Anda di halaman 1dari 29

Makalah

Penyebab Aktif Kesejahteraan Versus Penyebab


Fundamental Kesejahteraan

Dosen Pengampu:
Dewi Andriani SE., MM.

Oleh:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS BISNIS, HUKUM DAN ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji syukur bagi Allah atas ridho-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Makroekonomi.

Penulis memahami tanpa bantuan, doa, dan bimbingan dari semua orang akan
sangat sulit untuk menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kontribusi
kepada:

1. Ibu Dewi Andriani SE., MM,, selaku dosen Mata Kuliah;

2. Orang tua, saudara dan teman-teman saya yang selalu membantu ketika
menghadapi kesulitan;

3. Serta kepada semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu
per satu semoga Allah membalas kebaikannya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Sidoarjo, 16 Desember 2020

Penulis,

________________

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB 1............................................................................................................................. iv

PENDAHULUAN........................................................................................................... iv

1.1 Latar Belakang................................................................................................................. iv


1.2 Rumusan masalah............................................................................................................ v
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................. v
1.4 Manfaat................................................................................................................................ v

BAB 2............................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 1
2.1 Definisi................................................................................................................................. 1
2.1.1 Penyebab Aktif Kesejahteraan........................................................................1
2.1.2 Faktor Tinggi Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat...........................1
2.2 Penyebab Fundamental................................................................................................ 2
2.2.1 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Menurun....................................3
2.2.2 Faktor-Faktor Fundamental............................................................................. 4
2.3 Lembaga dan Pembangunan Ekonomi...................................................................5
2.3.1 Fungsi Lembaga.................................................................................................... 5
2.3.2 Faktor Lembaga.................................................................................................... 5
2.3.3 Contoh Lembaga................................................................................................... 6
2.3.4 Pembangunan Ekonomi..................................................................................... 6
2.4 Bagaimana Lembaga Ekonomi Mempengaruhi Dampak Ekonomi.............8
2.5 Sistem Ekonomi Ekstraktif.......................................................................................... 8
2.5.1 Fungsi Sitem Ekonomi Ekstraktif...................................................................8
2.5.2 Contoh Sistem Ekonomi Ekstraktif...............................................................8
2.6 Lembaga Ekonomi Inklusif dan Revolusi...............................................................9
2.6.1 Pertumbuhan Ekonomi...................................................................................... 9
2.6.2 Kesempatan Kerja.............................................................................................. 11
2.6.3 Infakstruktur Ekonomi.................................................................................... 12
2.6.4 Ketimpangan........................................................................................................ 13
2.6.5 Kemiskinan........................................................................................................... 15
2.6.6 Kapabilitas Manusia.......................................................................................... 16
2.6.7 Revolusi Industri................................................................................................ 18
2.7 Apakah Bantuan Asing Menjadi Solusi Kemiskinan Dunia..........................19
2.7.1 Macam Macam Motif Bantuan......................................................................19

BAB 3....................................................................................................................22
PENUTUP.........................................................................................................22
3.1 Kesimpulan...................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 23

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep kesejahteraan dikembangkan menjadi lebih luas
dibandingan sekedar mengukur aspek pendapatan nominal.
Kesejahteraan adalah standard living, wellbeing, welfare, dan
quality of life. Brudeseth (2015) menyatakan kesejahteraan
sebagai kualitas kepuasan hidup yang bertujuan untuk mengukur
posisi anggota masyarakat dalam membangun keseimbangan
hidup mencakup antara lain, (a) kesejahteraan materi, (b)
kesejahteraan bermasyarakat, (c) kesejahteraan emosi, (d)
keamanan.

Kajian organisasi ekonomi dalam keluarga menggunakan


permintaan terhadap barang strategis sebagai indikator
kesejahteraan. Ukuran lainnya kesejahteraan adalah proporsi
pengeluaran untuk pangan. Kesejahteraan merupakan
pencerminan dari kualitas hidup manusia (quality of human life),
yaitu suatu keadaan ketika terpenuhinya kebutuhan dasar serta
terealisasikannya nilai-nilai hidup. Istilah kesehatan sosial
keluarga dan kesejahteraan sosial keluarga bagi keluarga yang
dapat melahirkan individu dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang baik.

Pengertian kesejahteraan sosial merupakan sistem suatu


bangsa tentang manfaat dan jasa untuk membantu masyarakat
guna memperoleh kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan yang penting bagi kelangsungan masyarakat tersebut.
Seseorang yang mempunyai kekurangan kemampuan mungkin
memiliki kesejahteraan yang rendah, kurangnya kemampuan
dapat berarti kurang mampu untuk mencapai fungsi tertentu
sehingga kurang sejahtera.

Terdapat beragam pengertian mengenai kesejahteraan,


karena lebih bersifat subjektif dimana setiap orang dengan
pedoman, tujuan dan cara hidupnya yang berbeda-beda akan
memberikan nilai-nilai yang berbeda pula tentang kesejahteraan
dan faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan.

v
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah tersebut maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
yang diteliti yaitu:

1. Bagaimana penjelasan tentang penyebab aktif kesejahteraan?

2. Faktor apa saja yg mempengaruhi kesejahteraan?

3. Apa yang dimaksud Sistem Ekonomi Ekstaktif?

4. Apa yang dimaksud Ekonomi Inklusif dan Revolusi?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makala ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada


mata kuliah makro dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang
telah diberikan.
Selain itu tugas ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai
Penyebab Aktif Kesejahteraan versus Penyebab Fundamental
Kesejahteraan dan menganalisis suatu masalah yang berkaitan dengan
kesejahteraan.

1.4 Manfaat

Dengan adanya makala ini dari latar belakang,perumusan


masalah, tujuan penelitian maka banyak sekali manfaat yang diperoleh
yaitu:

1. penerapan media dalam pembelajaran dapat memfasilitasi siswa


dalam belajar dan mempelajari materi dengan mudah dan
bermakna.

2. Dapat menambah referensi ilmu mengenai penyebab aktif dan


fundamental kesejahteraan.

3. diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar tentang materi ini.

vi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
2.1.1 Penyebab Aktif Kesejahteraan
Kesejahteraan masyarakat adalah salah satu tujuan sustainable development
goals (SDG) dan merupakan cerminan dari keberhasilan pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah. Kesejahteraan ekonomi merupakan cabang ilmu
ekonomi yang menggunakan teknik ekonomi mikro untuk menentukan secara
serempak efisiensi alokasi dari ekonomi makro dan akibat distribusi pendapatan
yang saling berhubungan. Ekonomi memiliki tugas untuk memberi prinsip
yang rasional bagi bisnis sebagai kegiatan ekonomi, sehingga kegiatan
ekonomi tersebut tidak
hanya mengarah diri pada kebutuhan hidup manusia perorang dan jangka
pendek, akan tetapi juga memberi surplus bagi kesejahteraan banyak orang
dalam negara. Dalam kegiatan pasar akan banyak mempengaruhi optimal atau
tidaknya kegiatan ekonomi tersebut. Kompetisi dalam pasar juga bisa
menimbulkan dampak negatif untuk terwujudnya ekonomi kesejahteraan.
Dimana kompetisi pasar membuat konteks social yang harus diperhatikan
dalam pencapaian ekonomi kesejahteraan menjadi lebih sulit tercapai.
(Https://penyebab aktif kesejahteraan//google.com)

2.1.2 Faktor Tinggi Rendahya Kesejahteraan Masyarakat

Ada pula beberapa faktor yang dapat melihat tinggi rendahnya kesejahteraan
masyarakat yaitu :
1. Faktor pendidikan
2. Faktor kesehatan
3. Kemampuan daya beli

 Faktor pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan


manusia. pendidikan juga merupakan sarana sosial untuk mencapai
tujuan sosial, yang dapat berguna untuk menjamin kelangsungan hidup
seseorang. Pendidikan juga menjadi salah satu indikator dalam
mengukur kesejahteraan masyarakat. Suatu masyarakat dengan tingkat

1
pendidikan yang tinggi diharapkan juga memiliki kualitas hidup yang
tinggi sehingga kesejahteraan dapat tercapai.

 Faktor kesehatan

Kesejahteraan masyarakat tidak saja dilihat dari tingkat pendidikan


tetapi juga dilihat dari tingkat kesehatan. Seseorang yang
berpendidikan tinggi tidak akan bermanfaat apabila tidak sehat,
begitupun sebaliknya seseorang yang sehat belum tentu sejahtera jika
tidak berpendidikan. Berkualitas atau tidaknya kesehatan seseorang
sangat tergantung dari kemampuan seseorang untuk menjangkau
layanan kesehatan. Untuk menjangkau layanan kesehatan diperlukan
biaya yang cukup. Besar kecilnya biaya sangat bergantung dari jumlah
pengeluaran. Semakin besar jumlah pengeluaran untuk kesehatan,
semakin baik pula derajat kesehatan seseorang sehingga berdampak
pada kesejahteraan. Semakin kecil jumlah pengeluaran untuk
kesehatan, semakin rendah pula derajat kesehatan seseorang yang akan
berdampak pada menurunnya kesejahteraan.

 Kemampuan daya beli

Kemampuan daya beli saling berkaitan dengan 2 faktor pertama yaitu


pendidikan dan kesehatan dimana jiga seseorang mendapatkan
pendidikan yang tinggi dan kesehatan yang bagus maka tingkat
kesejahteraan nya pun akan tinggi yang dimana itu menjadikannya
punya daya beli yang tinggi pula setara dengan kemampuannya.

https://www.neliti.com/id/publications/267840/pengaruh-tingkat-kesehatan-
terhadap-tingkat-kesejahteraan-masyarakat-di-kelurah

2
2.2 Penyebab Fundamental
Fundamental (ekonomi) dalam pengertian ekonomi terdapat dua dasar
dalil kesejahteraan ekonomi, pertama menyatakan bahwa setiap kompetitif yang
berdasarkan keseimbangan atau keseimbangan Walrasian mengarah ke efisien
Pareto dalam alokasi sumberdaya, Kedua berkaitan dengan intervensi negara, setiap
alokasi efisien yang dapat berkelanjutan dengan keseimbangan kompetitif. walau
tampak terlihat simetri dari dua dalil sebenarnya dalil pertama jauh lebih umum
dibandingkan dengan dalil yang kedua lebih lemah dan memerlukan asumsi lebih
jauh.
https://id.wikipedia.org/wiki/Fundamental_(ekonomi)

2.2.1 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Menurun


Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menjabarkan Ada
empat indikator yang bisa dijadikan landasan bahwa kesejahteraan masyarakat
Indonesia mengalami penurunan.
1) Terjadi perlambatan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dari semula di
level 5,7 persen pada Semester I 2014 menjadi 4,7 persen pada semester 1 2015.
2) Indikator kedua adalah, tingginya tingkat Inflasi terutama untuk kelompok
makanan. Angka inflasi untuk kelompok bahan makanan bisa menjadi gambaran
bahwa terjadi kenaikan harga-harga bahan makanan. Hal tersebut membuat tingkat
kesejahteraan masyarakat juga mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), inflasi untuk kelompok makan pada Juli 2015 mencapai 8,8
persen
3) Gagalnya kebijakan dan program pemerintah dalam menjaga daya beli
masyarakat akibat ditundanya atau dihilangkannya program sosial seperti beras
untuk masyarakat kurang mampu atau sering disebut dengan beras miskin (raskin)
dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
4) Lemahnya langkah pemerintah dalam mengantisipasi dampak dari kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan dilepasnya harga BBM, gas dan listrik, ke
dalam mekanisme pasar juga menjadi indikator yang membuat kesejahteraan
masyarakat mengalami penuruna

3
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2300477/ini-penyebab-kesejahteraan-
masyarakat-indonesia-turun

2.2.2 Faktor – Faktor Fundamental


Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:
1) Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi
pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara
pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar.
2) Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental.
Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh
pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku
bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental
ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga memengaruhi nilai mata uang.
3) Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap
nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat
membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang
terdapat dalam kawasan yang sama.
4) Faktor ekonomi: indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat
dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu
sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis
fundamental, yaitu:
• Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI)
• Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI)
• Neraca pembayaran atau balance of payment
• Tingkat pengangguran
• Kurs valuta asing
• PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor
publik
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_fundamental

4
2.3 Lembaga dan Pembangunan Ekonomi

Pada dasarnya peran suatu kelembagaan sangat diperlukan dalam


proses kegiatan pembangunan untuk meningkatkan segala infrastruktur
demi mensejahterakan kehidupan masyarakat. Kelembagaan merupakan
suatu hubungan manusia yang dibentuk melalui struktur kelompok
dalam masyarakat yang dibentuk untuk mengatur suatu organisasi
dengan tujuan yang sama dan dibatasi oleh norma – norma serta kode
etik demi mensukseskan awal dari terbentuknya kelembagaan tersebut.

2.3.1 Fungsi Lembaga

Fungsi utama lembaga ekonomi ada dua yaitu:


1. Mengatur masalah hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan
produktivitas ekonomi semaksimal mungkin.
2. Mengatur masalah distribusi serta konsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan
bagi kelangsungan hidup manusia.

selain fungsi utama lembaga ekonomi juga memililki fungsi tersembunyi , seperti:
1. Munculnya lembaga ekonomi merusak kebudayaan tradisional. Pola kehidupan
yang telah mapan mendadak mengalami perubahan akibat perkembangan industri
yang semakin masif.
2. Meningkatnya kegiatan ekonomi dan perubahan pola produksi menyebabkan
timbulnya kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan terjadi akibat eksploitasi
berlebihan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi.

2.3.2 Faktor Lembaga

Faktor – Faktor utama lembaga ekonomi ada 4 yaitu:


1. Gathering (pengumpulan), merupakan proses pengumpulan sumber daya alam
dari lingkungannya.
2. Production (produksi), yaitu proses merubah sumber daya alam menjadi barang –
barang tertentu sehingga bisa digunakan oleh subsistem lainnya.
3. Distributing(distribusi), adalah proses pembagian barang yang sudah jadi kepada
subsistem – subsistem lainnya.
4. Servising atau jasa, merupakan organisasi dari elemen-elemen ekonomi yang
tidak termasuk dalam proses produksi, akan tetapi kehadirannya diperlukan untuk
menunjang proses ekonomi lainnya.

5
2.3.3 Contoh Lembaga

1. Lembaga keluarga

Seperti kantor urusan keluarga (KUA) lembaga ini berfungsi memberi


perlindungan pada anggotanya, rasa kasih sayang, melanjutkan
keturunan,dan sosialisasi nilai

2. Lembaga politik

Seperti DPR, DPD, MPR, dan lain- lain. Lembaga ini menangani
bagaimana distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Secara spesifik, lembaga
ini juga berperan dalam menentukan proses pengambilan keputusan.

3. Lembaga ekonomi

Seperti BUMN dan BUMS. Lembaga ini menangani bagaimana permintaan


dan penawaran diciptakan serta dapat bekerja. Lembaga ini memastikan
kebutuhan manusia terpenuhi.

4. Lembaga pendidikan

Seperti kemendikbud. Lembaga ini fokus pada pengembangan kapasitas,


skill dan pengetahuan manusia. Peran lembaga ini dapat dikatakan bekerja
paling awal. Ketika individu atau siswa sudah memasuki fase yang
dinamakan sekolah. Peran lembaga pendidikan sangat sentral karena ikut
membantu membentuk karakter individu.

5. Lembaga agama

Seperti MUI dan PGI (persatuan Gereja- gereja indonesia). Lembaga ini
mengakomodir sistem keyakinan individu. Tidak hanya itu, prefensi nilai
dan norma masyarakat juga bisa dpengaruhi oleh lembaga ini. Lembaga
agama ikut memproteksi keyakinan yang dianut individu.

2.3.4 Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara . pembangunan ekonomi tak
dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.

6
• Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu
tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh,
manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa harus melalui tahapan –
tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap- tahap
perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan oembangunan


ekonomi yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor ekonomi dan faktor
nonekonomi.
1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan


ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya modal, dan keahlian kewirausahaan.

 Sumber daya manusia menentukan keberhasilan pembangunan


nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk.

 Sumber daya modal sangat membutuhkan manusia untuk mengolah


bahan mentah tersebut. Pembetukan modal dan investasi ditujukan
untuk menggali dan mengolah kekayaan.

2. Faktor nonekonomi

Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada dimasyarakat,


keadaan politik,kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

• Pertumbuhan ekonomi
1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
3. Tidak memperhatikan pertambahan poenduduk.
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

•Pembangunan ekonomi
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk
usaha meningkatkan produk per kapita.
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya.
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Pembangunan ekonomi selalu sibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.

7
2.4 Bagaimana Lembaga Ekonomi Mempengaruhi Dampak
Ekonomi

Pengaruh penting kelembagaan dalam ekonomi adalah sebagai sarana untuk


menurunkan ketidak pastian atau mengubahnya menjadi resiko. Turunnya ketidak-
pastian membuat biaya transaksi menjadi lebih rendah, sehingga transaksi pasar atau
perdagangan akan meningkat. Sebagaimana telah dipahami bersama bahwa
perdagangan memberikan keuntungan bagi pelakunya, karena memungkinkan
mereka untuk spesialisasi. Spesialisasi akan meningkatkan produktivitas, dan pada
akhirnya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat dan aktivitas ekonomi.
Pengaruh lembaga terhadap perekonomian tersebut terkait dengan kondisi pasar
yang ada. Jika kondisi pasar sudah terbuka dan terintegrasi, maka pengaruh
kelembagaan dalam mendorong perekonomian menjadi lebih besar.
Jadi perlu diperhatikan mengenai pembangunan lembaga yang dapat mendukung
berkembangnya pasar. Perubahan dalam kondisi dan lingkungan masyakat yang
terus terjadi, mengakibatkan kelembagaannya yang mengatur interaksi masyarakat
juga berubah. Perubahan ini bisa terjadi secara alami ataupun melalui intervensi
pemerintah.
Pembangunan lembaga bisa terdiri dari pemerintah, pelaku usaha, dan anggota
komunitas. Hukum atau undang-undang, agensi penegakannya adalah lembaga
publik yang dibangun pemerintah. Lembaga keuangan, norma warisan tanah,
hubungan antar anggota komunitas adalah lembaga swasta yang dibangun pelaku
usaha, dan anggota komunitas .
http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/Ekbisi/article/download/340/317

2.5 Sistem Ekonomi Ekstraktif


Pengertian dan definisi ekstraktif adalah semua jenis usaha atau kegiatan
perekonomian yang mengambil bahan baku dari alam dilanjutkan dengan
pengolahan.
Sistem ekonomi ekstraktif merupakan juga sebuah sistem yang sangat peduli pada
keuntungan maksimal perusahaan dengan mengambil sebanyak mungkin sumber
daya alam yang tersedia, tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat yang berada
di sekitar sumber-sumber daya ekonomi yang diambil.

2.5.1 Fungsi Sistem Ekonomi Ekstraktif


Fungsi dan tujuan yang pertama dari penerapan sistem ekonomi ini adalah
dapat mengolah kekayaan alam menjadi suatu produk yang bermanfaat.
Pengolahan tersebut berhubungan dengan kegiatan usaha perekonomian, sehingga
bisa dikatakan sebagai sistem ekonomi ekstraktif.
Selain dapat mengolah kekayaan alam, fungsi dari sistem ekstraktif ini adalah dapat
membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pengangguran.

Karena dengan mengolah kekayaan alam, membutuhkan sumber daya manusia


(SDM) yang melakukannya.

8
Ada beberapa jenis SDM yang dibutuhkan dalam pemanfaatan perekonomian
ekstraktif ini, diantaranya adalah yang mengolah dan menyebarluaskan.

Dengan memanfaatkan kekayaan alam, sudah pasti bisa menambah keuntungan.


Ini juga merupakan fungsi dari sistem ekonomi ekstraktif yang diterapkan, setiap
perusahaan atau bidang industri yang menjalani pasti mendapatkan keuntungan
yang besar.
Pada dasarnya kegiatan perekonomian memang bertujuan mencari keuntungan
semaksimal mungkin, dan pada ekonomi ekstraktif ini tidak hanya mencari
keuntungan tapi bisa memanfaatkan sesuatu yang masih alami.

Pengolahan alam yang berhasil dijadikan sebuah produk bermanfaat, juga bisa
memberikan alternatif untuk kebutuhan manusia. Beberapa kebutuhan yang bisa
disubstitusi, dan diganti dengan ekonomi ekstraktif ini.

2.5.2 Contoh sistem Ekstaktif

Ekonomi ekstraktif ini yang diterapkan pada sebuah bidang usaha, antara lain
seperti :
Bidang usaha nelayan yang mengambil ikan langsung dari laut, pertambangan yang
langsung mengambil hasil bumi dari tanah, petani garam yang mengambil garam
langsung dari laut ataupun perusahaan semen yang mengambil batu kapur dari alam.
Sedangkan, untuk bidang pertambangan yang mendapatkan sesuatu dari alam
berupa hasil tambang memiliki beberapa fungsi antara lain mendukung dan
menumbuhkembangkan kemampuan nasional, meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat lokal.
Serta dapat menjamin manfaat pertambangan dan menjamin tersedianya mineral dan
batu bara sebagai bahan baku dan sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri.

2.6 Lembaga Ekonomi Inklusif dan Revolusi


Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif merupakan alat untuk mengukur dan
memantau sejauh mana tingkat inklusivitas pembangunan Indonesia baik pada level
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif mengukur inklusivitas pembangunan di
Indonesia melalui aspek pertumbuhan ekonomi, ketimpangan dan kemiskinan, serta
akses dan kesempatan. Angka indeks terdiri dari 3 Pilar dan 8 Sub-pilar serta 21
indikator pembentuk indeks pembangunan ekonomi inklusif.

2.6.1 Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu syarat mutlak
sebuah pembangunan ekonomi yang inklusif. Pertumbuhan ekonomi
menggambarkan aktivitas ekonomi ataupun pemenuhan kebutuhan sehari-hari di
masyarakat.

9
Indikator:
Pertumbuhan PDRB riil per kapita

Share manufaktur terhadap PDRB

Rasio Kredit Perbankan terhadap PDRB Nominal

1. Pertumbuhan PDRB riil per kapita


Konsep dan definisi
Pertumbuhan PDB/PDRB riil per kapita merupakan suatu ukuran pertumbuhan
ekonomi individu secara rata-rata di suatu wilayah. Semakin tinggi sebuah
pertumbuhan ekonomi, semakin baik kesejahteraan individu. Angka tersebut
didapatkan dari nilai PDB/PDRB atas dasar harga konstan dibagi dengan jumlah
penduduk dalam suatu wilayah per periode tertentu untuk menunjukkan nilai
PDB/PDRB per satu orang penduduk secara riil (terkoreksi dengan angka
inflasi) yang dinyatakan dalam persen.

Metode Perhitungan:

2. Share manufaktur terhadap PDRB


Konsep dan Definisi
Share (besaran) sektor manufaktur terhadap PDB/PDRB adalah persentase porsi
sektor manufaktur terhadap keseluruhan PDB/PDRB. Industri Manufaktur
adalah suatu kegiatan ekonomi yang terkait dengan mengubah suatu barang
dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang
jadi/setengah jadi; dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang
lebih tinggi nilainya; dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk
dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).

Metode Perhitungan:

3. Rasio Kredit Perbankan terhadap PDRB Nominal


Konsep dan Definisi
Rasio kredit perbankan terhadap PDB/PDRB dihitung dari total kredit terhadap
total PDRB yang menunjukkan perbandingan antara total pemberian kredit

10
terhadap produktivitas ekonomi. Rasio tersebut menilai seberapa besar angka
pinjaman (kredit) atas total produksi di sebuah perekonomian.

Metode Perhitungan:

2.6.1 Kesempatan Kerja


Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian tidak lepas dari
demografi ketenagakerjaan di suatu wilayah. Semakin luas
kesempatan kerja suatu wilayah, pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi akan semakin meningkat. Kesempatan kerja yang luas
secara langsung meningkatkan tingkat produktivitas dan
berpengaruh pada tingkat pembangunan ekonomi

Indikator:
 Tingkat kesempatan kerja

 Persentase Penduduk Bekerja Penuh

 Persentase Tenaga Kerja dengan Tingkat Pendidikan Menengah ke Atas

1.Tingkat kesempatan kerja

Konsep dan Definisi


Tingkat kesempatan kerja (TKK) menggambarkan peluang seorang individu
yang termasuk dalam angkatan kerja untuk bisa terserap dalam pasar kerja
atau dapat bekerja. Semakin besar angka TKK, semakin baik pula kondisi
ketenagakerjaan dalam suatu wilayah.

Metode Perhitungan:

2. Persentase Penduduk Bekerja Penuh

Konsep dan Definisi


Penduduk bekerja penuh adalah pekerja yang jumlah jam kerjanya dalam
seminggu adalah lebih dari atau sama dengan 35 jam (≥35 jam). Pekerja
penuh menunjukkan pekerjaan yang relatif lebih stabil serta memberikan

11
paket tunjangan yang lebih baik bagi individu. Maka dengan jumlah jam
kerja penuh, seseorang relatif lebih dapat menjamin penghidupannya untuk
menjadi sejahtera. Penduduk dengan jam kerja ≥35 jam juga sering disebut
dengan istilah pekerja formal

Metode hitung:

2.6.2 Infakstruktur Ekonomi


Infrastruktur ekonomi mengukur seberapa jauh pertumbuhan
ekonomi sudah dapat diakses masyarakat luas. Pertumbuhan ekonomi tidak
hanya berpaku pada tingginya angka pendapatan, namun juga perlu
memperhatikan infrastruktur sebagai daya dukung untuk memperlancar
pencapaian target pertumbuhan. Infrastruktur yang dimaksud adalah perangkat
dukungan yang dapat memperluas akses bagi masyarakat untuk mendapatkan
manfaat dari tingginya pertumbuhan ekonomi.

Indikator:
 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik/PLN

 Persentase Penduduk yang Memiliki Telepon Genggam

 Persentase Jalan dengan Kondisi Baik dan Sedang

1. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik/PLN


Konsep dan Definisi
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik/PLN adalah persentase
rumah tangga yang di rumahnya sudah tersedia jaringan atau dapat mengakses
listrik/PLN terhadap total rumah tangga secara keseluruhan. Istilah lainnya
disebut juga sebagai tingkat elektrifikasi. Tingkat elektrifikasi ini
menggambarkan perluasan akses dan manfaat ekonomi karena pembangunan
ekonomi dimulai dengan ketersediaan infrastruktur listrik. Aktivitas ekonomi
berjalan cepat jika ketersediaan listrik sudah merata untuk semua masyarakat.

12
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Telepon Genggam
Konsep dan Definisi
Persentase penduduk yang memiliki telepon genggam adalah persentase
penduduk yang memiliki atau menguasai telepon seluler. Indikator ini
menunjukkan kecakapan individu dalam menggunakan telepon seluler atau
perangkat telekomunikasi elektronik. Penggunaan telepon seluler menjadi
sarana pendukung pemerataan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

2.6.3 Ketimpangan
Karena pembangunan ekonomi inklusif harus memastikan adanya
pemerataan ekonomi ke seluruh lapisan masyarakat, ketimpangan dari sisi
pendapatan, gender, maupun wilayah harus dihapuskan.

Indikator:

 Rasio Pendapatan Gini

 Sumbangan Pendapatan Perempuan

 Rasio Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Desa dan Kota

1. Rasio Pendapatan Gini


Konsep dan Definisi

Rasio Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan


pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 -1
Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan
yang sempurna atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama rata,
dan bernilai 1 saat 1 individu memiliki seluruh pendapatan sedangkan
sisa penduduk tidak memiliki apa-apa (ketimpangan sempurna). Rasio
Gini atau juga disebut koefisien Gini didasarkan pada pengukuran luas
kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi dari variabel pendapatan dengan distribusi
kumulatif penduduk. Nilai rasio Gini yang tinggi menggambarkan
ketimpangan ekonomi yang juga tinggi.
13
Metode Hitung:

GR : Koefisien Gini (Gini Ratio)

Pi : frekuensi penduduk dalam kelas pengeluaran ke-i

Fi : frekuensi kumulatif dari total pengeluaran dalam kelas


pengeluaran ke-i Fi-1: frekuensi kumulatif dari total pengeluaran
dalam kelas pengeluaran ke (i- 1)

2. Sumbangan Pendapatan Perempuan


Konsep dan Definisi

Sumbangan pendapatan perempuan merupakan sebuah indikator yang


menggambarkan seberapa besar diskriminasi upah yang terjadi antara
laki-laki dan perempuan. Sumbangan pendapatan perempuan dihitung
dari proporsi angkatan kerja perempuan dikalikan rasio upah perempuan
terhadap rata-rata upah. Semakin tinggi nilai sumbangan pendapatan
perempuan, semakin baik dan merata sebuah perekonomian.

Di mana X : Sumbangan pendapatan perempuan

Rasio Wf : Rasio upah perempuan terhadap rata-rata upah (W)

AKf : Proporsi angkatan kerja perempuan

Di mana
W : Rata-rata upah
Wf : Rasio upah perempuan terhadap upah laki-laki nonpertanian.

14
Dan Rata-rata Upah didapatkan dari:

Di mana

AKm : Proporsi angkatan kerja laki-laki

Wm : Rasio upah laki-laki terhadap upah laki-laki nonpertanian (bernilai 1)

3. Rasio Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Desa dan Kota


Konsep dan Definisi

Rasio rata-rata pengeluaran rumah tangga desa terhadap kota menunjukkan


perbandingan rata-rata pengeluaran rumah tangga pedesaan terhadap rumah
tangga perkotaan. Rasio ini juga menggambarkan disparitas antara wilayah
pedesaan dan perkotaan. Angka rasio yang semakin tinggi menunjukkan
tingkat pemerataan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.

Metode hitung:

2.6.4 Kemiskinan
Pengentasan kemiskinan merupakan syarat cukup pembangunan
ekonomi yang inklusif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang disertai
angka kemiskinan yang tinggi membuat pertumbuhan itu sendiri tidak
berkelanjutan.

Indikator:
 Persentase Penduduk Miskin

 Rata-rata Konsumsi Protein per kapita per hari

15
1. Persentase Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin merupakan jumlah orang yang hidup di bawah
garis kemiskinan. Sementara penduduk miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan. Sementara itu garis kemiskinan merupakan batas pendapatan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal kalori yang diperlukan
tubuh untuk beraktivitas, ditambah dengan kebutuhan non makanan
(perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, transpor, dan kebutuhan pokok
lainnya). Karena data pendapatan tidak tersedia maka dipakai pendekatan
data konsumsi/pengeluaran.

2. Rata-rata Konsumsi Protein per kapita per hari


Rata-rata konsumsi protein per kapita per hari adalah jumlah konsumsi
protein dari komoditi pangan yang dikonsumsi penduduk di satu wilayah
dibagi dengan jumlah penduduk. Hal ini menunjukkan banyaknya
kandungan gizi protein dari komoditi yang dimasak di rumah. Konsumsi
protein yang tinggi secara rata-rata dapat menjadi ukuran perbaikan
kesejahteraan; keluar dari kemiskinan.

2.6.5 Kapabilitas Manusia


Perluasan akses dan kesempatan ini ditandai dengan sumber daya manusia
yang lebih berkualitas dan sejahtera yang di kemudian hari dapat
berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif.

Indikator:
 Angka Harapan Lama Sekolah

 Persentase Balita yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan

16
1. Angka Harapan Lama Sekolah

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah


yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur- umur
berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk
untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk
penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan

Dimana
HLS : Harapan lama sekolah pada anak usia a di tahun t.
FK : Faktor Koreksi Pesantren.
E : Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada tahun t.
P : Jumlah penduduk usia i pada tahun t.
i : Usia (a, a+1, ..., n)

2. Persentase Balita yang Mendapatkan Imunisasi Dasar


Lengkap
Indikator ini menggambarkan tingkat pelayanan imunisasi lengkap
terhadap balita. Semakin tinggi nilai indikator ini semakin baik program
pelayanan kesehatan, dalam hal ini pemberian imunisasi. Balita yang
mendapat imunisasi dasar lengkap (PBD) adalah balita yang diimunisasi
DPT sebanyak tiga kali, polio sebanyak tiga kali, BCG dan campak. Balita
di sini adalah usia anak kurang dari 5 tahun.

3. Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan


Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan menunjukkan
besaran cakupan jaminan kesehatan pada masyarakat. Jaminan kesehatan
bersifat sebagai jaring pengaman bagi masyarakat ketika mengalami kendala
kesehatan. Adanya jaminan kesehatan merupakan salah satu indikasi
masyarakat memiliki kualitas hidup yang lebih baik karena masyarakat
terbantu dalam urusan finansial ketika menghadapi masalah kesehatan.

17
Metode hitungan:

2.6.6 Revolusi Industri


Definisi dari revolusi industri itu sendiri. Revolusi industri secara
simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia
memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali,
dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap
perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang
ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya.

 Revolusi Industri 1.0

Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses
yang dimulai dengan ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam
proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya
mesin uap, kita Cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga
angin untuk menggerakkan apapun.

 Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal.


Namun, yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi
di awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin.
Tenaga otot sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai
digantikan dengan tenaga listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh
dari proses produksi di pabrik modern dalam satu hal: transportasi.

 Revolusi Industri 3.0

Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri


pelan-pelan berakhir, abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu
oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi
ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis:
komputer dan robot.

 Revolusi Industri 4.0

Mengkombinasikan keempat hal ini artinya perhitungan yang rumit, luar biasa, dan
tidak terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh superkomputer dengan
kemampuan di luar batas kemampuan manusia. Kenyataannya tentu saja saat ini
belum sekeren itu. Point keempat, yaitu AI dan Machine Learning, masih amat
terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan Cuma Indonesia, negara-negara maju
seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih terus menerus

18
memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab revolusi ini
masih berlangsung, atau bahkan baru dimulai. Tantangannya masih banyak. Koneksi
internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah yang tak memiliki
koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun.

2.7 Apakah Bantuan Asing Menjadi Solusi Kemiskinan Dunia


Tiap negara membutuhkan negara lain. Tidak ada negara yang benar-
benar mandiri tanpa bantuan negara lain.Oleh sebab itu tiap negara akan
mempunyai hubungan atau melakukan kerja sama dengan negara
lain.Transaksi dan interaksi antarnegara dalam sistem internasional disebut
kerja sama atau kooperasi atau hubungan internasional.Pemerintah mewakili
suatu negara saling berhubungan dengan mengajukan alternatif pemecahan,
perundingan atau pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi.

2.7.1 Macam macam motif bantuan


Kepada negara penerima yang sekaligus merefleksikan Motif merupakan
atribut yang sangat penting dalam bantuan luar negeri.Motif bantuan Luar
negeri menjadi dorongan bagi negara donor untuk memberikan bantuan luar
negerinya tujuan dari negara donor dalam Memberikan bantuan tersebut
kepada negara penerima.

1. Motif Kemanusiaan

Mengekspresikan belas kasih kepada korban konflik dan pemberian bantuan


terhadap Kemiskinan dengan tujuan membantu masyarakat miskin di negara
berkembang sebagai Landasan utamanya. Dalam motif kemanusiaan terdapat
dua indikator:

A. Mengurangi kemiskinan, kemiskinan merupakan permasalahan yang


dihadapi oleh Setiap negara yang dapat ditanggulangi agar negara tersebut
mendapatkan hak untuk Hidup. Motif ini dapat dilakukan dengan cara
menciptakan lapangan kerja.

B. Memperlihatkan Kepedulian, dapat dilihat jika adanya pemberian bantuan


kepada Korban konflik dalam upaya pengentasan kemiskinan dan
memperlihatkan Kepeduliannya kepada negara lain.

19
2. Motif ekonomi

Motif ini ditandai dengan adanya kegiatan yang merujuk terhadap


perdagangan,Kegiatan ekspor impor dan investasi yang dapat mempengaruhi
keadaan ekonomi negara, maka dapat dipahami sebagai motif ekonomi. Dalam
Motif ekonomi terdapat tiga indikator:

A.Perdagangan: Motif ini berbicara tentang perdagangan internasional dan


bagaimana.Membantu negara-negara agar masuk ke pasar internasional.
Karena ketidak ikut sertaan Negara tersebut dalam perdagangan internasional
yang akan membuat mereka bertahan Dalam kemiskinan.

B. Investasi: Motif ini dapat dilihat dari adanya bantuan luar negeri melalui
investasi, maka Akan menguntungkan negara pemberi dan penerima, dan
terciptalah lapangan pekerjan,Perusahaan negara bisa go international,
meningkatnya pertumbuhan ekonomi, dan Menjalin hubungan baik antar
negara.

C. Ekspor, Motif ini ditandai dengan adanya, kegiatan ekspor dimana bantuan
luar negeri.Menciptakan peluang bagi negara untuk menambah pendapatan
yang didapat dari ekspor Negara yang dibantu, dengan harapan adanya
kegiatan ekspor berkelanjutan walaupun Tidak lagi memberi bantuan luar
negeri.

D. Impor, Motif ini ditandai dengan adanya, kegiatan Impor dimana bantuan
luar negeri Menciptakan peluang bagi negara untuk menambah pendapatan
yang didapat dari Impor Untuk negara yang dibantu, dengan harapan adanya
kegiatan Impor berkelanjutan Walaupun tidak lagi memberi bantuan luar
negeri.

3. Motif Sosial Politik

Motif ini ditandai dengan adanya kegiatan sosial politik antar negara
pendonor dan negara Penerima donor yang mana akan mempengaruhi keadaan
politik masing masing negara,Yang ditandai dengan adanya beberapa
indikator:

A. Ikatan: Motif Ikatan atau dapat disebut Bonding adalah dimana negara
bertujuan untuk Mempererat hubungannya dengan negara lain. Maka jika kita
lihat dari segi bantuan luar Negeri sebuah negara, maka bantuan tersebut
bertujuan untuk mempererat hubungan SiNegara pemberi bantuan dengan
negara yang menerima bantuan. Motif ikatan juga Berhubungan dengan motif
kemanusiaan, dimana motif tersebut bertujuan untuk membantu negara yang

20
sedang membutuhkan bantuan, maka akan menciptakan rasa untuk saling
membantu kedepannya dan menunjukan bahwa kedua negara tersebut dapat
percaya dengan satu sama lain dan akan siap membantu jika butuh bantuan.
Bisa dilihat dengan adanya framework agreement atau kerjasama.

B. Embassies: Keberadaan sebuah embasi adalah agar dapat memperlancar


kepentinganNegara tersebut dimana embasi itu berada, misalnya kepentingan
ekonomi. Keberadaan Embasi tersebut akan sangat membantu dalam proses
mendapatkan kepentingan siNegara

C. Keamanan Aliansi: Kerjasama keamanan bisa termasuk militer agar


memperkuat Keamanan kedua negara. Keamanan aliansi disini bisa termasuk
memberi pasukan untuk Keamanan negara, melatih, atau bantu mengalahkan
kelompok/regime yang membuat Kerusakan.

D. Ideology:ditafsirkan mengenai paham politik dan nilai kebersamaan yang


bertujuan Untuk membantu sebuah negara yang membutuhkan otoritas yang
lebih demokratis.Maka, kepatuhan terhadap hak asasi manusia dipahami
sebagai ideologi yang Memotivasi.

E. Demokrasi: adanya dorongan bagi negara pendonor agar negara penerima


terbebas dari Penindasan dan mencegah adanya konflik agar menguntungkan
semua orang, tak Terkecuali mereka yang hari ini hidup dalam kemiskinan
yang berada dalam pengucilan Dunia. Demokrasi adalah landasan dalam
mengurangi kemiskinan dan mencegah konflik.

F. HAM: Hak asasi manusia adalah kebutuhan masyarakat untuk dapat


menjalani Kehidupan yang bebas dari penindasan dan adanya kesetaraan
untuk mendapatkan hak.Adanya tindakan internasional untuk mempromosikan
penghormatan terhadap hak asasi Manusia. Penghormatan terhadap hak asasi
manusia dan prinsip demokrasi adalah Prioritas yang dijalankan melalui setiap
aspek.

G. Political Aims: Bantuan luar negeri bertujuan untuk mengemukakan tujuan


politik Sebuah negara. Adanya kebijakan dan kepentingan nasional yang ingin
dicapai.

H. Pengakuan internasional: Bantuan luar negeri bertujuan untuk negara


pemberi Mendapatkan pengakuan di level internasional, dimana jika negara
dapat pengakuan diLevel internasional maka negara tersebut kan dapat ikut
serta dalam tahap pembangunan Atau kerjasama di level internasional. Juga
akan mendapatkan respect dari negara lain,Dan power untuk mendapatkan
kepentingan negara tersebut dengan lebih lancar Mengemukakan kebijakan
domestiknya melalui kebijakan internasional negara tersebut.

21
BAB 3

PENUTUP

3.1 Keseimpulan
Lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh
lembaga ekonomi yaitu untuk terpenuhinya suatu kebutuhan pokok untuk
kelangsungan hidup pada masyarakat. Kesejahteraan masyarakat adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.

Seseorang menjadi miskin bukan hanya karena masalah mental atau


tiadanya kesempatan untuk sejahtera, tetapi juga karena adanya prespektif
masyarakat yang menyisihkan dan memiskinkan orang. Standar kehidupan
minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar ini disebut sebagai garis
kemiskinan

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/267840/pengaruh-tingkat-
kesehatan-terhadap-tingkat-kesejahteraan-masyarakat-di-kelurah

https://id.wikipedia.org/wiki/Fundamental_(ekonomi)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2300477/ini-penyebab-
kesejahteraan-masyarakat-indonesia-turun

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_fundamental

http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/Ekbisi/article/download/340/317

https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2018/09/02/what-is-industry-
4-0-heres-a-super-easy-explanation-for-anyone

https://www.computerhope.com/issues/ch000984.htm

https://en.wikipedia.org/wiki/Assembly_line

https://en.wikipedia.org/wiki/Colossus_computer

https://en.wikipedia.org/wiki/Ford_Model_T

https://en.wikipedia.org/wiki/Fourth_Industrial_Revolution

23

Anda mungkin juga menyukai