Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                        Jombang, Oktober 2019

   Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku konsumen merupakan sebuah fenomena yang unik untuk dipelajari dan
diamati. Perilaku konsumen dapat di katakan adalah muara dari berbagai teori ekonomi,
karena semua kegiatan ekonomi akan berkaitan dan berakhir kepada sikap atau perilaku
konsumen. Berbagai teori mengenai perilaku konsumen, salah satu perilaku konsumen yang
sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi adalah keputusan pembelian, karena tujuan dari
sebuah kegiatan ekonomi mulai dari produksi hingga pemasaran bertujuan agar konsumen
melakukan pembelian atas produk tersebut. Namun sebelum seorang konsumen melakukan
keputusan pembelian ia akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memepengeruhinya atas
produk tersebut, dan faktor-faktor tersebut dapat berasal dari internal konsumen sendiri
maupun exsternal konsumen tersebut.
Apabila apa yang ditawarkan dan diberikan oleh produsen dapat memepengaruhi
konsumen sehingga melakukan keputusan pembelian atas produknya, maka produsen tersebut
akan mendapatkan keuntungan dan meraih apa yang di targetkan dalam penjualannya serta
memperoleh keuntungan dibandingkan dengan pesaingnya, dan begitupun terjadi sebaliknya.
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memasukan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan Keller,
2009:166).Konsumen adalah bagian penting dalam keberlangsungan sebuah perusahaan,
maka hal tersebut mengharuskan perusahaan untuk lebih mengerti dan mengetahui
perilaku konsumen mereka, dan bagaimana perusahaan memberikan produk yang berkualitas
kepada konsumennya

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Afeksi Prilaku Konsumen ?


2. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Afeksi Konsumen ?
3. Bagaimana model Sikap Konsumen ?
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui sikap konsumen.


2. Untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Afeksi Konsumen.
3. Untuk mengetahui model sikap konsumen.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Afeksi

Merupakan Perasaan atau emosi kita terhadap objek tertentu. Biasanya diungkapkan
dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka. Pada umumnya keyakinan konsumen akan suatu
produk atau jasa melekat erat dengan perasaannya. Emosi yang melekat pada keyakinan
konsumen sangat di tentukan oleh situasi dan kondisi intenal individunya. Jelasnya perasaan
suka atau tidak suka ini banyak ditentukan dari keyakinan konsumen. Namun belum tentu
setiap konsumen yang memiliki keyakinan yang sama akan menunjukkan emosi yang sama.
Hal ini disebabkan karena masing-masing individu memilikt situasi dan kondisi latar
belakang yang berbeda. Perasaan yang merupakan hasil evaluasi dari atribut produk ini dapat
juga mempengaruhi keyakinan konsumen bahkan bisa mengubah keyakinannya
(Ferrinadewi. 2008). Menurut Peter dan Olson (1999), Yang menyatakan balma Afeksi
(affect)dan Kognisi (cognition) mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang
dimiliki konsumen terhadap ransangan lingkungan dan kejadian yang berlansung. Dalam
bahasa yang lebih sederhana. afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan
permikiran. Dalam membeli produk perasaan (afeksi) selalu muncul untuk mengetahui
manfaat dari produk tersebut.

Ketika komumen sedang butuh akan suatu produk, maka secara otomatis ia juga akan
langsung menaruh minat dan kesukaannya terhadap produk tersebut. Pandai dalam membaca
kebutuhan konsumen mempakan strategi yang tepat supaya produk bisa disukai oleh
konsumen, sehingga ini akan banyak rnendatangkan keuntungan.

Keunggulan produk yang terbukti secara jelas , biasanya akan banyak disukai oleh
konsumen. Afeksi yang muncul dari konsumen berdasarkan pada Keunggulan produk yang
tmemang sudah pernah orang lain dapatkan atau memang pengalaman sebelumnya jelas,
hiasanya akan banyak disukai oleh konsumen yang sudah yakin lerhadap produsen suatu
produk. Arlinya, mempertahankan keunggulan produk sangatlah penting sehingga tidak
menjadi kalah bersaing. Sedangkan konsumen dalam memilih produk bisa juga dengan
keunikan yang ada di dalamnya. Beberapa orang akan lebih cenderung memilih produk yang
beda dari pada yang lainnya. Mereka menyebut ini dengan istilah antimainstrea. Hal ini
semata mata karena kecenderungan seseorang untuk bisa diperhatikan oleh orang lain. Hal
lain yang sering diperhatikan konsumen adalah kualitas yang ditawarkan. Ketika suatu
Produk memiliki kualitas yang lebih, seseorang cenderung akan lebih tertarik kepada produk
tersebut. Ini sudah sewajarnya karena bagaimanpun seseorang pasti akan berusaha mencari
produk yang berkualitas karena berfikir tentang pemakaian jangka panjangnya.

Afektif tanggapannya beragam dalam penilaian ada yang positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan dalam intensitas atau tingkat pergerakan
badan. Harga yang menarik bisa diartikan sebagai harga yang kompetitif. Seseorang akan
cenderung mencari harga yang paling rendah akan tetapi mendatangkan kualitas yang paling
terbaik. Tentu ini merupakan contoh afeksi dalam prilaku konsumen yang juga bisa kita
amati. Produk murah dengan kualitas terbaik akan lebih banyak disukai. Hal hal semacam
inilah yang akan mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Afeksi Konsumen

1. SIKAP KONSUMEN
Sikap (Attitude) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan
(beliefe) dan perilaku (behavior). Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan
konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya (Mowen dan
Minor,1998 hal 242).
Para pemasar harus mengetahui atribut-atribut yang diketahui konsumen dan
atribut-atribut yang digunakan sebagai evaluasi produk tersebut. Pengetahuan
tersebut berguna dalam mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen.
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk
menggambarkan persepsi konsumen, karena itu kepercayaan suatu produk berbeda
diantara konsumen.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain :
• Pengalaman Pribadi
• Pengaruh Keluarga Dan Teman-Teman
• Direct Marketing
• Media Masa
• Karakteristik individu
3. Untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk / jasa / merek dapat
menggunakan pendekatan fungsi sikap antara lain :
1) Fungsi utilarian.
Mengungkapkan manfaat dari produk atau menghindari resiko dari produk.
Contoh : iklan produk lampu hemat listrik, lebih ekonomis dan tahan 6000
jam.
2) Fungsi mempertahankan ego.
Melindungi seseorang dari keraguan yang muncul dalam dirinya sendiri atau
dari faktor yang mungkin menjadi ancaman bagi dirinya.
Contoh : susu sustalac : solusi agar terhindar dari rasa takut tua
3) Fungsi ekspresi nilai.
Menyatakan nilai-nilai, saya hidup dan identitas sosial dari seseorang.
Menggambarkan minat, hoby, kegiatan, opini dari seseorang konsumen.
4) Fungsi pengetahuan.
Konsumen diberi tambahan pengetahuan agar menyukai produk.

2.3 Model Sikap Konsumen


• ABC MODEL OF ATTITUDES

Model ABC menganggap bahwa afeksi, kognitif, dan perilaku berhubungan satu sama
lain. Jadi sikap seseorang terhadap suatu produk organik tidak hanya digambarkan
oleh pengetahuannya terhadap atribut produk organik (kognitif), juga digambarkan
oleh perasaanya (apakah ia menyukai produk tersebut) dan kecenderungannya
(apakah ia akan membeli produk tersebut) (Sumarwan, 2002).

• MODEL FISHBEIN

Model Fishbein didasarkan pada pemikiran bahwa sikap dibentuk oleh komponen
kepercayaan dan evaluasi.

• MODEL SIKAP POIN IDEAL

Model ini mengkaji sikap konsumen diukur melalui jarak antara posisi produk atau
merk dengan posisi ideal di benak konsumen.

• MODEL ROSENBERG

Model ini dikembangkan oleh Milton Rosenberg berdasarkan teori konsistensi


kognitif, dia mengatakan bahwa sikap terhadap suatu obyek merupakan fungsi tingkat
instrumentalitas obyek untuk memperoleh beranekaragam nilai. Bobotnya tergantung
tingkat kepentingan nilai-nilai tersebut secara relative terhadap kita.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Afeksi dan kognisi adalah bentuk tanggapan psikologis lainnya yang dapat muncul
dalam situasi seperti ketika berbelanja bahan pangan. Afeksi mengacu pada tanggapan
perasaan sedangkan kognisi lebih pada tanggapan mental atau pemikiran. Lebih jelasnya
afeksi adalah keberadaan seseorang atau sesuatu yang dirasakan seseorang ( senang, marah,
bosan).

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. 
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Anang. 2018 Prilaku konsumen. Sleman: CV Budi Utama

Setiadi, J Nugroho. 2013 Prilaku Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai