Anda di halaman 1dari 12

KETERAMPILAN DASAR KONSELING KELOMPOK

Disusun Oleh:

Reza Burhannudin Yusuf 2000001059

Qurrota A’yunin Hamza 2000001089

Muhammad Hamzah 2000001101

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Konseling Kelompok dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Disusunnya
makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang keterampilan dasar konseling
kelompok. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
penting dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa membantu segala urusan yang telah dilakukan. Aamiin

Yogyakarta, 26 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. Pengertian Konseling Kelompok.................................................................................5

B. Konsep Dasar Konseling Kelompok...........................................................................5

C. Keterampilan Dasar Konseling Kelompok..................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan oleh beberapa konselor
yang berkompeten untuk memfasilitasi pengembangan konseli dan / atau membantu konseli
dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi bersama.

Perkembangan global abad ke-21 menitikberatkan pada perkembangan penduduk yang


selaras dengan perkembangan berbagai dimensi kehidupan dengan masalah yang kompleks.
Semakin kompleks menuntut setiap individu memilih kelompok sebagai layanan konseling
baginya. Maka sudah selayaknya layanan konseling berada pada garis terdepan sebagai
layanan dengan intervensi yang professional. Layanan konseling diharapkan dapat membantu
individu dalam pemecahan masalah melalui setting kelompok.

Dalam dunia konseling, berkelompok adalah dapat menjadi suatu sarana untuk membantu
manusia dalam mencapai perkembangan serta menjadi terapi untuk mengatasi persoalan
psikologis manusia, yaitu yang dikenal dengan istilah konseling kelompok. Bekerja dalam
kelompok adalah aktivitas konseling yang sering kali efektif, untuk membantu individu
menyelesaikan masalah pribadi dan antarpribadi. Kelompok yang terorganisir memanfaatkan
kecenderungan alami manusia, untuk berkumpul dan saling berbagi pikiran dan perasaan
selain bekerja dan bermain bersama. “Kelompok berharga, karena membuat para anggotanya
mempunyai perasaan memiliki, untuk berbagi masalah-masalah umum, mengamati tingkah
laku dan dampak tingkah laku pada orang lain, serta menemukan dukungan selama masa
eksplorasi diri dan perubahan.”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konseling kelompok?
2. Bagaimana konsep dasar konseling kelompok?
3. Apa saja keterampilan dasar yang harus dimiliki konselor dalam konseling kelompok?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian konseling kelompok
2. Untuk mengetahui konsep dasar konseling kelompok

4
3. Untuk mengetahui keterampilan dasar yang harus dimilki konselor dalam konseling
kelompok

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konseling Kelompok
Adhiputra (2014) mendefinisikan konseling kelompok merupakan upaya bantuan
kepada individu dalam suasana kelompok yang bersifat pencegahan dan pengembangan, dan
diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka pengembangan dan pertumbuhannya.

Menurut Pauline Harrison (2002) adalah konseling yang terdiri dari 4-8 konseli yang
bertemu dengan 1-2 konselor. Dalam prosesnya, konseling kelompok dapat membicarakan
beberapa masalah, seperti kemampuan dalam membangun hubungan dan komunikasi,
pengembangan harga diri, dan keterampilan-keterampilan dalam mengatasi masalah.
Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Juntika Nurihsan yang mengatakan bahwa
konseling kelompok adalah suatu bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang
bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.

Konseling kelompok bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan dan


perkembangan individu, dalam arti bahwa konseling kelompok memberikan dorongan dan
motivasi kepada individu untuk membuat perubahan-perubahan dengan memanfaatkan
potensi secara maksimal sehingga dapat mewujudkan diri.

Didalam sebuah konseling kelompok terdapat bantuan konseling yaitu dengan


menyediakan kondisi, sarana dan keterampilan yang membuat klien dapat membantu dirinya
sendiri dalam memenuhi rasa aman, cinta, harga diri, membuat keputusan dan aktualisasi diri.
Memberikan bantuan juga mencakup kesediaan konselor untuk mendengarkan perjalanan
hidup klien baik masa lalunya, harapan-harapan, keinginan yang tidak terpenuhi, kegagalan
yang di alami, trauma, dan konflik yang sedang dihadapi klien.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok


adalah upaya bantuan yang bersifat pencegahan dan pengembangan kemampuan pribadi
sebagai pemecahan masalah secara kelompok atau bersama-sama dari seorang konselor
kepada klien.

5
B. Konsep Dasar Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan sebuah proses kegiatan yang di dalam kelompok
melalui sebuah interaksi sosial yang dinamis antara anggota kelompok untuk membahas
masalah yang dialami setiap anggota kelompok sehingga ditemukan arah dan cara pemecahan
yang paling tepat dan memuaskan.
1. Manfaat Layanan Konseling Kelompok
Elida p, (2010) menjelaskan beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh
anggota kelompok melalui layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok
antara lain adalah :
a) Memperoleh pemahaman tentang diri sendiri dan perkembangan identitas
diri yang sifatnya unik
b) Meningkatkan penerimaan diri sendiri, kepercayaan diri, dan penghargaan
terhadap diri sendiri agar tercapai pemahaman baru tentan diri sendiri dan
lingkungan sekitar
c) Memiliki kesensitifan yang tinggi terhadap kebutuhan dan perasaan orang
lain
d) Memahami kebutuhan dan permasalahan yang dirasakan secara Bersama
oleh anggota kelompok yang dikembangkan menjadi perasaan yang
bersifat universal
e) Memahami nilai-nilai yang berlaku dan hidup dengan tuntutan nilai-nilai
tersebut
f) Mampu menentukan satu pilihan yang tepat dan dilakukan dengan cara
yang arif bijaksana
2. Asas Dalam Layanan Konseling Kelompok
Munro, manthei, & small, (1979) menjelaskan bahwa kerahasiaan, kesukarelaan,
dan keputusan diambil oleh klien sendiri merupakan tiga etika dasar dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Asas-Asas lain (kegiatan,
keterbukaan, kekinian, dan kenormatifan)
3. Keuntungan Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok
Elida p, (2010) menjelaskan beberapa keuntungan yang dapat dicapai anggota
kelompok dalam melaksanakan bimbingan dan konseling kelompok, antara lain :
a) Sebagai wahana untuk menolong orang merubah sikap, keyakinan,
perasaan anggota kelompok tentang diri mereka sendiri dan orang lain,
serta tingkah laku secara keseluruhan
6
b) Anggota kelompok dapat belajar gaya mereka dalam berhubungan dengan
orang lain dan belajar keterampilan dalam membina keakraban yang
efektif dengan orang lain
c) Anggota kelompok dapat mendiskusikan persepsi atau pendapat mereka
satu sama lain dan mau menerima masukan-masukan yang berharga
tentang bagaimana yang seharusnya mereka diterima dalam kelompok
d) Anggota kelompok dimungkinkan bertualang kedalam dunia keseharian
para anggota kelompok dengan berbagai cara, khususnya jika mereka
berbeda minat, umur, perhatian, latar belakang, status sosial-ekonomi, dan
tipe masalah
e) Anggota kelompok memperoleh masukan tentang dirinya sendiri sehingga
memahami diri sendiri dari sudut pandangan orang lain. Hal itu
disebabkan konseling kelompok memiliki kelebihan yang sangat hebat
yaitu memberikan masukan yang kaya untuk anggota kelompok, sehingga
individu dapat melihat diri mereka sendiri melalui pandangan banyak
orang
f) Anggota kelompok memperoleh pemahaman dan sokongan dari anggota
kelompok untuk menjelajahi permasalahan yang dimunculkannya dalam
kelompok
g) Anggota kelompok memperoleh perasaan memiliki (sense of belonging)
kelompok dan dengan interaksi yang akrab yang makin berkembang dalam
situasi kelompok maka mereka belajar cara berinteraksi yang penuh
keakraban, memelihara hubungan positif dan cara memberikan sokongan.
3. Tujuan Konseling Kelompok
Secara umum layanan konseling kelompok bertujun untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi dan mengentaskan
masalah individu peserta layanan. Secara lebih khusus layanan konseling kelompok
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan
sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang efektif, yaitu peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal. Tujuan yang ingin dicapai
dalam konseling kelompok yaitu penguasaan informasi untuk tujuan yang lebih luas,
pengembangan pribadi dan pembahasan masalah yang ada dalam diri individu, secara
luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok. Dan semua

7
anggota kelompok membantu untuk menyumbangkan masukannya demi
terentaskannya masalah individu peserta layanan.
4. Tahapan Dalam Konseling Kelompok
a) Tahap pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan terhadap layanan yang akan
dilakukan. Anggota kelompok dibekali dengan pengertia , tujuan, manfaat,
cara pelaksanaan dan asas-asas dalam layanan konseling kelompok. anggota
kelompok memperkenalkan diri dalam kelompok yang bertujuan melatih
anggota kelompok untuk berani berbicara didepan umum, membuka diri
kepada orang lain dalam hal ini kepada anggota kelompok yang lain, serta hal
penting lainnya adalah melatih anggota kelompok terlibat secara aktif dalam
mengemukakan pendapat serta menanggapi pendapat orang lain pada kegiatan
layanan konseling kelompok, sehingga terbina dinamika kelompok, yang
sangat menentukan keberhasilan/kesuksesan dalam pelaksanaan layanan
konseling kelompok.
b) Tahap peralihan
Tahap peralihan adalah tahap transisi antara tahap pembentukan
dengan tahap kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok sekali lagi harus
jeli/tanggap dalam melihat dan membaca situasi yang terjadi dalam kelompok.
Apabila masih terlihat gejala-gejala penolakan, rasa enggan, salah paham,
kurang bersemangat pada anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan,
maka pemimpin kelompok hendaknya bersikap cerdas dan bijaksana agar
memberikan pemahaman kepada anggota kelompok.
c) Tahap kegiatan
Tahap kegiatan merupakan tahap inti yang sangat menentukan
keberhasilan layanan konseling kelompok. Jika pada tahap sebelumya dapat
dipahami dan dilewati dengan baik, maka pada tahap kegiatan akan
berlangsung dengan lancar.
d) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan penutup dari kegiatan konseling kelompok.

C. Keterampilan Dasar Konseling Kelompok


Keterampilan dasar konseling adalah modal awal bagi individu
pembimbing, dalam konteks ini bagi guru sebagai pendidik dalam melaksanakan

8
pekerjaan profesionalnya sebagai pendidik, sebagai tugas pengiring dengan
pembelajaran peserta didik di sekolah. Keterampilan dasar konseling, menyangkut
pemguasaan konsep dan keterampilan komunikasi yang berbasis pemberikan bantuan
kepada orang lain (helping to others) antara lain membuka konseling, inti
konseling dan penutup layanan konseling. Adapun beberapa teknik dasar konseling
kelompok yaitu:
1. Keterampilan Mengundang Percakapan
Tujuannya adalah agar terampil menggunakan pertanyaa-pertanyyan yang
memungkinkan jawaban yang baru dan memberikan rangsangan untuk berbicara.
Adapun beberapa tekniknya ialah:
 Menggunakan pertanyaan tertutup
 Menggunakan pertanyaan terbuka
 Menggunakan rangsangan

Pertanyaan terbuka akan membuka peluang konseli untuk mengemukakan ide


perasaan dan arahnya tanpa harus menyesuaikan dengan setiap kategori yang telah
ditentukan oleh pewawancara. Adapun keterampilan Paraprase merupakan suatu
keterampilan dasar dalam konseling yang bertujuan untuk memperbaiki
hubungan antar pribadi. Esensi dari keterampilan ini adalah pengulangan kata-kata
atau pemikiran-pemikiran kunci dari konseli yang dirumuskan oleh konselor sendiri.
Tujuanya adalah agar dapat merespon terhadap isi yang di sampaikan konseli dengan
menggunakan pharaphrase atau penjelasan dengan kata-kata singkat.
memparaprase adalah sebagai berikut :

 Dengarkan pesan utama konseli


 Nyatakan kembali kepada konseli ringkasan pesan utamanya secara
sederhana dan singkat
 Amati pertanda atau meminta respon dari konseli tentang kecermatan
paraprase. Paraphrase yang baik, ditandai dengan kalimat awal, seperti
Adakah…, Nampaknya…
2. Keterampilan Refleksi/Memantulkan
Adapun beberapa macam keterampilan refleksi/memantulkan :

9
 Refleksi perasaan “Nampaknya yang Anda katakan adalah....”
“Barangkali Anda merasa ...”
“ Hal itu rupanya seperti .....” (kiasan) ‘’Adakah yang anda maksudkan…’’
 Refleksi pengalaman “Nampaknya yang anda kemukakan adalah ...”
“Adakah yang anda maksudkan suatu peristiwa ....”
 Refleksi pikiran (content) “Nampaknya yang anda katakan adalah ..”

Refleksi perasaan merupakan keterampilan yang dimiliki oleh konselor untuk


merespon keadaan perasaan konseli terhadap situasi yang sedang dihadapi.
Kemampuan ini akan mendorong dan merangsang konseli untuk mengemukakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya.
Tujuannya adalah agar dapat merespon perasaan konseli dari perasaan yang
dinyatakan oleh konseli. Keterampilan merefleksikan perasaan yang baik, apa yang
dinyatakan menunjukkan perasaan yang secara verbal dan non verbal mencakup
keseluruhan isi perasaan yang dinyatakan konseli, dengan kata lain adalah pernyataan
kembali konselor tentang pernyataan perasaan konseli.
3. Keterampilan Konfrontasi
Konfrontasi dalam wawancara konseling dimaknai sebagai pemberian
tanggapan terhadap pengungkapan kontradiksi dari konseli. Konfrontasi yang
efektif tidak menyerang konseli, tetapi merupakan tanggapan khusus dan terbatas
tentang perilaku konseli yang tidak konsisten. Tujuan : untuk memahami makna
khusus dari konfrontrasi (pernyataan kembali yang bersifat kontradiksi) dalam
konteks konseling dan menggunakan dalam situasi‐situasi interpersonal.
4. Empati
Empati merupakan kemampuan untuk melihat, mamahami, dan
merasakan dunia konseli. Agar konseli dapat dibantu, dunia dan dirinya harus
dipahami. Konseli harus yakin bahwa konselor mendengarkan keluhan dirinya dengan
sungguh-sungguh, sehingga memahami perasaan dan keadaannya yang unik.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah
yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Melalui proses konsep dasar konseling kelompok dengan berbagai
tahap dalam konseling kelompok seperti tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan
pengakhiran. Berbagai keterampilan dasar konseling kelompok yang dapat membantu
untuk menuntaskan masalah-masalah baik perseorangan maupun kelompok yang
meliputi masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan konseling kelompok akan
membantu mengentaskan masalah yang dialami klien melalui dinamika kelompok

11
DAFTAR PUSTAKA

(Hakim & Setiawan, 2021; Ii & Pengertian, 2005; Ningtiyas & Wahyudi, 2020; Sanyata,
2010; Sugiyanto, 2009)Hakim, M., & Setiawan, H. (2021). Peningkatan Keterampilan
Dasar Konseling Dengan.

Ii, B. A. B., & Pengertian, A. (2005). Bab ii konsep dasar. 1–70.

Ningtiyas, A., & Wahyudi. (2020). Layanan konseling kelompok dalam upaya meningkatkan
percaya diri peserta didik. IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education,
1(1), 13–16. https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IJoCE/article/view/1139

Sanyata, S. (2010). Teknik dan Strategi Konseling Kelompok. Jurnal Paradigma, V(09),
105–120.

Sugiyanto. (2009). Pelatihan Keterampilan Konseling. 1–18.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319838/pengabdian/makalah-keterampilan-
konseling.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai