Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya kami dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang “Perilaku Konsumen”. Guna memenuhi
tugas yang telah diberikan oleh Bapak…. Selaku dosen mata kuliah ….
Meskipun makalah ini sudah kami kerjakan dengan sebaik-baiknya tapi kami yakin, di
dalam makalah ini masih banyak kekurangan seperti kesalahan dalam penulisan dan lainnya.
Maka dari itu, kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf sebesar-besarnya apabila
pembaca menemukan kekurangan di dalam makalah ini. Namun apabila pembaca sekalian
hendak memberikan kritik dan saran yang membangun, kami akan sangat senang menerimanya.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bisa menjadi bacaan yang
bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai bahan acuan dalam pembelajaran.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan
berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan
utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum.
Elemen kunci dalam definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai.
Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan
memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang
ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Perhatikan bahwa pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut. Semua yang
dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi diadaptasikan dengan
permintaan pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan pengaruh dominan pada semua yang
dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar
utamanya di dalam bidang ekonomi, dan yang lebih baru, dalam bidang pemasaran. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar perilaku konsumen yang akan penulis paparkan
dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
1. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan bagi perusahaan
guna untuk meningkatkan jumlah penjualan produk mereka.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis
tentang alasan perusahaan/produsen perlu memahami perilaku konsumen dan hal-hal apa
yang perlu diperhatikan produsen/perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Berikut adalah beberapa definisi perilaku konsumen menurut para ahli :
1. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya
adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut.
Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh,
mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa
tersebut.
2. Menurut The American Marketing Association
Perilaku konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek
kehidupannya.
3. Menurut Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan,
mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
4. Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk
dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
B. Jenis Perilaku Konsumen
1. Manager
Manfaat mempelajari perilaku konsumen bagi manager adalah mereka dapat
membuat keputusan yang didasarkan pada situasi konsumen. Keputusan tersebut dapat
diambil dari informasi dan data perilaku konsumen dan diharapkan keputusan tersebut
dapat mempermudah dalam pemasaran produk.
2. Produsen
Manfaat perilaku konsumen bagi produsen adalah mereka dapat mengetahui,
mempelajari serta memahami bagaimana strategi dan pengambilan keputusan harus
dibuat dengan melihat keadaan pasar dan kebutuhan konsumen. Produsen harus mampu
untuk mengajak konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi barang yang mereka
tawarkan dengan melihat perilaku konsumen.
3. Konsultan
Manfaat perilaku konsumen bagi konsultan adalah konsultan dapat memahami
kebutuhan dari konsumen sehingga mereka dapat memberikan informasi, nasehat serta
solusi yang tepat kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan.
4. Birokrat
Seorang birokrat harus dapat memahami perilaku konsumen agar mereka dapat
dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan konsumen. Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan menyejahterakan masyarakat, birokrat harus dapat membuat
keputusan dengan melihat perilaku konsumen (masyarakat).
5. Peneliti
Manfaat perilaku konsumen bagi peneliti adalah mereka bisa mengumpulkan
informasi mengenai karakteristik perilaku konsumen sehingga pemasar akan lebih
mengenal siapa konsumen mereka.
Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada
akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian barang atau
jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :
1. Pengenalan Masalah.
Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk mana
yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang
konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya
tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri
sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti
masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif.
4. Keputusan Pembelian.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian.
1. Pendekatan Interpretif.
2. Pendekatan Tradisional yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Psikologi
Kognitif, Sosial dan Behavioral serta Ilmu Sosiologi.
Semua pendekatan yang dijelaskan diatas mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat
memberikan pemahaman mengenai perilaku konsumen. Selain itu dapat pula diterapkan
untuk strategi marketing jika dilihat dari tingkatan maupun sudut pandang analisis yang
berbeda-beda. Ketiga pendekatan ini dapat digunakan oleh suatu pemilik bisnis atau
perusahaan, baik dengan menggunakan salah satu dari pendekatan tersebut maupun dengan
menggunakan ketiga pendekatan sekaligus. Semuanya tergantung dari jenis-jenis masalah
yang dihadapi oleh masing-masing bisnis dan suatu perusahaan.
Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan canggih, perilaku
konsumen pun ikut berubah-ubah. Permintaan konsumen yang semakin beragam dan
kompleks memerlukan jalan keluar untuk memberi kepuasan. Ditambah waktu yang terbatas
dan aktivitas yang padat, menuntut segala sesuatunya untuk serba mudah dan instan.
Menurut pandangan penulis perilaku konsumen pada kota Malang sudah meningkat,
yang sudah menjadi kota dengan perilaku konsumen yang sangat pesat peningkatannya
dikarenakan letak yang strategis dan banyak konsumen yang membutuhkan produk dan jasa
sangat varian mulai dari mahasiswa luar daerah dan para penduduk kota Malang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang
bersifat rasional dan irrasional. Perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan
perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-
aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan
utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya.
Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang
mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa
mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan.
Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah
seorang konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam
perilaku konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian
pada akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian
barang atau jasa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA