Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA

SEMESTER: 2022/2023.1 ( 2022.2 )

NAMA : Tifanny Laoudya Leo

FAKULTAS : FE/ Fakultas Ekonomi

KODE/NAMA MK : EKMA4567/Perilaku Konsumen

TUGAS :2

Jawaban :

1. a. PROSES BELAJAR PERILAKU INSTRUMENTAL

Proses belajar instrumental atau operant conditioning tidak lain adalah pengalaman pembeli
terhadap suatu produk berdasarkan reward yang dirasakan. Ketika konsumen puas terhadap
suatu produk sebenarnya sedangter jadi proses operant conditioning. Seseorang akan terdorong
membeli lagi karena merasa nyaman dengan produk tersebut, inilah yang disebut dengan proses
belajar instrumental. Jadi produk yang kita pakai memberikan reward sesuai dengan yang kita
harapkan. Perasaan puas itu juga disebut dengan proses belajar instrumental sehingga kita
membeli ulang produk. Supaya konsumen mau membeli produk, diberi iming-iming atau
imbalan. terdapat 2 macam imbalan, yaitu produk dan nonproduk. Produk yang berfungsi
dengan baik sudah memberikan penguatan agar konsumen membeli lagi produk tersebut.
Imbalan non-produk bisa berupa hadiah atau potongan harga agar konsumen tertarik membeli
produk tesebut. Bahasa lain dari penguatan ini adalah hadiah. Jadi jika ada toko buku
memberikan diskon di setiap awal semester ini yang disebut dengan Fixed-Interval
Reinforcement.

b. Prinsip Generalisasi Stimulus

generalisasi stimulus, yaitu kemampuan seorang konsumen untuk bereaksi sama terhadap
stimulus yang berbeda. Dalam praktiknya biasanya perusahaan melakukan peluasan bisnis
produk.

*Similiar Name

Ini artinya sebuah perusahaan menggunakan merek yang sama atau mirip dengan merek
pesaing.seperti pada gambar iklan tersebut kitkat dan katkot.Praktik ini sebenarnya dilarang,
tetapi banyak dilakukan produsen. Kesamaan produk tersebut diharapkan bisa membuat
asosiasi kualitas antar dua produk tersebut. Prinsip utama similar name adalah pesaing ingin
membuat citra produknya di mata konsumen sama dengan produknya yang telah memimpin
dipasaran.
C. Jelaskan tiga jenis proses belajar dan apakah perbedaannya!

PROSES BELAJAR KOGNITIF yaitu bagaimana konsumen mengolah informasi dan menyerap
informasi. Proses belajar kognitif terjadi ketika konsumen menyerap informasi dan mengolah
informasi karena sebenarnya konsumen melakukan proses belajar Kognitif. Semua yang berada
di ruangan ini membaca buku, mendengarkan kuliah, mengomentari, itu juga proses belajar
Kognitif. Proses belajar classical conditioning menganggap bahwa makhluk hidup, manusia
maupun binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui konsep
pengulangan. Beberapa konsep dalam classical conditioning yaitu: unconditioned stimulus,
conditioned stimulus, unconditioned responses, conditioned responses. Proses belajar Classical
conditioing memiliki tiga prinsip yaitu pengulangan (repetition), generalisasi stimulus (stimulus
generalization), dan diskriminasi stimulus (stimulus generalization). Ketiga prinsip ini dapat
diaplikasikan dalam manajemen. Proses belajar instrumental atau operant conditioning tidak
lain adalah pengalaman pembeli terhadap suatu produk berdasarkan reward yang dirasakan.
Seseorang akan terdorong membeli lagi karena merasa nyaman dengan produk tersebut, Proses
belajar observational learning dilakukan konsumen ketika mengamati tindakan dan perilaku
orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Konsumen seringkali meniru perilaku orang
lain yang dianggapnya sebagai modeling

2. mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan


mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen
pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen
yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa
mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa
ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional dan
perilaku konsumen yang bersifat irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik

2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
3.

AFEKSI

Merupakan Perasaan atau emosi kita terhadap suatu objek tertentu. Biasanya diungkapkan dalam
bentuk rasa suka atau rasa tidak suka. Pada umumnya keyakinan konsumen akan suatu produk atau jasa
melekat erat dengan perasaannya. Emosi yang melekat pada keyakinan konsumen sangat ditentukan
oleh situasi dan kondisi internal individunya. Jelasnya perasaan suka atau tidak suka ini banyak
ditentukan dari keyakinan konsumen, namun belum tentu setiap konsumen yang memiliki keyakinan
yang sama akan menunjukkan emosi yang sama. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu
memiliki situasi dan kondisi latar belakang yang berbeda. Perasaan yang merupakan hasil evaluasi dari
atribut produk ini dapat juga mempengaruhi keyakinan konsumen bahkan bisa mengubah keyakinannya
(Ferrinadewi, 2008). Menurut Peter dan Olson (1999), yang menyatakan bahwa Afeksi (affect) dan
Kognisi (cognition) mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen
terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana,
afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. Dalam membeli produk perasaan
(afeksi) selalu muncul untuk mengetahui manfaat dari produk tersebut. Ketika konsumen sedang butuh
akan suatu produk, maka secara otomatis ia juga akan langsung menaruh minat dan kesukaannya
terhadap produk tersebut. Pandai dalam membaca kebutuhan konsumen merupakan strategi yang tepat
supaya produk bisa disukai oleh konsumen, sehingga ini akan banyak mendatangkan keuntungan.
Keunggulan produk yang terbukti secara jelas, biasanya akan banyak disukai oleh konsumen. Afeksi yang
muncul dari konsumen berdasarkan pada keunggulan yang memang sudah pernah orang lain dapatkan
atau memang pengalaman sebelumnya yang sudah yakin terhadap produsen suatu produk. Artinya,
mempertahankan keunggulan produk sangatlah penting sehingga tidak menjadi kalah bersaing.
Sedangkan konsumen dalam memilih produk bisa juga dengan keunikan yang ada di dalamnya.
Beberapa orang akan lebih cenderung memilih produk yang beda dari pada yang lainnya. Mereka
menyebut ini dengan istilah antimainstream. Hal ini semata-mata karena kecenderungan seseorang
untuk bisa diperhatikan oleh orang lain. Hal lain yang sering diperhatikan konsumen adalah kualitas yang
ditawarkan. Ketika suatu produk memiliki kualitas yang lebih, seseorang cenderung akan lebih tertarik
kepada produk tersebut. Ini sudah sewajarnya karena bagaimana pun seseorang pasti akan berusaha
mencari produk yang berkualitas karena berpikir tentang pemakaian jangka panjangnya. Afektif
tanggapannya beragam dalam penilaian ada yang positif atau negatif, menyenangkan atau tidak
menyenangkan, dan dalam intensitas atau tingkat pergerakan badan. Harga yang menarik bisa diartikan
sebagai harga yang kompetitif. Seseorang akan cenderung mencari harga yang paling rendah akan tetapi
mendatangkan kualitas yang paling terbaik. Tentu ini merupakan contoh afeksi dalam perilaku
konsumen yang juga bisa kita amati. Produk murah dengan kualitas terbaik akan lebih banyak disukai.
Hal-hal semacam inilah yang akan mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa.

KOGNISI

Merupakan suatu pemikiran dan keyakinan serta pengetahuan konsumen tentang produk dan jasa.
Pemikiran dan Keyakinan serta pengetahuan tentang produk dan jasa ini berbeda antara konsumen yang
satu dengan konsumen yang lain. Kognisi mengacu pada suatu proses mental dan struktur pengetahuan
yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Misalnya, termasuk di dalamnya
adalah pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya dan yang tertanam pada ingatan atau
pemikiran mereka. Termasuk juga di dalamnya proses psikologis yang terkait dengan pemberian
perhatian dan pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu,
pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Sementara berbagai aspek kognisi adalah
proses berpikir alam sadar, dimana proses kognisi dilakukan secara sadar dan otomatis.

Anda mungkin juga menyukai