Anda di halaman 1dari 7

1

(TUGAS 3 Perilaku Konsumen)

1a. Jelaskan perbedaan model keputusan konsumen berdasar perspektif pengambilan


keputusan, perspektif eksperensial, dan perspektif pengaruh perilaku.
Jawab:

Model keputusan konsumen adalah alasan yang dilakukan konsumen ketika akan melakukan
pembelian. Model keputusan konsumen dibagi 3 yaitu:

1. Perspektif pengambilan keputusan konsumen akan memutuskan produk apa yang


akan dibeli.
2. Perspektif eksperiensial atau pengalaman. Konsumen membeli suatu produk karena
sebuah pengalaman seperti membandingkan biaya atau membandingkan manfaat
untuk keuntungan pribadinya berdasarkan emosional.
3. Perspektif pengaruh behavioral (perilaku) Pembelian produk di pengaruh dari pihak
lain seperti promosi, atau pengaruh budaya, atau bahkan pengaruh lingkungan

Ketika melakukan pembelian produk konsumen memiliki berbagai alasan baik dari segi
kebutuhan, manfaat, biaya serta promosi yang dilakukan perusahaan.

1b. Berikan contoh proses pengambilan keputusan pembelian berdasar perspektif pengambilan
keputusan, perspektif eksperensial, dan perspektif pengaruh perilaku! Berikan alasan mengapa
Anda mengategorikan berdasar perspektif tersebut
Jawab:

A. Contoh perspektif pengambilan keputusan: Seorang ibu akan membeli susu dan
makanan tambahan sesuai dengan usia anaknya. Alasannya karena ibu membuat
keputusan membeli produk sesuai kebutuhan.
B. Contoh perspektif eksperensial: Ayah membeli handphone dengan merk Samsung
karena lebih murah dan berkualitas. Alasannya karena konsumen (Ayah)
membandingkan harga dan kualitas
C. Contoh perspektif pengaruh perilaku: Seorang anak membeli mainan karena sedang
ada diskon besar-besaran. Alasannya karena adanya pengaruh lingkungan sehingga
melakukan pembelian produk tersebut.

2
2.a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya hidup, dan jelaskan bagaimana hubungan gaya
hidup dengan kepribadian!

Jawab:

Definisi gaya hidup secara luas adalah sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap
penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia mereka disekitarnya (pendapat). Kepribadian adalah organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisis induvidu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungannya secara unik.

Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian lebih menggambarkan


karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Sering disebut juga sebagai cara seseorang
berfikir, merasa dan berpersepsi. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya
hidup dan kepribadian saling berhubungan. Kepribadian merefleksi karakteristik internal dari
konsumen, gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut, yaitu
perilaku seseorang. Konsep gaya hidup konsumen cukup berbeda dengan kepribadian. Gaya
hidup (life style) menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan
uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Oleh karenanya, hal ini
berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir, berbeda dengan kepribadian, yang
menggambarkan konsumen dari perspektif yang lebih internal yaitu, “karakteristik pola berpikir,
perasaan, dan memandang konsumen”.

2.b. Jelaskan bagaimana gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku konsumen! Jelaskan
dengan menggunakan kasus di atas!

Jawab:

Gaya hidup merupakan salah satu indikator dari faktor pribadi yang turut berpengaruh terhadap
perilaku konsumen. Jika diartikan, gaya hidup merupakan pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan
seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang dan menggambarkan bagaimana
mereka menghabiskan waktu dan uangnya. Gaya hidup pada prinsipnya adalah pola
seseorang dalam mengelola waktu dan uangnya. Gaya hidup mempengaruhi perilaku
seseorang yang pada akhirnya menentukan pola konsumsi seseorang. Sesuai dengan kasus
diatas dimana dilakukan penelitian mengenai gaya hidup sehat pada kota besar di Indonesia
dan kota besar di Thailand yang diekspresikan dengan mengikuti pola makan sehat dengan
memakan makanan atau minuman dengan protein tinggi serta olahraga dengan teratur, dari
kasus ini dapat dilihat bahwa gaya hidup akan menggambarkan bagaiana mereka akan

3
menghabiskan waktu dan uangnya dengan membeli makanan atau minuman protein tinggi
ataupun akan pergi berolahraga ke tempat yang mendukung hal tersebut.

2.c. Buatlah analisa bagaimana pemasar produk makanan dan minuman dapat memanfaatkan
trend ini untuk menyusun strategi pemasarannya!

Jawab:

Keputusan konsumen terletak antara strategi pemasaran dan keluaran atau outcome. Keluaran
dari strategi pemasaran sebuah perusahaan ditentukan oleh interaksinya dengan keputusan
konsumen. Perusahaan dapat berhasil jika konsumen melihat kebutuhan yang dapat dipenuhi
oleh sebuah produk. Konsumen menyadari pentingnya produk bagi pengukuhan kebutuhan,
selanjutnya konsumen akan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sehingga konsumen
mau membeli produk tersebut dan setelah mengonsumsi produk konsumen akan merasa puas
karena telah mendapatkan manfaat produk tersebut yng dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dari kasus diatas dapat dilihat bahwa penelitian menujukkan hasil gaya hidup
dengan mengikuti pola makan sehat dan olahraga di kota besar Indonesia dan Thailand tinggi,
sehingga kita mengetahui bahwa konsumen akan mencari makanan dan minuman yang
menunjang gaya hidup sehat tersebut. Ini merupakan salah satu strategi dimana perusahaan
dapat melihat kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi peluang pemasar makanan dan minuman
protein tinggi untuk menyusun strategi selanjutnya agar produk dapat diketahui oleh konsumen
dengan membuat iklan yang menarik, promosi melalui media sosial, endorse menggunakan
influencer atau orang yang berpengaruh, dan yang lainnya.

4
3.a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengetahuan konsumen dan apa peran pengetahuan
konsumen terhadap perilaku konsumen!

Jawab:

Pengetahuan konsumen adalah seperangkat informasi yang dimiliki oleh seorang konsumen
mengenai berbagai macam produk atau jasa serta informasi-informasi lain yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen juga dapat didefinisikan
sebagai sejumlah informasi yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu produk atau jasa.
Menurut pendapat Ujang Sumarwan, pengetahuan kosnumen terdiri dari informasi yang
disimpan dalam ingatan, informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk dari
pengetahuan pembelian berkenan dengan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen
mengenai apa yang dibeli, berapa banyak yang di beli, dimana dan kapan membeli harus
terjadi akan tergantung pada tingkat pengetahuan konsumen. Dengan demikian pengetahuan
konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Jadi pengetahuan kosnumen dapat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, ketika konsumen memiliki
pengetahuan yang banyak tentang suatu produk dan jasa tersebut maka konsumen akan lebih
baik dan lebih yakin dalam mengambil keputusan dalam membeli barang maupun jasa.
Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, maka konsumen akan semakin
kuat untuk melakukan suatu pembelian apada suatu produk dan jasa.

b. Buatlah analisa terhadap aspek pengetahuan produk yang dapat digunakan untuk
menyusun kampanye GNTT! Jelaskan aspek pengetahuan produk dari layanan transaksi non-
tunai dan jelaskan bagaimana hal itu dapat digunakan untuk membujuk konsumen untuk
menggunakan transaksi non-tunai!

Jawab:

Product knowledge (pengetahuan produk) adalah kumpulan berbagai informasi mengenai


produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur
produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Product knowledge sebagai
cakupan seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya
dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Konsumen yang berpengetahuan lebih
tinggi akan lebih realistis dalam pemilihan sesuai dengan harapannya. Berfokus kepada enam
dimensi yaitu, jelas dan mudah dipahami (clear and understandable), tidak memerlukan
pemikiran panjang (doesn’t require a lot of mental effort), mudah digunakan (easy to use),
dapat dikendalikan (controllable), mudah menjadi terampil (easy to become skilful) dan fleksibel
(flexible) terhadap perilaku konsumtif.
1. Pengaruh dimensi jelas dan mudah dipahami terhadap perilaku konsumtif
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dimensi ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku konsumtif masyarakat Kota Makassar. Namun dimensi ini merupakan
dimensi yang pengaruhnya lebih rendah dibanding dimensi lainnya. Dimensi ini merujuk pada

5
mudahnya penggunaan aplikasi transaksi non tunai. Aplikasi transaksi semakin berkembang
karena adanya teknologi komunikasi, penjelasan yang detail tentang cara mengunduh aplikasi
hingga penggunaannya sangat mudah dipahami hingga begitu banyak masyarakat yang
akhirnyamenjadikan metode pembayaran non tunai sebagai pilihan utama.
2. Pengaruh dimensi tidak memerlukan pemikiran panjang terhadap perilaku konsumtif
Berdasar hasil penelitian dimensi ini menunjukkan angka mendekati paling signifikan terhadap
perilaku konsumtif. Dimensi ini menunjukkan bahwa tidak membutuhkan waktu cukup lama
bagi konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan transaksi non tunai.
3. Pengaruh dimensi mudah dikendalikan terhadap perilaku konsumtif
Dari data yang telah diperoleh, dimensi ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku
konsumtif. Dimensi ini merujuk pada definisi kemudahan dalam mengendalikan penggunaan
aplikasi transaksi non tunai ataupun mobile payment.
4. Pengaruh dimensi fleksibel terhadap perilaku konsumtif
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dimensi fleksibel memiliki pengaruh signifikan
terhadap perilaku konsumtif. Mobile payment dapat digunakan kapanpun dan dimanapun tanpa
batasan waktu. Hal ini memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi non tunai kapanpun.
5. Pengaruh dimensi mudah digunakan terhadap perilaku konsumtif
Dimensi ini adalah dimensi yang paling berpengaruh dalam perilaku konsumtif. Transaksi non-
tunai sudah tersedia seperti uang elektronik berbasis chip dalam bentuk kartu yang dikeluarkan
oleh bank seperti E-money, Tapcash, Brizzi, Flass,dan sebagainya. Sedangkan e-wallet server
base seperti T-cash, paypro, DOKU, Gopay, OVO. berbagai macam alat transaksi non tunai ini
terbukti sangat mudah digunakan. Alat transaksi non-tunai tersebut umumnya sudah dapat
langsung digunakan dengan mengoneksikan email ataupun nomor telepon pengguna. Bila
terdapat masalah dalam aplikasi pengguna dengan cepat diberikan penjelasan terkait cara
penggunaan oleh aplikasi mobile payment tersebut melalui email, fitur cashback pun diberikan
oleh aplikasi mobile payment sebagai bentuk garansi (uang mudah dikembalikan).
6. Pengaruh dimensi mudah menjadi terampil terhadap perilaku konsumtif
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa dimensi mudah menjadi terampil dalam
menggunakan aplikasi mobile payment memiliki pengaruh siginifikan terhadap perilaku
konsumtif masyarakat kota Makassar. Aplikasi pembayaran non tunai memiliki sistem yang
mencakup pembayaran untuk barang maupun jasa dengan penjelasan cara penggunaannya
dalam perangkat telepon sehingga masyarakat dapat dengan dengan mudah menjadi terampil
dalam menggunakannya. Dengan adanya teknologi, sistem pembayaran transaksi
konvensional yang menggunakan fisik uang telah bergeser menjadi sistem pembayaran non
tunai yang terus berkembang pesat. Berdasarkan penelitian ini ditemukan pula bahwa,
masyarakat kini disebut juga sebagai cashless society yang berarti masyarakat non-tunai.
Konsep cashless society dapat digambarkan menjadi suatu keadaaan ekonomi dimana semua
pertukaran atau transaksi yang dilakukan melalui suatu platform digital (Raharjo Jati, 2015).

6
Teknologi informasi dan internet menjadi sangat penting dalam transaksi non tunai, karena kita
tidak lagi menggunakan uang fisik dalam melakukan pertukaran. Sistem pembayaran menjadi
sangat berbeda dari keadaan biasanya, karena semuanya akan berbasis digital. Berdasarkan
Consumer Payment Attitudes Study menyatakan bahwa masyarakat Indonesia suka
menggunakan transaksi non tunai dengan manfaat nya seperti dapat membandingkan harga
produk dalam kategori yang sama, merupakan sistem pembayaran yang lebih aman dan
sistem nya real-time.
Dari kebermanfaatan GNTT diatas dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
menggunakan transaksi non tunai.

Anda mungkin juga menyukai