Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Ekonomi Mikro”
Dosen Pengampu:
Ifa Nurmasari S.Si. , M.M.
Ditulis oleh
Kelompok 6
Puji serta syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “PERILAKU
KONSUMEN” untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Ekonomi Mikro
di Universitas Pamulang ini yang wajib kami selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
“Ekonomi Mikro” Ifa Nurmasari S.Si. , M.M. , yang telah memberikan tugas
makalah ini, semoga dapat menjadi bekal berupa sebuah pengalaman untuk kami di
masa yang akan datang.
Kami tentu menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini. Kami sebagai penulis dari pemakalah, mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca. Apabila ada kesalahan pada tulisan ini kami sangat memerlukan kritik
dan saran teman-teman, kurang lebihnya mohon maaf.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan transaksi jual beli suatu
barang atau produk baik itu secara langsung yaitu dengan cara mengunjungi
perusahaan atau pasar, atau secara tidak langsung sebagai contohnya adalah
pedagang online. Banyak sekali yang beranggapan bahwa membeli dengan media
online lebih efisien dan mudah, tetapi kita juga tidak bisa melihat produk atau
barang secara langsung.
Melakukan jual beli produk secara langsung memiliki perilaku yang harus
selalu kita perhatikan seperti, cara berkomunikasi antara penjual dengan konsumen
atau sebaliknya. Maka dari itu, sikap atau perilaku konsumen juga sangat
berpengaruh penting dalam melakukan kegiatan evaluasi barang yang diinginkan.
1
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Philip Kotler and Kevin Keller
Perilaku konsumen merupakan bagaimana seseorang baik secara individu
maupun kelompok dalam mempertimbangkan, memilih, membeli, memanfaatkan,
hingga melakukan evaluasi sebuah produk dalam rangka memenuhi kebutuhan
mereka.
Ada beberapa teori – teori yang mendasari perilaku konsumen terhadap produk
yang ada, yakni:
4
2. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat
kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat
diamati secara langsung.
3. Teori Antropologis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas
sosial dan sebagainya.
Beberapa hal dalam analisis perilaku konsumen yang harus diperhatikan antara lain:
a. Memperhatikan produk kalian dengan apa yang konsumen pikirkan,
inginkan dan yang dibutuhkan.
b. Melihat produk dibagian mana yang bisa mempengaruhi pengambilan
keputusan. Hal itu bisa kalian pelajari pada teori SWOT
c. Ketahui lingkungan pasar kalian mulai dari keluarga, teman, media
pasar itu masuk ke dalam kategori apa?
5
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Komsumen
1. Kebudayaan
Faktor kebudayaan dikatakan memiliki pengaruh yang paling luas
dibanding faktor-faktor lain. Sebagaimana yang kita terima pada pendidikan
karakter di sekolah, kedisiplinan dapat membentuk kebiasaan. Kebiasaan dapat
membentuk sifat. Sifat dapat membentuk karakter. Dan karakter yang dibudayakan
dapat membentuk nasib seseorang.
Dari sini dapat kita pahami bahwa, peran budaya sangat mempengaruh
perilaku, keinginan, naluri, cara berfikir, persepsi, nilai, dan preferensi seseorang.
Contoh budaya Timur yang mengajarkan untuk berpakaian tertutup menjadikan
konsumen banyak yang suka membeli pakaian tertutup, masyarakat Jawa yang
terbiasa makan dengan menggunakan tangan tanpa sendok membuat makanan
sambal ala penyetan laris.
2. Sosial
Kelompok sosial terdiri dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman
pergaulan, dan masyarakat. Faktor ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membentuk perilaku konsumen karena seseorang dibesarkan di dalam lingkungan
yang bagaimana. Hal tersebut berpengaruh terhadap caranya mengkonsumsi sebuah
produk.
6
Misalkan saja seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang teliti dalam
hal keuangan akan cenderung mendahulukan prioritas sehingga dapat menekan
pengeluaran yang dirasa kurang perlu. Sementara itu seseorang yang dibesarkan
dalam lingkungan yang suka kuliner, cenderung menikmati berbagai macam
kuliner untuk menuntaskan rasa penasarannya.
3. Pribadi
Perilaku konsumen dapat ditentukan dari pribadi orang tersebut. Misalkan
saja faktor usia, psikologi, kesehatan, kepribadian, gaya hidup, kondisi ekonomi,
jabatan, dan konsep diri dari konsumen tersebut.
Tahapan psikologi seseorang dalam mengkonsumsi produk bisa saja
dipengaruhi oleh kematangan berfikir dan kedewasaan seseorang, jabatan
menandakan tingkat kesejahteraan dan gaya hidup seseorang, kesehatan
mempengaruhi apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan atau diminum.
4. Psikologi
Faktor ini dipengaruhi oleh keinginan seseorang untuk diakui, dianggap ada,
dan diterima lingkungan. Beberapa hal psikologis yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah seperti motivasi, kepercayaan diri, self esteem, proses belajar, dan
lain-lain.
7
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu.
Menurut Handi Irawan, Perilaku Konsumen Indonesia dikategorikan
menjadi sepuluh, yaitu:
3. Suka Berkuumpul
Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi).
Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan
Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
8
Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada
produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding
produk di Indonesia.
7. Beragama (Religious)
Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu
karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen
akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama,
ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-
simbol agama.
9
konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang
tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah
paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap
harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema
ramah lingkungan terhadap mereka.
1. Plavovian Model
Model Plavovian yang digagas oleh Ivan Plavov ini terdiri dari tiga
indikator, yakni drive, drives, dan reinforcement. Drive merupakan sebuah
stimultan yang diharapkan dapat memancing sebuah akibat. Drives merupakan
kebutuhan psikologi seperti rasa sakit, nikmat, bahagia, sedih.
Sementara reinforcement merupakan sebuah dorongan yang timbul akibat adanya
kebutuhan psikologi yang sebelumnya telah dibangkitkan oleh stimultan.
10
Model ini juga terdiri dari tiga indikator, yaitu input, process, dan output.
Yang dimaksud dengan input adalah strategi marketing yang dijalankan oleh
perusahaan. Strategi ini meliputi empat poin, yakni produk, harga, tempat, dan
promosi. Sementara process berhubungan dengan bagaimana seorang konsumen
melakukan proses transaksi. Dan yang terakhir output adalah respon yang diberikan
oleh konsumen terhadap produk.
3. Model Sosiologi
Model ini agak berbeda dibanding dua model sebelumnya. Model ini
mencoba untuk enghubungkan antara perilaku dan lingkungan konsumen.
Lingkungan terbagi menjadi primary dan secondary society.
Orang-orang seperti teman dan keluarga merupakan orang-orang yang
berada dalam primary society. Sementara orang-orang dekat yang memiliki
kesamaan dalam kepribadian merupakan secondary society. Model ini lebih
menekankan pada gaya hidup yang dijalankan oleh konsumen.
11
Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Teori dari Perilaku Konsumen ada 3 yaitu: Teori Ekonomi Mikro, Psikologis
dan Antropologis.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari kebudayaan,
social, pribadi dan psikologi.
4. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
5. Terdapat model dalam perilaku konsumen: Plavovian Model, Model Input,
Process, Output Model dan Model Sosiologi.
6. Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari pendekatan nilai guna cardinal dan
pendekatan nilai guna ordinal.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/teori-perilaku-konsumen/
14