Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MENAJEMEN PEMASARAN BANK TENTANG


ANALISIS PASAR DAN PERILAKU KONSUMEN
Dosen Pengampu :
Achmad Febrianto, M.E

Disusun oleh :
1. DENI WAHYUDI (2210600010)
2. MOHAMMAD RIFKI NURKHOLIS (2210600002)
3. AHMAD ZAENAL ABIDIN (2210600004)

PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS NURUL JADID
KABUPATEN PROBOLINGGO
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Analisis Pasar dan Perilaku Konsumen tepat pada waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Mata
Kuliah Manajemen Pemasaran Bank. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah
ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah Analisis Pasar dan Perilaku
Konsumen ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita
semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Paiton, 28 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................2

BAB I................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4

C. TUJUAN PEMBAHASAN..................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................6

1. Model Perilaku Konsumen..................................................................................6

2. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen...............................................7

3. Proses Keputusan Konsumen............................................................................12

BAB III...........................................................................................................................20

PENUTUP.......................................................................................................................20

A. KESIMPULAN...................................................................................................20

B. SARAN................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Analisis Pasar adalah penilaian kualitatif dan kuantitatif dari suatu pasar.
Ini melihat kondisi pasar lebih dalam, baik segi vulume dan nilai berbagai segmen
pelanggan dan pola pembelian mereka, persaingan, lingkungan ekonomi, serta
hambatan untuk masuk ke pasar tersebut.1

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang


berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pengunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memengaruhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian.2

Menganalisis pasar konsumen sendiri adalah studi dimana tentang


bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan,
dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Menganalisis semua kegiatan yang ada dalam pasar dan
melihat semua kegiatan berdasarkan permasalahan yang ada dalam pasar.
Konsumen sendiri disini bertujuan memenuhi kebutuhan dalam pasar,tanpa
konsumen kegiatan dalam pasar tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

1
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/unduhan?download=93:analisa-
pasar&start=80#:~:text=Analisis%20pasar%20adalah%20suatu%20analisis,sifat
%20pasar%2C%20dan%20karakteristik%20pasar
2
https://g.co/kgs/3cK9Ji
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Model Perilaku Konsumen?
2. Apa saja Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen?
3. Apa saja Proses Keputusan Konsumen?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Model Perilaku Konsumen
2. Untuk mengetahui faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
3. Untuk mengetahui Proses Keputusan Konsumen
BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS PASAR DAN PERILAKU KONSUMEN


1. Model Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok,


dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.Titik untuk
memahami perilaku adalah model rangsangan dan tanggapan.Rangsangan
pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli

Tanggapan dan rangsangan pada pembeli yaitu prilaku konsumen dalam


membeli suatu produk, produk merupakan titik pusat pada kegiatan pemasaran
karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan
dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran,
kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk
mencoba dan membeli produk tersebut. Pentingnya prilaku konsumen pada
kehidupan sehari – hari, terutama hal yang mencakup apa yang mereka beli,
mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli,
seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.

Di samping itu dapat juga mempelajari pemakaian konsumen,


mengevaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli dan untuk mengetahui
cara individu membuang produk yang dulu pernah baru. 4 Pada tahap permulaan,
para pemasar dapat memperoleh suatu pengertian yang jelas mengenai konsumen,
mealui pengalaman sehari-hari pada waktu menjual sesuatu kepada para
konsumen.3

3
Sufiani Zahra, Menganalisis Pasar & Perilaku Konsumen, (Sopeng,Makassar; UIN ALAUDIN
Makassar,2022) hal 2.
2. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,


sosial, pribadian,psikologis.

1) Faktor Budaya

Faktor faktor budaya terdiri dari kultur (kebudayaan),subkultur,kelas sosial yang


mempunyai peranan penting dalam perilaku pembelian.

a. Kultur(Kebudayaan)

Kultur (Kebudayaan) adalah faktor yang paling pengaruh dari keinginan


dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian nilai(values) ,persepsi
,preferensi dan perilaku melalui keluarganya dan institusi-institusi utama
lainnya.seorang anak yang dibesarkan diasia mendapatkan nilai-nilai berikut :
hubungan keluarga dan pribadi, kepatuhan, kepercayaan, respek pada orang-orang
yang lebih tua, dan kesalehan.

b. Subkultur

Setiap kultur terdiri dari subkultur yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi lebih spesifik bagi para anggotanya. Subkultur mencakup kebangsaan,
agama, kelompok ras, dan daerah geografi . banyak subkultur membentuk segmen
pasar yang penting,dan para pemasar kerap kali merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Sebenarnya semua masyarakat manusia menunjukkan stratifikasi sosial.


Stratifikasi kadang-kadang berupa sistem kasta seperti dimasyarakat india
tradisional ,dimana anggota dari kasta yang berbeda dibesarkan untuk peranan-
perananan tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Yang
lebih sering stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah definisi atau
kelompok yang relatif homogen dan tetap dalam masyarakat,yang tersusun secara
7 hirarkis dan anggota-angotanya memiliki nilai,minat dan perilaku yang mirip.
2) Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial


seperti kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta peran status sosial.

a. Kelompok Acuan

Banyak kelompok memengaruhi perilaku seseorang kelompok acuan


seseorang terdiri darisemua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap
muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung terhadap seseorang
disebut kelompok keanggotaan (membership groups).

b. Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling


berpengaruh. Kita bisa membedakan 2 keluarga dalam kehidupan pembeli,
keluarga orientasi terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang
memperoleh orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta pemahaman atas
ambisi pribadi, penghargaan pribadi dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasis eseorang,
yakni pasangan hidup (suami-istri) dan anakanaknya keluarga merupakan
organisasi pembelian konsumen yang palingpenting dalam masyarakat, yang telah
diteliti secara ekstensifpemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam
pemasaran tertentu. Contohnya, dimana rumah tangga tradisional cina,sudah
merupakan hal yang lumrah bila suami memberikan seluruh gajinya kepada
istrinya karena sang istri yang mengatur pengeluaran keluarganya.

c. Peran dan Status Seseorang

Berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidunya-


keluarga,klub,organisasi. Posisi orang tersebut dalam setiap kelompok dapat
ditentukan berdasarkan peranan dan status. Suatu peranan terdiri atas kegiatan-
kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh seseorang,setiap peranan membawa
status. Seseorang ahli bedah mempunyai status yang lebih tinggi daripada manajer
penjualan,dan seorang manajer penjualan memiliki status yang lebih tinggi
daripada seseorang pegawai. Orang akan memilih produk yang 9
mengomunikasikan peranan dan status mereka dalam masyarakat.Para pemaasar
menyadari potensi simbol status dari produk dan merek meskipun demikian
simbol status berbeda-beda menurut kelas-kelas sosial dan juga lokasi geografis.
Simbol status yang sedang “in” di Hongkong adalah memelihara burung-burung
langka dan eksotis, di Singapura menjadi anggota country club dan memiliki
property pribadi dan di Cina,menyekolahkan anak-anak disekolah swasta

3) Faktor Pribadi

Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,


yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup
serta kepribadian dan konsep diri pembeli

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.


Mereka makan-makanan bayi pada masa belita, makan hampir segala jenis
makanan pada masa pertumbuhan dan dewasa, dan makan makanan diet khusus
pada masa tua. Selera orang akan pakaian perabotan mebel dan rekreasi juga
berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam
siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Seorang


pekerja berkerah biruakan membeli pakaian kerja,sepatu kerja,dan tranportasi bis.
Seorang direktur perusahaan akan membeli pakaian mahal,air travel,keanggotaan
country club,dan sedan besar. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerjakan yang mempunyai minat lebihdari rata-rata pada produk dan jasa
mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat menkhususkan produk mereka hanya
untuk kelompok pekerjaan tertentu. Jadi perusahaan perangkat lunak komputer
akan merancang perangkat lunak komputer yang berbeda untuk para
manajermerek, insinyur, pengacara, dan dokter.
c. Kondisi Ekonomi

Pilihan produk sangat mempengaruhi oleh kondisi ekonomi seseorang.


Kondisi ekonomi meliputi pendapatan yang bisa dibelanjakan (tingkat
pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk
persentase yang likuid), utang, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
belanja versus menabung. Para pemasar barang-barnag yang sensitif
terhadappendapatan selalu memerhatikan tren-tren yang terjadi dalam pendapatan
pribadi, tabungan, dan suku bunga. Negara-negara Asia bervariasi dalam tingkat
pendapatan dan karakteristik-karakteristik berbelanjanya.

d. Gaya Hidup

Orang-orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan pekerjaan


yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Carol
Tanmisalnya,dapat memilih gaya hidup “partisipasi” yang dicerminkan dengan
memakai pakaian yang simpel,menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya
atau dia dapat memilih gaya hidup “perubahan” yang ditandai dengan waktu kerja
yang lama pada proyek-proyek utama dan bermain giat dalam kegiatan dan
olahraga.Banyak pemasar menggunakan konsep yang berhubungan dengan
kepribadian-konsep diri (citra diri) seseorang. Carol Tan mungkin memandang
dirinya sebagi wanita modern yang juga menikmati kesenangan dalam
hidup.Dengan demikian, tempat tujuan wisata yang menarik baginya adalah
tempat yang menawarkan berbagai fasilitas modern dengan tetap memelihara
sejarah dan kekayaan budayanya. Tempat tujuan wisata seperti ini akan konsisten
dengan citra diri carol. Para pemasartempat wisata harus mengidentifikasi pasar
sasarannya dan menciptakan daya tarik bagi citra mereka melalui periklanan
4) Faktor Psikologi

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh faktor psikologi yaitu


motivasi, persepsi, serta keyakinan dan sikap.

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu.


Sebagian kebutuhan bersifat biogenik kebutuhan yang demikian berasal dari
keadaan psikologis berkaitan dengan tensi/ketegangan seperti rasa lapar, haus,
tidak senang. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenik kebutuhan yang demikian
berasal dari keadaan psikologis berkaitan dengan tensi seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa kepemilikan. Sebagian besar kebutuhan
psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut untuk bertindak
secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi motif bila mencapai tingkat intensitas
yang memadai. Motif (dorongan adalahkebutuhan yanng cukup untuk mendorong
seseorang agar bertindak, pemuasan kebutuhan tersebut akan mengurangi raasa
ketegangannya.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi akan siap bertindak. Bagaimana orang yang


termotivasi tersebut akan benar-benar bertindak dipengaruhi persepsinya
mengenai situasi tertentu. Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana
seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterprestasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang bermakna

c. Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh keyakinan dan


sikap. Kedua faktor ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelianmereka.
Tentu saja, perusahaan-perusahaan sangat tertarik pada keyakinan yang dianut
orang mengenai produkdan jasa mereka. Keyakinan ini membentuk citra produk
dan merek dan orang bertindak atasdaasar citra ini bila sebagian keyakinan
tersebut keliru dan menghambat pembelian,produsen akan meluncurkan
kampanye untuk mengoreksi keyakinan ini.Sikap menempatkan seseorang
kedalam suatu rangka pemikiran tentang menyukai atau tidak menyukai suatu
objek,mendekatitau menjauhinya. Sikap mendorong orang untuk berprilaku secara
konsisten dan untuk mengubah sebuah sikap mungkin membutuhkan penyesuaian
besarterhadap sikap yang lain jadi sebuah perusahaan sebaiknya menyesuiakan
produknya dengan sikap yang sudah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap
orang tentuaja ada pengecualian,dimana biaya besar untuk mengubah sikap
mungkin memperoleh hail yang setimpal.4

3. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN


A. Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda – beda, bergantung pada jenis
keputusan pembelian. Henry Assael membedakan 4 jenis perilaku pembelian
konsumen berdasarka tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antar
merek.

a. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses 3 langkah.


 Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.
 Kedua, Ia membangun sikap tentang produk tersebut.
 Ketiga, Ia membuat pilihan pembelian yang cermat.

Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat
terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar merek.
Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terfjadi bila produknya mahal, jarang
dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri seperti mobil.

4
Nurhamna, Menganalisis dan Perilaku Konsumen/Nasabah (Makassar, UIN ALAUDDIN
Makassar, 2023) hal 5-12.
b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Kadang – kadang kosumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat
sedikit perbedaan antar merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta bahwa
pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus itu,
pembeli akan berbelanja dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang
tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek tersebut, dia
mungkin akan memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan
perbedaan kecil dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan harga dan
kenyamanan.
Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami disonansi /
ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya fitur yang tiak
mengenakan atau mendengarkan kabar yang menyenangkan mengenai merek lain,
dan akan siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Dalam contoh
itu, konsumen pertama – tama bertindak, kemudian mendapat keyakinan baru, dan
berakhir dengan mendapatkan serangkaian sikap. Komunikasi pemasaran harus
memasok keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen merasa puas
terhadap pilihan mereknya.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak


melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak secara luas
mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan
memutuskan merek apa yang akan dibeli. Melainkan konsuen menjadi penerima
informasi pasif melalui televise atau media cetak. Pengulangan iklan menciptakan
keakraban merek bukannya keyakinan merek. Setelah pembelian, konsumen
tersebut bahkan mungkin tidak engevaluasi pilihan tersebut karena mereka tidak
banyak terlibat dengan produk tersebut. Bagi produk dengan keterlibtan rendah,
proses pembelian dimulai dari keyakinan merek yang dibentuk oleh pemahaman
pasif, dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian mungkin diikuti oleh
evaluasi.
d. Perilaku pembelian yang mencari varias

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang


rendah tetapi perbedaan antar merek yang signiikan. Dalam situasi itu, konsumen
sering melakukan peralihan merek. Misalnya kue kering, konsumen memiliki
beberapa keyakinan tentang kue kering, memilih merek kue kering tanpa
melakukan banyak evaluasi dan mengevaluasi produk selama konsumsi. Namun,
pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek lain karena
ingin mencari merek yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi
bukannya karena ketidakpuasan.5

B. Tahap – tahap pengambilan keputusan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau


kebutuhan, yang dapat berupa kebutuhan eksternal dan internal. Pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan
suatu kategori. Para sarjana pemasaran telah menyusun Model Lima Tahap
Pembelian Konsumen, yaitu : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi
Alternatif, Keputusan Pembelian, Perilaku Pascapembelian.

Model tahapan tersebut menunjukan bahwa para konsumen harus melalui


seluruh lima urutan tahap ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para
konsumen dapat melewati atau membalik beberapa tahap. Contoh, seorang wanita
yang membeli merek pasta gigi yang biasa digunakannya akan langsung bertindak
dari kebutuhanakan pasta gigi ke keputusan pembelian, dengan melewati
pencarian informasi serta evaluasi alternative. Namun, kita akan menggunakan
model tahapan tersebut karena model tersebut menampung seluruh cakupan.
pertimabangan yang muncul ketika konsumen menghadapi pembelian baru
dengan keterlibatan yang tinggi.

5
Sufiani Zahra, Menganalisis Pasar & Perilaku Konsumen, (Sopeng,Makassar; UIN ALAUDIN
Makassar,2022) hal 8-10.
1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau


kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau
eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang – lapar,
haus, seks – mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.
Dalam kasus kedua, kebutuhan ditumbuhkan oleh rangsangan eksternal.
Seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga
terangsang rasa laparnya; orang tersebut mengagumi mobil baru tetangganya; atau
ia menonton iklan televisi tentang liburan di Hawaii.

Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan


tertentu.Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar
dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan
kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang oleh kebutuhannya kan terdorong untuk


mencari informasi yang lebih banyak. Terdapat dua level rangsangan :

1) Penguatan perhatian (sekedar peka terhadap informasi produk)

2) Pencarian informasi secara aktif (konsumen berusaha mencari sumber


informasi)

Dalam mengidentifikasi sumber informasi perusahaan harus menanyakan


kepada konsumen dari mana mereka pertama kali mendengar merek tersebut. Ini
akan membantu perusahaan dalam menyiapkan komunikasi yang efektif.
3. Evaluasi Alternatif

Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi


konsumen:

1) Konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan

2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut


dengan kemampuan yang bebrbeda-beda

Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternative


konsumen, yaitu

1) Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen
terhadap produk atau jasa tersebut.

2) Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan


Ciri-ciri produk.

3) Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.

4) Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang


diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.

5) Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak

ciri-ciri barang6

6
Sufiani Zahra, Menganalisis Pasar & Perilaku Konsumen, (Sopeng,Makassar; UIN ALAUDIN
Makassar,2022) hal 10-12.
C. Meneliti Proses Keputusan Pembelian

Perusahaan yang bijakakan meneliti proses keputusan pembelian yang


melibatkan kategori produk mereka,mereka akan menanyakan konsumen kapan
mereka pertama kali mengenal kategori produk dan merek mereka,apa keyakinan
merek mereka,seberapa besar keterlibatan mereka dengan produknya,bagaimana
mereka membuat pilihan merek, dan seberapa puas mereka setelah
pembelian.Bagaimana para pemasar dapat mempelajari tahap-tahap khusus dalam
proses pembelian produk tertentu? Mereka dapat mengintropeksi perilaku mereka
sendiri yang mungkin dan mereka bisa mewawancarai sejumlah kecil pembeli
terakhir, meminta mereka untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang
mendorong pembelian mereka. Mereka dapat mencari konsumen yang
merencanakan untuk membeli produknya dan meminta mereka untuk memikirkan
bagaimana mereka melakukan proses pembelian atau mereka dapat meminta
konsumen untuk menjelaskan cara ideal untuk membeli suatu produk.

Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembeliaa. Pencarian Informasi


Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih
banyak informasi. Kita dapat membedakan 2 tingkatan, keadaan yang lebih ringan
disebut perhatian yang memuncak. Oleh sebab itu, perusahaan harus berstrategi
untuk membawa mereknya ke kumpulan yang disadari,kumpulan yang
dipertimbangkan, dan kumpulan pilihan calon pembeli kalau tidak,perusahaan
akan kehilangan peluang untuk menjual merek-merek lain dalam kumpulan
pilihan konsumen,sehingga perusahaan dapat merencanakan daya tarik
kompetitifnya. Dalam kaitannya dengan sumber-sumber informasi konsumen,
pemasar harus mengidentifikasikannya dan mengevaluasi kepentinganrelatifnya.
Para konsumen harus ditanya bagaimana mereka pertama kali mendengar merek
tersebut, informasi apa yang mau muncul kemudian,dan kepentingan relatif dari
sumber informasi yang berbeda. Jawaban-jawaban dari pertanyaan ini akan
membantu perusahaan mempersiapkan komunikasi yang efektif dengan pasar
saasaran.
Evaluasi Alternatif Bagaimana konsumen memperoleh informasi
mengenai merek yang bersaing dan membuat pertimbangan akhir mengenai
nilainya? Ternyata bahwa tidak ada proses evaluasi tunggal dan sederhana yang
digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh seorang konsumen dalam semua
situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan sebagian besar
model terbaru dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara kognitif yaitu
mereka menganggap bahwa konsumen sebagian besar melakukan penilaian
produk secara sadar dan rasional.Konsep dasar tertentu akan membantu kita
memahami proses evaluasi konsumen. Kita bisa melihat bahwa konsumen
berusaha memuaskan sesuatu kebutuhan,konsumen tersebut mencari manfaat dari
solusi produk konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam memberikan manfaat yang dicari
dan memuaskan kebutuhan tersebut.. Merekaakan memberikan manfaat yang
dicari, pasar bagi suatu produk sering dapat disegmentasikan menuurut atribut-
atribut yang menonjol bagi kelompok konsumenyang berbeda.

Keputusan Pembeli Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk


preferensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin
juga membentuk minat pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.
Meskipun demikian, ada dua faktor yang berintervensi diantara minat pembelian
dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain,misalnya
kolega dekat carol peralatan sangat merekomendasikan agar carol mengunjungi
tempat wisata D akibatnya probabilitas pembelian carol untuk tempat wisata A
akan berkurang dan untuk tempat wisata D akan meningkat. Sejauh mana sikap
orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan tergantung
pada sikapmorang lain.d.Perilaku Purna beliSetelah membeli produk, konsumen
akan merasakan tingkat kepuasan atau tidak puasan tertentu.
Konsumen juga akan melakukan tindakan purnabeli dan menggunakan
produk tersebut, pemasar harus benar-benar memerhatikan kedua aspek ini. Tugas
pemasar tidak berakhir saat produk dibeli tetapi harus berkelanjutan sampa
periode purnabeli.Apa yang menentukan pembeli akan sangat puas, agak
puas,atau tidak puas dengan suatu pembelian? Kepuasan pembeli merupakan
fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan
kineja yang dirasakan dari produk tersebut. Jika kenerja produk tersebut lebih
rendah daripada harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa kecewa,jika
memenuhi harapan,pelanggan tersebut akan meras puas dan jika melebihi
harapan,pelanggan akan merasa sangat puas. Perasan-perasaan ini akan
mempengaruhi apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan
menyampaikan secara positif atau negatif tentang produk tersebut kepada orang
lain.7

7
Nurhamna, Menganalisis dan Perilaku Konsumen/Nasabah (Makassar, UIN ALAUDDIN
Makassar, 2023) hal 15-17.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pasar konsumen membeli barang dan jasa untuk konsumen pribadi. Ini
merupakan pasar yang paling akhir yang menjadi sasaran pengaturan aktivitas-
aktivitas ekonomi. Dalam menganalisis pasar konsumen, orang perlu mengetahui
penduduk, objek, tujuan pembeli, organisasi, operasi, peristiwa dan tempat
penjualan. Perilaku pembeli di pengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu budaya
(kultur,subkultur,kelas sosial), sosial (kelompok acuan,keluarga,serta peran dan
status), pribadi (umur dan tahap siklus hidup,pekerjaan,keadaan ekonomi,gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri), dan psikologi
(motivasi,persepsi,keyakinan dan sikap). Semua ini memberikan pertunjuk-
petunjuk tentang bagaimana menjangkau dan melayani pembeli dengan lebih
efektif sebelum merencanakan pemasarannya suatu perusahaan perlu
mengidentifikasi konsumen sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun
banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan,
keputusan-keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa partisipan, yang
memainkan peran pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan,
pembeli, dan pemakai. Tugas pemasar adalah mengidentifikasi partispan
pembelian lain, kriteria pembelian mereka,dan pengaruh mereka terhadap
pembeli. Program pemasaran harus dirancang untuk menarik dan mendekati
partisipan kunci yang lain seperti halnya pembeli.Jumlah pertimbangan pembeli
dan jumlah partisipan pembelian meningkat seiring dengan semakin kompleksnya
situasi pembeliannya.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Sebagai manusia, kami pun
tak luput dari kesalahan dan tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan. Tapi,
semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan harapan bisa menambah
Pengetahuan dan Keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk menjadi koreksi kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/unduhan?download=93:analisa-
pasar&start=80#:~:text=Analisis%20pasar%20adalah%20suatu%20analisis,sifat
%20pasar%2C%20dan%20karakteristik%20pasar
https://g.co/kgs/3cK9Ji
Sufiani Zahra, Menganalisis Pasar & Perilaku Konsumen, (Sopeng,Makassar;
UIN ALAUDIN Makassar,2022)
Nurhamna, Menganalisis dan Perilaku Konsumen/Nasabah (Makassar, UIN
ALAUDDIN Makassar, 2023) hal 15-17.

Anda mungkin juga menyukai