Marketing Management
Week ke - 4
LO1: Mahasiswa di harapkan mampu menjelaskan konsep pemasaran dan perilaku pembeli
bisnis konsumen
LO3: Mahasiswa di harapkan mampu menganalisis isu-isu pemasaran dalam bisnis global
OUTLINE MATERI:
4.1. Consumer Markets & Buyer Behavior
4.1.1. Model of Consumer Behavior
4.1.2. Characteristic Affecting Consumer Behavior
4.1.3. Buying Decision Behavior and The Buyer Decision Process
4.1.4. The Buyer Decision Process for New Product
4.2. Business Market and Business Buyer Behavior
4.2.1. Business Market
4.2.2. Business Buyer Behavior
4.2.3. The Business Buyer Decision Process
4.2.4. Engaging Business Buyers with Digital and Social Marketing
4.2.5. Institutional and Government Markets
ISI MATERI
Pada materi sebelumnya, kita telah mempelajari bahwa pemasaran beroperasi dalam
lingkungan yang kompleks dan terus berubah. Pelaku lain dalam lingkungan ini seperti pemasok,
perantara, pelanggan, pesaing, masyarakat, dan lainnya dapat bekerja sama dengan atau melawan
perusahaan. Kekuatan lingkungan yang utama seperti demografis, ekonomi, alam, teknologi,
politik, dan budaya membentuk peluang pemasaran, menimbulkan ancaman, dan memengaruhi
kemampuan perusahaan dalam membangun hubungan pelanggan. Untuk mengembangkan
strategi pemasaran yang efektif, pertama-tama kita harus memahami lingkungan di mana
pemasaran beroperasi. Disamping itu, kita juga telah mempelajari bagaimana pemasar
memperoleh, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk mengembangkan wawasan
pelanggan dan menilai program pemasaran.
Pada materi ini, kita melanjutkan dengan melihat lebih dekat elemen pasar yang paling
penting yaitu pelanggan. Tujuan pemasaran adalah untuk mempengaruhi cara pelanggan berpikir
dan bertindak. Untuk mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana perilaku pembeli, pemasar
harus terlebih dahulu memahami alasannya. Kita akan melihat pengaruh dan proses pembelian
konsumen akhir dan mempelajari perilaku pembeli pelanggan bisnis. Kita akan melihat bahwa
memahami perilaku pembeli adalah tugas yang penting.
Marketing Management – R6
4.1.1. Model Perilaku Konsumen (Model of Consumer Behavior)
Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari, dan keputusan pembelian
adalah titik fokus dari upaya pemasar. Sebagian besar perusahaan besar meneliti keputusan
pembelian konsumen dengan sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli
konsumen, di mana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak yang mereka beli, kapan
mereka membeli, dan mengapa mereka membeli. Pemasar mengumpulkan data lengkap tentang
konsumen untuk mempelajari jalur pembelian mereka. Tetapi mempelajari mengapa di balik
perilaku pembelian konsumen tidaklah mudah jawabannya seringkali terkunci jauh di dalam
benak konsumen.
Seringkali, konsumen sendiri tidak tahu persis apa yang mempengaruhi pembelian
mereka Pertanyaan utama bagi pemasar adalah: Bagaimana konsumen menanggapi berbagai
upaya pemasaran yang mungkin digunakan perusahaan? Titik awalnya adalah model stimulus-
respons dari perilaku pembeli yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Angka ini menunjukkan
bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki “kotak hitam” (black box) konsumen dan
menghasilkan tanggapan tertentu. Pemasar harus mencari tahu apa yang ada di kotak hitam
pembeli.
Marketing Management – R6
pembeli itu sendiri mempengaruhi perilakunya. Proses keputusan ini dari pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, dan evaluasi alternatif hingga keputusan pembelian dan perilaku
pascapembelian dimulai jauh sebelum keputusan pembelian aktual dan berlanjut lama
setelahnya.
• Budaya (Culture)
Marketing Management – R6
Budaya merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
Perilaku manusia sebagian besar dipelajari. Tumbuh dalam masyarakat, seorang anak belajar
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarganya dan lembaga penting lainnya.
Seorang anak di Amerika Serikat biasanya dihadapkan pada nilai-nilai berikut: kesetaraan,
individualisme, keterusterangan, informalitas, pencapaian dan kesuksesan, aktivitas dan
keterlibatan, waktu dan kepentingannya, kenyamanan materi, dan kesehatan dan kebugaran.
Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya, dan pengaruh budaya pada perilaku
pembelian dapat sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain dan satu negara ke negara lain.
Pemasar selalu berusaha menemukan pergeseran budaya untuk menemukan produk baru
yang mungkin diinginkan. Misalnya, pergeseran budaya ke arah perhatian yang lebih besar
tentang kesehatan dan kebugaran telah menciptakan industri besar untuk layanan kesehatan dan
kebugaran, peralatan dan pakaian olahraga, makanan organik, dan berbagai diet.
Marketing Management – R6
minat, dan perilaku yang sama. Ilmuwan sosial telah mengidentifikasi tujuh kelas sosial
Amerika: kelas atas-atas, kelas bawah-atas, kelas menengah-atas, kelas menengah, kelas pekerja,
kelas atas-bawah, dan kelas bawah-bawah.
Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor saja, seperti pendapatan, tetapi diukur
sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya.
Dalam beberapa sistem sosial, anggota kelas yang berbeda dibesarkan untuk peran tertentu dan
tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Di Amerika Serikat, bagaimanapun, garis antara
kelas sosial tidak tetap dan kaku; orang dapat pindah ke kelas sosial yang lebih tinggi atau turun
ke kelas sosial yang lebih rendah.
Pemasar tertarik pada kelas sosial karena orang-orang dalam kelas sosial tertentu
cenderung menunjukkan perilaku pembelian yang serupa. Kelas sosial menunjukkan preferensi
produk dan merek yang berbeda di bidang-bidang seperti pakaian, perabot rumah tangga,
aktivitas perjalanan dan rekreasi, jasa keuangan, dan mobil.
Marketing Management – R6
pemimpin opini orang-orang dalam kelompok referensi yang, karena keahlian khusus,
pengetahuan, kepribadian, atau karakteristik lain, memberikan pengaruh sosial pada orang lain.
Banyak pemasar mengidentifikasi pemimpin opini untuk merek mereka dan upaya pemasaran
langsung ke arah mereka
Pengaruh dari mulut ke mulut dapat memiliki dampak yang kuat pada perilaku pembelian
konsumen. Kata-kata dan rekomendasi pribadi dari teman, keluarga, rekan kerja, dan konsumen
tepercaya lainnya cenderung lebih kredibel daripada yang berasal dari sumber komersial, seperti
iklan atau wiraniaga. Sebagian besar pengaruh dari mulut ke mulut terjadi secara alami:
Konsumen mulai mengobrol tentang merek yang mereka gunakan atau rasakan secara kuat
tentang satu atau lain cara. Namun, seringkali, alih-alih membiarkannya begitu saja, pemasar
dapat membantu menciptakan percakapan positif tentang merek mereka.
Pemasaran influencer melibatkan pendaftaran influencer mapan atau menciptakan
influencer baru untuk menyebarkan berita tentang merek perusahaan.
Pemasar lain membentuk pengaruh dengan memanfaatkan jaringan sosial online,
komunitas online tempat orang bersosialisasi atau bertukar informasi dan pendapat.
• Keluarga (Family)
Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah
kelompok referensi keanggotaan yang paling penting dan organisasi pembelian konsumen dalam
masyarakat. Ini telah diteliti secara ekstensif. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami,
istri, dan anak-anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda. Keterlibatan suami-istri
sangat bervariasi menurut kategori produk dan tahap dalam proses pembelian. Peran pembelian
berubah dengan berkembangnya gaya hidup konsumen. Pemasar di industri yang secara
tradisional menjual produk mereka hanya kepada wanita atau pria saja dari bahan makanan dan
produk perawatan pribadi hingga mobil, elektronik konsumen, dan mainan kini dengan hati-hati
menargetkan lawan jenis.
Marketing Management – R6
status. Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka.
Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan
kepadanya oleh masyarakat.
Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan statusnya. Pertimbangkan
berbagai peran yang dimainkan ibu yang bekerja. Di perusahaannya, dia mungkin memainkan
peran sebagai manajer merek; dalam keluarganya, ia berperan sebagai istri dan ibu; di acara
olahraga favoritnya, dia memainkan peran sebagai penggemar berat. Sebagai manajer merek, dia
akan membeli jenis pakaian yang mencerminkan peran dan statusnya di perusahaannya. Pada
pertandingan tersebut, ia boleh mengenakan pakaian yang mendukung tim.
• Pekerjaan (Occupation)
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pekerja kerah biru
cenderung membeli lebih banyak pakaian kerja kasar, sedangkan eksekutif membeli lebih
banyak setelan bisnis. Pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki
minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan diri dalam membuat produk yang dibutuhkan oleh kelompok pekerjaan tertentu.
Marketing Management – R6
• Situasi ekonomi (Economic Situation)
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi toko dan pilihan produknya. Pemasar
mengamati tren pengeluaran, pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Di masa sadar nilai
saat ini, sebagian besar perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lebih
banyak nilai pelanggan dengan mendesain ulang, memposisikan ulang, dan menentukan harga
produk dan layanan mereka.
Marketing Management – R6
Seorang peneliti mengidentifikasi lima ciri kepribadian merek: ketulusan (rendah hati, jujur,
sehat, dan ceria), kegembiraan (berani, bersemangat, imajinatif, dan mutakhir), kompetensi
(dapat diandalkan, cerdas, dan sukses), kecanggihan (glamor, kelas atas, menawan), dan
ketangguhan (outdoor dan tangguh).
• Motivasi (Motivation)
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa bersifat biologis,
yang timbul dari keadaan tegang seperti lapar, haus, atau tidak nyaman. Lainnya bersifat
psikologis, yang timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau kepemilikan. Suatu
kebutuhan menjadi motif ketika dibangkitkan sampai tingkat intensitas yang cukup. Motif (atau
dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan orang tersebut mencari
kepuasan. Psikolog telah mengembangkan teori motivasi manusia. Dua yang paling popular teori
Sigmund Freud dan Abraham Maslow memiliki arti yang cukup berbeda untuk analisis
konsumen dan pemasaran.
Sigmund Freud berasumsi bahwa sebagian besar orang tidak sadar tentang kekuatan
psikologis nyata yang membentuk perilaku mereka. Teorinya menunjukkan bahwa keputusan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan mungkin tidak
sepenuhnya dipahami oleh pembeli. Jadi, seorang baby boomer tua yang membeli BMW
convertible sporty mungkin menjelaskan bahwa ia hanya menyukai nuansa angin di rambutnya
yang menipis. Pada tingkat yang lebih dalam, dia mungkin mencoba membuat orang lain
terkesan dengan kesuksesannya. Pada tingkat yang lebih dalam, dia mungkin membeli mobil
untuk merasa muda dan mandiri lagi.
Konsumen sering tidak tahu atau tidak dapat menjelaskan mengapa mereka bertindak
seperti itu. Dengan demikian, banyak perusahaan mempekerjakan tim psikolog, antropolog, dan
ilmuwan sosial lainnya untuk melakukan penelitian motivasi yang menyelidiki motivasi bawah
sadar yang mendasari emosi dan perilaku konsumen terhadap merek. Satu biro iklan secara rutin
Marketing Management – R6
melakukan wawancara satu lawan satu, seperti terapi untuk mempelajari cara kerja konsumen.
Perusahaan lain meminta konsumen untuk menggambarkan merek favorit mereka sebagai hewan
atau mobil (misalnya, Mercedes versus Chevy) untuk menilai prestise yang terkait dengan
berbagai merek. Yang lain lagi mengandalkan hipnosis, terapi mimpi, atau cahaya lembut dan
musik suasana hati untuk menyelami kedalaman jiwa konsumen yang keruh. Teknik proyektif
seperti itu mungkin tampak sangat konyol, dan beberapa pemasar menganggap penelitian
motivasi semacam itu sebagai omong kosong. Tetapi banyak pemasar menggunakan pendekatan
sensitif seperti itu, sekarang kadang-kadang disebut penelitian konsumen interpretatif, untuk
menggali lebih dalam jiwa konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik.
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan
tertentu pada waktu tertentu. Mengapa satu orang menghabiskan banyak waktu dan energi untuk
keselamatan pribadi dan orang lain untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain? Jawaban
Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam suatu hierarki, seperti terlihat pada
Gambar 4.3, dari yang paling mendesak di bagian bawah hingga yang paling tidak mendesak di
bagian atas. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Seseorang mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu.
Ketika kebutuhan itu terpuaskan, ia akan berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut
kemudian akan mencoba memuaskan kebutuhan terpenting berikutnya. Misalnya, orang yang
kelaparan (kebutuhan fisiologis) tidak akan tertarik dengan kejadian terbaru di dunia seni
(kebutuhan aktualisasi diri) atau bagaimana mereka dilihat atau dihargai oleh orang lain
(kebutuhan sosial atau penghargaan) atau bahkan apakah mereka membutuhkannya. menghirup
udara bersih (kebutuhan rasa aman). Tetapi karena setiap kebutuhan penting telah terpenuhi,
kebutuhan terpenting berikutnya akan ikut bermain.
Marketing Management – R6
Sumber: Kotler dan Armstrong (2021)
Gambar 4.3. Hirarki Kebutuhan Maslow
• Persepsi (Perseption)
Orang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak
dipengaruhi oleh persepsinya sendiri tentang situasi tersebut. Kita semua belajar melalui aliran
informasi melalui panca indera kita: penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa.
Namun, masing-masing dari kita menerima, mengatur, dan menafsirkan informasi sensorik ini
secara individual. Persepsi adalah proses di mana orang memilih, mengatur, dan menafsirkan
informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.
Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari stimulus yang sama karena tiga
proses persepsi: perhatian selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. Orang-orang dihadapkan
pada sejumlah besar rangsangan setiap hari. Misalnya, individu dihadapkan pada sekitar 3.000
hingga 10.000 pesan iklan setiap hari dari iklan TV dan majalah hingga papan reklame hingga
iklan media sosial dan pos ponsel cerdas. Orang tidak mungkin memperhatikan semua
rangsangan yang bersaing di sekitar mereka. Perhatian selektif kecenderungan orang untuk
menyaring sebagian besar informasi yang terbuka bagi mereka berarti bahwa pemasar harus
bekerja sangat keras untuk menarik perhatian konsumen.
Bahkan rangsangan yang diperhatikan tidak selalu muncul dengan cara yang diinginkan.
Setiap orang menyesuaikan informasi yang masuk ke dalam pola pikir yang ada. Distorsi selektif
Marketing Management – R6
menggambarkan kecenderungan orang untuk menafsirkan informasi dengan cara yang
mendukung apa yang sudah mereka yakini. Orang juga akan melupakan banyak dari apa yang
mereka pelajari. Mereka cenderung menyimpan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan
mereka. Retensi selektif berarti bahwa konsumen cenderung mengingat poin bagus yang dibuat
tentang merek yang mereka sukai dan melupakan poin bagus yang dibuat tentang merek pesaing.
Karena perhatian selektif, distorsi, dan retensi, pemasar harus bekerja keras hanya untuk
menyampaikan pesan mereka.
• Pembelajaran (Learning)
Ketika orang bertindak, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan perilaku
individu yang timbul dari pengalaman. Teori belajar mengatakan bahwa sebagian besar perilaku
manusia dipelajari. Belajar terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan,
dan penguatan.
Dorongan adalah stimulus internal yang kuat yang membutuhkan tindakan. Dorongan
menjadi motif ketika diarahkan pada objek stimulus tertentu. Misalnya, dorongan seseorang
untuk aktualisasi diri mungkin memotivasi dia untuk membeli kamera. Tanggapan konsumen
terhadap gagasan membeli kamera dikondisikan oleh isyarat-isyarat di sekitarnya. Isyarat adalah
rangsangan kecil yang menentukan kapan, di mana, dan bagaimana orang tersebut merespons.
Marketing Management – R6
seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau ide. Sikap menempatkan orang ke
dalam kerangka pikiran menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak menuju atau
menjauhinya. Pembeli kamera kita mungkin memiliki sikap seperti “Beli yang terbaik”, “Orang
Jepang membuat produk kamera terbaik di dunia”, dan “Kreativitas dan ekspresi diri adalah
salah satu hal terpenting dalam hidup.” Jika demikian, kamera Nikon akan cocok dengan sikap
konsumen yang ada.
Sikap sulit diubah. Sikap seseorang sesuai dengan pola; mengubah satu sikap mungkin
memerlukan penyesuaian yang sulit dalam banyak sikap lainnya. Dengan demikian, perusahaan
biasanya harus mencoba menyesuaikan produknya ke dalam pola sikap yang ada daripada
mencoba mengubah sikap. Tentu saja, ada pengecualian. Reposisi atau perluasan merek
memerlukan perubahan sikap. Begitu juga dengan memperkenalkan merek baru yang inovatif
yang melawan pemikiran konvensional.
4.1.3. Perilaku Keputusan Pembelian dan Proses Keputusan Pembeli (Buying Decision
Behavior and The Buyer Decision Process)
Marketing Management – R6
• Perilaku Membeli yang Kompleks (Complex Buying Behavior)
Konsumen melakukan perilaku pembelian yang kompleks ketika mereka sangat terlibat
dalam pembelian dan merasakan perbedaan yang signifikan di antara merek. Konsumen mungkin
sangat terlibat ketika produk itu mahal, berisiko, jarang dibeli, dan sangat mengekspresikan diri.
Biasanya, konsumen harus banyak belajar tentang kategori produk. Misalnya, seseorang yang
membeli mobil baru mungkin tidak tahu model, atribut, dan aksesori apa yang perlu
dipertimbangkan atau harga yang diharapkan.
Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan
tentang produk, kemudian sikap, dan kemudian membuat pilihan pembelian yang bijaksana.
Pemasar produk dengan keterlibatan tinggi harus memahami perilaku pengumpulan informasi
dan evaluasi konsumen dengan keterlibatan tinggi. Mereka perlu membantu pembeli belajar
tentang atribut kelas produk dan kepentingan relatifnya. Mereka perlu membedakan fitur merek
mereka, mungkin dengan menggambarkan dan mengilustrasikan manfaat merek melalui materi
promosi cetak atau informasi dan video online yang mendalam. Mereka harus memotivasi tenaga
penjual toko dan kenalan pembeli untuk mempengaruhi pilihan merek akhir.
Marketing Management – R6
mengatasi disonansi seperti itu, komunikasi purna jual pemasar harus memberikan bukti dan
dukungan untuk membantu konsumen merasa nyaman dengan pilihan merek mereka.
Marketing Management – R6
mencoba sesuatu yang berbeda. Pergantian merek terjadi karena keragaman bukan karena
ketidakpuasan.
Dalam kategori produk seperti itu, strategi pemasaran mungkin berbeda untuk pemimpin
pasar dan merek kecil. Pemimpin pasar akan mencoba untuk mendorong perilaku pembelian
kebiasaan dengan mendominasi ruang rak, menjaga rak penuh, dan sering menjalankan iklan
pengingat. Perusahaan penantang akan mendorong pencarian variasi dengan menawarkan harga
yang lebih rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan yang menyajikan alasan
untuk mencoba sesuatu yang baru.
Marketing Management – R6
• Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan
normal seseorang misalnya, lapar atau haus naik ke tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi
dorongan. Suatu kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan dari luar. Misalnya, iklan atau
obrolan dengan teman mungkin membuat Anda berpikir untuk membeli mobil baru. Pada tahap
ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui jenis kebutuhan atau masalah apa yang
muncul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana mereka mengarahkan konsumen ke produk
tertentu.
Marketing Management – R6
iklan dapat seefektif tetangga sebelah yang bersandar di pagar dan mengoceh tentang
pengalaman luar biasa dengan produk yang Anda pertimbangkan.
Semakin, "pagar tetangga" itu adalah pagar digital. Saat ini, konsumen berbagi opini produk,
gambar, dan pengalaman secara bebas di media sosial.
Marketing Management – R6
• Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Pada tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat beli.
Umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi
dua faktor dapat muncul antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
sikap orang lain. Jika seseorang yang penting bagi Anda berpikir bahwa Anda harus membeli
mobil dengan harga terendah, maka kemungkinan Anda membeli mobil yang lebih mahal akan
berkurang.
Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak terduga. Konsumen dapat membentuk
niat beli berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan,
dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga dapat mengubah niat
pembelian. Misalnya, ekonomi mungkin memburuk, pesaing dekat mungkin menurunkan
harganya, atau seorang teman mungkin melaporkan kecewa dengan mobil pilihan Anda. Dengan
demikian, preferensi dan bahkan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian
yang sebenarnya.
Marketing Management – R6
manfaat dari merek yang tidak dibeli. Dengan demikian, konsumen merasakan setidaknya
beberapa disonansi pasca pembelian untuk setiap pembelian.
Mengapa sangat penting untuk memuaskan pelanggan? Kepuasan pelanggan adalah
kunci untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan konsumen untuk
mempertahankan dan menumbuhkan konsumen serta menuai nilai seumur hidup pelanggan
mereka. Pelanggan yang puas membeli produk lagi, membicarakan produk dengan baik kepada
orang lain, kurang memperhatikan merek dan iklan pesaing, dan membeli produk lain dari
perusahaan.
4.1.4. Proses Keputusan Pembeli untuk Produk Baru (The Buyer Decision Process for New
Product)
Produk baru (new product) adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh
sebagian calon pelanggan. Hal ini mungkin sudah ada sejak lama, namun minat kami adalah
pada bagaimana konsumen mempelajari produk untuk pertama kalinya dan mengambil
keputusan apakah akan mengadopsi produk tersebut. Kami mendefinisikan proses adopsi
(adoption process) sebagai proses mental yang dilalui seseorang mulai dari pembelajaran
pertama tentang suatu inovasi hingga adopsi akhir. Adopsi adalah keputusan seseorang untuk
menjadi pengguna tetap suatu produk
Marketing Management – R6
Model ini menyarankan bahwa pemasar harus memikirkan bagaimana membantu
konsumen melewati tahap-tahap ini. Misalnya, jika sebuah perusahaan menemukan bahwa
banyak konsumen sedang mempertimbangkan produknya tetapi masih ragu-ragu untuk
membelinya, perusahaan mungkin menawarkan harga jual atau promosi khusus yang membantu
konsumen mengambil keputusan.
Marketing Management – R6
Sumber: Kotler and Armstrong (2021)
Gambar 4.6 Kategori Adopter Berdasarkan Waktu Relatif Adopsi Inovasi
Marketing Management – R6
yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada orang lain. Ini juga mencakup perilaku perusahaan
ritel dan grosir yang memperoleh barang untuk dijual kembali atau disewakan kepada orang lain
dengan keuntungan.
Dalam proses pembelian bisnis, pembeli bisnis menentukan produk dan layanan mana
yang perlu dibeli oleh organisasi mereka dan kemudian menemukan, mengevaluasi, dan memilih
di antara pemasok dan merek alternatif. Pemasar bisnis-ke-bisnis (B-to-B) harus melakukan yang
terbaik untuk memahami pasar bisnis dan perilaku pembeli bisnis. Kemudian, seperti bisnis yang
menjual kepada pembeli akhir, mereka harus melibatkan pelanggan bisnis dan membangun
hubungan yang menguntungkan dengan mereka dengan menciptakan nilai pelanggan yang
unggul.
Marketing Management – R6
4.2.1.1. Struktur dan Permintaan Pasar (Market Structure and Demand)
Pemasar bisnis biasanya berurusan dengan pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh
lebih besar daripada yang dilakukan pemasar konsumen. Bahkan di pasar bisnis besar, beberapa
pembeli sering kali bertanggung jawab atas sebagian besar pembelian.
Selanjutnya, banyak pasar bisnis memiliki permintaan yang tidak elastis dan lebih
berfluktuasi. Permintaan total untuk banyak produk bisnis tidak banyak dipengaruhi oleh
perubahan harga, terutama dalam jangka pendek. Penurunan harga kulit tidak akan menyebabkan
produsen sepatu membeli lebih banyak kulit kecuali jika hal itu mengakibatkan harga sepatu
yang lebih rendah, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan konsumen akan sepatu.
Dan permintaan akan banyak barang dan jasa bisnis cenderung berubah lebih cepat dan lebih
cepat daripada permintaan barang dan jasa konsumen. Peningkatan persentase kecil dalam
permintaan konsumen dapat menyebabkan peningkatan besar dalam permintaan bisnis.
Akhirnya, permintaan bisnis adalah permintaan turunan (derived demand) yang pada akhirnya
diturunkan dari permintaan barang-barang konsumsi.
Marketing Management – R6
4.2.1.3. Jenis Keputusan dan Proses Keputusan (Types of Decisions and the Decision
Process)
Pembeli bisnis biasanya menghadapi keputusan pembelian yang lebih kompleks daripada
pembeli konsumen. Pembelian bisnis sering kali melibatkan sejumlah besar uang, pertimbangan
teknis dan ekonomi yang kompleks, dan interaksi di antara orang-orang di berbagai tingkat
organisasi pembeli. Proses pembelian bisnis juga cenderung lebih lama dan lebih formal.
Pembelian bisnis besar biasanya memerlukan spesifikasi produk yang terperinci, pesanan
pembelian tertulis, pencarian pemasok yang cermat, dan persetujuan formal.
Akhirnya, dalam proses pembelian bisnis, pembeli dan penjual seringkali jauh lebih
bergantung satu sama lain. Pemasar B-to-B dapat menyingsingkan lengan baju mereka dan
bekerja sama dengan pelanggan selama semua tahap proses pembelian dari membantu pelanggan
menentukan masalah hingga menemukan solusi hingga mendukung operasi purna jual. Dalam
jangka pendek, penjualan pergi ke pemasok yang memenuhi kebutuhan produk dan layanan
pembeli secara langsung. Namun, dalam jangka panjang, pemasar bisnis-ke-bisnis
mempertahankan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan saat ini dan dengan bermitra dengan
mereka untuk membantu memecahkan masalah mereka.
Marketing Management – R6
Model pada Gambar 4.7 menyarankan empat pertanyaan tentang perilaku pembeli bisnis:
Keputusan pembelian apa yang dibuat oleh pembeli bisnis? Siapa yang berpartisipasi dalam
proses pembelian bisnis? Apa pengaruh utama pada pembeli? Bagaimana pembeli bisnis
membuat keputusan pembelian mereka?
Marketing Management – R6
Semakin besar biaya atau risiko, semakin besar jumlah peserta keputusan dan semakin besar
upaya perusahaan untuk mengumpulkan informasi. Situasi tugas baru adalah peluang dan
tantangan terbesar pemasar. Pemasar tidak hanya mencoba menjangkau sebanyak mungkin
pengaruh pembelian utama, tetapi juga memberikan bantuan dan informasi. Pembeli
membuat keputusan paling sedikit dalam pembelian kembali langsung dan paling banyak
dalam keputusan tugas baru. Banyak pembeli bisnis lebih suka membeli solusi lengkap untuk
suatu masalah dari satu penjual daripada membeli produk dan layanan terpisah dari beberapa
pemasok dan menyatukannya. Penjualan sering kali ditujukan kepada perusahaan yang
melibatkan pelanggan bisnis secara mendalam dan menyediakan sistem yang paling lengkap
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memecahkan masalahnya.
Banyak pembeli bisnis lebih memilih untuk membeli solusi lengkap terhadap suatu
masalah dari satu penjual daripada membeli produk dan layanan terpisah dari beberapa pemasok
dan menggabungkannya. Penjualan sering kali diberikan kepada perusahaan yang melibatkan
pelanggan bisnis secara mendalam dan menyediakan sistem terlengkap untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan memecahkan masalahnya. Penjualan sistem/Systmem Selling (atau
penjualan solusi) seperti itu sering kali merupakan strategi pemasaran bisnis utama untuk
memenangkan dan mempertahankan akun.
4.2.2.2. Peserta dalam Proses Pembelian Bisnis (Participants in the Business Buying
Process)
Siapa yang melakukan pembelian barang dan jasa senilai triliunan dolar yang dibutuhkan
oleh organisasi bisnis? Unit pengambilan keputusan dari organisasi pembelian disebut pusat
pembeliannya (buying center). Ini terdiri dari semua individu dan unit yang berperan dalam
proses pengambilan keputusan pembelian bisnis. Kelompok ini mencakup pengguna aktual
produk atau jasa, mereka yang membuat keputusan pembelian, mereka yang mempengaruhi
keputusan pembelian, mereka yang melakukan pembelian aktual, dan mereka yang mengontrol
informasi pembelian.
Pusat pembelian mencakup semua anggota organisasi yang memainkan salah satu dari
lima peran dalam proses keputusan pembelian.
Marketing Management – R6
• Pengguna (users) adalah anggota organisasi yang akan menggunakan produk atau layanan.
Dalam banyak kasus, pengguna memulai proposal pembelian dan membantu menentukan
spesifikasi produk.
• Influencer sering membantu menentukan spesifikasi dan juga memberikan informasi untuk
mengevaluasi alternatif. Personil teknis adalah pemberi pengaruh yang sangat penting.
• Pembeli (buyer) memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok dan mengatur syarat
pembelian. Pembeli dapat membantu membentuk spesifikasi produk, tetapi peran utama
mereka adalah dalam memilih vendor dan bernegosiasi. Dalam pembelian yang lebih
kompleks, pembeli mungkin termasuk pejabat tingkat tinggi yang berpartisipasi dalam
negosiasi.
• Pengambil keputusan (deciders) memiliki kekuasaan formal atau informal untuk memilih
atau menyetujui pemasok akhir. Dalam pembelian rutin, pembeli seringkali menjadi penentu
atau setidaknya pemberi persetujuan.
• Penjaga gerbang (gatekeepers) mengontrol aliran informasi ke orang lain. Misalnya, agen
pembelian sering memiliki wewenang untuk mencegah wiraniaga melihat pengguna atau
pengambil keputusan. Penjaga gerbang lainnya termasuk tenaga teknis dan bahkan sekretaris
pribadi.
Pusat pembelian bukanlah unit yang tetap dan diidentifikasi secara formal dalam
organisasi pembelian. Ini adalah seperangkat peran pembelian yang diambil oleh orang yang
berbeda untuk pembelian yang berbeda. Di dalam organisasi, ukuran dan susunan pusat
pembelian akan bervariasi untuk produk yang berbeda dan untuk situasi pembelian yang
berbeda. Untuk beberapa pembelian rutin, satu orang katakanlah, agen pembelian dapat
mengambil semua peran pusat pembelian dan berfungsi sebagai satu-satunya orang yang terlibat
dalam keputusan pembelian. Untuk pembelian yang lebih kompleks di perusahaan besar, pusat
pembelian dapat mencakup 20, 30, atau bahkan lebih banyak orang dari berbagai tingkat dan
departemen dalam organisasi.
Konsep pusat pembelian menghadirkan tantangan pemasaran utama. Pemasar bisnis
harus mempelajari siapa yang berpartisipasi dalam keputusan, pengaruh relatif setiap peserta,
Marketing Management – R6
dan kriteria evaluasi apa yang digunakan setiap peserta keputusan. Ini bisa sulit. Pusat pembelian
biasanya mencakup beberapa peserta yang terlibat secara formal dalam keputusan pembelian.
4.2.2.3. Pengaruh Utama pada Pembeli Bisnis (Major Influences on Business Buyers)
Pembeli bisnis tunduk pada banyak pengaruh ketika mereka membuat keputusan
pembelian. Beberapa pemasar berasumsi bahwa pengaruh utama adalah ekonomi. Mereka pikir
pembeli akan menyukai pemasok yang menawarkan harga terendah atau produk terbaik atau
layanan paling banyak. Mereka berkonsentrasi untuk menawarkan manfaat ekonomi yang kuat
kepada pembeli. Faktor ekonomi seperti itu sangat penting bagi sebagian besar pembeli, terutama
dalam ekonomi yang sulit. Namun, pembeli bisnis sebenarnya menanggapi faktor ekonomi dan
pribadi. Jauh dari sikap dingin, penuh perhitungan, dan impersonal, pembeli bisnis juga manusia
dan sosial. Mereka bereaksi terhadap akal dan emosi.
4.2.3. Proses Keputusan Pembeli Bisnis (The Business Buyer Decision Process)
Gambar 4.9 mencantumkan delapan tahap proses keputusan pembeli bisnis. Pembeli yang
menghadapi situasi pembelian tugas baru biasanya melalui semua tahap proses pembelian.
Pembeli yang melakukan pembelian kembali yang dimodifikasi atau langsung, sebaliknya, dapat
melewati beberapa tahap. Kami akan memeriksa langkah-langkah ini untuk situasi pembelian
tugas baru yang khas.
Marketing Management – R6
4.2.3.1. Pengenalan Masalah (Problem Recignition)
Proses pembelian dimulai ketika seseorang dalam perusahaan mengenali masalah atau
kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh produk atau layanan tertentu. Pengenalan
masalah dapat dihasilkan dari rangsangan internal atau eksternal. Secara internal, perusahaan
dapat memutuskan untuk meluncurkan produk baru yang membutuhkan peralatan dan bahan
produksi baru. Atau mesin mungkin rusak dan membutuhkan suku cadang baru. Mungkin
seorang manajer pembelian tidak senang dengan kualitas produk, layanan, atau harga pemasok
saat ini. Secara eksternal, pembeli mungkin mendapatkan beberapa ide baru di pameran dagang,
melihat iklan atau situs web, atau menerima telepon dari wiraniaga yang menawarkan produk
yang lebih baik atau harga yang lebih rendah.
Faktanya, pemasar bisnis sering memperingatkan pelanggan akan masalah potensial dan
kemudian menunjukkan bagaimana produk dan layanan mereka memberikan solusi.
Marketing Management – R6
mengamankan akun baru. Dengan menunjukkan kepada pembeli cara yang lebih baik untuk
membuat suatu objek, penjual luar dapat mengubah situasi pembelian kembali langsung menjadi
situasi tugas baru yang memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan bisnis baru.
Marketing Management – R6
4.2.3.6. Pemilihan Pemasok (Supplier Selection)
Anggota pusat pembelian sekarang meninjau proposal dan memilih pemasok atau
pemasok. Selama pemilihan pemasok, pusat pembelian sering kali akan membuat daftar atribut
pemasok yang diinginkan dan kepentingan relatifnya. Atribut tersebut meliputi kualitas produk
dan layanan, reputasi, pengiriman tepat waktu, perilaku perusahaan yang etis, komunikasi yang
jujur, dan harga yang kompetitif. Anggota pusat pembelian akan menilai pemasok berdasarkan
atribut ini dan mengidentifikasi pemasok terbaik.
Pembeli dapat mencoba untuk bernegosiasi dengan pemasok pilihan untuk harga dan
persyaratan yang lebih baik sebelum membuat pilihan akhir. Pada akhirnya, mereka dapat
memilih satu pemasok atau beberapa pemasok. Banyak pembeli lebih memilih berbagai sumber
pasokan untuk menghindari ketergantungan sepenuhnya pada satu pemasok dan memungkinkan
perbandingan harga dan kinerja beberapa pemasok dari waktu ke waktu. Manajer pengembangan
pemasok saat ini ingin mengembangkan jaringan lengkap mitra pemasok yang dapat membantu
perusahaan memberikan nilai lebih kepada pelanggannya.
Marketing Management – R6
4.2.3.8. Tinjauan Kinerja (Performance Review)
Pada tahap ini, pembeli meninjau kinerja pemasok. Pembeli dapat menghubungi
pengguna dan meminta mereka untuk menilai kepuasan mereka. Tinjauan kinerja dapat membuat
pembeli melanjutkan, memodifikasi, atau membatalkan perjanjian. Tugas penjual adalah
memantau faktor-faktor yang sama yang digunakan oleh pembeli untuk memastikan bahwa
penjual memberikan kepuasan yang diharapkan.
Secara keseluruhan, model proses pembelian delapan tahap yang ditunjukkan pada
Gambar 4.8 memberikan pandangan sederhana tentang pembelian bisnis seperti yang mungkin
terjadi dalam situasi pembelian tugas baru. Namun, proses yang sebenarnya biasanya jauh lebih
kompleks. Dalam situasi pembelian kembali yang dimodifikasi atau pembelian kembali
langsung, beberapa tahap ini akan dikompresi atau dilewati. Setiap organisasi membeli dengan
caranya sendiri, dan setiap situasi pembelian memiliki persyaratan yang unik.
Peserta pusat pembelian yang berbeda mungkin terlibat pada berbagai tahap proses.
Meskipun langkah-langkah proses pembelian tertentu biasanya terjadi, pembeli tidak selalu
mengikutinya dalam urutan yang sama, dan mereka mungkin menambahkan langkah-langkah
lain. Seringkali, pembeli akan mengulangi tahapan proses tertentu. Akhirnya, hubungan
pelanggan mungkin melibatkan berbagai jenis pembelian yang sedang berlangsung pada waktu
tertentu, semuanya dalam berbagai tahap proses pembelian. Dan untuk sebagian besar pelanggan
bisnis, pembelian individu dilakukan dalam kerangka hubungan pelanggan jangka panjang yang
berkelanjutan. Penjual harus mengelola hubungan pelanggan total, bukan hanya pembelian
individu.
4.2.4. Melibatkan Pembeli Bisnis dengan Pemasaran Digital dan Sosial (Engaging Business
Buyers with Digital and Social Marketing)
Seperti di setiap bidang pemasaran lainnya, ledakan teknologi informasi dan media
online, seluler, dan sosial telah mengubah wajah proses pembelian dan pemasaran B-to-B. Pada
bagian berikut, kita membahas dua kemajuan teknologi penting: e-procurement dan pembelian
online dan B-to-B digital dan pemasaran media sosial.
Marketing Management – R6
4.2.4.1. E-procurement dan Pembelian Online (E-procurement and Online Purchasing)
Kemajuan teknologi informasi telah secara dramatis mempengaruhi wajah proses
pembelian B-to-B. Pembelian secara online atau sering disebut e-procurement berkembang pesat
dalam beberapa tahun terakhir. Hampir tidak dikenal dua dekade lalu, pembelian online adalah
prosedur standar bagi sebagian besar perusahaan saat ini. Pada gilirannya, pemasar bisnis dapat
terhubung dengan pelanggan secara online untuk berbagi informasi pemasaran, menjual produk
dan layanan, menyediakan layanan dukungan pelanggan, dan memelihara hubungan pelanggan
yang berkelanjutan. Perusahaan dapat melakukan e-procurement dengan salah satu dari beberapa
cara. Mereka dapat melakukan lelang terbalik, di mana mereka menempatkan permintaan
pembelian mereka secara online dan mengundang pemasok untuk menawar bisnis. Atau mereka
dapat terlibat dalam pertukaran perdagangan online, di mana perusahaan bekerja secara kolektif
untuk memfasilitasi proses perdagangan. Perusahaan juga dapat melakukan e-procurement
dengan membuat situs pembelian perusahaan sendiri.
E-procurement bisnis-ke-bisnis menghasilkan banyak manfaat. Pertama, menghemat
biaya transaksi dan menghasilkan pembelian yang lebih efisien baik bagi pembeli maupun
pemasok. E-procurement mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman. Dan program
pembelian yang diberdayakan secara online menghilangkan dokumen yang terkait dengan
prosedur permintaan dan pemesanan tradisional dan membantu organisasi melacak semua
pembelian dengan lebih baik. Akhirnya, di luar penghematan biaya dan waktu, e-procurement
membebaskan orang-orang yang membeli dari banyak pekerjaan dan dokumen yang
membosankan. Sebaliknya, mereka dapat fokus pada masalah yang lebih strategis, seperti
menemukan sumber pasokan yang lebih baik dan bekerja dengan pemasok untuk mengurangi
biaya dan mengembangkan produk baru.
Namun, penggunaan e-procurement yang berkembang pesat juga menghadirkan beberapa
masalah. Misalnya, meskipun internet memungkinkan pemasok dan pelanggan untuk berbagi
data bisnis dan bahkan berkolaborasi dalam desain produk, internet juga dapat mengikis
hubungan pelanggan-pemasok yang telah berusia puluhan tahun. Banyak pembeli sekarang
menggunakan kekuatan internet untuk mengadu pemasok satu sama lain dan mencari penawaran,
produk, dan waktu penyelesaian yang lebih baik berdasarkan pembelian demi pembelian.
Marketing Management – R6
4.2.4.2. Pemasaran Media Digital dan Sosial Bisnis-ke-Bisnis (Business-to-Business Digital
and Social Media Marketing)
Menanggapi pergeseran cepat pelanggan bisnis ke arah pembelian online, pemasar B-to-
B saat ini menggunakan berbagai pendekatan pemasaran media digital dan sosial dari situs web,
blog, aplikasi seluler, buletin elektronik, dan jaringan online eksklusif hingga media sosial utama
seperti Facebook, LinkedIn, Instagram, YouTube, dan Twitter untuk melibatkan pelanggan
bisnis dan mengelola hubungan pelanggan di mana saja, kapan saja. Pemasaran media digital dan
sosial B-to-B tidak hanya tumbuh, tetapi juga meledak. Pemasaran media digital dan sosial
dengan cepat menjadi ruang baru untuk melibatkan pelanggan bisnis.
Dibandingkan dengan media tradisional dan pendekatan penjualan, media digital dan
sosial dapat menciptakan keterlibatan dan interaksi pelanggan yang lebih besar. Pemasar B-to-B
tahu bahwa mereka tidak benar-benar menargetkan bisnis, mereka menargetkan individu dalam
bisnis yang memengaruhi keputusan pembelian. Dan pembeli bisnis saat ini selalu terhubung
melalui perangkat digital mereka baik itu komputer, tablet, atau smartphone.
Media digital dan sosial memainkan peran penting dalam melibatkan pembeli bisnis yang
selalu terhubung ini dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh penjualan pribadi saja. Alih-
alih model lama perwakilan penjualan memanggil pelanggan bisnis di tempat kerja atau mungkin
bertemu dengan mereka di pameran dagang, pendekatan digital baru memfasilitasi koneksi kapan
saja, di mana saja antara berbagai orang dalam organisasi penjualan dan pelanggan. Ini memberi
penjual dan pembeli lebih banyak kontrol dan akses ke informasi penting. Pemasaran B-to-B
selalu merupakan pemasaran jaringan sosial, tetapi lingkungan digital saat ini menawarkan
serangkaian alat dan aplikasi jaringan baru yang menarik.
Beberapa perusahaan B-to-B secara keliru berasumsi bahwa media digital dan sosial saat
ini berguna terutama untuk perusahaan produk dan layanan konsumen. Namun apa pun
industrinya, platform digital dapat menjadi alat yang ampuh untuk melibatkan pelanggan dan
publik penting lainnya. Misalnya, raksasa teknologi B-to-B IBM menggunakan beragam media
digital dan sosial tidak hanya untuk terlibat dan mendukung pelanggan bisnisnya secara
langsung, tetapi juga untuk menceritakan kisah merek IBM yang menarik dan untuk menjaga
agar perusahaan tetap relevan, kontemporer, dan dapat diakses.
Marketing Management – R6
4.2.5. Pasar Kelembagaan dan Pemerintah (Institutional and Government Markets)
Sejauh ini, diskusi kita tentang pembelian organisasi sebagian besar terfokus pada
perilaku pembelian pembeli bisnis. Sebagian besar diskusi ini juga berlaku pada praktik
pembelian di institusi dan organisasi pemerintah. Namun kedua pasar nonbisnis ini mempunyai
karakteristik dan kebutuhan tambahan. Pada bagian terakhir ini, kami membahas ciri-ciri khusus
pasar kelembagaan dan pemerintah.
Marketing Management – R6
setiap negara menunjukkan kesukaan terhadap warga negaranya meskipun ada tawaran superior
yang dibuat oleh perusahaan asing. Komisi Ekonomi Eropa secara bertahap menghapus bias ini.
Seperti pembeli konsumen dan bisnis, pembeli pemerintah dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, organisasi, interpersonal, dan individu. Satu hal unik tentang pembelian pemerintah
adalah bahwa hal itu diawasi dengan cermat oleh publik luar, mulai dari Kongres hingga
berbagai kelompok swasta yang tertarik pada bagaimana pemerintah membelanjakan uang
pembayar pajak. Karena keputusan pengeluaran mereka tunduk pada tinjauan publik, organisasi
pemerintah memerlukan dokumentasi yang cukup dari pemasok, yang sering mengeluh tentang
dokumen yang berlebihan, birokrasi, peraturan, penundaan pengambilan keputusan, dan
seringnya pergantian personel pengadaan. Sebagian besar pemerintah menyediakan calon
pemasok dengan panduan terperinci yang menjelaskan cara menjual kepada pemerintah.
Di beberapa kota besar, Administrasi Layanan Umum mengoperasikan Pusat Layanan
Bisnis dengan staf untuk memberikan pendidikan lengkap tentang cara lembaga pemerintah
membeli, langkah-langkah yang harus diikuti pemasok, dan peluang pengadaan yang tersedia.
Berbagai majalah dan asosiasi perdagangan memberikan informasi tentang cara menjangkau
sekolah, rumah sakit, departemen jalan raya, dan lembaga pemerintah lainnya. Dan hampir
semua organisasi dan asosiasi pemerintah ini memelihara situs internet yang menawarkan
informasi dan saran terkini. Namun, pemasok harus menguasai sistem dan menemukan cara
untuk memotong birokrasi, terutama untuk pembelian pemerintah dalam jumlah besar.
Kriteria nonekonomi memainkan peran yang berkembang dalam pembelian pemerintah.
Pembeli pemerintah diminta untuk mendukung perusahaan dan area bisnis yang tertekan;
perusahaan bisnis kecil; perusahaan milik minoritas; dan perusahaan bisnis yang menghindari
diskriminasi ras, gender, atau usia. Penjual perlu mengingat faktor-faktor ini ketika mencari
bisnis pemerintah.
Banyak perusahaan yang menjual kepada pemerintah tidak terlalu berorientasi pada
pemasaran karena beberapa alasan. Total pengeluaran pemerintah ditentukan oleh pejabat
terpilih dan bukan oleh upaya pemasaran apa pun untuk mengembangkan pasar ini. Pembelian
pemerintah telah menekankan harga, membuat pemasok menginvestasikan upaya mereka dalam
teknologi untuk menurunkan biaya. Ketika karakteristik produk ditentukan dengan hati-hati,
Marketing Management – R6
diferensiasi produk bukanlah faktor pemasaran. Periklanan atau penjualan pribadi juga tidak
terlalu penting dalam memenangkan tawaran berdasarkan tawaran terbuka.
Kebutuhan dan proyek pemerintah, berpartisipasi dalam fase spesifikasi produk,
mengumpulkan intelijen kompetitif, menyiapkan penawaran dengan hati-hati, dan membangun
hubungan jangka panjang yang bernilai tambah dengan pusat pembelian pemerintah. Perusahaan
lain telah menetapkan program pemasaran khusus untuk pembeli pemerintah.
Marketing Management – R6
KESIMPULAN
Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari, dan keputusan pembelian
adalah titik fokus dari upaya pemasar. Sebagian besar perusahaan besar meneliti keputusan
pembelian konsumen dengan sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli
konsumen, di mana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak yang mereka beli, kapan
mereka membeli, dan mengapa mereka membeli. Pemasar mengumpulkan data lengkap tentang
konsumen untuk mempelajari jalur pembelian mereka. Tetapi mempelajari mengapa di balik
perilaku pembelian konsumen tidaklah mudah jawabannya seringkali terkunci jauh di dalam
benak konsumen.
Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan diubah menjadi tanggapan di dalam
kotak hitam (black box) konsumen, yang memiliki dua bagian. Pertama, karakteristik pembeli
mempengaruhi bagaimana dia merasakan dan bereaksi terhadap rangsangan. Karakteristik ini
mencakup berbagai faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Kedua, proses keputusan
pembeli itu sendiri mempengaruhi perilakunya. Proses keputusan ini dari pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, dan evaluasi alternatif hingga keputusan pembelian dan perilaku
pascapembelian dimulai jauh sebelum keputusan pembelian aktual dan berlanjut lama
setelahnya.
Beberapa karakteristik yang memengaruhi perilaku konsumen terdiri dari faktor budaya
mencakup budaya itu sendiri, cabang budaya (subculture), dan kelas social, faktor social
mencakup grup dan jaringan sosial, keluarga, dan peran & status, faktor personal mencakup:
umur dan siklus-hidup, tempat tinggal , situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep-diri
serta faktor psikologis mencakup: motivasi, perspsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap.
Perilaku pembelian sangat berbeda untuk pasta gigi, smartphone, layanan keuangan, dan
mobil baru. Keputusan yang lebih kompleks biasanya melibatkan lebih banyak peserta
pembelian dan lebih banyak pertimbangan pembeli. Jenis perilaku pembeli meliputi perilaku
membeli yang kompleks, perilaku membeli yang mengurangi disonansi, perilaku kebiasaan
membeli dan perilaku membeli yang mencari variasi.
Kita telah melihat pengaruh yang mempengaruhi pembeli, kita siap untuk melihat
bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian. Proses keputusan pembeli terdiri dari
Marketing Management – R6
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan
perlaku pasca pembelian.
Produk baru (new product) adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh
sebagian calon pelanggan. Hal ini mungkin sudah ada sejak lama, namun minat kami adalah
pada bagaimana konsumen mempelajari produk untuk pertama kalinya dan mengambil
keputusan apakah akan mengadopsi produk tersebut. Kami mendefinisikan proses adopsi
(adoption process) sebagai proses mental yang dilalui seseorang mulai dari pembelajaran
pertama tentang suatu inovasi hingga adopsi akhir. Adopsi adalah keputusan seseorang untuk
menjadi pengguna tetap suatu produk yang terduru dari kesadaran, minat, evaluasi, uji coba dan
adopsi.
Perilaku pembeli bisnis (business buyer behavior) mengacu pada perilaku pembelian
organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa lain
yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada orang lain. Ini juga mencakup perilaku perusahaan
ritel dan grosir yang memperoleh barang untuk dijual kembali atau disewakan kepada orang lain
dengan keuntungan.
Jenis utama sutuasi pembelian terdiri dari pembelian kembali langsung (straight rebuy),
pembelian ulang yang dimodifikasi (modified rebuy), tugas baru (new task). Penjualan sering kali
diberikan kepada perusahaan yang melibatkan pelanggan bisnis secara mendalam dan
menyediakan sistem terlengkap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memecahkan
masalahnya. Penjualan sistem/Systmem Selling (atau penjualan solusi) seperti itu sering kali
merupakan strategi pemasaran bisnis utama untuk memenangkan dan mempertahankan akun.
Pembeli bisnis tunduk pada banyak pengaruh ketika mereka membuat keputusan
pembelian. Beberapa pemasar berasumsi bahwa pengaruh utama adalah ekonomi. Tahap proses
keputusan pembeli bisnis meliputi pengenalan masalah, deskripsi kebutuhan umum, spesifikasi
produk, pencarian produk, permohonan proposal, seleski pemasok, spesifikasi pesanan-rutin dan
tinjauan kerja.
Kemajuan teknologi informasi telah secara dramatis mempengaruhi wajah proses
pembelian B-to-B. Pembelian secara online atau sering disebut e-procurement berkembang pesat
dalam beberapa tahun terakhir
Marketing Management – R6
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler, Gary Armstrong, and Marc Oliver Opresnik. (2021). Principles of Marketing. 18e
Global Edition. Pearson. ISBN 10: 1-292-34113-0 ISBN 13: 978-1-292-34113-2 eBook
ISBN 13: 978-1-292-34120-0
Marketing Management – R6