Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“ ANALISIS PERILAKU KONSUMEN UNTUK MENENTUKAN


STRATEGI PEMASARAN ”

Dibuat oleh:
M. Naufal Al Akbar (1942620090)

1C- DIV MANAJEMEN PEMASARAN

ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Perilaku
Konsumen Untuk Menentukan Strategi Pemasaran” berdasarkan observasi di ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr.Drs.
Mohammad Maskan, M.Si. pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang lingkungan pemasaran dan strategi
pemasaran yang digunakan oleh Ayam Keprabon bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Drs. Mohammad Maskan, M.Si.
selaku dosen Manajemen Pemasaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama bla yang telah
membagi sebagian informasi dan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 17 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen........................................................................................3
2.2 Faktor Perilaku Konsumen...............................................................................................3
2.3 Model perilaku konsumen yang sederhana......................................................................4
2.4 Tahapan-Tahapan Keputusan dalam Pembelian..............................................................6
2.5. Tipe Tipe Keputusan Pembelian.....................................................................................7
BAB III OBSERVASI DAN PEMBAHASAN.......................................................................9
3.2 Menu Makanan.................................................................................................................9
3.3 Outlet Makanan..............................................................................................................11
3.4 Hasil Analisis Perilaku Konsumen.................................................................................12
3.5 Strategi pemasaran..........................................................................................................13
KESIMPULAN.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-
hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk itu, kita
perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai landasan utama untuk memahami konsumen
tersebut dalam berperilaku, bertindak dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai
macam pengertian. Salah satunya defenisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk
(2008:6) yaitu: Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan
untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli
barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Menurut Peter dan Olson (Sumarwan, 2004:273) mengemukakan bahwa lebih mudah
untuk melihat pengaruh lingkungan dalam konteks situasi tertentu. Situasi bukanlah
lingkungan fisik atau karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefenisikan oleh seorang
konsumen yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu
situasi bagi seorang konsumen mungkin berlangsung singkat, lebih lama, atau sangat lama.
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan
berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan
utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum
dalam definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai. Masing-masing pihak
memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan
mereka masing-masing dalam pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa
yang diinginkan.
Dalam hal ini pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut. Semua yang dilakukan
penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi diadaptasikan dengan permintaan
pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan pengaruh dominan pada semua yang dilakukan
perusahaan. Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar utamanya di
dalam bidang ekonomi, dan yang lebih baru, dalam bidang pemasaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan hasil analisis perilaku konsumen dari usaha Ayam Keprabon?
2. Jelaskan strategi pemasaran yang digunakan dari usaha Ayam Keprabon ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perilaku konsumen yang membeli Produk Ayam Keprabon.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan dari usaha Ayam Keprabon.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen melakukan
dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk (2008:6) mengemukakan bahwa studi
perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat
keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan
energi). Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi
seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial
ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen
berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.
Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku
konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka.
2.2 Faktor Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat
dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan masyarakat
atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan
selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut
Kotler (2008:25) terdiri dari:
1. Faktor Kebudayaan. Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap
perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari: budaya, subbudaya, kelas sosial,
2. Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status sosial.
3. Faktor Pribadi. Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku
konsumen terdiri dari: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian.

3
2.4 Model perilaku konsumen yang sederhana
1. Stimulasi pemasaran dan stimulasi lain
Marketing Stimuli bisa berupa strategi bauran pemasaran (produk, harga
tempat,promosi), dan stimulasi lain yang berupa kondisi ekonomi, pollitik, teknologi, dan
budaya.
a. Produk
Ada lima tingkatan produk :
1. Manfaat inti (core benefit), manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan
2. Produk dasar (basic product), bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan
oleh pancaindra
3. Produk yang diharapkan (expeted product), serangkaian atribut-atribut produk dan
kondisi-kondisi yang umumnya diharapkan dan disetujui oleh pembelli ketika
membeli suatu produk
4. Produk yang ditingkatkan (augmented product), sesuatu yang membedakan produk
yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh
pesaingnya
5. Produk potensial (potential product), semua argumentasi dan perubahan bentuk yang
dialami oleh suatu produk dimasa datang. (Kotler, 2005)
b. Harga
1. Enam langkah yang harus dilakukan perusahaan :
1. Memilih tujuan dan penetapan harga
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
4. Menganalisa biaya, harga dan penawaran pesaing
5. Memilih metode penetapan harga
6. Memilih harga akhir
2. Tujuan penetapan harga :
1. Kelangsungan hidup
2. Memaksimalkan laba sekarang
3. Memaksimalkan pangsa pasar
4. Menguasai pasar (market skimming pricing)
5. Kepemimpinan kualitas produk
6. Tujuan penetapan harga lainnya (Kotler, 2005)

4
c. Promosi
1. Tujuan promosi :
1. Memodifikasi tingkah laku konsumen
2. Memberitahukan/menginformasikan produk kepada konsumen
3. Membujuk dan memotivasi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan
4. Mengingatkan konsumen tentang produk agar tidak beralih ke lain
2. Jenis Promosi :
1. Periklanan
Bentuk presentasi dan promosi non pribadi untuk memasarkan produk tertentu. Ada 5
keputusan yaitu misi, dana, pesan, media, dan pengukuran.
2. Penjualan perseorangan
Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembelli atau lebih yang
ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3. Promosi penjualan
Terdiri atas kumpulan kiat insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dan
dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat
dan lebih besar oleh consumen atau pedagang.
3. Publisitas
Hubungan masyarakat adadlah kelompok yang memiliki kepentingan actual dan
potensial, bentuk promosi yang mendorong permintaan secara nonpribadi untuk suatu produk
a. Tempat
Pemilihan strategi distribusi untuk produk baru :
1. Menggunakan penyalur yang ada
2. Menggunakan penyalur baru
3. Membeli perusahaan kecil yang berfungsi sebagai penyalur
4. Penjualan produk dalam jumlah besar kepada perusahaan lain
5. Pembungkusan dan penjualan produk melalui pos
6. Penjualan produk melalui internet

5
1. Kotak hitam konsumen
Kotak hitam konsumen mencakup karakteristik konsumen dan proses pengambilan
keputusan konsumen. Contoh karakteristik konsumen adalah jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, penghasilan, kelas social, budaya dsb. Proses pengambilan keputusan konsumen
dimulai dengan dirasakannya beberapa masalah yaitu kebutuhan dan keinginan yang belum
terpuaskan, pencarian informasi, pengevaluasian, pembuatan keputusan pembelian, dan
terakhir tindakan pasacapembelian.
2. Respons pasar sasaran (target audience response)
Respons konsumen bisa berupa tindakan membeli produk yang ditawarkan produsen atau
pemasar. (Kotler, 2005)

2.4 Tahapan-Tahapan Keputusan dalam Pembelian


Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian
mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu sebagai berikut: (Kotler, 2008:234)
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama
untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum
terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera
memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan yang samasama harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini
proses pembelian itu mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi. Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang ia butuhkan.
Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif. Informasi yang bersifat aktif
dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga
dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif, dengan membaca suatu
pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam
perkiraanya tentang gambaran produk yang diinginkan.
3. Evaluasi Alternatif. Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian
dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan
tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu
sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang
mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestasi, ada yang sekedar ingin
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya dan sebagainya.

6
4. Keputusan Pembelian. Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka konsumen harus
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk
membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil
menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara
pembayarannya. Perusahaan perlu mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan–
pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen dalam keputuan pembeliannya.
5. Perilaku Pascapembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas Pemasar harus memantau kepuasan para
pelanggan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk
pascapembelian.

2.4. Tipe Tipe Keputusan Pembelian


Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan
pembelian. Assael (2001:25) membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek-merek. Berikut
merupakan gambar jenis pengambilan keputusan beli:
1. Keputusan Pembelian Yang Rumit (Complex Decision Making).
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli
mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, pembeli membangun
sikap tentang produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan pembelian yang
cermat. Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat
terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan-perbedaan besar di antara
merek. Perilaku pembelian yang rumit itu sering terjadi bila produknya mahal, jarang
dibeli, berisiko dan sangat mengekspresikan diri.
2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan (Brand Loyalty)
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian namun melihat
sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan berisiko. Dalam kasus ini,
pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan membeli
dengan cukup cepat, barangkali pembeli sangat peka terhadap harga atau terhadap
kenyamanan berbelanja.

7
3. Perilaku Pembelian Yang mencari Variasi (Limited Decision Making)
Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak
adanya perbedaan merek yang signifikan. Mereka pergi ke toko dan mengambil merek
tertentu. Jika mereka tetap mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan,
bukan karena kesetiaan terhadap merek yang kuat. Terdapat bukti yang cukup bahwa
konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagian besar produk
yang murah dan sering dibeli.
4. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan (Inertia)
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun
perbedaan merek yang signifikan. Konsumen pada tipe ini, urutan hirarki pengaruhnya
adalah: kepercayaan kemudian perilaku. Konsumen ini tidak melakukan evaluasi
sehingga dalam melakukan pembelian suatu merek produk hanya berdasarkan
kebiasaan dan pada saat pembelian konsumen ini kurang terlibat. Perilaku seperti ini
menghasilkan perilaku konsumen tipe inertia.

8
BAB III
OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Usaha


Ayam Keprabon merupakan rumah makan Asli Solo yang berdiri pada tanggal 13 Juli
2015 yang menyajikan menu makanan ayam geprek dan ayam goreng kremes sebagai menu
andalan. Bermula di Jl.Teuku Umar No.30 Keprabon Solo dan dibangung oleh Bpk.Yonathan
Sebastian beserta istri, Ayam keprabon mendapatkan respon yang sangat baik di masyarakat
Solo. Pada mei 2016 maka cabang pertama ayam keprabon dibuka tepatnya di Jl. Raya ruko
solo baru Blok b18. Semakin banyak nya permintaan agar ayam keprabon lebih banyak lagi
di nikmati oleh masyarakat di berbagai daerah, maka pada Awal jan 2017 ayam keprabon
memfranchisekan bisnis ini. Berbagai kota mulai mendaftarkan diri mulai dari Jakarta,
Sragen, Banjarmasin, semarang, boyolali, ponorogo, tangerang,makassar dsb. Hingga saat ini
Ayam Keprabon memiliki 54 cabang yang tersebar diberbagai kota dan akan terus bertambah
karena tingginya permintaan pasar atas rumah makan yang enak,bersih dan terjangkau seperti
Ayam Keprabon. Dengan bertambahnya outlet, ayam keprabon tetap akan menjunjung ciri
khas ayam keprabon yaitu rasa No.1, service terbaik serta penyajian cepat.

3.2 Menu Makanan

1. Menu Indomie Geprek

Nama Menu Harga

Paket Indomie Geprek Reguler  (Indomie Goreng+Ayam


Geprek+Lalapan+Sambal) Rp. 18.000

Paket Indomie Geprek Jumbo  (Indomie Goreng+Ayam Geprek


Jumbo+Lalapan+Sambal) Rp. 24.000

Paket Indomie Blenger (Indomie Goreng+Ayam Geprek


Jumbo+Toping Keju Mozarella+ Toping Keju+Lalapan+Sambal) Rp. 29.000

9
2. Menu Ayam Geprek

Nama Menu Harga


Paket Geprek Reguler (Nasi+Ayam Geprek+Lalapan+Sambal) Rp. 16.000
Paket Geprek Jumbo (Nasi+Ayam Geprek Jumbo+Lalapan+Sambal) Rp. 22.000

Paket Blengerr (Nasi+Ayam Geprek Jumbo+Toping Keju


Mozarella+ Toping Keju+Lalapan+Sambal) Rp. 27.000

3. Menu Extra

Nama Menu Harga


Extra Tempe/Tahu + Rp. 3.000
Extra Kol Goreng + Rp. 3.000
Extra Nasi + Rp. 4.000
Extra Sambal + Rp. 4.000
Extra Telur +Rp. 4.000
Extra Keju Parut +Rp. 4.000
Extra Keju Mozarella +Rp. 6.000
Extra Double Mozarella +Rp. 10.000

4. Menu Minuman

Nama Menu Harga


Ice Tea Rp. 3.000
Sweet Ice Tea Rp. 4.000
Mineral Water Rp. 4.000
Ice Lemon Tea Rp. 6.000
Ice kembang Desa Rp. 6.000
Ice Cappuccino Rp. 6.000
Ice Milo Rp. 8.000
Ice Miloreo Rp. 10.000
Mango Tea Rp. 10.000
Leci Tea Rp. 10.000

10
3.3 Outlet Makanan

1. Ayam Keprabon Binus


Jl.Anggrek Cakra No.1 Binus Kemanggisan, Jakarta 11480 Telp.0813 1888 5517
2. Ayam Keprabon Taman Palem
Ruko Taman Palem Lestari Blok AA1 No.8A (Kopitiam Medan, Seberang Starbucks Citra 6)
3. Ayam Keprabon Banjarmasin
Jl.A.Yani Km. 2 No.2 (Depan Minimarket Sinar Ultra) Telp.081380024668
4. Ayam Keprabon Karawaci
Jl.Borobudor Raya 136 Perum 2  (Sebrang Honda  Borobudur) Telp.081808142515
5. Ayam Keprabon Ciomas Bogor
Jl.Raya RE Abdullah No.3 Ciomas, Bogor Telp.08180888469
6. Ayam Keprabon Datumuseng Makassar
Jl.Datu Museng No.2 Makassar Telp.081312210158
7. Ayam Keprabon Jambi
Jl.Talang Banjar, Seberang Pempek Selamat Tlg Banjar / Samping Kue Tradisional
8. Ayam Keprabon Surabaya
Jl.Klampis Jaya No.8B, Sukolilo, Surabaya
9. Ayam Keprabon Malang
Jl. Soehat Ruko A4 Malang

3.4 Hasil Analisis Perilaku Konsumen

11
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan observasi, pelangan yang banyak membeli ke Restoran Ayam Keprabon,
dari kalangan laki-laki dan perempuan. Restoran Ayam Keprabon banyak digemari kalangan
laki-laki dan perempuan karena memiliki rasa yang enak yang cocok untuk lidah masyrakat
Indonesia, juga varian menu yang banyak membuat makanan ini sering dikonsumsi
masyarakat. Tetapi pelangan yang cenderung sering membeli dari kalangan perempuan
banyak mahasiswa dan pegawai yang sering membeli di Restoran Ayam Keprabon karena
lokasi yang dekat dengan kampus dan jalan raya.
2. Usia
Berdasarkan observasi, pelangan yang banyak membeli ke Restoran Ayam Keprabon
cukup variatif. Dari anak-anak sampai dewasa, menurut hasil observasi Kisaran yang paling
tinggi persentasenya adalah usia 21-25. Dari observasi tersebut diketahui konsumen yang
datang ke Restoran Ayam Keprabon lebih banyak usia muda dan kebanyakan berprofesi
sebagai pegawai swasta dan Mahasiswa.
3. Tingkat Pendidikan
Mayoritas pelangan yang melakukan pembelian di Restoran Ayam Keprabon dari SD,
SMP, SMA, Mahasiswa dan Perkerja Kantoran. Hasil observasi dilapang, pelanggan yang
sering datang ke Restoran Ayam Keprabon berpendidikan sarjana kebanyakan berpakaian
kerja dan rapi di jam-jam siang hari terutama pada hari kerja. Hal ini dikarenakan karena
menu makanan restoran ini sangat cocok dimakan pada jam istirahat makan siang bagi
mereka yang bekerja.
4. Penghasilan
Berdasarkan observasi yang diperoleh pelangan yang berkunjung ke Restoran Ayam
Keprabon memiliki persentase penghasilan perkiraan kisaran Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
dan Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 kebanyakan yang berprofesi sebagai pegawai swasta,
pegawai negeri dan wiraswasta. Dan pelangan lain masih berstatus pelajar dan mahasiswa
yang belum memiliki penghasilan.

12
5. Status Pernikahan
Berdasarkan observasi status pernikahan, dapat diketahui melalui banyak kunjungan di
Restoran Ayam Keprabon. Pelangan dengan status belum menikah lebih banyak berkunjung
sedangkan pelangan yang sudah menikah cenderung lebih sedikit berkunjung. Untuk
pelangan yang belum menikah menggunakan Restoran Ayam Keprabon sebagai tempat untuk
berkumpul dengan teman-teman, bersantai maupun relasi bisnis, sedangkan pelanggan yang
sudah menikah menyatakan keputusan untuk mengkonsumsi di Restoran Ayam Keprabon
untuk berkumpul makan bersama keluarga, dikarenakan menu makanan di Restoran Ayam
Geprek Keprabon yang disukai seluruh keluarga.
6. Budaya
Masyrakat Malang masih sering mengkonsumsi makanan Ayam yang diolah, baik Ayam
geprek atau olahan yang lain. Ayam cenderung banyak dikonsumsi karena cara pengolahan
yang mudah dan daging ayam yang mudah didapat. Restoran Ayam Keprabon banyak
menyediakan varian menu olahan ayam yang banyak disukai para pelanganya dengan
berbagai resep tradisional yang digunakan.

3.5 Strategi pemasaran


1. Produk
Restoran Ayam Keprabon memiliki varian menu dan rasa yang pas untuk masyrakat
Malang. Menu inilah menarik perhatian pengunjung untuk datang dan mencoba karena
penasaran dengan bentuk dan rasa dari menu ayam yang ditawarkan. Keunikan dan kekhasan
olahan ayam di Restoran Ayam Geprek Istimewa membuat konsumen tertarik mencoba dan
puas sehingga sering membeli produk makanan di Restoran Ayam Keprabon.
Makanan di Restoran Ayam Keprabon dalam pengolahan mengunakan rempah-rempah
dan bumbu ayam yang sedap. Untuk kandungan bumbu atau rempah ayam geprek hampir
sama dengan ayam goreng biasa, tetapi porsi dan takaran bumbunya disesuaikan sehingga
dapat menghasilkan rasa yang khas dan berbeda dengan ayam lain. Selain itu Restoran Ayam
Keprabon juga memiliki packaging menggunakan steroffom bundar untuk yang dibungkus
dan piring untuk yang makan di tempat.

13
2. Price
Sejak awal berdiri, Restoran Ayam Keprabon sudah melakukan strategi harga. Untuk
meningkatkan kepuasan konsumen dan penjualan, Restoran Ayam Keprabon dapat
melakukan alternatif strategi harga agar dapat menjaga konsumen lama dan menarik
konsumen yang potensial agar dapat menjadi pelanggan. Salah satu strategi harga yaitu
dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang melakukan pembelian produk
dalam jumlah besar. Adanya potongan harga akan merangsang konsumen untuk melakukan
pembelian dalam jumlah yang besar.
3. Place
Lokasi Restoran Ayam Keprabon berada di Jl. Soehat Ruko A4 Malang, untuk mencapai
lokasi Restoran Ayam Keprabon sangat mudah, karena lokasi Restoran Ayam Keprabon
berada di tengah kota Malang sehingga dapat ditempu baik menggunakan kendaraan pribadi
maupun angkutan umum, Selain itu Kebersihan restoran yang terdapat di Restoran Ayam
Keprabon meliputi kebersihan wastafel, kebersihan toilet, dan kebersihan peralatan makan.
Restoran yang bersih akan sangat mempengaruhi kenyaman konsumen saat berkunjung dan
lapangan parkir merupakan ruang atau tempat yang digunakan untuk memarkirkan
kendaraannya. Kemudahan konsumen memarkirkan kendaraannya akan mempengaruhi
kenyamanan konsumen yang melakukan pembelian di Restoran Ayam Geprek Istimewa.
Restoran Ayam Keprabon juga menyediakan tempat parkir mobil yang luas, sehingga
konsumen tidak perlu memakirkan mobilnya dipinggir jalan.
4. Promotion
Keramahan dan kenyamanan tempat bisa menjadi komunikasi antar konsumen dengan
konsumen lainnya sehingga konsumen pertama bisa mengajak konsumen lainnya untuk
datang. Restoran Ayam Keprabon selain memilik strategi potongan harga, juga menggunakan
Promosi melalui media sosial baik instagram, fb, twitter dan fanpage. Promosi menggunakan
media social berpengaruh terhadap pelanggan yang ingin mencicipi berbagai olahan ayam di
Restoran Ayam Keprabon. Selain itu Restoran Ayam Keprabon juga memasang baliho yang
terdapat produk yang dihasilkan Restoran Ayam Keprabon di titik yang sering di lewati
masyrakat Malang.

KESIMPULAN

14
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa usaha
Ayam Keprabon ini dapat membuka peluang usaha yang cukup besar dengan memperkuat
konsep dan pemasaran yang akan dilakukan agar usaha ini lebih maju dan lebih besar lagi.
Salah satu bisnis makanan yang saat ini digemari adalah Ayam Geprek terutama bagi para
penyuka sambal. Banyaknya penggemar Ayam Keprabon meliputi kalangan bawah sampai
kalangan atas menjadikan bisnis ini sebagai bisnis yang menjanjikan untuk memberikan
keuntungan dan tidak mudah mengalami penurunan karena bisnis ini bukan merupakan bisnis
musiman. Ayam Keprabon ini memiliki cita rasa khas dengan harga ekonomis dan mudah
dijangkau.

DAFTAR PUSTAKA

15
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran).
Bogor: Penerbit Ghalia IndonesiKotler, Philip. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks.
Assael, Henry. 2001. Costumer Behavior and Marketing Action 6 Edition. New York: NYU
Thompsond Learning.

16

Anda mungkin juga menyukai