Anda di halaman 1dari 12

COVER

MAKALAH
DINAMIKA KELOMPOK
“MODEL KETERAMPILAN KONSELING KELOMPOK”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10

NIA AGUSTINA
20101035303266

SEKOLAH TINGGI EKONOMI GRAHA KARYA


MUARA BULIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan sehingga kamidapat menyelesaikan makalah tentang “Model
Keterampilan Konseling kelompok”. Penulis menyadari pula bahwa makalah ini
takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ibu Rts.Hartha Delima,S.Pd,MM selaku dosen mata kuliah
“Dinamika Kelompok” Penulis memahami Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.

Batanghari,Mei 2022
Penyusun

Nia agustina

2
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Model keterampilan konseling kelompok.................................................................4
2.2 Konsep Dasar Bimbingan Kelompok....................................................................5
2.2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok.........................................5
2.2.2 Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok...................................................5
2.2.3 Tujuan Layanan Konseling Kelompok {KKp) dan Bimbingan Kelompok
(BKp).........................................................................................................................6
2.2.4 Unsur-unsur dalam Layanan Konseling Kelompok dan Bimbingan Kelompok
...................................................................................................................................7
2.2.5 Dinamika Layanan Konseling Kelompok..........................................................7
2.2.6 Proses dan Strategi Konseling Kelompok........................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 kesimpulan...............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bimbingan dan


konseling melalui layanan bimbingan kelompok. Bimbingan dan konseling
kelompok bermaksud memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media dalam
upaya membimbing individu-individu yang memerlukan. Media dinamika
kelompok ini adalah unik dan hannya dapat ditemukan dalam suatu kelompok
yang benar-benar hidup. Kelompok yang hidup selalu bergerak, aktif dan
berdenyut. Dalam bimbingan kelompok dinamika kelompok dengan sengaja
ditumbuh kembangkan, yang semula masih sangat lemah atau belum ada sama
sekali, ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga menjadi kuat.
Konselor yang menyelenggarakan bimbingan kelompok sangat
berkepentingan dengan pengembangan dinamika kelompok dalam kelompok
terebut. Bahkan pengembangan dinamika kelompok merupakan tugas utama.
Tanpa berkembangnya dinamika kelompok sampai taraf keefektifan tertentu tidak
dapat diharapkan kegiatan bimbingan akan menimbulkan hasil sebagaimana
diharapkan. Peserta yang terlibat dinamika kelompok dalam bimbingan kelompok
akan dapat mencapai tujuan yaitu mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan diri dan diperolehnya kemampuan-kemampuan sosial. Dari segi
lain, di peroleh berbagai pengalaman, informasi, wawasan, pemahaman, nilai, dan
sikap serta berbagai alternatif yang akan memperkaya dan mungkin dapat mereka
praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Layanan kelompok dalam bimbingan dan kelompok tidaklah mementingkan
hasil yang berupa kesimpulan-kesimpulan. Yang penting dalam bimbingan dan
kelompok adalah apakah individu-individu anggota kelompok telah memperoleh
sesuatu yang bergguna bagi perkembangan dirinya berkat keikutsertaan mereka
masing-masing dalam kegiatan kelompok. Bimbingan dan konseling kelompok
lebih mengutamakan proses, yaitu berperannya dinamika kelompok terhadap
pengembangan pribadi peserta, daripada hanya sekedar kesimpulan-kesimpulan
hasil bahasan.

4
1.2 Rumusan masalah

1 Apakah pengertian dari konseling kelompok ?


2. Bagaimana keefektifan konseling dalam kelompok ?
3. Apa tujuan dari konseling kelompok ?
4. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam konseling kelompok?
5. Bagaimana dinamika dalam konseling kelompok ?
6. Bagaimana prses dan strategi penerapan konseling kelompok ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari konseling kelompok


2. Mengetahui Bagaimana keefektifan konseling dalam kelompok
3. Mengetahui tujuan dari konseling kelompok
4. Mengetahui Unsur-unsur apa saja yang ada dalam konseling kelompok
5. Mengetahui Bagaimana dinamika dalam konseling kelompok
6. Mengetahui Bagaimana prses dan strategi penerapan konseling
kelompok

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model keterampilan konseling kelompok

Dalam perspektif multikultural,konseling kelompokakan bersinggungan


dengan masalah nilai, keyakinan, dan perilaku pada komunitas tertentu
serta kesadaran budaya. Kesadaran budaya mellputi usia, jenis kelamin,
orlentasi seksual, agama, dan status sosial-ekonomi. Perspektif budaya
menjadi oricntasl yang penting dalam kelompok karena latar belakang
budaya akan memengaruhl sikap dan perilaku anggota kelompok.
Untuk mendapatkan proses yang maksimal dalam pelaksanaan
bimblngan konsellng kelompok, dlbutuhkan perencanaan program
layanan yang matang.Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses
pelaksanaan bimbingan konseling kelompok pun hendaknya telah
dipersiapkan dengan matang oleh konselor,bahkan hingga proses tindak
lanjut.
Mendalaml konseling kelompok umumnya membahas masalah
masalah umum bagi peserta layanan. Jika suasana kelompok belum
terclpta, sulit bagl peserta layanan untuk mengungkapkan masalah
pribadinya sehingga konsellng kelompok pun sulit dilaksanakan.
Pelayanan konseling kelompok adalah salah satu kegiatan layanan
yang paling banyak dlgunakan karena lebih efektif. Banyak orang yang
·mendapatkan layanan sekaligus dalam satu waktu. Layanan ini juga sesuai
dengan teorl belajar karena mengandung aspek sosial. yaltu belajar
bersama. Peserta layanan akan berbagi Ide dan saling memengaruhi untuk
berkembang menjadl rnanusia seutuhnya.

6
2.2 Konsep Dasar Bimbingan Kelompok

2.2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok


Prayitno (1995) menyatakan bahwa blmblngan kelornpok
berarti memanfaatkan dlnamika untuk rnencapai tujuan bimbingandan
konsellng. Bimbingan kelompok merupakan suatu upaya bimbingan
kcpada tiap tiap individu melalui kelompok.
Menurut Prayitno (1995), layanan konseling kelompok pada
dasarnya adalah layanan konseling perseorangan yang dilaksanakan
dalam suasana kelompok. Konseling kelompok melibatkan konselor
dan klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal dua
orang).Dalam konseling, terjadl hubungan konsellng dalam suasana
yang diusahakan sama seperti dalam konseling perseorangan, yaitu
hangat, permisif, terbuka, dan penuh keakraban. Selaln itu,ada pula
pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-
sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah (jika
perludengan menerapkan metode-metode khusus), keglatan evalua.si,
dan tlndak lanjut.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1984), konseling kelompok
merupakan konseling yang dlselenggarakan dalam kelompok dengan
memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi dalam kelompok ltu.
Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perseorangan
yang muncul dalam kelompok ltu,yang meliputl berbagai masa lah
dalam segenap bidang bimblngan.1
Menurut Winkel (2004), konsellng kelompok ada lah proses
antarpribadl yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan
perilaku yang disadari.

2.2.2 Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan blmbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman
dan pengembangan. Hal-hal yang sangat menentukan keefektifan
layanan kelompok adalah suasana kelompok yang diclrikan sebagai
berikut:

7
a. lnteraksi yang dinamis;
b. keterikatan emosiona l;
c. penerimaan;
d. altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain;
e. intelektua l(rasional,cerdas,dan kreatif), menambah llmu dan
wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang;
f. katarsis (mengemukakan keluhkesah,ide,dan gagasannya),menyatakan
emosinya yang lebih mengarah pada pengungkapan rnasalah yang
dipendam;
g. empati (suasana yang sa ling memahami, apa yang dlpikirkan dan
dirasakan sehingga dapat menyesualkan sikapnya dengan tcpat). Hal
ini diciptakan melalui penahapan dan kemampua n pemimpln
kelompok.

2.2.3 Tujuan Layanan Konseling Kelompok {KKp) dan Bimbingan


Kelompok (BKp)
Kemampuan bersosialisasi atau berkomunikasl seseorang sering
terganggu oleh perasaan,pikiran persepsi, wawasan dan sikap yang tidak
objektif, semplt dan terkungkung, serta tidak efektif. Melalui layanan
KKp dan BKp, hal-hal yang mengganggu atau menghlmplt perasaan
dapat diungkapkan, dilonggarkan, diringankan melalui berbagal c:ara;
pikiran yang suntuk,buntu,ataubeku dicairkan dan didinamiskan
rnelaluiberbagai masukan dan tanggapan baru; persepsi dan wawasan
yang menyimpang dan/atau sempit diluruskan dan diperluas melalui
pencairan pikiran, penyadaran dan penjelasan;sikap yang tldak
objcklif, terkungkung dan tidak terkendali,serta tidak efektlf digugat
dan didobrak; jika perlu digantl dengan yang baru.
Melalui kondlsi dan proses berperasaan, berpikir, berpersepsi,dan
berwawasan yangterarah dan luas serta dinamis,kemampuan berkomunikasi,
bersosialisasidan bersikap dapat dikembangkan. Khususnya untuk
layanan KKp, selaln bertujuan sebagaimana BKp,juga bermaksud
mengentaskan masalah klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

8
2.2.4 Unsur-unsur dalam Layanan Konseling Kelompok dan Bimbingan
Kelompok

Dalam layanan KKp dan BKp berperandua pihak,yaItu sebagai


berikut :
a. Pemimpin Kelompok
Pemlmpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang
menyelenggarakan praktikkonseling profesional. Sebagaimana
untukjenls layanan konseling lainnya, konselor memilikl
keterampilan khusus menyelenggarakan KKp dan BKp. Dalam KKp
dan BKp, tugas pemimpin kelompok adalah memimpln kelompok yang
bernuansa layanan konseling melalui "bahasa" konseling untuk
mencapai tujuan-tujuan konscling. Secara khusus pemimpin
kelompok diwajibkan menghidupkan dinamlka kelompok di antara
semua peserta seintensif mungkln yang mengarah pada pencapaian
tujuan umum dan khusus.

b. Anggota Kelompok
Tidak semua kumpulan orang atau individu dapat dijadi kan
anggota KKp atau BKp. Untuk terselenggaranya KKp atau BKp,
seorang konselor perlu membentuk kumpulan indlvidu menjadi
sebuah kelompok yang jumlahnya dibatasl. Besarnya kelompok
(jumlah anggota kelompok) dan homogenitas atau heterogenitas
anggota kelompok dapat memengaruhi kinerja kelompok.

2.2.5 Dinamika Layanan Konseling Kelompok


Dinamika layanan konseling kelompok adalah suasana konseling
kelompok yang hldup, dltandai oleh semangat bekerja sama
antaranggota konsellng kelompok untuk mencapai tujuan konseling
kelompok.
Dalam suasana seperti ini anggota konseling kelompok
menampilkan dan membuka diri serta memberikan sumbangan bagi
keberhasilan kegiatan konseling kelompok. Prayitno mengemukakan
secara khusus bahwa dinamlka layanan konseling kelompok dapat
dimanfaatka n untuk pemecahan masa lah pribadi para anggota
konseling kelompok, yaitu apabila interaksi dalam konseling kelompok
difokuskan pada pernecahan masalah pribadi yang dimaksudkan.

Melalui dinamika layanan konseling kelompok yang berkembang,

9
tiap-tiap anggota konseling kelompok akan menyumbang, baik langsung
maupun tidak langsung proses pemecahan masalah tersebur.
Layanan konsellng kelompok memanfaatkan dinamika konseling
kelompok sebaga i media untuk membimbing anggota konseling
kelompok dalam mencapai tujuan. Media dinarnika layanan konseling
kelompok lnl adalah unik dan hanya dltemukan dalam suatu konseling
kelompok yang hidup. Konseling kelornpok yang hidup adalah
konseling
· kelompok yang dlnamis, bergerak, dan aktif berfungsi untuk memenuhl
suatu kebutuhan dan mencapai suatu tujuan.

2.2.6 Proses dan Strategi Konseling Kelompok


Proses konseling kelompok melalui tahap-tahap berikut.
1. Tahap Awal
Tahap awal dalam kelompok memerhatlkan kari!lkteristlk anggota
yang tldak sama. Hal lnl akan berpengaruh pada mekanisme pelaksanaan
proses kelompok pada tiap-tiap tahap.
Pada tahap awal terjadi perhatian yang terlalu dlnl,kepentlngan yang
tersembunyl, berlslko sebagai awal konflik, konflik dengan orang lain,
konflik antara kepentingan saat ini dan masa datang, ada perasaan percaya,
tetapi juga muncul kecurigaan. Salah satu strategi dalarn membangun
kepercayaan adalah keteladanan dan sikap serta tindakan untuk percaya.
Perhatian utama pada tahap ini adalah pembagian tanggung jawab,
kesepakatan bersama, membuka, dan rnenutup sesi kelompok.

2. Tahap Transisi dalam Proses Kelompok


Pada tahap transisi, pemimpin kelompok bertanggung jawab untuk
membantu anggota kelornpok keluar darlsituasi dan kondisi krisis yang
dialami. Situasi krisis tergambar dalam karakterlstik ahggota yang
menampakkan: kecemasan, perasaan cemas anggota kelompok, baik yang
berasal dari faktor internal maupun eksternal sehlngga berpengaruh
pada efektivltas anggota kelompok. Kecemasan timbul karena anggota
merasa tidak mampu untuk berinteraksi dan berpendapat dalam
kelompok

10
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan

kehidupan individu tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan


yang muncul. Permasalahan tersebut dapat berasal dari diri sendiri maupun dari
orang lain dan lingkungan. Permasalahan yang dihadapi individu akan semakin
meluas apabila dibiarkan berlarut-larut tanpa ada penanganan secara khusus.
Dalam bimbingan kelompok dinamika kelompok dengan sengaja ditumbuh
kembangkan, yang semula masih sangat lemah atau belum ada sama sekali,
ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga menjadi kuat.

3.2 Saran

Mendalami konseling kelompok umumnya membahas masalah masalah


umum bagi peserta layanan. Jika suasana kelompok belum terclpta, sulit
bagl peserta layanan untuk mengungkapkan masalah pribadinya sehingga
konsellng kelompok pun sulit dilaksanakan

11
DAFTAR PUSTAKA

ARIFIN, B. S. (2015). DINAMIKA KELOMPOK. BANDUNG: CV PUSTAKA


SETIA.
KURNIAWAN, D. E. (2018, DESEMBER 30). BAHAN AJAR DINAMIKA
KELOMPOK. Diambil kembali dari upy:
repository.upy.ac.id/3015/1/BAHAN-ajarBK-Kelompok.pdf
PROSEDUR KONSELING DAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN. (2013,
JUNI 9). Diambil kembali dari blogspot:
http://qonikarmanda.blogspot.com/2013/06/dinamika-kelompok.html

12

Anda mungkin juga menyukai