Nama Kelompok :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Customer Markets and Buyer
Behavior” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Apa Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?...................................................................2
2.2 Proses Psikologis Kunci........................................................................................................5
2.3 PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN : MODEL LIMA TAHAP.....................................8
2.4 Teori Lain Tentang Pengambilan Keputusan Konsumen....................................................14
BAB III PENUTUP............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemasar adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran lebih baik
daripada pesaingnya. Pemasaran yang berhasil mengharuskan untuk berhubungan dengan
pelanggan, dengan memahami pelanggan-pelanggan. Bagaimana produk yang diinginkan smapai
kepada pelanggan yang tepat dengan cara yang tepat juga. Dalam dunia bisnis pelanggan
merupakan faktor utama dalam mengembangkan usahanya. Pelanggan yang berada dalam pasar
sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis. Dalam menajemen
pemasaran diungkapkan sangat penting bagi seorang pemasaran agar dapat mengerti perilaku dan
tindakan konsumen, yang salah satu pendekatannya adalah dengan mengadakan analisis terhadap
pasar konsumen tersebut. Masing masing konsumen memiliki prilaku, selera dan daya beli berbeda
pada produk , Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak
sebaliknya, menyebabkan pemasar harus dapat memperkirakan bagaimana mereka mengetahui apa
yang menjadi keinginan konsumen sehingga produk yang mereka produksi dapat di terima oleh
para konsumen yang dimana memberikan kepuasan terhadap konsumen memberikan peluang
terhadap pemasar untuk memperbaiki atau memperkenalkan produk ataupun jasa,menentukan harga
dan mengembangkan aktifitas pemasaran lainnya, para pemasar selalu mencari trend trend terbaru
yang muncul sebagai peluang pemasaran yang baru. Kajian Konsep Pasar bisnis dan pasar
konsumen mempunyai beberapa kemiripan Sebagai contoh, keduanya melibatkan orang-orang
dalam peran pembelian yang membuat keputusan pembelian untuk memutuskan kebutuhan Tetapi
pasar bisnis juga mempunyai banyak perbedaan dibandingkan pasar konsumen Satu hal yang jelas,
pasar bisnis adalah pasar yang sangat besar, jauh lebih besar daripada pasar.
1.3 Tujuan
1
3. Dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi.
Faktor Budaya
Budaya ( culture ) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Dalam
hal ini pemasar harus benar – benar memperhatikan nilai – nilai budaya di setiap negara
untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka dan mencari peluang untuk
produk baru.
Setiap budaya terdiri dari beberapa sub budaya ( sub culture ), memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka, meliputi kebangsaan,
agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika sub budaya tumbuh besar dan cukup
kaya, perusahaan sering merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
Pemasaran multikultural tumbuh dari riset pemasaran yang teliti, yang mengungkapkan
bahwa ceruk etnik dan demografis yang berbeda tidak selalu memberi respons positif
2
Faktor Sosial
Faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status
pengaruh langsung (tatap muka) tau tidak langsung terhadap sikap atu perilaku orang
kelompok primer, dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara
terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
pemimpin opini kelompok, yaitu orang yang menawarkan nasihat atau informasi
o Keluarga orientasi ( family of orientation ) yang terdiri dari orang tua dan saudara
kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik,
produk. Sekarang peran pembelian tradisional itu berubah, dan pemasar harus
bijaksana melihat pria dan wanita sebagai sasaran yang setara. Televisi bisa menjadi
3
sarana yang kuat untuk menjangkau anak – anak, dan pemasar menggunakan televisi
untuk membidik anak – anak yang usianya lebih muda dari sebelumnya.
Peran dan Status, kita dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam tiap kelompok
dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan
yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status. Orang
memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status
Faktor Pribadi
Faktor Pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah yaitu usia
serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Selainn itu tahap
siklus hidup psikologis bisa menjadi masalah. Orang dewasa mengalami “perjalanan”
stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap
diskon sehingga perusahaan dapat terus menawarkan nilai kepada pelangga sasaran.
4
Kepribadian dan Konsep Diri
yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk
perilaku pembelian). Kepribadian jga dapat menjadi variabel yang berguna dalam
Pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
pendapat. Pemasar meneliti hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup
dan pemasar juga membidik konsumen berdasarkan nilai – nilai percaya bahwa bila
produk sesuai dengan kepribadian dalam diri konsumen, maka akan berpengaruh pada
kepribadiannya.
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Empat proses psikologis yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan memori yang mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.
Motivasi
Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas
yang cukup sehinggan mendorong kita bertindak. Motivasi mempunyai dua arah, yaitu saat
kita memilih satu tujuan diatas tujuan lainnya dan intensitas energi yang kita gunakan untuk
5
Persepsi
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Dalam pemasaran, persepsi lebih
penting daripada realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen.
Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses
pemahaman, yaitu :
- Retensi Efektif :konsumen biasanya mengingat hal – hal yng baik tentang merk
yang mereka sukai dan melupakan hal – hal baik tentang pesaing.
mempengaruhi perilaku.
Pembelajaran
Pembelajaran (learning) mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari
pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran
Terdapat 2 (dua) pendekatan popular terhadap pembelajaran, yaitu pengkondisian klasik dan
Pertanda (cue) adalah rangsangan minor yang menentukan kapan, dimana dan bagaimana
6
seseorang merespon. Dengan kata lain, anda menggeneralisasikan respon anda terhadap
sekumpulan rangsangan yang sama dan dapat mnyesuaikan respon kita menurut perbedaan
itu.
periset menyukai pendekatan yang lebih aktif, kognitif ketika pembelajaran tergantung pada
kesimpulan antau interpretasi yang dibuat konsumen tentang hasil (apakan pengalaman
konsumen yang tidak menyenangkan dulu akibat produk yang buruk atau apakah konsumen
untuk mengaitkan keberhasilan pada diri mereka dan kegagalan pada penyebab eksternal.
Maka konsumen lebih sering menyalahkan produk daripada diri mereka, memberikan
tekanan kepada pemasar untuk menjelaskan fungsi produk sevara lebih cermat dalam
kemasan adan label yang dirancang dengan baik, iklan dan situs web instruktif, dst.
Memori,
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat
berakhir dimemori jangka panjang kita. Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori
jangka pendek (short term memory - STM) yaitu penyimpanan informasi temporer dan
terbatas dan memori jangka panjang (long term memory - LTM) mer upakan penyimpanan
7
Pandangan struktur memori jangka panjang yang paling diterima secara luas
asosiatif (associative network memory model) yaitu memandang LTM sebagai sekumpulan
node dan penghubung. Node adalah informasi tersimpan yang dihubungkan dengan
penghubung yang kekuatannya bervariasi. Semua jenis informasi dapat disimpan dalam
Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan merk konsumen sebagai node dalam
memori dengan berbagai asosiasi yang terhubung. Kekuatan dan organisasi asosiasi ini akan
menjadi determinan penting dari informasi yang dapat kita ingat tentang merk. Asosiasi
merk (brand association) terdiri dari semua pikiran, perasaan, peesepsi, citra, pengalaman,
kepercayaan, sikap dan sebagainya yang berkaitan dengan merk dan berhubungan dengan
node merk.
Proses Memori, Memori adalah proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak
kedalam memori. Kekuatan asosiasi yang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak kita
memproses informasi pada saat pemrogaman. Secara umum, semakin banyak perhatian yang
kita berikan pada arti informasi sepanjang pemrogaman, semakin kuat asosiasi dalam
model jaringan asosiatif, asosiasi merk yang kuat lebih mudah diakses dan lebih diingat oleh
8
Dapat menghasilkan pengaruh interferensi dan menyebabkan kita gagal
Semakin lama waktu tunda, semakin lemah asosiasi itu. Meskipun demikian, waktu yang
berlalu sejak kesempatan paparan terakhir telah diperlihatkan secara umum hanya
3. Informasi mungkin tersedia dalam memori tetapi tidak dapat diakses tanpa tanda
Asosiasi tertentu untuk sebuah merk yang terpikirkan tergantung pada konteks yang kita
Proses psikologi dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen
benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Perusahaan yang cerdas berusaha untuk
memahami proses keputusan pembelian pelanggan secara penuh dimana merupakan semua
a) Pengenalan Masalah
9
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan
yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu
dari kebutuhan normal seseorang naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan
b) Pencarian Informasi
bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari konsumen hanya melihat satu took, dan
hanya 30% yang melihat lebih dari satu merk peralatan. Keadaan pencarian yang lebih
rendah disebut perhatian tajam. Pada tingat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif
terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat juga
Pribadi
Komersial
Publik
Eksperimental
keputusan pembelian.
Dinamika pencarian,
mereka. Konsumen perorangan hanya akan mengetahui sebagian merk ini, kumpulan
pembelian awal.
10
Pemasar harus mengidentifikasi hierarki atribut yang memandu pengambilan
segmen pelanggan. Pembeli yang memutuskan harga lebih dulu mrupakan pembelian
dominan harga.
sehingga perusahaan dapat merencanakan daya tarik kompetitif yang tepat. Selain itu
c) Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi, yaitu :
kebutuhan
adalah pemikiran deskriptif yang dipegang seseorang tentang sesuatu. Sama pentingnya
dengan sikap (attitude), yaitu evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak
objek/ide. Orang mempunyai sikap hampir terhadap segala hal misalnya agama, politik,
11
pakaian, musik, makanan. Sikap menempatkan kita dalam kerangka pikiran yaitu menyukai
atau tidak menyukai sebuah objek, bergerak menuju atau beralih darinya.
Konsumen sampai pada sika terhadap berbagai merk melalui prosedur penilaian
atas setiap atribut. Model akspektansi nilai (expectancy value model) merupakan
pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan
menggabungkan keyakinan merk mereka baik positif maupun negatif berdasarkan arti
pentingnya.
d) Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merk dalam kumpulan
pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merk yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk 5 (lima) sub
yang dianggap baik untuk sebuah produk dapat membantu menutup hal-hal yang
dianggap buruk. Tetapi konsumen sering mengambil jalan pintas mental dengan
pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negatif tidak selalu mengurangi.
Mengevaluasi atribut yang berada dalam isolasi membuat konsumen lebih mudah
12
mengambil keputusan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan
mengambil pilihan berbeda jika ia berpikir lebih rinci. Terdapat 3 (tiga) macam
heuristik, yaitu :
minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan memilih alternative pertama
Faktor Pengintervensi
o Sikap orang lain, batas dimana sikap seseorang mengurangi preferensi kita untuk
sebuah alternative tergantung pada 2 (dua) hal, yaitu intensitas sikap negatif orang
lain terhadap alternative yang kita sukai dan motivasi kita untuk mematuhi kehendak
orang lain.
o Faktor situasional, tidak diantisipasi yang mungkin muncul untuk mengubah biat
pembelian.
pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak
13
1. Resiko fungsional (produk tidak sesuai harapan)
Jumlah resiko anggapan bervariasi dengan jumlah uang yang dipertaruhkan, jumlah
fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain
Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus
paasca pembelian.
produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan konsumen kecewa, jika memenuhi harapan
ketidakpuasan terjadi.
14
- Tindakan Pasca Pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Di lain pihak,
produk – semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka
Salah satu peluang untuk meningkatkan frekuansi penggunaan produk terjadi ketika
mungkin gagal mengganti produk yang memiliki rentang umur relative pendek dengan
cukup cepat karena mereka salah menilai umur produk. Satu strategi untuk mempercepat
Proses keputusan konsumen mungkin tidak selalu berkembang dengan gaya perencanaan
yang cermat. Berikut ini beberapa teori dan pendektan lain untuk menjelaskannya.
15
Model ekspektansi nilai mengasumsikan tingkat keterlibatan yang tinggi di pihak
berdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan consumen dalam
Model kemungkinan elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo, model yang
konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah maupun tinggi.
Ada dua alat persuasi dalam model mereka: rute pusat dimana formasi atau perubahan
sikap merangsang banyak pikiran dan berdasarkan pertimbangan cermat dan rasional
tentang informasi produk terpenting dan rute peripheral (tepi) dimana formasi atau
perubahan sikap mendorong jauh lebih sedikit pikiran dan berasal dari asosiasi merek
Banyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan perbedaan
merek yang signifikan. Pemasar menggunakan empat teknik untuk mencoba mengubah
produk keterlibatan rendah menjadi produk dengan keterlibatan yang lebih tinggi.
Pertama, mereka dapat menghubungkan produk dengan sejumlah isu yang terlibat.
Kedua, meerka dapat menghubungkan dengan beberapa situasi pribadi yang melibatkan.
Ketiga, pemasar dapat merancang iklan untuk memacu emosi kuat yang berhubungan
dengan nilai pribadi atau pertahanan ego. Keempat, pemasar mungkin mengiklankan
fitur penting.
16
Beberapa situasi pembelian ditentukan karakternya dengan keterlibatan rendah
peralihan merek . Peralihan merek terjadi untuk mencari keragaman, dan bukan karena
ketidakpuasan. Pemimpin pasar dan merek kecil dalam kategori produk ini mempunyai
Berbagai heuristic dan bias itu memainkan peran ketika konsumen memperkirakan kemungkinan
dan kemudahan dimana satu contoh hasil tertentu muncul diperkiraan mereka.
3. Heuristik penjangkaran dan penyesuaian konsumen sampai pada penilaian awal dan
pemasaran juga dapat menggunakan heuristik dan tidak lepas dari bias dalam pengambilan
c. Akuntansi Mental
mengkategorikan dan mengevaluasi hasil financial dari pilihan. Secara resmi, akuntansi mental
17
adalah “kecenderungan untuk mengkategorikan dana atau item nilai meskipun tidak ada basis
Menurut Richard thaler dan Chicago, akuntansi mental didasarkan pada sekelompok prinsip inti
utama:
3. Konsumen cenderung mengintegrasikan kerugian yang lebih kecil dengan keuntungan yang
lebih besar.
4. Konsumen cenderung memisahkan keuntungan kecil dari kerugian besar. “prinsip lapisan
perak”
Prinsip akuntansi mental sebagian diturunkan dari teori prospek. Teori prospek (prospect
memetakan system konsumsi pelanggan, siklus aktivitas pelanggan, atau scenario pelanggan
preskriptif.
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Ruang lingkup marketing/pemasaran tidak hanya tentang produk dan penjualannya maka kita
perlu melakukan pembahsan tentang bagiang – bagian yang disentuh dalam marketing itu
sendiri terutama tentang informasi dan permintaan pasar.
Pada era globalisasi ini pemasaran tidak lebih merupakan perang informasi dari pihak satu ke
pihak lainnya dengan tujuan penjualan. Lingkungan pemasaran cepat sekali berubah dengan
adanya perubahan-perubahan ini maka kebutuhan akan informasi pemasaran yang tepat akan
sangat dibutuhkan.
3.2 Saran
Pada era globalisasi ini pemasaran tidak lebih merupakan perang informasi dari pihak satu ke
pihak lainnya dengan tujuan penjualan. Lingkungan pemasaran cepat sekali berubah dengan
adanya perubahan-perubahan ini maka kebutuhan akan informasi pemasaran yang tepat akan
sangat dibutuhkan. Maka dari itu semoga makalah ini dapat membantu generasi muda untuk
dapat mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
19
Philip T. Kotler, Gary Armstrong-Principles of Marketing-Pearson (17th Edition) (2017)
20