Anda di halaman 1dari 18

PERILAKU KONSUMEN DAN STARTEGI PEMASARAN

SIKAP PERILAKU KONSUMEN

Dosen Pengampu :
Lia Suprihartini, SE.,MM

OLEH:

Dewinda Nurpitasari Amalia 170461201085


Raja Raudha Julianda 170461201044
Rosalina Oktaviani Napitupulu 170461201052
Afriani 170461201069

JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
TANJUNG PINANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan
segala rahmat dan karunia-Nya  penulis masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Ibu Lia
Suprihartini, SE.,MM. Mata Kuliah Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
di Universitas Maritim Raja Ali Haji. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas pengetahuan. Adapun penyajian materi di dalam makalah ini
diupayakan sederhana dan seefektif mungkin agar isi makalah dapat tersampaikan
dengan mudah.
Selama penyusunan makalah ini penulis berupaya mancari ilmu dari
berbagai sumber yang ada,namun hal itu tidak menutupi bahwa dalam laporan ini
banyak sekali kekurangan,tapi diharapkan dengan adanya laporan ini bisa
menambah wawasan khususnya bagi penulis umumnya untuk orang lain.
Dengan segala kekurangan yang masih ada dimakalah ini penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dan membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita.Amin.

Tanjung Pinang, 15 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN
A. Apakah yang dimaksud dengan sikap dan perilaku konsumen.......................4
B. Apakah fungsi dari sikap konsumen............................................................4
C. Apakah fungsi dari sikap konsumen............................................................6
D. Apa saja teori perilaku konsumen...........................................................9
E. Apa saja komponen yang terdapat pada sikap...............................................9
F. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen...........................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Konsumen pada dasarnya adalah orang yang sedang melakukan pencarian
suatu barang yang diinginkan untuk dikonsumsi, dalam pencarian itu para
pemasar mampu melihat dan menganalisis perilakunya mulai dari
mendapatkan informasi dari media sampai pada bersentuhan dengan produk.
Dalam kasus seperti ini perilaku konsumen dapat dilihat dengan berbagai
pendekatan yang ada pada teori sikap konsumen.
Dalam tahapan proses pengambilan keputusan kosumen, setelah konsumen
melakukan pencarian dan pemrosesan informasi, langkah berikutnya ialah
menyikapi informasi yang diterimanya. Apakah konsumen akan meyakini
informasi yang diterimanya dan memilih merek tertentu untuk dibeli, hal ini
berkaitan dengan sikap yang dikembangkan. Keyakinan dan pilihan konsumen
atas suatu merek merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap
terhadap merek tertentu akan memengaruhi apakah konsumen jadi membeli
atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan
konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi sebaliknya sikap
negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan sikap dan perilaku konsumen ?
2. Apakah fungsi dari sikap konsumen?
3. Apa manfaat perilaku konsumen?
4. Apa saja teori perilaku konsumen?
5. Apa saja komponen yang terdapat pada sikap?
6. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah perilaku konsumen dan sekaligus untuk memahami secara mendalam
sikap konsumen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN


Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat
dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah
berlalu dan telah digantikan dengan era dimana konsumen memegang kendali.
Konsumen yang mendikte produk apa yang seharusnya diproduksi oleh
perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen, konsumen adalah bagian
terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari pada kekasih (istri atau
pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi perusahaan tidak bisa hidup tanpa
konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana konsumenya
berperilaku. Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat
dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu
konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen.
Sikap adalah perilaku yang menunjukan apa yang disukai konsumen.
Selain itu sikap sebagai "afeksi atau perasaan terhadap rangsangan". Dengan
demikian sikap dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Sikap merupakan kategorisasi objek pada rangkaian kesatuan evluatif
 Karakteristik yang membedakan sikap dari konsep adalah sifat evaluatif
atau afektif.
 Sikap merpakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi seseorang,
kelompok,situasi,objek dan ide-ide tidak berwujud tertentu.
Sikap konsumen adalah suatu mental dan saraf yang berkaitan dengan
perasaan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki
pengaruh yang mengarah dan atau dinamis terhadap perilaku. Sikap juga
merupakan salah satu konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk
memahami konsumen.
Sedangkan perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat
dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas

3
seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain
mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika
harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama
membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku
konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi,
atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap
barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku
konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
Menurut para ahli:

 Menurut Engel, Blackwell dan Miniard


Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan
jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang
mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut.
Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam
proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang
atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa
tersebut.
 Menurut The American Marketing Association
Perilaku konsumen adalah proses membagai interaksi
dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan
lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek
kehidupannya.
 Menurut Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang
mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau
jasa pada saat proses pembelian.

B.  FUNGSI DARI SIKAP KONSUMEN


Daniel Kazt mengklasifikasikan empat sikap, yaitu:
1. Fungsi Utilitarian

4
Adalah fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar
imbalan dan hukuman. Di sini konsumen mengembangkan beberapa sikap
terhadap produk atas dasar apakah suaut produk memberikan kepuasan
atau kekecewaan.
2. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk
bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas
kemampuan merek produk tu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada
dirinya.
3. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk
melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal,
sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
4. Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang
begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi
pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan
kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak
relevan dengan kebutuhannya.

Terdapat lima cara yang penting yang memengaruhi perilaku kosumen, yaitu:
1. Sumber Daya Konsumen
Setiap orang membawa tiga sumber daya dalam setiap pengambilan
keputusan, yaitu: (a) waktu, (b) uang, (c) perhatian (penerimaan informasi
dan kemampuan pengelolaan) umumnya terdapat keterbatasan yang jelas
pada kesediaan masing-masing sehingga memerlukan semacam alokasi
yang cermat.
2. Motivasi dan Keterlibatan
Psikolog dan pemasar bersama-sama selalu berkepentingan untuk
menjelaskan apa yang terjadi bila perilaku yang diarahkan pada tujuan
diberi energi dan diaktifkan.

5
3. Pengetahuan
Pengetahuan, hasil belajar dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
informasi yang disimpan di dalam ingatan.
4. Sikap
Sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang
berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang terikat.
5. Kepribadian, Gaya Hidup, dan Demografi
Kepribadian; penilitian kepribadian selalu penting dalam psikologi klinis,
tetapi sebuah konsep yang menarik diperkenalkan oleh Pierre Martinequ
pada tahun 1950-an ketika ia mengajukan hipotesis bahwa produk juga
mempunyai kepribadian citra merek.
Gaya Hidup; barang hasil terbesar dari era penelitian kepribadian ialah
perluasan fokus untuk mencakupi gaya hidup, pola yang digunakan untuk
menghabiskan waktu serta uang.
Demografi; ialah di mana sasarannya mendeskripsikan pangsa konsumen
dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan.

C.  MANFAAT PERILAKU KONSUMEN


1. Manfaat perilaku konsumen bagi manajer
Manajer merupakan seseorang yang memimpin suatu perusahaan.
Dalam menjalankan suatu usahanya manajer harus mampu memahami
perilaku konsumen, hal ini karena manajer pada dasarnya memiliki tugas
yaitu mengawasi serta mengevaluasi perusahaannya agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan dan menyebarkan informasi serta mengkoordinir
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan mempelajari
perilaku konsumen manajer dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan
keadaan konsumen. Keputusan tersebut tentunya diambil dari informasi
perilaku konsumen yang terjadi, yang mana keputusan tersebut diharapkan

6
nantinya akan memudahkan dalam memasarkan produknya. Keputusan
yang dimaksud misalnya seorang manajer menentukan produk unggulan
apa yang harus diproduksi dengan jumlah banyak, hal ini bisa dilihat dari
perilaku konsumen yaitu seberapa banyak konsumen mengkonsumsi
produk tersebut. Selain itu keputusan dalam memilih strategi pemasaran
agar pemasaran produk berjalan dengan lancer dan mudah laku di pasaran.
2. Manfaat perilaku konsumen bagi produsen
Produsen merupakan seseorang yang mampu melakukan dan
menghasilkan suatu barang (produk tertentu) yang nantinya produk
tersebut akan dijual lagi kepada konsumen guna memenuhi kebutuhan
konsumen yang diperlukan. Produsen menghasilakn suatu barang guna
mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Guna mencapai
tujuan tersebut produsen harus mempelajari perilaku konsumen agar dapat
mengetahui keadaan pasar dan konsumen. Biasanya konsumen
menginginkan barang yang murah tetapi kualitas baik. Permintaan
konsumen bermacam-macam tergantung kebutuhannya, karena banyak
macam produk yang dijual dipasaran, kita sebagai produsen harus bisa
menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Selain
itu produsen harus melihat keadaan pasar dan konsumen sehingga bisa
menentukan bagaimana strategi yang akan digunakan agar produknya bisa
terjual. Manfaat perilaku konsumen bagi produsen yaitu mengetahui,
mempelajari, dan memahami bagaimana strategi atau keputusan yang
harus diambil yang bisa dilihat dari keadaan pasar dan kebutuhan
konsumen. Dalam hal ini produsen harus mampu membujuk konsumen
untuk membeli dan mengkonsumsi barang yang ditawarkan, dan mampu
memahami cara konsumen dalam bertingkah laku, bertindak, berpikir, dan
yang terpenting bagaimana konsumen  mengambil suatu keputusan
terhadap barang yang ditawarkan atau dipasarkan sehingga produsen bisa
merancang strategi pemasaran dengan baik.
3. Manfaat perilaku konsumen bagi birokrat

7
Birokrat merupakan orang yang bekerja di berbagai instansi
pemerintahan. Birokrat harus mempelajari perilaku konsumen agar mudah
dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraan konsumen. Pemerintah dituntut
untuk bisa menyejahterakan masyarakatnya. Dalam mencapai tujuan
tersebut tentunya pemerintah harus mangambil keputusan  yang dilihat
dari perilaku konsumen (masyarakat). Misalnya masyarakat (konsumen)
yang berekonomi rendah sulit dalam melakukan pengobatan di rumah
sakit, maka pemerintah harus bisa merasakan apa yang diinginkan oleh
masyarakat (konsumen) dan mampu mengambil keputusan yang dapat
memenuhi kesejahteraan masyarakat, misalnya pemerintah mengadakan
pengobatan gratis bagi kalangan masyarakat yang berekonomi rendah.
4. Manfaat perilaku konsumen bagi konsultan
Konsultan merupakan salah satu profesi yang dilakukan seseorang
yang menyediakan kebutuhan berupa jasa (nasehat dan solusi) berdasarkan
bidangnya masing-masing. Salah satu bidang keahlian konsultan misalnya
bergerak di bidang konsultan dalam hal perilaku konsumen. Dengan
mempelajari perilaku konsumen konsultan dapat memahami kebutuhan
konsumen sehingga konsultan mampu memberikan informasi, nasehat,
dan solusi kepada perusahaan tentang bagaimana melakukan suatu
keputusan. Keputusan yang dimaksud yaitu konsultan memberikan
penjelasan kepada suatu perusahaan tentang produk apa yang harus
dihasilkan dan dipasarkan dengan melihat keadaan pasar dan kebutuhan
konsumen sehingga produk yang ditawarkan cepat terjual karena manfaat
produk yang dihasilkan.
5. Manfaat perilaku konsumen bagi peneliti
Peneliti merupakan salah satu profesi yang bertugas untuk
menganalisis dan memahami tentang suatu hal. Hal yang diteliti misalnya
keadaan pasar dan perilaku konsumen, dengan mempelajari perilaku
konsumen peneliti mendapatkan pengetahuan. Penelitian di lakukan dalam
upaya untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik perilaku
konsumen sehingga pemasar akan lebih mengenal siapa konsumennya dan

8
bagaimana perilaku mereka dalam mencari, menggunakan dan membuang
produk. Dalam hal ini peneliti dapat membantu manganalisis keadaan
yang dialami oleh konsumen.

D. TEORI PERILAKU KONSUMEN


Ada beberapa teori-teori yang mendasari perilaku konsume terhadap produk yang
ada yaitu:
1. Teori Ekonomi Mikro
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh
kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pemebeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang
dikonsumsinya, dimana kepuasaan ini sebanding atau lebih besar dengan
marginal utility yang dikeluarkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain.
2. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini
sangat kompleks dalam menganalisis perilaku konsumen karena proses
mental tidak dapat diamati secara langsung.
3. Teori Antropologis
Teori ini juga menakankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-
kelas sosial dan sebagainya.

E. KOMPONEN YANG TERDAPAT DALAM SIKAP


Kepercayaan merek, evaluasi merek, dan maksud untuk membeli merupakan
tiga komponen sikap. Kepercayaan merek adalah komponen kognitif dari sikap,
evaluasi merek adalah komponen afektif atau perasaan, dan maksud untuk
membeli adalah komponen konatif atau tindakan. Hubungan antara ketiga
komponen ini dijelaskan pada Gambar 6.1.

9
Hubungan antara ketiga komponen itu mengilustrasikan hierarki pengaruh
keterlibatan tinggi (high invloment), yaitu kepercayaan merek memengaruhi
evaluasi merek dan evaluasi memengaruhi maksud untuk membeli.
Dari tiga komponen sikap, evaluasi merek adalah pusat dari telaah sikap
karena evaluasi merek merupakan ringkasan dari kecenderungan

Komponen kognitif
Kepercayaan terhadap merek

Komponen afektif
Evaluasi merek

Komponen konatif
Makdsud untuk membeli

GAMBAR 6.1.

Konsumen untuk menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu. Evaluasi


merek sesuai dengan definisi dari sikap terhadap merek, yaitu kecenderungan
untuk mengevaluasi merek baik disegani atau tidak disegani.
4Dari gambar 6.1 dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek datang
sebelum dan memengaruhi evaluasi merek, dan evaluasi merek terutama
menentukan perilaku berkehendak.

F. PEMGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI


Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan mengenai aktifitas
kehidupan. Seringkali berbagai macam keputusan harus dilakukan oleh setiap
konsumen pada setiap hari. Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Ujang Sumarwan
(2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari
dua atau lebih pilihan alternatif. Pada saat konsumen membeli sebuah produk,

10
umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan
keputusan.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima
tahapan yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali
kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah
satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai
ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan
eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau
melihat produk baru milik tetangganya.
2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka
terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari
informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau
membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga
barang.
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi
perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran
yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang
tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude)
adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada
sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan
Keller, 2007).

11
4. Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub
keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode
pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin.
Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi
lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak
banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
5. Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan
produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan
konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu
pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek
lain.
Kumpulan sejumlah keputusan konsumen, diantaranya:
1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli
radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio
tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak
dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran
untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar
dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan
dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini
perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya

12
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli,
apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau
toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

5. Keputusan tentang jumlah produk


Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk
yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin
lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak
produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli
radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian.
Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan
pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.
Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui
keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen dilakukan individu maupun kelompok yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor dan struktur itu
sendiri.
sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap
suatu objek, baik disenangi maupun tidak disengaja secara konsisten. sikap
konsumen terhadap suatu merek berarti sikap terhadap merek, yaitu mempelajari
kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek, baik disenangi ataupun
tidak disenangi secara konsisten. Dengan demikian, konsumen mengevaluasi
merek tertentu secara keseluruhan dari yang paling jelek sampai yang paling baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. J nugroho. 2003. Perilaku konsumen. Jakarta, prenadamedia group

http://muthiadewi28.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-perilaku-konsumen-
dalam.html

http://fatiamnisa.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-perilaku-konsumen.html

http://sabrina-ferbella.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

http://laelatulafifah.blogspot.com/2013/11/proses-pengambilan-keputusan-
konsumen.html

http:// www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/12081563/makalah_per
ilaku_konsumen&ved=ZahUKEwifkrfM7OnoAhXVYisKHRYbCZMQFjAAegQ
IAxAC&usg=AOvVawovymwsl170bRiV5dlJYALn

hhtps://andyyjr20.blogspot.com/2017/03/makalahh-perilaku-konsumen.html?m=l

15

Anda mungkin juga menyukai