EKONOMI KESEHATAN
PERILAKU KONSUMEN
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan atas rahmat Allah SWT dan berkat karunia-
Nya sehingga makalah yang berjudul “PERILAKU KONSUMEN” ini dapat
terselesaikan dengan baik .
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah. “EKONOMI KESEHATAN” Makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada pembaca megenai Berfikir Sistem kesehatan
masyarakat, sehingga dapat menambah wawasan para pembaca
kami menyamprimakasi ucapan terimakasi kepada Bapak .Selaku Dosen
pengampun mata kuliah EKONOMI KESEHATAN.Berkat tugas yang diberikan
ini membuat wawasan kami selaku penulis jadi bertambah.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan,seperti manusia pada hakekatnya tidak luput dari kesalahan.
Kami memohon maaf atas segalah dan ketidak sempurnaan yang pembaca
temukan. Oleh karena itu,diharapkan saran dan kritik untuk penulis dalam
memperbaikimakalah ini menjadi lebih baik.
Makassar,Februari 2023
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
A.Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 6
C.Tujuan........................................................................................................ 6
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7
2.1 ................................................................................................................ 7
2.2 ................................................................................................................. 8
2.3 ...........................................................................................................................11
2.4 ...........................................................................................................................13
BAB III KESIMPULAN ...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
4
Oleh karena itu, pemahaman perilaku konsumen sangat penting bagi
perusahaan dan pemasar untuk merancang strategi pemasaran yang
efektif dan memuaskan pelanggan.
B.RUMUSAN MASALAH
5
C. TUJUAN
6
BAB II
7
John C. Mowen & Michael Minor
Perilaku konsumen adalah proses ketika konsumen menentukan keputusan
terkait sebuah produk, mulai dari menentukan, membeli, memanfaatkan
barang atau jasa.
Faktor Perilaku Konsumen
Dalam proses pembelian suatu barang yang dilakukan oleh konsumen,
tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor itu akan
menentukan bagaimana cara seseorang akan mempertimbangkan suatu
pembelian. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen:
Kebudayaan
Latar belakang budaya dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
Kebudayaan dalam hal ini maksudnya adalah hal-hal yang berkaitan
dengan budaya atau kebiasaan yang dibentuk dalam diri seseorang.
Contoh dalam kasus ini misalnya ketika ada orang yang berasal dari Timur
Tengah yang cenderung tertutup secara pakaian, tentunya akan lebih
memilih untuk mendatangi toko-toko yang menjual pakaian tertutup.
Sosial
Kondisi sosial juga berpengaruh dalam perilaku konsumen. Kondisi sosial
ini maksudnya adalah lingkungan, didikan, sampai pergaulan di dalam
masyarakat. Kondisi sosial juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen
karena pada dasarnya lingkungan seseorang akan membentuk karakter
seseorang, termasuk dalam hal pengambilan keputusan pembelian.
Misalnya ketika ada seseorang yang hidup di lingkungan orang-orang
dengan perekonomian atas. Ia akan cenderung melakukan pembelian
barang yang menyesuaikan dengan lingkungannya, dan biasanya barang-
barang itu adalah barang mewah.
8
Psikis
Kondisi psikis juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam
melakukan pembelian barang. Kondisi psikis ini lebih mengarah ke pikiran
seseorang mengenai citra dirinya.
Misalnya seseorang yang ingin diakui keberadaannya dan diterima di
lingkungannya. Ketika ada seseorang dengan kondisi psikis tersebut,
cenderung akan melakukan apapun dalam pembelian barang demi
memuaskan kebutuhan psikisnya tersebut.
Diri Sendiri
Selain tiga faktor di atas, sebenarnya diri sendiri adalah faktor yang paling
mempengaruhi keputusan pembelian. Bahkan, tiga faktor lainnya bisa
tidak berlaku akibat kondisi diri sendiri. Kondisi diri sendiri itu meliputi
berbagai faktor, seperti usia, gaya hidup, dan kondisi ekonomi.
9
Drives
Drives adalah kondisi psikologis seseorang seperti rasa bahagia dan
senang.
Reinforcement
Reinforcement adalah dorongan yang muncul akibat adanya pemicu
psikologis tadi.
Model Input, Process, dan Output
Model ini juga terdiri dari tiga indikator utama, yaitu:
Input
Input adalah strategi pemasaran yang memicu pikiran seseorang terkait
suatu produk.
Process
Process adalah kondisi ketika konsumen sudah melakukan transaksi
terhadap produk.
Output
Output lebih ke arah respons yang dilakukan oleh konsumen terhadap
produk yang telah dibelinya.
Model Sosiologi
Model Sosiologi ini merupakan model perilaku konsumen yang lebih
mengaitkan antara perilaku konsumen dengan kondisi sosialnya, yakni
lingkungan.
Lingkungan dalam model ini terbagi menjadi dua, yaitu primary dan
secondary. Primary adalah orang-orang terdekat konsumen seperti
keluarga dan teman, sedangkan secondary adalah orang yang tidak
terlalu dekat, tetapi mempunyai kesamaan tujuan atau kepribadian.
10
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dalam hal pembelian. Karena disebut proses, tentunya ada
tahapan-tahapan khususnya. Tahapan itu antara lain:
Pengenalan
Pengenalan adalah fase pertama konsumen dalam mengidentifikasi
barang atau jasa yang mereka butuhkan. Konsumen biasanya akan lebih
merasakan ada suatu ‘masalah’ yang harus diselesaikan, dalam hal ini
penyelesaiannya adalah pembelian barang..
Pencarian informasi.
Setelah merasa bahwa ada hal yang perlu diselesaikan, maka konsumen
selanjutnya akan mencari tahu lebih dulu barang apa yang akan dibeli
untuk menyelesaikan masalahnya. Pencarian informasi itu dapat
dilakukan dengan mencari deskripsi produk yang akan dibeli apakah
memang sesuai dengan kebutuhannya.
Pencarian informasi ini dapat dilakukan sendiri dan juga dapat melalui
pengalaman dari orang lain.
Pencarian alternatif
Evaluasi alternatif ini adalah cara konsumen untuk mencari tahu apakah
ada opsi lainnya. Konsumen cenderung akan mencari alternatif yang lebih
menguntungkan bagi dirinya, dalam hal ini misalnya adalah harga,
kualitas, sampai kuantitas. Caranya adalah dengan membandingkan
produk satu dengan produk yang lainnya.
Keputusan Pembelian
Setelah sudah mendapatkan alternatif yang diinginkan dengan berbagai
pertimbangan, konsumen akan memutuskan untuk melakukan transaksi
pembelian.
11
Evaluasi setelah pembelian.
Setelah pembelian dilakukan, biasanya konsumen akan memberikan
responsnya terkait pengalamannya dengan barang atau jasa yang sudah
dibeli. Respons tersebut dapat berupa Testimoni langsung terhadap
produk atau menceritakan kepada orang lain.
Teori perilaku konsumen dalam tahap evaluasi ini adalah ketika
seseorang merasa puas terhadap produk yang ia beli, ia kemungkinan
besar akan melakukan pembelian ulang dan mengajak orang lain untuk
membeli produk serupa
Pendekatan Interpretif
Pendekatan interpretif adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara
survei langsung terhadap konsumen agar memahami apa yang diinginkan
konsumen.
Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional adalah cara dasar dalam mengetahui perilaku
konsumen dengan mengidentifikasi psikis seseorang dalam melakukan
pengambilan keputusan pembelian barang.
Pendekatan Teori Hierarki Kebutuhan
Pendekatan sains pemasaran ini dilakukan sesuai dengan teori hierarki
kebutuhan Abraham Maslow yang menjelaskan mengenai prioritas
kebutuhan seseorang. Dari situ, analisis itu produsen akan bisa
mengetahui strategi apa yang harus dilakukan.
12
Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen
Seperti yang telah dijelaskan bahwa perilaku konsumen penting untuk
dipahami, karena ada beberapa manfaat yang didapatkan jika memahami
perilaku konsumen. Seperti misalnya:
13
Efisien
Efisien berarti produsen tidak perlu buang-buang waktu dalam hal
eksperimen tes pasar untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan
oleh pasar.
Itulah penjelasan mengenai teori perilaku konsumen. Hal ini bisa
dipelajari di Sampoerna University melalui Program Studi Kewirausahaan.
Selain mempelajari hal itu, tentunya mahasiswa akan mempelajari
bagaimana cara berwirausaha mulai dari bagaimana memulainya hingga
bagaimana menyelesaikannya dengan sempurna.
Ini dikarenakan Budaya kewirausahaan merupakan bagian dari DNA
Sampoerna University.
Adapun untuk lulusan Program Studi Kewirausahaan ini memiliki jalur
karier sebagai pengusaha, intrapreneur, manajer bisnis, manajer produk,
manajer investasi, analis cerdas bisnis, hingga konsultan bisnis.
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16