasar itu tidak akan beraturan. Para pemasar
mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan
kepuasan yang lebih besar kepada konsumen, yang disebut dengan ultilitas
total (total ultility) yang dimana konsumen yang diperoleh ketika ia
mengkonsumsi suatu produk. Akan tetapi bagaimana jika ketidakpuasan
konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih
belum menerapkan konsep perilaku konsumen, sehingga mereke
berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen
sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku
konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan
secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli.
Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahny


adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Perilaku Konsumen dengan
Pendekatan Kurva Permintaan
2. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Perilaku Konsumen dengan
Pendekatan Kurva Indeferen
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dengan
pendekatan Kurva Permintaan dan Kurva Indeferen ?
1.3 Tujuan

Tujuan pembahsan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari


mata kuliah Ekonomi Manajerial, penulis juga ingin menambah wawasan
tentang Analisis Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Kurva Permintaan
& Pendekatan Kurna Indeferen, khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya, serta mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar kita
terkait pembahasan ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat


dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-
aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian dan pengevaluasian
produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas
produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika suatu produk
tidak terlalu tinggi maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan
waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen.
Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau
mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap
barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku
konsumen, seperti melihat, menanyakan mengevaluasi, dan
membertimbangkan.
Berikut ini beberapa definisi perilaku konsumen menurut para ahli:

2.2 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian perilaku konsumen menurut para Ahli diantaranya:


1. Peter dan Olson (1999) dan Simamora (2003)
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah soal keputusan.
Lebih jauh lagi, keputusan adalahsoal pilihan. Untuk lebih jelasnya
mereka menyatakan bahwa keputusan meliputi suatu pilihan “antara
dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku”.
2. Sastradipora (2003)
menyatakan bahwa: “perilaku konsumen adalah proses dimana
para individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah,apakah,
kapankah, dimanakah, bagaimanakah, dan dari siapakah membeli
barang atau jasa”
3. Mowen
menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan aktivitas
ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang
barang atau jasa pada saat proses pembelian

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa


perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

2.3 Pengertian Kurva Permintaan

Kurva Permintaan adalah grafik hubungan antara harga suatu produk


dan permintaan konsumen dalam suatu waktu tertentu. Kurva permintaan
dapat dipresentasikan secara visual melalui grafik. Grafik ini mengacu pada
titik harga suatu produk yang ditunjukkan pada sumbu vertikal dan jumlah
konsumen ditunjukkan oleh sumbu horizontal.
Berikut ini gambar kurva permintaan:

Gambar 1.1
Dengan menggunakan gravik kurva permintaan ini, perusahaan akan
melihat dengan tepat terkait permintaan konsumen pada suatu produk
tertentu, apakah meningkat atau menurun.

2.4 Pengertian Kurva Indeferen

Kurva indeferen adalah hasil turunan teori dari toeri ultilitas ordinal,
yang memiliki asumsi bahwa setiap orang bisa mengurutkan preferensi
masing-masing. Kurva indeferen adalah istilah dalam dunia ekonomi
berupa gambaran grafis gabungan produk yang memberikan kepuasan sama
terhadap konsumen, sehingga dapat membuat mereka acuh tak acuh.
Pada awalnya, kegunaan kurva indeferen bagi para ekonom yaitu
menjelaskan kondisi dimana para konsumen yang menemukan dua barang
dan ingin membelinya, namun hanya memiliki anggaran terbatas.
Berikut ini gambar dari kurva indeferen sebagai berikut :

Gambar 1.2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perilaku Konsumen

Teori konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan


produk-produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga), pada
tingkat pendapatan dan harga tertentu. Teori ini juga digunakan untuk
mendapatkan kurva permintaan. Pendekatan yang digunakan. Dalam
menganalisis penentuan konsumen ini ada 3 yaitu:
1. Pendekatan ultilitas
2. Pendekatan kurva indeferens
3. Pendekatan atribut

3.2 Tujuan Perilaku Konsumen

Menurut Robins (2007) menyatakan bahwa tujuan mempelajari ilmu


perilaku organisasi adalah untuk memperediksi perilaku orang lain,
menjelaskan berbagai peristiwa dalam organisasi dan mengendalikan
perilaku anggota organisasi.
Tujan lain mempelajari perilaku konsumen dapat memberikan
pengetahuan kepada para pemasar dengan pengetahuan analisis konsumen,
apa yang sedang dibutuhkan konsumen, mengapa konsumen ingin membeli,
berapa banyak yang dibutuhkan sehingga tahu apa yang sedang terjadi pada
konsumen.
3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut James F.Engel-Roger D.Blackwell-paul W.Miniard dalam


saladin (2003:19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu:
1. Pengaruh Lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan
situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami
pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu
dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup
dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka
dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdari dari motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan
demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal
(interpersonal) yang menggarakan serta mempengaruhi perilaku.
3. Proses Psikologi, terdiri dari perubahan pengolahan informasi,
pembelajaran, perubahaan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut
menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang
turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelinya.

3.4 Manfaat Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau


pengguna. terdapat dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan
kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999).
Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:
1. Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
2. Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar
pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
3. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan,
sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran
dengan baik.

3.5 Dereviasai Grafis Kurva Permintaan Konsumen

Bila harga sebuah komoditi turun maka garis anggaran konsumen


akan bergeser ke kanan, dan posisi awalnya (AB) ke posisi baru (AB’)
akibatnya meningkatnya daya beli sejumlah pendapatan tunai konsumen.
Dengan memiliki daya lebih yang lebih besar, konsumen dapat membeli
lebih banyak x atau y. Garis anggaran baru adalah tangen kurva indeferen
yang lebih tinggi (misal e2).
Untuk barang normal ekuilibrium baru tercapai di sisi kanan
ekuilibrium awal, hal ini menunjukkan semakin besar penurunan harga
komoditi semakin banyak komoditi tersebut dibeli. Bila harga
dibiarkanterus turun, dan titik-titik tangensial antar kurva indiferen
dihubungkan maka terbentuklah apa yang kita istilahkan sebagai price
consumption line (garis konsumsi harga).

Gambar 3.1 Gambar 3.2


Lihat gambar 3.1 dari mana kurva permintaan untuk komoditi x
diturunkan. Pada titik e1 konsumen membeli sejumlah x1 pada harga y1,
pada titik e2 dengan harga y2 yang lebih rendah kuantitas x yang dibeli
bertambah menjadi x2 dst. Pasangan jumlahkuantitas dapat diplot pada titik-
titik ekuilibrium pada price consumption line untuk mencari kurva indiferen
sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 3.2.

Kurva permintaan untuk komoditi normal akan selalu memilki slope


negatif. Hal ini mengimplikasikan the law of demand (kuantitas yang dibeli
akan meningkat jika harga turun). Dalam pendekatan kurva indiferen, kurva
permintaan diturunkan dari teorema.
Menurut Slutzky yang menyatakan bahwa efek substitusi dari
perubahan harga selalu negatif(relatif terhadap harga: bila harga naik,
jumlah yang diminta menurun dan sebaliknya). Bukti formal teorema
Slutzky memerlukan matematika yang cukup rumit, namun pembuktian
secara grafis implikasi teorema tersebut dapat diikuti sbb
Bila harga x turun dari P1 ke P2 jumlah yang diminta akan meningkat
dari x1 ke x2. Ini adalah efek harga total yang terdiri dari dua efek yang
berbeda yaitu efek substitusi dan efek pendapatan. Efek substitusi adalah
meningkatnya jumlah komoditi yang dibeli konsumen pada saat harga
komoditi tersebut turun setelah pendapatan disesuaikan sedemikian rupa
sehingga daya beli konsumen sama seperti keadaan semula.
Penyesuaian ini diistilahkan sebagai compensating variation dan
ditunjukkan secara grafis dengan penggeseran sejajar garis anggaran baru
hingga menjadi tangen kurva indiferen awal (lihat gambar 3.3).
Compensating variation dimaksudkan untuk memungkinkan konsumen
mempertahankan level awal kepuasannya sebelum terjadi perubahan harga.
Compensated budget line ( garis anggaran terkompensasi) merupakan
tangen dari kurva indiferen (I) pada titik e’1 di sebelah kanan tangen mula-
mula (e1) sebab garis tersebut paralel terhadap garis anggaran baru yang
lebih curam daripada garis anggaran lama ketika harga x turun. Gerakan dari
titik e1 ke e1’ menunjukkan efek substitusi perubahan harga di mana
konsumen membeli lebih banyak x yang sekarang harganya lebih murah
daripada y. Compensating variation adalah perangkat analisisi yang
memungkinkan isolasi efek substitusi namun tidak menunjukkan
keseimbangan baru konsumen.

Keseimbangan baru konsumen dicapai pada titik e2 pada kurva


indiferen II yang lebih tinggi. Konsumen pada kenyataannya memiliki daya
beli yang lebih tinggi. Bila x adalah barang normal , konsumen akan
membelanjakan sebagian peningkatan pendapatan riilnya untuk membeli x
sehingga menggeser x’1 ke x2. Inilah yang disebut sebagai efek pendapatan
dari perubahan harga. Efek pendapatan dari perubahan harga adalah negatif
2 dan ini memperkuat efek substitusi negatif. Bila karakteristik barang
inferior maka efek pendapatan dari perubahan harga akan positip di mana
bila daya beli meningkat semakin sedikit jumlah x yang dibeli. Untuk
beberapa barang inferior efek subtitusi negatif-nya lebih besar daripada efek
pendapatan positif-nya sehingga efek harga total menjadi negatif. Jadi efek
substitusi negatif dalam banyak kasus cukup kuat untuk membangun hukum
permintaan.
Pada kasus barang giffen efek pendapatan positif dan sangat kuat
sehingga hukum permintaan tidak berlaku. Barang giffen memiliki
karakteristik inferior dengan kurva permintaan yang berslope positif. Barang
giffen sangat langka dijumpai dalam kondisi riil perekonomian. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan meskipun teorema Slutzky dapat
dibuktikan secara matematis, asumsi aksiomatis utamanya tetap
menggunakan konveksitas kurva indiferen.
Gambar 3.3
Dereviasai permintaan konsumen didasarkan atas aksioma
diminishing ultility yang digambarkan sebagai garis berslope negatif. Secara
geometrik ultilitas marginal x merupakan slope dari fungsi ultilitas total U =
f(qx). ultilitas total meningkat namun dengan pertambahan yang semakin
berkurang sebanding dengan jumlah konsumsi komoditi yang bersangkutan.
Setelah ultilitas marginal mulai menurun bahkan menjadi negatif pada
gambar berikut:

Gambar 3.4 Gambar 3.5

Keterangan :

Apabila digunakan unit moneter maka kurva permintaan untuk x


dengan segmen positif kurva ultilitas marginal. Pada x 1 ultilitas marginal
adalah MU1 (pada gambar diatas).

3.6 Tori Kurva Indeferen

a. Asumsi
1. Rasionalitas konsumen
2. Utilitas ordinal: Konsumen diasumsikan dapat meranking
preferensinya atau dengankata lain dapat dengan pasti
menyatakan komoditas mana yang lebih disukainya.
3. Diminishing marginal rate of substitution: ranking preferensi
dinyatakan dalamkurva indiferen yang diasumsikan konveks
terhadap origin (0,0). Hal ini mengimplikasikan bahwa slope
kurva indiferen meningkat. Slope kurva indiferen ini disebut
daya substitusi marginal. Teori kurva indiferen dibangun atas
dasar aksioma diminishing marginal rate of substitution
4. Utilitas total konsumen merupakan fungsi dari jumlah komoditi
yang dikonsumsi: U=f(q1,q2,....,qx,qy,....qx)
5. Konsistensi dan transitivitas pilihan: konsumen diasumsikan
konsisten atas pilihan yang dibuatnya, bila A lebih disukai
daripada B maka B kurang disukai dibandingkan A. Jika A>B
maka B<A. Karakter transitivitas dinyatakan sebagai berikut:
jika A>B dan B>C maka A>C (> baca lebih disukai).
b. Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen ditetapkan melalui pendekatan kurva
indeferen dan slope kurva indeferen (Marginal Rate Of Subtitusion -
MRTS) serta konsep budget line.

3.6.1 Kurva Indeferen


Kurva indiferen adalah lokus atau posisi titik-titik kombinasi
komoditi tertentu yang menghasilkan level utilitas yang sama.
Kumpulan kurva indeferen disebut indiferen map atau peta indiferen.
Kombinasi komoditi yang terletak pada kurva indeferen yang lebih
tinggi menunjukkan tingkat utilitas yang lebih tinggi.
Gambar 3.6 Gambar 3.7

Diasumsikan komoditi x dan y dapat disubstitusikan satu sama


lain meskipun tidak sempurna. Slope negatif dari kurva indiferen pada
suatu titik merupakan marginal rate of substitution (daya substitusi
marginal) antara komoditi x dan y yang nilainya ditetapkan oleh slope
tangen pada titik tersebut:
Slope Kurva Indeferen = -dy/dx = MRSx,y
Daya substitusi marginal x terhadap y didefinisikan sebagai
jumlah komoditi y yang harus dikorbankan untuk ditukar dengan satu
unit tambahan komoditi x sedemikian rupa sehingga tingkat utilitas
yang diperoleh tidak berubah. Definisi ini memberikan batasan bahwa
pendekatan kurva indiferen tidak dapat mencegah berlangsungnya
konsep utilitas marginal. Sesungguhnya pendekatan kurva indiferen
berupaya melepaskan asumsi diminishing marginal utility yang
mensyaratkan pengukuran utilitas. Konsep utilitas marginal secara
implisit dinyatakan oleh MRS dan membuktikan bahwa slope kurva
indiferen (MRS) sama dengan rasio utilitas marginal dua komoditi
yang bersangkutan:

3.7 Pendekatan Kurva Indeferen

Pendekatan kurva indeferens menggunakan pengukuran ordinal dalam


menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan tingkat-
tingkat ultilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok barang yang
menunjukkan peringkat dari barang-barang tersebut.
Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indeferens:
1. Konsumen mendapat kepuasan atai ultilitas lewat barang-barang yang
dikonsumsinya. U = U (barang X, barang Y, barang Z,….)
2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk
kepada kendala anggaran yang ada.
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
4. Marginal Rate Of Subtitution (MRS) akan menurun setelah
melampaui suatu tingkat ultilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang
Y yang bisa diganti oleh unit barang X, pada tingkat kepuasan yang
sama.

3.7.1 Skala atau Fungsi Preferensi


Fungsi preferensi adalah suatu sistem atau serangkaian kaidah
dalam menentukan pilihan. Setiap individu dianggap memiliki fungsi
preferensi.

3.7.2 Kurva Indeferens Mencerminkan Preferensi Konsumen


Kurva indeferen adalah kurva yang menjunkkan kombinasi konsumsi
(pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama. Artinya konsumen tidak akan lebih suka (prefer) kepada suatu
titik dibanding titik-titik yang lain yang terletak pada kurva tersebut.
Kumpulan kurva indeferen disebut indifference maps dari setiap
konsumen.
Contoh Tabel Marginal Rate of Subtitution
3.8 Karakteristik Kurva Indeferen

Dalam kurva indeferen memiliki karakteristik yang diantaranya


sebagai berikut:
1. Kurva indeferen memiliki slope negatif yang berarti pada level
ulitilitas yang sama apabila kuantitas komoditi Y berkurang, maka
kuantitas komoditi lainnya bertambah.
2. Semakin tinggi posisi kurva indeferen dan titik origin makin tinggi
tingkat ultilitas yang diperoleh.
3. Kurva indeferen tidak berpotongan satu sama lain, bila berpotongan
kurva indeferen akan tidak konsisten sebab pada satu titik tertentu
menunjukkan tingkat ultilitas yang berbeda.
4. Kurva indiferen konveks1 terhadap origin. Asumsi ini
mengimplikasikan bahwa slope kurva indeferen negatif (menurun dari
kiri ke kanan bawah) atau dengan kata lain Marginal Rate Of
Subtitution antar komoditi diminishing.

Gambar 3.6 Gambar 3.7


Subtitusi Sempurna Barang
Komplementer

Pembuktian:

Slope kurva pada suatu titik diukur dengan tangen slope pada titik
tersebut. Persamaan tangensial diturunkan dari deriviasi total yang
menjukkan perubahan total fungsi apabila determainnya mengalami
perubahan.
Fungsi ultilitas total untuk kasus dua komoditi X dan Y adalah U = f
(x, y) persamaan kurva indeferen adalah U = f (x, y) = k, dimana k adalah
konstan deferensial total fungsi ultilitas adalah :

Deriviasi diatas menjukkan perubahan ultilitas total jika kuantitas


kedua komoditi berubah. Total perubahan U yang disebabkan oleh
perubahan y dan x lebih kurang sama dengan perubahan y dikaitkan dengan
ultilitas marginalnya ditambah dengan ultilitas marginalnya. Sepanjang
kurva indeferen, deferensial total per definisi sama dengan nol. Dengan
demikian untuk setiap kurva indeferen:

dU = (MUy) dy + (MUx)dx = 0 Melalui penguraian matematik diperoleh:

Gambar 3.8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kurva Permintaan:
Kurva permintaan menggambarkan hubungan antara harga suatu produk
dengan jumlah yang diminta oleh konsumen.
1. Hukum permintaan menunjukkan bahwa, ceteris paribus (semua
faktor lain konstan), ketika harga naik, jumlah yang diminta akan
cenderung turun, dan sebaliknya.
2. Analisis kurva permintaan membantu produsen dan pemerintah dalam
merencanakan harga produk dan memahami bagaimana perubahan harga
dapat memengaruhi permintaan.

Kurva Indiferen:
1. Kurva indiferen digunakan untuk memahami preferensi konsumen
terhadap berbagai kombinasi barang dan jasa.
2. Kurva indiferen menunjukkan kombinasi barang yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
3. Konsep indiferen membantu dalam pemahaman perilaku konsumen
terkait dengan substitusi antara barang dan bagaimana konsumen
membuat pilihan yang optimal berdasarkan preferensi mereka.

Kedua pendekatan ini merupakan alat yang penting dalam ekonomi


mikro untuk menganalisis bagaimana konsumen membuat keputusan
pembelian mereka dan bagaimana perubahan dalam harga dan preferensi
dapat memengaruhi perilaku konsumen. Dengan menggunakan kurva
permintaan dan kurva indiferen, produsen dan pemerintah dapat mengambil
keputusan yang lebih baik terkait dengan harga, produksi, dan kebijakan
ekonomi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ujang Sumarwan,2014,Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia


Sadono Sukirno,2014, Edisi Tiga (Teori perilaku Konsumen)
BOEDIONO Edisi dua (Pengantar Ilmu Ekonomi No.1)

Anda mungkin juga menyukai