OLEH:
HALIMATUZZAKRAH
20MA008
(UTM)
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi
pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar
mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen pada
tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum
menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada
konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan
utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak
tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara
akurat apa yang sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli.
Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa
dukungan mereka, suatu bisnis tidak akan eksis. Sebaliknya jika bisnis
kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya
membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu mereka biasanya akan
membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Setidaknya perlu
memahami 10 ayat-ayat agar dapat menajamkan fokus dalam melayani
konsumen.
Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah
kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang
telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya, intonasi suaranya, gerak
badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan
diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intutif tentang keinginan konsumen.
2
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku konsumen?
2. Apa manfaat perilaku konsumen?
3. Apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli?
4. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen?
3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1. Mengetahui dan mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen
2. Mengetahui dan mendeskripsikan manfaat perilaku konsumen
3. Mengetahui dan mendeskripsikan pertimbangan konsumen dalam
membeli
4. Mengetahui dan mendeskripsikan proses pengambilan keputusan
konsumen
b. Manfaat
1. Manfaat Akademis
Dapat mereferensikan mengenai perilaku konsumen, menambahkan
pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku konsumen dan juga
dapat memberikan informasi
2. Manfaat Praktis
Makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun
referensi bagi para pembaca.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
4
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat
memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya
dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu
perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah:
“Consumer behavior may be defined as the decision process and
physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring,
using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan
jasa-jasa. Pengertian perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994 :
3) adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini. Mowen (1990 : 5)
mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan
proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima,
menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Difinisi tersebut
menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan
bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Difinisi tersebut juga
mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan
penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan (disposition).
Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa
bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk yang
diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa yang dilakukan
konsumen setelah selesai menggunakan produk tersebut. Studi
perilaku konsumen adalah studi bagaimana seorang individu membuat
5
keputusan untuk menggunakan sumber-sumber yang dimiliki pada
konsumsi yang berkaitan dengan sesuatu (barang atau jasa).
Schifman dan Kanuk (1991 : 5) mengatakan studi ini meliputi; apa
yang dibeli, mengapa ia membelinya, dan berapa sering ia
membelinya. Swastha dan Handoko (1987 : 9) mendifinisikan perilaku
konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa
ekonomisalnya, termasuk kegiatan pengambilan keputusan.
6
Perilaku konsumen adalah dinamis artinya bahwa seorang individu
konsumen, suatu komunitas konsumen, atau masayarakat luas akan
selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini berdampak
tidak hanya pada studi perilaku konsumen itu sendiri akan tetapi juga
pada pengembangan strategi pemasaran.
7
B. Manfaat Perilaku Konsumen
8
konsumen agar dapat mengetahui keadaan pasar dan konsumen.
Biasanya konsumen menginginkan barang yang murah tetapi kualitas
baik. Permintaan konsumen bermacam-macam tergantung
kebutuhannya, karena banyak macam produk yang dijual dipasaran,
kita sebagai produsen harus bisa menghasilkan produk yang sesuai
dengan permintaan konsumen. Selain itu produsen harus melihat
keadaan pasar dan konsumen sehingga bisa menentukan bagaimana
strategi yang akan digunakan agar produknya bisa terjual. Manfaat
perilaku konsumen bagi produsen yaitu mengetahui, mempelajari, dan
memahami bagaimana strategi atau keputusan yang harus diambil
yang bisa dilihat dari keadaan pasar dan kebutuhan konsumen. Dalam
hal ini produsen harus mampu membujuk konsumen untuk membeli
dan mengkonsumsi barang yang ditawarkan, dan mampu memahami
cara konsumen dalam bertingkah laku, bertindak, berpikir, dan yang
terpenting bagaimana konsumen mengambil suatu keputusan
terhadap barang yang ditawarkan atau dipasarkan sehingga produsen
bisa merancang strategi pemasaran dengan baik.
c. Manfaat perilaku konsumen bagi birokrat
Birokrat merupakan orang yang bekerja di berbagai instansi
pemerintahan. Birokrat harus mempelajari perilaku konsumen agar
mudah dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraan konsumen.
Pemerintah dituntut untuk bisa menyejahterakan masyarakatnya.
Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya pemerintah harus
mangambil keputusan yang dilihat dari perilaku konsumen
(masyarakat). Misalnya masyarakat (konsumen) yang berekonomi
rendah sulit dalam melakukan pengobatan di rumah sakit, maka
pemerintah harus bisa merasakan apa yang diinginkan oleh
9
masyarakat (konsumen) dan mampu mengambil keputusan yang
dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat, misalnya pemerintah
mengadakan pengobatan gratis bagi kalangan masyarakat yang
berekonomi rendah.
10
mencari, menggunakan dan membuang produk. Dalam hal ini peneliti
dapat membantu manganalisis keadaan yang dialami oleh konsumen.
C. Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Membeli
Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan mengenai
aktifitas kehidupan. Seringkali berbagai macam keputusan harus dilakukan
oleh setiap konsumen pada setiap hari. Schiffman dan Kanuk (1994) dalam
Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Pada saat
konsumen membeli sebuah produk, umumnya konsumen mengikuti suatu
proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima
tahapan yaitu :
a. pengenalan kebutuhan,
b. pencarian informasi,
c. evaluasi alternatif,
d. keputusan pembelian,
e. perilaku pascapembelian.
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali
kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada
salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah
mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.
Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena
seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
11
b. Pencarian Informasi
C. Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang
mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah
gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu.
Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi
keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan
keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi,
dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau
gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
D. Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa
sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan
metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau
peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan
konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula,
seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode
pembayaran.
12
E. Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan
membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini
dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-
fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar
keunggulan tentang merek lain.
13
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan
dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus
radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan
pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual
tertentu.
14
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk
atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://muthiadewi28.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-
perilaku-konsumen-dalam.html
http://fatiamnisa.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-perilaku-
konsumen.html
http://sabrina-ferbella.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
http://laelatulafifah.blogspot.com/2013/11/proses-pengambilan-
keputusan-konsumen.html
16