Anda di halaman 1dari 13

COVER

MAKALAH
EKONOMI MANAJERIAL
“KONSEP DASAR PERILAKU KONSUMEN,ONGKOS HARGA DAN BREAK
EVENT POINT”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. NIA AGUSTINA
2. AHMAD IQBAL HAMBALI TJ

UNIVERSITAS GRAHA KARYA


MUARA BULIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Konsep Dasar Perilaku Konsumen,Ongkos Harga Dan Break Event Point”.
Kami menyadari pula bahwa makalah ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan,
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Evi Fauzani selaku dosen mata kuliah
“Ekonomi Manajerial”. Kami memahami Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.

Batanghari,November 2022

Penyusun

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen..............................................................................................6
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.................................................................6
2. Sosial.........................................................................................................................................7
3. Pribadi.......................................................................................................................................7
4. Psikologi....................................................................................................................................7
2.3 Model Perilaku Pembelian Konsumen........................................................................................8
1. Plavovian Model........................................................................................................................8
2. Model Input, Process, Output Model.........................................................................................8
3. Model Sosiologi.........................................................................................................................8
2.2 Tahap Proses Pengambilan Keputusan........................................................................................8
1. Pengenalan masalah...................................................................................................................9
2. Pencarian informasi...................................................................................................................9
3. Mengevaluasi alternatif..............................................................................................................9
4. Memutuskan untuk membeli......................................................................................................9
5. Evaluasi setelah pembelian........................................................................................................9
2.5 Pengertian BEP..........................................................................................................................10
2.6 Contoh Perhitunga BEP.............................................................................................................10
BAB 3..................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para
pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan
yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen pada
tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku
konsumen tidak tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara
akurat apa yang sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga
bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak akan eksis.
Bagi perusahaan-perusahaan yang ingin survive dan sukses harus
berusaha meningkatkan volume penjualan yang dicapai perusahaan, karena hal ini
akan mempengaruhi pencapaian laba usaha yang maksimal. Dalam proses penyusunan
perencanaan laba, salah satu cara yang dapat digunakan ialah dengan menggunakan analisis
break even point (titik impas). Break even point merupakan keadaan dimana suatu
perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan laba. Dengan kata lain, suatu
perusahaan
dikatakan dalam kondisi break even atau dalam kondisi impas jika pendapatan
atau penjualan yang didapat sama besarnya dengan jumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan. Sehingga dengan analisis break even point ini dapat memberikan
informasi kepada perusahaan mengenai berapa besar volume penjualan dan berapa
banyak unit yang yang harus dihasilkan supaya perusahaan tersebut tidak
mengalami kerugian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen ?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ?

4
3. Bagaimana model perilaku pembelian konsumen ?
4. Bagaimana tahap proses pengambilan keputusan pembeli?
5. Apa yang dimaksud dengan BEP ?
6. Bagaimana contoh perhitungan BEP ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen.


2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
3. Mengetahui model perilaku pembelian konsumen.
4. Mengertahui tahap proses pengambilan keputusan pembeli.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan BEP.
6. Mengetahui contoh perhitungan BEP.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Konsumen merupakan orang atau sekelompok orang yang menggunakan barang dan/
atau jasa untuk keperluan diri sendiri, keluarga, masyarakat, atau makhluk lain dan bukan
untuk diperjualbelikan lagi. Artinya, konsumen adalah orang yang mengambil nilai manfaat
dari barang dan/ atau jasa tersebut. Sebelum mengkonsumsi barang dan/ atau jasa tersebut,
konsumen melewati beberapa tahapan. Di antara tahapan tersebut, kita perlu untuk mengenal
definisi perilaku konsumen.

Perilaku konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman & Kanuk, (2000), adalah
“proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,
menggunakan,mengevaluasi,dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”. Pakar lainnya adalah Engel, Blackwell dan
Miniard (1993), Perilaku Konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan itu.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Setiap konsumen selalu menginginkan kepuasan atau utility dalam setiap kegiatan


konsumsi yang dilakukan. Utility artinya produk tersebut memiliki fungsi membantu,
berguna, dan menguntungkan. Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, utility dapat
dimaknai sebagai kegunaan produk saat dikonsumsi. Dengan kata lain, kepuasan dapat
dikatakan puas jika konsumen merasa tertolong dengan produk yang Anda berikan. Oleh
karena itu, konsumen memiliki perilaku tertentu sehingga mereka dapat mengambil manfaat
secara maksimal dari transaksi jual-beli yang dilakukan. Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen, di antaranya adalah sebagai berikut:

6
1. Kebudayaan
Faktor kebudayaan dikatakan memiliki pengaruh yang paling luas dibanding faktor-faktor
lain. Sebagaimana yang kita terima pada pendidikan karakter di sekolah, kedisiplinan dapat
membentuk kebiasaan. Kebiasaan dapat membentuk sifat. Sifat dapat membentuk karakter.
Dan karakter yang dibudayakan dapat membentuk nasib seseorang.Dari sini dapat kita
pahami bahwa, peran budaya sangat mempengaruh perilaku, keinginan, naluri, cara berfikir,
persepsi, nilai, dan preferensi seseorang. Contoh budaya Timur yang mengajarkan untuk
berpakaian tertutup menjadikan konsumen banyak yang suka membeli pakaian tertutup,
masyarakat Jawa yang terbiasa makan dengan menggunakan tangan tanpa sendok membuat
makanan sambal ala penyetan laris.

2. Sosial
Kelompok sosial terdiri dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan, dan
masyarakat. Faktor ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membentuk perilaku
konsumen karena seseorang dibesarkan di dalam lingkungan yang bagaimana. Hal tersebut
berpengaruh terhadap caranya mengkonsumsi sebuah produk. Misalkan saja seseorang yang
dibesarkan dalam keluarga yang teliti dalam hal keuangan akan cenderung mendahulukan
prioritas sehingga dapat menekan pengeluaran yang dirasa kurang perlu. Sementara itu
seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang suka kuliner, cenderung menikmati
berbagai macam kuliner untuk menuntaskan rasa penasarannya.

3. Pribadi
Perilaku konsumen dapat ditentukan dari pribadi orang tersebut. Misalkan saja faktor usia,
psikologi, kesehatan, kepribadian, gaya hidup, kondisi ekonomi, jabatan, dan konsep diri dari
konsumen tersebut.Tahapan psikologi seseorang dalam mengkonsumsi produk bisa saja
dipengaruhi oleh kematangan berfikir dan kedewasaan seseorang, jabatan menandakan
tingkat kesejahteraan dan gaya hidup seseorang, kesehatan mempengaruhi apa saja yang
boleh dan tidak boleh dimakan atau diminum.

4. Psikologi
Faktor ini dipengaruhi oleh keinginan seseorang untuk diakui, dianggap ada, dan diterima
lingkungan. Beberapa hal psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah seperti
motivasi, kepercayaan diri, self esteem, proses belajar, dan lain-lain.

7
2.3 Model Perilaku Pembelian Konsumen

Untuk menjelaskan teori perilaku konsumen, diperlukan model perilaku konsumen


sehingga teori tersebut dapat dipahami secara menyeluruh. Biasanya model-model perilaku
konsumen digunakan untuk menyederhanakan gambaran aktivitas-aktivitas konsumen.
Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa model perilaku konsumen:

1. Plavovian Model
Model Plavovian yang digagas oleh Ivan Plavov ini terdiri dari tiga indikator, yakni drive,
drives, dan  reinforcement. Drivemerupakan sebuah stimultan yang diharapkan dapat
memancing sebuah akibat. Drives merupakan kebutuhan psikologi seperti rasa sakit, nikmat,
bahagia, sedih. Sementara reinforcement merupakan sebuah dorongan yang timbul akibat
adanya kebutuhan psikologi yang sebelumnya telah dibangkitkan oleh stimultan.
2. Model Input, Process, Output Model
Model ini juga terdiri dari tiga indikator, yaitu input, process, dan output. Yang dimaksud
dengan input adalah strategi marketing yang dijalankan oleh perusahaan. Strategi ini meliputi
empat poin, yakni produk, harga, tempat, dan promosi. Sementara processberhubungan
dengan bagaimana seorang konsumen melakukan proses transaksi. Dan yang
terakhir outputadalah respon yang diberikan oleh konsumen terhadap produk.
3. Model Sosiologi
Model ini agak berbeda dibanding dua model sebelumnya. Model ini mencoba untuk
enghubungkan antara perilaku dan lingkungan konsumen. Lingkungan terbagi
menjadi primary dan secondarysociety.
Orang-orang seperti teman dan keluarga merupakan orang-orang yang berada dalam primary
society. Sementara orang-orang dekat yang memiliki kesamaan dalam kepribadian
merupakan secondary society. Model ini lebih menekankan pada gaya hidup yang dijalankan
oleh konsumen.

2.2 Tahap Proses Pengambilan Keputusan

8
Dengan memahami perilaku konsumen, kita dapat memahami bagaimana pola pikir
konsumen. Bukan hanya itu, kita juga bisa mengetahui nilai, kesukaan, dan kebutuhan
konsumen dengan memahami perilaku konsumen. Namun demikian, pengambilan keputusan
pembelian oleh konsumen tidak serta merta datang begitu saja. Keputusan tersebut
memerlukan proses.

Di bawah ini merupakan tahapan-tahapan yang menggambarkan proses pengambilan


keputusan oleh konsumen.
1. Pengenalan masalah.
Pada dasarnya, konsumen hanya akan membeli produk yang memberikan manfaat dalam
hidup mereka. Manfaat tersebut dapat diketahui dengan mengenali masalah yang mereka
hadapi. Tanpa menyadari bahwa diri mereka “bermasalah”, konsumen tidak akan melakukan
pembelian.
2. Pencarian informasi.
Setelah menyadari bahwa ada “masalah yang harus diselesaikan” dalam hidup mereka,
konsumen termotivasi untuk mencari solusi. Konsumen dengan giat mencari informasi yang
dapat membantu mereka untuk keluar dari masalah tersebut. Informasi tersebut bisa
didapatkan dari memori (internal) maupun pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif.
Selama melakukan pencarian informasi, konsumen bisa saja mendapatkan beragam
informasi. Bahkan tidak jarang informasi yang didapatkan saling bertolak belakang. Oleh
karena itu, konsumen perlu melakukan evaluasi dari berbagai alternatif yang ada. Dengan
demikian, konsumen dapat memilih alternative terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
4. Memutuskan untuk membeli.
Setelah melakukan evaluasi, konsumen akan memutuskan untuk membeli produk yang
dibutuhkan. Waktu yang diperlukan oleh konsumen untuk menentukan pembelian sampai
benar-benar melakukan transaksi terkadang susah untuk diprediksi karena didasari berbagai
pertimbangan.
5. Evaluasi setelah pembelian.
Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengadakan evaluasi apakah produk yang
dibeli dapat memberikan manfaat sesuai harapannya atau tidak. Tingkat kepuasan menjadi
faktor utama pada sesi ini. Apabila dalam evaluasi tersebut konsumen mendapat kepuasan,
maka kemungkinan konsumen akan melakukan repeat ordermenjadi lebih besar. Tidak hanya

9
itu, konsumen yang puas cenderung akan mengajak orang lain untuk membeli produk serupa.
Namun jika evaluasi menunjukkan hasil yang negatif, maka konsumen akan merasa kecewa.

2.5 Pengertian BEP

Break Even Point  adalah suatu titik tertentu dimana pengeluaran/ biaya dan
pendapatan berada pada posisi yang seimbang (titik impas) sehingga tidak terdapat kerugian
ataupun keuntungan. Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian BEP adalah suatu keadaan
dimana kegiatan operasi perusahaan tidak menderita kerugian dan juga tidak memperoleh
laba (impas) karena jumlah biaya yang dikeluarkan sama dengan jumlah pendapatan. Teknik
analisis Break Even Point ini digunakan oleh suatu perusahaan untuk menganalisis proyeksi
seberapa banyak unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima agar
perusahaan tersebut berada pada titik impas atau balik modal.

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan
hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan
menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila
penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

2.6 Contoh Perhitunga BEP

Break even point umumnya dapat dihitung dengan tiga metode yaitu metode
persamaan, metode margin kontribusi dan metode grafis. Ketiga metode tersebut pada
dasarnya adalah pendekatan yang mempunyai hasil akhir sama.
contoh soal :

10
Misalnya ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan
produksi pabrik tersebut 50 kaos.Sedangkan harga per buahRp 50.000.Untuk biaya variabel
per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biayatetaptahunanRp 2.000.000.

Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar mencapai
BEP?

Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya mencapa
ititik impas atau BEP.

BEP unit produk = FC / (P-VC)


= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buahkaos
BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))
= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000
Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp5.000.000 untuk
mencapai BEP.
Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x
hargajual per unit.
BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Perilaku Konsumen diartikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam


mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan itu.
 Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya yaitu faktor
kebudayaan,sosial,pribadi dan psikologi
 Break Even Point  adalah suatu titik tertentu dimana pengeluaran/ biaya dan
pendapatan berada pada posisi yang seimbang (titik impas) sehingga tidak terdapat
kerugian ataupun keuntungan.

3.2 Saran

Para pemasar haruslah dapat memahami teori dan realitas dari perilaku para
konsumen. Para pemasar itu harus dapat mendalami, bagaimana tren sekarang dan yang akan
datang, serta perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam perilaku permintaan konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anisa Wulandari, N. h. (2022). MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI . Retrieved from


studocu.com: https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/teori-
ekonomi/kelompok-3-makalah-teori-perilaku-konsumen/25481841
Bab 1 pendahuluan BEP. (n.d.). Retrieved from polsri.ac.id:
http://eprints.polsri.ac.id/2604/2/BAB%20I%20Pendahuluan%20BEP.pdf
Maftuchah, V. (2019). MANAJEMEN PERILAKU KONSUMEN. Retrieved from stiemj.ac.id:
http://vini.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/MANAJEMEN-PERILAKU-
KONSUMEN-1.pdf
Muza. (2021). Makalah “ANALISIS BREAK-EVEN POINT”. Retrieved from
calonmanejer.com: https://www.calonmanejer.com/2021/11/makalah-analisis-break-
even-point.html

13

Anda mungkin juga menyukai