Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MAKSIMUM KEPUASAN KONSUMEN


MIKROEKONOMI

Disusun Oleh :

RISKI FAJAR INDRA PRATAMA


( 23030200006 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. K.H Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15419. No Telp : 021-
7492862 Email : humas@umj.ac.id
ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun
mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama. Masalah
kepuasan konsumen menjadi semakin kompleks karena perusahaan perlu memperhatikan aspek-
aspek lain yang ada. Dimana Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk memperoleh
laba yang besar dan juga menciptakan konsumen yang puas. kepuasan konsumen adalah situasi
kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang di
dapatkan di bandingkan dengan pengorbanan yang di lakukan. Beberapa hal dalam cakupan
Maksimum kepuasan konsumen ini diantaranya pengertian maksimum kepuasan konsumen,
penganalisis kurva indeverensi, garis anggaran, solusi optimal dan prespektif konsumen terhadap
maksimum kepuasan konsumen. Preferensi terhadap maksimum kepuasan konsumen juga dapat
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang atau
jasa yang dikonsumsi dimana Garis anggaran (budget line), yang berfungsi menghubungkan titik-
titik kombinasi barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan tertentu dengan demikian,
Kombinasi konsumsi yang dapat memberikan kepuasan konsumen secara maksimal yang
merupakan optimalitas atau titik optimal bagi konsumen. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk 1)
mengetahui minat konsumen terhadap produk dan pelayanan yang diberikan oleh McDonald’s, 2)
melakukan analisis mengenai kinerja McDonald’s dalam memberikan kepuasan kepada
konsumennya, 3) melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan mengenai produk dan layanan
yang diberikan. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan 50 kuesioner kepada konsumen McDonald’s. Metode Importance Performance
Analysis digunakan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh kualitas produk dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Metode Customer Satisfaction Index digunakan untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh.

Kata Kunci : Kepuasan Konsumen, Maksimum kepuasan konsumen, importance performance


analysis, customer satisfaction index, McDonald’s.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Maksimum Kepuasan
Konsumen, Konsumsi Ayam Mcd” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya,
para sahabatnya, serta kepada kita sebagai umat akhir zaman.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Mikroekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan penulis. Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Suhendar Sulaiman
selaku Dosen Pembimbing matkul Mikroekonomi yang telah memberikan tugas ini. Saya juga
mengucapkan terimahkasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau
kesalahan yang mungkin harus diperbaiki. Oleh karena itu, saya mohon maaf atas kekurangan
dan kesalahan tersebut. Kritik dan saran kepada saya sangat diharapkan untuk membangun dan
menunjang kesempurnaan makalah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Sawangan, 31 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
1.1 Pengertian Maksimum Kepuasan Konsumen........................... 3
1.2 Analisis Kurva Indeverensi....................................................... 4
1.3 Garis Anggaran......................................................................... 6
1.4 Solusi Optimal........................................................................... 8
1.5 Penelitian .................................................................................. 9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 13
1.1 Kesimpulan............................................................................... 13
1.2 SARAN..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran


modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai
perhatian utama. Produsen berlomba-lomba untuk sebisa mungkin dapat bersaing dengan
kompetitor. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan
konsumen. Kualitas produk ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya,
termasuk kinerja/ performance, daya tahan, kesesuaian dengan spesifikasi, estetika
produk, dan juga perceived quality/ kesan produk. Konsumen pun bersikap lebih selektif
dan kritis dalam memilih produk yang akan dibeli. Produk dengan kualitas yang bagus
dan terpercaya akan senantiasa tertanam dibenak konsumen. Meskipun mempunyai
kualitas produk yang baik, hal tersebut belum tentu membuat konsumen puas. Kepuasan
konsumen juga tergantung pada kualitas layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Masalah kepuasan konsumen menjadi semakin kompleks karena perusahaan perlu
memperhatikan aspek-aspek lain yang ada. Dimana Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis
adalah untuk memperoleh laba yang besar dan juga menciptakan konsumen yang puas.
Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antar perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, terciptanya loyalitas
konsumen, dan juga membentuk suatu rekomendasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pefensi konsumen terhadap Maksimum kepuasan konsumen ?


2. Bagaimana analisis kurva Indeverensi terhadap kepuasan konsumen ?
3. Bagaimana garis anggaran terhadap kepuasan konsumen ?
4. Bagaimana solusi optimal terhadap kepuasan konsumen?
5. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap Konsumsi ayam Mcdonals ?

1
1.3Tujuan

1. Untuk Mengetahui prefensi konsumen terhadap Maksimum kepuasan konsumen


2. Untuk mengetahui analisis kurva indeverensi terhadap kepuasan konsumen
3. Untuk mengetahui anggaran terhadap konsumen
4. Untuk mengetahui solusi yang optimal terhadap kepuasan konsumen
5. Untuk mengetahui Kepuasan konsumen terhadap Konsumsi ayam Mcdonals.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Maksimum Kepuasan Konsumen

Konsumen akan menentukan barang dan jasa apa saja yang akan dipilih (dibeli)
dan berapa jumlahnya. Konsentrasi pembahasan teori perilaku konsumen adalah
menentukan faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
Barang dan jasa diperlukan manusia (konsumen) karena kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan manusia. Apabila konsumen mengonsumsi barang dalam jumlah yang semakin
banyak maka total kepuasannya (Total Utility, TU) akan semakin tinggi. Namun

3
menurun (Law of diminishing marginal utility).

Ingat bahwa fungsi kepuasan ini hanya berlaku bagi seseorang dan
mencerminkan preferensi dari orang yang bersangkutan. Dengan demikian, akan
berbeda untuk orang lain dan barang lain. Demikian pula, fungsi ini hanya berlaku
untuk waktu tertentu, dapat berubah pada saat yang lain. Selain itu, dianggap bahwa
jumlah barang lain yang dikonsumsi adalah tetap. Dalam gambar di atas, kepuasan
diukur dengan satuan util. Satuan ini merupakan pengukuran secara kardinal (dapat
dinyatakan dalam angka). Kepuasan juga dapat diukur secara ranking (ordinal).
Kepuasan ordinal hanya menyatakan ranking dari kepuasan mengonsumsi barang
atau sekumpulan barang. Dalam hal ini, kita hanya menyatakan bahwa satu barang atau
sekumpulan barang akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi dari barang atau
sekumpulan barang yang lain.
Dengan asumsi kesukaan (tastes) dan preferensi tertentu maka kepuasan
konsumen dapat dilukiskan dalam kurva indiferens (indifference curves, IC). Pertama,
apabila menghadapi dua kombinasi barang maka konsumen mampu menyatakan
apakah dia lebih suka akan barang yang satu dibandingkan yang lain, atau sama
sukanya (karena memberikan kepuasan yang sama). Kedua, kesukaan konsumen
bersifat konsisten dan transitif. Jika konsumen menyatakan lebih suka A daripada B,
dan lebih suka B daripada C maka dia pasti lebih suka A dibandingkan C. Ketiga, kita
menganggap bahwa komoditas merupakan sesuatu yang baik (goods) sehingga
konsumen selalu lebih senang jumlah yang semakin banyak dan dianggap bahwa
saturation point tidak pernah tercapai (ada di titik tak terhingga jauhnya).
Anggap bahwa hanya ada 2 barang, X dan Y. Kurva indiferen menunjukkan
berbagai kombinasi barang X dan Y yang memberikan kepuasan total yang sama.
Dengan demikian, ada satu kurva indiferen untuk satu tingkat kepuasan. Kurva yang
terletak semakin jauh dari titik 0 menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.

1.2Analisis Kurva Indeverensi

Seorang konsumen yang pendapatannya terbatas, dapat memaksimumkan


kepuasannya terhadap barang dan jasa yang menjadi preferensinya dengan memilih
kombinasi konsumsi atas barang-barang yang dikonsumsi. Kombinasi konsumsi dua
macam barang dari seorang konsumen yang memberikan tingkat kepuasan yang sama

4
ditunjukkan dengan analisis kurva indifferen. Menurut Sadono Sukirno, Kurfa
indefferen merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi komsumsi/pembelian dua
macam barang dari seorang konsumen yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Dengan analisis kurva indifferen konsumen tidak perlu mengetahui nilai guna
(utility) secara absolut yang dapat diperoleh dari kombinasi tertentu dari kedua jenis
barang tersebut. Ia hanya perlu membuat urutan preferensi yang lebih menguntungkan
bagi dirinya dan tentunya urutan tersebut dibuat berdasarkan utilitasnya, sehingga
kombinasi barang yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi akan lebih disukainya.

Dengan demikian tingkat kepuasan seseorang dalam mengonsumsi barang dan


jasa tidak dapat dihitung dengan uang atau angka atau satuan lainnya, tetapi dapat
dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah atau dengan skala ordinal seperti ke-1, ke-2,
ke-3, dan seterusnya.

Perlu diketahui, bahwa dalam analisis kurva indifferen juga digunakan asumsi-
asumsi yang sama seperti pada marjinal utiliti. Berikut ini asumsi-asumsi yang
digunakan dalam analisis kurva indifferen sebagai berikut

 Rasionalitas, dengan dana dan harga pasar tertentu, konsumen dianggap


selalu akan memilih kombinasi barang yang akan mendatangkan nilai
guna atau kepuasan maksimum.
 Konsumen dianggap mempunyai informasi yang sempurna atas uang
yang tersedia baginya serta informasi harga-harga yang ada di pasar.
 Konsumen perlu mempunyai preferensi yang disusun atas dasar besar
kecilnya nilai guna, walaupun besarnya nilai guna itu sendiri secara
absolut tidak perlu diketahui.

5
Sifat-Sifat Khusus Kurva Indifferen. Kurva indifferen mempunyai beberapa ciri
atau sifat seperti berikut ini :

 Kurva indifferen mempunyai kemiringan (slope) negatif (miring dari kiri


atas ke kanan bawah).

 Kurva indifferen yang lebih tinggi kedudukannya menunjukkan tingkat


kepuasan yang semakin tinggi.
 Kurva indifferen tidak pernah berpotongan dengan kurva indifferen
lainnya.
 Kurva indifferen cembung ke titik asal (titik 0).

1.3Garis Anggaran

Setiap konsumen berusaha mengalokasikan pendapatan yang terbatas untuk


membeli berbagai macam komoditi yang tersedia sedemikian rupa sehingga tingkat
kepuasan yang diterimanya maksimum. Kendala pendapatan ini juga dapat digambarkan
pada bidang yang sama dengan kurva indiferen. Kendala pendapatan ini disebut
juga garis anggaran (budget line), yaitu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi
barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan tertentu.
Misalnya pendapatan konsumen sebesar I, harga barang X adalah sebesar Px, dan
harga barang Y adalah sebesar Py. Maka jumlah pembelian untuk X (Px. dikali X) dan
untuk pembelian barang Y (Py dikali Y) tidak boleh lebih besar dari pendapatan yang
tersedia. Atau secara matematis ditulis sebagai berikut.
Px.X + Py.Y ≤ I

Untuk mencari persamaan garis anggaran maka ketidaksamaan ini perlu di


ubah dulu menjadi pertidaksamaan, yaitu menjadi ;

Px.X + Py.Y = I

Dari persamaan ini dapat ditentukan persamaan garis anggaran, yaitu membagi
semua sisi dengan Py , sehingga didapat ;

6
Y = (I/Py) . (Px/Py).X

Di mana I/Py menunjukkan titik potong dengan sumbu vertikal, sedangkan (Px/Py)
merupakan kemiringan (slope) garis anggaran. Perhatikan juga apabila Y tidak dibeli
maka jumlah barang X yang dibeli adalah I/Px, yang merupakan titik potong dengan
sumbu horizontal. Dalam bidang komoditi, garis anggaran ini dapat digambarkan
sebagai berikut.

Menurut Said, Pergeseran garis anggaran dapat disebabkan oleh salah satu sebab
berikut ini, yaitu :
1) pertama perubahan harga X, sedangkan harga Y dan pendapatan tetap.
Apabila harga X turun maka semakin banyak jumlah barang X yang dapat
dibeli, sehingga garis anggaran bergeser berlawanan arah dengan arah jarum
jam. Sebaliknya kalau harga X naik maka semakin sedikit barang X yang
dapat dibeli, dan pergeserannya adalah searah jarum jam.

2) kedua perubahan harga barang Y dengan asumsi barang X dan pendapatan


tetap akan mengakibatkan pergeseran searah atau berlawanan arah jarum jam.
3) Ketiga terjadi perubahan harga barang dengan persentase yang sama, kalau
harga X naik 10 persen dan harga Y juga naik 10 persen, atau bila Y turun 10
persen dan harga X juga turun 10 persen. Perubahan ini akan menyebabkan
garis anggaran bergeser sejajar ke kiri atau ke kanan.
4) Keempat, Perubahan garis anggaran ke kiri atau ke kanan dapat juga
disebabkan oleh kenaikan pendapatan. Apabila pendapatan naik sedangkan
harga kedua jenis barang konstan maka garis anggaran akan bergeser ke
kanan, ini berarti lebih banyak dari kedua jenis barang yang dapat dibeli.

7
Sedangkan, kalau terjadi penurunan pendapatan akan menyebabkan garis
anggaran bergeser ke kiri secara sejajar.
1.4Solusi Optimal

Kombinasi konsumsi yang dapat memberikan kepuasan konsumen secara


maksimal yang merupakan optimalitas atau titik optimal bagi konsumen. Untuk
mencapai tingkat optimalisasi konsumen, seorang konsumen dibatasi oleh garis
anggaran dari pendapatannya atau berbagai komoditas yang dapat dibelinya. Dengan
demikian, kepuasaan maksimum seorang konsumen terjadi pada titik dimana terjadi
persinggungan antara kurva indifference dengan budget line. Konsumen akan
memaksimalkan pilihannya dengan dua cara:

1) Memaksimalkan utility function pada budget line tertentu


Kombinasi Barang Jumlah Barang X Jumlah Barang Y Pengeluaran
Yang Di Konsumsi Yang Di Konsumsi Total
B 20 30 $80
R 20 20 $20
S 10 30 $70

Dengan tingkat pengeluaran tertentu yaitu $80, maka kombinasi barang B lebih
baik daripada kombinasi R dan S. Kombinasi B lebih baik daripada R, karena dapat
mengkonsumsi barang Y lebih banyak; dari segi total pengeluaran pun terlihat bahwa
masih ada yang tidak termanfaatkan sebesar $20. Kombinasi B lebih baik daripada
kombinasi S, karena dapat mengonsumsi barang X lebih banyak; dari segi total
pengeluaran pun terlihat bahwa masih ada yang tidak termanfaatkan sebesar $10.

2) Meminimalkan budget line pada utility function tertentu


Kombinasi Jumlah Barang Jumlah Barang Pengeluaran
Barang x yang di y yang di Total
Konsumsi Konsumsi
B 20 30 $80
T 20 30 $90

8
Untuk mengonsumsi 20X dan 30Y cukup diperlukan uang $80. Oleh karenanya
kombinasi B lebih baik daripada kombinasi T, karena untuk mendapatkan T ia harus
membayar lebih mahal untuk jumlah barang yang sama.
Untuk mengonsumsi barang x dan y dengan tingkat kepuasan yang sama,
seorang konsumen mempunyai beberapa alternatif garis anggaran yang dibutuhkan.
Dengan demikian, optimalisasi konsumen akan terbentuk pada budget line paling kecil
untuk mendapatkan kepuasan yang sama.

1.5Penelitian kepuasan konsumen Terhadap Konsumsi ayam McDonals

McDonald’s merupakan salah satu restoran cepat saji yang cukup populer di dunia,
salah satunya di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen terhadap
produk maupun jasa yang diberikan, maka perlu dilakukannya penelitian mengenai
analisis tingkat kepuasan konsumen sehingga McDonald’s dapat mengetahui seberapa
jauh konsumen mereka merasa puas dengan produk dan jasa pelayanan yang diberikan
oleh mereka. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menjadi bahan evaluasi terhadap
program usaha McDonald’s sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan bagi McDonald’s dalam menentukan kebijakan di masa yang akan datang.

1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat instrumen kuesioner dan
software Microsoft Excel untuk melakukan pengolahan data metode Importance
Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index.
Metode penelitian ini merupakan metode survei terhadap kepuasan warga
Bandung terhadap produk McDonald’s. Berdasarkan model kepuasan konsumen
menurut Sari, (2006) yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan variabel
dan atribut penelitian sebagaimana terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Variabel dan Atribut Penelitian


No. Variabel Atribut Pernyataan
1. Reliability Menangani masalah jasa McDonald’s menyediakan jasa yang
konsumen
dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan

2. Responsiveness Layanan diberikan dengan cepat Pelayanan pada McDonald’s cepat


Pegawai memiliki ketersediaan McDonald’s bersedia
dalam membantu pelanggan membantu pelanggan
3. Assurance Pegawai bersikap sopan Pegawai McDonald’s melayani
konsumen dengan baik

9
Konsumen merasa aman Sistem transaksi McDonald’s
saat melakukan transaksi berjalan dengan baik
4. Empathy Pegawai memberikan pelayanan Pegawai McDonald’s memberikan
dengan penuh perhatian perhatian individual kepada
konsumen Fasilitas McDonald’s
5. Tangibles Fasilitas McDonald’s memiliki
rapi dan bersih
daya tarik visual
Pegawai McDonald’s
berpenampilan rapi Pegawai McDonald’s
berpenampilan rapi dan
profesional
6. Produ Nama merk McDonald’s populer atau ternama
ct
Qualit
y
7. Price Diskon Diskon atau potongan harga
yang ditawarkan McDonald’s
menarik
Tingkat harga Kisaran harga produk di McDonald’s
murah

2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :
a. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan- pertanyaan tertulis yang digunakan dalam
penelitian guna mendapatkan informasi dari responden mengenai laporan tentang
pribadinya ataupun hal lain yang ingin diketahui oleh peneliti (Jufriyanto, 2020);
(Setiawan et al., 2021)(E. Yudha et al., 2020). Kuesioner dalam penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan dan memperoleh data mengenai persepi dan
harapan bagi konsumen Mcdonals bandung.

b. Skala Likert

Skala Likert menurut Sugiyono (2012) merupakan alat untuk mengukur pendapat
seseorang atau sebuah kelompok terhadap suatu fenomena sosial dimana jawaban
dari setiap itemnya memiliki gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif.
Variabel penelitian akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel dengan
menggunakan skala likert. Indikator tersebut kemudian dijadikan titik tolak
dalam menyusun item-item pertanyaan atau penyataan.

3. Hasil Survei

10
Gerai makan McDonald’s menjadi salah satu gerai makan paling diminati
masyarakat Indonesia, namun kinerja pelayanan McDonald’s belum sepenuhnya
berjalan baik sesuai dengan harapan dari para pelanggan, hal tersebut terlihat dari
hasil Analisis IPA dan Analisis CSI. Responden yang berpartisipasi pada penelitian
ini berjumlah 44 responden yang seluruhnya merupakan Mahasiswa Universitas
Padjadjaran.

Berikut merupakan rekap data responden.

Tabel 1 Rekap Hasil Perbandingan Kinerja dan Harapan


Pernyataan Rata-rata Nilai
Kode Deskripsi Pernyataan Kinerja Harapan
R1 Pelayanan McDonald's sudah baik 4,16 4,20
R2 Karyawan McDonald's dapat menyelesaikan berbagai masalah konsumen 3,98 4,02
R3 McDonald's selalu memberikan pelayanan baik dari waktu ke waktu 3,98 3,98
R4 Pelayanan McDonald's tergolong cepat 3,95 3,91
Karyawan McDonald's jarang membuat kesalahan dalam pencatatan
R5 4,02 3,98
pesanan
Karyawan McDonald's selalu memberi tahu kepada konsumen berapa
Rs1 lama menu akan siap disajikan 3,34 3,70
Rs2 Karyawan McDonald's melayani pelanggan dengan cepat dan tepat 4,00 3,98
Karyawan McDonald's selalu bersedia membantu jika terdapat kendala
Rs3 dari pelanggan 4,11 3,77
Karyawan McDonald's selalu merespon baik setiap dimintai bantuan
Rs4 mengenai kendala pelanggan 4,18 4,20
A1 Pelayanan dari karyawan Mcdonald's tidak pernah mengecewakan 3,84 4,25
A2 Sistem pembayaran McDonald's selalu berjalan dengan baik 4,11 4,18
A3 Karyawan McDonald's selalu melayani konsumen dengan sopan 4,00 4,27
Karyawan McDonald's selalu tanggap terhadap berbagai pertanyaan dari
A4 konsumen baik seputar menu, promo dan kendala yang dihadapi 4,14 3,93
konsumen
Karyawan McDonald's selalu melayani pelanggan dengan penuh
E1 3,82 4,09
perhatian

11
Tabel 2 Rekap Hasil Perbandingan Kinerja dan Harapan

Pernyataan Rata-rata Nilai


Kode Deskripsi Pernyataan Kinerja Harapan
E2 McDonald's selalu mengedepankan kepentingan pelanggan 4,11 3,93
McDonald's selalu memahami kebutuhan dari pelanggan 3,84 3,91
Peralatan yang digunakan oleh McDonlad's merupakan peralatan yang
T1 4,18 3,75
modern
T2 Fasilitas pada gerai McDonald's mempunyai daya tarik visual tersendiri 3,82 3,66
T3 Karyawan McDonald's selalu berpenampilan rapi dan bersih 4,27 3,98
Bangunan pada gerai McDonald's selalu terlihat bersih dan rapi baik dari
T4 4,05 3,82
toilet dan lingkungan tempat makan
PQ1 Produk yang ditawarkan oleh McDonald's bervariasi 4,39 4,23
PQ2 Produk yang dikeluarkan oleh McDonald's berkualitas tinggi 3,93 3,77
PQ3 McDonald's merupakan gerai makan yang populer di Indonesia 4,61 4,07
PQ4 McDonald's membuka hampir di seluruh wilayah Indonesia 4,14 3,82
PQ5 McDonald's selalu mengganti produk ketika mendapat pelanggan yang 3,86 4,25
Menerima Pesanan Tidak sesuai dengan permintaan
P1 Kisaran harga menu pada gerai Mcd tergolong murang 3,57 4;07
P2 Potongan harga dan promo yang ditawarkan oleh McDonald's 3,85 4,36
selalu menarik
Terdapat timbal balik positif yan
P3 diberikan oleh McDonald's seperti 3,57 4,43
pemberian hadiah

12
BAB III
PENUTUP

1.1Kesimpulan

 Konsentrasi pembahasan teori perilaku konsumen adalah menentukan


faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
Barang dan jasa diperlukan manusia (konsumen) karena kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Apabila konsumen mengonsumsi
barang dalam jumlah yang semakin banyak maka total kepuasannya (Total
Utility, TU) akan semakin tinggi. Namun demikian, tambahan kepuasan atau
kepuasan marjinal (Marginal Utility, MU) cenderung semakin menurun.
Kepuasan marginal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh karena
menambah mengonsumsi 1 unit barang atau jasa, atau perubahan TU per
unit perubahan jumlah yang dikonsumsi. Dengan demikian, apabila
konsumen mengonsumsi barang dalam jumlah semakin banyak maka
kepuasan totalnya semakin meningkat, namun dengan laju yang semakin
rendah.
 Kurva indefferen merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi
komsumsi/pembelian dua macam barang dari seorang konsumen yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama. Dengan analisis kurva indifferen
konsumen tidak perlu mengetahui nilai guna (utility) secara absolut yang
dapat diperoleh dari kombinasi tertentu dari kedua jenis barang tersebut. Ia
hanya perlu membuat urutan preferensi yang lebih menguntungkan bagi
dirinya dan tentunya urutan tersebut dibuat berdasarkan utilitasnya, sehingga
kombinasi barang yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi akan lebih
disukainya.

 Garis anggaran (budget line), yaitu garis yang menghubungkan titik-titik


kombinasi barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan tertentu.
 Kombinasi konsumsi yang dapat memberikan kepuasan konsumen secara
maksimal yang merupakan optimalitas atau titik optimal bagi konsumen.
Untuk mencapai tingkat optimalisasi konsumen, seorang konsumen

13
dibatasi oleh garis anggaran dari pendapatannya atau berbagai komoditas
yang dapat dibelinya.

 Berdasarkan hasil Analisis IPA mengindikasikan bahwa masih terdapat


beberapa hal yang belum memenuhi harapan responden terhadap kinerja
pelayanan gerai makan McDonald’s. Hal tersebut harus menjadi prioritas
utama pihak McDonald’s dalam meningkatkan pelayanan kinerjanya
sehingga keseluruhan elemen yang ada pada gerai makan McDonald’s
menjadi semakin baik lagi.

1.2SARAN

Setelah saya menyelesaikan makalah ini, menurut saya Maksimum Kepuasan


Konsumen, sangat memerlukan berbagai penilaian dalam aspek-aspeknya, agar
perubahan yang terjadi nantinya bisa kita hadapi dengan lebih baik lagi. Serta Pihak
McDonald’s bisa menaruh perhatian lebih dan memprioritaskan peningkatan
pelayanan pada hal yang berada pada RS1 serta dapat sedikit menurunkan prioritas
pada E1 karena menurut hasil penghitungan para responden tidak begitu menaruh
harapan lebih pada hal yang terdapat pada E1 karena dinggap terlalu berlebihan.
Terlepas dari itu saya sangat yakin dan percaya, bahwa McDonals akan bisa terus
memaksimalkan produk serta pelayanan mereka untuk memenuhi tingkat kepuasan
konsumen mereka.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Catur Sugiyanto, M.A “ Teori & perilaku Kosumen “

Sadono Sukirno. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Ari Sudarman. 1988. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE.anggota IKAPI

Said Kelana, Teori Ekonomi Mikro, RajaGrafindo Perkasa, Jakarta. [SKA Bab 4]

Gerson, R. F. (2002). Tingkat Kepasan Pelanggan. Jakarta: PPM.

Hafizah, Y. (2020). Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen.

Jurnal Hasil Riset, 1

Sukirno, S. (2008). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran. Evi Thelia Sari. (2006). Peranan


Customer Value Dalam Mempertahankan Keunggulan Bersaing
Pada Restoran Cepat Saji. Jurnal Manajemen Perhotelan, 2(2),

Jawa Timur: Banyumedia Publishing.

Dianto, A. R. (2014). Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap


Kualitas Pelayanan Di The Body Art Fitness & Aerobic Surabaya.
Jurnal Kesehatan Olahraga, 2(2), 225 – 236.

Hasanah, F., Setiawan, I., Noor, T. I., & Yudha, E. P. (2021a). Analisis Potensi Sektor
Unggulan Dan Perubahan Struktur Ekonomi Di Kabupaten Serang Provinsi Banten.
MIMBAR AGRIBISNIS, 7(1), 947– 960.

16

Anda mungkin juga menyukai