Disusun Oleh :
MOHAMAD ROFI’IN
NIM. 1852B0016
LAPORAN RESIDENSI
UPAYA PENGENDALIAN, DIAGNOSIS DAN MANAGEMEN PADA
PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT SUMBER GLAGAH
KABUPATEN MOJOKERTO
Menyetujui
NAMA NAMA
NIDN. NIP.
Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga laporan residensi ini
dengan baik. Laporan resisdensi ini merupakan salah satu syarat untuk
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM, M.Kes, selaku Rektor Institut Ilmu
Kabupaten Mojokerto
5. Istri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi
dalam penyusunan laporan residensi ini agar bisa selesai dengan baik.
6. Semua dosen dan staf Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah
Laporan residensi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima
residensi ini. Harapan penulis semoga laporan residensi ini dapat memberikan
Panulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit pada ma- nusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan
penyakit infeksi saluran per- napasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui te- tesan
pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga
hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga
tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga jam (Gorbalenya, 2020) Virus ini
juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya terse- but sebagai jenis baru
coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi
pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi
permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus
ini adalah Novel Coronavirus. Pandemi ini terus berkembang hingga adanya
laporan kematian dan kasus-kasus baru di luar China. Pada tanggal 30 Januari
dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada
tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS,
namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat
ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak
dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian
luar biasa mun- cul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi
COVID-19 termasuk dalam genus dengan flor elliptic dan sering berbentuk
pleomorfik, dan berdiameter 60- 140 nm. Virus ini secara genetik sangat
berbeda dari virus SARS-CoV dan MERS-CoV. Penelitian saat ini menunjuk-
kan bahwa homologi antara COVID-19 dan memiliki karakteristik DNA
mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis sel dibutuh- kan waktu sekitar 6 hari
(Kemendagri, 2020).
karena virus men- gakses sel inang melalui enzim ACE2, yang paling
ACE2 dan memasuki sel inang (Letko, 2020). Kepadatan ACE2 di setiap
jarin- gan berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit di jaringan itu dan
mungkin terjadi dan kema- tian mungkin terjadi (Xu H et al, 2020).
B. Tujuan Residensi
1. Tujuan Umum
Mojokerto.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi upaya pengendalian, diagnosis dan managemen pada
C. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Karakteristik Covid-19
virus ini dapat melintasi batas spesies dan dapat menyebabkan, pada
manusia, pen- yakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yangl ebih
parah seperti MERS dan SARS. Yang menarik, virus yang terakhir
manusia. Dinamika SARS- Cov-2 saat ini tidak diketahui, tetapi ada
b. Etiologi
saat ini, tujuh CoV manusia (HCV) - yang mampu menginfeksi ma-
milenium baru.
alasan ini, virus baru itu bernama SARS-CoV-2. Genom RNA untai
c. Karakteristik Epidemiologi
d. Karakteristik Klinis
tidak men- galami kesulitan bernapas yang jelas dan datang dengan
terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih
berikut: “Peningkatan kadar enzim hati, LDH, en- zim otot dan
mioglobin dapat terjadi pada beberapa pasien; dan peningkatan level
tro- ponin dapat dilihat pada beberapa pasien kritis” dan “asam
kematian lebih umum pada lan- sia dan mereka dengan penyakit
(tes asam nuk- leat virus). Selanjutnya, tingkat fatalitas kasus secara
atau lebih muda, tidak ada kasus fatal yang terjadi pada kelompok
ini.
batuk, bersin atau berbicara, dan orang yang rentan dapat terinfeksi
berat, ARDS, sepsis, dan syok septik. Perjalanan klinis penyakit ini
kasus, setelah sekitar satu minggu tiba-tiba ada kondisi klinis yang
antara lain:
sakit kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda dan gejala pen-
2) Pneumonia Sedang
berat.
3) Pneumonia Parah
e. Pemeriksaan Laboratorium
dengan gejala klinis yang parah atau progre- sif12. Adanya patogen
ke-14.
2) Sampel yang lebih tua dari 72 jam tidak dapat diterima, kecuali
Kategori B.
alginat atau ujung kapas, apusan dengan poros kayu tidak dapat
diterima.
Kesehatan.
f. Diagnosis Kasus
merah.
han, atau pasar lokal yang relevan, terutama yang memiliki riwayat
radiografi fitur pneumonia, atau jumlah sel darah putih normal atau
pernapas- an, seperti dahak dan usap oral, harus dikumpulkan dari
kasus yang diamati untuk sekuensi seluruh genom dan harus sangat
fluoresensi.
lesi lobar, atau > 50% perkembangan lesi dalam waktu 48 jam dan
rumah dan dilakukan pen- gambilan spesimen (hari ke-1 dan hari
19.
2) Peta penyebaran COVID-19 yang terkini oleh Johns Hopkins
arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd-
40299423467b48e9ecf6 .
www.infeksiemerging.kemkes.go.id)
jam).
Sampai saat ini (Maret 2020) tidak ada vaksin yang tersedia,
tubuh manusia yang cepat terha- dap infeksi baru dengan COVID-
(vaksin DNA atau RNA, teknik baru untuk membuat vaksina- si).
Vaksin eksperimental dari salah satu strategi ini harus diuji untuk
a. Metode SWOT
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer
b. Metode USG
terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin
antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak
tool untuk menemukan akar masalah dari sebuah akibat yang terjadi.
menjadi 7P. Hal ini didasari oleh sifat yang dimiliki jasa yaitu
aktivitas produksi dengan konsumsi jasa yang tidak dapat
menjadi 8P.
1) Product (Produk)
pada basis biaya (cost) dan oleh fungsi marketing dalam hal
behavior).
2) Price (Harga)
4) Promotion (Promosi)
5) People (Orang)
People berkaitan dengan sumber daya manusia atau
6) Process (Proses)
jasa.
BAB III
1. Sejarah
19.000 M2.
ruang zaal, 1 gudang obat, 1 dapur. Jumlah tenaga pada tahun tersebut
sebanyak 6 orang yang terdiri dari 1 orang tenaga perawat sebagai kepala
Rumah Sakit, 2 orang juru kesehatan, 2 orang pesuruh, 1 orang juru
kesehatan, 1orang juru masak dan 1 orang bagian tata usaha. Sehingga
secara total tenaga menjadi 10 karyawan yang terdiri dari 1 orang juru
orang juru masak, 2 orang pesuruh, 1 orang tenaga laborat dan 1 orang
yang terdiri dari 1 kepala Rumah Sakit, 8 orang juru kesehatan, 1 tenaga
laborat, 4 orang juru masak, 4 orang pesuruh dan 2 orang tata usaha.
dengan kapasitas 115 rumah, dengan jumlah pasien 120 penderita. Pada
Sakit ) tahun 1990 sampai dengan sekarang. Obat – obatan dan peralatan
2. Profil
a. Visi
Visi RS Kusta Sumberglagah adalah : “ Menjadi pelayanan
yang terpercaya di bidang medik, pelayanan komunitas dan
pendidikan SDM kesehatan”.
b. Misi
Misi RS Kusta Sumberglagah adalah : ”Menyediakan
pelayanan medis, pelayanan komunitas, dan pelayanan SDM
kesehatan yang komprehensif, integratif dan berkualitas secara
berkelanjutan”.
c. Motto
Motto RS Kusta Sumberglagah adalah : ” Jujur, ramah, dan
terpercaya dalam pelayanan
d. Tujuan
Meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penyediaan
layanan kesehatan yang informatif dan terpercaya yang dilaksanakan
oleh pekerja pengetahuan dan didukung dengan sarana prasarana
yang memadai.
e. Nilai Dasar
1) Compassion
Menghargai pasien,peka dan peduli terhadapkebutuhan
pasien. Melayani pasien sebagaimana ingin dilayani
2) Collegiality
Bekerja dalam suasana kekerabatan (kolega), bekerja
sama dan membangun rasa saling percaya melalui keterbukaan
dan niat baik
3) Commitment
Menjunjung tinggi RS Sumberglagah dan misinya, serta
memelihara sikap profesionalisme dan integritas tinggi
4) Respect
Menghargai adanya keterbatasan dan menjaga harga diri
setiap individu
5) Integrity
Memelihara prinsip-prinsip organisasi RS Sumberglagah
dan menjaga serta meningkatkan standar pelayanan rumah sakit
6) Profesionalisme
Mendedikasikan pengetahuan dan keterampilan terbaik
untuk menjamin hasil pelayanan dan pengalaman terbaik bagi
pasien dan rekan kerja. Senantiasa memelihara dan
meningkatkan kompetensi pribadi
3. Lokasi
penyakit infeksi saluran per- napasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui te- tesan
pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga
hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga
tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga jam (Gorbalenya, 2020) Virus ini
juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui
mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam upaya
1. Kekuatan (Strenght)
a. Tenaga kesehatan yang diterjunkan sebagai gugus tugas Covid-19
mencukupi.
2. Kelemahan (Weakness)
Mojokerto
c. Tracing (melacak) hanya dilakukan bila ada salah satu pasien yang
3. Peluang (Opportunity)
a. Adanya dukungan dari pemerintah terkait percepatan penanganan
menurun
4. Ancaman (Threats)
sepele.
E. Analisis Fishbond
KESIMPULAN
Glagah Kabupaten Mojokerto sudah terlaksana dengan baik akan tetapi masih
perlu dikembangkan lagi dan di tinjau ulang agar upaya pengendalian, diagnosis
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (2020) “Coronavirus Disease
2019 (COVID-19)”. 15 February 2020. Archived from the original on 26
February 2020. Retrieved 20 February 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-3.
Letko M, Marzi A, Munster V (2020). “Functional assessment of cell entry and
receptor usage for SARS-CoV-2 and other lineage B betacoronaviruses”.
Nature Microbiology: 1–8. doi:10.1038/s41564-020-0688-y
Van Doremalen N, Bushmaker T, Morris DH, Holbrook MG, Gamble A,
Williamson BN, et al. (March 2020). “Aerosol and Surface Stability of
SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1”. The New England Journal
of Medicine. Massachusetts Medical Society. doi:10.1056/nejmc2004973.
PMID 32182409
WC, Rolain JM, Lee NY, Chen PL, Huang CT, Lee PI, Hsueh PR (March 2020).
“Arguments in favor of remdesivir for treating SARS-CoV-2 infections”.
International Journal of Antimicrobial Agents: 105933.
WHO (2020) “2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV)”. Centers for Disease
Control and Prevention. 11 February 2020. Archived from the original on 7
March 2020. Retrieved 18 February 2020. The virus is thought to spread
mainly from person-to-person ... through respiratory droplets produced
when an infected person coughs or sneezes.
WHO (2020) “Effective Treatment of Severe COVID-19 Patients with
Tocilizumab”. ChinaXiv.org. 5 March 2020. doi:10.12074/202003.00026
(inactive 16 March 2020). Retrieved 14 March 2020.
Kementerian Dalam Negeri Indonesia (2020) Pengendalian, Diagnosis Dan
Managemen Pada Pandemi Covid-19
Wang M, Cao R, Zhang L, Yang X, Liu J, Xu M, et al. (February 2020).
“Remdesivir and chloroquine effectively inhibit the recently emerged novel
coronavirus (2019-nCoV) in vitro”. Cell Research. 30 (3): 269–71.
doi:10.1038/s41422-020-0282-0
Gao J, Tian Z, Yang X (February 2020). “Breakthrough: Chloroquine phosphate
has shown apparent efficacy in treatment of COVID-19 associated
pneumonia in clinical studies”. Bioscience Trends. 14 (1): 72–73.
doi:10.5582/bst.2020.01047
Gorbalenya AE (11 February 2020). “Severe acute respiratory syndrome-related
coronavirus – The species and its viruses, a state- ment of the Coronavirus
Study Group”. bioRxiv (preprint). doi:10.1101/2020.02.07.937862
Xu H, Zhong L, Deng J, Peng J, Dan H, Zeng X, et al. (February 2020). “High
expression of ACE2 receptor of 2019-nCoV on the epithelial cells of oral
mucosa”. International Journal of Oral Science. 12 (1): 8.
doi:10.1038/s41368-020-0074-x
Ao X, Ye F, Zhang M, Cui C, Huang B, Niu P, et al. (March 2020). “In Vitro
Antiviral Activity and Projection of Optimized Dosing Design of
Hydroxychloroquine for the Treatment of Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)”. Clinical Infectious Diseases.
doi:10.1093/ cid/ciaa237
Chen WH, Strych U, Hotez PJ, Bottazzi ME (3 March 2020). “The SARS-CoV-2
Vaccine Pipeline: an Overview”. Current Tropi- cal Medicine Reports.
doi:10.1007/s40475-020-00201-6
Cascella M, Rajnik M, Cuomo A, Dulebohn SC, Di Napoli R (March 2020).
“Features, Evaluation and Treatment Coronavirus (COVID-19)”. StatPearls
[Internet]. PMID 3215036
DOKUMENTASI