Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERILAKU KONSUMEN
SIKAP DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen

Disusun Oleh:

Muhammad Nauval Annafi NIM. 1542620047

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Dipanjatkan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga Makalah Perilaku Konsumen yang berjudul
“Sikap dan Kepercayaan Konsumen” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Tujuan Makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah Perilaku Konsumen.
Makalah ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Selain itu dijabarkan definisi sikap dan kepuasan konsumen yang sederhana sehingga
dapat menjadi acuan pembelajaran untuk mahasiswa dan umum.

Dalam penyelesaian Makalah ini, didapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, diucapkan terima kasih kepada:

1) Yeni Trisnawati, S.Pd, MM.selaku pembimbing mata kuliah Perilaku


Konsumen
2) Semua pihak yang telah membantu tidak dapat disebutkan satu persatu

Disadari bahwa Makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat diharapkan.

Malang, 26 November 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Sikap Konsumen.............................................................. 3
2.2 Karakteristik Sikap............................................................................ 3
2.3Fumgsi Sikap...................................................................................... 4
2.4Komponen Sikap Konsumen............................................................. 5
2.5Model Multiatribut Sikap................................................................... 5
2.6 Karakteristik Konsumen, Sikap dan Belanja Online........................ 6
2.7Definisi Kepercayaan Konsumen....................................................... 7
2.8Kepercayaan Konsumen terhadap Atribut Produk............................. 7
2.9Kepercayaan Konsumen dan Implikasi Manajerialnya..................... 8
2.10Pentingnya Atribut........................................................................... 9
2.11Harga sebagai Atribut...................................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar.
Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat
menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga
ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar
masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada
konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih
jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang
meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor
tersebut.

Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua
bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis
kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis
kita tumbuh. Strategi-strategi yang diberikan oleh pemasar kepada konsumen
haruslah imbang dengan karakter setiap konsumen. Tak hayal jika kebanyakan para
pemasar memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, karena setiap strategi yang
diberikan akan memberi pengaruh terhadap sikap konsumen.

4
Sikap (attittudes) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen terhadap informasi suatu produk. Konsep sikap terkait terhadap
konsep kepercayaan (believe) dan perilaku (behavior).Istilah pembentukan sikap
konsumen (consumer attittude formation) seringkali menggambarkan hubungan
antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Konsumen biasanya memiliki kepercayan
terhadap atribut suatu produk yang mana atribut tersebut merupakan image yang
melekat dalam produk tersebut. Dalam hal ini pemateri akan membahas tentang
“SIKAP DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN”, disini kami akan mengupas tentang
sikap dan kepuasan konsumen secara mendalam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah sikap dan kepercayaan konsumen berhubungan ?


2. Bagaimana karakteristik konsumen ?
3. Mengapa mengetahui sikap dan kepercayaan konsumen dibutuhkan?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui hubungan sikap dan kepercayaan konsumen.


2. Untuk mengetahui pentinganya sikap dan kepercayaan konsumen.
3. Untuk mengetahui karakteristik konsumen.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sikap Konsumen

Definisi sikap menurut Engel (2006) adalah suatu mental dan saraf yang
berkaitan dengan kesiapan untuk menanggapi diorganisasi melalui pengalaman dan
memiliki pengaruh yang mengarahkan dan/atau dinamis terhadap perilaku. Sementara
menurut Kotler (2005), sikap adalah perilaku yang menunjukkan apa yang disukai
dan tidak disukai konsumen. Selain itu, Mowen dan Minor (2002) mejleaskan sikap
sebagai “afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah rangsangan”.

2.2 Karakteristik Sikap

Ada beberapa karakteristik sikap, antara lain yaitu ;

1. sikap memiliki objek

Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek karena
objek tersebut bisa terhubung dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran
seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan media, dan sebagainya.

2. konsistensi sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut
akan direfleksikan oleh perilakunya karena sikap memiliki konsistensi dengan
perilaku

3. sikap positif, negatif, dan netral

Sikap positif merupakan sikap yang mungkin dapat menerima atau menyukai
suatu hal, sedangkan sikap negatif merupakan sikap yang tidak menyukai suatu hal.
Bersikap netral berarti tidak memiliki sikap atas suatu hal.

6
4. intensitas sikap

Intensitas sikap adalah ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaannya


terhadap suatu produk

5. resistensi sikap

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar
perlu memahami resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang
tepat.

6. persistensi sikap

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan


berubah karena berlalunya waktu.

7. keyakinan sikap

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang


dimilikinya

8. sikap dan situasi

Sikap seorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam konteks situasi.
Artinya, situasi akan memengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

2.3 Fungsi-Fungsi Sikap

Dari semua teori fungsional tentang sikap yang telah dikembangkan salah satu
teori yang paling menarik bagi banyak pemasar adalah teori yang diusulkan oleh
Daniel Katz. Katz mengidentifisikasikan empat fungsi sikap, yaitu ultilitarian,
mempertahankan ego, ekspresi nilai, dan pengetahuan.

7
1. Fungsi utilitarian

Dalam fungsi utilitarian, seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek


atau produk karena ingin memperoleh manfaat (rewards) atau menghindari risiko
(punishment) dari produk. Sikap berfungsi mengarahkan perilaku untuk mendapatkan
penguatan positif (positive reinforcement) atau untuk menghindari risiko. Manfaat
produk bagi konsumenlah yang menyebabkan seseorang menyukai produk tersebut.

2. Fungsi mempertahankan ego

Siakp berfungsi untuk melindungi seseorang ( citra diri atau self-image) dari
keraguan yang muncul dari dalam dirinya sendiri atau dari faktor luar yang mungkin
menjadi ancaman bagi dirinya. Sikap akan menimbulkan kepercayaan diri yang lebih
baik untuk meningkatkan citra diri dan mengatasi ancaman dari luar.

3. Fungsi ekpresi nilai

Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai-nilai, gaya hidup, dan identitas sosial
dari seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan, dan opini dari
seorang konsumen.

4. Fungsi pengetahuan

Keingintahuan adalah salah satu karakter konsumen yang penting, pada fungsi
ini, konsumen selalu ingin mengetahui banyak hal merupakan kebutuhan konsumen.
Sering kali konsumen perlu mengetahui suatu produk terlebih dahulu sebelum
menyukai dan kemudian membelinya. Pengetahuan yang baik mengenai suatu produk
sering kali mendorong seseorang untuk menyukai produk tersebut. Oleh karena itu,
sikap positif terhadap suatu produk mencerminkan pengetahuan mencerminkan
pengetahuan konsumen terhadap produk tersebut.

8
2.4 Komponen Sikap Konsumen

Ada tiga komponen sikap, yaitu (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) konatif
(psikomotor).

1. Kognitif berkaitan dengan pikiran (otak) seseorang, apa yang dipikirkan


konsumen. Kognitif bersifat rasional, masuk akal.
2. Afektif berkaitan dengan perasaan senang, sedih, ceria, gembira, dan sebagainya.
3. Kognatif (psikomotor) berkaitan dengan tindakan. Wujudnya adalah keterampilan
seseorang, misalnya terampil menyetir, olahraga, memasak, dan lain. Untuk lebih
jelasnya, model sikap yang sederhana dapat dilihat pada.

2.5 Model Multiatribut Sikap

Ada tiga tipe model multiatribut sikap, yaitu (1) model sikap terhadap objek
(attitude-toward-object model), (2) model sikap terhadap perilaku (attitude-toward-
behavior model), dan (3) model teori tindakan beralasan (theory of reasoned-action
model).

1. Model sikap terhadap objek


Karakteristik model ini adalah sebagai berikut.
a. Sikap mempresentasikan kepercayaan, misalnya konsumen beragama Islam percaya
bahwa daging babi itu haram, maka sikap mereka terhadap daging babi adalah tidak
suka.
b. Sikap bermanfaat untuk mengukur tanggapan konsumen terhadap objek tertentu,
misalnya terhadap produk perusahaan. Sikap konsumen bisa positif atau negatif.
2. Model sikap terhadap perilaku
Model ini berkaitan dengan perilaku yang aktual atau riil dari konsumen.
3. Model teori tindakan beralasan
Model ini lengkap, meliputi tiga komponen (kognitif, afektif, dan konatif
(psikomotor). Model ini juga meliputi norma subjektif konsumen.

9
2.6 Karakteristik Konsumen, Sikap, dan Belanja Online

Karakteristik konsumen didasarkan pada (1) demografik, (2) preferensi


pembelian produk, (3) persepsi manfaat produk bagai konsumen, dan (4) gaya hidup
konsumen.

1. Demografik
Konsumen dikelompokkan berdasarkan demografik: kelas sosial, etnis, usia,
pendidikan, penghasilan, agama, dan lain-lain.
2. Preferensi pembelian produk
Konsumen dikelompokkan berdasarkan preferensi pembelian: keluarga, teman,
kelompok referensik dan lain-lain.
3. Persepsi manfaat produk bagi konsumen
Konsumen dikelompokkan berdasarkan persepsi manfaat produk: manfaat inti priduk
dan atribut produk.

4. Gaya hidup konsumen


Konsumen dikelompokkan berdasarkan gaya hidup: gaya hidup sehat; gaya hidup
kaum sosialita; gaya hidup orang kota, orang desa, orang modern; gaya hidup
kembali ke alam.

Karakteristik konsumen tersebut akan berpengaruh terhadap sikap konsumen dalam


berbelanja online.

2.7 Definisi Kepercayaan Konsumen

Menurut Sumarwan (2004), kepercayaan adalah kekuatan bahwa suatu produk


memiliki atribut tertentu. Kepercayaan itu sering disebut perkaitan objek-atribut
(object-attribute linkage), yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya
hubungan antara sebuah objek dnegan atributnya yang relevan. Sementara Mowen
dan Minor (2002) mendefinisikan kepercayaan konsumen sebagai semua

10
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, dan semua kesimpulan yang dibuat oleh
konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang,
perusahaan, atau segala sesuatu semua yang padanya seseorang memiliki
kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik atau fitur yang memungkinkan
dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut, yaitu atribut
intrinsik dan atribut ekstrinsik.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen


adalah kekuatan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan
yang dibuat konsumen bahwa produk mempunyai objek, atribut, dan manfaat.

2.8 Kepercayaan Konsumen terhadap Atribut Produk

Manajer harus menyadari bahwa kepercayaan terhadap objek, atribut, dan


manfaat menunjukkan persepsi konsumen, dan karena itu, umumnya kepercayaan
seorang konsumen berbeda dengan konsumen lainnya. Kepercayaan yang kita
katakan mewakili asosiasi yang konsumen bentuk di antara objek, atribut, dan
manfaat didasarkan atas proses pembelajaran kognitif. Seorang membentuk tiga jenis
kepercayaan, antara lain ;

1. Kepercayaan objek-atribut (object-attribute belief)

Pengetahuan bahwa sebuah objek memiliki atribut khusus disebut kepercayaan


objek-atribut. Kepercayaan objek atribut menghubungkan objek, seperti seorang,
barang, atau jasa, dengan atribut. Jadi kepercayaan bahwa sebuah kendaraan roda
empat dikendarai di jalan pedesaan merupakan kepercayaan objek-atribut. Melalui
kepercayaan objek-atribut, konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang
sesuatu dalam hal variasi atributnya.

2. Kepercayaan atribut-manfaat

11
Kepercayaan ini merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah
atribut tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu. seseorang mencari
produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah dan memenuhi
kebutuhan mereka, atau dengan kata lain, memiliki atribut yang akan memberikan
manfaat yang dapat dikenal.

3. kepercayaan objek-manfaat

Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh


produk, orangl, atau jasa tertentu akan memberikan manfaat tertentu. Pada kendaraan
sport serbaguna, sebuah Ford Explorer atau Jeep Cherokee, konsumen akan memiliki
pandangan yang sangat baik tentang jalan.

2.9 Kepercayaan Konsumen dan Implikasi Manajerialnya

Kepercayaan yang dipunyai konsumen terhadap merek, korporasi, dan objek


lainnya dalam lingkungan konsumen memiliki beberapa implikasi manajerial yang
penting. Pertama-tama para manajer perlu menyadari bahwa kepercayaan konsumen
terrhadap atribut produk mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Selain itu, manajer
harus menyadari bahwa strategi pemosisian diferensiasi dan segmentasi dapat
didasarkan atas atribut sebuah merek. Studi atribut dan manfaatnya diterapkan juga
pada strategi segmentasi. Dalam apsar bisnis terdapat banyak kelompok konsumen
yang mencari manfaat produk secara spesifik. Setiap kelompok ini dapat menjadi
segmen yang penting bagi perusahaan untuk menargetkannya melalui segmentasi
manfaat. Segmentasi manfaat meliputi pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang secara relatif homogen berdasarkan manfaat serupa yang dicari.

2.10 Pentingnya Atribut

Atribut sangat berbeda dalam hal kepentingannya bagi para konsumen.


Pentingnya atribut didefinisikan sebagai penilaian umum seseorang terhadap
signifikansi atribut atas produk atau jasa tertentu.

12
Empat unsur yang menentukan perhatian konsumen yuang diarahkan pada
sebuah atribut adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik penerima pesan

Karakteristik penerima pesan yang memengaruhi perhatian adalah kebutuhan dan


nilai-nilai konsumen, dan yang lainnya adalah konsep-diri konsumen.

2. Karakteristik pesan

Karakteristik pesan dapat menarik perhatian konsumen terhadap atribut, dan


menyebabkan mereka mengalokasikan kapasitas kognitif pada atribut tersebut.
Karakteristik pesan juga dapat mempengaruhi pentingnya atribut ketika pengiklanan
mencoba menghilangkan pemasaran penggunaan sebuah produk.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi peluang dan tanggapan penerima

Faktor-faktor ini menentukan seberapa luas seseorang harus memproses


informasi tentang sebuah atribut. Peluang tanggapan akan meningkat apabila
informasi tentang atribut diulang, dan konsumen tidak dikacaukan saat informasi
tentang atribut diproses.

4. Karakteristik produk

Salah satu karakteristik produk adalah kualitas yang dirasakan, dampak


penambahan fitur atau atribut baru terhadap merek yang inferior, lebih rendah atau
lebih tinggi. Hasilnya mengungkapkan bahwa atribut baru akan meningkatkan nilai
yang dirasakan dengan keberadaan yang lebih besar untuk meek yang berkualitas
rendah daripada yang berkualitas tinggi.

2.11 Harga sebagai Atribut

Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh
konsumen, dan manajer harus benar-benar menyadari peran tersebut dalam

13
pembentukan sikap konsumen. Pada kondisi tertentu konsumen sangat sensitif
terhadap harga sehingga harga suatu produk yang reatif lebih tinggi dibandingkan
para pesaingnya dapat mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen.

Teradapat lima dimensi negatif dan dua dimensi positif dari atribut harga yaitu :

1. peran negatif dari pertimbangan harga

a. sadar nilai (value conscious), keadaan di mana konsumen memperhatikan


rasio kualitas produk terhadap harga;

b. sadar harga (price conscious), keadaan di mana konsumen lebih


berfokus pada pembayaran harga yang lebih murah;

c. penawaran kupon, keadaan di mana konsumen menanggapi tawaran pembelian yang


melibatkan kupon;

d. penawaran penjualan, keadaan di mana konsumen menanggapi penawaran


pembelian yang melibatkan pengurangan harga sementara;

e. pakar harga, keadaan di mana konsumen menjadi sumber informasi


bagi orang lain tentang harga di pasar bisnis.

Peran positif dari pertimbangan harga

a. hubungan harga-mutu, keadaan di mana konsumen menggunakan harga


sebagai indikator mutu;

b. sensivitas prestise, keadaan di mana konsumen membentuk persepsi atribut


harga yang menguntungkan berdasarkan sensivitasnya terhadap persepsi orang lain
dari tanda-tanda status dengan harga yang lebih mahal

2. pembentukan sikap dan kepercayaan konsumen

14
Kepercayaan dan sikap terbentuk dengan dua cara yang berbeda. Pada formasi
langsung, kepercayaan dan sikap diciptakan tanpa terjadi keadaan lain sebelumnya.
Atau sebaliknya, di mana konsumen melakukan perilaku pembelian produk dan
kemudian membentuk kepercayaan serta sikap

Proses yang berbeda menyebabkan formasi langsung kepercayaan, sikap, dan


perilaku, dan proses tersebut berhubungan secara langsung dengan tiga perspektif
riset perilaku konsumen. Formasi kepercayaan berhubungan dengan perspektif
pengambilan keputusan. Jadi, kepercayaan dipandang sebagai sesuatu yang terutama
dibentuk melalui prinsip-prinsip pembelajaran kognitif.

3. penciptaan kepercayaan secara langsung

Formasi kepercayaan secara langsung terjadi ketika konsumen melakukan aktivitas


pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan manfaat produk diterima dan
dikodekan ke dalam memori, dan kemudian dibuka kembali dari memori untuk
digunakan.

4. pembentukan sikap secara langsung

Sikap didefinisikan sebagai jumlah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap
rangsangan objek, seperti orang, produk, perusahaan, atau ide. Tiga mekanisme
berikut menjelaskan bagaimana sikap terbentuk secara langsung:

a. proses pembelajaran perilaku dan formasi sikap, di mana sikap dapat diciptakan
melalui proses pembelajaran perilaku dari pengondisian fisik klasik, pengondisian
operan, dan pembelajaran observasional.

b. eksposur-nyata dan formasi sikap, di mana dengan metode ini perasaan positif
yang tercipta dengan eksposur berulang sering kali terjadi tanpa konsumen
mengetauhi atau merasakan secara sadar bahwa objek tersebut sudah dikenalnya.

15
c. suasana hati dan formasi sikap. Suasana hati juga memiliki dampak
langsung terhadap formasi sikap konsumen. Di sini telah ditemukan bahwa apabila
konsumen pada awalnya diekspos pada sebuah objek, suasana hati mereka pada suatu
saat akan memengaruhi sikap yang mereka bentuk terhadap objek.

16
17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sikap adalah suatu mental dan saraf yang berkaitan dengan kesiapan untuk
menanggapi diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang
mengarahkan dan/atau dinamis terhadap perilaku.

Sikap konsumen merupakan tanggapan perasaan konsumen yang bisa berupa


perasaan suka atau tidak suka terhadap objek tertentu, misalnya bagaimana sikap
konsumen terhadap kinerja produk, bagaimana sikap konsumen terhadap merek
perusahaan, bagaimana sikap konsumen terhadap harga produk, bagaimanan sikap
konsumen terhadap iklan produk perusahaan yang ditayangkan di TV, dan
sebagainya.Ada tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Sedangkan
kepuasan konsumen merupakan perasaan senang seseorang yang berasal dari
pebandingan antara kesannya terhadap kinerja produk yang riil/aktual dengan kinerja
produk yang diharapkan.

Kepercayaan konsumen adalah kekuatan pengetahuan yang dimiliki oleh


konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen bahwa produk mempunyai
objek, atribut, dan manfaat. Kepercayaan yang dipunyai konsumen terhadap merek,
korporasi, dan objek lainnya dalam lingkungan konsumen memiliki beberapa
implikasi manajerial yang penting.
18

DAFTAR PUSTAKA

Ariely, D. Dan Zauberman, G. 2006. “Hedonic versus Informational Evaluations:


Task Dependent Preferences for Sequences of Outcomes”. Journal
ofBehavioral Decision Making, 19, 191-211. Dipublikasikan online 21 Juni
2006 di Wiley InteScience (www.interscences.wiley.com).
Jones, Kevin Lance. 2008. Introduction to Consumer Behavior. New York City: New
York University.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku 2. Diadaptasi oleh
A.B. Susanto. 2001. Jakarta: Salemba Empat.
Sopiah dan Etta Mamang, S. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI OFFSET

Anda mungkin juga menyukai