(PERILAKU KONSUMEN)
DITULIS
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
, Oktober 2021
Penulis
2i
DAFTAR ISI
3 ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan sasaran. Namun, “mengenal pelanggan” tidaklah mudah.
Para pelanggan mungkin saja menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka
sedemikian rupa, tetapi bertindak sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami
motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka mungkin bereaksi terhadap pengaruh-
pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir.
Meskipun demikian, para pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi,
preferensi dan perilaku berbelanja serta perilaku pembelian pelanggan sasaran
mereka. Studi-studi seperti ini akan memberikan petunjuk dalam mengembangkan
produk-produk baru, karakteristik atau ciri-ciri produk, saluran distribusi, pesan
dan unsur-unsur bauran pemasaran lainnya.
Hal ini menjadi penting karena pemasaran merupakan ujung tombak
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya (Stanton) seperti bertahan hidup,
memperoleh keuntungan, dan berkembang. Tujuan tersebut akan dapat dicapai
manakala perusahaan mampu menciptakan, mengantarkan serta
mengkomunikasikan nilai melalui suatu produk sehingga dapat meraih,
mempertahankan pelangan. Bidang pemasaran merupakan bidang pengambilan
keputusan yang sulit bagi perusahaan. Karena masalah pemasaran tidaklah
memperlihatkan ciri-ciri kuantitatif murni dari masalah-maslah produksi,
akuntansi atau keuangan.
Berbagai variabel psikologis konsumen memainkan peranan penting dan
besar dalam perencanaan pemasaran serta membentuk dan berinteraksi dalam
fungsi bisnisnya. Pemahaman tentang bagaimana konsumen menanggapi tawaran
perusahaan, memilih serta memutuskan produk yang akan dibeli adalah
merupakan kunci sukses dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, dimulai dengan memahami konsumen secara menyeluruh, mulai
dari memahami kebutuhan dan keinginan yang menjadi motivasi yang akan
1
mendorong kebutuhan dengan diekspresikan dalam perilaku pembelian dan
konsumsi suatu produk.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen?
c. Bagaiama tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan
pembelian oleh konsumen?
d. Bagaiamana meneliti perilaku konsumen?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami konsep dan pengertian perilaku konsumen.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen.
c. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam proses pengambilan
keputusan pembelian oleh konsumen.
d. Untuk mengetahui cara meneliti perilaku konsumen.
D. Manfaat Penulisan
a. Memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai konsep dan
pengertian perilaku konsumen dalam kaitannya dengan manajemen
pemasaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan
pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai
berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara
bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan
waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan
pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh
konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan
tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau
jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor
yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai
produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
4
pribadi dan lainnya. Biasanya konsumen tidak tahu banyak tentang
kategori produk dan harus belajar untuk mengetahuinya.
b. Dissonace Reducing Buying Behavior (Perilaku Membeli untuk
mengurangi keragu-raguan). Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian
produk itu mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan membeli secara
relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contohnya karpet,
keramik, pipa PVC dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respons
terhadap harga atau kenyamanan.
c. Habitual Buying Behavior (Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan).
Konsumen membeli produk secara berulang bukan karena merek produk,
tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli,
mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk
tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya
terjadi pada produk-produk seperti gula, garam, air mineral dalam
kemasan, deterjen dan lain-lain.
d. Variety Seeking Buying Behavior (Perilaku pembeli yang mencari
keragaman). Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan
bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan sesuatu
yang mutlak. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang
sering dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek
baru.
5
Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih konsumennya.
Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran,
perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu
perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi
konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi
konsumen.
Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam
kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima
sesuatu sebagai gantinya.
6
termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan
bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk
menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon
yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah
tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara
konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya.
b. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang
membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang
konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan
kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui
pembelian dan penggunaan suatu produk.
c. Pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari
jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian
produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu,
kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan,
dan lain-lain.
d. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang
bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi
pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi
pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan
sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan
merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah
berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian
mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi
konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas
konsumsi. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh
seseorang.
7
Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan
pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur
dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri
dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya
terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian
subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu
kepercayaan dibentuk dari pengetahuan.
Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk
mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut.
Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood
seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif
tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh
terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
2. Environmental Influences on Consumer Behavior
a. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial
Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain
yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan
mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi
menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan
kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan
membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap,
ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik.
Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer,
gedung, peralatan, dan lain-lain.
Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu
budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku
konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan
identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif
permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual
atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan,
8
status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian
pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena
penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh
kelas sosial.
b. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan,
atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah
semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati
sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga
mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak
mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan
makanan bayi, dan lain-lain.
c. Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan
personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara
signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik,
kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group
mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group
menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan
penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan
membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi
alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.
9
Kotler (2007), penjelasan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
10
5) Perilaku sesudah pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin
mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu
yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang
merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
Model ini menyiratkan bahwa konsumen melalui semua dari kelima tahap
dalam membeli suatu produk. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua kasus,
terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah. Konsumen mungkin
melewatkan atau mengulangi tahap-tahap tertentu.
1. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses
pembuatan keputusan pembelian:
1) Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam
diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi
dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3) Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada
dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang
akan suatu hal.
4) Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap
dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil.
Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan
tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli
produk tersebut.
11
Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group
discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi
konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli
dan menggunakannya.
2. Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori
dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta
dari ilmu sosiologi. .
3. Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
Perilaku Konsumen juga dapat merupakan suatu tindakan yang tunjukkan
oleh konsumen dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur
barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam
arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan
sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/
menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan ada 2 bagian yaitu
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen (individual
determinants of consumer behavior) seperti demografis, psikografis, dan
kepribadian, motivasi konsumen, pengetahuan konsumen, dan intensi, sikap,
kepercayaan, dan perasaan konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan sekitar seorang konsumen (environmental influences on consumer
behavior) seperti budaya, etnisitas, dan kelas sosial, keluarga dan pengaruh rumah
tangga, serta kelompok dan pengaruh personal
Dalam menentukan proses pengambilan keputusan, para konsumen melewati
lima tahap diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen,
pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif, pendekatan ke dua adalah
pendekatan tradisional, dan pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran.
13
DAFTAR PUSTAKA
14