Anda di halaman 1dari 29

RUANG LINGKUP EKONOMI PEMBANGUNAN

Dosen Pengempu:
Drs. I Wayan Wenagama, M.P.

Nama Kelompok:
1. Marcelino Alexius Jeramun 2107511207
2. I Gusti Ngurah Bagus Krisna Putra Pratama 2107511279
3. Feroza Saskia Ilmi 2207511001
4. Komang Sayu Hartayu 2207511006
5. Olivia Damayanti Girsang 2207511007

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


A1 PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN – SEMESTER GENAP
2022/2023
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya atas Rahmat-Nya-lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Pembangunan Ekonomi” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam kesempatan ini juga kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. I Wayan Wenagama, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Ekonomi Pembangunan yang telah membimbing kami dalam penulisan
makalah ini. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pembaca mengenai topik yang dibahas yaitu mengenai
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dalam mekanisme permintaan, baik permintaan
individu ataupun permintaan pasar. Dalam penyusunannya, kami menyadari masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, baik dalam struktur maupun bahasa,
oleh karenanya kami memohon saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sehingga kedepannya kami dapat menulis makalah lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Jimbaran, 1 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 2
1.4 MANFAAT .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
2.1 RUANG LINGKUP EKONOMI PEMBANGUNAN ............................. 4
2.2 PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN ..................................... 8
2.3 PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI ..................................... 9
2.4 PERTUMBUHAN, PEMBANGUNAN, DAN PERKEMBANGAN
EKONOMI ........................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 22
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 22
3.2 SARAN .................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN .......................................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
membahas tentang bagaimana suatu negara atau wilayah dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya
melalui berbagai upaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan
sektor swasta. Dalam pembangunan ekonomi, terdapat berbagai aspek yang
perlu diperhatikan seperti pertumbuhan ekonomi, kesetaraan pendapatan,
pengurangan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, pengembangan industri, dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup.
Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan, distribusi
pendapatan yang adil, serta pengurangan kemiskinan. Namun,
pembangunan ekonomi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan
dan pengelolaan sumber daya alam yang baik, sehingga pertumbuhan
ekonomi tidak mengorbankan kepentingan generasi masa depan.
Dalam konteks global, pembangunan ekonomi juga berkaitan
dengan isu-isu perdagangan internasional, globalisasi, dan investasi asing,
yang mempengaruhi daya saing negara dan integrasi ekonomi global. Oleh
karena itu, pengembangan kebijakan yang tepat dan strategi yang
komprehensif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah yang didapat yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja ruang lingkup ekonomi pembangunan?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan ekonomi pembangunan dan
pembangunan ekonomi?

1
1.2.3 Bagaimana pembangunan, pertumbuhan, dan perkembangan
ekonomi?

1.3 TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, ditemukan beberapa tujuan dalam
penyusunan makalah ini, diantaranya:
1.3.1. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ekonomi pembangunan
1.3.2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi
pembangunan dan pembangunan ekonomi
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana pembangunan, pertumbuhan, dan
perkembangan ekonomi.

1.4 MANFAAT
1.4.1 Manfaat Teoritis
Pembahasan dalam makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai ruang lingkup ekonomi pembangunan,
pengertian ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi, serta
bagaimana pembangunan, pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Penulis
Dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis, antara lain menambah wawasan mengenai
materi yang dibahas dalam makalah ini dan juga dapat
menambah keterampilan penulis dalam menyusun suatu
makalah.
1.4.2.2 Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat dijadikan referensi belajar tambahan
terkait materi yang dibahas di dalam makalah ini, diluar dari
sumber-sumber belajar lainnya yang telah tersedia.
1.4.2.3 Bagi Dosen

2
Materi yang terdapat di dalam makalah ini dapat dijadikan
sebagai referensi materi oleh dosen untuk digunakan saat
proses belajar dan mengajar di dalam kelas.
1.4.2.4 Bagi Masyarakat
Diharapkan materi yang dibahas dalam makalah ini dapat
menambah wawasan seluruh masyarakat sehingga dapat juga
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan -
kegiatan ekonomi pembangunan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP EKONOMI PEMBANGUNAN


Ada beberapa cakupan bahasan dalam Ekonomi Pembangunan
diantaranya adalah:
2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi berarti
perkembangan kegiatan ekonomi yang menghasilkan peningkatan
barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat, serta peningkatan
kemakmuran masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang
dari satu periode ke periode lainnya. Sementara itu, menurut Lincoln
Arsyad, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan
produk domestik bruto (PDB) / produk nasional bruto (PNB) tanpa
memperdulikan apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah terjadi perubahan
struktur ekonomi atau tidak.
Oleh karena itu, dalam konteks ini, pertumbuhan ekonomi
adalah perkembangan kegiatan ekonomi yang mengarah pada
peningkatan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat
secara berkelanjutan, dan ditandai dengan peningkatan produk
domestik regional bruto (PDRB) di suatu wilayah selama periode
tertentu. Tingkat pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini
dihitung dengan menggunakan produk domestik regional bruto
(PDRB) pada harga konstan.
2.1.2 Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah yang klasik dan belum
sepenuhnya terselesaikan terutama di negara-negara berkembang.
Masalah kemiskinan menjadi fokus perhatian di setiap negara
karena merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi. Di
Indonesia, perencanaan, kebijakan, dan program pembangunan yang

4
telah dan akan dilaksanakan bertujuan untuk mengurangi jumlah
penduduk miskin. Namun, kemiskinan adalah masalah yang
kompleks dan multidimensional. Upaya pengurangan kemiskinan
harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, mencakup seluruh
aspek kehidupan.
Menurut Sharp et al. (2000), kemiskinan dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti rendahnya kualitas tenaga kerja, akses
yang sulit terhadap kepemilikan modal, rendahnya penguasaan
teknologi, penggunaan sumber daya yang tidak efisien, dan
tingginya pertumbuhan penduduk. Sementara menurut Kuncoro
(2000), kemiskinan dapat disebabkan oleh perbedaan akses dan
modal, rendahnya kualitas sumber daya manusia yang
mempengaruhi produktivitas dan pendapatan yang diperoleh, dan
ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menyebabkan
distribusi pendapatan yang tidak merata.
Secara umum, kemiskinan terjadi karena ketidakmampuan
masyarakat untuk ikut serta dalam proses pembangunan atau tidak
dapat menikmati hasil pembangunan. Dalam skala makro,
kemiskinan juga disebabkan oleh ketidaksetaraan dalam
kepemilikan sumber daya yang mengakibatkan distribusi
pendapatan yang tidak merata. Oleh karena itu, diperlukan upaya
terpadu dari berbagai sektor dan pihak untuk mengatasi masalah
kemiskinan.
2.1.3 Pembentukan Modal
Pembentukan modal adalah salah satu faktor penting dalam
ekonomi pembangunan. Dalam ekonomi pembangunan,
pembentukan modal sering dianggap sebagai salah satu faktor kunci
yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
suatu negara. Pembentukan modal dapat dilakukan oleh individu,
perusahaan, atau pemerintah melalui pengumpulan dana dan
investasi dalam berbagai bidang seperti infrastruktur, sumber daya
manusia, dan teknologi.

5
Salah satu tujuan utama pembentukan modal dalam ekonomi
pembangunan adalah meningkatkan produksi dan investasi dalam
infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Infrastruktur yang memadai seperti jalan raya, pelabuhan, bandara,
dan listrik merupakan faktor penting dalam meningkatkan produksi
dan investasi, serta meningkatkan daya saing suatu negara. Selain
itu, sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
keterampilan yang baik juga menjadi faktor penting dalam
pembentukan modal dan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah memainkan peran penting dalam pembentukan
modal di negara-negara berkembang. Pemerintah dapat memberikan
insentif dan dukungan keuangan untuk mendorong investasi swasta
dan mempercepat pembentukan modal. Pemerintah juga dapat
mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan investasi dalam
infrastruktur, pendidikan, dan pelatihan tenaga kerja. Namun, dalam
beberapa kasus, ketergantungan terlalu besar pada investasi
pemerintah dapat menyebabkan kegagalan dalam pembentukan
modal dan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan
modal dalam ekonomi pembangunan antara lain stabilitas politik
dan ekonomi, ketersediaan modal, kemampuan teknis, dan
keterampilan manajerial. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama
antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam
mempercepat pembentukan modal dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
2.1.4 Pengerahan Tabungan
Tabungan dapat digunakan untuk membiayai investasi yang
pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan di suatu negara. Berikut adalah beberapa contoh
pengarahan tabungan dalam ekonomi pembangunan:
a. Mengurangi Ketergantungan pada Utang Luar Negeri

6
Salah satu manfaat penting dari tabungan adalah dapat
mengurangi ketergantungan suatu negara pada utang luar
negeri. Dengan menabung dan membiayai investasi secara
mandiri, suatu negara dapat mengurangi kebutuhan akan utang
luar negeri yang berpotensi memberikan beban finansial di masa
depan (McKinnon, 1973).
b. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Tabungan dapat digunakan untuk membiayai investasi yang
pada gilirannya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan di suatu negara. Dengan meningkatkan tabungan
domestik, suatu negara dapat meningkatkan kemampuan untuk
melakukan investasi dan mempercepat laju pertumbuhan
ekonominya (Solow, 1956).
c. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Tabungan juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing
ekonomi suatu negara. Dengan menabung dan membiayai
investasi pada sektor-sektor tertentu, suatu negara dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor tersebut,
sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain (Porter,
1990).
d. Meningkatkan Kualitas Hidup
Tabungan juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat di suatu negara. Dengan menabung dan membiayai
investasi pada sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur, suatu negara dapat meningkatkan kualitas hidup
dan kesejahteraan masyarakatnya (Sen, A., 1999).
Dalam perkembangannya, banyak perdebatan yang terjadi terkait
topik yang dibahas dalam ekonomi pembangunan karena minimnya teori-
teori pendukung yang dapat memberikan kerangka dasar yang berlaku
secara umum dalam menjelaskan proses pembangunan ekonomi. Namun
demikian, ini tidak berarti bahwa analisis ekonomi tidak dapat digunakan

7
sama sekali. Oleh karena itu, pembahasan dalam ekonomi pembangunan
dapat dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama membahas tentang pembangunan ekonomi
secara deskriptif atau analitis, memberikan gambaran tentang berbagai
karakteristik ekonomi dan masyarakat di negara sedang berkembang (NSB)
serta implikasi karakteristik tersebut untuk pembangunan ekonomi di
wilayah terkait. Kelompok kedua, sifatnya memberikan berbagai pilihan
kebijakan pembangunan yang dapat dilaksanakan untuk mempercepat
proses pembangunan di NSB.

2.2 PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN


Ekonomi Pembangunan adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi
yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi NSB dan mencari cara-
cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut
dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi (Arsyad, 1999). Selain itu
diartikan juga bahwa, Ilmu Ekonomi Pembangunan adalah ilmu yang
memperlajari pembangunan ekonomi (Hakim, 2002).
Jadi Ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari masalah-masalah pembangunan ekonomi di suatu negara.
Ekonomi pembangunan mencakup analisis terhadap berbagai macam faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, termasuk faktor ekonomi dan
non-ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, peran pemerintah dalam
pembangunan, dan aspek-aspek sosial dan politik. Tujuan utama dari
ekonomi pembangunan adalah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat dengan cara meningkatkan pendapatan per kapita, mengurangi
kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja.
Salah satu aspek penting dalam ekonomi pembangunan adalah
pembangunan sektor industri dan pertanian. Pengembangan sektor industri
bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produksi dan memperbaiki
efisiensi produksi, sedangkan pengembangan sektor pertanian bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan produksi
pangan untuk mengatasi masalah kelaparan. Selain itu, ekonomi

8
pembangunan juga mempelajari berbagai macam aspek terkait
pembangunan, seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Dalam ekonomi pembangunan, terdapat berbagai macam model
pembangunan yang dapat digunakan oleh suatu negara. Salah satu model
pembangunan yang populer adalah model pembangunan berbasis pasar,
yang mengandalkan kekuatan pasar sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi. Model ini menekankan pentingnya pasar dalam alokasi sumber
daya dan menghindari campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam
ekonomi. Namun, terdapat juga model pembangunan yang lebih
menekankan peran pemerintah dalam pembangunan, seperti model
pembangunan berbasis negara (Todaro, 2014).

2.3 PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia melalui perbaikan aspek ekonomi. Melalui
pembangunan, kemakmuran, taraf hidup, dan kesempatan kerja baru dapat
menjadi lebih baik, sehingga dapat mengatasi berbagai persoalan
pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan
ekonomi. Konvensionalnya, teori ekonomi pembangunan menekankan
bahwa faktor penduduk, modal (kapitalisme), dan kewirausahaan
merupakan faktor penting dalam pembangunan. Namun, dalam kajian
ekonomi Islam, pembangunan harus didasarkan pada prinsip tauhid dan
mengedepankan maqasid syariah sebagai nilai yang penting.
Menurut teori ekonomi pembangunan konvensional, faktor
penduduk, modal, dan kewirausahaan adalah kunci untuk mencapai
pembangunan ekonomi. Namun, dalam konteks kajian ekonomi Islam,
keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada faktor-
faktor tersebut, melainkan juga pada kepatuhan terhadap prinsip tauhid dan
pengedepankan maqasid syariah sebagai nilai yang penting. Hal ini akan
membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi, yaitu menciptakan
teori-teori ekonomi pembangunan yang lebih berkeadilan.

9
Dalam perspektif ekonomi Islam, pembangunan ekonomi harus
mencakup kepentingan masyarakat secara menyeluruh, termasuk dalam hal
peningkatan kesejahteraan sosial dan pemerataan pembangunan. Oleh
karena itu, nilai-nilai maqasid syariah seperti keseimbangan, kemanfaatan,
keadilan, dan kemaslahatan umum harus menjadi landasan bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Harahap, 2019).

2.4 PERTUMBUHAN, PEMBANGUNAN, DAN PERKEMBANGAN


EKONOMI
2.4.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan
suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang
ditunjukan oleh perubahan output nasional. Adanya perubahan
output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka
pendek.
Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di
kelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik
dan teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan
ekonomi klasik, analisis di dasarkan pada kepercayaan dan
efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini merupakan teori yang
dicetuskan oleh para ahli ekonom klasik antara lain Adam Smith,
David Ricardo.
Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah
teori ekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar
merupakan salah satu teori pertumbuhan ekonomi modern, teori ini
menekankan arti pentingnya pembentukan investasi bagi
pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi investasi maka akan semakin
baik perekonomian, investasi tidak hanya memiliki pengaruh
terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat
melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif
yang lebih panjang investasi akan menambah stok kapital.

10
2.4.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan
kapasitas produksi untuk mencapai penambahan output, yang
diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu
wilayah.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output
perkapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga
aspek, yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu
gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek
dinamis dari suatu perekonomian, yaitu bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke
waktu. Tekanannya ada pada perubahan atau perkembangan
itu sendiri.
Menurut Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi
kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut
dimungkinkan oleh adanya kamajuan atau penyesuaian
penyesuaian teknologi, intitusional dan ideologi terhadap
berbagai keadaan yang ada.
Perkembangan ekonomi mengandung arti yang lebih
luas serta mencakup perubahan pada susunan ekonomi
masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi pada
umunya didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk
suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh
perbaikan sistem kelembagaan.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang
berarti perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk
menaikkan pendapatan perkapita, kenaikan pendapatan

11
perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang dan
yang terakhir perbaikan sistem kelembagaan disegala bidang
(misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya).
Sistem ini bisa ditinjau dari dua aspek yaitu: aspek perbaikan
dibidang organisasi (institusi) dan perbaikan dibidang
regulasi baik legal formal maupun informal. Dalam hal Ini,
berarti pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha
tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam
rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan
demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemeritah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu
negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Dari berbagai teori pertumbuhan yang ada yakni teori Harold
Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh
Romer, bahwasanya terdapat tiga faktor atau komponen
utama dalam pertumbuhan ekonomi. Ketiganya adalah:
a. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau
jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah,
peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
b. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya
akan memperbanyak jumlah angkatan kerja.
c. Kemajuan teknologi Pembangunan daerah dilaksanakan
untuk mencapai tiga tujuan penting, yaitu mencapai
pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan
keberlanjutan (sustainability).
• Pertumbuhan (growth), tujuan yang pertama adalah
pertumbuhan ditentukan sampai dimana kelangkaan
sumber daya dapat terjadi atas sumber daya manusia,
peralatan, dan sumber daya alam dapat dialokasikan
secara maksimal dan dimanfaatkan untuk
meningkatkan kegiatan produktif.

12
• Pemerataan (equity), dalam hal ini mempunyai
implikasi dalam pencapaian pada tujuan yang ketiga,
sumber daya dapat berkelanjutan maka tidak boleh
terfokus hanya pada satu daerah saja sehingga
manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan dapat
dinikmati semua pihak dengan adanya pemerataan.
• Berkelanjutan (sustainability), sedangkan tujuan
berkelanjutan, pembangunan daerah harus memenuhi
syarat-syarat bahwa penggunaan sumber daya baik
yang ditransaksikan melalui sistem pasar maupun
diluar sistem pasar harus tidak melampaui kapasitas
kemampuan produksi. Pembangunan daerah dan
pembangunan sektoral perlu selalu dilaksanakan
dengan selaras, sehingga pembangunan sektoral yang
berlangsung didaerah-daerah, benar-benar dengan
potensi dan prioritas daerah. Untuk keseluruhan
pembangunan, daerah juga benar-benar merupakan
satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan
pertahanan keamanan didalam mewujudkan tujuan
nasional.
2.4.1.2 Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, kita dapat
menggunakan 2 konsep pendapatan nasional yaitu Gross
Domestic Product (GDP) atau Gross National Product
(GNP).
GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung
produksi atau pendapatan semua warga negara yang ada di
dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau warga
negara asing. Dalam bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai
Produk Domestik Bruto.
GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung
produksi atau pendapatan semua warga asli yang tinggal di

13
suatu negara maupun yang berada di luar negeri. Dalam
bahasa Indonesia, GNP disebut sebagai Produk Nasional
Bruto.
Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi,
kamu bisa memilih pendapatan nasional mana yang paling
tinggi diantara keduanya. Umumnya, negara berkembang
menggunakan GDP untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan GNP digunakan oleh negara-negara maju. Hal ini
selaras dengan pernyataan berikut:
a. Jika GDP lebih besar dari GNP, dapat dipastikan suatu
negara masih berada di tahap berkembang. Karena masih
menerima bantuan modal dari luar negeri.
b. Jika GNP lebih besar dari GDP, maka perekonomian
negara tersebut tergolong maju. Karena negara tadi
mampu menanamkan modalnya ke negara tetangga.

2.4.2 Pengertian Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah peningkatan GNP dan GDP
suatu negara, yang diiringi dengan perubahan kualitas hidup dan
pemerataan pendapatan masyarakat. Dari pengertian tersebut,
terlihat bahwa tujuan pembangunan ekonomi tak hanya
mementingkan jumlah pendapatan negara, tetapi juga fokus
terhadap kesejahteraan penduduk.
Contoh pembangunan ekonomi antara lain: pemerataan
akses pendidikan di daerah terpencil, perbaikan layanan kesehatan,
pembangunan jalan tol serta moda transportasi, dan aspek lain yang
berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.
2.4.2.1 Indikator Pembangunan Ekonomi
Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka
alias kuantitatif, maka pembangunan ekonomi mempunyai 3
indikator penting untuk mengukur keberhasilannya, yaitu

14
Indikator Moneter, Indikator Non Moneter, dan Indikator
Campuran.
1. Indikator Moneter
Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat
dari peningkatan pendapatan per kapita suatu negara.
Masih ingat cara menghitung pendapatan per kapita?
Kamu hanya perlu membagi jumlah pendapatan nasional
dengan jumlah penduduk di negara tersebut.
2. Indikator Non Moneter
Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi
terdiri dari tiga aspek, yaitu:
a. Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur
kinerja pemerintah dalam meningkatkan program
pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
b. Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang
meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun pada
waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada
periode waktu yang sama.
c. Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan
sistem pendidikan untuk mengenalkan kemampuan
baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga
100. Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa
sistem pendidikan di negara tersebut sudah berjalan
efektif.
3. Indikator Campuran
Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri
dari dua aspek, yaitu:
a. Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS
INTI)
Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS
INTI) adalah survei tahunan yang diselenggarakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat

15
kondisi sosial ekonomi masyarakat. SUSENAS
INTI merupakan data penting yang digunakan untuk
perencanaan, monitoring, dan evaluasi
pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah.
Dalam SUSENAS INTI, data yang
dikumpulkan antara lain; tingkat pendidikan,
kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja,
keluarga berencana, kriminalitas, perjalanan wisata,
dan akses ke media massa.
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah data
yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM
dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu usia,
pengetahuan, dan standar kelayakan hidup.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
mempunyai beberapa manfaat. Pertama, sebagai
alat ukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup penduduk. Kedua, untuk menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu negara.
Ketiga, IPM berguna untuk mengevaluasi kebijakan
pemerintah
2.4.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara
dipengaruhi oleh 7 faktor, yaitu Sumber Daya Manusia,
Sumber Daya Alam, IPTEK, Sistem Pemerintahan, Sosial
Budaya, Modal, dan Kondisi Politik.
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Perencanaan pembangunan ekonomi negara sangat
bergantung pada kualitas manusia. Karena, SDM
dibutuhkan untuk mengolah Sumber Daya Alam

16
menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. Supaya
menjadi SDM yang berkualitas, individu harus
mempunyai keahlian, rasa ingin tahu yang tinggi, selalu
berinovasi, dan bertanggung jawab. Perlu kamu ingat,
kualitas penduduk atau SDM yang baik menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
2. Sumber Daya Alam (SDA)
Tahukah kamu apa saja yang termasuk Sumber Daya
Alam (SDA)? Sumber Daya Alam meliputi tanah,
keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, hasil tambang,
dan hasil laut. Ketersediaan Sumber Daya Alam yang
melimpah mempermudah proses pembangunan
ekonomi. Kita sebagai Sumber Daya Manusia pun
memiliki peluang lebih besar untuk lebih produktif.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Jika Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
sudah ada, negara membutuhkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi untuk mengolahnya. Semakin canggih
teknologi yang dimiliki, maka semakin besar peluang
negara untuk maju. Melalui pemanfaatan IPTEK, negara
dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak,
cepat, mudah, dan memberikan manfaat bagi
kesejahteraan rakyat.
4. Sistem Pemerintahan
Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan. Negara yang menganut sistem liberalis,
memberi kebebasan pada penduduknya dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem
ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu Tradisional, Komando,
Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila yang
berlaku di Indonesia.

17
5. Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya berpengaruh terhadap proses
pembangunan. Nilai ini dapat menjadi faktor pendorong
atau penghambat. Contohnya, budaya gotong royong
yang dimiliki bangsa Indonesia atau etos kerja yang
menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Sebaliknya,
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tentu menjadi
lambannya proses pembangunan.
6. Modal
Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi
suatu negara. Modal dibutuhkan untuk mengolah bahan
baku, membeli peralatan, hingga mendirikan
infrastruktur. Modal bisa diperoleh dari pelaku usaha itu
sendiri, anggaran pemerintah, pihak swasta, atau
bantuan investor luar negeri. Semakin tinggi modal yang
dimiliki, semakin cepat pembangunan ekonomi
mencapai target.
7. Kondisi Politik
Politik dan pembangunan ekonomi tentunya saling
berhubungan. Jika kondisi politik di suatu negara sedang
tidak baik, seperti mengalami peperangan atau kudeta,
berpengaruh terhadap investor yang ingin menanamkan
modal di negara tersebut. Sebaliknya, stabilitas politik
akan mengundang investor untuk menanamkan modal
mereka.
2.4.3 Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi merupakan proses jangka panjang
di mana suatu negara atau perusahaan meningkatkan produksi
barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi yang
berkembang. Perkembangan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan ekonomi, yang merupakan proses meningkatkan
pendapatan total dan pendapatan per kapita suatu negara dengan

18
mempertimbangkan pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur
ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
ekonomi dapat dilihat untuk memahami proses ini secara lebih
mendalam.
2.4.3.1 Faktor-Faktor Perkembangan Ekonomi
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
Hal pertama yang mempengaruhi proses pertumbuhan
ekonomi ke arah pembangunan ekonomi adalah faktor
personal. Faktor personal ini mempunyai pengaruh
penting, terutama dalam proses pembangunan ekonomi.
Proses pembangunan ekonomi juga ditekankan pada
proses pembangunan selanjutnya. Dalam proses
pembangunan ini, cepat atau lambat tergantung pada
sumber daya manusia mana yang menjadi tujuan
pembangunan dan keterampilan mana yang cukup untuk
proses pembangunan ekonomi itu sendiri.
2. SDA (Sumber Daya Alam)
Selain sumber daya manusia, sumber daya alam atau
natural resources juga menjadi faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Mengapa?
Pasalnya, sebagian besar negara berkembang
menggantungkan pembangunan ekonomi negaranya
pada sumber daya alamnya sendiri. Namun jika negara
tersebut memiliki sumber daya alam yang baik, namun
tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas, tentunya tidak mudah mendapatkan hasil
produksi yang baik dari sumber daya alam tersebut.
3. IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek juga
merupakan faktor penting dalam perkembangan
teknologi. Melihat perkembangan teknologi yang tinggi,

19
perkembangannya juga semakin cepat. Hal ini tentu
mendukung pembangunan ekonomi.
4. Budaya
Ternyata budaya juga berpengaruh terhadap proses
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tugas faktor
budaya adalah membangkitkan dan mendorong
pembangunan dan pembangunan ekonomi. Faktor
budaya yang paling penting karena sikap kerja,
kecerdasan, ketekunan dan kejujuran.
5. Modal
Modal merupakan salah satu faktor penentu
pembangunan ekonomi. Pemerataan juga
berkesinambungan dengan sumber daya manusia. Modal
merupakan salah satu syarat terpenting dalam
pembangunan ekonomi. Karena modal ini meningkatkan
produktivitas kerja yang dilakukan nantinya.
2.4.3.2 Faktor-faktor Penghambat Perkembangan Ekonomi
1. KKN
Korupsi dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi suatu negara sehingga dapat
menimbulkan kekacauan yang tidak terkendali dalam
sektor ekonomi.
2. Inflansi
Seperti korupsi, inflasi juga dapat menurunkan tingkat
kepercayaan konsumen karena masyarakat akan
cenderung mengurangi pengeluaran mereka. Hal ini
disebabkan karena mereka akan lebih berhati-hati dalam
membeli barang dan khawatir terjadi kenaikan harga
yang signifikan.
3. Suku Bunga yang Tinggi
Suku bunga yang tinggi dapat memengaruhi minat para
pengusaha untuk berinvestasi, sehingga dapat

20
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi, terutama pada negara-negara berkembang.
4. Kenaikan harga BBM
Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi karena dapat menimbulkan efek multipel pada
seluruh sektor ekonomi secara nasional. Kenaikan harga
BBM dapat berdampak pada banyak hal dan dampaknya
harus dipertimbangkan secara menyeluruh.
5. Tingkat keamanan
Untuk memastikan kemajuan ekonomi yang lancar,
penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung, karena hal ini juga berdampak pada
kestabilan dan kekuatan kondisi ekonomi. Oleh karena
itu, menjaga stabilitas di bidang politik dan keamanan
sangat penting (Sukirno, 2006).

21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
kegiatan ekonomi yang menghasilkan peningkatan barang dan jasa
yang diproduksi oleh masyarakat, serta peningkatan kemakmuran
masyarakat. Kemiskinan merupakan masalah yang klasik dan belum
sepenuhnya terselesaikan terutama di negara-negara berkembang.
Pembentukan modal adalah salah satu faktor penting dalam ekonomi
pembangunan. Pengarahan tabungan memiliki peranan yang sangat
penting dalam pembangunan ekonomi.
3.1.2 Ekonomi Pembangunan adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi
yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi NSB dan
mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar
negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat
lagi (Arsyad, 1999).
3.1.3 Pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia melalui perbaikan aspek ekonomi. Melalui
pembangunan, kemakmuran, taraf hidup, dan kesempatan kerja baru
dapat menjadi lebih baik, sehingga dapat mengatasi berbagai
persoalan pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, dan
kesenjangan ekonomi.
3.1.4 Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan dalam suatu perekonomian. Pembangunan ekonomi
adalah peningkatan GNP dan GDP suatu negara, yang diiringi
dengan perubahan kualitas hidup dan pemerataan pendapatan
masyarakat. Perkembangan ekonomi merupakan proses jangka
panjang di mana suatu negara atau perusahaan meningkatkan
produksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi
yang berkembang.

22
3.2 SARAN
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia maka
pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek pemerataan distribusi
pendapatan terhadap masyarakat, menekan laju pertumbuhan penduduk,
mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan investasi, mengurangi
tingkat konsumsi masyarakat, meminimalisir pengeluaran negara,
menstabilkan tingkat suku bunga, mengurangi tingkat inflasi, serta
menguatkan nilai tukar.

23
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi


Daerah. BPFE. Yogyakarta.
Hakim. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Ekonisia.
Harahap, I. (2019). Ekonomi pembangunan: pendekatan transdisipliner.
Jorgenson, Dale W., and Barbara M. Fraumeni. 1992. Capital Formation and
Economic Growth. MIT Press.
Kuncoro, M. (2000). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan.
Yogyakarta: BPFE UGM.
McKinnon, R. I. (1973). Money and Capital in Economic Development. Brookings
Institution Press.
Nanda, S. and Team, R.T. (2022) Penjelasan Lengkap Perbedaan Pertumbuhan
& Perkembangan ekonomi, Blog Brain Academy.
Salsabila Nanda. 2014. [Online] https://www.brainacademy.id/blog/pertumbuhan-
dan-perkembangan-ekonomi, Diakses pada tanggal 3 Maret 2023.
Smith, Adam. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations. London: W. Strahan and T. Cadell.
Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage of Nations. Harvard Business
Review Press.
Ricardo, David. (1817). Principles of Political Economy and Taxation. London:
John Murray.
Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford University Press.
Sharp, G., Haggard, S., & Ryan, P. (2000). Economic Decline and Political Change
in North Korea. Asian Survey, 40(5), 764-781.
Soegijoko, K. (2001). Pembangunan Ekonomi dan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 2(2), 85-94.
Solow, R. M. (1956). A contribution to the theory of economic growth. The
quarterly journal of economics, 70(1), 65-94.
Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kencana
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2014). Economic Development (12th ed.). Pearson
Education Limited.

24
Todaro, Michael P., and Stephen C. Smith. 2011. Economic Development.
Addison-Wesley Publishing Company.

25
LAMPIRAN

Susunan Pembagian Tugas

No. Absen / NIM Nama Tugas


1 / 2107511207 Marcelino Alexius ➢ Menyusun Powerpoint
Jeramun
2 / 2107511279 I Gusti Ngurah Bagus ➢ Menyusun Powerpoint
Krisna Putra Pratama
3 / 2207511001 Feroza Saskia Ilmi ➢ Mencari materi
pemgertian
pembangunan ekonomi
4 / 2207511006 Komang Sayu Hartayu ➢ Menyusun paper
➢ Menyusun Powerpoint
➢ Mencari materi Ruang
lingkup ekonomi
pembangunan.
➢ Mencari materi
Pengertian ekonomi
pembangunan
➢ Mencari materi
Pengertian pembangunan
ekonomi.
5 / 2207511007 Olivia Damayanti Girsang ➢ Mencari materi
Pembangunan,
pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi.

26

Anda mungkin juga menyukai