Disusun Oleh:
Aziz Setiawan 1817202008
Dewi Khidujah 1817202012
Fitriyatun Nikmah 1817202149
Uswatun Khasanah 1817202040
Yulia Nur Sasih 1817202044
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pembentukan dan sifat Konsumen” tepat pada waktunya. Shalawat serta Salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
pencerahan di muka bumi ini.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga
penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas makalah ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
Cover ....................................................................................................................... I
BAB I. PENDAHULUAN
A. Definisi sikap.............................................................................................. 3
B. Model Struktural Sikap Konsumen ........................................................... 4
C. Teori Usaha mengkonsumsi .....................................................................
D. Ekspetasi Nasabah ....................................................................................
E. Pembentukan Sikap ...................................................................................
F. Strategi Perubahan Sikap ...........................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
III
BAB I
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan rasa. Perasaan ini akan
menimbulkan sebuah sikap. Sikap dari seseorang dinyatakan oleh rasa suka atau
tidak suka terhadap sesuatu, termasuk dalam sebuah produk atau jasa yang mereka
jumpai dalam kehidupan sebagai konsumen. Pada dasarnya, konsumen pasti memiliki
standar atau preferensi tersendiri dalam memilih suatu produk. Antara yang disukai
barang murah, ataupun ada di antara mereka yang menyukai barang bermerek. Jadi,
kita dapat menyatakan bahwa konsumen memiliki sebuah keunikan dengan
perspektifnya masing-masing dalam melihat sebuah produk.
Biasanya, ada banyak motif dan latar belakang bagaimana preferensi tersebut
terbentuk. Seperti faktor lingkungan bermain, keluarga, kecenderungan psikologi, dan
sebagainya. Pemasar atau distributor memiliki kepentingan untuk menyesuaikan
produk mereka terhadap perubahan sikap konsumen, karena sikap yang positif dari
konsumen terhadap produk akan menghasilkan keputusan pembelian pembelian.
Sikap positif yang dimaksud adalah ketika produk yang ditawarkan oleh produsen
dapat menjawab kebutuhan konsumen, dan konsumen merasa cocok dengan barang
yang ditawarkan oleh produsen. Bukan sampai situ saja, tetapi juga ketika seorang
konsumen menyukai dan sudah menjadi loyal terhadap suatu produk, konsumen yang
bersangkutan dapat rekomendasikan produk tersebut kepada teman-teman maupun
keluarganya, dan juga dia akan senang membeli secara berkala yang menguntungkan
pemasar. Sebaliknya sikap negatif yang dikeluarkan oleh konsumen terhadap produk
yang akan dihasilkan, maka sikap yang demikian ini akan mempengaruhi untuk orang
lain.
Maka dari itu pemasar harus mempedulikan sikap konsumen dimana sikap
yang positif tetap positif atau bertambah positif, sikap yang negatif diupayakan dapat
diubah menjadi positif. Dalam makalah ini, penulis akan membahas pembentukan dan
perubahan sikap konsumen karena penulis percaya banyak sekali yang dapat digali
dari materi tersebut sekaligus menjadi tugas kelompok dalam matakuliah Perilaku
Konsumen.
IV
1.1. Rumusan masalah
Bagaimana Sikap di Definisikan ?
Bagaimana model Struktura; sikap Konsumen ?
Bagaimana Teori Usaha dan model sikap terhadap iklan?
Bagaimana dan Perubahan Sifat Terjadi?
V
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi sikap
Menurut Lefton (1982) Kata sikap berasa dari bahasa Latin Aptus
yaitu yang berarti “kecocokan” atau “kesesuian”. Definisi sikap adalah pola
perasaan, kenyakinaan dan kecendrungan perilakuterhadap orang, ide, atau
objek yang tetap dalam jangka waktu yang lama . sedangkan Schiffman dan
Kanuk (2000) memgatakan bahwa sikap adalah prediposisi yang dipelajari
dalam merespon secara konsisten sesuatu objek dalam bentuk suka atau tidak
suka.
Para peneliti konsumen menilai sikap dengan mengajukan berbagai
pertanyaan untuk mengmbil berbagai kesimpulan dari perilaku. Sikap dari
konsumen tidak dapat diamati secara langsung tetapi harus disimpulkan dari
apa yang dikatakan atau yang dilakukan oleh orang tersebut. selain itu seluruh
perilaku konsumen dilihat dapat dilihat dari konsisten pembelian, anjuran
kepada orang lain, tingkat teratas, kepercayaan, pelayanaan, dan niat.
Sikap sangat dipengaruhi oleh situasi. Situasi adalah berbagi peristiwa
atau keadaan yang pada tahap dan waktu tertetu mempengaruhi hubungan
antara sikap dan perilaku. Situasi tertentu dapat menyebablam perilaku dan
sikap kosumen dapat menyebabkan para konssumen berperilaku dengan cara
yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka.
VI
Model Sikap Tiga Komponen
Sikap terdiri atas tiga komponen utama yaitu komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen konatif.
a. Komponen Kognitif
Komponen ini merupakan komponen pertama dalam model sikap tiga
komponen yang terdiri dari pengetahuan dan persepsi individu.
Pengetahuan dan persepsi dapat diperoleh berdasarkan kombinasi dari
pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan
dari berbagai sumber. Kemudian pengetahuan dan persepsi ini akan
menimbulkan kepercayaan, yaitu kepercayaan konsumen bahwa objek
sikap mempunyai berbagai sifat dan bahwa perilaku tertentu akan
menimbulkan hasil-hasil tertentu. Semakin positif suatu kepercayaan
maka akan semakin mendukung keseluruhan sikap tersebut.
b. Komponen Afektif
Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu
merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi dan perasaan ini
sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluatif sifatnya,
yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap suatu objek dengan sikap
yang secara langsung dan menyeluruh (atau sampai mana seseorang
menilai objek sikap "menyenangkan" atau "tidak menyenangkan", "bagus"
atau "jelek"). Pengalaman yang mengharukan juga dimanifestasikan
sebagai keadaan yang diliputi emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, rasa
malu, kemarahan, kesalahan, keheranan. Riset menunjukkan bahwa
keadaan emosional ini dapat meningkatkan atau memperkuat pengalaman
positif atau negatif dan ingatan tentang pengalaman tersebut dapat
mempengaruhi apa yang timbul dipikiran dan bagaimana individu
bertindak.
c. Komponen Konatif
Komponen ini merupakan respons dari individu terhadap suatu objek.
Komponen ini berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan
bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan
cara tertentu terhadap objek sikap tertentu. Dalam riset pemasaran dan
VII
konsumen, komponen konatif sering dianggap sebagai pernyataan maksud
konsumen untuk membeli. Jadi, komponen ini bukan perilaku nyata,
namun masih berupa keinginan untuk melakukan suatu tindakan.
Contoh model sikap tiga komponen yaitu : kepercayaan merek, evaluasi
merek, dan maksud untuk membeli. Kepercayaan merek merupakan
komponen kognitif dari sikap konsumen, evaluasi merek adalah
komponen afektif atau perasaan individu, dan maksud untuk membeli
adalah komponen konatif atau tindakan.
VIII
motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan
atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap
perilakunya. Norma subjektif merupakan keyakinan konsumen tentang
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya sehubungan dengan objek
sikap.
Secara singkat terdapat tiga model dalam model sikap multi atribut
Fishbein, yaitu:
IX
3. TEORI USAHA MENGKONSUMSI
5. PEMBENTUKAN SIKAP
1. Bagaimana sikap dipelajari
X
jarak jauh). Pergeseran dari tidak adanya sikap menjadi sikap tertentu
(atau pembentukan sikap) merupakan suatu hasil pembelajaran.
XI
yang tinggi akan kognisi (yaitu orang-orang yang sangat membutuhkan
informasi dan menikmati berfikir) mungkin membentuk sikap yang positif
dalam menanggapi berbagai iklan yang menonjolkan model yang menarik
atau selebriti yang terkenal. Dengan cara yang sama, sikap terhadap
berbagai produk baru dan situasi konsumsi baru sangat dipengaruhi oleh
karakterikstik khusus para konsumen.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap :
1) Pengalaman Pribadi
Apa yang telah dan sedang dialami akan membentuk dan mempengaruhi
penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi
salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan
dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan
dengan objek psikologis.
2) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Orang lain yang berada disekitar seseorang merupakan salah satu diantara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikapnya. Seseorang yang
dianggap penting, diharapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah
dan pendapat, tidak ingin dikecewakan, dan berarti khusus (significant
others), akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap seseorang.
Diantara orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah
orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman
dekat, guru, teman kerja, dll.
3) Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap,
dimana kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap terhadap
berbagai masalah.
4) Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
handphone mempunyai pengaruh besar dalam penyampaian informasi.
Media massa membawa pesan-pesan berisi sugesti yang dapat
mempengaruhi opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut,
XII
apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal,
sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga Pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. Keduanya meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan
baik dan buruk, garis pemisah anatara sesuatu yang tidak dan boleh
dilakukan, diperoleh dari Pendidikan dan dari pusat keagamaan serta
ajaran-ajarannya.
1) Fungsi manfaat
XIII
Fungsi ini dipengaruhi oleh kegunaan dari merk tersebut, jika produk tersebut
berguba atau membantu dimasa lalu sikap konsumen terhadapnya cenderung
menyengkan. Cara untuk mengubah sikap terhadap produk adalah dengan
menunjukan kepada orang-orang bahwa produk ini dapat memenuhi tujuan
manfaat yang mungkin belum terpikirkan oleh mereka.
Orang-orang selalu berusaha untuk melindungi citra diri mereka dari perasaan
keraguan dalam diri mereka, yang ingin mengantikan rasa ketidakpastian
mereka dengan rasa aman dan keyakinan diri.
Sikap merupakan pernyataan atau refleksi dari nilai-nilai, gaya hidup dan
pandangan umum konsumen, sebagai contoh iklan-iklan untuk minayk wangi
Tommy Hilfigers Tommy ditargetkan untuk orang-orang muda yang mengejar
gaya hidup yang apik, suka bergaul, dan suka bergerak di alam terbuka.
4)Fungsi pengetahuan
Para individu memiliki kebutuhan yang kuat untuk mengetahui dan memahami
orang-orang atau barang-barang yang berhubungan denan mereka. Pengaturan
posisi produk dan merk dijadikan usaha untuk memuasakan kebutuahn untuk
mengetahui dan memperbaiki sikap konsumen terhadap merk dengan
menekankan berbagai keunggulannya dibandingkan merek pesaing.
XIV
untuk mengubah penilaian mereka terhadap merek tersebut atau beralih ke segi
positif.
XV
DAFTAR PUSTAKA
XVI