Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

(KONSUMEN, PRODUSEN DAN PASAR)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro (EKI206-A1)
Dosen Pengampu: Drs. I Wayan Wenagama, M.P.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

- Penus Wadagau (01/1807511091)


- Olivia Damayanti Girsang (02/2207511007)
- Kadek Peni Widiastuti (03/2207511032)

- Okliyanti Watruty (04/2207511033)

- Jumryanti (05/2207511042)

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
Rahmat-Nya-lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
(Konsumen, Produsen, Dan Pasar)” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam kesempatan ini juga kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. I
Wayan Wedagama, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah
membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepadaseluruh
pembaca mengenai topik yang dibahas yaitu mengenai konsep, defenisi dan prinsip- prinsip konsumen,
produsen, dan pasar. Dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, baik dalam struktur maupun bahasa, oleh karenanya kami memohon saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sehingga kedepannya kami dapat menulis makalah lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Jimbaran, 1 Maret 2023

Kelompok 1

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................i


DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
Latar Belakang......................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah.................................................................................................................... 4
Tujuan ...................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
2.1 Konsumen ................................................................................................................................ 6
2.2 Produsen .................................................................................................................................. 8
2.3 Struktur Pasar ........................................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 21
3.1 Ringkasan .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 22

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva Penentuan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna …………… 13


Gambar 2. Kurva Permintaan Pasar Monopoli…………………………………….. 14
Gambar 3. Kurva Pasar Persaingan Monopolistik ……………………………….. 16
Gambar 4. Kurva Persaingan Oligopoli…………………………............................ 17
Gambar 5. Diagram …………………………………............................……......... 18

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| iii


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para
pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan
yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimana juga ketidakpuasan konsumen pada
tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku
konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat
apa yang sebenarnya yang dapat memuaskan para konsumen. Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga
bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak akan berjalan dengan lancar.
Sebaliknya jika bisnis atau perusahaan lancar maka harus memberikan pelayanan yang
terbaik. Oleh karena kita sebagai pebisnis harus paham juga dengan adanya teori atau konsep
prinsip perilaku konsumen.
Ruang lingkup ekonomi mikro adalah konsumen dan produsen. Pada dunia ekonomi,
produsen dan konsumen merupakan individu pada setiap rumah tangga, masyarakat,
organisasi, dan juga perusahaan. Ruang lingkup ekonomi mikro dapat berinteraksi di Pasar
sebagai pertemuam atau hubungan antara permintaan dan penawaran. Pasar juga tempat
antara penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli. Perilaku penjual
dan pembeli memiliki sifat yang rasional. Di mana penjual menginginkan adanya keuntungan
yang maksimal sedangkan pembeli menginginkan kepuasan maksimal. Interaksi di pasar
faktor produksi dari sisi pembeli memiliki faktor produksi dan membutuhkan uang untuk
memenuhi kebutuhannya. Sedangkan penjual memiliki barang kebutuhan manusia dan
membutuhkan faktor produksi dengan cara membelinya. Dari hubungan tersebut dapat
diketahui bahwa antara konsumen dan produsen memiliki hubungan timbal balik atau saling
membutuhkan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah yang
didapat yaitu sebagai berikut:
1.2.1. Apa pengertian dari konsumen dan perilaku konsumen?

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 4


1.2.2. Apa yang dimaksud dengan produsen dan apa saja prinsip-prinsip produsen?
1.2.3. Bagaimana struktur pasar?

Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, ditemukan beberapa tujuan dalam penyusunan paper
ini, diantaranya:
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian konsumen dan perilau konsumen.
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian produsen dan prinsip-prinspinya.
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja struktur pasar.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsumen
Perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi untuk memilih, membeli, menggunakan dan mendapatkan barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan yang dibutuhkan. Perilaku
konsumen sebagai proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu
untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Hal-hal
yang mendasari dan menjadikan konsumen untuk mengambil keputusan melakukan
pembelian. Ketika konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau produk
jasa, seorang konsumen terlebih dahulu memikirkan barang yang akan dibeli. Pertimbangan
ini mulai dari harga, model, bentuk, kemasan, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut.
Jadi garis besarnya pengertian perilaku konsumen adalah suatu tindakan konsumen baik itu
individu ataupun kelompok untuk memenuhi keinginan ataupun kebutuhannya dengan
adanya proses mempertimbangkan tentang apa yang akan dibeli. Mengetahui perilaku
konsumen dapat menjadi dasar bagi manajer pemasaran dalam membuat kebijaksanaan yang
tepat. Oleh karena itu segala perubahan yang terjadi pada konsumen dan masyarakat harus
tetap diperhatikan. Terdapat dua elemen penting dari pengertian pelaku konsumen diatas,
yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
2.1.1 Analisa Pelaku Konsumen
Analisa pelaku konsumen dapat membantu manajer dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian strategi pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan- tujuan perusahaan
seperti laba, market share, dan bertahan hidup. Analisa dan implementasinya tergantung pada
pemahaman atas proses pembelian dan faktor- faktor yang berpengaruh pada pelaku
konsumen. Analisa perilaku konsumen yang realistik tidak hanya mengamati bagian yang
tampak saja, tetapi hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit
diamati yang selalu menyertai pembelian. Dalam kaitannya dengan keputusan membeli dan
memakai suatu barang, maka pemahaman penlaku konsumen meliputi jawaban atas
pertanyaan mengenai siapa, dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi apa membeli
suatu barang atau jasa.
Ada beberapa istilah dan asumsi yang harus diketahui dalam membahas teori
perilaku konsumsi yaitu:

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 6


1. Utilitas Total (Total Utility) yaitu nilai kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari
konsumsi.
2. Utilitas Marginal (Marginal Utility) yaitu tambahan kegunaan yang diperoleh dari
penambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
3. Semakin banyak barang yang di konsumsi seseorang maka besar
kegunaan/manfaat yang didapatkan. Bila di konsumsi lebih dari satu barang, maka
nanti akan di kategorikan masukan dalam satu bundel barang. gampangnya, nanti
akan cuma di sebut sebagai barang.
4. The Low Of Diminishing Marginal Utility (hukum pertambahan manfaat yang
makin menurun). Atau yang dikenal juga dengan hukum Gossen. Berdasarkan
hukum gossen bahwa penambahan konsumsi suatu barang akan menambah utilitas
yang besar, akan tetapi makin lama pertambahan utilitas akan semakin mengecil
bahkan bisa negatif.
5. Pengetahuan yang sempurna tentang barang yang akan keputusan konsumsinya.
Terdapat dua pendekatan yang dilakukan oleh konsumen:
1. Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen kardinal merupakan daya guna yang dapat diukur
dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna
tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung
anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan
semakin diminati. Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif
akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu
barangtergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut,
yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain. Dalam pendekatan ini akan
banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal, Gossen, yaitu hukum
Gossen. Berikut isi dari hukum gossen yaitu:
− Hukum Gossen I → menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang
dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
− Hukum Gossen II → menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai
kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang
sama itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal utility dengan harga dari
barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang
lain.
2. Pendekatan Konsumen Ordinal

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 7


Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu
barang tidakperlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat
urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang. Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal
asumsi dasar seorang konsumen di sebut Konsumen Ordinal.
Konsumen Rasional mempunyai skala preferensi dan mampu
merangking atau mengkategorikan kebutuhan yang dimilikinya sehingga
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, Konsumen lebih menyukai yang lebih
banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang
dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat
diukur darisatu kepuasan.

2.2 Produsen
Produsen adalah pihak yang melakukan sebuah kegiatan produksi yang bertujuan
untuk menciptakan atau menambah nilai jual dan guna dari suatu barang atau jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan dalam masyarakat. Dalam lingkup kegiatan ekonomi, produsen
mempunyai peran paling vital dimana seorang produsen memiliki tugas untuk memproduksi
serta menyediakan barang atau jasa dalam kebutuhan pasar. Contoh dari barang produksi
adalah pakaian, makanan, alat rumah tangga, dan sejenisnya. Sedangkan, contoh untuk jasa
dari produsen adalah transportasi, barbershop, dan sejenisnya. Produsen atau pelaku usaha
dapat berbentuk perseorangan individu maupun suatu organisasi dan badan usaha. Pelaku
usaha atau produsen mencakup semua bidang dari Koperasi, usaha swasta seperti pabrik,
serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kesimpulannya, mereka yang memproduksi suatu
barang dalam kegiatan usaha disebut dengan produsen atau pelaku usaha. Menurut Situs The
Library of Economics and Liberty (Econlib), produsen yang dalam bahasa inggris disebut
sebagai producer adalah seorang individu yang membuat dan memasok barang serta jasa.
Kegiatan utama dari seorang produsen adalah memproduksi barang atau jasa yang mana
kegiatan tersebutmembutuhkan modal serta tenaga kerja tambahan.
Sedangkan menurut Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo dalam buku yang
berjudul Aspek Dasar Ekonomi Mikro yang diterbitkan tahun 2006, produsen adalah individu
atau badan usaha yang melakukan sebuah kegiatan produksi barang maupun jasa. Produsen
dapat berupa perseorangan, badan usaha, maupun organisasi lainnya yang memiliki sebuah

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 8


kegiatan produksi. Produsen mempunyi kegiatan utama memproduksi barang dan jasa.
Barang atau jasa yang di hasilkan oleh produsen tersebut akan memiliki perubahan nilai
ekonomi sebelum dan sesudah proses produksi. Produsen dapat memproduksi barang
mentah, mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau mengolah barang
mentah menjadi barang siap jadi. Karena seorang produsen melakukan sebuah kegiatan
produksi, maka produsen membutuhkan modal serta tenaga kerja. Modal serta tenaga kerja
tersebut merupakan faktor yang mendorong setiap produsen dalam rangka menciptakan
barang atau jasa yang berkualitas dan meningkatkan produktivitas suatu barang secara
optimal. Misalnya saja, untuk memproduksi suatu perkakas seperti meja dan lemari,
produsen tersebut membutuhkan modal berupa kayu mentah dan alat pendukung lainnya
seperti gergaji, alat pengangkut, dan lainnya. Produsen juga membutuhkan sejumlah tenaga
kerja yang mampu mengolah kayu tersebut menjadi barang siap pakai seperti meja, lemari,
dan lain sebagainya.
Terdapat dua faktor utama yang mempunyai peran dalam sebuah kegiatan produksi
faktor tersebut adalah faktor asli dan faktor turunan. Faktor produksi asli adalah sumber daya
alam (SDM) dan sumber daya manusia (SDM). Sedangkan faktor turunan adalah skill dan
modal usaha.
Bantuk Produsen
Produsen mempunyai peran penting dalam suatu siklus ekonomi pasar.
Produsen sendiri terbagi dalam dua bagian yang berbeda, yaitu:
1. Produsen Perorangan
Produsen perorangan adalah jenis produsen yang melakukan kegiatanproduksi
secara individu atau sendiri. Dalam pelaksanaanya, produsen jenis ini kerap kali
melakukan kegiatan produksi di bantu oleh para karyawan juga, namun dengan
jumlah dan lingkup yang lebih kecil dan sempit.
2. Produsen Badan Usaha
Produsen Badan Usaha adalah jenis produsen yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan kegiatan produksi secara bersama-sama.Produsen badan usaha
sendiri dibagi menjadi dua macam berbeda. Pertama ada produsen badan usaha
hukum yang merupakan badan usaha yang terikat dengan hukum seperti koperasi,
perseroan, yayasan, dan sejenisnya. Kedua ada produsen badan usaha bukan
hukum yang terdiri dari sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara
bersama- sama tanpa adanya keterikatan dengan hukum tertentunya. Contoh dari
produsen badan usaha jenis ini adalah Firma.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 9


Tujuan Produsen
Umumnya, tujuan utama dari produsen adalah untuk memproduksi suatu barang
atau jasa. Namun seorang produsen juga memiliki tujuan lain selain memproduksi
barang atau jasa, yaitu:
− Membuat, mengubah, serta meningkatkan nilai guna dari sebuah barang.
− Menggerakkan roda perekonomian negara.
− Meningkatkan devisa negara
− Mendapatkan laba atau keuntungan.
− Menunjang kebutuhan
− Memenuhi kebutuhan konsumen
− Memberikan pelayanan terbaik
− Memperbaharui barang yang habis dan rusak
Perilaku Produsen
Tidak berbeda jauh dengan perilaku konsumen, maka anggapan rationalitas
selalu ada bahwa produsen yang rational adalah produsen yang mempunyai tujuan
memaksimumkan keuntungannya. Akan tetapi dalam perkembangannya produsen
tidak harus memaksimumkan keuntungan. Ada podusen yang hanya menginginkan
penjualan maksimum (sales maximization), ada juga yang menginginkan keuntungan
secukupnya (satisfaction profit), ada yang bahkan tidak mencari keuntungan (non-
profit motive). Dalama memutuskan tujuan perusahaan tentunya produsen di hadap
kan dengan banyak faktor yang antara lain apakah keuntungan tersebut untuk saat ini,
atau untuk masa yang akan datang, juga di hadapkan dengan situasi yang pasti atau
situasi tidak pasti. Banyak kendala yang di hadapi oleh produsen antara lain kendala
produksi atau kendala biaya serta kendala faktor produksi. Untuk itu perlu di bahas
lebih rinci beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan perilaku produsen yang
antara lain:
A. Fungsi Produksi
B. Fungsi Biaya
C. Fungsi Penghasilan
D. Fungsi Keuntungan
Surplus Produsen
Surplus produsen (producer surplus) adalah manfaat yang diterima oleh perusahaan
ketika harga ekuilibrium lebih tinggi daripada harga terendah yang bersedia mereka
terima untuk menghasilkan barang tersebut. Harga terendah yang bersedia perusahaan
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 10
terima merupakan biaya untuk memproduksi unit tambahan barang (atau biaya
marjinal). Surplus produsen adalah keuntungan yang dicapai produsen ketika
mereka dapat menjual barang yang melebihi harga terendah yang bersedia mereka
terima. Atau, dengan kata lain, ini adalah perbedaan antara total pendapatan yang
diterima oleh produsen suatu produk dan jumlah minimum yang mereka butuhkan
untuk memproduksi dan menjual produk. Surplus produsen adalah bagian dari total
surplus ekonomi di samping surplus konsumen dan merupakan ukuran kesejahteraan
produsen. Surplus produsen terjadi karena beberapa faktor produksi lebih produktif
daripada yang lain, seperti tanah subur di pertanian atau lokasi strategis di kota. Jika
sumber daya ini lebih produktif dari waktu ke waktu, sumber daya tersebut lebih
bernilai bagi pemilik dan harus memiliki harga pasar yang lebih tinggi. Penurunan
harga jual akan menyebabkan surplus produsen menurun. Sebaliknya, kenaikan harga
akan meningkatkan surplus dan memberikan insentif untuk menghasilkan lebih
banyak barang. Seorang produsen akan mencoba meningkatkan surplus produsen
dengan mencoba menjual lebih banyak dan dengan harga yang lebih tinggi. Namun,
tidak mungkin untuk meningkatkan surplus produsen tanpa batas. Ini karena harga
yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan barang turun. Sebagai alternatif,
perusahaan dapat mengenakan diskriminasi harga di antara beberapa kelompok
konsumen untuk mengoptimalkan surplus produsen. Prinsip ekonomi ialah prinsip-
prinsip yang di pegang oleh pelaku ekonomi yaitu produsen atau konsumen. Untuk
menjelaskan prinsip ekonomi kita dapat melihat dari dua sudut pandang yaitu:

− Sudut pandang konsumen: seorang konsumen akan membeli barang/jasa


dengan harga yang minimum. Ketika seorang konsumen membeli dengan
harga minimum, maka ia akan mendapatkan barang/jasa dengan hasil tertentu.

− Sudut pandang produsen : seorang produsen akan menjual barang/jasa dengan


biaya produksi minimum. Ketika seorang produsen menggunakan biaya yang
minimum, makan ia akan mendapatkan keuntungan atau laba dengan hasil
tertentu atau sebaliknya, kita produsen menginginkan keuntungan yang
maksimal, maka produsen tersebut harus mengeluarkan biaya produksi
dengan jumlah tertentu.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 11


2.3 Struktur Pasar
Dalam pengertian yang sederhana pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli
(penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu
dan tempat tertentu. Awaluddin dan Wijayati (2019) menguraikan bahwa terdapat 3 fungsi
pasar:
1. Fungsi Pembentukan Harga
Fungsi pembentukan harga artinya pasar merupakan tempat dalam menentukan
harga (nilai) suatu barang karena pasar merupakan tempat bertemunya penjual
dan pembeli yang saling berinteraksi atau saling tawar menawar sehingga
memunculkan suatu kesepakatan suatu harga (nilai) barang tersebut.
2. Fungsi Distribusi
Fungsi Distribusi artinya pasar memudahkan produsen dalam mendistribusikan
suatubarang kepada konsumen atau pembeli secara langsung.
3. Fungsi Promosi
Fungsi Promosi artinya pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen
dalam memperkenalkan atau mempromosikan barangnya kepada konsumen.
Pasar barang atau pasar output dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Struktur pasar ini sering dianggap sebagai struktur yang sangat ideal, dan oleh
karenanya tidak wujud dalam kehidupan nyata, namun pasar produk-produk
sektor pertanian sering dianggap memiliki ciri-ciri yang mendekati pasar
persaingan sempurna, (Sukirno, 1994). Karena sifatnya yang ideal, pasar
persaingan sempurna sangat penting dalam analisis ekonomi, dan menjadi
landasan dalam menganalisis bentuk-bentuk pasar yang lain. Pasar persaingan
sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
− Banyak produsen/penjual.
Karena produsen/penjual yang sangat banyak ini membuat tidak ada
satupun penjual yang mampu mempengaruhi pasar (no market power). Hal
ini adalah karena jumlah jumlah barang yang ditawarkan oleh seorang
penjual sangat kecil dibandingkan keseluruhan barang yang ditawarkan
pada pasar/industri tersebut.
− Barang barang yang diperjualbelikan adalah identik (persis sama).
Karenanya, konsumen tidak bisa membedakan antara produk A dan B
yang berasal dari produsen yang berbeda. Produk A merupakan pengganti

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 12


sempurna dari produk B dan sebaliknya.
− Penjual dapat keluar atau masuk ke dalam pasar secara mudah. Karena ciri
inilah maka dalam pasar persaingan sempurna terdapat sangat banyak
penjual.
Akibat ciri-ciri seperti diatas, seorang penjual sama sekali tidak memiliki
kekuasaan untuk menentukan harga, karena penjual tersebut hanyalah bagian
sangat kecil dari keseluruhan pasar serta barang yang dihasilkannya persis sama
dengan barang dari para penjual lainnya. Harga murni ditentukan oleh interaksi
antara seluruh permintaan dengan seluruh penawaran yang ada di pasar tersebut.
Disini seorang penjual disebut sebagai price taker (pengambil harga). Hal
tersebut dapat digambarkan dengan kurva berikut:

Gambar 1. Kurva Penentuan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna

Pada gambar di atas terlihat bahwa harga (Po) yang ditentukan oleh
pasar/industri barley (sejenis padi-padian, biasanya sebagai bahan sereal) di USA
menjadi harga bagi seluruh produsen barley di USA. Seandainya seorang produsen
ingin menjual produknya diatas harga pasar, maka produknya tidak akan laku, dan
ia terpaksa menurunkan harga hingga harga pasar. Sebaliknya jika seorang
produsen menjual produknya dibawah harga pasar, seluruh konsumen akan
membeli dari produsen tersebut. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya
produksi secara signifikan karena ia harus menambah kapasitas produksi secara
berlipat dengan menambah barang-barang modal seperti mesin-mesin. Dengan
demikian, ia harus menaikkan kembali harga jualnya hingga harga pasar. Karena
seorang produsen harus menjual produknya pada harga pasar berapapun jumlah
produk yang dihasilkannya (ingat, dalam pasar persaingan sempurna seorang
produsen hanyalah bagian yang sangat kecil dari keseluruhan produsen), maka
harga pasar itu juga menjadi kurva permintaan bagi produsen tersebut, yaitu kurva
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 13
permintaan yang elastis sempurna.
2. Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna, pasar ini
memiliki karakteristik sebagai berikut:
− Terdapat hanya satu produsen dalam pasar ini sesuai dengan kata “mono”
yang berarti satu.
− Barang yang dihasilkan produsen tersebut tidak memiliki pengganti sama
sekali.
− Tidak ada produsen lain yang bisa masuk karena terhadap penghalang
yang sangatkuat, seperti modal yang sangat besar untuk usaha tersebut,
hak paten dan hak cipta yang dijamin oleh undang-undang Negara, atau
teknologi yang sangat spesifik, mahal dan sulit untuk diiukuti oleh
produsen lain.
− Perusahaan dapat mempengaruhi harga.Penentuan harga sepenuhnya
dikuasai olehperusahaan, akibatnya perusahaan dapat menentukan harga
pada tingkat yang dikehendaki.
− Promosi dan iklan kurang gencar dilakukan. Konsumen akan membeli
produk yang dihasilkan perusahaan monopoli berapapun tingkat harga
yang ditetapkan jika mereka memerlukannya karena tidak ada pilihan
produk lain.
− Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan monopoli bersifat menurun
dari kiri atas ke kanan bawah tapi lebih curam atau bersifat inelastis.
Dengan bentuk kurva

Gambar 2. Kurva Permintaan Pasar Monopoli

Karena ciri-ciri tersebut, seorang produsen dalam pasar monopoli memiliki


kekuasaan penuh pada pasar tersebut (complete market power). Salah satu alasan
terjadinya monopoli adalah karena biaya yang luar biasa besar dibutuhkan untuk

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 14


memulai suatu usaha. Karena faktor biaya ini, mayoritas produsen tidak ingin
melakukan usaha dibidang tersebut. Hal ini sesungguhnya akan memacu skala
ekonomi (economies of scale) perusahaan terutama ketika dibutuhkan biaya tetap
sebagai biaya awal yang sangat besar (initial cost), (misalnya dalam produksi listrik
dibutuhkan banyak generator raksasa dan jutaan tiang listrik serta kabel yang sangat
banyak). Yaitu ketika perusahaan tersebut mendistribusikan biaya tetap tersebut
padaseluruh produksinya sehingga biaya tetap per unit produksi akan semakin kecil
seiring dengan semakin banyaknya produksi. Pada akhirnya biaya total per unit pun
akan semakin kecil. Bandingkan jika terdapat banyak perusahaan yang akan
memproduksi listrik, dimana setiap perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap
diawal yang sangat besar sementara disisi lain mereka harus bersaing
memperebutkan (berbagi) konsumen.

Dalam kondisi ini economies of scale tidak akan terwujud. Inilah yang dinamakan
dengan monopoli alamiah (natural monopoly). Menurut Salvatore dalam Sukirno
(2003) faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain:
− Perusahaan menguasai sumberdaya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
perusahaan lain
− Perusahaan dapat berproduksi dengan skala ekonomis, artinya perusahaan
dapat menghasilkan produk semakin besar jumlahnya dengan biaya serendah
mungkin jikadibandingkan dengan perusahaan lain.
− Perusahaan diberi hak monopoli oleh pemerintah atau organisasi tertentu
sehinggamempunyai hak eksklusif yang besar misalnya hak paten dan hak
cipta. Struktur pasar monopoli dapat melakukan diskriminasi harga, yaitu
menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda pada
pasar/konsumen yang berbeda. Diskriminasi harga adalah penetapan harga
yang berbeda-beda pada produk yang sama dan pada waktu/tempat/pasar
yang berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda. Misalnya: kebijakan
diskriminasi harga yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),
dimana tarif listrik untuk industri berbeda dengan tarif listrik rumah tangga.

3. Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan pasar
persaingan sempurna, yaitu:

− Terdapat banyak penjual namun tidak sebanyak dalam pasar persaingan

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 15


sempurna.

− Terdapat kemudahan untuk masuk atau keluar dari pasar.

− Barang yang dihasilkan para produsen dalam pasar ini memiliki kesamaan
(terutama fungsi utamanya) namun masih terdapat perbedaan-perbedaan.
Misalnya sikat gigi, ada yang ujungnya lancip, ada yang batangnya agak
melengkung, ada yang menggunakan baterai, ada yang menggunakan
penutup, dan sebagainya namun fungsinya adalah tetap sebagai penyikat
gigi. Oleh karenanya produk-produk dalam pasar ini dapat saling
menggantikan (higly substitutable). Karena ciri-ciri tersebut, terutama ciri
ke-3, produsen dalam pasar ini memiliki sedikit kekuasaan atas pasar
(small amount of market power). Seorang produsen masih mungkin
menaikkan harga jual sedikit karena produknya memiliki sedikit
perbedaan produk lain, namun jika harga-nya terlalu tinggi dibanding
dengan produk lain yang sejenis, maka konsumen akan membeli produk
merek yang lain. Kurva permintaan yang dimiliki oleh produsen pada
pasar monopolistik menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan bersifat
elastis, hal ini dikarenakan produsen dapat menentukan harga pasar.

Gambar 3. Kurva Pasar Persaingan Monopolistik

4. Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli terdapat beberapa produsen dan masing-masing memiliki
kekuasaan atas pasar yang cukup besar (large amount of market power). Terdapat
penghalang untuk memasuki pasar ini, namun tidak sesulit untuk memasuki pasar
monopoli. Produk yang dihasilkan dalam pasar ini bisa identik (seperti produsen
minyak) atau produk yang memiliki kesamaan (produsen mobil). Karena
produsen pada pasar/industry ini sangat sedikit, setiap produsen memiliki pangsa
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 16
pasar yang cukup besar, sehingga setiap produsen dapat mempengaruhi pasar.
Karena tindakan dari setiap produsen dapat mempengaruhi pasar, maka hubungan
antara produsen adalah independen namun saling mempengaruhi (mutually
interdependent), apapun yang dilakukan seorang produsen akan mempengaruhi

produsen yang lain. Inilah sebabnya pasar oligopoli adalah jenis pasar yang paling
rumit diantara jenis pasar yang lain.
Macam-macam Pasar Oligopoli:
− Oligopoli Murni → menjual barang yang homogen, contoh pasar semen,
minyak.
− Oligopoli Diferensial → menjual barang yang berbeda corak, contoh,
pasar mobil, pasar sepeda motor.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli:
− Terdapat beberapa penjual
− Barang yang dijual homogen atau dapat beda corak
− Sulit dimasuki oleh perusahaan baru
− Membutuhkan peran iklan
− Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
− Harga jual tidak mudah berubah Bentuk kurva permintaan yang dihadapi
pasar oligopolis berbentuk kurva permintaan terpatah.

Kondisi kurva permintaan yang demikian disebabkan adanya “perang harga”


antara perusahaan oligopolis. Kurva tersebut menunjukkan ketegaran harga jika
satu perusahaan menurunkan harga maka perusahaan lain di pasar juga ikut
menurunkan harga, tapi jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lain
tidak ikut menaikkan harga.

Gambar 4. Kurva Persaingan Oligopoli


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 17
Keterangan:
a. Terdapat dua perusahaan oligopoli. Perusahaan A kurva permintaan
DA - DA danperusahaan B kurva permintaan DB - DB. Untuk 300 unit
produk harga jual perusahaan A dan Perusahaan B sama yaitu Rp 45,-
per unit
b. Untuk 100 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 60,-
per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 50,- per
unit, perusahaan A harganya lebih mahal daripada perusahaan B.
Perusahaan A harus mengikuti harga jual perusahaan B artinya harga
diturunkan menjadi Rp 50,- agar tidak kehilangan pembeli, dan
perusahaan B tidak perlu menurunkan harga.
c. Untuk 500 unit produk harga jual perusahaan A dengan harga Rp 30,-
per unit sedangkan harga jual perusahaan B dengan harga Rp 40,- per
unit, berarti perusahaan B harganya lebih mahal daripada perusahaan
A. Perusahaan B harus mengikuti harga jual perusahaan A artinya harga
diturunkan menjadi Rp 30,- agar tidak kehilangan pembeli dan
perusahaan A tidak perlu menurunkan harga.
Dari ke empat struktur pasar diatas, jika digambarkan dalam sebuah diagram akan tampak
seperti dibawah ini:

Gambar 5. Diagram

Selain ke-empat struktur pasar diatas, dikenal pula 2 struktur pasar yang lain,yaitu pasar
monopsoni dan pasar oligopsini.

1. Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai satu pembeli saja, namun ada
banyak penjual. Contoh pasar monopsoni adalah pasar sayur di daerah terpencil
dan pasar susu sapi perah di daerah terpencil.
Ciri-Ciri Pasar Monopsoni:
− Hanya ada satu pembeli.
− Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.

− Barang yang dijual merupakan bahan mentah.


Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 18
− Harga sangat ditentukan pembeli.
2. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni yakni pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli saja.
Contohnya seperti pasar wortel di suatu desa, dengan para penjual wortel yang
banyak, tapi pembelinya hanya sedikit.
Ciri-Ciri Pasar Oligopsoni :
− Terdapat beberapa pembeli.
− Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
− Barang yang dijual merupakan bahan mentah. Persaingan Sempurna
Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli.
− Harga cenderung stabil. Selain pembagian jenis-jenis pasar berdasarkan
strukturnya, jenis-jenis pasar juga dapat dibedakan berdasarkan aspek
lainnya.
Bentuk pasar menurut wujudnya meliputi pasar konkret dan pasar abstrak antara lain:
1. Pasar Konkret (pasar nyata) adalah pasar tempat terjadinya hubungan secara
langsung antara penjual barang dengan calon pembeli, contoh pasar konkret
adalah pasar tradisional, supermarket, mall, serta swalayan, dan lain-lain.
2. Pasar Abstrak (pasar tidak nyata), adalah pasar di mana antara pembeli dan penjual
bertemu, tetapi barang yang diperjual belikan tidak secara langsung dapat diperoleh oleh
pembeli. Pada pasar abstrak penjual hanya memperlihatkan contoh- contoh barang yang
dijual, contoh pasar abstrak adalah telemarket dan pasar modal.
Bentuk pasar menurut luas jangkauannya dapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1. Pasar Lokal adalah suatu pasar yang pelaksanaannya dalam bentuk lokal atau
daerah tertentu.
2. Pasar Nasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara penjual dengan
pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam satu negara, contoh pasar
nasional adalah pasar cengkih di Manado, pasar kakao di Makassar, pasar
tembakau di Sumatera dan lain-lain.
3. Pasar Internasional adalah suatu pasar sebagai pertemuan antara pembeli dengan
penjual di berbagi negara contoh pasar internasional pasar karet diMalaysia, pasar
tembakau di Bremen, dan pasar Kopi di Amerika.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi| 19


Bentuk proses menurut hubungannya dengan proses produksi dapat dibedakan
menjadi berikut:
1. Pasar Input (Pasar faktor-faktor produksi) adalah pasar yang memperjualbelikan
hasil-hasil produksi alam berupa hasil pertanian, tanah dan tenaga kerja, serta
barang modal.
2. Pasar Output (Pasar Produk) adalah pasar yang memperjuabelikan barangbarang
hasil produksi (dalam bentuk barang jadi).

Konsep Daasar Ilmu Ekonomi| 20


BAB III
PENUTUP

3.1 Ringkasan
3.1.1 Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mengenai
bagian kecil ekonomi baik itu dimulai dari aspek individu sampai dengan
keseluruhan kegiatan dalam perekonomian. Inti dalam pembelajaran tentang ekonomi
mikro adalah mengenai permasalahan harga sehingga ekonomi mikro senantiasa dikenal
sebagai teori harga.
3.1.2 Perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
untuk memilih, membeli, menggunakan dan mendapatkan barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan yang dibutuhkan. Perilaku
konsumen sebagai proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu
untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.
3.1.3 Produsen adalah pihak yang melakukan sebuah kegiatan produksi yang bertujuan
untuk menciptakan atau menambah nilai jual dan guna dari suatu barang atau jasa
dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam masyarakat
3.1.4 Surplus produsen (producer surplus) adalah manfaat yang diterima oleh perusahaan
ketika harga ekuilibrium lebih tinggi daripada harga terendah yang bersedia mereka
terima untuk menghasilkan barang tersebut
3.1.5 Dalam pengertian yang sederhana pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli
(penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi
pada waktu dan tempat tertentu.

Konsep Daasar Ilmu Ekonomi| 21


DAFTAR PUSTAKA

Azeharie, K. (2022, Juli 15). Produsen adalah: Definisi, Tujuan, Contoh, Hak dan Kewajiban.
Retrieved from Maji.id: https://majoo.id/solusi/detail/produsen-adalah
Riadi, M. (2020, Desember 15). Struktur Pasar (Pengertian, Elemen, Unsur dan Bentuk-bentuk).
Retrieved from Kajian Pustaka: https://www.kajianpustaka.com/2020/12/struktur-
pasar.html
Sukirno, S. (2015). Mikro Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Studi Ekonomi. (2020, july 9). Teori Pelaku Ekonomi. Retrieved from StudiEkonomi

Konsep Daasar Ilmu Ekonomi| 22


Konsep Daasar Ilmu Ekonomi| 23

Anda mungkin juga menyukai