Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : Teori Nilai Guna ( Utiliti)”

Untuk memenuhi salah satu tugas mikro Ekonomi

Dosen pengampu:

Disusun Oleh :

FRAS FITRA WIJAYA (12200107)

NABILA ADINDA

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

FAKULTAS MANAJEMEN

STIE GANESHA JAKARTA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Teori Tingkah Laku Konsumen: Teori Nilai Guna ( Utiliti)” ini dengan sebaik mungkin.
Makalah ini merupakan salah satu bagian dari tugas Mata kuliah Pengantar Mikro Ekonomi

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang masalah Pengantar Mikro
Ekonomi yang sangat diperlukan dengan harapan bisa mendapat penjelasan tentang masalah
tersebut dan melakukan apa yang menjadi tugas kami sebagai mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah Pengantar Mikro Ekonomi

Makalah ini masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan
baik secara teori maupun praktek. Dengan demikian Kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan penulisan makalah
ini, sehingga dapat tercapai sebuah makalah yang baik.

Kiranya Allah SWT selalu menyertai kita semua, sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Dengan harapan dapat menambah wawasan kita terhadap permasalahan ekonomi yang ada di
dalam masyarakat dan semoga bermanfaat para pembacanya

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………
…………….. i

DAFTAR ISI.
………………………………………………………………………………………………………
…… ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1

1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 2

BAB II. PEMBAHASAN TEORI

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen ……………………………………………….… 3

2.2 Macam-macam Teori Perilaku Konsumen ……………………………………… 3

2.3 Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ……………………………….. 6

2.4 Manfaat adanya Perilaku Konsumen ……………………………………………. 9

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………... 10

3.2 Saran ……………………………………………………………………………. 10


DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………………………….11

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

            Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, ditandai dengan
semakin tinggi dan ketatnya tingkat persaingan yang terjadi antar perusahaan. Oleh karena itu
pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar
selalu mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan tingkat kepuasan
yang lebih besar kepada konsumen. Meskipun begitu ketidakpuasan konsumen pada tingkat
tertentu masih akan ada. Sebagian besar para pemasar belum menerapkan konsep pemasaran
sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen
sebagai tujuan utama. Selain itu karena tidak adanya alat pengukur kepuasan yang pasti,
sehingga para pemasar kesulitan untuk menetapkan secara akurat apa yang sebenarnya dapat
memuaskan konsumen. sekalipun mereka tahu apa yang dapat memuaskan konsumen, mereka
belum tentu mampu memenuhi faktor tersebut.

Tidak diragukan lagi konsumen merupakan aset yang paling berharga bagi semua pebisnis.
Tanpa adanya dukungan mereka, sebuah bisnis tidak dapat eksis dan bertahan. Sebaliknya jika
bisnis kita sukses memberikan pelayanan yang terbaik, konsumen akan membantu bisnis kita
untuk terus bertumbuh dengan cara membuat rekomendasi kepada teman dan relasinya. Oleh
karena itu untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan tertinggi konsumen, pemasar harus mampu
memahami perilaku konsumen itu sendiri. Yang dimana pemasar harus sungguh-sungguh
mendengarkan apa yang dikehendaki konsumen, meluangkan waktu dengan bertanya dan fokus
pada apa yang telah mereka katakan, memperhatikan intonasi suara, gerak badan, dan yang
terpenting adalah bagaimana perasaan konsumen. Kemudian menjauhkan diri dari asumsi-asumsi
dan berpikir intuitif tentang keingingan konsumen.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

            Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka dikemukakan perumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi mikro?


2. Apa saja macam-macam teori perilaku konsumen?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
4. Apa saja manfaat dengan adanya perilaku konsumen? 

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Mengetahui dan mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen


2. Mengetahui dan mendeskripsikan apa saja macam-macam teori perilaku konsumen
3. Mengetahui dan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
4. Mengetahui dan mendeskripsikan manfaat adanya perilaku konsumen

 
 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN

            Ilmu Ekonomi Mikro (sering juga di tulis Mikro Ekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan, harga-harga pasar dan kualitas
faktor input, barang atau jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagi
keputusan dan perilaku tersebut sangat mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang
dan jasa sehingga menentukan juga harga yang akan digunakan.

Konsumen dan konsumsi memiliki pengertian yang merujuk pada suatu pernyataan yang ada.
Konsumen adalah seseorang atau sekelompok yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Sedangkan yang dimaksud dengan konsumsi yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mengkonsumsi barang dan jasa. Konsumsi seseorang tergantung pada tingkat pendapatan,
pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.

Perilaku konsumen adalah suatu proses dari aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Dimana barang berharga jual rendah
(low involvement) proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (High involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan penuh pertimbangan yang matang.
2.2 MACAM-MACAM TEORI PERILAKU KONSUMEN

1. Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah
dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility
yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks
dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;
3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial
dan sebagainya.

Adapun Teori Perilaku Konsumen dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu :

1. Pendekatan nilai Guna Cardinal (Cardinal Approach)

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan
misalnya uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan
yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang
dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan
berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya.
Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan.
Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila
dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan
kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang
diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan
tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa
yang di konsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1. Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan
batasan pendapatannya.
2. Berlaku Law Of Diminishing Marginal Utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal
akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
3. Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan
konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka
tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari
tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai
uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5. Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari
sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi.
Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan
mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.

2. Pendekatan Nilai Guna Ordinal (Ordinal Approach)

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui
dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah
indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi
yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:

1. Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan


batasan pendapatannya.
2. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
3. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang
untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus
berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk
memenuhi kebtuhan mereka.
5. Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih
disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
6. Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai
daripada C, maka A lebih disukai daripada C

3.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

            Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya yaitu :

1. Faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti :

a. Grup atau kelompok acuan. Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak
grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh
langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi
primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang
lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan,
perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-
204).
b. Pengaruh Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para
pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian
produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang
besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens,
2003, p.204).
c. Peran dan Status. Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga,
perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan
pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran
membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh
masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
2. Faktor Personal/Pribadi

Keputusan seseorang untuk membeli suatu produk dapat dipengaruhi oleh faktor pribadi, antara
lain :

a. Situasi Ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk,


contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk
konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan
produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006,
p.137).
b. Gaya Hidup. Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan,
dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler,
Amstrong, 2006, p.138)
c. Kepribadian dan Konsep Diri. Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang
memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu
sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi,
defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang
memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten
dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Umur dan Siklus Hidup. Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring
dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali
berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor
penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini
mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang
menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis.
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya,
pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat
kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan
pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat
saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
3. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang akan dibeli seorang konsumen lebih lanjut dipengaruhi oleh 4 faktor
psikologi yang sangat penting, yaitu :

a. Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari
kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada
suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling
mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial,
harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah
terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan
kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler,
Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia.
Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang
sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca,
diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan
menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman,
Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude. Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai
sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler,
Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak
suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau
ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

4. Faktor Kebudayaan

Perilaku konsumen dipengaruhi juga oleh faktor budaya yang dibagi ke dalam :
a. Budaya (Culture). Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk yang
paling mendasar. Dimana budaya merupakan sekumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga
penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Setiap masyarakat memiliki budaya dan
pengaruh budaya itu membuat perilaku konsumen untuk membeli sangat bervariasi. Oleh
karena itu para pemasar selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar dapat
mengetahui produk baru yang mungkin diinginkan.
1. Sub-budaya (Sub-Culture). Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan
persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah
(Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda
mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara
dramatis (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
2. Kelas Sosial. Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku.
Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi
ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong,
2006, p.132).

3.4 MANFAAT PERILAKU KONSUMEN

            Perilaku konsumen sangatlah beragam tergantung pada pemanfaat atau penggunanya.
Dimana terdapat dua kelompok pemanfaat yaitu kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang
berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Berikut ini ada beberapa peran perilaku
konsumen bagi beberapa pihak, yaitu :

1. Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu:


2. Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
3. Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau
produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
4. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar
atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
5. Peran perilaku konsumen bagi lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen:
Untuk mengetahui dan mempengaruhi konsumen; yakni untuk membantu konsumen dalam
memilih komoditas dengan benar, terhindar dan penipuan serta menjadi konsumen yang
bijaksana.

1. Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik:


2. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi pilihan konsumen melalui
pelarangan terhadap produk bisnis yang merugikan konsumen.
3. Sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi
konsumen.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Teori perilaku konsumen terdiri dari beberapa teori seperti Teori Ekonomi Mikro, Teori
Psikologis, dan Teori Antropologis. Teori perilaku konsumen juga dibedakan menjadi 2
macam pendekatan yaitu Pendekatan Nilai Guna Cardinal dan Pendekatan Nilai Guna
Ordinal.
3. Teori perilaku konsumen dibagi menjadi beberapa segi faktor yang mempengaruhinya
yaitu Faktor Sosial, Faktor Pribadi/Personal, Faktor Psikologi, dan Faktor Kebudayaan.
4. Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat
dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999).

3.2 SARAN

            Menghadapi perilaku konsumen yang semakin beragam, sebaiknya para pemasar
memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumen serta mampu memahami perilaku
konsumen dengan menerapkan konsep pemasaran yang tepat. Sehingga konsumen bisa
mendapatkan kepuasan yang maksimal dan memandang kepuasan konsumen itu sebagai tujuan
utama dalam menjalankan suatu bisnis. Hal ini dikarenakan konsumen adalah aset utama para
pemasar. Jika konsumen merasa puas, maka usaha yang dijalankan para pemasar pun akan
sukses.
 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.wattpad.com/4247831-pengertian-perilaku-konsumen

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-
lengkap.html

https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-dan-manfaat-
perilaku-konsumen/

https://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/

http://www.teguhhadisantoso.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen-
menurut-kotler/

http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/

https://www.wattpad.com/4248176-pengertian-perilaku-konsumen-manfaat-perilaku

Anda mungkin juga menyukai