Disusun Oleh:
KELOMPOK 1 :
AFDAL MUHARIZAL
MUHAMMAD BUSTAMI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “ Teori Tingkah Laku Konsumen “. Pada makalah ini kami banyak
mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai pihak
oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
BAB III
PENUTUP ......................................................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan atau jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
• Psikologis, mencakup motivasi, presepsi, kemampuan belajar, dan sikap
perseorangan.
• Pribadi, mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.
• Sosial, mencakup keluarga, pendapat pemimpin, dan kelompok referensi lainya
seperti teman, dan rekan seprofesi.
• Budaya, mencakup cara hidup, subkultur, dan kelas sosial.
6
Hukum Gossen I
Dari Tabel 1. terlihat bahwa utilitas total akan naik sejalan dengan kenaikan
konsumsi air, tetapi laju kenaikannya yang semakin menurun. Tabel 1. juga
memperlihatkan bahwa utilitas total dari mengkonsumsi sejumlah air sama
dengan jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperoleh hingga ke titik
tertentu. Coba Anda perhatikan. Pada saat Anda mengonsumsi 4 gelas air
minum, utilitas total adalah 18 util. Jumlah dari utilitas marjinal hingga Anda
7
mengonsumsi 4 gelas air minum adalah 6 + 5 + 4 + 3 = 18 util. Jadi, utilitas
total adalah jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperoleh hingga ke titik
tertentu. Jika data dari Tabel 1. dibuat kurva akan tampak sebagai berikut.
Hukum Gossen II
8
Sebagai contoh, barang yang dikonsumsi Fatimah memiliki harga yang
berbeda-beda, yaitu barang X harga per unit Rp 500,00, barang Y harga per
unit Rp 5.000,00, dan harga barang Z harga per unit Rp 10.000,00. Utilitas
maksimum akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barang memberikan
utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan. Kondisi
tersebut tercapai pada saat nilai MU barang X adalah 5, nilai MU barang Y
adalah 50, dan nilai MU barang Z adalah 100.
Penyelesaian:
5 50 100
= = =
500 5.000 10.000
9
Kurva Indiferen (Indifference Curve)
10
Jika digambarkan dalam kurva, diperoleh kurva indiferen sebagai berikut.
Dalam hal ini, asumsinya adalah bahwa konsumen akan memperoleh tingkat
utilitas yang lebih tinggi dengan menambah jumlah konsumsi kedua jenis
barang. Penambahan konsumsi kedua barang tersebut akan menyebabkan
pergeseran ke kanan atas. Hal ini, kurva indiferen akan semakin jauh dari
titik nol. Dengan kata lain, semakin jauh kurva indiferen dari titik nol,
semakin tinggi tingkat utilitas yang diberikan oleh kombinasi kedua barang.
Himpunan dari beberapa kurva indiferen dinamakan peta indiferen
(indifference map)
11
uang yang ada dibelanjakan untuk membeli pakaian, Anda dapat membeli 25
potong pakaian.
Adapun jika digunakan untuk membeli buku, Anda dapat membeli 20 buku.
Beberapa kemungkinan dari kombinasi pakaian dan buku tersebut terlihat
pada Tabel 3. berikut.
12
a) Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal
berikut:
• barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
• barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
• mutu barang terjamin;
• harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b) Perilaku Konsumen tidak Rasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika
konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya
terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
• tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun
elektronik;
• memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
• ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
• prestise atau gengsi.
13
Oleh karena Anda ingin memaksimumkan utilitas, Anda ingin mencapai
kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Dengan mengamati Kurva 5,
Anda akan mencapai utilitas maksimum pada saat garis anggaran
menyinggung kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Keadaan ini
disebut dengan keseimbangan konsumen. Dari Kurva 5, kombinasi barang
yang paling disukai dan dapat dicapai dengan anggaran yang ada terletak
pada titik E. Pada titik E tersebut, Anda akan mencapai utilitas maksimum
dengan anggaran terbatas. Artinya, Anda dalam mencapai utilitas
maksimum dibatasi oleh tingkat pendapatan Anda. Keterbatasan di sini
merupakan satu kenyataan bahwa seseorang tidak akan dapat
mengkonsumsi barang yang nilainya melebihi pendapatannya.
Mengapa air yang sangat penting bagi kehidupan harganya sangat murah?
Berlian yang tidak penting bagi kehidupan harganya mahal? Jawabannya terdapat
pada dua alasan paradoks nilai berikut:
1. Kelangkaan,
Sehingga biaya produksi berlian jauh lebih mahal daripada air batuan yang
diperoleh dari luar angkasa?
2. Nilai guna,
Karena air sangat esensial bagi kehidupan , maka kita membutuhkan lebih banyak
air, sehingga MU dari unit air yang terakhir dikonsumsi sangat rendah. Oleh
sebab itu harga air menjadi sangat rendah. Sebaliknya kita membeli sangat sedikit
berlian, MU dari berlian terakhir yang dibeli menjadi tinggi, sehingga harga
sangat mahal.
Adalah kelebihan atau perbedaan anatara kepuasan total (Total Utility) yang
dinikmati dengan uang yang dimiliki konsumen dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu dengan pengorbanan totalnya yang dinilai dengan uang untuk
memperoleh sejumlah barang tersebut. Perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh
seseorang didalam mengkonsumsi sejumlah barang dengan pembayaran yang harus
dibuat untuk memperoleh barang tersebut.
Contoh :
Seseorang ingin makan durian, Dia bersedia membayar per buah durian Rp. 15.000.
Setelah di pasar harga per buahnya Rp. 10.000. Orang tersebut memperoleh surplus
Rp. 5.000.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Berdasarkan isi dari konsep tentang “Teori Tingkah Laku Konsumen” maka
studi teori perilaku konsumen adalah suatu hal yang sangat penting baik bagi para
pengusaha, ekonom, mahasiswa, dosen, guru ataupun pemerintah serta khalayak
umum karena dengan kita mempelajari dan memahami konsep teori dan perilaku
konsumen dalam membelanjakan sejumlah pendapatan yang dimilikinya, maka kita
akan mengetahui sejumlah pemahaman daripada siklus bisnis jangka-pendek
maupun pertumbuhan ekonomi jangka-panjang.
16
DAFTAR PUSTAKA
• http://anam-alatas.blogspot.co.id/2015/12/makalah-teori-tingkah-laku-
konsumen_2.html
• http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/05/teori-pendekatan-kardinal-dan-
ordinal.html
• http://alifiantikosiwi.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
• https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
17