SEMESTER VI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF CIAMIS
TAHUN 2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Asep Saprudin, M.M
sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan primer manusia untuk memperoleh
pengetahuan baik secara formal maupun informal. Setiap manusia akan menempuh
jenjang pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Dewasa ini, perilaku konsumen jasa pendidikan semakin kritis. Konsumen
akan berperilaku terhadap suatu lembaga pendidikan tergantung dari informasi
yang diperoleh sehingga membetuk persepsi tersendiri dimata konsumen. Memang
tidak selamanya pilihan konsumen tentang institusi pendidikannya selalu tepat, oleh
karenanya masih banyak pula konsumen yang pindah sekolah dari sekolah A ke
sekolah B kemudian ke sekolah C. Namun permasalahannya bukan dari sudut
pandang konsumen, tapi lebih melihat dari sudut pandang lembaga pendidikan itu
sendiri. Lembaga pendidikan baik nasional maupun internasional saat ini sedang
berkompetisi dalam upaya memperoleh peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan”,
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi
yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan
dan menggunakan barang atau jasa.
Sedangkan perilaku konsumen jasa pendidikan adalah tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan informasi, melakukan evaluasi dan menggunakan jasa
produk pendidikan, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul
tindakan itu. Perilaku konsumen jasa pendidikan bersifat aktif, dinamis dan
interaktif.
3
C. Model perilaku kosumen
Menurut Kotler dan Keller perilaku konsumen merujuk pada bagaimana
konsumen secara individu membuat keputusan pembelian dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia dan kemudian ditukar dengan barang atau jasa untuk
dirasakan manfaatnya. Dengan demikian, kita dapat mengenali model yang dapat
menjadi acuan pada berbagai perilaku yang kemungkinan akan diberikan oleh
konsumen berdasarkan variabel-variabel yang menghampirinya. Kotler dan Keller
menggambarkan model perilaku konsumen sebagai berikut.
4
Model perilaku konsumen menjelaskan bahwa stimuli atau rangsangan datang
dari informasi mengenai produk, harga, lokasi, dan promosi. Dalam pemasaran jasa
ditambah lagi dengan physical evidence, people, dan process. Para pembeli
dipengaruhi oleh rangsangan tersebut, kemudian dengan mempertimbangkan faktor
lain seperti ekonomi, budaya, teknologi maka masuklah segala informasi tersebut,
setelah itu konsumen akan mengolah segala informasi tersebut berdasarkan
psikologi dan karakteristik konsumen lalu memproses keputusan pembelian dan
diambil kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa yang dibeli, merek,
toko, dan waktu atau kapan membeli.
1. Faktor Budaya
Budaya adalah penyebab yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Dalam faktor-faktor kebudayaan kita akan melihat peranan yang
diberikan oleh kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial faktor penentu.
2. Faktor Sosial
Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti:
kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial. Kelompok referensi
seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
3. Faktor Pribadi
Selanjutnya perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti:
umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh
tahapan siklus keluarga. Pekerjaan yang dimiliki seseorang juga menentukan jenis
produk yang akan dibelinya. Keadaan ekonomi yang dimaksudkan adalah terdiri
5
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan
untuk meminjam. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekpresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.
4. Faktor Psikologis
Menurut Kotler (2000), bahwa “proses pembelian yang spesifik terdiri dari
urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian”.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Perilaku konsumen jasa pendidikan adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan informasi, melakukan evaluasi dan menggunakan jasa
produk pendidikan, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul
tindakan itu. Perilaku konsumen jasa pendidikan bersifat aktif, dinamis dan
interaktif
2. Ciri-ciri perilaku konsumen ada 2 yaitu rasional dan irrasional
3. Model perilaku konsumen menjelaskan bahwa stimuli atau rangsangan datang
dari informasi mengenai produk, harga, lokasi, dan promosi. Dalam pemasaran
jasa ditambah lagi dengan physical evidence, people, dan process.
4. Menurut Kotler, bahwa “keputusan pembelian dari pembeli merupakan suatu hasil
hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor kebudayaan, sosial,
pribadi dan psikologi dari pembeli”.
7
DAFTAR PUSTAKA