Anda di halaman 1dari 13

TEORI PERILAKU KOSUMEN

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas individu


pada Mata Kuliah Pengantar Ekonomi

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Sutikno, S.Pd.I., M.Pd

Disusun oleh : AGUS GUNAWAN


NIM : 2021250106
Semester :1
Kelas :A

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN
WONOSOBO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengantar Ekonomi tepat waktu. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bpk. Sutikno, S.Pd.I., M.Pd
selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi yang senantiasa
membimbing penulis hingga tersusunnya makalah ini.
Makalah yang berjudul “Teori Perilaku Konsumen” ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Ekonomi. Pada intinya
yang akan dijelaskan dalam teori perilaku konsumen adalah bagaimana fungsi
permintaan konsumen itu berbentuk dan lebih jelasnya kapan kepuasan konsumen
itu tercapai. Teori perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana
konsumen itu mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam rangka
memuaskan kebutuhan/keinginan dari satu atau lebih produk. Penilaian kepuasan
umumnya bersifat subjektif baik bagi pemakai langsung maupun bagi penilai.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kelemahan pada penyusunan dan penulisan. Demi
kesempurnaan makalah ini, penulis sangat berharap adanya perbaikan, kritik dan
saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Grabag, 9 Januari 2022

Penulis

i|Universitas Sains AlQur’an


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4
A. Pengertian Perilaku Konsumen........................................................... 4
B. Pengertian Variabel Perilaku Komsumen .......................................... 4
C. Faktor Pengaruh Perilaku Konsumen .............................................. 5
D. Teori Perilaku Konsumen .................................................................. 5
E. Pendekatan dan Metode Penelitian Perilaku Konsumen .................... 8

BAB III PENUTUP.................................................................................... 11


A. Kesimpulan ......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12

ii | U n i v e r s i t a s S a i n s A l Q u r ’ a n
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terdapat tiga pemeran utama di dunia bisnis, yaitu produsen, konsumen
dan juga distributor. Namun dalam pembahasan kali ini kita akan membahas
salah satu pelaku yang berperan penting dalam perekonomian di suatu negara,
yaitu Konsumen.
Konsumen dapat diartikan sebagai pelaku ekonomi yang melakukan
segala kegiatan konsumsi, di mana mereka akan membeli atau menggunakan
suatu produk, baik itu barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjabarkan tentang Teori Perilaku
Konsumen beserta dengan hal-hal yang berkaitan didalamnya untuk
menambah wawasan bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
B. Rumusan Masalah
Untuk merumuskan masalah tentang perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
1. Jelaskan pengertian teori tingkah laku konsumen?
2. Apa saja yang termasuk variabel perilaku konsumen?
3. Apa faktor pengaruh perilaku konsumen?
4. Sebutkan apa saja yang termasuk teori peilaku konsumen?
5. Apa saja metode penelitian perilaku konsumen?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui lebih jelas pengertian teori tingkah laku konsumen
2. Mengetahui lebih jelas variabel perilaku komsumen
3. Mengetahui lebih rinci mengenai faktor pengaruh perilaku konsumen
4. Mengetahui lebih dalam mengenai teori perilaku konsumen
5. Mengetahui lebih dalam mengenai metode penelitian perilaku konsumen

1|Universitas Sains AlQur’an


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Konsumen


Ada beberapa definisi dari Perilaku Konsumen yang dikemukakan oleh para
ahli, yaitu sebagai berikut :
1. The American Marketing Association
Menurut TAMA Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang bertujuan
untuk berbagi interaksi dinamis dari pengaruh serta kesadaran, perilaku
dan juga lingkungan di mana seseorang akan melakukan pertukaran
aspek kehidupannya.
2. Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen merupakan sebuah proses yang harus dilakukan oleh
pembeli mulai dari menemukan, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan bertindak berdasarkan sesuai dengan konsumsi produk dan layanan,
serta gagasan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
seseorang.
3. Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen adalah sebuah aktivitas yang dilakukan pelaku
ekonomi yang terkait dengan produk dan layanan, termasuk proses
pengambilan keputusan yang berfungsi untuk memulai dan sekaligus
memantau pembelian.
Kegiatan tersebut dimulai dari mencari, mendapatkan, mengkonsumsi
dan sekaligus membuang atau tidak jadi mengenakan produk atau jasa
tersebut.
4. Mowen
Menurut Mowe, Perilaku konsumen merupakan segala aktivitas yang
dilakukan ketika seseorang memperoleh, mengkonsumsi hingga
membuang barang dan jasa pada saat proses pembelian.

4|Universitas Sains AlQur’an


Jadi, Perilaku konsumen adalah studi dari proses keputusan mengapa
konsumen dapat membeli dan mengkonsumsi produk-produk (RW.Griffin &
RJ. Ebert, 2003:366).
B. Pengertian Variabel Perilaku Komsumen
Variabel-variabel dalam mmepelajari perilaku konsumen yaitu:
1. Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang beradadi luar diri individu
(vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian.
Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
2. Variabel Respon
Variabel respon merupakan hasil aktipasi individu sebagai reaksi dari
variabel stimulus. Variabel respon sangat bergantung pada faktor insividu
dan kekuatan stimulus. Contohnya keputusan membeli barang, pembeli
penilaian terhadap barang.
3. Variabel Interverning
Variabel interverning adalah variabel antara stimulus dan respons variabel
interverning individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu
peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan variabel
intervening adalah untuk memodifikasi respons

C. Faktor Pengaruh Perilaku Konsumen


Menurut judul salah satu studi klasik, kita termasuk ke dalam “social
animals”. Jadi, untuk memahami perilaku konsumen bergantung pada
psikologi dan sosiologi. Hasilnya berfokus pada empat bidang yang menjadi
pengaruh utama terhadap perilaku konsumen: psikologis, pribadi, sosial, dan
budaya (RW.Griffin & RJ. Ebert, 2003:366)
1.Pengaruh psikologis mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar,
dan sikap perseorangan.
2.Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.

5|Universitas Sains AlQur’an


3.Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang
pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok referensi lainya
seperti teman, rekan sekerja, dan rekan seprofesi.

Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang membedakan satu


kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang lebih
kecil, seperti kelompok etnis yang memilliki nilai-nilai bersama), dan kelas
sosial (kelompok-kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut kriteria
seperti latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan.

Walaupun seluruh faktor itu dapat berdampak besar pada pilihan


konsumen, dampk faktor-faktor itu terhadap pembelian aktual beberapa
produk menjadi sangat lemah atau dapat diabaikan. Beberpa konsumen,
misalnya, memperlihatkan loyalitas terhadap merek (Brand Loyalty) tertentu,
yang berarti mereka secara rutin membeli produk-produk karena mereka puas
atas kinerja merek produk itu.

D. Teori Perilaku Konsumen


1. Teori Kardinal (Cardinal Theory)
Teori kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram,
panjang dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan ukuran
kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang
berdasarkan perbandingan antara manfaat antara yang diperoleh dengan
biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari
konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari
penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal
(UM). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah
unit tambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sama
dengan harga barang per unit.
2. Teori Ordinal (Ordinal Theory)
a. Kurva Indiferensi (Indifference Curve)

6|Universitas Sains AlQur’an


Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung; hanya dapat
dibandingkan, sebagiamana kita menilai kecantikan atau kepandaian
seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, teori ordinal
menggunakan kurva indiferensi. Kurva indeferensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
Suatu kurva indeferensi atau sekumpulan kurva indeferensi (yang
disebut peta indeferensi atau indefferene map), dihadapi oleh hanya
seorang konsumen.
Kurva Indiferen merupakan salah satu dari berbagai kemungkinan
yang tak terhitung banyaknya. Asumsinya adalah bahwa konsumen
akan memperoleh tingkat utilitas yang lebih tiinggi dengan menambah
jumlah konsumsi kedua jenis barang. Penambahan kedua barang
tersebut akan menyebabkan pergeseran ke kanan atas. Oleh karena itu,
kurva indeferren akan semakin jauh dari titik nol. Dengan kata lain,
semakin jauh kurva indeferren dari titik nol maka semakin tinggi
tingkat utilitas yang diberikan oleh kombinasi kedua barang.
b. Garis Anggaran.
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi
dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama
besar.
c. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan memengaruhi daya beli, diukur
dari besarnya luas bidang segitiga yang dibatasi kurva garis anggaran.
Bila luas garis bidang segitiga makin luas, daya beli meningkat.
d. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi di mana konsumentelah
mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang
ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan
tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan tertentu
dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya).

7|Universitas Sains AlQur’an


Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis
anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan
dengan kurva indeferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).
e. Keseimbangan Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendaptan nyata
berubah. Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat
menaikkan tingkat kepuasannya. Sebaliknya bila pendaptan nyata
menurun, disesuaikan dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat
kepuasannya, disesuaikan dengan anggran yang menurun. Salah satu
faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan
harga barang.
f. Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
Suatu faktor yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah
perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah
maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis
anggaran sebelumnya.
g. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan
Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila konsumen bergerak
pada tingkat kepuasan yang sama dan pendapatan nyata dianggap
tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang
harganya menjadi relatif lebih murah dan mengurangi jumlah
konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih mahal. Inilah
yang disebut efek substitusi
Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah.
Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan
nominal dianggap tetap, kita akan melihat efek pendapatan.

E. Pendekatan dan Metode Penelitian Perilaku Konsumen


1. Pendekatan penelitian konsumen
Ada dua pendekatan penelitian, yaitu pendekatan penelitian cross-soctional
dan longitudinal.

8|Universitas Sains AlQur’an


a. Pendekatan penelitian cross-sectional
Pendekatan ini di maksud untuk meneliti aspek-aspek perilaku
konsumen yang menggunakan waktu secara relative singkat misalnya
meneliti perubahan perilaku konsumen pada watu tertentu
mempelajari nilai dan sikap kosumen terhadap suatu produk dalam
momen waktu tertentu.
b. Pendektan penelitian logitudinal
Pendekatan ini dimaksud untuk meneliti-aspek perilaku konsumen
yang terjadi dalam beberapa periode waktu tertentu,
Misalnya : mengadakan penelitian mengenai pendekatan masyarakat
tentang suatu produk dapat bertahan selama beberapa waktu.
Pendekatan penelitian longitudinal dilakukan pada periode waktu
yang relative lama, sedangkan pendekatan penelitian cross-sctional
menggunakan waktu yang relative singkat atau sesaat.
2. Metode-metode pengumpulan informasi konsumen
Ada tiga metode pengumpulan informasi kosumen, yaitu metode
observasi, eksperimen dan survai.
a. Metode observasi
Salah satu mempelajari konsumen adalah dengan cara mengobservasi
perilakunya yang tampak, misalnya mengamati kebiasaan konsumen
member produk merk tertentu, sikap dan penilaiyan konsumen
terhadap suatu produk atau merk, jenis-jenis yang paling disukai oleh
konsumen
b. Metode eksperimen
Metode ini merupakan metode pengumpulan dengan cara
mengadakan ekspresimen atau percobaan terhadap situasi.
Misalnya: mengukur pengaruh situasi khusus terhadap sikap dan
prilaku membeli.
Metode eksperimen terdiri dari eksperimen laboratorium, dan
eksperimen lapangan.
1) Eksperimen Laboratorium

9|Universitas Sains AlQur’an


Percobaan yang dilakukan dilaboratorium adalah untuk
mengontrol variabel-variabel dari luar.
Misanya : mengadakan percobaan terhadap kesukaan konsumen.
2) Eksperimen Lapangan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen
terhadap sutu produk, merek baru yang di perkenalkan atau
dipasarkan. Dapat juga untuk mengetahui pengaruh harga, iklan
terhadap pemasaran produk, atau merek baru.
c. Metode Survei
Metode pengumpukan data atau informasi konsumen melakukan
partisipsi secara aktif.
Ada tiga teknik dalam metode survei, yaitu wawancara pribadi
(personal interview), survai melalui telepon (teleponsuveys), dan
survai melalui surat (mail surveys)
1) Wawancara pribadi
Teknik pengumpulan informasi yang di lakikan dengan infrmasi
secara langsung berhadap-hadapan antara pewawancara
(interviewer) dengan konsumen.
2) Survei melalui telepon
Teknik pengumpulan informasi konsumen melalui telepon
dimaksud untuk mengetahui pendapat konsumen terhadap
penggunaan barang yang telah di belinya.
3) Survei melalui surat
Teknik pengumpulan melalui surat dimaksud untuk menyebar
luaskan kuisioner kapada konsumen melalui metode pos.
Tujuan survei melalui surat antara lain adalah untuk medapat
informasi mengenai tanggapan dan perilain konsumen terhadap
suatu produk.

10 | U n i v e r s i t a s S a i n s A l Q u r ’ a n
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat tiga pemeran utama di dunia bisnis, yaitu produsen, konsumen dan juga
distributor. Namun dalam pembahasan kali ini kita akan membahas salah satu
pelaku yang berperan penting dalam perekonomian di suatu negara, yaitu
Konsumen.

Konsumen dapat diartikan sebagai pelaku ekonomi yang melakukan segala


kegiatan konsumsi, di mana mereka akan membeli atau menggunakan suatu
produk, baik itu barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan

B. Saran

Akhirnya pemenuhan barang publik adalah dilakukan oleh pemerintah melalui


keputusan politik. Cara penentuan tersebut hendaknya dapat ditempuh melalui
proses otoriter atau monopoli oleh pemimpin politik, dan proses voting yang
melibatkan wakil rakyat. Dalam proses monopoli, pemerintah hendaknya dapat
mengetahui kebutuhan masyarakat, kemudian pemerintah harus menyusun daftar
kebutuhan barang publik serat melaksanakan pemenuhannya dan menetapkan
pajak kepada warga negaranya.

11 | U n i v e r s i t a s S a i n s A l Q u r ’ a n
Selanjutnya, walaupun penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
membuat makalah ini, namun tak ada gading yang tak retak, karena itu kritik dan
saran yang membangun sangatlah penyusun harapkan dari semua pihak, demi
menyempurnakan penyusunan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Reksohadiprodjo, Sukanto. 2001. Ekonomika Publik. Yogyakarta: BPFE.

http://ana-ekonomi.blogspot.com/2010/07/konsep-barang-publik.html

http://arti-sai.blogspot.com/2010/10/pengertian-barang-publik-dan-barang.html

12 | U n i v e r s i t a s S a i n s A l Q u r ’ a n

Anda mungkin juga menyukai