Anda di halaman 1dari 15

PASAR KONSUMEN

(PASAR KONSUMEN & PERILAKU KONSUMEN)


Dosen Pengampu : Dr. Deby Santyo Rusandy, SE.,MM

Disusun Oleh :
1 . M. WAHYU EKO ROMADHON (21130210001)
2. BIMA DYATMIKA WIDIGDA (21130210191)
3. OKTA VIANA SRI PRATAMA SARI (21130210029)
4. MUH. ZAENAL ALFANANI (21130210194)
5. ANI SETYAWATI (21130210165)
6.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI

1
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Tidak lupa kami
sampaikan terima kasih diantaranya kepada : Dr. Deby Santyo Rusandy, SE.,MM selaku Dosen mata
kuliah “MANAJEMEN PEMASARAN” Selanjutnya demi kesempurnaan penulis dalam
menyelesaikan makalah, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga dapat
menyelesaikan dengan baik dan sempurna. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan bagi semua pihak sehingga dapat memetik isi yang terkandung di dalamnya.

Kediri, 19 Oktober 2022

2
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................1
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................2
ISI DAN PEMBAHASAN.........................................................................................
A. ..........................................................................................................................
B. ..........................................................................................................................
C. ..........................................................................................................................
D. ..........................................................................................................................
BAB III........................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................7

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan kemampuan konsumen
sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembeli konsumen harus dikembangkan sebelum rencana
pemasaran nyata.   Pasar konsumen membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi, dan ini
adalah pasar yang paling akhir dimana kegiatan perekonomian diatur. Istilah pasar banyak
diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan
konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap
melalui jembatan penyebrangan motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen.
Akan tetapi, tidak diingkari kondisinya bervariasi yang tercengkram perubahan. Kegenerikan
produk, jenis produk, tingkatan produk, dan persaingan merk memberikan pertolongan kita untuk
menentukan pasar. Pasar yang ditentukan dengan cara demikian, tergores garis batas jelas tujuan,
keberadaan alternatif, serta daya lenting terhadap aksi dobrakan perubahan. Pelanggan mungkin
menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindaksebaliknya. Pelanggan mungkin
menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir perubahan
produk, tetap mendapat laba dari memahami bagaimana dan mengapa pelanggan membeli.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pasar Konsumen
2. Pengertian Perilaku Konsumen
3. Konsep Perilaku Konsumen
4. Model Perilaku Konsumen
5. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
6. Tahap – Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
7. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pasar Konsumen
2. Untuk Mengetahui Pengertian Perilaku Konsumen
3. Untuk Mengetahui Konsep Perilaku Konsumen
4. Untuk Mengetahui Model Perilaku Konsumen

4
5. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
6. Untuk Mengetahui Tahap – Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
7. Untuk Mengetahui Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

5
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

1. PASAR KONSUMEN
Pengertian pasar secara sempit adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transasksi jual beli dan jasa. Sedangkan pengertian pasar secara luas adalah tempat
bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan pembeli
yang mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu. Pasar Konsumen adalah
semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk
konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah  pasar
yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau
disewakan.
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan. Disini,
kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal
tersebut, terungkap melalui jembatan penyebrangan motivasi dan kemampuan membeli yang
dimiliki konsumen. Akan tetapi, tidak diingkari kondisinya bervariasi yang tercengkram
perubahan. Kegenerikan produk, jenis produk, tingkatan produk, dan persaingan merek
memberikan pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pasar yang ditentukan dengan cara
demikian, tergores garis batas jelas tujuan, keberadaan alternatif, serta daya lenting terhadap aksi
dobrakan perubahan.
Kemudian, pasar yang telah ada dianalisis lewat berbagai kegiatan. Secara terperinci kegiatan-
kegiatan tersebut meliputi : studi batas dan struktur pasar, studi dan deskripsi konsumen akhir,
studi dan deskripsi industri serta sistem nilai tambah, evaluasi pesaing inti, prediksi potensi
pertumbuhan pasar.
Lima kegiatan demikian, merupakan kerangka kerja yang memberikan landasan penting
identifikasi segmen pasar dan keunggulan bersaing. Mayoritas, bisnis saat ini bertindak
melakukan penargetan terhadap satu atau lebih segmen pasar. Pasar adalah harus ditentukan dan
dianalisis untuk kejelasan arena pertempuran dan penerimaan profit dari keberhasilan persaingan.
Analisis Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli Apakah yang mempengaruhi perilaku
konsumen? Pemasar harus benar-benar mengerti antara teori dan kenyataan dari perilaku
konsumen. Perilaku konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh faktor budaya,
faktor sosial, dan faktor individu.
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran.
Pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen harus dipahami sebelum rencana pemasaran
yang nyata dapat dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang & jasa untuk konsumsi
pribadi, dan ini adalah pasar yang paling akhir dimana kegiatan perekonomian diatur. Dalam
menganalisis suatu pasar konsumen, seseorang perlu mengetahui tentang penduduk, obyek,
tujuan pembeli, organisasi, operasi, peristiwa, dan tempat penjualan.

2. PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah suatu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat
mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu
produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat

6
keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi
suatu barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, antara
lain:
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior
that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products,
services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan
produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of
the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a
product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu
produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Ada dua wujud konsumen yaitu :
 Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
 Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

 Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial,
kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan
kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan
perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku
 Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap,
gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia
diperoleh dari mempelajari sesuatu.

7
3. KONSEP PERILAKU KONSUMEN
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior
can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using,
evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer
behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in
when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau
mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

4. MODEL PERILAKU KONSUMEN


Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan
besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan
mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak
mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan
dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen
tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang
tepat untuk pembelian dan penggunaan produk.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN


Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat
dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
I. Faktor Budaya
II. Faktor Sosial
III. Faktor Pribadi
IV. Faktor Psikologis.
 Faktor Budaya
a. Budaya
Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku
sesorang karena budaya tumbuh dalam suatu masyarakat sejak kecil.

8
Pengertian budaya itu sendiri adalah kumpulan nila-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat
dari keluarga dan lembaga penting lainnya (Philip Kotler, 1997). Setiap
masyarakat mempunyai budaya dan pengaruh budaya pada tingkah laku
pembelian bervariasi amat besar, oleh karenanya pemasar selalu mencoba
menemukan pergeseran budaya agar dapat mengetahui produk baru yang
mungkin diinginkan.
Contoh : pergeseran budaya dalam hal pakaian yang menuju ke informalitas
maka mengasilkan meningkatnya permintaan pakaian-pakaian santai, dan
munculnya perusahaan garmen dan UKM dimana-mana.
b. Sub Budaya
Subbudaya adalah sekelompok orang yang mempunyai system nilai sama
berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi, termasuk juga agama,
kelompok ras, dan wilayah geografi (Philip Kotler,1997). Banyak subbudaya
membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan
program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Contoh : Wal-Mart di Seattle, dimana orang Asia-Amerika mencakup lebih
dari 13% populasi menyediakan CD dan Video artis Asia, produk kesehatan
dan kecantikan yang disukai orang asia yang bertujuan untuk menjual barang”
untuk melayani bangsa Asia.
c. Kelas social
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggota yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang
serupa (Philip Kotler, 1997). Kelas sosial menentukan pemilihan produk dan
merek tertentu dalam bidang-bidang seperti pakaian, peralatan rumah tangga
dan sebagainya.       
Contoh : suatu perusahaan membuat berbagai macam desain produk dan
variasi harga mahal untuk memenuhi  kepuasan orang-orang yang sangat
memperhatikan selera dan merek, contoh Mobil mewah, rumah elit dll.
 Faktor Sosial
 Kelompok kecil

9
Tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok kecil. Kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi anggotanya
disebut kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan kelompok primer yang
mempunyai interaksi reguler tapi informal, seperti keluarga, teman, tetangga,
dan rekan kerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, mempunyai
interaksi lebih formal dan kurang reguler, mencakup kelompok keagamaan,
asosiasi professional, dan serikat pekerja. Kelompok acuan berfungsi sebagai
titik perbandingan atau acuan langsung (tatap muka) atau tidak langsung
dalam membentuk sikap dan tingkah laku sesorang (Philip Kotler,1997).
Contoh : jaringan social Facebook, twitter, dll.
 Keluarga
Selain kelompok keluarga juga sangat mempengaruhi tingkah laku pembeli.
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, salah satu contoh yang paling dominan adalah keterlibatan suami-
istri dalam proses pembelian.(Philip Kotler, 1997)
Contoh : anak-anak sangat mempengaruhi keputusan keluarga tentang kemana
mereka akan berlibur atau berbelanja. Hasilnya banyak pusat perbelanjaan
yang menyediakan  wahana bermain untuk anak sehingga mereka bias
berbelanja sekaligus mengajak anak-anaknya berlibur.
 Peran dan status
Peran dan status seseorang ketika dia menjadi anggota kelompok, klub
organisasi, posisinya ditentukan banyak peran dan status seseorang itu sendiri
dalam organisasi, setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat misalnya peran manajer
masyarakat mempunyai status yang lebih tinggi dalam masyarakat dibanding
peran masyarakat lain pada umumnya.
Contoh : seorang ibu yang bekerja disebuah perusahaan sebagai manajer,
secara otomatis akan membeli pakaian yang sesuai dgn perannya yang rapi,
maka muncullah seragam kerja dll.
 Faktor Pribadi
 Umur

10
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya.
Selera akan makanan, pakaian, perabotan dan rekreasi sering kali
berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup
keluarga – tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan
kedewasaanya. Contoh : pertumbuhan penduduk balita naik maka pemasar
banyak yang menjual produk pampers, bedak dan peralatan lain-lain.
 Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja
kasar cenderung membeli banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja
kantor membeli lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali
kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas  rata-rata akan produk dan
jasa mereka. Contoh : Perusahaan Carhart membuat pakaian yang kuat  untuk
pakaian tentara pemadam kebakaran dll.
 Situasi Ekonomi
Situasi seseorang akan mempengaruhi perilaku dalam membeli produk.
Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan
dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Bila indikator
ekonomi menunjukan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah
untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga
produknya. Contoh : Upah tenaga kerja naik maka perusahaan juga menaikkan
harga pokok penjualan.
 Kepribadian dan konsep nilai
Kepribadian seseorang yang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap lingkungan dirinya
sendiri. Biasanya tercermin sebagai rasa percaya diri, dominasi, kemudahan
bergaul, menyesuaikan diri, dan keagresifan. Hal ini dapat bermanfaat untuk
menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek
tertentu.  Contoh : Suatu merk tertentu diasosiasikan sebagai  karakteristik
perilaku tertentu. Co jeans Levi’s dll.
 Gaya hidup dan nilai

11
Gaya hidup (life-style ) adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan
dalam aktivitas, interes, dan opininya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang
lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang; gaya hidup
menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan
didunia. Contoh : Dengan adanya gaya hidup glamour maka muncullah usaha
fasion dll.
 Faktor Psikologis
Proses Kunci Psikologi Gabungan proses psikologi dengan karakteristik konsumen
tertentu menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas para
pemasar adalah untuk mengerti apa yang dipikirkan konsumen.
Empat Kunci proses secara psikologi : Motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori
adalah pengaruh dasar tanggapan konsumen terhadap rangsangan marketing yang
beragam.
 Motivasi, suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk
bertindak.
 Persepsi, proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti.
 Pengetahuan, perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari
pengalaman.
 Kepercayaan dan Kemandirian, pikiran deskriptif yang dianut seseorang
mengenai suatu hal.

6. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN


 Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasikan dorongan yang paling sering menimbulkan suatu minat pada suatu
kategori produk tertentu, sehingga pemasar dapat mengembangkan strategi-strategi
pemasaran yang memicu minat konsumen.

12
 Pencarian informasi
Perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen dan
kepentingan relatifnya terhadap keputusan pembelian sesudahnya.
 Evaluasi alternative
Bagaimana konsumen memproses informasi mengenai merk yang bersaing dan membuat
pertimbangan nilai yang terakhir ?, Konsumen memandang setiap produk sebagai
rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat
yang dicari dan memuaskan kebutuhannya. Proses evaluasi konsumen berorientasi secara
kognitif yaitu mereka melihat konsumen dalam membuat pertimbangan produk sebagian
besar secara sadar dan rasional.
 Keputusan pembelian
Langkah-langkah antara evaluasi alternatif dan keputusan pembeli. Di tahap ini,
konsumen membentuk pilihan dan menetapkan pilihannya berdasarkan pertimbangan :
merek, penyalur, kuantitas, waktu, metode pembayaran.
 Perilaku setelah pembelian
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
ketidak-puasan. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan
pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut.
Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan
membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain
secara merugikan atau menguntungkan.

7. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN


Proses pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian umumnya mempunyai 5
tahapan atau dikenal sebagai Model 5 tahap, berikut uraiannya :
 Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau
masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar
dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.

13
Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan
atau melihat produk baru milik tetangganya.
 Pencarian informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk.
Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi
toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi
dan harga barang.
 Evaluasi alternative
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku
pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek
mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan
keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan
Keller, 2007).
 Keputusan pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan,
meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya
ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-
hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula,
seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
 Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan
tentang merek lain.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan
barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar
konsumen adalah  pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk
digunakan atau disewakan. Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis. Biasanya pemasar tidak dapat mengendalikan faktor – faktor
semacam itu, tetapi mereka harus memperhitungkannya. Kepuasan merupakan fungsi kedekatan
antara harapan dan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan,
konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen
sangat puas. Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Pelanggan yang
puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain. Dipihak lain,
konsumen  yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Mereka mungkin
mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi. Pemasar juga harus mengamati
bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk.

15

Anda mungkin juga menyukai