Anda di halaman 1dari 15

MENGANALISIS PASAR DAN PERILAKU

KONSUMEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran I
Dosen Pengampu: Putri Nilam Kencana S.E., M.M.

DISUSUN

OLEH
Kelompok 2 :
1. Arya Rizqi Prayoga (201010504801)
2. Aulia Rahman (201010505175)
3. Bagus Mangkuluhur (201010501824)
4. Celvy Lydiatifa (201010501806)
5. Dela Lestari (201010501756)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15417
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul menganalisis pasar dan
perilaku konsumen ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Putri Nilam Kencana S.E., M.M. pada bidang studi Manajemen Pemasaran I. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pasar dan Perilaku
konsumen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Nilam Kencana S.E., M.M.,
selaku dosen Manajemen Pemasaran I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan
kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Tangerang Selatan, 16 September 2021

Tim Penulis
Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................2

A. Model Prilaku Konsumen.............................................................................................3


B. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Pembeli...............................................................4
C. Proses keputusan pembelian.........................................................................................5
D. Tahap – tahap pengambilan keputusan.........................................................................8

BAB III PENTUTUP.......................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen harus dipahami
sebelum rencana pemasaran yang nyata dapat dikembangkan.Pasar konsumen membeli
barang & jasa untuk konsumsi pribadi, dan ini adalah pasar yang paling akhir dimana
kegiatan perekonomian diatur.
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang
penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk
yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan penyebrangan
motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Akan tetapi, tidak diingkari
kondisinya bervariasi yang tercengkram perubahan. Kegenerikan produk, jenis produk,
tingkatan produk, dan persaingan merek memberikan pertolongan kita untuk menentukan
pasar. Pasar yang ditentukan dengan cara demikian, tergores garis batas jelas tujuan,
keberadaan alternatif, serta daya lenting terhadap aksi dobrakan perubahan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Model Prilaku Konsumen ?
2. Apa Faktor Yang Mempengaruhi pelaku Pembeli ?
3. Bagaimana Proses Keputasan Pembeli ?
4. Bagaimana Tahap-tahap Pemgambilan Keputusan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Model Prilaku Konsumen.
2. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi pelaku Pembeli.
3. Untuk Mengetahui Proses Keputasan Pembeli.
4. Untuk Mengetahui Tahap-tahap Pemgambilan Keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
MENANALISIS PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELI
Para konsumen amat beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat
pendidikan, pola perpindahan tempat, dan selera. Bagi para pemasar untuk membeda-
bedakan kelompok konsumen yang memang berbeda, dan mengembangkan produk dan
jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen itu. Jika sebuah lapisan atau segmen
pasar cukup besar, beberapa perusahaan bisa menetapkan program pemasaran khusus
untuk melayani pasar ini.
Pasar konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang
membeli produk untuk digunakan atau disewakan.Tujuan pemasaran adalah memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan rangsangan serta keinginan pelanggan sasaran.Bidang ilmu
perilaku konsumen memepelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam
rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.1
Kemudian, pasar yang telah ada dianalisis lewat berbagai kegiatan. Secara
terperinci kegiatan-kegiatan tersebut meliputi : studi batas dan struktur pasar, studi dan
deskripsi konsumen akhir, studi dan deskripsi industri serta sistem nilai tambah, evaluasi
pesaing inti, prediksi potensi pertumbuhan pasar. Lima kegiatan demikian, merupakan
kerangka kerja yang memberikan landasan penting identifikasi segmen pasar dan
keunggulan bersaing.Mayoritas, bisnis saat ini bertindak melakukan penargetan terhadap
satu atau lebih segmen pasar. Pasar adalah harus ditentukan dan dianalisis untuk kejelasan
arena pertempuran dan penerimaan profit dari keberhasilan persaingan.
Pemasar harus benar-benar mengerti antara teori dan kenyataan dari perilaku
konsumen.Perilaku konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh faktor
budaya, faktor sosial, dan faktor individu.
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang

1
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin. Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks 2009) Hal. 89
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan
produk, pelayanan dari sumber lainnya.
Memahami prilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah
sesederhana.Dalam menganalisis suatu pasar konsumen, seseorang perlu mengetahui
tentang penduduk, obyek, tujuan pembeli, organisasi, operasi, peristiwa, dan tempat
penjualan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembeli, mempelajari terobosan
– terobosan pemasaran, proses keputusan pembelian, dan pengambilan keputusan
pembelian.
Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun
bertindak sebaliknya.Pelanggan mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih
dalam.Pelanggan mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada
menit – menit terakhir perusahaan prosuk, tetap mendapat laba dari memahami bagaimana
dan mengapa pelanggan memebeli. Tidak adanya pemahaman terhadap motivasi
kebutuhan dan kesukaan/prefensi pelanggan anda jelas bias merusak pada tahap
selanjutnya. Mempelajari konsumen akan memberikan petunjuk bagi pengembanagan
produk baru, keistimewaan produk, harga, saluran pemasaran, pesan iklan dan elemen baru
pemasaran lainnya.2
A. Model Prilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.Titik untuk memahami
perilaku adalah model rangsangan dan tanggapan.Rangsangan pemasaran dan lingkungan
mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan
keputusan menimbulkan keputusan pembeli tertentu.
Tanggapan dan rangsangan pada pembeli yaitu prilaku konsumen dalam membeli
suatu produk, produk merupakan titik pusat pada kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi
dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.
Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi

2
Ibid hal 90
kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik
minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Pentingnya prilaku konsumen pada kehidupan sehari – hari, terutama hal yang
mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di
mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka
menggunakannya.
Di samping itu dapat juga mempelajari pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-
pembelian produk yang mereka beli dan untuk mengetahui cara individu membuang
produk yang dulu pernah baru.
Pada tahap permulaan, para pemasar dapat memperoleh suatu pengertian yang jelas
mengenai konsumen, mealui pengalaman sehari-hari pada waktu menjual sesuatu kepada
para konsumen.3
B. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Pembeli
Pemasaran harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen.
Perilaku pembeli konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Faktor budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap
prilaku konsumen. Masing-masing budaya terdiri dari, Kultur (Kebudayaan) adalah
determinan paling fundamental dari keninginan dan perilaku seseorang. Subkultur, setiap
kultur terdiri dari subkultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Subkultur mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak subkultur memberikan segmen pasar yang
penting, dan para pemasar kerapkali merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
b. Faktor sosial.
Selain faktor budaya, prilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok acuan. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
anggota (membership groups) kelompok ini ikut serta dalam berinteraksi. Orang juga

3
Philip Kotler & Gary Armstron. Prinsip Pemasaran. (Jakarta: Erlangga 2001) Hal. 56
dipengaruhi oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan anggotanya, kelompok ini
disebut kelompok aspirasional. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan
dari pelanggan sasaran mereka. Kelompok acuan menghubungkan seorang individu
dengan perilaku gaya hidup baru dan mempengaruhi sikap dan konsep diri karena dia
berhasrat untuk “menyesuaikan diri” dengan kelompok tersebut. Kelompok acuan
menciptakan tekanan untuk keseragaman yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan
merek aktual seseorang. Keluarga merupakan organisai pembelian konsumen paling
penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer
yang paling berpengaruh. Peran dan setatus peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang dan setiap peran akan menghasilkan status.4
c. Faktor pribadi.
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu
usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri pembeli. Usia dan tahap siklus hidup orang membeli barang
dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi saat balita,
makan hampir semua jenis makanan pada saat masa pertumbuhan dan dewasa, dan
makanan diet pada masa tua. Selera orang akan pakaian, perabotan mebel, dan rekreasi
juga berhubungan dengan usia. Pekerjaan pekerjaan seeseorang juga mempengaruhi pola
konsumsinya, seperti membeli pakaian kerja, sepatu kerja, dan tranportasi bis. Kondisi
Ekonomi kondisi ekonomi meliputi pendapatan yang bisa dibelanjakan, tabungan, dan
kekayaan, utang, kemapuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja dan menabung.
Gaya hidup orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan pekerjaan, yang sama
mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
C. Proses keputusan pembelian
Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam – macam factor yang
mempengaruhi para pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai cara konsumen
melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi orang
yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian, dan langkah – langkah
dalam proses pembelian.
1. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru

4
Ibid Hal. 58
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli
potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental
yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi
final.5
Tahap-tahap proses adopsi:
a. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya.
b. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai
produk baru.
c. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk
akal atau tidak untuk dikonsumsi.
d. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk
meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
e. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
2. Peran Pembelian
Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian :
1) Pencetus yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk
atau jasa.
2) Pemberi pengaruh yaitu orang yang sarannya atau pandangannya mempengaruhi
keputusan.
3) Pengambil keputusan yaitu orang yang mengambil keputusan menegenai setiap
komponen keputusan pembelian - apakah pembeli, tidak membeli, bagaimana cara
membeli, dan dimana akan membeli.
4) Pembeli yaitu orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5) Pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa
tertentu.
3. Perilaku Pembelian

5
B.S. Dharmmesta & H. Handoko. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen.
(Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada 1982) Hal. 103
Pengambilan keputusan konsumen berbeda – beda, bergantung pada jenis
keputusan pembelian. Henry Assael membedakan 4 jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarka tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antar merek
a. Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses 3 langkah.
· Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.
· Kedua, Ia membangun sikap tentang produk tersebut.
· Ketiga, Ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat
dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar merek. Perilaku pembelian
yang rumit itu lazim terfjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat
mengekspresikan diri seperti mobil.6
b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Kadang – kadang kosumen sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit
perbedaan antar merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian
tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus itu, pembeli akan berbelanja
dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan
perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan memilih harga yang lebih tinggi.
Jika konsumen menemukan perbedaan kecil dia mungkin akan membeli semata – mata
berdasarkan harga dan kenyamanan.
Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami disonansi /
ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya fitur yang tiak mengenakan atau
mendengarkan kabar yang menyenangkan mengenai merek lain, dan akan siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Dalam contoh itu, konsumen pertama – tama
bertindak, kemudian mendapat keyakinan baru, dan berakhir dengan mendapatkan
serangkaian sikap. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang
membantu konsumen merasa puas terhadap pilihan mereknya.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak melalui
urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak secara luas mencari

6
Ibid Hal. 105
informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan memutuskan merek apa
yang akan dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima informasi pasif melalui televisi
atau media cetak. Pengulangan iklan menciptakan keakraban merek bukannya keyakinan
merek. Setelah pembelian, konsumen tersebut bahkan mungkin tidak mengevaluasi pilihan
tersebut karena mereka tidak banyak terlibat dengan produk tersebut. Bagi produk dengan
keterlibtan rendah, proses pembelian dimulai dari keyakinan merek yang dibentuk oleh
pemahaman pasif, dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian mungkin diikuti
oleh evaluasi.
d. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi
perbedaan antar merek yang signiikan. Dalam situasi itu, konsumen sering melakukan
peralihan merek. Misalnya kue kering, konsumen memiliki beberapa keyakinan tentang
kue kering, memilih merek kue kering tanpa melakukan banyak evaluasi dan mengevaluasi
produk selama konsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin
mengambil merek lain karena ingin mencari merek yang berbeda. Peralihan merek terjadi
karena mencari variasi bukannya karena ketidakpuasan.7
D. Tahap – tahap pengambilan keputusan
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan,
yang dapat berupa kebutuhan eksternal dan internal. Pemasar perlu mengidentifikasi
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan suatu kategori. Para sarjana pemasaran telah menyusun Model
Lima Tahap Pembelian Konsumen, yaitu : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi,
Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian, Perilaku Pascapembelian.
Model tahapan tersebut menunjukan bahwa para konsumen harus melalui seluruh
lima urutan tahap ketika membeli produk, namun tidak selalu begitu. Para konsumen dapat
melewati atau membalik beberapa tahap. Contoh, seorang wanita yang membeli merek
pasta gigi yang biasa digunakannya akan langsung bertindak dari kebutuhanakan pasta gigi
ke keputusan pembelian, dengan melewati pencarian informasi serta evaluasi alternative.
Namun, kita akan menggunakan model tahapan tersebut karena model tersebut

7
Ibid hal 107
menampung seluruh cakupan pertimabangan yang muncul ketika konsumen menghadapi
pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi.8
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus
pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang lapar, haus, dan nafsu mencapai ambang
batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditumbuhkan
oleh rangsangan eksternal. Seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar serta
hangat sehingga terangsang rasa laparnya; orang tersebut mengagumi mobil baru
tetangganya; atau ia menonton iklan televisi tentang liburan di Hawaii.
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi
rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para
pemasar kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat
konsumen.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang oleh kebutuhannya kan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Terdapat dua level rangsangan :
1) Penguatan perhatian (sekedar peka terhadap informasi produk)
2) Pencarian informasi secara aktif (konsumen berusaha mencari sumber informasi)
Dalam mengidentifikasi sumber informasi perusahaan harus menanyakan kepada
konsumen dari mana mereka pertama kali mendengar merek tersebut. Ini akan membantu
perusahaan dalam menyiapkan komunikasi yang efektif.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen:
1) Konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan
2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
3) Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang bebrbeda-beda
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu

8
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) Hal. 123
1) Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen
terhadap produk atau jasa tersebut.
2) Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-
ciri produk.
3) Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.
4) Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.
5) Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri
barang.9

9
Ibid hal. 124
BAB III
PENTUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menganalisis pasar konsumen, orang perlu mengetahui penduduk, objek,
tujuan pembeli, organisiai, operasi, peristiwa, dan tempat penjualan. Perilaku pembeli
dipengaruhi oleh faktor utama yaitu, kebudayaan, sosial, pribadi, dan Semuai ini
memberikan petunjuk tentang bagaimana melayani pembeli dengan baik.
Sebelum merencanakan pemasarannya, suatu perushaan perlu mengidentifikasi
konsumen sasarannya dan proses keputusannya. Tugas pemasaran adalah mengidentifikasi
partisipan pembeli lain, keriteria pembelian mereka, dan pengaruh mereka terhadap
pembeli. Program pemasran harus dirancang untuk menarik dan mendekati partisipan
kunci yang lain seperti halnya pembeli. Jumlah pertimbangan pembeli dan jumlah
partisipan pembelian meningkat seiring dengan semakin kompleknya situasi pembeli.para
pemasar harus merencanakan secara berbeda-beda untuk keempat perilaku pembelian
konsumen: perilaku pembelian komplek, perilaku pembelian mengurangi ketidak sesuaian,
perilaku pembelian menurut kebiasaan, dan perilaku pembelian mencari variasi. Keempat
jenis perilaku ini berdasarkan apakah konsumen meiliki keterlibatan yang tinggi atau
rendah dalam pembelian dan apakah merek-merek yang ada menujukan perbedaanyang
siqnifikan atau tidak. Tugas pemasaran adalah memahami perilaku perilaku pembeli pada
setiap tahap dan pengaruh apa yang ada. Pemahaman ini memungkinkan pemasaran untuk
menyusun program pemasaran yang efektif dan efesien untuk pasar
DAFTAR PUSAKA
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin. 2009.
Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV Indonesia: Indeks.
Philip Kotler & Gary Armstron. 2001. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
B.S. Dharmmesta & H. Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai