Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK (BKp) DAN KONSELING


KELOMPOK (KKp)

Disusun oleh:
Kelompok 1

Amanda Putri Nasution NIM : 1203151055


Andre Kristopel Harianja NIM :1203151063
Mario Jefri Reja Sialagan NIM :1203151071
Nabilah Shakila Zahra NIM :1203151043
Nisrina Athirah Lubis NIM : 1203151025
Selvi NIM : 1203151052

Dosen Pengampu : ARMITA SARI, S.Pd, M.Pd


Mata Kuliah : Praktik Bimbingan dan Konseling Kelompok

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya.Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
dengan bahasa yang sangat indah.

Kami merasa sangat bersyukur karena telah mnyelesaikan makalah kami yang
berjudul Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (KKp) dan Konseli Kelompok (KKp).Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Praktik Bimbingan
dan Konseli Kelompok karena atas bimbingan dan pengajaran kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.Semoga dengan penyusunan tugas ini dapat menambah pengetahuan
kita.

Dalam penyusunan tugas ini,kami sebagai penulis sadar betul akan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman sehingga terdapat banyak kesalahan.Oleh karena itu penulis
memohon maaf atas kekurangan yang dalam penyampaian materi,dan juga kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun agar dalam penyusunan tugas selanjutnya
dapat lebih baik lagi.

Medan, 12 Februari 2021

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………….………………………………………………………………..3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………….………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………5
C. Tujuan ………………..………………………………………………………………5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok…………………………6
B. Tujuan Bimbingan Kelompok dan Konselimg Kelompok …………………................8
C. Asas Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok……………………………….9
D. Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Kelompok………………………………………..10
E. Komponen Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok………...……………..11
F. Jenis Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok……………………………...12
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan…………..…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………….…………………………………………………………15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyinggung kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu, tentunya


kita akan dihadapkan dengan suatu sistem yang melakukan seperti yang telah disebutkan tadi.
Sistem tersebut dengan istilah pendidikan, pendidikan sendiri merupakan suatu sistem yang
cakupannya cukup luas. Baik itu pendidikan yang bersifat akademik, pendidikan budi pekerti
dan pendidikan spiritual. Sistem pendidikan mencakup hal-hal tersebut. Dalam sistem
pendidikan sendiri terdapat beberapa disiplin ilmu yang digunakan untuk mendidik peserta
didik supaya menjadi manusia yang terdidik, seperti matematika, bahasa, fisika, dan
terkhusus ilmu bimbingan dan konseling.

Bimbingan konseling sendiri merupakan salah disiplin ilmu yang berusia muda,
dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya, karena usianya yang belum menginjak
1,5 abad. Bimbingan dan konseling sendiri pada mulanya didirikan oleh tokoh bimbingan
Frank Parson dengan biro vokasionalnya, untuk membantu anak-anak muda siap memasuki
dunia pekerjaan, seiring berjalannya waktu peran dari bimbingan sendiri meluas mencakup
aspek-aspek seperti karier, pribadi, sosial, dan belajar dari individu-individu. Bimbingan dan
konseling sendiri dalam prakteknya memiliki beberapa model dan pendekatan, dan
pendekatan yang akan dibahas dalam makalah ini lebih berfokus pada bimbingan konseling
dalam model pendekatan yang berbentuk kelompok (lebih dari satu individu). Bagaimanakah
pendekatan konseling dan bimbingan dalam model kelompok, tentunya akan dibahas lebih
mendalam pada bagian isi dari makalah ini.

B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian bimbingan dan konseling kelompok?


 Apa tujuan bimbingan dan konseling kelompok?
 Apa Asas bimbingan dan konseling kelompok?
 Bagaimana Prosedur pelaksanaan bimbingan kelompok?
 Apa Komponen bimbingan dan konseling kelompok?
 Apa Jenis bimbingan kelompok?

4
C. Tujuan

 Mengetahui pengertian bimbingan dan konseling kelompok


 Tujuan dan asas bimbingan dan konseling kelompok
 Pelaksanaan bimbingan kelompok

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Kelompok dan Konseli Kelompok

Berikut ini beberapa pengertian menurut para ahli tentang pengertian bimbingan
kelompok dan konseli kelompok, yaitu:

a. Bimbingan Kelompok

1) Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002 :48),bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai
bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk
menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2) Menurut Prayitno ( 1995 : 62 ) menyatakan Bimbingan kelompok berarti memanfaatkan


dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok
lebih merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok.

3) Menurut Juntika (2003 : 31),bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu


yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian
informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi dan sosial.

4) Menurut Prof. Mungin (2005 : 17) menyatakan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan
kelompok di mana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan
diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

5) Menurut W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2004:111). Bimbingan kelompok dilakukan
bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok dapat terlaksana
dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan Konseling
(konseling kelompok), dibentuk kelompok diskusi, diberikan bimbingan karier kepada siswa-
siswi yang tergabung dalam satu kesatuan kelas di SMA. Dalam bimbingan kelompok
merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang
diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.

6
Jadi dapat disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok
dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu yang dipimpin
oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengembangan dan
pertimbangan pengambilan keputusan/ tindakan individu.

Dalam kegiatan bimbingan kelompok aktifitas yang dilakukan kebanyakan berupa


penyampaian informasi yang sesuai dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman diri,
adaptasi diri, dan hubungan interpersonal. Kegiatan pemberian informasi disini bertujuan
untuk mengembangkan dan memperluas wawasan peserta didik terhadap hal-hal penting
yang akan dan sedang mereka alami dalam masa perkembangan. Selain itu, pemberian
informasi sendiri juga berperan sebagai fungsi pencegahan supaya peserta didik tidak jatuh ke
dalam masalah.

b. Konseling Kelompok

1) Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan konseling yang di
selenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjdi di
dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang
muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang
bimbingan (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir).

2) Menurut Heru Mugiarso (2007) konseling kelompok merupakan layanan konseling yang
diselenggarakan dalam suasana kelompok. Materi umum layanan konseling kelompok
diselenggarakan dalam kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok yang meliputi
segenap bidang bimbingan. Masalah tersebut dilayani melalui pembahasan yang intensif oleh
seluruh anggota kelompok.

3) Menurut Prayitno (2004) layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan
konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok. Disana ada konselor
dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal dua orang). Disana
terjadi hubungan konseling dalam suasana yang diusahakan sama seperti dalam konseling
perorangan yaitu hangat, permisif, terbuka dan penuh keakraban. Dimana juga ada
pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah,
upaya pemecahan masalah (jika perlu dengan menerapkan metode-metode khusus), kegiatan
evaluasi dan tindak lanjut.

7
4) Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi yang
dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari.

5) Menurut Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah upaya untuk membantu
individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lebih lancar, upaya itu bersifat
pencegahan serta perbaikan agar individu yang bersangkutan dapat menjalani
perkembangannya dengan lebih mudah.

6) Menurut Gazda (1989) dalam Tatik Romlah (2001) konseling kelompok adalah suatu
proses antar pribadi yang dinamis yang memusatkan diri pada pikiran dan perilaku yang
sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti sikap permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis,
saling pengertian, saling menerima dan membantu.

7) Dari uraian-uraian yang disampaikan beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwasannya konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang di
selenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta
terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban.hal ini
merupakan upaya individu untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya
dengan lebih lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab, pada konseling
kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab
timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

Konseling kelompok ialah langkah atau cara yang digunakan untuk membantu individu
supaya individu tersebut mampu menjalani tahap perkembangannya dengan lancar,upaya
yang ditekankan dalam konseling kelompok adalah pencegahan dan penyembuhan.Dilihat
dari jumlah individu yang mengikuti kegiatan konseling kelompok atau bimbingan
kelompok, kedua kegiatan ini sama-sama melibatkan lebih dari satu orang, namun secara
khusus dalam kegiatan konseling kelompok jumlah peserta yang mengikuti lebih sedikit
dibandingkan bimbingan kelompok yaitu berkisar 8-10 bagi individu dewasa, dan 3-4 untuk
individu remaja atau anak-anak. Tujuan dari jumlah yang lebih sidikit dibandingkan
bimbingan kelompok tentunya bertujuan supaya konseling kelompok ini bisa berjalan lebih
efektif, karena melihat tujuan dari konseling sendiri adalah penyembuhan, tentunya akan
menjadi kurang efektif apabila terlalu banyak individu yang mengikuti proses konseling ini.

B. Tujuan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok

1. Tujuan Umum

8
Tujuan umum layanan KKp dan BKp adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi
siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini, sering menjadi
kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi atau berkomunikasi seseorang sering terganggu
oleh perasaan, pikiran persepsi, wawasan dan sikap yang tidak objektif, sempit dan
terkungkung serta tidak efektif. Melalui layanan KKp dan BKp hal-hal yang mengganggu
atau menghimpit perasaan dapat diungkapkan, dilonggarkan, diringankan melalui berbagai
cara; pikiran yang suntuk, buntu, atau beku dicairkan dan didinamikkan melalui berbagai
masukkan dan tanggapan baru; persepsi dan wawasan yang menyimpang dan/atau sempit
diluruskan dan diperluas melalui pencairan pikiran, penyadaran dan penjelasan; sikap yang
tidak objektif, terkungkung dan tidak terkendali, serta tidak efektif digugat dan didobrak;
kalau perlu diganti dengan yang baru yang lebih efektif. Melalui kondisi dan proses
berperasaan, berpikir, berpersepsi dan berwawasan yang terarah, luwes, dan luas serta
dinamis kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi dan bersikap dapat dikembangkan.
Khususnya untuk layanan KKp, selain bertujuan sebagaimana BKp, juga bermaksud
mengentaskan masalah klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus KKp dan BKp pada dasarnya terletak pada:

a) KKp terfokus pada pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan.
Melalui layanan kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut peserta
memperoleh dua tujuan sekaligus:

1)Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap tearah kepada tingkah laku
khususnya dalam bersosialisasi atau berkomunikasi, dan

2) Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan


pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta layanan KKp.

b) BKp bermaksud membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (


hangat ) dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif,
pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan
dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini
kemampuan berkomunikasi, verbal maupun non verbal ditingkatkan.

C. Asas Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok

9
Dalam konseling kelompok, asas yang dipakai :

1. Kerahasiaan, karena membahas masalah pribadi anggota (masalah yang dirasakan tidak
menyenangkan, mengganggu perasaan, kemauan dan aktifitas kesehariannya).

2. Kesukarelaan

3. Keterbukaan, semua anggota kelompok adalah konselor terhadap anggota yang dibahas
masalahnya.

4. Kegiatan

5. Kenormatifan

Dalam Bimbingan kelompok, asas yang dipakai:

1. Kesukarelaan, tidak ada pemaksaan dalam mengemukakan pendapat.

2. Keterbukaan, adalah keterusterangan dalam memberikan pendapat.

3. Kegiatan, partisipasi semua anggota kelompok dalam mengemukakan Pendapat sehingga


cepat tercapainya tujuan Bimbingan kelompok.

4. Kenormatifan, aturan dalam menyampaikan ide dan gagasan hendaknya dengan baik,
benar, gaya bahasa yang menyenangkan, tidak menyalahkan anggota kelompok.

5. Kerahasiaan, ini terakhir karena topik (pokok bahasan) bersifat umum

D. Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dan KonselingKelompok

Pada pelaksanaan bimbingan kelompok ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan.
Bahwa terdapat empat tahap bimbingan kelompok yaitu tahap pembentukan, peralihan,
kegiatan dan pengakhiran. Tahap-tahap ini merupakan suatu kesatuan dalam seluruh kegiatan
bimbingan kelompok. Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Tahap pembentukan, yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah individu


menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam
mencapaintujuan bersama.

Tahap Peralihan, yaitu tahapan untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan
berikutnya yang lebih terarah pada pencapain tujuan kelompok

10
Tahap Kegiatan, yaitu tahapan kegitan inti untuk membahas topik-topik tertentu pada
bimbingan kelompok atas mengentasakan masalah pribadi anggota kelompok.

Tahap Pengakhiran, yaitu tahapan akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah
dilakukan dan dicapai oleh kelompok, serta merencanakan kegiatan selanjutnya

E. Komponen Bimbingan dan Konseling Kelompok

Dalam layanan KKp dan BKp berperan dua pihak, yaitu pemimpin kelompok dan peserta
atau anggota kelompok.

1.Pemimpin Kelompok, yaitu pemimpin kelompok yang terlatih dan berwenang


menyelenggarakan praktik anggota kelompok. Sebagaimana untuk jrenis layanan anggota
kelompok memiliki keterampilan khusus menyelenggarakan bimbingan kelompok. Pemimpin
kelompok diwajib menghidupkan dinamika kelompok antara semua siswa seintendif
mungkin yang mengarah kepadapencapaian tujuan umum dalam bimbingan kelompok.

2.Anggota kelompok, yaitu tidak semua kumpulan atau individu dapat dijadikan kelompok.
Untuk terselenggaranya bimbingan kelompok seorang pemimpin kelompok harus membentuk
kumpulan individu menjadi kelompok. Besarnya kelompok dan homogenitas atau
heterogenitas anggota kelompok dapat mempengaruhi kinerja kelompok. Sebaiknya jumlah
kelompok tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, jumlah anggota kelompok yang paling
efektif yaitu tidak melebihi 10 0rang.

3.Dinamika kelompok, yaitu jiwa yang menghidupkan suasana kelompok, melalui dinamika
kelompok setiap anggota dinamika kelompok diharapkan dapat dan mampu tegak sebagai
perorangan yang sedang mengembangkan dirinya dalam hubungan orang lain. Dinamika
kelompok mengarahkan anggota untuk melakukan hubungan interpersonal tersebut
merupakan wahana bagi para anggota untuk berbagai pengetahuan, pengalaman, dan bahkan
perasaan untuk sama lain sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar didalam
kelompok kohesif

Fungsi dari dinamika di dalam keompok antara lain:

1) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.

2) Memudahkan segala pekerjaan.

3) Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban


pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif, cepat dan efisien.

11
4) Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat

Dalam dinamika kelompok untuk mengetahui fungsinya perlu di mengerti pula tanda-tanda
Dinamika kelompok sudah terbentuk

Secara khusus, dinamika kelompok berperan dalam memecahan masalah pribadi para
anggota kelompok yaitu apabila interaksi dalam kelompok difokuskan pada pemecahan
masalah pribadi yang dibahas. Dinamika kelompok juga berperan dalam menumbuhkan
kehangatan dalam kelompok sehingga semua nggota kelompok dapat berperan aktif
menyumbangkan pendapat atau pemikiranya.

F. Jenis Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok

Dalam pelaksaan bimbingan kelompok terdapat beberapa jenis kegiatan kelompok, yaitu
bimbingan kelompok bebas dan bimbingan kelompok tugas.

a.Bimbingan kelompok bebas, adalah bimbingan kelompok yang kegiatannya setiap anggota
kelompok bebas mengungkapkan masalahnya, menentukan arah, dan tujuan kegiatannya
sendiri.Ciri-ciri bimbingan kelompok tugas, yaitu:

Anggota-anggota dalam bimbingan kelompok bebas melakukan kegiatannya tanpa


penugasan tertenu dan kehidupan dalam kelompok ini belum disiapkan secara khusus
sebelumnya.Perkembangan yang timbul dalam kelompok akan menjadi isi dan akan
merwarnsi kehidupan kelompok ini lebih lanjut.Dalam kelompok bebas, diberikan
kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk menentukan isi dan arah kehidupan
kelompok itu sendiri.Didalammodel kelompok ini, peranan pemimpin kelompok tidak lebih
nyata sebagai petunjuk jalan, pengatur lalu lintas, wasit, dan juru damai.

b.Bimbingan kelompok tugas. Dalam bimbingan kelompok tugas terlihat lebih terikat karena
mereka berfokus pada penyelesaian tugas yang telah diberiakan. Ciri-ciri anggota kelompok
tugas, yaitu:

Dalam kelompok tugas arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan yerlebih dahulu.Sesuai
dengan namanya kelompok tugas pada dasarnya diberi tugas untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan, pekerjaan ini ditugaskan oleh pihak luar kelompok itu sendiri sebagai hasil dari
kegiatan kelompok itu sebelumnya.Meskipun dalam kelompok tugas itu masing-masing
anggota terikat pada penyelesaian tugas, tetapi pengembanagn diri setiap anggota kelompok
tidak boleh diabaikan.

12
Peranan pemimpin kelompok dalam kelompok tugas adalah menjadi pemimoin kelompok,
namun bisa saja pemimpin kelompok harus tetap memberikan dorongan semangat, menjadi
narasumber yang membuka diri seluas-luasnya serta menjadi pengatur irama apabila terjadi
kemacetan yang tidak memungkinkan seluruh anggota dapat menanggapi.Jenis kegiatan
bimbingan kelompok yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis bimbingan
kelompok tugas, anggota menerima tugas yang harus diselesaikan yang berkaitan dengan
keterbukaan diri.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan mengenai BK kelompok itu sendiri, baik dari segi


pengertian, tujuan, fungsi, dan manfaatnya. Dapat disimpulkan bahwa layanan BK dalam
seting kelompok adalah layanan BK yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
individu, konteks layanan yang berbentuk kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas layanan BK individual. Keberadaan BK yang dilakukan secara kelompok
bukan untuk menggantikan layanan BK yang dilakukan secara individual melainkan
untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada pada layanan BK yang dilakukan
dalam seting individual. Seperti yang dikutip dalam buku Winkel (2006) bahwa layanan
BK baik yang kelompok maupun yang individual itu bersifat sinergi dan melengkapi satu
dengan yang lain, karena melihat tiap-tiap pendekatan baik yang individual maupun yang
kelompok sama-sama memiliki kekurangan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, Ketut S. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.

Eddy, Wibowo Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press.

Mugiarso, Heru dkk. 007. Bimbingan dan Konseling. Semarang : UPT UNNES PRESS.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas Negeri
Malang.

Santosa ,Slamet.2004. Dinamika Kelompok.jakarta : PT . Bumi Aksara.

W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Badrikangean.bimbingandankonselingkelompok.wordpress.com dikutip pada hari selasa 12-


09-2017 pukul 12.00 wib

Gibson, Robert dan Marianne. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nursalim Mochamad. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Erlangga

Romlah, Titiek. 1989.Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.

Winkel W.S, Sri hartini. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.

15

Anda mungkin juga menyukai