Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK KOMUNIKASI DAN KONSELING

Oleh :
HANINGTYAS INDAH PRADIKA
NIM. 10120077

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah materi mengenai Konseling.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
apt. Dyah Ayu Kusumaratni, M.Farm selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Komunikasi
dan Konseling yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Kediri, 23 Oktober 2023


Tertanda,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Definisi Konseling ....................................................................................................... 3
B. Tujuan Konseling ......................................................................................................... 3
C. Prinsip Konseling ......................................................................................................... 4
D. Fungsi Konseling ......................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konseling adalah salah satu dari teknik bimbingan. Dengan metode konseling
ini upaya pemberian bantuan secara individu dan langsung tatap muka (berkomunikasi
anatar pembimbing (konselor) dengan klien.. Dalam pengartian lain yaitu pemberian
bantuan yang dilakukan melalui hubungan yang bersifat face to face relationship
(hubungan empat mata) yang dilakukan dengan wawancara antara pembimbing
(konselor) dengan klien. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui Teknik konseling
ini adalah masalah-masalah yang bersifat pribadi (Tohirin, 2007).
Konseling individual merupakan proses belajar melalui hubungan khusus secara
pribadi dalam wawancara anatara konselor dan seorang konseli. Hubungan dalam
proses konseling terjadi dalam suasana professional dengan menyediakan kondisi yang
kondusif bagi perubahan dan pengembahan diri klien. Konseling perorangan
merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap
seorang klien dalam rangka pengentasan masalah klien.
Dalam konseling terdapat hubungan yang dinamis dan khusus, karena dalam
interaksi tersebut, konseli merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam
hubungan ini, konselor dapat menerima konseli secara pribadi dan tidak memberikan
penilaian. Konseli meresa ada orang lain yang dapat mengerti masalah pribadinya dan
mau membantu memecahkannya. Konselor dan konseli saling belajar dalam
penggalaman hubugan yang bersifat khusus dan pribadi ini.
Layanan konseling perorangan atau individu adalah jantung hatinya pelayanan
konseling secara menyeluruh. Sebagai suatu pekerjaan profesional, seorang konselor
atau guru bimbingan dan konseling dituntut memiliki sejumlah kompetensi dan
keterampilan tertentu untuk menunjang keberhasilan konseling. Dengan demikian, agar
pelaksanaan konseling berjalan sebagaimana mestinya, di sekolah harus mempunyai
guru bimbingan dan konseling yang memiliki keterampilan atau menguasai teknik-
teknik konseling.
Penerapan konseling individual adalah proses belajar yang bertujuan agar
konseli dapat mengenal diri sendiri, menerima diru sendiri serta realistis dalam proses
penyesuaian dengan lingkungannya. Suatu hubungan pribadi yang unik dalam

1
konseling membantu indivindu membuat keputusan pemilihan dan rencana yang
bijaksana, serta berkembang dan berperan lebih baik dilingkungannya. Konseling
membantu konsli untuk mengerti diri sendri, mngeksplorasi diri sendiri, dan dapat
memimpin diri sendiri dalam suatu masarakat.
Dalam penerapan konseling individual diharapkan konseli dapat mengubah
sikap, keputusan diri sendiri sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan memberikan kesejahteraan pada diri sendiri dan masarakat
sekitarnya. Konseling bertujuan membantu indivindu untuk memecahkan masalah-
masalah pribadi, baik sosial maupun emosional, yang dialami saat sekarang dan yang
akan datang. Konseling memberikan bantuan kepada indivindu untuk mengembangkan
kesehatan mental, perubahan sikap, dan tingkah laku.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah definisi dari konseling tersebut ?
2. Apakah tujuan dari konseling tersebut ?
3. Apakah prinsip dari konseling tersebut ?
4. Apakah fungsi dari konseling tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan
penelitian dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui defini dari konseling
2. Untuk mengetahui tujuan dari konseling
3. Untuk mengetahui prinsip dari konseling
4. Untuk mengetahui fungsi dari konseling

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Konseling
Secara etimologis istilah konseling berasal dari kata counsel yang diambil dari
Bahasa Latin counselium artinya “bersama” atau bicara bersama-sama” yang dirangkai
dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam Bahasa Anglo-Saxon, istilah
konseling berasal dari sellan yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”
(Prayitno dan Amti, 2004).
Counseling dalam kamus bahasa Inggris berkaitan dengan kata Counsel yang
mempunyai arti sebagai berikut nasihat (to obtion counsel), anjuran (to give counsel),
pembicaraan (to task counsel). Dengan demikian, counselling diartikan sebagai
pemberi nasihat, pemberian anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
Konseling disebut sebagai penyuluhan yang berarti suatu bentuk bantuan.
Konseling merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan kemampuan profesional
pada pemberi pelayanan dan sekurangnya melibatkan pula orang kedua, penerima
layanan yaitu orang yang sebelumnya merasa ataupun nyata-nyata tidak dapat berbuat
banyak setelah mendapatkan layanan menjadi dapat melakukan sesuatu (Mappiare,
2016).
Menurut ASCA (American School Counselor Assosiation) konseling
merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan
dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan
pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-
masalahnya.

B. Tujuan Konseling
1. Sebagai perkembangan optimal, yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi
dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar
2. Membuat seseorang mengenali dirinya sendiri dengan memberi informasi kepada
individu tentang dirinya, potensinya, kemungkinan-kemungkinan yang memadai
bagi potensinya dan bagaimana memanfaatkan pengetahuan sebaik-baiknya.
3. Memberikan kebebabsan kepada individu untuk membuat keputusan sendiri serta
memilih jalurnya sendiri yang dapat mengarahkannya

3
4. Dalam menjalani hidup menjadikan individu lebih efektif, efisien dan sistematis
dalam memilih alternatif pemecahan masalah
5. Konseling membantu individu untuk menghapus atau menghilangkan tingkah laku
maladaptive (masalah) menjadi tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang
diinginkan klien

Menurut Mc Leod (2004), menyatakan tujuan konseling adalah :

1. Mencapai Kesehatan mental yang positif


Apabila Kesehatan mental tercapai maka individu memilki intergrasi,
penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar
menerima tanggung jawab, menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah
laku
2. Keefektifan individu
Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan
diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia
mengambil tanggungjawab ekonomi, psikologis dan fisik.
3. Pembuatan keputusan konseling membantu individu mengkaji apa yang
perlu dipilih, belajar membuat alternatif-alternatif pilihan dan menentukan
pilihan sehingga dapat membuat keputusan secara mandiri.
4. Perubahan tingkah laku

C. Prinsip Konseling
1. Prinsip-prinsip berkenan dengan sasaran pelayanan
Bimbingan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan atau yang
menjadi orientasi pokok pelayanannya, memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap
dan aspek perkembangan, tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa,
agama dan status sosial ekonomi melayani semua individu, serta berurusan dengan
sikap dan tingkah laku yang komplek dan unik.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Perhatian utama yang menjadi faktor timbulnya masalah dalam pelayanan
bimbingan konseling diantaranya kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya.
Berurusan dengan pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik klien
terhdapat penyesuaian diri di rumah, sekolah, kontak sosial dan pekerjaan.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan

4
Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari Pendidikan dan
pengembangan, sehingga bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan
program Pendidikan serta pengembangan peserta didik. Program bimbingan dan
konseling harus fleksibel, sesuai dengan kebutuhan individu, masyarakat dan
kondisi Lembaga. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan
dari jenjang Pendidikan terendah sampai tertinggi.

D. Fungsi Konseling
1. Fungsi pemahaman
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling membantu siswa agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi prefentif
Merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya koselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Fungsi pengembangan
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari
fungsi-fungsi lainnya.Konselor senantiasa menciptakan lingkungan yang kondusif,
yang memfasilitasi perkembangam konseli.
4. Fungsi penyembuhan
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.Fungsi ini
berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karier.Teknik yang digunakan adalah konseling dan remidial teaching.
5. Fungsi penyaluran
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan karier atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6. Fungsi adaptasi
5
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling membantu para pelaksana
pendidikan, kepala sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan
program pendidikan terhadap latar belakang Pendidikan, minat, kemampuan dan
kebutuhan konseli.
7. Fungsi penyesuaian
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar
dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkunganya secara dinamis dan
kontruktif.
8. Fungsi perbaikan
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli, sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak.
9. Fungsi fasilitator
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling memberikan kemudahan kepada
konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi
selaras dan seimbang pada seluruh aspek dalam kehidupan konseli.
10. Fungsi pemeliharaan
Merupakan fungsi bimbingan dan konseling unutk membantu konseli supaya
dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah diciptakan
dalam dirinya.

6
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut
yaitu definisi dari konseling merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan
kemampuan profesional pada pemberi pelayanan dan sekurangnya melibatkan pula
orang kedua, penerima layanan yaitu orang yang sebelumnya merasa ataupun nyata-
nyata tidak dapat berbuat banyak setelah mendapatkan layanan menjadi dapat
melakukan sesuatu. Terdapat tiga prinsip konseling yaitu prinsip berkenan dengan
sasaran pelayanan, prinsip berkenaan dengan masalah individu dan prinsip berkenaan
dengan program pelayanan. Terdapat 10 fungsi konseling yang diketahui sebagai
berikut yaitu fungsi pemahaman, fungsi prefentif, fungsi pengembangan, fungsi
penyembuhan, fungsi penyaluran, fungsi penyesuaian, fungsi adaptasi, fungsi
perbaikan, fungsi fasilitator dan fungsi pemeliharaan.

B. Saran
Berdasarkan hasil dari materi tentang konseling ini, diharapkan untuk penelitian
atau makalah selanjutnya lebih baik dan lebih detail lagi dalam menjelaskan mengenai
definisi, tujuan, prinsip dan fungsi dari konseling.

7
DAFTAR PUSTAKA

A, Mappiare. 2016. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Nurihsan, A. J. 2012. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Refika


Aditama.

Prayitno, dkk. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayinto. 2017. Konseling Profesional yang Berhasil: Layanan dan Kegiatan Pendukung.
Jakarta: Rajawali Pres.

Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Winkel, dkk. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi.

Anda mungkin juga menyukai